PDA

View Full Version : Kumpulan cerita ceritanya AsLan



AsLan
06-03-2011, 01:01 AM
Ada sebuah peristiwa nyata, yg terjadi kira2 60-70 tahun yang lalu.

Ada seorang pemuda yg akan dihukum mati dengan cara ditembak.
Pemuda ini ditangkap dan dihukum mati karena melakukan banyak kejahatan, mulai dari pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dan banyak kejahatan lainnya.

Menjelang saat-saat terakhir kehidupannya, ibu dari pemuda ini ikut dalam rombongan dan akan menyaksikan hukuman mati tersebut.
Ibunya berkali2 hampir pingsan karena anak ini adalah anak sulungnya yang sedari kecil sangat ia kasihi, sulit dibayangkan hari ini adalah hari terakhir bagi anaknya yg sebentar lagi akan dieksekusi sampai mati.

Anak ini terus memandangi ibunya dengan mata membara, pandangan anak ini membuat ibunya takut...

Sesaat sebelum eksekusi dilaksanakan, polisi memanggil ibu ini dan dipersilahkan menemui anaknya untuk bicara terakhir kali, ia maju mendekati anaknya.

Saat itu si anak langsung memeluk ibunya dengan sekuat tenaga hingga sang ibu hampir tak bisa bernafas, anak itu kemudian menggigit telinga ibunya dengan sangat keras, semakin keras dan tak mau melepaskannya. Polisi yang ada disana semua diam saja tak mau ikut campur urusan mereka berdua.
Si ibu merasa kesakitan luar biasa namun anak ini terus menggigit dan memeluk ibunya sampai akhirnya telinga si ibu putus, lalu potongan telinga itu diludahkan oleh si anak...

Anak ini kemudian berteriak dengan setengah menangis, ia menghardik ibunya dan berkata "IBU ! lihat aku sekarang jadi begini semua karena KAMU ! Ibu selalu memanjakan aku dan selalu menuruti kemauanku, tak pernah memukulku, tak pernah melarangku ! sampai sekarang aku jadi begini !"

"Sekarang aku gigit telinga ibu dan masih ada satu telinga untuk DENGAR ! cukup aku saja yg mati jadi penjahat, kau harus mendidik adik-adik ku yang lain dengan sungguh2, jangan kau manjakan seperti aku !"

Itulah kalimat2 terakhir dari seorang anak yg akan segera dieksekusi...

AsLan
06-03-2011, 01:19 AM
Berikut ini juga sebuah kisah nyata yang terjadi berpuluh2 tahun yang lalu...

Ada seorang ibu yang kehilangan anaknya yg masih sangat kecil dijaman perang. Anak tersebut kemudian diambil oleh keluarga lain dan dipelihara hingga dewasa.

Ibu yang kehilangan anaknya ini sangat menderita namun selama bertahun2 ia terus melacak keberadaan anaknya dan tak pernah berhenti mencari. Sampai akhirnya ia berhasil menemukan keluarga ini...

Singkat cerita, antar si ibu dan keluarga ini kemudian berselisih dan mereka semua dihadapkan kesebuah pengadilan.
Hakim bertanya pada si Ibu yg kehilangan anaknya, apakah ia punya bukti bahwa Pemuda ini benar2 anaknya yang hilang ?

Sang ibu hanya menunduk dan menggelengkan kepala, ia tak punya bukti apa-apa, semua hanya berdasarkan perasaannya sebagai seorang ibu yg mencintai dan merindukan anaknya. Saat itu belum ada penelitian DNA sehingga secara medis pun tidak ada bukti yg bisa menjelaskan garis2 keturunan.

Hakim menghardik ibu tersebut dan mengancam akan menjatuhkan hukuman karena telah mengganggu ketentraman orang lain dengan menuduh tanpa bukti.

Dengan bercucuran air mata si Ibu berkata pada Hakim "saya tak punya bukti apa-apa dan saya rela dihukum, namun sebelumnya ijinkan saya mendekati anak itu satu kali saja..."

Semua orang heran dan menggelengkan kepala melihat kegigihan si ibu, sebagian merasa bahwa ibu ini agak kurang waras. Kemudian Hakim mengijinkan ibu itu mendekat ke si Pemuda tersebut yg duduk bersama keluarganya dipengadilan.

Dengan meneteskan air mata, ibu itu memeluk pemuda yg kebingungan itu lalu ia menyanyikan sebuah lagu dengan lirih.

Sang pemuda itu langsung menangis dan berkata "ini ibuku..."

AsLan
07-03-2011, 12:34 AM
Ini sebuah kisah di Tiongkok Kuno...

