PDA

View Full Version : obat paten vs obat generik



Ronggolawe
07-04-2012, 11:33 PM
1. Berarti yang salah bukan ASKES nya :)
2. Sama, yang salah bukan ASKES nya.
3. Enakan bukan indikasi sembuh. Sakit apapun di
kasih morphine juga enakan.

---------- Post added at 10:15 PM ---------- Previous post was at 10:11 PM ----------

gw punya teman yang satu keluarga, 8 orang kakak
beradik, semuanya dokter, 3 dokter umum, 1 spesi
alis dalam, 1 Jantung, 2 Dokter Gigi.

suatu kali, eyangnya sakit dan di opname, dikasih
obat sekian macam oleh dokter sebuah rumah sa
kit di Jakarta bertaraf Internasional. Apa yang ter
jadi, setiap kali cucu-cucunya berkunjung, setiap
kali pula 60% obat yang diresepkan dokter, ditolak
atas rekomendasi cucu-cucunya yang kebetulan
berkunjung saat pemberian obat.

---------- Post added at 10:33 PM ---------- Previous post was at 10:15 PM ----------

kutipan dari kas-kus


wah.. dengan segala hormat

saya apoteker yang pernah bekerja di 3 pabrik obat yang berbeda...dan saya disini mencoba mengkoreksi..

2 diantara perusahaan tersebut memproduksi beberapa produk obat yang diperuntukkan sebagai generik dan branded generik..

jadi 1 produk dibagi untuk 2 macam = branded generik dan generik
proses produksinya semua sama aja gan...
yang beda adalah di kemasannya saja..
bahkan produk perusahaan saya saat itu memproduksi obat generik dengan
nama berbeda.. versi brandednya harganya 1 blister sekitar Rp. 50.000-an, versi generiknya harganya dibawah Rp.10.000 dan ISINYA 2 BLISTER!!

kl gitu kenapa perusahaan obat g bikin obat generik aj..?????

lalu knp perusahaan obat g bikin obat paten dengan harga generik..?????


bayangkan keuntungan yang didapat jika upping price-nya saja sampai lebih dari 10 kali lipat?...itu dia alasan dari pertanyaan agan :

selain itu kenapa dinaikkan sedemikian banyak adalah karena sistem pemasaran perusahaan farmasi di indonesia ini masih memberi reward pada dokter yang meresepkan obat tersebut... jadi sebagian keuntungan dari obat branded itu masuk ke kantong dokter..

kenapa beda khasiat?

yang pertama karena "placebo effect" yang udah diterangkan sebelumnya...

yang kedua, bahan baku yang digunakan oleh masing2 industri farmasi berbeda..

kalau agan bilang berbeda, maka saat agan minum pasti beda..karena itu keyakinan agan..tapi kalau agan yakin sama, maka agan akan merasakan khasiat yang sama...
seperti yang semua motivator bilang, " kalau anda yakin bisa, anda pasti bisa"

Ronggolawe
08-04-2012, 06:45 AM
satu lagi dialog menarik, soal sugesti obat generik,
juga dari kaskus




menurut temen gw yg udah bertahun2 pake xanax, beda banget efeknya yg generik. dia udah nyoba hampir semua variannya, kayak alprazolam, alganax, frixitas, gak ada yg sebagus xanax. terutama dalam hal efek samping ya.

bisa ngasih saran generik untuk xanax gak, gan? soalnya mahal banget tuh obat. kalo bisa selain yg di atas itu. udah nyoba, gak bagus soalnya.
Xanax itu obat anti kecemasan Gan.... Ya kalo temen anda cemas kalo obat yang lain ga manjur ya obat tersebut ga akan manjur...

untuk obat2 psikotropika seperti ini memang biasnya besar, dalam arti ampuh tidaknya obat tersebut sangat bergantung pada persepsi pasien pengkonsumsi obat tersebut....

Nama generiknya Alprazolam 0,5 mg....

