PDA

View Full Version : Celoteh Anak



keremus
13-03-2011, 06:46 PM
Anak-anak itu polos dan sering melontarkan pertanyaan atau pernyataan
yang bikin orang dewasa bengong sejenak atau bahkan hilang kata-kata.
Contoh :

I.
Anak : Bu, babu itu apa ?

Ibu : Orang yang membantu orang lain, biasa disebut juga pesuruh

Anak: (Dian sejenak. Mikir-mikir.) Berarti ibu itu babuku dong ya, Ibu
kan suapin aku, mandikan aku, pakaikan aku baju...Ibu selalu
membantuku...


II.
Anak : Bu, ***** itu apa sih ?

Ibu : (kaget) Itu kata kurang baik, artinya perempuan nakal

Anak : Berarti Adek itu ***** ya Bu? Ibu kan bilang Adek nakal karena
suka manjatin lemari, ganggu adik, telat mandi...

BundaNa
14-03-2011, 10:15 AM
uhm...itu yang kedua kog saya jarang denger kek begitu ya...ini bisa dipindah ke ketawa ngakak aja? keknya lebih menjurus ke jokes2

keremus
14-03-2011, 11:10 AM
uhm...itu yang kedua kog saya jarang denger kek begitu ya...ini bisa dipindah ke ketawa ngakak aja? keknya lebih menjurus ke jokes2

Wah, ini cerita beneran, bu. Pengalaman saya sendiri dan kawan saya.
Kawan saya malah menulis email untuk bercerita. Namanya anak2, kadang2
mendengar kata-kata yang tidak enak dan menerjemahkannya begitu polos.

Dan tugas orangtua menjawab bijaksana tanpa seolah meremehkan
kemampuan logika anak, bukan ?

Bagaimana anda misalnya menjawab pertanyaan semacam : " Bu, Tuhan itu katanya satu ya?
Ibu menjawab : "Betul..", Anak menjawab lagi : " Darimana Ibu tahu ? Ibu pernah hitung ?"

Trus Anak itu berkata lagi : " Katanya Tuhan itu satu, kenapa ada yang bilang Tuhan itu
ada dimana-mana ?"

Saya suka memperhatikan anak2 dan logika mereka. Itu sungguh menarik.
Ketika ngobrol dengan anak-anak, saya kadang2 mengagumi kecerdasan
dan kekritisan mereka.

Jadi, ini bukan joke:)

etca
14-03-2011, 01:22 PM
kalau analisanya serius gini saya pindah ke Ibu, Anak dan Keluarga ya.

cha_n
14-03-2011, 02:43 PM
Anak-anak yang banyak bertanya itu adalah anak2 cerdas, kita sebagai orang dewasa kadang kalah cerdas dalam menjawab *cuman bisa bengong*

deddy
15-03-2011, 08:28 AM
pernah anak2 tanya PSK itu apa yah ? aku jawab bahwa PSK itu perempuan yang suka kerja tapi mereka sering kerja dimalam hari... setelah itu aku alihkan dengan omongan yg lain....

keremus
15-03-2011, 09:20 AM
Kadang-kadang ketika pertanyaan itu sensitif, abstrak atau ketika kita dalam
keadaan sibuk, kita cenderung menjawab seadanya atau malah menghindar.


Saya pernah terlibat pembicaraan dengan gadis kecil yang bercerita perihal
temannya yang baik hati. Lalu ada kalimat seperti ini : " Dia baik banget lo
ama aku..Tapi dia Kristen dan Cina..."


Saya agak terkejut dan membatin kecil-kecil kok ya SARA dan Rasis.
Lalu saya menjelaskan : " Dek, memang kenapa kalau orang Kristen atau Cina ?
Setiap orang punya agama. Kristen itu agama. Cina itu sama dengan Adek yang
Jawa atau teman Adek yang orang Banjar, orang Bugis.. Orang baik itu tidak
tergantung agama dan sukunya apa..."


Kurang lebih begitulah redaksinya. Saya merasa anak-anak tidak boleh
mengidap stereotipikal yang salah.


Sama halnya ketika mereka mengucapkan kata babu atau ***** (maaf),
kita mungkin agak repot menjelaskannya karena mana mungkin kita menjelaskan
kayak gini : " Dek, itu kata yang konotasinya jelek.."


Nanti bakal ditanyakan : "Konotasi itu apa ?


Masalahnya, banyak kata yang sebenarnya netral seperti babu yang berarti
pesuruh sekarang tidak lagi netral karena memiliki makna konotatif itu.


Jadi kalau anak-anak menerjemahkan babu = pesuruh yang menolong orang lain
ibu = suka menolong aku
ibu = babu


Gak salah kan ? :D

BundaNa
15-03-2011, 10:29 AM
saya lebih kaget ke poin cerita ke 2...uhm buat saya anak2 itu meniru dan mengikuti apa yang orang dewasa sekitar suguhkan...dia tau bahasa ***** dan babu darimana?

cha_n
15-03-2011, 10:54 AM
dari sinetron kali

keremus
15-03-2011, 08:07 PM
Bunda Na,

Kalau soal babu sepertinya dari televisi. Sebenarnya kata babu menurut
saya sih netral saja. Babu = Pesuruh. Tapi pada perkembangannya kan seolah
merendahkan. Seingat saya, Pramoedya atau Remy Sylado menggunakan
kata babu dan sepertinya netral saja. Itu kan pekerjaan.

