PDA

View Full Version : [ask] Sholat mencegah perbuatan keji



purba
16-01-2012, 09:27 AM
Di topik sebelah ttg tafsir kata sholat, terselip juga obrolan ttg ajaran sholat mencegah perbuatan keji (mis. Quran 29:45). Nah, yg ane mo tanyain, seperti apa persisnya tafsir utk ayat tsb? Apakah seperti orang minum obat pencuci perut, abis diminum, dua-tiga jam kemudian langsung moncor? Atau bagaimana? Kenapa itu ditanyakan? Karena banyak orang sholat, tetapi tetap saja berbuat keji.

:))

sedgedjenar
16-01-2012, 09:32 AM
nunggu ada yg jawab, sholat seperti tuntunan Rasul

:-j

pasingsingan
16-01-2012, 02:45 PM
@purba:

itu dia pur
ada yng mengusik nalar atau kurang pas jika itu yng dipertanyakan
shalat sekedar dimaknai sbg sebuah ritual tertentu (dng gerakan mekanis)
secara periodik. Ada yng menjustifikasi bhw, hal tsb sbg bentuk vertical
interaction (komunikasi manusia dng penciptanya) atau semacam meditasi
pribadi gitulah, sbg bentuk pengabdian/penghambaan.


[QS 29:45]
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

ttg "shalat" ada kalangan berpendapat bhw
shalat yng dimaksud oleh ayat itu adalah bukan shalat ritual (periodik 5waktu)
krn shalat dng cara tsb jelas tidak akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar
padahal tujuan shalat kan untuk MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR?.

Tentu ada kemungkinan makna lain
yakni berupa tindakan/perbuatan/aksi nyata yang memberikan
efek langsung terhadap pencegahan kekejian dan kemungkaran :-?

Yuki
16-01-2012, 03:14 PM
bisa, hanya berlaku bagi mereka yg mau berpikir

shalat selain sebagai ibadah rutin, sebenarnya berupa konfirmasi manusia kepada Penciptanya bahwa dia berjanji tidak akan berbuat keji

bayangkan, sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan, tahunya malah dilanggar, kembali berbuat keji, maka nerakalah balasannya, maka orang yg berpikir, setelah melakukan shalat, tentu tidak akan berani melakukan perbuatan keji, karena sudah berjanji demikian kepada Tuhan

jelas?

pasingsingan
16-01-2012, 03:33 PM
bayangkan, sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan, tahunya malah dilanggar, kembali berbuat keji, maka nerakalah balasannya, maka orang yg berpikir, setelah melakukan shalat, tentu tidak akan berani melakukan perbuatan keji, karena sudah berjanji demikian kepada Tuhan

jelas?
ancaman neraka sudah tdk menimbulkan rasa takut
buktinya, banyak yng melakukan ritual shalat
tapi maseh melakukan perbuatan keji n munkar juga
itulah yng dimaksud purba.

Agitho_Ryuki
16-01-2012, 04:25 PM
Tidak ada orang yang berbuat keji ketika dia sholat... ::hohoho:: ::hohoho::

sedgedjenar
16-01-2012, 04:46 PM
bisa, hanya berlaku bagi mereka yg mau berpikir

shalat selain sebagai ibadah rutin, sebenarnya berupa konfirmasi manusia kepada Penciptanya bahwa dia berjanji tidak akan berbuat keji

bayangkan, sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan, tahunya malah dilanggar, kembali berbuat keji, maka nerakalah balasannya, maka orang yg berpikir, setelah melakukan shalat, tentu tidak akan berani melakukan perbuatan keji, karena sudah berjanji demikian kepada Tuhan

jelas?

oooo pantesan sholatnya gak cukup sekali
setiap abis berbuat keji, di konfirmasi ulang ya

::ngakak2:: ::ngakak2::

---------- Post added at 03:46 PM ---------- Previous post was at 03:45 PM ----------


Tidak ada orang yang berbuat keji ketika dia sholat... ::hohoho:: ::hohoho::

kata siapa ?
disaat sholat yang katanya menghadap Allah malah mikirin kerjaan, mikirin utang, mikirin kontrakan, mikirin dakwah
bukannya itu teramat keji ?

Agitho_Ryuki
16-01-2012, 05:44 PM
Baru tahu, mikirin hutang itu keji ya? Aduh aduh.. Kalo gitu hutang2ku gak aku pikir ah.. :malumalu:

sedgedjenar
16-01-2012, 05:50 PM
Baru tahu, mikirin hutang itu keji ya? Aduh aduh.. Kalo gitu hutang2ku gak aku pikir ah.. :malumalu:

mikirin utang itu keji, kalau dilakukan saat sholat
kalo disaat mau ngutang lagi terus mikir utang yg udah banyak ya gak keji

jadi hati2 kalo mengambil kesimpulan, jangan di generalisir

Agitho_Ryuki
16-01-2012, 11:10 PM
Aku posting sambil mikirin kerjaan berarti juga keji? Aku berduaan ma istri tapi kepikiran kerjaan kantor itu juga keji? Berarti komputerku juga keji karena selalu multi tasking? berarti keji lah semua orang.. :malumalu:

sedgedjenar
16-01-2012, 11:20 PM
Aku posting sambil mikirin kerjaan berarti juga keji? Aku berduaan ma istri tapi kepikiran kerjaan kantor itu juga keji? Berarti komputerku juga keji karena selalu multi tasking? berarti keji lah semua orang.. :malumalu:

yg dimaksud mikirin utang, mikir kerjaan itu ketika sedang sholat (ane bold biar tegas)
jadi ketika orang sholat tetap ada potensi untuk berbuat keji dan munkar

Agitho_Ryuki
16-01-2012, 11:32 PM
Dimana kejinya?? menurutku sholat terus kepikiran macam2 itu wajar2 saja, ndak keji.. yang keji itu orang yang bilang sambil sholat berbuat keji.. emang sholatnya sambil misuh2 gitu?? :malumalu:

sedgedjenar
17-01-2012, 12:02 AM
Dimana kejinya?? menurutku sholat terus kepikiran macam2 itu wajar2 saja, ndak keji.. yang keji itu orang yang bilang sambil sholat berbuat keji.. emang sholatnya sambil misuh2 gitu?? :malumalu:

ya udah kalo menurut ente gak keji
cuma beda pendapat doang

::ngakak2::

kenapa ane bilang keji ?
karena itu sama aja khianat
takbirnya allahu akbar, allah maha besar
pas sholat bukan mikir kebesaran allah, malah mikir kebesaran utang

tapi sekali lagi, kalo ente bilang kaga keji ya silakan aja
namanya aje pendapat, kaga harus sama
dan gak usah khawatir, ane kalo diskusi kaga pake ancem2 an jual neraka atau kapirin

::ngakak2::

purba
17-01-2012, 01:51 AM
bayangkan, sudah melakukan perjanjian dengan Tuhan, tahunya malah dilanggar, kembali berbuat keji, maka nerakalah balasannya, maka orang yg berpikir, setelah melakukan shalat, tentu tidak akan berani melakukan perbuatan keji, karena sudah berjanji demikian kepada Tuhan


Berarti sholat tidak otomatis mencegah perbuatan keji. Artinya ayat tsb bukan menunjukkan hubungan sebab akibat antara sholat dan tidak berbuat keji. Kalau begitu, apa gunanya sholat? Apakah sekedar kewajiban ritual saja yg efeknya akan dirasakan nanti setelah mati atau apa?

:))

danalingga
17-01-2012, 07:48 AM
^gunanya biar nggak dipanggang di neraka kop. Ente pura-pura aja neh. ;))

sedgedjenar
17-01-2012, 08:26 AM
Emang bener, nggak otomatis mencegah.
Karena ada prosesnya.
Dan yang sholat supaya gak kena panggang neraka juga banyak. Dalam benaknya mereka sholat sesuai hadist aja dah cukup, ntar bakal masuk surga.

Kudunya, menurut saya, sholatnya itu ada hasilnya dulu. Berbuah akhlak seperti akhlak rasul, setelah itu silakan bicara surga

Tapi sekali lagi itu cuma menurut saya
Kalo ada yg gak setuju silakan aja, tapi jangan nakut2 in pake dalil neraka ya. Mentang2 punya kapling dineraka jadi seenaknya aja masuk2 in orang ke neraka

purba
17-01-2012, 01:11 PM
ttg "shalat" ada kalangan berpendapat bhw
shalat yng dimaksud oleh ayat itu adalah bukan shalat ritual (periodik 5waktu)
krn shalat dng cara tsb jelas tidak akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar
padahal tujuan shalat kan untuk MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR?.

Nah, kira2 apa yg dimaksud dgn sholat pada ayat tsb? Sebab di topik sebelah, Asum menerangkan bahwa sholat adalah tunggang-tungging yg diawali oleh takbir dan diakhiri oleh salam. Kalo tafsir sholat seperti kata Asum, maka Quran 29:45 yg mengatakan sholat mencegah kekejian menjadi tidak benar karena faktanya banyak yg melakukan sholat seperti kata Asum tapi masih saja berbuat keji. Atau mana yg benar sholat seperti kata Asum (yg detilnya diperoleh dari hadist) atau ayat Quran tsb?

---------- Post added at 12:10 PM ---------- Previous post was at 11:56 AM ----------


Emang bener, nggak otomatis mencegah.
Karena ada prosesnya.
Dan yang sholat supaya gak kena panggang neraka juga banyak. Dalam benaknya mereka sholat sesuai hadist aja dah cukup, ntar bakal masuk surga.

Kudunya, menurut saya, sholatnya itu ada hasilnya dulu. Berbuah akhlak seperti akhlak rasul, setelah itu silakan bicara surga


Jadi sholat gak sebatas seperti kata Asum, melainkan juga melibatkan tingkah laku di luar sholat. Quran (ayat ??) pun menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia karena sholatnya sebatas sholat seperti kata Asum.

sedgedjenar
17-01-2012, 02:46 PM
Jadi sholat gak sebatas seperti kata Asum, melainkan juga melibatkan tingkah laku di luar sholat. Quran (ayat ??) pun menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia karena sholatnya sebatas sholat seperti kata Asum.

sepakat !!

pasingsingan
17-01-2012, 03:49 PM
ttg "shalat" ada kalangan berpendapat bhw
shalat yng dimaksud oleh ayat itu adalah bukan shalat ritual (periodik 5waktu)
krn shalat dng cara tsb jelas tidak akan mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar
padahal tujuan shalat kan untuk MENCEGAH PERBUATAN KEJI DAN MUNKAR?.

Nah, kira2 apa yg dimaksud dgn sholat pada ayat tsb? Sebab di topik sebelah, Asum menerangkan bahwa sholat adalah tunggang-tungging yg diawali oleh takbir dan diakhiri oleh salam. Kalo tafsir sholat seperti kata Asum, maka Quran 29:45 yg mengatakan sholat mencegah kekejian menjadi tidak benar karena faktanya banyak yg melakukan sholat seperti kata Asum tapi masih saja berbuat keji. Atau mana yg benar sholat seperti kata Asum (yg detilnya diperoleh dari hadist) atau ayat Quran tsb?
gini pur,
klo shalat spt yng dijabarkan Asum atau hajime
itu mengarah kemakna shalat = sembayang
sedangkan makna shalat dlm ayat yng ente usung itu
gak kena klo dimaknai sembayang, yng mendekati adalah "komitmen"
komitmen yng harus diwujudkan dlm bentuk melakukan tindakan pencegahan.

sholaah = komit/komitmen
aqimish = laksanakan/wujudkan/konkritkan

nah, gw pribadi condong ke pemahaman spt itu. :D

Asum
17-01-2012, 11:05 PM
...
sholaah = komit/komitmen
aqimish = laksanakan/wujudkan/konkritkan

nah, gw pribadi condong ke pemahaman spt itu. :D
Baru kali ini ada yang memberi arti sholaah / sholat dengan arti komit/komitmen. <<< di dalam kamus2 bhs Arab gak akan ketemu nih. Dan yang jelas orang Arab atau yang belajar percakapan bhs Arab bakalan bingung, karena baru kali ini perintah aqimish-sholaah ternyata menyeru untuk melaksanakan komitmen ::grrr::

Gak aneh jika ada muadzin menyeru "hayya alash-sholaah" maka akan diartikan menjadi "mari kita berkomitmen". <<< ini gak akan sholat-sholat karena adzan tsb cuman sekedar seruan untuk tetap melaksanakan komitmen ::arg!::

btw, itu kan cuman pendapat pribadi pasing toh. Gak salah sih, wong pendapat pribadi. Cuman sayangnya pendapat tsb tidak didukung alat tafsir (penguasaan bahasa) dan dibawa ke forum public. :)

sedgedjenar
18-01-2012, 09:42 AM
TS nya gimana ? sepertinya sudah tercerahkan ya ? sudah dapat jawaban sholat yg bisa mencegah perbuatan keji dan munkar blon ?
kalo udah, di gembok aja deh

::ngakak2::

pasingsingan
18-01-2012, 10:27 AM
Gak aneh jika ada muadzin menyeru "hayya alash-sholaah" maka akan diartikan menjadi "mari kita berkomitmen". <<< ini gak akan sholat-sholat karena adzan tsb cuman sekedar seruan untuk tetap melaksanakan komitmen ::arg!::

btw, itu kan cuman pendapat pribadi pasing toh. Gak salah sih, wong pendapat pribadi. Cuman sayangnya pendapat tsb tidak didukung alat tafsir (penguasaan bahasa) dan dibawa ke forum public. :)
ya krn mindset ente sudah terpatri bhw
tiap kalimat sholaa di quran dimaknai = sembahyang
atau dlm istilahnya purba ritual tunggang - tungging.
Jadi akan sangat aneh bila ada yng memaknai sholaa
atau lengkapnya aqimisholaa sbg pemenuhan komitmen/janji.

pdhl klo dihubungkan dng dalil sebab akibat
ente jg repot menjawab pertanyaan kritis yng
dilontarkan oleh orang semacam purba kan? :D

Asum
18-01-2012, 11:45 AM
ya krn mindset ente sudah terpatri bhw
tiap kalimat sholaa di quran dimaknai = sembahyang
atau dlm istilahnya purba ritual tunggang - tungging.
Jadi akan sangat aneh bila ada yng memaknai sholaa
atau lengkapnya aqimisholaa sbg pemenuhan komitmen/janji.

Jelas aneh lah, karena pemahaman tsb keluar dari kaidah bahasa yang ma'ruf.


pdhl klo dihubungkan dng dalil sebab akibat
ente jg repot menjawab pertanyaan kritis yng
dilontarkan oleh orang semacam purba kan? :D
Gak ada yang repot, bahkan sudah terjawab di topik sejenis, hanya sayang anda tidak mau menerimanya. itu saja, dan memilih mengkhayal dengan jawaban di atas.

but, itu sudah tabi'at ente, dari dulu. ::bye::

pasingsingan
18-01-2012, 11:53 AM
@Asum:

neh inti pertanyaan purba
counter dimari, gw pengen tau apa argumen ente coba?


Berarti sholat tidak otomatis mencegah perbuatan keji. Artinya ayat tsb bukan menunjukkan hubungan sebab akibat antara sholat dan tidak berbuat keji. Kalau begitu, apa gunanya sholat? Apakah sekedar kewajiban ritual saja yg efeknya akan dirasakan nanti setelah mati atau apa?


Jadi sholat gak sebatas seperti kata Asum, melainkan juga melibatkan tingkah laku di luar sholat. Quran (ayat ??) pun menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia karena sholatnya sebatas sholat seperti kata Asum.

Asum
18-01-2012, 11:57 AM
Lo baca di topik terkait soal shalat. Males gua di topik begini mengulang2 yg sudah ada. klo gak jelas, tanya di topik sejenis.

sedgedjenar
18-01-2012, 12:05 PM
@Asum:

neh inti pertanyaan purba
counter dimari, gw pengen tau apa argumen ente coba?

beda thread beda perlakuannya kop
seperti kata danalingga dan ronggolawe, situasional atawa tergantung kondisi

::ngakak2::

di thread ustad solmed berlaku aturan, jgn melihat seseorang dr luarnya aja (ustad solmed maksudnya)
tapi di thread yang lain beda lagi, bilangnya seseorang di nilai dari zahirnya bukan dr batinnya

::doh::

Porcelain Doll
18-01-2012, 12:45 PM
menurut opini g yg orang awam ini, sholat yg bisa mencegah keji dan munkar adalah sholat yg juga diterapkan dan berperilaku
jadi, sebetulnya pendapat sedge ada benarnya

sholat yg sekedar ritual, tidak akan mencegah perbuatan buruk sampai setelah diterapkan di kehidupan sehari2...bukan begitu?

maaf tidak bisa memberikan dalil...hanya berdasarkan pengamatan semata ::maap::

sedgedjenar
18-01-2012, 01:32 PM
menurut opini g yg orang awam ini, sholat yg bisa mencegah keji dan munkar adalah sholat yg juga diterapkan dan berperilaku
jadi, sebetulnya pendapat sedge ada benarnya

sholat yg sekedar ritual, tidak akan mencegah perbuatan buruk sampai setelah diterapkan di kehidupan sehari2...bukan begitu?

maaf tidak bisa memberikan dalil...hanya berdasarkan pengamatan semata ::maap::

berdasarkan pengamatan itu juga dalil
jangan terjebak dengan istilah kalo dalil itu harus bahasa arab
dalil yang anda sampaikan itu dalil yg non tekstual, bukan teori tapi sudah melihat langsung dan menyaksikan
tinggal prakteknya aja di kehidupan sampeyan

pasingsingan
18-01-2012, 01:38 PM
Lo baca di topik terkait soal shalat. Males gua di topik begini mengulang2 yg sudah ada. klo gak jelas, tanya di topik sejenis.
weew ... jaka sembung bawa golok
seharusnya ente katakan ama purba, krn dia TS-nya
ngapaen bikin thread spt ini, kan sudah ada topik sejenis tuh, iya gak?



menurut opini g yg orang awam ini, sholat yg bisa mencegah keji dan munkar adalah sholat yg juga diterapkan dan berperilaku
jadi, sebetulnya pendapat sedge ada benarnya

sholat yg sekedar ritual, tidak akan mencegah perbuatan buruk sampai setelah diterapkan di kehidupan sehari2...bukan begitu?
nah,
porcelain yng ngaku awam aja dapat menangkap point yng disoal purba dithread ini :D

Alip
19-01-2012, 09:46 AM
Baru muncul lagi...

Maaf jurnal referensinya ada di rumah, tentang dampak kegiatan meditatif pada otak yang dilakukan di Universitas Pennsylvania. Jadi saya tulis yang inget aja ya?

Sederhananya, otak terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsinya masing-masing. Yang paling primitif adalah Amygdala, yang fungsi utamanya adalah untuk survival, dan yang paling canggih adalah Frontal Lobes, yang berisi kemampuan logika. Sementara Amygdala ini ada di semua animalia, frontal lobes terbatas pada binatang yang "berpikir".

Menarik untuk dipahami bahwa bagian-bagian otak memiliki fungsi yang berlawanan dan dominasinya tergantung pada aspek apa yang paling sering dikembangkan oleh seseorang. Struktur kerja otak juga berubah-ubah tergantung tingkat keseringan sebuah struktur kerja digunakan.

Nah, penelitian ini menemukan bahwa tindakan meditatif seperti do'a, sholat, dhyana dan sejenisnya ternyata membuat struktur kerja yang dominan pada bagian otak yang disebut anterior cingulate, yaitu bagian otak yang berfungsi membuat manusia menjadi lebih tenang, welas asih, empatik, dan suka berhubungan dengan orang lain, sering disebut tingkat emosional tinggi ...

... dan sekaligus menekan fungsi Amygdala, yang cenderung pada fight or flee. Seseorang yang dominan Amygdala-nya akan cenderung pemarah, senantiasa merasa terancam, cemas, ego tinggi, dan sejenisnya. Ini adalah reaksi yang memang dibutuhkan untuk survive, yaitu kalau kita hidup di lingkungan hukum rimba. Dalam kondisi seperti ini seseorang akan sangat egois dan tidak sungkan untuk berbuat jahat terhadap orang lain demi memenuhi kepentingannya sendiri.

Bisa dilihat bahwa orang yang istilahnya 'khusuk' beribadah, cenderung lemah-lembut, ramah, dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Sebutlah ini sebagai khayalan, tapi bagi saya ini adalah sekelumit terjemahan atas mengapa sholat bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, dengan catatan bahwa sholat dilakukan pada tingkat meditatif, yaitu dengan melibatkan tingkat kedalaman/kekhusukan tertentu.

Sayangnya masih ada lagi temuan lain, yaitu bahwa kegiatan ibadah yang dilakukan dengan didasari oleh keinginan untuk menjadi paling benar, sebagai pelarian dari kecemasan dan rasa takut, atau dengan berkonsentrasi pada tuhan yang "pemarah", justru mengembangkan fungsi amygdala, sehingga muncullah orang-orang yang membawa nama agama dalam artian destruktif. Untungnya dalam sebagian besar agama -demikian penelitian itu-, Tuhan itu disebut sebagai welas asih, sehingga model ibadah yang welas asih ini yang paling banyak dikembangkan oleh agama-agama populer di dunia.

Kapan-kapan nyambung lagi ya? Mau jalan lagi nih...::nangis::

hajime_saitoh
19-01-2012, 10:09 AM
penilitiannya mantaph.....

purba
19-01-2012, 10:14 PM
TS masih belum tercerahkan. :))

Quran menyatakan sholat mencegah perbuatan keji. Tetapi kenyataannya kita masih melihat orang yg sholat juga berbuat keji. Ini bertentangan dgn pernyataan Quran tadi. Quran pun menyatakan banyak orang yg sholat tetapi sia-sia. Pernyataan Quran ini sejalan dgn fakta tadi. Ini berarti Quran melihat dua macam sholat, yaitu sholat tunggang-tungging dan sholat yg sesungguhnya, yaitu sholat yg dapat mencegah perbuatan keji. Ketika Quran menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia, itu berarti Quran sedang melihat sholat sbg aktivitas tunggang-tungging belaka. Sedangkan ketika Quran menyatakan sholat mencegah perbuatan keji, itu berarti Quran sedang melihat sholat yg tidak sebatas tunggang-tungging saja. Nah, sholat seperti apa itu?

Ane sempat bertanya juga, apakah perintah dirikanlah sholat selalu diikuti pernyataan sholat mencegah perbuatan keji? Jika YA, maka benar bahwa Quran menginginkan sholat yg BUKAN sekedar tunggang-tungging atau ada arti lain dari kata sholat tsb, misalnya engkong Pasing menafsirkan bahwa mendirikan sholat pun berarti menjaga komitmen. Ane sempat juga membaca penjelasan (sumber??) bahwa sholat dlm Quran bisa juga berarti mengingat Allah (mungkin ini lebih dekat ke penafsiran sedgedjenar dan mbah Alip, lebih ke esensi dari pada sekedar kewajiban tunggang-tungging). Tafsiran-tafsiran ini yg terlihat sejalan dgn sholat mencegah perbuatan keji. Dengan begitu, kewajiban sholat (dirikanlah sholat) lebih dituntut kepada esensi tsb (komitmen kepada mencegah kemungkaran, khusyuk mengingat Allah yg memberikan pembalasan di akhirat nanti, dst), bukan tunggang-tungging belaka. Di dalam Quran pun ada gerakan-gerakan sholat, mengapa musti mencari-cari hadist?

:))

sedgedjenar
19-01-2012, 10:29 PM
Baru muncul lagi...

Maaf jurnal referensinya ada di rumah, tentang dampak kegiatan meditatif pada otak yang dilakukan di Universitas Pennsylvania. Jadi saya tulis yang inget aja ya?

Sederhananya, otak terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsinya masing-masing. Yang paling primitif adalah Amygdala, yang fungsi utamanya adalah untuk survival, dan yang paling canggih adalah Frontal Lobes, yang berisi kemampuan logika. Sementara Amygdala ini ada di semua animalia, frontal lobes terbatas pada binatang yang "berpikir".

Menarik untuk dipahami bahwa bagian-bagian otak memiliki fungsi yang berlawanan dan dominasinya tergantung pada aspek apa yang paling sering dikembangkan oleh seseorang. Struktur kerja otak juga berubah-ubah tergantung tingkat keseringan sebuah struktur kerja digunakan.

Nah, penelitian ini menemukan bahwa tindakan meditatif seperti do'a, sholat, dhyana dan sejenisnya ternyata membuat struktur kerja yang dominan pada bagian otak yang disebut anterior cingulate, yaitu bagian otak yang berfungsi membuat manusia menjadi lebih tenang, welas asih, empatik, dan suka berhubungan dengan orang lain, sering disebut tingkat emosional tinggi ...

... dan sekaligus menekan fungsi Amygdala, yang cenderung pada fight or flee. Seseorang yang dominan Amygdala-nya akan cenderung pemarah, senantiasa merasa terancam, cemas, ego tinggi, dan sejenisnya. Ini adalah reaksi yang memang dibutuhkan untuk survive, yaitu kalau kita hidup di lingkungan hukum rimba. Dalam kondisi seperti ini seseorang akan sangat egois dan tidak sungkan untuk berbuat jahat terhadap orang lain demi memenuhi kepentingannya sendiri.

Bisa dilihat bahwa orang yang istilahnya 'khusuk' beribadah, cenderung lemah-lembut, ramah, dan memperhatikan kepentingan orang lain.
Sebutlah ini sebagai khayalan, tapi bagi saya ini adalah sekelumit terjemahan atas mengapa sholat bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar, dengan catatan bahwa sholat dilakukan pada tingkat meditatif, yaitu dengan melibatkan tingkat kedalaman/kekhusukan tertentu.

Sayangnya masih ada lagi temuan lain, yaitu bahwa kegiatan ibadah yang dilakukan dengan didasari oleh keinginan untuk menjadi paling benar, sebagai pelarian dari kecemasan dan rasa takut, atau dengan berkonsentrasi pada tuhan yang "pemarah", justru mengembangkan fungsi amygdala, sehingga muncullah orang-orang yang membawa nama agama dalam artian destruktif. Untungnya dalam sebagian besar agama -demikian penelitian itu-, Tuhan itu disebut sebagai welas asih, sehingga model ibadah yang welas asih ini yang paling banyak dikembangkan oleh agama-agama populer di dunia.

Kapan-kapan nyambung lagi ya? Mau jalan lagi nih...::nangis::

semua ibadah itu akan sampe di satu titik
silakan sebut titik ini jhana, khuyuk atau kondisi gelombang alpha
terserah di sebut apa

seperti tulisan di atas yg tujuannya membuat struktur kerja yang dominan pada bagian otak yang disebut anterior cingulate, yaitu bagian otak yang berfungsi membuat manusia menjadi lebih tenang, welas asih, empatik

itu sebabnya agama turun di negeri yg jauh dari sifat lembut welas asih dan kalem
tujuannya membuat manusia di negeri itu menjadi lebih lembut

kalo mau tanya sesuatu, datang lha ke ahlinya
jadi tinggal pinter2 TS aja nih
kalo mau tau esensi sholat, tanya ke orang yang sudah bisa sholat khusyuk
kalo cuma mau arti kata sholat, definisi sholat datang ke ahli bahasa sama ahli hadist

jangan dibalik-balik ntar kecengklak

purba
20-01-2012, 01:07 AM
kalo mau tanya sesuatu, datang lha ke ahlinya
jadi tinggal pinter2 TS aja nih
kalo mau tau esensi sholat, tanya ke orang yang sudah bisa sholat khusyuk
kalo cuma mau arti kata sholat, definisi sholat datang ke ahli bahasa sama ahli hadist


Ane (TS) kan ateis, gak percaya dah sama yg begitu2an.. :)) Untuk berperilaku lemah lembut tapi tegas, tenang, jauh dari berbuat keji, dll, gak perlu sholat khusyuk dan semacamnya.

Tapi Quran sebagai sebuah buku dapat dibaca oleh siapa saja, bahkan oleh seorang ateis sekalipun. Nah, ketika ane baca ayat2 tsb, kok menimbulkan pertanyaan2 seperti di atas. Ini terkait tafsir kata sholat dlm Quran, apakah hanya seperti yg dikatakan Asum atau ada arti lain?

hajime_saitoh
20-01-2012, 05:38 AM
TS masih belum tercerahkan. :))

Quran menyatakan sholat mencegah perbuatan keji. Tetapi kenyataannya kita masih melihat orang yg sholat juga berbuat keji. Ini bertentangan dgn pernyataan Quran tadi. Quran pun menyatakan banyak orang yg sholat tetapi sia-sia. Pernyataan Quran ini sejalan dgn fakta tadi. Ini berarti Quran melihat dua macam sholat, yaitu sholat tunggang-tungging dan sholat yg sesungguhnya, yaitu sholat yg dapat mencegah perbuatan keji. Ketika Quran menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia, itu berarti Quran sedang melihat sholat sbg aktivitas tunggang-tungging belaka. Sedangkan ketika Quran menyatakan sholat mencegah perbuatan keji, itu berarti Quran sedang melihat sholat yg tidak sebatas tunggang-tungging saja. Nah, sholat seperti apa itu?

Ane sempat bertanya juga, apakah perintah dirikanlah sholat selalu diikuti pernyataan sholat mencegah perbuatan keji? Jika YA, maka benar bahwa Quran menginginkan sholat yg BUKAN sekedar tunggang-tungging atau ada arti lain dari kata sholat tsb, misalnya engkong Pasing menafsirkan bahwa mendirikan sholat pun berarti menjaga komitmen. Ane sempat juga membaca penjelasan (sumber??) bahwa sholat dlm Quran bisa juga berarti mengingat Allah (mungkin ini lebih dekat ke penafsiran sedgedjenar dan mbah Alip, lebih ke esensi dari pada sekedar kewajiban tunggang-tungging). Tafsiran-tafsiran ini yg terlihat sejalan dgn sholat mencegah perbuatan keji. Dengan begitu, kewajiban sholat (dirikanlah sholat) lebih dituntut kepada esensi tsb (komitmen kepada mencegah kemungkaran, khusyuk mengingat Allah yg memberikan pembalasan di akhirat nanti, dst), bukan tunggang-tungging belaka. Di dalam Quran pun ada gerakan-gerakan sholat, mengapa musti mencari-cari hadist?

:))

shalat yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar itu shalat yang dikerjakan sesuai dengan contoh dari Nabi shallollohu alaihi wa sallam, disertai Tuma'ninah dan khusyuk...

masalah gerakan shalat di Al-Quran masih sangat umum, dan dijelaskan oleh Nabi shallollohu alaihi wa sallam dengan praktek dan dicontohkan langsung kepada para shahabat Radiyallohu anh sebagaimana hadits "shalatlah sebagaimana aku shalat"

sedgedjenar
20-01-2012, 06:57 AM
nah kan, gue bilang (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3559-ask-Sholat-mencegah-perbuatan-keji&p=122241&viewfull=1#post122241)juga apa

::hihi::

hajime_saitoh
20-01-2012, 07:47 AM
nah kan, gue bilang (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3559-ask-Sholat-mencegah-perbuatan-keji&p=122241&viewfull=1#post122241)juga apa

::hihi::

apakah shalat yang dicontohkan Nabi shallollohu alaihi wa sallam itu lucu ya??? ::ungg::

purba
20-01-2012, 09:46 AM
shalat yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar itu shalat yang dikerjakan sesuai dengan contoh dari Nabi shallollohu alaihi wa sallam, disertai Tuma'ninah dan khusyuk...

Seperti apa tuma'ninah? Seperti apa khusyuk? Bisa ente jelaskan, sehingga muslim (bahkan bukan muslim pun mungkin pengen juga) dapat tercegah dari perbuatan keji jika mempraktekkan tuma'ninah dan khusyuk tsb?

Quran 29:45 menunjukkan bahwa apakah seseorang sudah sholat atau belum itu terlihat dari perilakunya yg jauh dari kekejian. Misalnya meskipun ente tunggang-tungging (sholat by Asum) setiap hari tepat waktu, tetapi ente masih saja berbuat keji, itu berarti ente belum sholat sesuai tuntutan Quran.



masalah gerakan shalat di Al-Quran masih sangat umum, dan dijelaskan oleh Nabi shallollohu alaihi wa sallam dengan praktek dan dicontohkan langsung kepada para shahabat Radiyallohu anh sebagaimana hadits "shalatlah sebagaimana aku shalat"

Kalo ini ane melihat muslim mencari kesulitan sendiri, padahal sudah diberikan kemudahan. Quran sudah memberikan gambaran umum ttg sholat (sebuah kemudahan), apakah salah jika ada muslim yg melakukan sholat sesuai gambaran umum tsb, misalnya berdiri, ruku, sujud, duduk, salam? Adakah Quran menyuruh sholatlah seperti yg dilakukan Muhammad?

:))

sedgedjenar
20-01-2012, 10:21 AM
di Quran tertulis bahwa nabi Isa juga sholat

30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

Kalo sama yg mental penjual kecap, ayat ini bakal dipake buat ngejual nih
Soalnya sholat dalam benaknya dia itu cuma yang pake sujud sama nungging2

padahal kalo mau pake akal, ane sih tinggal maen logika aja
Isa kan Nabi, pasti perbuatannya gak keji dan gak munkar, dan itu karena dia sholat
Mengenai gimana caranya sholat, ya terserah Nabi Isa

Nah kalo di Islam gak dijelasin dalam quran gerakan sholatnya
akhirnya dicontohin sama Nabi muhammad
Mengenai gimana caranya sholat Nabi , plis jangan tanya ane dah
Soalnya kalo ane ketemu Nabi Muhammad, ane lebih suka dijelasin hakekat sholat, diceritain tentang Tuhan, asal muasal manusia, tujuan penciptaan manusia dan tempat kembali manusia

::ngakak2::

hajime_saitoh
20-01-2012, 11:05 AM
Seperti apa tuma'ninah? Seperti apa khusyuk? Bisa ente jelaskan, sehingga muslim (bahkan bukan muslim pun mungkin pengen juga) dapat tercegah dari perbuatan keji jika mempraktekkan tuma'ninah dan khusyuk tsb?

tuma'ninah itu berhenti sejenak pada tiap gerakan shalat...

---------- Post added at 11:05 AM ---------- Previous post was at 10:58 AM ----------


di Quran tertulis bahwa nabi Isa juga sholat

30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,
31. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

Kalo sama yg mental penjual kecap, ayat ini bakal dipake buat ngejual nih
Soalnya sholat dalam benaknya dia itu cuma yang pake sujud sama nungging2

padahal kalo mau pake akal, ane sih tinggal maen logika aja
Isa kan Nabi, pasti perbuatannya gak keji dan gak munkar, dan itu karena dia sholat
Mengenai gimana caranya sholat, ya terserah Nabi Isa

Nah kalo di Islam gak dijelasin dalam quran gerakan sholatnya
akhirnya dicontohin sama Nabi muhammad
Mengenai gimana caranya sholat Nabi , plis jangan tanya ane dah
Soalnya kalo ane ketemu Nabi Muhammad, ane lebih suka dijelasin hakekat sholat, diceritain tentang Tuhan, asal muasal manusia, tujuan penciptaan manusia dan tempat kembali manusia

::ngakak2::

sujud dan nungging2?? shalat itu proses dan gerakannya banyak mulai dari wudhu, berdiri menghadap kiblat yang ada pembatasnya (sutrah) takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sebatas kuping atau bahu lalu ruku' berdiri dari ruku' terus sujud lalu duduk diantara dua sujud, lalu duduk tah'yat awal dan tah'yat akhir yang diakhiri oleh salam.. mungkin anda saja yang cuman shalat sujud dan nungging2 sehingga anda selalu mentertawakan syariat yang dibawakan oleh nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam...

Porcelain Doll
20-01-2012, 12:30 PM
^ hajime, maksudnya sedge itu...bukan buat meremehkan gerakan sholat sama sekali, mungkin...
beliau cuma menekankan...karena elo kelihatannya cuma melulu membahas gerakan sholat ;D

semua yg sholat juga tau, proses dan gerakan sholat itu seperti yg elo bilang...
beberapa ada yg lebih spesifik lagi tentang pelaksanaannya karena ada beberapa interpretasi (tapi yg beginian sih ga usah diributin selama yg umumnya masih dilakukan)
jangan ribut2 soal begituan lah %swt

dan pertanyaan terakhir dari purba udah dijawab oleh sedge
jadi memang di AQ ga ada penjelasan detil tentang gerakan dan cara melakukan sholat, makanya perlu 'orang' untuk mencontohkannya..yaitu Nabi Muhammad SAW

hajime_saitoh
20-01-2012, 01:54 PM
^ hajime, maksudnya sedge itu...bukan buat meremehkan gerakan sholat sama sekali, mungkin...
beliau cuma menekankan...karena elo kelihatannya cuma melulu membahas gerakan sholat ;D

semua yg sholat juga tau, proses dan gerakan sholat itu seperti yg elo bilang...
beberapa ada yg lebih spesifik lagi tentang pelaksanaannya karena ada beberapa interpretasi (tapi yg beginian sih ga usah diributin selama yg umumnya masih dilakukan)
jangan ribut2 soal begituan lah %swt

dan pertanyaan terakhir dari purba udah dijawab oleh sedge
jadi memang di AQ ga ada penjelasan detil tentang gerakan dan cara melakukan sholat, makanya perlu 'orang' untuk mencontohkannya..yaitu Nabi Muhammad SAW

memang bukankah syariat itu jelas non, yang dicontohkan oleh nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam adalah tata caranya, bukan hakekatnya, beliau shallollohu alaihi wa sallam menjelasakan tentang bagaimana gerakan yang benar, surat apa yang baik dibaca pada shalat 5 waktu, bacaan2 dan zikir dalam shalat, tata cara shalat khauf (shalat dalam keadaan takut) tentang sutrah atau pembatas. tentang keutamaan shalat berjamaah di masjid bagi kaum laki2 dan keutamaan shalat di rumah bagi kaum wanita, dan masih banyak syriat tentang shalat yang bukan hanya tentang gerakan tubuh, dan beliau sedikit2 menyamakan shalat dengan kalimat sujud dan nungging apakah itu pantas membuat lelucon pada suatu syariat dari nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam sedangkan beliau mengaku dirinya seorang muslim.... shalat memang tidak sekedar gerakannya shalat itu lebih dari itu ada bacaan Al-Quran di dalamnya ada doa dan zikir di setiap gerakannya.. sehingga sangat dangkal logika seseorang yang mengangap syariat itu hanya kulit saja seakan2 dia sudah menghapal dan menjalani semua syariat yang diturunkan Allah azza wa jalla melalui utusannya yang mulia nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam ....

sedgedjenar
20-01-2012, 05:22 PM
^ hajime, maksudnya sedge itu...bukan buat meremehkan gerakan sholat sama sekali, mungkin...
beliau cuma menekankan...karena elo kelihatannya cuma melulu membahas gerakan sholat ;D

semua yg sholat juga tau, proses dan gerakan sholat itu seperti yg elo bilang...
beberapa ada yg lebih spesifik lagi tentang pelaksanaannya karena ada beberapa interpretasi (tapi yg beginian sih ga usah diributin selama yg umumnya masih dilakukan)
jangan ribut2 soal begituan lah %swt

dan pertanyaan terakhir dari purba udah dijawab oleh sedge
jadi memang di AQ ga ada penjelasan detil tentang gerakan dan cara melakukan sholat, makanya perlu 'orang' untuk mencontohkannya..yaitu Nabi Muhammad SAW

biarin aja mbak
kalau beragama dengan ego emang seperti itu
dikritik agamanya dia marah

padahal agama sih ya agama aja, gak ada salah gak ada benar
mau dikritik, di puja atau dicaci agama tetep gitu2 aja
semua kan tergantung pemeluknya

tapi kalo di bilang nyembah agama, bukan nyembah Tuhan
mereka gak terima
tapi kelakuannya mencerminkan nyembahnya agama

::ngakak2::


::doh::::doh::

hajime_saitoh
20-01-2012, 05:55 PM
lihatlah teman2 sekalian kata2 orang yang menganggap dirinya menyembah Tuhan, tapi dia selalu mentertawakan syariat yang di turunkan oleh Tuhannya, malah dia menuduh orang2 yang dengan baik melaksnakan syariat yang diturunkan Tuhannya malah dituduh menyembah Agama instead of menyembah Tuhan...

---------- Post added at 04:55 PM ---------- Previous post was at 04:45 PM ----------

lihatlah apakah begitu prilaku seseorang yang mengaku sudah mengetahui hakekat shalat, dengan piciknya dia menuduh seseorang yang menjalankan syriat dengan tuduhan sirik, yaitu menyembah selain kepada Allah azza wa jalla.. ::doh::

sedgedjenar
20-01-2012, 06:20 PM
lihatlah teman2 sekalian kata2 orang yang menganggap dirinya menyembah Tuhan, tapi dia selalu mentertawakan syariat yang di turunkan oleh Tuhannya, malah dia menuduh orang2 yang dengan baik melaksnakan syariat yang diturunkan Tuhannya malah dituduh menyembah Agama instead of menyembah Tuhan...

---------- Post added at 04:55 PM ---------- Previous post was at 04:45 PM ----------

lihatlah apakah begitu prilaku seseorang yang mengaku sudah mengetahui hakekat shalat, dengan piciknya dia menuduh seseorang yang menjalankan syriat dengan tuduhan sirik, yaitu menyembah selain kepada Allah azza wa jalla.. ::doh::

kalo gitu kita buktikan aja
anda sholat nyembah agama atau nyembah Allah ?
saya bilang nyembah agama, karena anda tidak melihat Allah ketika sholat

dijamin jawabnya mlintir
kalo gak ngalihin topik, paling nanya balik

::ngakak2:: ::ngakak2::

purba
20-01-2012, 06:30 PM
tuma'ninah itu berhenti sejenak pada tiap gerakan shalat...

Nah, apakah ente tidak melihat bahwa tuma'ninah selalu dilakukan oleh orang-orang yg sholat? Kecuali lagi sholat, trus kebelet pengen BAB, itu lain cerita. Artinya tuma'ninah pun dilakukan, tetapi perbuatan keji jalan terus.

Mungkin lebih ekstrim lagi adalah alirannya sedgedjenar. Bagi mereka, orang yg sholat adalah orang yg menghindari perbuatan keji meski tidak tunggang-tungging a la Asum.

:))

pasingsingan
20-01-2012, 07:21 PM
gw bilang jg apa?

btw nunggu penjabaran asum aja pur
mana tau beliau dapat mencerahkan atau memuaskan rasa dahaga ente :D

ndableg
20-01-2012, 08:05 PM
Tunggang tungging juga ada maksudnya. Spt sebelum melakukan sepakbola atau sprint 100 meter, perlu tunggang tungging. Jadi gerakan shalat itu adalah warming up sebelum/sesudah melakukan sesuatu.

sedgedjenar
20-01-2012, 08:22 PM
Nah, tuh ndableg akalnya dipake dalam beragama
Kalo sholatnya seperti meditasi ngedekem diem itu bakalan susah. Karena baru 5 menit aja dah kesemutan.

Kalo sholat tunggang tungging enak, tubuh digerakan. Saking enaknya, banyak yg sholat 3 menit dah kelar.

Uwekekekeke...

Sholat yg tunggang tungging, kalo udah lepel hakekat nantinya sama kayak meditasi. Banyak diemnya.

Awalnya tuma'ninah
Lalu merambat, setiap gerakan memakan proses dengan durasi yang panjang.
Paling enak itu ketika sujud.

Makanya gak heran Nabi sholatnya bisa berjam-jam. Sama halnya dengan meditasi yg sidah bisa mendiamkan tubuh fisik dalam durasi yang sangat panjang.

Eh, gue samain sama meditasi gini ntar ada yg mencak2 gak nih?

hajime_saitoh
21-01-2012, 09:37 AM
oke karena panjang banget jadi ini diskusi saya coba menjelaskan dengan bahasa yang sederhana buat kang purba yang nanya tentang hal ini....

shalat itu di awali dengan wudhu tidak sah shalat seseorang sebelum dia berwudhu.. lalu dia berdiri mengahadap kiblat yang didepannya terdapat sutrah atau pembatas (bisa tiang bisa tembok bisa tongkat kalo di lapangan dll, kalo untuk shalat berjamaah sutrahnya imam adalah sutrahnya makmum). barulah shalat dimulai dengan takbiratul ihram, membaca doa lalu membaca surat2 yang ada dalam Al-Quran, setelah itu ruku` dan membaca tasbih dalam ruku, lalu berdiri dari ruku lalu sujud, dilanjutkan dengan duduk diantara dua sujud yang diakhiri dengan duduk tahiyat lalu salam...... kesemua gerakan dalam shalat ini selalu disertai bacaan zikir dan doa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam.. ingat kesemua gerakan harus juga disertai dengan tuma'ninah... nah dalam Shalat ini banyak bacaan2 Al-Quran dan doa2 yang harus dibaca dengan bahasa Arab.. dan membaca al-Quran itu juga harus benar karena harus memperhatikan mahrojnya, tajwidnya, panjang pendek harokatnya, karena kalo salah bacanya bisa lain arti dari ayat yang dibaca...
tentang khusyuk itu memang pekerjaan yang sulit, namun beberapa ustadz pernah memberika solusi untuk khusuk yaitu dengan mengetahui apa yang dibaca artinya mengerti bahsa Arab yah minimal mengatui terjemahan dari ayat yang dibaca sehingga ketika shalat dia bisa fokus dan pikirannya tidak kemana2 (dan ini memang sulit)..
ada petunujuk tentang khusyuk yang di berikan oleh nabi Muhammad shallollohu alaihi wa sallam dalam sebuah hadits :

Didalam sebuah hadits shahih dari Umar bin Khottob yang menceritakan tentang kedatangan Jibril menemui Rasulullah saw yang saat itu tengah berkumpul bersama para sahabatnya. Diantara yang ditanyakan Jibril kepada Rasulullah saw adalah tentang makna ihsan lalu beliau saw menjawab,”(ihsan) hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguh-Nya Dia melihatmu.” Dan jawaban ini pun dibenarkan oleh Jibril.

Tentang makna “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya”, Ibnu Rajab didalam bukunya “Jami’ al Ulum wa al Hikam” mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan seorang hamba yang beribadah kepada Allah swt dengan sifat ini, yaitu menghadirkan kedekatan Allah swt dan Allah berada dihadapannya seakan-akan dirinya melihat-Nya. Hal demikian akan memunculkan perasaan takut dan pengagungan-Nya sebagaimana disebutkan didalam riwayat Abu Hurairoh,”Takutlah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya.”

Perasaan itu juga akan memunculkan kemurnian didalam ibadah dan upaya sekeras mungkin untuk memurnikan dan menyempurnakan ibadahnya itu sebagaimana wasiat Nabi saw kepada para sahabatnya yang diriwayatkan Ibrahim al Hijriy dari Abu al Ahwash dari Abu Dzar berkata,”Kekasihku (Rasulullah saw) pernah memberikan wasiat kepadaku agar aku takut kepada Allah seakan-akan aku melihat-Nya dan jika aku tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatku.”

Kemudian Ibnu Rajab menjelaskan tentang makna “Dan jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.” Ada yang mengatakan bahwa bagian kedua ini merupakan penjelasan dari bagian pertama. Sesungguhnya jika seorang hamba diperintahkan untuk merasakan pengawasan Allah swt didalam ibadahnya dan menghadirkan kedekatan-Nya terhadap dirinya sehingga seakan-akan dirinya melihat Allah maka hal ini sangatlah sulit.

Untuk itu hendaklah dirinya meminta pertolongan dengan keimanannya bahwa Allah swt melihatnya, mengetahui segala yang tersembunyi dan tampak padanya, yang batin maupun yang lahir dan tak satupun dari perkaranya yang tersembunyi dari-Nya.

Ada juga yang mengatakan bahwa hadits itu mengisayaratkan bagi siapa saja yang kesulitan didalam beribadahnya kepada Allah swt seakan-akan dirinya melihat-Nya maka beribadahlah kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah melihat dirinya, memperhatikannya kemudian dirinya merasa malu atas penglihatan Allah kepadanya itu.

Sebagian orang-orang arif dari para salaf mengatakan,”Barangsiapa yang beramal karena Allah swt seakan-akan dia melihat-Nya maka ia adalah orang yang arif dan barangsiapa yang beramal dikarenakan Allah melihat-Nya maka ia adalah orang yang ikhlas.”

Dari perkataan tersebut menunjukkan adanya dua posisi :

Posisi Ikhlas; yaitu seorang hamba yang beramal dengan menghadirkan penglihatan Allah terhadap dirinya, pengamatan-Nya dan kedekatan-Nya dengan dirinya. Maka apabila seorang hamba menghadrikan seperti itu didalam amalnya dan beramal karena itu maka ia adalah seorang yang ikhlas karena Allah karena menghadirkan hal demikian didalam amalnya menghalanginya dari berpaling kepada selain Allah dan kehendak-Nya dengan amal yang dilakukannya.

Posisi Musyahadah (menyaksikan); yaitu seorang hamba yang beramal sebagai tuntutan karena dirinya menyaksikan Allah dengan hatinya dikarenakan hatinya telah diterangi oleh cahaya keimanan, mata hatinya menembus pengetahuan sehingga menjadikan sesuatu yang ghaib seakan-akan terihat, inilah hakekat ihsan yang diisyaratkan didalam hadits Jibril diatas.

Dengan demikian yang dimaksudkan kalimat “seakan-akan engkau melihat-Nya” adalah melihat dengan hatinya yang dipenuhi dengan cahaya keimanan kepada Allah swt bukan dengan matanya dan bukan pula membayangkan dzat Allah swt dengan akal fikirannya yang serba terbatas untuk bisa mencapainya. Karena dilarang bagi seorang hamba yang menghabiskan waktunya untuk merenungi atau memikirkan dzat Allah swt akan tetapi diperintahkan baginya untuk merenungi berbagai ciptaan-Nya yang ada di sekitarnya dikarenakan keterbatasan yang ada pada dirinya, sebagaimana firman Allah swt :

لاَّ تُدْرِكُهُ الأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ


Artinya : “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah yang Maha Halus lagi Maha mengetahui.” (QS. Al An’am : 103)

yak demikianlah penjelasan singkat saya.. semoga kang purba bisa mengerti kalo masih gak ngerti silahkan bertanya kepada kop sedgejenar yang mengerti tentang hakekat shalat.... ::bye::

Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam “Shahih” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 8. Juga Imam Tirmidzi didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’, hadits no. 2738. Juga Abu Daud didalam “Sunan” nya, kitab ‘as Sunnah’ bab ‘al Qodr’ hadits no. 4695 serta Imam Nasai didalam “Sunan” nya, kitab ‘al Iman’ bab ‘Na’tul Islam’ 8/97

Alip
21-01-2012, 07:58 PM
Jangan-jangan nanti dianggap mengolok-olok ayat lagi nih... tapi ambil resiko aja deh...

Bukan kebetulan bahwa perintah sholat dipasangkan dengan perintah zakat, dan bukan sekedar dua kata itu rima-nya cocok untuk dijadikan syair sepasang (sholat-zakat, tidur-nglindur)... tapi karena dua bentuk ritual itu sesungguhnya format berbeda dari konsep yang sama, membentuk watak manusia yang berwawasan kemasyarakatan. Bedanya sholat itu adalah pembentukan wataknya di dalam diri individu, dan zakat adalah pelaksanaannya di dalam masyarakat.

Bagaimana melihat sholat seseorang sudah betul dan berdiri dengan baik? Saya sih melihatnya bahwa orangnya merupakan berkah bagi sekitarnya. Selesai.

Adapun mengenai detil-detil sholat, banyak sekte, aliran, mazhab, firqah, dan sebagainya yang punya pendapat berbeda-beda tentang bagaimana seharusnya sholat dilaksanakan. Ada yang menganggap perbedaan itu cuma masalah khilafiyah, ada yang hobi menyesatkan pendapat orang dan bertengkar tanpa habis.

Qur'an sendiri cuma menjelaskan sholat secara sederhana... kalau kemudian banyak hadits dan pendapat mencoba merinci cara sholat, ya baik-baik saja, tapi bila ajaran-ajaran tambahan itu cuma menjadikan praktisinya sebagai juru hujat yang hobi ngamuk ... bisa kita pastikan bahwa amygdala-nya lebih berkembang dan sholatnya cuma menjadikan dia sebagai militan, bukan rahmatan-lil-alamin...

Ini cuma pendapat saya kok... silakan diabaikan... ::maap::


***

Oom Pasing,
Maaf tidak sempat mampir, karena harus terus melanjutkan perjalanan ke utara via Sangatta. Tapi waktu di Bontang saya sudah menjura dalam-dalam tiga kali ke arah Muara Badak, tanda hormat dan mohon restu pada Panembahan Ismaya yang bersemayam di sana ...
::bye::

sedgedjenar
21-01-2012, 09:50 PM
Om alip nih
Penjelasannya sih bagus, cuma dibawahnya malah cerita menjura 3 kali
Siap2 nemenin saya, distempel kebatinan sini

Wakakakakaakaka...

pasingsingan
22-01-2012, 11:17 AM
Qur'an sendiri cuma menjelaskan sholat secara sederhana... kalau kemudian banyak hadits dan pendapat mencoba merinci cara sholat, ya baik-baik saja, tapi bila ajaran-ajaran tambahan itu cuma menjadikan praktisinya sebagai juru hujat yang hobi ngamuk ... bisa kita pastikan bahwa amygdala-nya lebih berkembang dan sholatnya cuma menjadikan dia sebagai militan, bukan rahmatan-lil-alamin...
Betul
Quran memang tdk mejelaskan/menjabarkan detail teknis pelaksanaan shalat,
jika kata shalat diinterpretasikan/dimaknai sebagai sembahyang (ritual 5waktu/17 rakaat).
Oleh karenanya, koplak Purba menyoal hal tsb kaitannya dng makna yng diinginkan dalam QS 29:45

pertama:
apakah shalat yng dimaksud dlm QS 29:45 punya korelasi positif thd pencegahan perbuatan
keji n mungkar?. jika dijwb IYA, brarti dng melaksanakan shalat ostosmatis perbuatan keji
dan munkar tidak akan terjadi (tercegah).

Kedua:
faktanya, shalat telah dilakukan secara massive dan konsisten, tapi perbuatan keji n munkarnya
belom tercegah jua. Jadi, apa yng salah atau kurang pas dalam pelaksanaan shalat dimaksud.
Atau ada kemungkinan makna lain yng dikehendaki oleh QS 29:45 serta make sense untuk
menjawb pertanyaan orang semacam purba?

Sementara, penjelasan yng diberikan oleh rekan2 berkisar sebatas detail teknis pelaksanaan
atau tata cara shalat/ritual = sembahyang 5 waktu yng berjumlah 17 rakaat dlm sehari semalam.
Jika digali lebih jauh lagi ttg informasi ritual tsb, tentu rujukan sumbernya adlh hadits.
Ringkasnya, jika dibalikkan dng pertanyaan, apakah shalat dng tunggang-tungging semacam itu
(pinjam istilah purba) ostosmastis mencegah perbuatan keji n munkar?
think about it :mrgreen:





A: Oom Pasing,
Maaf tidak sempat mampir, karena harus terus melanjutkan perjalanan ke utara via Sangatta.
Tapi waktu di Bontang saya sudah menjura dalam-dalam tiga kali ke arah Muara Badak,
tanda hormat dan mohon restu pada Panembahan Ismaya yang bersemayam di sana ...

P: terima kasih kang
salam hormat kembali telah mengunjungi bumi etam
silakan chek PM, nama tau kelak diperlukan.

mencari_makna
24-01-2012, 11:23 AM
Nah, kira2 apa yg dimaksud dgn sholat pada ayat tsb? Sebab di topik sebelah, Asum menerangkan bahwa sholat adalah tunggang-tungging yg diawali oleh takbir dan diakhiri oleh salam. Kalo tafsir sholat seperti kata Asum, maka Quran 29:45 yg mengatakan sholat mencegah kekejian menjadi tidak benar karena faktanya banyak yg melakukan sholat seperti kata Asum tapi masih saja berbuat keji. Atau mana yg benar sholat seperti kata Asum (yg detilnya diperoleh dari hadist) atau ayat Quran tsb?

---------- Post added at 12:10 PM ---------- Previous post was at 11:56 AM ----------



Jadi sholat gak sebatas seperti kata Asum, melainkan juga melibatkan tingkah laku di luar sholat. Quran (ayat ??) pun menyatakan banyak yg sholat tetapi sia-sia karena sholatnya sebatas sholat seperti kata Asum.

Pahami dulu apa makna sholat. baru kemudian kita mengerti mengapa dengan sholat bisa mencegah seseorang dari berbuat keji dan munkar.

Orang yang bagaimana yang tidak melakukan perbuatan keji dan munkar? Tentunya orang yang mempunyai akhlak yang baik. sholat adalah untuk memperbaiki akhlak. Bagaiman sholat bisa memperbaiki akhlak? karena sholat adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan qualitas jiwa.

Sholat adalah ritual yang di lakukan dengan idea, gerakan, bacaan dan waktu tertentu. Tuhan menciptakan dengan kalam / perkataan. Pada rakaat pertama sholat menciptakan kesadaran inderawi (Akulah Tuhan kata Adam ketika dilihatnya tiada sesuatupun yang ada disekelilingnya), Engakau bukan Tuhan kata Tuhan. Aku lah Tuhan. Kesadaran yang timbul dari interaksi ini lahirlah jiwa... demikian seterusnya kualitas kesadaran indrawi yang terus meningkat akan meningkatkan qualitas JIWA... Demikian Qualitas JIWA Nabi Isa mencapai kualitas jiwa yang dibangkitkan... Meningkat lagi qualitas JIwa Nabi Muhammad mencapai Sidratul Muntaha.

---------- Post added at 11:23 AM ---------- Previous post was at 11:20 AM ----------

Anda yang tidak menyadari diri anda qualitasnya NOL bukan apa-apa. reinkarnasi menjadi monyet

pasingsingan
28-01-2012, 03:10 PM
ini petanyaannya kemana jwbnya kemana yak #-o

gergajimesin
30-01-2012, 09:50 AM
Karena banyak orang sholat, tetapi tetap saja berbuat keji.

:))

soalnya banyak org yg sholat karena ritual aja, kebiasaan dr kecil atau alasan2 lain

banyak org yg bacaan sholatnya 100% cuma hapalan, gak tau arti apalagi maksudnya dan bagaimana mempraktekkan di kehidupan sehari2

mencari_makna
31-01-2012, 09:37 AM
ini petanyaannya kemana jwbnya kemana yak #-o

Karena anda memposting dibawah postingan saya, saya anggap postingan anda di tujukan kepada postingan saya. Jawabnya, saya hanya menjawab bahwa sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar karena sholat adalah untuk memperbaiki kualitas jiwa..

Tapi tentunya hanya untuk sholat yang mempunyai idea yang demikian, jika sholat hanya untuk memenuhi kewajiban maka sholat yang tujuan nya yang sesungguhnya untuk memperbaiki wualitas jiwa tidak tercapai. Jiwa yang qualitasnya rendah tentunya akan ber reinkarnasi menjadi monyet.

PMSVH
31-01-2012, 09:46 AM
sholat, ataupun ritual agama lainnya, jika hanya sebagai sesuatu yang "harus" dilaksanakan tampa menjiwai akan menjadi ritual belaka.....

gogon
31-01-2012, 02:53 PM
soalnya banyak org yg sholat karena ritual aja, kebiasaan dr kecil atau alasan2 lain

banyak org yg bacaan sholatnya 100% cuma hapalan, gak tau arti apalagi maksudnya dan bagaimana mempraktekkan di kehidupan sehari2

yep.
salah satu kunci kekhusyuk'an sholat adalah mengerti bacaannya
setelah mengerti, kemudian meresapi dan masuk ke dalam jiwa
itu dijamin bisa meningkatkan kualitas khusyuk nya sholat,
baru deh bisa mencegah perbuatan keji dan munkar

sedgedjenar
31-01-2012, 05:03 PM
sholat, ataupun ritual agama lainnya, jika hanya sebagai sesuatu yang "harus" dilaksanakan tampa menjiwai akan menjadi ritual belaka.....

harus
kalo nggak ntar dipanggang di neraka

::ngakak2::

Asum
01-02-2012, 07:57 AM
Didalam sebuah hadits shahih dari Umar bin Khottob yang menceritakan tentang kedatangan Jibril menemui Rasulullah saw yang saat itu tengah berkumpul bersama para sahabatnya. Diantara yang ditanyakan Jibril kepada Rasulullah saw adalah tentang makna ihsan lalu beliau saw menjawab,”(ihsan) hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguh-Nya Dia melihatmu.” Dan jawaban ini pun dibenarkan oleh Jibril.

Tentang makna “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya”, Ibnu Rajab didalam bukunya “Jami’ al Ulum wa al Hikam” mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan seorang hamba yang beribadah kepada Allah swt dengan sifat ini, yaitu menghadirkan kedekatan Allah swt dan Allah berada dihadapannya seakan-akan dirinya melihat-Nya. Hal demikian akan memunculkan perasaan takut dan pengagungan-Nya sebagaimana disebutkan didalam riwayat Abu Hurairoh,”Takutlah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya.”
Yep, seperti inilah kualitas yang diinginkan yang dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar


yep.
salah satu kunci kekhusyuk'an sholat adalah mengerti bacaannya setelah mengerti, kemudian meresapi dan masuk ke dalam jiwa
itu dijamin bisa meningkatkan kualitas khusyuk nya sholat, baru deh bisa mencegah perbuatan keji dan munkar
Ini juga yang membuat kualitas shalat menjadi baik, bagaimana bisa menghayati shalat dan memahami makna nya jika tidak mengerti bacaannya ?

Minimal, dengan sikap Ihsan sebagaimana akh hajime katakan, dapat menumbuhkan rasa takut berbuat salah karena merasa Allah SWT selalu mengawasinya.

Dan dengan memahami bacaan shalat, semisal ketika membaca iftitah “Wajahtu wajhiya lilladzii fathara samaawaati wal ardh” (terj bebas : Aku hadapkan wajahku ke wajah dia yang menciptakan langit dan bumi) <<< ini akan memunculkan sugesti bahwa pada saat ini saya sedang menghadap kepada Allah SWT dengan cara saling berhadapan. Dan hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw :

"Apabila kalian sedang shalat, maka janganlah kalian menoleh (kekanan atau kekiri), karena sesungguhnya Allah senantiasa menghadapkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya ketika shalat, selama ia tidak menoleh" (At-tirmidzi dan Al-hakim, beliau berdua menshahihkan hadits ini dalam Shahiih at Targhiib no.353)

"Allah senantiasa menghadap kepada hamba-Nya ketika ia sedang shalat, selama ia tidak menoleh. Apabila ia memalingkan wajahnya, maka Allah pun berpaling darinya" (diriwayatkan oleh Abu Dawud dan yang lainnya, di shahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban, lihat Shahiih at-Targhiib no.555)

PMSVH
01-02-2012, 11:06 AM
sholat, ataupun ritual agama lainnya, jika hanya sebagai sesuatu yang "harus" dilaksanakan tampa menjiwai akan menjadi ritual belaka.....
harus
kalo nggak ntar dipanggang di neraka

::ngakak2::

mmmm....
karna ketakutan ya dan bukannya karena ketaqwaan....