BundaNa
08-04-2012, 03:35 PM
ini saya pindah sini ya...soalnya bukan bahas asuransi tapi bahas obat2an dan sejujurnya menarik. karena sebagian besar masih tersugesti bahwa obat generik tidak ampuh dibanding obat paten...lanjooot

*aslan, tolong terima thread baru ya::bye::

AsLan
08-04-2012, 03:54 PM
*aslan, tolong terima thread baru ya::bye::

ok, asal bukan thread yg aneh2 ::grrr::

Gw sih selalu setia dengan obat generik, terakhir waktu ke dokter, si dokter nanya mau obat yg generik apa yg merk ?

ge: yg generik aja deh (sori ya dok, ente kagak dapet bonus ::hihi:: )

itsreza
08-04-2012, 04:59 PM
pilih generik, yang penting khasiat bukan harganya
sayang ga semua obat paten ada versi generiknya

et dah
08-04-2012, 05:07 PM
gw pernah dikuliahin sama dokter , katanya "hukum ekonomi berlaku dimana-mana, begitu juga obat"
trus analoginya nasi goreng. nasgor bintang lima sama nasgor kaki lima sama-sama nasgor tapi kualitas jauuuuh beda
parah tu dokter ;D

Ronggolawe
08-04-2012, 05:45 PM
bilangin tuh dokter, emangnya sakit bintang lima
ama sakit kaki lima, beda rasanya?

BundaNa
08-04-2012, 05:53 PM
ya jelas kualitasnya jauh, yg lain ditaro di piring mahal yg laen kagak ::hihi::

---------- Post added at 04:53 PM ---------- Previous post was at 04:50 PM ----------

nanya dong, obat buat anak2 yg drops gitu ga ada yg generik ya? anak2 kl diksh resep yg drops gitu mahal :(

AsLan
08-04-2012, 06:21 PM
ya jelas kualitasnya jauh, yg lain ditaro di piring mahal yg laen kagak ::hihi::

---------- Post added at 04:53 PM ---------- Previous post was at 04:50 PM ----------

nanya dong, obat buat anak2 yg drops gitu ga ada yg generik ya? anak2 kl diksh resep yg drops gitu mahal :(

drops ?

gw nge google "obat drops" koq hasilnya bukan obat buat anak2 ya ? ::hihi::

obat apaan sih ?

BundaNa
08-04-2012, 06:44 PM
ya ampun, drops tuh obat cair pake tetes, lan ;D kyk vomerin drops, tempra drops gitu deh

itsreza
08-04-2012, 06:49 PM
obat tetes dengan sirup beda ya bunda? bukankah dosis saja yang beda?

meliakh
08-04-2012, 06:56 PM
bilangin tuh dokter, emangnya sakit bintang lima
ama sakit kaki lima, beda rasanya?

personally buat saya nasi goreng paling enak di surabaya justru emperan
punya hotel/resto mahal justru meh

etca
08-04-2012, 07:36 PM
obat paten mahal karena
1. bayar paten brand dimana pajaknya itu secara berkala tahunannya.
2. pake packaging... itu ada biaya disain packaging juga.
3. biaya rep
4. biaya promo
5. isinya kadang ditambahin kandungan lain, misalnya vitamin pendukung.

obat generik yang namanya pake nama umum.
swasta boleh bikin tapi tetep pake nama umum.

kalau paten, namanya yang ngasih nama pabriknya.

amoxicillin
kalbe : kamoxicillin
sanbe: amoxan

antalgin
paten : novalgin, neuralgin (antalgin + vitamin)

generik : paracetamol
paten : sanmol, panadol

BundaNa
08-04-2012, 08:10 PM
sanmol paten? masih murah tuh? yang sirup buat anak2 cuma 11rebu::hihi::

etca
08-04-2012, 08:30 PM
ya kan obat paten beragam.
dari obat yang lingkar ijo, lingkar biru, lingkar merah, obat G, obat Psi, obat O (perlu diterangin satu2 ga sih?) ;D
sanmol murah kegolong lingkar ijo dan maspronya buanyak :lololol:


mantan pegawe apotek =))
*kiddin'