Ada sebuah keluarga kaya memiliki seorang putera yg manja dan nakal, semua guru yg dipanggil untuk mendidiknya tidak bisa bertahan lama karena kenakalannya.
Suatu hari ada seorang guru datang ke keluarga itu dan bersedia mengajar si anak nakal.

Ayah anak ini senang sekali dengan kedatangan guru itu dan bersedia membayar mahal apabila si guru bisa mengatasi kenakalan anaknya dan mendidiknya dengan benar. Tapi si guru tidak mau bicara uang, dia bilang biarlah uang dibicarakan nanti saja bila keberhasilannya sudah terbukti. Lalu keesokan harinya ia mulai mengajar...

Anak nakal ini sudah menyiapkan berbagai rencana untuk mengerjai gurunya, lalu pelajaran dimulai.
Baru mulai perkenalan lalu si guru mengumumkan sesuatu : Hari ini kelas diliburkan 2 hari !
Wah si murid kaget, belum juga ia memulai kenakalannya tapi sudah diliburkan... ok, berarti 2 hari lagi ia baru akan mulai mengerjai si guru baru.

Setelah libur 2 hari, kelas dimulai lagi. Kali ini si guru mengumumkan, kelas diliburkan 3 hari !
Anak itu senang sekali karena tidak perlu belajar dan bisa bermain2.
Akhirnya masa libur selesai, dihari ke 4 kelas dimulai dan si guru aneh ini mengumumkan, Kelas diliburkan seminggu !

Kali ini ayah si anak mulai tidak sabar dan marah2, guru macam apa ini tidak mengajar malah bikin libur terus menerus, guru pemalas ini harus dipecat !
Tapi sebelum Ayahnya memecat si guru, justru anak nakal ini yg membela gurunya.
Dia bilang guru yang inilah guru yg paling baik, ia senang sekali punya guru seperti ini, pokoknya ayah tidak boleh memecat si guru !

Karena ayah ini memang memanjakan anaknya, maka iapun tidak jadi memecat si guru, meskipun hatinya terus ngedumel.

Setelah hari demi hari libur, anak ini mulai bosan dan ingin belajar.
Tapi karena libur belum selesai maka ia sengaja datang kerumah gurunya, mencari si guru untuk minta belajar.

Ia sampai dirumah gurunya lalu mengetuk2 pintu tapi tidak ada orang menjawab... maka ia menyelinap masuk...
Didalam rumah ia mendengar ada suara musik yg merdu, lalu ia mengintip kedalam dan melihat gurunya sedang main kecapi.
Dengan hati yg sangat penasaran ia menghampiri gurunya dan bertanya, tapi si guru tetap diam asik bermain kecapi tanpa mempedulikan apa2.

Anak ini lalu mengambil kecapi lainnya dan memetik2 senarnya, suaranya buruk sekali tidak seperti permainan gurunya.
Setelah si guru ini selesai bermain, ia mengajarkan satu dua dasar2 permainan kecapi dan anak ini senang sekali bisa menghasilkan suara yg indah dengan kecapinya.

Setelah pulang, malamnya ia tak henti2nya belajar main kecapi dirumah sampai akhirnya bosan.

Lalu beberapa hari kemudian ia datang lagi kerumah gurunya, kali ini dia melihat gurunya sedang melukis.
Lukisan2 gurunya bagus sekali, ada burung bangau, ada harimau, bunga2, bambu, pegunungan, rajawali dll
Anak ini terkesima dengan kemampuan gurunya dalam melukis, ia merengek minta diajari melukis dan gurunya mulai mengajar sedikit dasar2 melukis, bagaimana memegang kuas, bagaimana memainkan ujung kuas yg lancip untuk menghasilkan garis tebal atau tipis.

Setelah pulang ia berlatih melukis sampai larut malam, setelah berapa hari ia pun bosan dan mulai nakal lagi.

Kali ini dia datang kerumah gurunya dengan arogan, ia memanggil gurunya dan menantang berkelahi.

Gurunya mendengar tantangan tersebut dan menerima, sang guru mengajak ia kehalaman untuk baku hantam.
Rupanya anak ini punya ilmu kungfu yang lumayan dan langsung melancarkan serangkaian pukulan dan tendangan ke arah gurunya.

Si guru dengan santai menghindar lalu PLAK ! pipi anak itu kena tabok.

Waktu anak nakal itu mau membalas, eh gurunya sudah hilang... Tiba2 BUK ! bokongnya ditendang dari belakang sampai tersungkur.

Selanjutnya BAK ! BUK ! BAK ! BUK ! anak ini kena digebukin oleh si guru yang ternyata ilmu kungfunya tinggi sekali.

Setelah itu anak ini baru sadar bahwa ia kalah dalam segala hal dibandingkan gurunya, lalu ia bertekad mau jadi orang yg sehebat gurunya, ia bertekad mau belajar dengan giat dan tekun dan tidak akan nakal lagi.

Akhirnya setelah dewasa, anak ini jadi Jendral besar di kerajaan dan dialah yg menulis kisah tentang gurunya yg luar biasa itu.

(*sayang saya lupa nama jendral ini...)

AsLan
10-03-2011, 07:26 PM
Don Mateo dan Conchita

Dimusim panas tahun 1894, Don Mateo Diaz, seorang pria terpandang berusia tiga puluh delapan tahun, mengunjungi sebuah pabrik tembakau disebuah desa di pinggiran Seville.

Don Mateo tidak tertarik dengan bisnis tembakau, namun ia tahu bahwa ditempat ini banyak gadis pekerja yg muda dan cantik. Seperti yang ia harapkan, ada ratusan gadis disana yg bekerja dengan pakaian seadanya karena cuaca yg sangat panas, sebuah pemandangan yg sangat menyenangkan baginya.

Namun hawa panas membuat Don Mateo tidak tahan dan ingin segera meninggalkan pabrik, saat ia mendekati pintu keluar tiba2 seorang gadis pekerja memanggilnya "Tuan, kalau kau memberiku satu penny aku akan menyanyikan sebuah lagu untukmu.

Gadis itu berusia enam belas tahun, cantik dan nampak lugu, matanya cemerlang memancarkan kemudaan dan keinginan berpetualang... Namanya Conchita Perez.

Don Mateo mengangguk dan memberikan sebuah koin yg senilai satu bulan gaji, lalu mendengarkan gadis ini bernyanyi.
Setelah lagu selesai, Don mengangkat topi lalu berjalan pergi, dalam hatinya ia sudah berniat untuk mengejar gadis ini namun tidak sekarang karena terlalu cepat. Ia mulai memikirkan rencana dan strategi untuk mendapatkan kesenangan dari gadis muda itu.

Tiba-tiba ia merasa ada tangan yg meraih lengannya, rupanya gadis itu menyusulnya, menggandengnya dan tersenyum sambil berjalan mengiringinya.
"Apakah kau mempunyai kekasih ?" Don bertanya pada gadis itu.
"Tidak, aku seorang Mozita, pure virgin" katanya.

Conchita tinggal bersama ibunya ditengah desa, Don Mateo mengantarkannya kesana lalu memberikan sejumlah uang kepada ibu Conchita, dari pengalamannya ia tahu bahwa seorang ibu harus dibuat senang agar anaknya bisa dipikat.

Keesokan harinya Don Mateo datang kerumah Conchita dan ternyata ibu gadis itu sedang tidak dirumah, maka mereka ngobrol dan bermain2. Don Mateo merasa perlu agak menahan diri menghadapi seorang gadis yg masih lugu, namun tak diduga tiba2

Conchita naik kepangkuannya, merangkul dan menciumnya. Saat Don membalas ciuman tersebut tiba2 Conchita turun dan matanya memancarkan kemarahan. Conchita menuduh Don memperlakukannya seperti wanita murahan dan mempermainkannya.
Don Mateo menyangkal hal itu, ia minta maaf dan pamit pulang. Saat ia berjalan pulang ia merasa sangat bersalah dan kebingungan, ia merasa gadis itu sangat sulit ditebak.

Selama beberapa hari berikutnya, Don Mateo menjadi seorang gentelman yg sopan, ia membawakan hadiah2 untuk Conchita dan ibunya, tidak lagi berani menyentuh Conchita.

Namun Conchita menjadi semakin akrab dengannya, kadang2 Conchita seenaknya saja ganti pakaian dihadapan Don, atau bermain dengannya dengan pakaian tidur. Sentuhan2 tubuh Conchita dan bayangan yg menerawang dari dalam pakaiannya yg tipis benar-benar hampir membuat Don Menjadi gila. Kadang2 Don Mateo mencoba mencuri2 ciuman namun Conchita mendorongnya dan memarahinya.

Beberapa minggu berlalu, Don Mateo menjadi semakin tidak tahan diri lalu menemui Ibu Conchita. Don Menawarkan sebuah rumah untuk ditinggali oleh Conchita seorang diri, ia akan memperlakukan Conchita seperti seorang ratu dan memberikan apapun yg diinginkan oleh Conchita (dan ibunya tentunya), Ia merasa tawran ini akan menyenangkan kedua wanita itu.
Namun keesokan harinya ia menerima sebuah surat dari Conchita yg isinya kemarahan, Conchita menuduh Don berusaha membeli dirinya dengan uang. Conchita menutup suratnya dengan kalimat "Kau jangan menemuiku lagi"

Setelah menerima surat itu, Don langsung bergegas menuju rumah Conchita, namun kedua wanita itu telah pergi meninggalkan rumah dan tak ada yg tau kemana mereka pergi.

Don Mateo merasa begitu terpukul, ia menyesal telah bertindak gegabah.
Seharusnya ia bersabar menunggu Conchita mempercayainya setelah sebulan atau kalau perlu setelah beberapa tahun. Ia merasa sangat putus asa dan kehilangan Conchita, ia tak dapat menemui gadis itu lagi dan barulah kali ini ia merasakan betapa ia mencintainya.

Musim dingin berlalu dalam kesedihan yg begitu mendalam bagi Don Mateo...

Pada musim semi, saat ia sedang berjalan dikota, ia mendengar seorang memanggil namanya, ia menengok dan melihat: Conchita !
Don segera menghampiri gadis itu, membungkuk dan mencium tangannya, ia merasakan kebahagiaan yg begitu besar.

Tapi, kenapa dulu Conchita pergi meninggalkannya ?
Conchita berkata bahwa ia dan ibunya takut akan perhatian yg begitu besar dari Don, ia merasa bahwa segalanya berjalan terlalu cepat. Namun selama berpisah, ia menyadari baha ia sangat mencintai Don Mateo.

Kali ini Conchita setuju untuk tinggal bersama Don, ia akan membuktikan dirinya sebagai kekasih yg baik. Don bahagia, ia merasa perpisahan telah melunakkan hati mereka berdua.

Beberapa hari kemudian, Conchita benar2 datang kerumah yg telah disediakan oleh Don, malam harinya mereka mulai berciuman dan perlahan-lahan mulai membuka pakaian. Don Mateo benar2 menikmati detik demi detik dan bergerak perlahan, namun ia merasa seperti seekor kerbau jantan yg baru terlepas dari kandang, dengan bernafsu don meraba2 seluruh tubuh Conchita diatas ranjang dan mulai membuka pakaian dalam gadis itu.

Namun saat ia mencoba membuka celana dalam Conchita, ia menghadapi kesulitan, Don duduk dan memperhatikan bahwa ternyata Conchita menggunakan celana dalam yg terkunci ! Bagaimanapun ia mencoba menarik atau merobek celana dalam ini tetap tak bisa terbuka. Kali ini perasaan Don benar2 kacau balau, ia hampir menangis karena putus asa.

Conchita menjelaskan bahwa ia adalah seorang Mozita, ia ingin melakukan apapun dengan Don namun ia tetap harus mempertahankan keperawanannya.

Setelah beberapa minggu berlalu, Don Mateo mulai melihat Conchita menggoda pria lain, menari flamencco secara vulgar.

Tiba-tiba Don Mateo sadar, Conchita bukan seorang perawan melainkan seorang wanita nakal yg sedang mempermainkannya.
Don sangat marah dan berpikir untuk meninggalkan Conchita. Namun tiba2 ia berpikir lagi, kalau ia meninggalkan Conchita maka detik berikutnya gadis ini akan jatuh kepelukan pria lain, sebuah bayangan yg sangat mengerikan baginya.

Kali ini Don merasa tak berdaya, ia tak bisa meninggalkan Conchita namun juga tak bisa mendapatkannya secara utuh.

Malamnya, Don memberi ultimatum pada Conchita, "Berikan apa yg kumau atau aku akan meninggalkanmu selamanya!"
Conchita langsung menangis, dan inilah pertama kalinya Don Mateo melihat Conchita menangis dan hatinya merasa tidak tega.
Conchita berkata, kalau Don benar-benar menginginkannya, maka ia harus memperlakukannya dengan serius, benar2 membelikannya sebuah rumah dan memberikannya kebebasan untuk melakukan apapun.

Kali ini Don tidak membuang waktu, ia membeli sebuah Villa yg megah, mendekorasinya dengan indah dan dalam delapan hari semuanya telah siap.
Hari itu Conchita datang untuk tinggal bersama Don disebuah rumah yg benar2 sudah milik Conchita.
Saat Conchita tiba didepan pintu, ia berkata kepada Don "berlututlah dan cium ujung sepatuku" Don melakukan hal ini.

Tiba-tiba datanglah seorang pemuda tampan menciumi Conchita lalu mereka mulai bercinta dilantai, dihadapan Don yang terpaku tak percaya dengan apa yg dilihatnya. Namun Don telah berjanji untuk membebaskan Conchita melakukan apapun dirumah yg ia berikan. Don pergi dengan hati yg pedih.

