AsLan
17-03-2012, 04:11 PM
Mengorok tanda tidur nyenyak ? itu hanya mitos, sebenarnya mengorok membahayakan kesehatan bahkan bisa membunuh orang secara tiba2.
Saat tidur, otot2 pernafasan kita mengalami relaksasi, otot2 ini menunjang tonsil, uvulva dan lidah.
Karena mengalami relaksasi maka saluran nafas cenderung mengecil, pada beberapa orang bahkan sampai tertutup.
Kalau saluran nafas tertutup maka seseorang akan mengalami kekurangan oksigen, rendahnya kadar oksigen memaksa otak untuk membangunkan seseorang dari tidur.
Saat terbangun, otot kembali berkontraksi dan saluran nafas terbuka. Namun saat tertidur saluran nafas kembali tertutup sehingga siklus tidur-bangun terus berulang.
Karena orang terbangun dan tertidur kembali dalam waktu yg sangat singkat, maka kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ia mengalami Sleep Apnea atau berhenti nafas saat tidur.
Orang yg mengalami gejala ini sangat beresiko bila harus menghadapi anestesi misalnya karena harus menjalani operasi medis, dokter harus menjaga agar saluran nafasnya tetap terbuka karena ia tidak bisa bangun saat dibius, maka penderita sleep apnea harus mengetahui kondisinya an menuliskan kondisi ini pada laporan medis.
Gangguan tidur berupa ngorok atau nafas berhenti ini sangat merusak kesehatan, orang akan merasa kelelahan saat bangun tidur dan saat bekerja, emosinya juga akan meninggi dan disertai peningkatan tekanan darah.
Apabila anda selalu tidur sendiri, maka seringkali gejala ini tidak diketahui, anda hanya merasa sering bangun malam dengan saluran nafas yg terasa kering, mudah marah, sakit kepala dan lesu di siang hari.
Bagi yg tidur bersama orang lain, gejala ini mudah diketahui dengan tanda mengorok atau berhenti bernafas dan biasanya orang lain akan merasa sangat terganggu dengan situasi ini.
Mengorok jangan dibiarkan, anda harus memeriksakan kondisi ke dokter.
Selain itu tidur dengan posisi miring bisa membantu, beberapa orang bahkan menjahit sebuah bola pingpong dipunggung baju tidurnya agar tidak tidur terlentang.
Saat tidur, otot2 pernafasan kita mengalami relaksasi, otot2 ini menunjang tonsil, uvulva dan lidah.
Karena mengalami relaksasi maka saluran nafas cenderung mengecil, pada beberapa orang bahkan sampai tertutup.
Kalau saluran nafas tertutup maka seseorang akan mengalami kekurangan oksigen, rendahnya kadar oksigen memaksa otak untuk membangunkan seseorang dari tidur.
Saat terbangun, otot kembali berkontraksi dan saluran nafas terbuka. Namun saat tertidur saluran nafas kembali tertutup sehingga siklus tidur-bangun terus berulang.
Karena orang terbangun dan tertidur kembali dalam waktu yg sangat singkat, maka kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ia mengalami Sleep Apnea atau berhenti nafas saat tidur.
Orang yg mengalami gejala ini sangat beresiko bila harus menghadapi anestesi misalnya karena harus menjalani operasi medis, dokter harus menjaga agar saluran nafasnya tetap terbuka karena ia tidak bisa bangun saat dibius, maka penderita sleep apnea harus mengetahui kondisinya an menuliskan kondisi ini pada laporan medis.
Gangguan tidur berupa ngorok atau nafas berhenti ini sangat merusak kesehatan, orang akan merasa kelelahan saat bangun tidur dan saat bekerja, emosinya juga akan meninggi dan disertai peningkatan tekanan darah.
Apabila anda selalu tidur sendiri, maka seringkali gejala ini tidak diketahui, anda hanya merasa sering bangun malam dengan saluran nafas yg terasa kering, mudah marah, sakit kepala dan lesu di siang hari.
Bagi yg tidur bersama orang lain, gejala ini mudah diketahui dengan tanda mengorok atau berhenti bernafas dan biasanya orang lain akan merasa sangat terganggu dengan situasi ini.
Mengorok jangan dibiarkan, anda harus memeriksakan kondisi ke dokter.
Selain itu tidur dengan posisi miring bisa membantu, beberapa orang bahkan menjahit sebuah bola pingpong dipunggung baju tidurnya agar tidak tidur terlentang.