---------- Post added at 07:30 PM ---------- Previous post was at 07:28 PM ----------

paracetamol bukannya lebih murah, kalau beli yang versi kaplet,
yang diijir dari botol plastik isi 1000 pcs
*kalau ga salah inget ::hihi::

itsreza
08-04-2012, 08:46 PM
etca fasih banget jelasinnya
jangan-jangan etca yang posting di kas kus terus dikutip om ronggo

ndugu
08-04-2012, 08:48 PM
obat paten mahal karena
1. bayar paten brand dimana pajaknya itu secara berkala tahunannya.
2. pake packaging... itu ada biaya disain packaging juga.
3. biaya rep
4. biaya promo
5. isinya kadang ditambahin kandungan lain, misalnya vitamin pendukung.

rep itu apa ya?

yang nomer 2 + 5 saya pikir sih faktornya kecil ya. seperti nomer 2, itu kan one time thing, di awal2 aja. sedangkan nomer 5 saya yakin bisa ditekan, nominal aja. sisanya yang 1 dan 4, itu periodik, terutama no 4 itu bisa dikontrol.

menrutku faktor utama yang bikin mahal ya karena riset and development. proses ngedevelop dan riset obat itu kan sangat lama. harus riset, trus trial klinis, yang blom tentu langsung lolos, kalo gagal ya kembali ke lab riset, trus biaya2 administrasi ngurus ijin, hukum dll. kalo beres semua baru mikirin packaging dan marketing. jauh down the road kalo itu. munculnya satu obat itu lamaaa sekali, ini bukan itungan hari ato bulan, tapi tahunan ato malah dekade. semakin lama, ya semakin besar kan biayanya (kumulatif), apalagi tenaga2 yang dihire juga ga murah, soalnya tenaga ahli seperti farmacist, ahli kimia, dll. blom biaya eksperimennya, apalagi yang memberi kompensasi ke orang2 yang menjadi kelinci percobaan pada clinical trial, itu juga dalam jangka waktu tertentu. semua itu sama skali ga murah.

dan perusahaan farmasi itu cuman bisa ngepatenin obat untuk sekian waktu aja, mungkin 20 ato 30 tahun? stelah kadaluarsa masa patennya, perusahaan laen bole menjiplak dengan komposisi yang sama. jadi jelas aja perusahaan pematen itu mau mengeruk keuntungan selama paten masih ada, selain untuk membiayai riset dan develop produk2 obat selanjutnya.

Ronggolawe
08-04-2012, 08:51 PM
masalahnya di Indonesia, salah satu tambahan bi
aya promosi adalah Komisi untuk para dokter yang
meresepkan obat paten. bisa berupa biaya kuliah
spesialis, biaya seminar, biaya sertifikasi, biaya li
buran, biaya lain-lain... :)

ndugu
08-04-2012, 09:13 PM
saya sebut itu biaya ngelobi, yang juga ga sedikit :cengir:
ada banyak tuh dokumentari mengenai lobi2 perusahaan farmasi ini ke kongres juga (supaya lulus sensor)

rada2 messed up dunia farmasi gini sebenarnya ::elaugh::

etca
08-04-2012, 09:53 PM
etca fasih banget jelasinnya
jangan-jangan etca yang posting di kas kus terus dikutip om ronggo
saya pernah jadi apoteker, ::ungg::
*kidding =))


rep itu apa ya?
sorry disingkat, itu istilahnya sih medrep.
alias medical represetatif,
yaitu seorang detailmen (detailmen = istilah yang sering dipake oleh para PBF (Pedagang Besar Farmasi) sbg sales obat ke dokter2.


yang nomer 2 + 5 saya pikir sih faktornya kecil ya. seperti nomer 2, itu kan one time thing, di awal2 aja. sedangkan nomer 5 saya yakin bisa ditekan, nominal aja. sisanya yang 1 dan 4, itu periodik, terutama no 4 itu bisa dikontrol.

