alfaromeo
20-05-2012, 12:08 AM
"Kisah Penebang Kayu Dan Kapaknya"
Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu. Penebang tersebut berhasil mendapatkan upah dan kondisi kerja yang sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.
Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya.
...
Hari pertama dia berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan & berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon.
Hari ke 3 dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon.
Hari-hari berikutnya pohon yg berhasil dirobohkannya makin sedikit. "Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikirnya.
Dia menemui majikannya & meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" Tanya majikan.
"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak, saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.
Demikian juga dalam kehidupan kita, seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak.
"Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari seblmnya; namun tidak lebih bahagia. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap 'tajam'?
Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras, tetapi tidak seharusnya kita mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti menyediakan waktu untuk dekat dengan keluarga, kehidupan pribadi, membaca, dsb.
Kita membutuhkan waktu untuk tenang, berpikir, merenung, belajar dan bertumbuh-kembang.
Bila kita tidak mempunyai waktu untuk 'mengasah kapak', kita juga akan tumpul, kehilangan efektifitas dan tentunya prestasi akan jauh dari harapan.
*To Barista: kalau misalkan salah forum. Mohon di pindah ke forum yang sesuai. :iamdead:
Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu. Penebang tersebut berhasil mendapatkan upah dan kondisi kerja yang sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.
Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya.
...
Hari pertama dia berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan & berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"
Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon.
Hari ke 3 dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon.
Hari-hari berikutnya pohon yg berhasil dirobohkannya makin sedikit. "Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikirnya.
Dia menemui majikannya & meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" Tanya majikan.
"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak, saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.
Demikian juga dalam kehidupan kita, seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak.
"Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari seblmnya; namun tidak lebih bahagia. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap 'tajam'?
Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras, tetapi tidak seharusnya kita mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti menyediakan waktu untuk dekat dengan keluarga, kehidupan pribadi, membaca, dsb.
Kita membutuhkan waktu untuk tenang, berpikir, merenung, belajar dan bertumbuh-kembang.
Bila kita tidak mempunyai waktu untuk 'mengasah kapak', kita juga akan tumpul, kehilangan efektifitas dan tentunya prestasi akan jauh dari harapan.
*To Barista: kalau misalkan salah forum. Mohon di pindah ke forum yang sesuai. :iamdead: