PDA

View Full Version : Jilbab/kerudung di tempat kerja



gembel
05-03-2011, 11:26 AM
Seorang wanita berjilbab mencoba melamar ke perusahaan swasta. Setelah tes tertulis, tiba saatnya dia melakukan interview. Di interview tersebut pihak perusahaan meminta kesanggupan melepaskan jilbab ketika bekerja. Akhirnya wanita itu menolak melepaskan jilbabnya, dan mengakibatkan tidak diterimanya ia disana.

=============================

Diatas merupakan ilustrasi mengenai kenyataan di Indonesia mengenai pelarangan jilbab di lingkungan pekerjaan. Apakah ada yang salah dengan jilbab?

Padahal jika kalau mau konsekuen sebaiknya perusahaan swasta juga harus menolak jika ada pelanggan yang menggunakan jilbab. Perusahaan hanya menerima pelanggan yang non-jilbab.

Sekian dan terima kasih.


*inget kebebasan beragama yang sering didengungkan :mrgreen:

fullmoonflower
05-03-2011, 06:10 PM
mmmm,.... kayaknya sekarang sudah jarang deh perusahaan yang melarang karyawatinya pake jilbab... :-?
hampir semua sekarang sudah mulai mau menerima karyawati berjilbab kok... :tanya:

gembel
06-03-2011, 01:05 AM
coba tengok rumah sakit dan bank :mrgreen:

ndugu
06-03-2011, 09:39 AM
memangnya jilbab dilarang di bank dan rumah sakit ya? :mikirgaruk:

gembel
06-03-2011, 10:29 AM
memangnya jilbab dilarang di bank dan rumah sakit ya? :mikirgaruk:

untuk rumahsakit ada kisahnya di koran daerah jawa timur. Untuk Bank, teman saya ngalaminnya :mrgreen:

gembel
06-03-2011, 11:35 AM
Diskriminasi dan sentiment anti-Islam seperti pelarangan memakai jilbab di tempat kerja, di antaranya rumah sakit, terus terjadi. Kasus terakhir yang mengemuka adalah larangan berjilbab di Rumah Sakit Mitra Internasional (RSMI), Jatinegara, Jakarta Timur. Tiga karyawati RSMI yang berjilbab terancam kehilangan pekerjaannya karena bersikukuh mengenakan pakaian muslimah yang menutup auratnya.

Ketiga Karyawati RSMI, Sutiyem, Wiwin Winarsih, dan Suharti, sudah mendapatkan surat peringatan ketiga pada 26 Agustus lalu. Dan menurut penuturan Sutiyem Rabu (18/11) kemarin, mereka sekarang sudah dalam proses Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan.

Sutiyem mengatakan, sebelum surat itu dikeluarkan, pihak Manajemen RSMI menawarkan pengunduran diri bagi dirinya dan kedua kawannya. Menurutnya, dia juga mengaku ditawari sejumlah uang pesangon jika mengundurkan diri. Sutiyem dan dua kawannya tadi menolak, lalu keluarkah surat peringatan kedua. Sutiyem melanjutkan, pihak perusahaan dan serikat pekerja lalu mengadakan pertemuan dan menyuruh ketiga orang tersebut memilih jalan pengadilan atau bipartit untuk menyelesaikan masalah.

"Kami menolak mengundurkan diri walau ada pesangon karena itu bukan tujuan kami," tuturnya.

Sebelumnya, RSMI menerapkan sejumlah peraturan pakaian seragam bagi karyawannya. Para karyawati RSMI yang berjilbab diharuskan memasukkan kerudung mereka ke dalam baju. Selain itu karywati juga diharuskan memakai kerudung pembagian dengan bahan yang transparan.

Tak hanya itu, para perawat medis yang berjilbab hanya dibolehkan memakai atasan seragam dengan lengan tiga jari di bawah siku. Pihak menejemen melarang penggunaan pakaian panjang karena dinilai dapat menularkan infeksi nosokomial (inveksi yang terjadi antara individu dalam lingkungan rumah sakit).

Tanggapan Dinkes

Kasus yang menimpa karyawati berjilbab RSMI mendapat tanggapan keras dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta.

''Memakai jilbab itu kan tidak salah dan tidak ada larangan bagi praktisi kesehatan. Polwan saja ada yang pakai jilbab kok,'' kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Wibowo Sukijat, Senin (24/11). Wibowo menambahkan, larangan memakai jilbab dalam aturan suatu institusi bertentangan dengan aturan umum.

Tanggapan Wali Kota Jakarta Timur

Wali Kota Jakarta Timur, Murdhani, berang ketika mendapat informasi mengenai pelarangan jilbab di RSMI. Dia menilai pelarangan ini merupakan bagian dari pelanggaran HAM.

''Memang, dia (RSMI) hidup di negara siapa? Alangkah naifnya di Indonesia ini jika ada instansi yang melarang jilbab," katanya.

Bagi Murdhani, Tidak ada alasan bagi instansi untuk menunda izin pemakaian jilbab, terlebih hanya untuk kepentingan merapikan seragam.

Murdani berjanji akan memerintahkan jajarannya, yaitu Kasudin Nakertrans dan Asisten Ekonomi Pembangunan dan Sosial (ekbangsos), untuk menyelesaikan kasus ini. Murdhani juga mengimbau pihak-pihak yang terlanggar haknya untuk melapor pada Sudin Nakertrans. Ia mengaku, pihak pemkot akan kesulitan bertindak tanpa adanya laporan dari pihak yang terlibat.

''Memang, dia (RSMI) hidup di negara siapa? Alangkah naifnya di Indonesia ini jika ada instansi yang melarang jilbab," kata Wali Kota Jakarta Timur, Murdhani.

Pelajaran kasus Wine

Beberapa waktu sebelumnya, kasus pelarangan berjilbab menimpa Wine Dwi Mandela. Ia sempat harus kehilangan pekerjaannya sebagai perawat bagian fisioterapi Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Namun, Wine kemudian dapat kembali bekerja dengan berbusana yang sesuai dengan keyakinan ajaran agama Islam. Sebab, tidak saja Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga mengecam tindakan Rumah Sakit Mitra Keluarga sebagai diskriminasi dan pelanggaran HAM berat.

''Tidak boleh melihat orang bekerja hanya dari penampilan fisiknya. Apalagi, ini terkait pilihan menjalankan ajaran agamanya. Penggunaan jilbab merupakan hak individu. Sehingga, tidak diperkenankan ada pihak melarang orang lain menggunakan jilbab dalam kesehariannya,'' kata Juru Bicara Komnas HAM, Hesti Armiwulan.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (Menneg PP), Meutia Hatta Swasono, juga mendukung keberanian Wine memperjuangkan haknya dan menilai Rumah Sakit Mitra Keluarga tidak punya alasan kuat untuk melarang Wine berjilbab.

''Meski rumah sakit memiliki kebijakannya sendiri, harus memerhatikan HAM. Yang dilakukan Rumah Sakit Mitra Keluarga adalah aturan yang melanggar HAM. Mutasi yang ditawarkan RS Mitra Keluarga juga melanggar hak profesi Wine sebagai seorang fisioterapi. Itu jelas tindakan yang salah,'' kata Meutia. (PurWD/rpb)

sumber: (voa-islam)

http://kliniksehat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=796&Itemid=19

ekekekekekekek...

BundaNa
06-03-2011, 12:17 PM
ada memang pelarangan walau tak segencar dulu, seperti Pabrik2 sekarang sudah lebih longgar...Alasan awalnya memang demi keselamatan kerja

Buat saya sih simpel, kalau dilarang pake jilbab, InsyaAllah rejeki Allah akan datang kepadanya...cari kerja di tempat lain yang lebih ramah

BTw, untuk tempat kerja tertentu (seperti hotel, kecuali jaringan hotel punya keluarga Marshanda) memang suka agak2 meributkan karyawati berjilbab...alasannya tidak sesuai dengan keadaan hotel yang netral dari agama

fullmoonflower
06-03-2011, 02:52 PM
perasaan saya sering tuh lihat pegawai BCA, BII, Bank Mandiri, BNI, Bank Niaga, dan Bank2 lain yang berjilbab... banyak malah....
saya beberapa kali ke RS-RS swasta Internasional, banyak kok perawat yang berjilbab... dokter2nya juga buanyak yang pake jilbab...
:tanya:

kalau yang nggak pake baju malah belum pernah lihat :mrgreen:

cha_n
06-03-2011, 07:40 PM
emang sempet ada kok, misal di RS mitra keluarga bekasi. kan waktu itu sempet heboh

BundaNa
07-03-2011, 10:44 AM
yg Mitra Keluarga ntu gara2nya si perawat pake cadar chan

cha_n
07-03-2011, 12:47 PM
kalo aku baca di koran ga ada tulisan soal pake cadar, cuman pake jilbab doang.

eve
07-03-2011, 06:04 PM
di kantorku malah ada yang pakai cadar..

cha_n
07-03-2011, 10:59 PM
bagus dong.
yang penting ga ganggu kerjaan

youngblue
08-03-2011, 12:30 AM
kayaknya belom pernah liat yg pakai jilbab kerja di tempat hiburan malam loh................. , tapi kalau yg pakai kalung religius gue sering nemuin , apalagi yg ketemu di kedai tuak ,.. banyak tuch....

fullmoonflower
08-03-2011, 09:19 AM
yg Mitra Keluarga ntu gara2nya si perawat pake cadar chan

kalo aku baca di koran ga ada tulisan soal pake cadar, cuman pake jilbab doang.

namanya juga taktik wartawan Indonesia dan perusahaan media :mrgreen:
soalnya kalo ditulis "bercadar", nggak bakal jadi berita heboh... nggak akan menaikkan rating berita atau oplah koran... karena pembaca berita bakal maklum, lalu cuek...
kalau cuma ditulis "berjilbab" aja kan para pemakai jilbab dan kaum muslim jadi heboh... rating berita naik... oplah koran naik...


di kantorku malah ada yang pakai cadar..

kalau di kantoran sih no problem memakai cadar.. mungkin dia akan jadi tontonan para tamu kantor saja...

kalau di RS memang sebaiknya jangan pakai cadar.. karena jadi nggak jelas, itu petugas RS beneran atau orang yang menyamar... dan bisa saja hal ini mempermudah orang2 berbuat kriminal di dalam rumah sakit dengan menyamar sebagai petugas RS yang bercadar...
coba bayangkan jika lalu terjadi pencurian atau bahkan pembunuhan di RS yang dilakukan oleh orang yang menyamar sebagai perawat bercadar dan bersarung tangan karet, karena RS itu membolehkan petugasnya bercadar... pasti polisi akan sulit menemukan siapa pelakunya kan? muka tidak kelihatan, sidik jari juga nggak ketemu...
memakai masker pun biasanya baru dilakukan jika perawat atau dokter akan melakukan tindakan, tapi di luar kamar tindakan/kamar pasien, mereka tidak memakai masker...

Agitho_Ryuki
08-03-2011, 10:47 AM
Kalo itu seh menurutku tergantung yayasan yang menaungi RS tersebut walopun gak semua... RS Bethesda Yogyakarta contohnya.. setahu juga ga ada yang berjilbab, orang memang RS miliknya yayasan Katolik.. Beda dengan RS PKU Muhammadiyah yang semua perawat wanitanya berjilbab.

BundaNa
09-03-2011, 10:25 AM
duilah kagak usah dibahas yang itu sih Ghit...tapi yang Mitra keluarga itu pernah dibahas di TVONE, dan diperlihatkan perawatnya itu, dan memang dia bercadar

Agitho_Ryuki
09-03-2011, 10:29 AM
Kalo masalah bercadar aja.. Seorang wanita berjilbab+cadar ditolak mentah-mentah untuk tinggal di kampungku...

AsLan
09-03-2011, 11:54 AM
Ha ? kampung mana tuh ? koq bisa menolak warga ?

Agitho_Ryuki
09-03-2011, 12:12 PM
Salah satu kampung di kecamatan Piyungan, Bantul.. Jilbab besar dan bercadar ditolak oleh warga asli, karena dianggap meresahkan dan tidak tahu unggah-ungguh adat jawa.

fullmoonflower
09-03-2011, 06:32 PM
pegawai mamaku ada yang bercadar... baik2 saja kok dia..
suaminya juga baik2 saja kok..

kenapa sih masih banyak orang yang menilai orang lain dari pakaiannya? :tanya:

Agitho_Ryuki
09-03-2011, 09:15 PM
Ya jelas lah Bu.. Penampilan adalah yang pertama kali tampak, jadi mau gak mau ya itu lah yang dinilai pertama kali... Skeptis.com

lattungtatturrus
10-03-2011, 03:45 AM
kayaknya belom pernah liat yg pakai jilbab kerja di tempat hiburan malam loh................. , tapi kalau yg pakai kalung religius gue sering nemuin , apalagi yg ketemu di kedai tuak ,.. banyak tuch....

keknya aku pernah nemu sekali deh um.....!!!!
seorang cewe kerja di cafe tempat orang minum (tanda kutip ) walopun dia hanya jadi kasir.....!!! (kira stahun setengah yang lalu)
tempat billiard termasuk tempat hiburan malam gak um....? di bukittinggi ada tuh.....kadang suka miris juga liatnya....dia bawa bawa bir pesenan tamu dan si cewe berjilbab...trus gimana dong?

fullmoonflower
10-03-2011, 09:24 AM
@lattungraurus : mungkin si pemilik bilyar atau bar ingin memanjakan tamunya yang mungkin ada yang berfantasi dilayani oleh perempuan berjilbab..
maaf, tidak bermaksud melecehkan, tapi banyak fakta, di situs2 porno mulai diupload video mesum perempuan berjilbab.. entah itu mereka asli berjilbab atau berjilbab untuk memanjakan fantasi pasangannya, nggak tahu juga..

lattungtatturrus
22-03-2011, 12:48 PM
@lattungraurus : mungkin si pemilik bilyar atau bar ingin memanjakan tamunya yang mungkin ada yang berfantasi dilayani oleh perempuan berjilbab..
maaf, tidak bermaksud melecehkan, tapi banyak fakta, di situs2 porno mulai diupload video mesum perempuan berjilbab.. entah itu mereka asli berjilbab atau berjilbab untuk memanjakan fantasi pasangannya, nggak tahu juga..

hmmmm.....sekedar catetan....bu fulmun
tempat bilyar di sini nggak seperti di kota besar pada umumnya yg kebanyakan dah serba komplit...!!!
kalo pun semisalnya ada....saya gak pernah denger tuh....la wong saya ke situ cuma maen doang kok...!!
tapi ya tetep...!!! yang bikin miris tu dia nyuguhin miras walopun kada rendah...!!
nah...itu yang bikin mata gak enak liatnya...!!

fullmoonflower
23-03-2011, 02:42 AM
ya gimana... namanya butuh pekerjaan...

sekarang solusinya gimana? ada nggak pekerjaan lain buat dia? misalnya jadi kasir toko

eve
23-03-2011, 11:06 PM
saya liat nya, masih banyak kerjaan lain buat dia, tapi apa dia mau? Karena mungkin pekerjaan lain tidak sebesar dia di tempat itu,,,
namanya dia pliin plan, di satu sisi pengen uangnya, tapi disisi lain dia tetep pengen nutup auratnya...
Wallahu alam..

AsLan
24-03-2011, 12:46 AM
saya liat nya, masih banyak kerjaan lain buat dia, tapi apa dia mau? Karena mungkin pekerjaan lain tidak sebesar dia di tempat itu,,,
namanya dia pliin plan, di satu sisi pengen uangnya, tapi disisi lain dia tetep pengen nutup auratnya...
Wallahu alam..

Berarti bagus dong dia bekerja di bilyard, disatu sisi dapet gaji gede disisi lain dia tetap diperbolehkan menutup aurat dengan jilbab.

danalingga
24-03-2011, 07:52 AM
saya liat nya, masih banyak kerjaan lain buat dia, tapi apa dia mau? Karena mungkin pekerjaan lain tidak sebesar dia di tempat itu,,,
namanya dia pliin plan, di satu sisi pengen uangnya, tapi disisi lain dia tetep pengen nutup auratnya...
Wallahu alam..

Yakin masih ada? Toh kenyataannya pengangguran aja jutaan kok hari ini.

BundaNa
24-03-2011, 10:16 AM
saya liat nya, masih banyak kerjaan lain buat dia, tapi apa dia mau? Karena mungkin pekerjaan lain tidak sebesar dia di tempat itu,,,
namanya dia pliin plan, di satu sisi pengen uangnya, tapi disisi lain dia tetep pengen nutup auratnya...
Wallahu alam..

ehehehehehe...Get real! Pekerjaan banyak? gak liat apa itu asal ujian CPNS melebihi kuota sampe didagangin? Gak liat apa banyak pengangguran meski skill mereka juga bagus? OMG! Where do you live?

Pengen uangnya? Lah memang dikau kerja buat apa? hura2? Ya jelas duitnya lah!

Sebenernya ada masalah apa cewek berjilbab kerja di tempat bilyard? Bukannya bilyard itu olah raga?

Even mungkin banyak pekerjaan, masalahnya adalah apakah dia diterima? Kasir toko seperti saran Bu Mumun atau apa, siapa tahu pernah dia lakoni.

C'mon...jangan terlalu menghakimi kalau kamu belum pernah merasakan kerja hanya dengan gaji dibawah 1 juta sebulan dengan beban hidup yang melebihi 2 juta sebulannya!

eve
24-03-2011, 08:45 PM
wah, gak tahu ya bu dimana saya hidup. Yang jelas, sejauh mata saya memandang, banyak lapangan pekerjaan yang terbengkalai, saya saja susah cari pegawai buat dagang bakso saya. Alasannya yaitu, uangnya kurang.
Banyak lahan2 kosong, tapi tidak ada penggarapnya.
Kebanyakan mereka tergiur pada gemerlapnya kota yang disuguhkan di televisi.
Daripada pengangguran, kenapa mereka gak pulang aja ke desa? Kerja di ladang bukan pekerjaan memalukan. Yang pasti kalau di desa, gak punya uang juga bisa idup. Ada banyak sayuran di kebon.
Memang gak masalah berjilbab kerja di tempat bilyard, masalahnya kalau dia juga menyuguhkan minuman keras.

eve
24-03-2011, 08:48 PM
bung dana, pengangguran banyak itu bukan karena tidak ada pekerjaan.. Tapi bisa juga karena faktor lain, entah lowongan pekerjaan yang tidak merata, ekspektasi penghasilan yang berlebihan, atau pengharapan2 yang terlalu muluk..

keremus
24-03-2011, 09:32 PM
ehehehehehe...Get real! Pekerjaan banyak? gak liat apa itu asal ujian CPNS melebihi kuota sampe didagangin? Gak liat apa banyak pengangguran meski skill mereka juga bagus? OMG! Where do you live?

Pengen uangnya? Lah memang dikau kerja buat apa? hura2? Ya jelas duitnya lah!

Sebenernya ada masalah apa cewek berjilbab kerja di tempat bilyard? Bukannya bilyard itu olah raga?

Even mungkin banyak pekerjaan, masalahnya adalah apakah dia diterima? Kasir toko seperti saran Bu Mumun atau apa, siapa tahu pernah dia lakoni.

C'mon...jangan terlalu menghakimi kalau kamu belum pernah merasakan kerja hanya dengan gaji dibawah 1 juta sebulan dengan beban hidup yang melebihi 2 juta sebulannya!


Betul, mungkin usaha terbaiknya menjaga apa yang dipercayainya.
Kita kan gak tau perjuangan seseorang

danalingga
25-03-2011, 07:56 AM
bung dana, pengangguran banyak itu bukan karena tidak ada pekerjaan.. Tapi bisa juga karena faktor lain, entah lowongan pekerjaan yang tidak merata, ekspektasi penghasilan yang berlebihan, atau pengharapan2 yang terlalu muluk..

Yah, saya sih nggak tahu bagaimana kehidupan si mbak yang di bilyard itu jadi nggak bisa bilang dia itu kerja disitu karena tidak ada pilihan lain atau karena terlalu muluk.

fullmoonflower
25-03-2011, 11:54 AM
Yah, saya sih nggak tahu bagaimana kehidupan si mbak yang di bilyard itu jadi nggak bisa bilang dia itu kerja disitu karena tidak ada pilihan lain atau karena terlalu muluk.

ya mungkin dia memang nggak punya pilihan lain selain menjadi pelayan di tempat bilyard..

eve
25-03-2011, 09:51 PM
*ah saya juga terpaksa tuh kerja jadi pns, habis gak ada kerjaan lain...

BundaNa
26-03-2011, 09:59 AM
Kalau terpaksa kenapa gak kembali ke GunungKidul? Jadi petani di sana...seperti saranmu kepada orang lain itu?

BundaNa
26-03-2011, 10:06 AM
wah, gak tahu ya bu dimana saya hidup. Yang jelas, sejauh mata saya memandang, banyak lapangan pekerjaan yang terbengkalai, saya saja susah cari pegawai buat dagang bakso saya. Alasannya yaitu, uangnya kurang.
Banyak lahan2 kosong, tapi tidak ada penggarapnya.
Kebanyakan mereka tergiur pada gemerlapnya kota yang disuguhkan di televisi.
Daripada pengangguran, kenapa mereka gak pulang aja ke desa? Kerja di ladang bukan pekerjaan memalukan. Yang pasti kalau di desa, gak punya uang juga bisa idup. Ada banyak sayuran di kebon.
Memang gak masalah berjilbab kerja di tempat bilyard, masalahnya kalau dia juga menyuguhkan minuman keras.

Kenapa susah cari pegawai? Sudah memberi gaji yang PANTAS? Biaya hidup tuntutan yang krusial

Jadi petani atau peladang juga tidak mudah, kalau kamu salah perhitungan, balik modal saja sudah bagus...sudah pernah merasakan bertani?

Ada banyak lahan kerja, tetapi kenapa lebih banyak pengangguran? Tahukah kamu ada banyak orang sampai merendahkan tingkat pendidikannya ketika melamar pekerjaan di suatu tempat demi supaya mendapatkan pekerjaan dan penghasilan?

Saya tidak membenarkan atau menyalahkan jika ada perempuan berjilbab kerja di daerah abu2 seperti tempat Bilyard. Tetapi kalau kita melihat latar belakangnya, seperti kata saya, susah menghakimi.

Berjualan minuman keras...hmmm bagaimana dengan cewek berjilbab kerja di kantoran tetapi kantornya ternyata Pabrik minuman keras?