Kalau soal kata *****. Anak itu mendengarnya dari kawannya yang
mengejek temannya yang lain dengan " ibumu *****". Ya ampun. Ini kesalahan
orang dewasa yang memperdengarkan makian pada anak-anak. Akhirnya anak-
anak meniru tanpa memahami maknanya.


Anak kawan saya lalu bertanya pada ibunya kata *****. Ibunya tentu
saja bertanya darimana dapat kata seperti itu. Lalu ibunya menjelaskan,
pastinya agak hati2 bahwa ***** = perempuan nakal


La, anak-anak memahami kata nakal kan apa adanya : nakal sebegaimana
nakal anak-anak. Jadi dia berkesimpulan dengan polos : "kalau begitu
Endek itu perempuan nakal ya, bu?" :))


Sekadar tambahan, anak-anak ini berada dalam lingkungan baik-baik lo,
terpelajar dan berada dalam sekolah yang bagus. Anak yang bertanya
kata ***** pada ibunya itu juara olympiade sains :)

BundaNa
16-03-2011, 10:40 AM
wah...brarti tugas ortu yang hati2 dengan lingkungan bermain anak2 ya...TV dibiarin nyala, sinetron lagi...ortu maki2 dengan santai...bahasa kebun binatang lagi

Pintar IQ tidak selalu EQ dan SQnya dilupakan kan?

bonny gooner
16-03-2011, 12:04 PM
mama rara pernah cerita suatu saat lagi naik angkot, ceritanya ada seorang ibu2 berdandan menor, serba tebel deh itu muka dari lipstik perona pipi hingga alis dan bulu mata.
rara ngeliatin si ibu itu mulu terus nanya ke mamanya, "mah, itu ibunya mukanya kenapa sih?"

penumpang yang lain cekikikan, ada yang nahan ketawa dan senyam-senyum, sementara si ibu mukanya tambah merah padam sedang mama rara bingung mau jawab apaan... :goyang:

cha_n
16-03-2011, 12:34 PM
mau seketat apapun kita ke anak, tetep aja ada masanya anak bergaul dengan orang lain.
jadi ga aneh juga sih akan datang masanya pertanyaan2an yang mengagetkan.
tinggal gimana kitanya bisa bijaksana menanggapinya

bonny gooner
16-03-2011, 12:40 PM
kk ipar kemaren cerita kalo anaknya usia 5 th sempet berceloteh yang cukup kasar dalam bahasa sunda. sebenernya nggak kasar2 amat sih, cuma nggak enak aja dengernya.
setelah denger celotehan anaknya, dipanggil terus ditanya tadi ngomong apa sembari diancam pake cabe. katanya sekarang anaknya nggak ngomong kata itu lagi.

BundaNa
17-03-2011, 12:55 PM
wah ya jangan diancem pake cabe...suatu saat dia bakal ngancem orang pake cabe juga...

"Jangan diambil punyaku!" teriak si anak

"Pinjem sebentar!" balas temannya

Mereka berebut tas Princess.

Maka si pemilik tas teriak, "kukasih cabe kalau gak nurut!"

bonny gooner
17-03-2011, 01:32 PM
hahahaha... emang anak itu nomer 1 kalo soal ngikut-ngikut... :mandi2:

cha_n
17-03-2011, 02:35 PM
jangankan ancaman serem2 kayak "disumpelin cabe", di rumah, apa aja bakal diikutin sama anak:

Bunda : "Miki! jangan lempar2 barang, taruh baik2. Kalau masih nakal dihukum di pojokan aja" (kalau buat kesalahan biasanya dihukum harus berada di pojokan selama 5-10 menit)

Besoknya
Miki : "Hegel, jangan nakal, awas kalo lempar-lempar barang, om Miki hukum lhoh!"

Orang-orang yang denger : :beku: bingung mau ekspresi apa

keremus
22-03-2011, 02:09 PM
Dulu saya pernah punya teman kos yang membawa anak dan seorang
pengasuh. Teman saya ini, maaf, suka kasar terhadap pengasuh itu
dan jika memaki, ya ampun, saya merinding dengarnya dan kasian pada
tuh pengasuh yang lugu.

Akhirnya, anaknya yang waktu berusia kurang lebih tiga tahun, menyerap
semua caci-maki Sang Ibu. Misal anak kost menjahilinya karena gemas,
dia akan berteriak, semacam : " Kamu delek, bau tetiak !" :D

keremus
22-03-2011, 02:12 PM
Waktu bawa anak kecil ke penjahit untuk mengukur
seragam sekolah, si tukang jahit seorang lelaki muda
dengan tangan dan kaki berbulu.


Si Kecil menatap lelaki itu dan memandang bulu di
tangannya, dan bertanya : " Om, kenapa sih banyak
bulunya ?"

BundaNa
23-03-2011, 09:37 AM
yah itulah anak2...layaknya spon...mudah menyerap dan mengeluarkannya kembali...