Pagi harinya Conchita datang kerumah Don Mateo.
Begitu Don melihat Conchita, ia langsung menampar gadis ini dengan begitu kerasnya sampai Conchita jatuh ke lantai.
"Conchita, kau telah membuatku menderita lebih dari kekuatan yg bisa ditanggung oleh seorang manusia"
"Kau telah menemukan cara menyiksa hati yg kejam dan mencobakannya kepada orang yg mencintaimu dengan sepenuh hati"
"Maka hari ini aku akan memilikimu dengan paksaan"
Don Mateo memukuli Conchita berulang-ulang, sampai akhirnya ia merasa tidak tega akan tangisan dan air mata Conchita, ia berhenti.

Kini Conchita memandang Don dengan pandangan penuh cinta dan berkata "pemuda yg bercinta denganku kemarin hanya sebuah pertunjukan pura-pura"
Ia adalah milik Don dan Don Mateo takkan perlu memaksanya dengan kekerasan, ia hanya ingin Don menganggapnya dengan serius dan menikahinya.

Akhirnya mereka menikah,
Dan kali ini terbukti, Conchita benar2 seorang perawan.


*ini adalah kisah nyata, dan setelah mereka menikah pun Conchita tidak pernah berhenti bermain dan menyiksa perasaan Don sepanjang hayatnya. Namun seperti kata Ninon de Lenclos, "Cinta takkan mati oleh kelaparan, cinta akan mati oleh kekenyangan".
Semua permainan Conchita yg mengaduk2 perasaan Don, tidak mematikan cinta mereka malah memperdalamnya.

AsLan
08-04-2011, 02:57 AM
Sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, China dipimpin oleh seorang kaisar bernama Shun.

Pada masa itu, daratan China sering sekali dilanda banjir besar oleh karena meluapnya Yellow River, banjir selalu memakan banyak korban jiwa dan menghancurkan perekonomian, maka Kaisar Shun memerintahkan mentri urusan dalam negrinya yg bernama Gun untuk mengatasi masalah ini.

Gun mengambil satu strategi untuk menghalau luapan air dengan cara membangun bendungan2 dan benteng2 penahan air, ia menggunakan banyak sekali tenaga kerja, batang2 pohon, bebatuan dan berbagai peralatan.
Namun saat banjir tiba, bendungan2 ini tidak mampu menahan air yg mengganas.. bendungan2 ini kemudian jebol dan menimbulkan korban jiwa yang jauh lebih besar dari sebelumnya.

Atas kegagalan ini, sang Mentri dihukum mati.

Kaisar Shun kemudian memberi perintah kepada Da-Yu untuk melanjutkan usaha menjinakkan Sungai Kuning.
Da-Yu adalah anak dari perdana mentri Gun.

Da-Yu tahu kalau ia gagal maka ia juga akan menemui nasib yang sama dengan ayahnya, namun Da-Yu sangat pandai.
Ia tidak membuat bendungan2 atau benteng2 penahan air, sebaliknya ia malah membuat banyak sekali kanal2 saluran air yang memecah sungai kuning keberbagai penjuru dan menuju ke laut.
Da-Yu mengerahkan tenaga kerja yang luar biasa besar selama 13 tahun. Bahkan selama 13 tahun itu ia sempat 3 kali melewati kampung halamannya tanpa menengok rumahnya sama sekali karena begitu serius mengerjakan proyek besar ini.

Akhirnya setelah pekerjaan ini selesai, Sungai Kuning benar2 berhasil dijinakkan, air tidak ditahan melainkan dialirkan ke laut, rakyat China mengalami masa aman dan subur karena pembangunan kanal2 ini.

Kaisar amat puas dan sangat terkesan dengan pekerjaan Da-Yu, maka setelah ia semakin tua ia mulai memikirkan kaisar penerus. Orang yang ia percayai untuk menjadi Kaisar berikutnya bukanlah anaknya sendiri, Kaisar Shun memberikan tahtanya kepada Da-Yu yang kemudian benar2 menjadi Kaisar China yg sangat baik.

Da-Yu yang bijak juga memikirkan peralihan kekuasaan, namun ia tak mengikuti kebijaksanaan Kaisar Shun. Da-Yu memberikan tahtanya kepada anaknya sendiri dan memulai dinasti Xia.

Sebagaimana sejarah mencatat, semua dinasti selalu dimulai oleh raja yang baik dan terus merosot hingga diakhiri oleh raja yg sangat bobrok.