menrutku faktor utama yang bikin mahal ya karena riset and development. proses ngedevelop dan riset obat itu kan sangat lama. harus riset, trus trial klinis, yang blom tentu langsung lolos, kalo gagal ya kembali ke lab riset, trus biaya2 administrasi ngurus ijin, hukum dll. kalo beres semua baru mikirin packaging dan marketing. jauh down the road kalo itu. munculnya satu obat itu lamaaa sekali, ini bukan itungan hari ato bulan, tapi tahunan ato malah dekade. semakin lama, ya semakin besar kan biayanya (kumulatif), apalagi tenaga2 yang dihire juga ga murah, soalnya tenaga ahli seperti farmacist, ahli kimia, dll. blom biaya eksperimennya, apalagi yang memberi kompensasi ke orang2 yang menjadi kelinci percobaan pada clinical trial, itu juga dalam jangka waktu tertentu. semua itu sama skali ga murah.

dan perusahaan farmasi itu cuman bisa ngepatenin obat untuk sekian waktu aja, mungkin 20 ato 30 tahun? stelah kadaluarsa masa patennya, perusahaan laen bole menjiplak dengan komposisi yang sama. jadi jelas aja perusahaan pematen itu mau mengeruk keuntungan selama paten masih ada, selain untuk membiayai riset dan develop produk2 obat selanjutnya.
sebetulnya biaya produksi juga tinggi loh.
sesuatu yang dikonsumsi dalam tubuh manusia jelas ada standar produksi tersendiri.

saya mau komen yang ttg jiplak menjiplak.
kalau obat generik pabrik manapun boleh jiplak kok.
kan komposisinya sudah jelas, karena inilah yang disebut obat umum.
dan si pabrik ini harus menjual dengan nama umum pula.
yang kemudian disebut generik.
Misalnya, obat antibiotik Ampicillin aja kita bisa menemui banyak pabrik yang memproduksi.

baru deh yang paten, ini jor-joran pake brand sendiri.
lalu saling mengklaim obatnyalah yang terbaik dengan cara iklan dsb.

jadi keinget ada kode etik dokter ga boleh beriklan.
tp jaman sekarang ada aja dokter yang beriklan karena si dokter tsb jg merangkap jadi artis ;D


masalahnya di Indonesia, salah satu tambahan bi
aya promosi adalah Komisi untuk para dokter yang
meresepkan obat paten. bisa berupa biaya kuliah
spesialis, biaya seminar, biaya sertifikasi, biaya li
buran, biaya lain-lain... :)
betul.
FYI, seorang dokter harus memiliki ijin praktek untuk praktek,
baik praktek berdiri sendiri ataupun sekedar kerja di suatu klinik/rumah sakit.
Ijin ini musti diperbarui err gw lupa kalau ga salah setahun sekali kayaknya.
ijin ini diurus di wilayah kota masing2.
dan untuk mendapatkan ijin salah satu syaratnya harus mengumpulkan sekian poin ikut seminar.
nah seringkali rep memberikan penawaran kepada dokter bila obatnya yang ditawarkan diresepkan ke pasien maka si dokter tersebut akan dibayarin seminar A.
atau diberikan uang bonus.
macam2 sih sesuai kesepakatan.

---------- Post added at 08:53 PM ---------- Previous post was at 08:43 PM ----------


saya sebut itu biaya ngelobi, yang juga ga sedikit :cengir:
ada banyak tuh dokumentari mengenai lobi2 perusahaan farmasi ini ke kongres juga (supaya lulus sensor)

rada2 messed up dunia farmasi gini sebenarnya ::elaugh::
nambahin,
untuk melobi skala besar, misalnya nih targetnya adalah suatu rumah sakit.
kita semua tahu peredaran obat di rumah sakit adalah sangat besar.
untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit itu, terkadang pihak departemen Farmasi yang bersangkutan mengadakan Tender. Dan dapat diikuti oleh berbagai PBF (Pedagang Besar Farmasi)

Tender akan dianggap goal jika sudah ditanda tangani oleh Kepala Farmasi dan mengetahui Direktur Rumah Sakit tersebut.
Nah ini tergantung dari Kepala Farmasinya bisa diberi uang pelicin atau enggak ;D

FYI untuk RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) jika hendaak mengadakan tender pengadaan obat atau alat kesehatan, pihak rumah sakit tidak dapat semata mengadakan jual beli loh.
Harus mengajukan permintaan anggaran ke departemen kesehatan di tingkat propinsi dan disetujui.
Nah anggaran ini harus dapat dikembalikan ke propinsi pada kurun waktu tertentu.

ini baru level Rumah sakit milik pemerintahan,
padahal masih banyak Rumah Sakit swasta, klinik, praktek dokter, puskesmas dll :)

ps :
jangan nanya link sumber yah ;D
ini saya tulis berdasar ingatan saya ngobrol2 dengan orang yang kebetulan pernah berkecimpung di dalamnya. :)

BundaNa
08-04-2012, 10:03 PM
itu makanya dokter juga merangkap jd pakar motivasi," oh obat itu ga bagus, bagusan yg saya resepkan." t'hipnotis pasien

---------- Post added at 09:03 PM ---------- Previous post was at 09:01 PM ----------

dokter spesialis langganan bpk di semarang kmrn otomatis kasih obat ke bapak yg masuk askes, jarang maksa di luar askes

cha_n
08-04-2012, 10:10 PM
wah makin curiga si etca ini agen CIA =))
tapi bener sih, berhubung saya dikelilingi orang2 yang kerjanya di kementerian kesehatan, beberapa dokter umum dan beberapa dokter spesialis, semua bilang, sebenarnya obat generik ama obat paten sama aja.
masalah kemasan aja.
jadi jangan ragu2 pake generik.

etca
08-04-2012, 10:10 PM
hehehhehe bagus itu relatif,
dan cocok2an sih ;D

sebetulnya ada buku yang bisa buat membantu,
ada dua buku. DOI (Daftar Obat Indonesia) dan MIMS (Medical Information Management System) terbit tahunan dan dijual bebas

http://www.bookoopedia.com/images/products/45-08-26651.jpg
ga apal kontennya, dulu pernah buka.
tapi lebih sering buka yang MIMS pas kuliah.


http://images.dobretmacho.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SZ0xdgoKCmsAAEfeyy41/MIMS.jpg?et=xRvNr1CYmhVQ%2BJmgA6QC8g&nmid=0
isinya index obat yang beredar di Indonesia.

Ada 2 sistem peng-index-an di buku MIMS ini.
kita bisa tahu obat A, komposisinya apa aja.
lalu komposisi X, terdapat di obat apa aja. Jadi bisa buat nyari obat pengganti yang senada.

River
08-04-2012, 10:27 PM
obat paten mahal karena
1. bayar paten brand dimana pajaknya itu secara berkala tahunannya.
2. pake packaging... itu ada biaya disain packaging juga.
3. biaya rep
4. biaya promo
5. isinya kadang ditambahin kandungan lain, misalnya vitamin pendukung.

obat generik yang namanya pake nama umum.
swasta boleh bikin tapi tetep pake nama umum.

kalau paten, namanya yang ngasih nama pabriknya.

amoxicillin
kalbe : kamoxicillin
sanbe: amoxan

antalgin
paten : novalgin, neuralgin (antalgin + vitamin)

generik : paracetamol
paten : sanmol, panadol

bukan begitu mbak Etca.. ;D
obat paten itu obat2 yang zat aktifnya masih dipegang sama perusahaan penemunya...
misalnya perusahaan farmasi Z-Farm punya hak paten atas zat aktif tetrasiklin, lalu dia buat obat mereknya Z-siklin
perusahaan obat lain gak boleh bikin obat yang mengandung zat aktif tetrasiklin, kecuali perusahaan tersebut ada kerja sama dengan Z-farm
lalu, setelah masa paten obatnya habis (kalau di Indonesia menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 itu 20 tahun), formulanya boleh dikopi oleh perusahaan lain.. jadilah obat generik.

Obat generik ada dua jenis obat generik yang gak bermerek Obat Generik Berlogo (OGB) yang ada gambar garis2 ijo ituh & Obat Generik Bermerek (Branded)
kalo obat2 yang contoh mbak etca di atas itu obat generik bermerek yaitu obat generik yang dikasih merek oleh perusahaan pembuatnya.. biasa juga disebut obat "mee too"

Obat branded harganya biasanya lebih mahal dari OGB karena tergantung kebijakan perusaahan yang buat, sedangkan obat generik gak bermerek harganya udah ditetapin sama pemerintah..

baik obat generik/branded formulanya bisa sama/beda dari produk patennya. kalo obat branded malah suka ditambah macem2 lagi kayak vitamin, dll.. tapi kualitas, keamanan dan khasiatnya bisa dijamin sama kok..

ndugu
08-04-2012, 10:33 PM
chan: bener. saya sendiri juga lebih seringnya beli generik, kecuali kalo memang ga ada generiknya, baru beli yang aslinya. biasa sih liat bahannya aja, kalo sama ya ga masalah. hasilnya sama aja, tapi dengan harga jauh lebih murah

etca: kalo generik ya pasti boleh jiplak donk. yang ga bole (secara hukum) itu kan obat yang dipatenkan. setelah abis masa patennya, baru bole dijiplak, dan jiplakan2 itu lah yang disebut sebagai generik.

ada satu obat paten terkenal yang sudah mau abis masa patennya nih. yaitu viagra :cengir: ini sala satu produk blockbusternya pfizer. kemaren2 saya baca brita tentang pfizer yang mencoba trik laen untuk memperpanjang masa patennya, dengan memakai alasan studi medis untuk tujuan edukasi, tapi alasan itu cuman bisa menambah masa paten 6 bulan lagi - tapi 6 bulan masi mending lah daripada ga da sama skali kan :cengir: lucu juga. diperkirakan tahun ini ato depan abisnya, lupa tepatnya. nah, stelah masa paten abis, hanya masalah waktu sebelum kita akan menemukan obat2 generiknya viagra ini :mrgreen:

mengenai dokter2 yang ngikut seminar, ato dikasi obat gratis, itu sudah sangat umum deh. saya aja sering dikasi obat sample sama dokterku. dan sebenarnya praktek itu ga bener2 salah, asal jangan berlebihan aja. yang menjadi masalah itu kan saat udah ada konflik of interestnya. menurutku sih dokter2 perlu selalu meng-update diri tentang info2 obat di luar sana juga, mengerti cara kerjanya obat2 baru, dll. jadi wajar aja perlu selalu belajar (seperti dunia teknologi lah) - bukan hanya untuk renew lisensi aja ya.

etca
08-04-2012, 10:48 PM
@River
gw yang jelasinnya pake bahasa terlalu koboi kali :))
ok thx buat tambahannya.

trs itu istilah obat "mee too". astaga! baru tahu ada istilah kek gituan :))

ngomong2 soal paten, emang dalam perkembangan saat ini ada obat baru?
sebutin donk. *saya sangat ga update ttg itu karena memang bukan bidang saya.

saya sengaja sebut di atas kan yang ude sangat2 familiar di telinga aja.
sengaja pake yang itu agar lebih gampang ditangkep :)

dan istilah paten yang saya pakai di atas itu lebih Branded.
amoxicillin = Obat generik versi nama umum, yang bisa dikopi oleh perusahaan lain dengan nama yang sama
kalbe : kamoxicillin (perusahaan Kalbe farma memproduksi obat berisi amoxicillin dengan nama kamoxicillin) --> jadilah branded
sanbe: amoxan (perusahaan Sanbe farma memproduksi obat berisi amoxicillin dengan nama amoxan) --> jadilah branded



ps :
ini istilah paten yang dipakai dari judul si TS saya mengasumsikan lebih Obat Branded loh ;D
eniw thx buat tambahan pencerahannya.

---------- Post added at 09:48 PM ---------- Previous post was at 09:44 PM ----------

astaga,
ini istilah paten kadang rancu dengan paten isi obat, atau paten branded? ::grrr::

River
08-04-2012, 10:53 PM
sebetulnya ada buku yang bisa buat membantu,
ada dua buku. DOI (Daftar Obat Indonesia) dan MIMS (Medical Information Management System) terbit tahunan dan dijual bebas

http://www.bookoopedia.com/images/products/45-08-26651.jpg
ga apal kontennya, dulu pernah buka.
tapi lebih sering buka yang MIMS pas kuliah.


http://images.dobretmacho.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/SZ0xdgoKCmsAAEfeyy41/MIMS.jpg?et=xRvNr1CYmhVQ%2BJmgA6QC8g&nmid=0
isinya index obat yang beredar di Indonesia.

Ada 2 sistem peng-index-an di buku MIMS ini.
kita bisa tahu obat A, komposisinya apa aja.
lalu komposisi X, terdapat di obat apa aja. Jadi bisa buat nyari obat pengganti yang senada.

ada satu lagi ISO (Informasi Spesialite OBat) Indonesia, terbit tahunan juga..

http://img6.tokobagus.com/70/04/7027046_2685471_detail.jpg

mims ada webnya http://mims.com
tapi mesti register.. gratis kok ::grin::

ndugu
08-04-2012, 11:01 PM
obat baru sih pasti banyak donk ca, itu akan selalu ada.
perusahaan2 farmasi kan selalu meracik obat baru, memang bisnisnya itu :cengir:

saya ada temen yang bekerja jadi clinical researcher di perusahaan farmasi, dia biasa dikasi beberapa projek sekaligus, dan itu obat2 yang berbeda2 semua. dia harus hapal bahan2nya, efek2 sampingannya, jenis2 studinya, dll. bahkan juga perusahaan2 farmasi besar banyak yang mengakuisisi perusahaan2 laen yang lebih kecil karena ingin "membeli" potensi obat baru. jadi in a way, biarpun dunia farmasi ini prakteknya kadang questionable, tapi harus diakui juga karena adanya kompetisi seperti ini (and the resources), makanya selalu ada penemuan obat baru yang lebih baik, yang bisa menyembuhkan penyakit2 yang sebelumnya ga da obatnya, misalnya.

kalo ngomongin obat paten, yang pertama terpikirkan olehku ya paten ingredientnya obat, karena itu esensinya, bukan namanya. nama kan cuman hasil packaging a product aja - bukan packaging secara harafiah, tapi dari segi marketing.

BundaNa
08-04-2012, 11:14 PM
gw ksh judul ini ca, ini split topik dr thread laen. gegara aya blg obat paten lbh bagus dibanding generik, gw pisah deh

---------- Post added at 10:14 PM ---------- Previous post was at 10:05 PM ----------

mungkin maksudnya lbh ke branded ya. kalo paten kan ada penemuan varian obat baru yg kemudian dipatenkan

River
09-04-2012, 12:07 AM
heeh.. banyak yang masih rancu emang ::grrr::
jadi yang dipaten itu zat aktif obatnya..

@Etca: berhubung saya juga gak update jadi yang keinget aja dulu ya.. hehe
zat aktif yang uda dipatenkan dan udah jadi produk misalnya Ziconotide (analgesik), mereknya Prialt®.
& pterostilbene (utk menurunkan kolesterol) nama mereknya pTeroPure®
keduanya masa patennya masih berlaku sampai sekarang, jadi keduanya obat paten
mungkin kalo ada yang lebih update bisa menbantu ::ungg::