---------- Post added at 11:06 AM ---------- Previous post was at 11:03 AM ----------



Ini juga yang membuat kualitas shalat menjadi baik, bagaimana bisa menghayati shalat dan memahami makna nya jika tidak mengerti bacaannya ?


kalau memang tidak mengerti bacaan, mengapa tidak menggunakan bahasa sendiri ( misalnya pakai terjemahan..?)

sedgedjenar
01-02-2012, 12:27 PM
mmmm....
karna ketakutan ya dan bukannya karena ketaqwaan....

saya gak menutup mata, faktanya masih ada yg karna ketakutan



kalau memang tidak mengerti bacaan, mengapa tidak menggunakan bahasa sendiri ( misalnya pakai terjemahan..?)

saya gak menutup mata, faktanya di arab juga banyak orang yg sholat, ngerti artinya tapi masih berbuat keji dan munkar

Dadap serep
03-02-2012, 09:13 PM
Di topik sebelah ttg tafsir kata sholat, terselip juga obrolan ttg ajaran sholat mencegah perbuatan keji (mis. Quran 29:45). Nah, yg ane mo tanyain, seperti apa persisnya tafsir utk ayat tsb ? Apakah seperti orang minum obat pencuci perut, abis diminum, dua-tiga jam kemudian langsung moncor ? Atau bagaimana? Kenapa itu ditanyakan? Karena banyak orang sholat, tetapi tetap saja berbuat keji.
:))

Saya juga copaskan ayat tsbt dari postingan mbah Momod. :


"[QS 29:45]
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat.
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kalau boleh saya gunakan analog yg dipakai TS , maka pertanyaan TS itu dikaitkan dengan ayat dimaksud menjadi :

"Apakah seperti orang minum obat pencuci perut, abis "MENDIRIKAN SHALAT", dua-tiga jam kemudian langsung "ORANG TIDAK BISA/TIDAK MAU BERBUAT KEJI DAN MUNGKAR ?


Maka kita semua rasanya sepakat tidaklah demikian pemahamannya.

Saya sholat mulai dari belum sekolah --ngikuti ortu dan yang ti -- boro boro memahami apa yg dilafalkan , bediri diam khusuk saja blum bisa , tapi sudah melakukan ritual shalat , itupun biasanya hanya magrib kadang 'isak , waktu waktu lain mah tidak.
Mulai sekolah dasar , Jum'atan mulai disuruh ngikuti , selain magrib kadang Isak , juga kadang asar habis mandi sore, mulai ngikuti sholat traweh (rame soalnya), hafalan surat pendek mulai banyak , just ngapal doang ! Begitu seterusnys , disamping ada pelajaran agama Islam juga ngaji , mulalilah "proses mendirikan sholat" menjadi perhatian yg lebih serius.
Begitulah proses pemahaman mengenai "mendirikan sholat" itu tertanam dalam hati , melalui pengajian pengajian dan "kenyinyiran ibu dan ceramah bokap" tiap kali ada kesempatan. Makin terbentuk pemahman tentang sholat melalui pemahman thdp arti arti bacaan bacaan sholat.
Sempet juga terbawa arus adanya perbedaan perbedaan pendapat antar pemuka agama seputar masalah praktek ritual shalat termasuk bacaannya dll dll.
Alhamdulillah berkat bimbingan dari pemuka agama dan terutama ortu --meskipun sering adu argumen juga-- pemahman penghayatan fadilah sholat saya dapatkan .

Saya hanya mau menyampaiakan bahwa untuk mendapatkan penghayatan adanya manfaat sholat antara lain "mencegah perbuatan keji dan mungkar" bukanlah seperti minim obat pencuci perut ! atau sebaliknya mengobati deare yg langsung mampet pet ! instant efeknya !

Lalu melalui mana "mendirikan shalat" itu mencegah perbuatan keji dan mungkar ?.
Mendirikan sholat tidak semakna dengan "mengerjakan sholat" , mengerjakan sholat hanyalah aspek pisik , aktivitas pisik , olah gerak anggota badan termasuk mulut melafazkan bacaan.
Tetapi "mendirikan sholat , itu adalah mengerjakan sholat diikuti dengan olah batin. Keiklasan hati dan pikiran untuk melaksanakan perintah semata untuk mencari redhoNya.
Malahan nabi memfatwakan ketika sholat sholatlah seolah olah kamu melihat Allah , kalau toh kami tidak melihatnya yakinlah Allah pasti melihat mu !
Pendekatan lain adalah melalui bacaan yg dilafazkan dalam sholat , salah satu bacaan awal (iftitah) sebelum membaca surah Alfatihah antara lain terdapat penyataan bahwa hidupku sholatku bahkan matiku semata hanya untuk mencari keredhoan Allah !
Paling tidak dalam satu sesi (rakaat) melafaskan paling tidak 6 kali takbir , "Maha besar Allah""---> yg lain kecil !
Kemudian pembacaan srt Alfatihah , yg dibuka dengan "kunci pembuka" pintu yg menghubungkan dg Allah:"Bismillahi Rahmanirohim,.....> dengan nama Allah yg Maha pemurah pengasih penyayang,....dan diteruskan dengan pemujaan Allah dg atribut/asmanya , pernyataan hanya kepadanya kita letakkan kepatuhan dan keselamatn kita ,dg berlindung kepadaNya serta mohon ditunjukkan jalan keselamatan kenikmatan dan bukan sebaliknya .
Demikian seterusnya yg diisi dengan pemujaan kpda Allah dan doa untuk diri sendiri dan rasulullah serta terakhir mendoakan umat yg ada disisi kanan dan disisi kiri.

Jadi dengan amalan yg demikian yg dilakukan dengan sepenuh hati dengan dorongan untuk mendapat redho Nya , adalah wajar kalau pengamal sholat , penegak-an sholat tidak akan berbuat keji dan mungkar !
Perbuatan yg dilakukan berulang ulang dengan sepenuh hati terus menerus jelas akan berdampak pada karakter seseorang.

Lalu kenapa disamping adanya keberhasilan sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar , tetapi tidak demikian bagi sebagian yg lain ? ini fakta yg tidak bisa dipungkiri !

Lagi lagi pakai analogi TS , penyakitnya jelas perbuatan keji dan mungkar , obatnya jelas mendirikan sholat , udah dikerjakan , tetapi hasilnya tetep berbuat keji n mungkar , what wrong ?
Sudahkah kamu minum obat pencahar ? jawabnya sudah , tapi tidak moncor ! what wrong ?

Ketika diteliti lagi dengan pertanyaan :"bagaimana dosisnya/caranya ?" ternyata tidak sesuai aturan ! seharusnya diminum/ ditelan sekaligus , ini diancurin , dimakan ditelan / diminum dikit dikit baru abis i dosis setelah 3 hari padahal harus sekali gus.
Minum obat penurun kolesterol aturannya setiap hari satu pil 12,5 gram , diminumnya seingatnya saja kadang 3 hari kadang s3minggu kadang sebulan baru ingat minumlagi , jelas sang obat tidak ada effectnya ! kolesterol tetap tinggi , pencahar tidak membuat moncor ,

Diktumnya "mendirikan sholat" , tapi yg dilakukan adalah "mengerjakan sholat" dg ogah ogahan tidak setiap waktu yg ditentukan , bolong bolong , itupun tidak memahami makna bacaannya. Bergaulnya tetep dengan bergajul ! Gimana bisa tidak berbuat keji dan mungkar.

Mungkin dengan ilustrasi sederhana tsbt bisa memberikan gambaran permasalahannya ,untuk sedikit menjawab pertanyaan yg muncul.
Smoga.

hajime_saitoh
04-02-2012, 09:50 AM
hmmm.. menanalogikan mendirikan shalat dengan meminum obat sakit perut sesuai dosis... analogi yang menarik... :ngopi:

sedgedjenar
04-02-2012, 02:37 PM
perintah sholat 5 waktu dan puasa romadhon ketika itu merupakan dosis yg cukup buat manusia dijaman itu
belum ada internet, gak ada infotainment, gak ada ecstasy, shabu dan dugem juga gak marak
dari 100 orang mungkin, katakan, cuma 1 atau 2 aja yg brengsek

beda dengan kondisi sekarang
yang cuman sholat lima waktu sama puasa romadhon hampir gak ada yg tidak berbuat keji dan mungkar
paling bagus ya cuma emosian doang

kalo yang kualitasnya tinggi saya jamin dosisnya pake sholat malam dan sholat sunat lainnya, dhuha dan lain2
atau bahkan ada yang ikut tarekat supaya dosisnya ditambah dengan dzikir

demikian sekilas penerawangan ngawur saya

Dadap serep
04-02-2012, 04:16 PM
hmmm.. menanalogikan mendirikan shalat dengan meminum obat sakit perut sesuai dosis... analogi yang menarik... :ngopi:

He he he he biar nggak jauh jauh dari analognya Ts pak Haji ::hihi::

---------- Post added at 03:16 PM ---------- Previous post was at 03:03 PM ----------


perintah sholat 5 waktu dan puasa romadhon ketika itu merupakan dosis yg cukup buat manusia dijaman itu
belum ada internet, gak ada infotainment, gak ada ecstasy, shabu dan dugem juga gak marak
dari 100 orang mungkin, katakan, cuma 1 atau 2 aja yg brengsek

beda dengan kondisi sekarang
yang cuman sholat lima waktu sama puasa romadhon hampir gak ada yg tidak berbuat keji dan mungkar
paling bagus ya cuma emosian doang

kalo yang kualitasnya tinggi saya jamin dosisnya pake sholat malam dan sholat sunat lainnya, dhuha dan lain2
atau bahkan ada yang ikut tarekat supaya dosisnya ditambah dengan dzikir

demikian sekilas penerawangan ngawur saya

Jangan ampai over dosis sajah aki Jenar ::hihi::

Dari jaman nabi ampai sekarang mah dosisnya jelas kok dalam "resep" , hanya kalau dulu mungkin obatnya temulawak , buah menkudu , madu , daun sirih , pentil kurmo , sekarang diberi nama extrak curcuma , Noni , obat generik , anti biotik , dll dll , namun semua obat punya dosis dan aturan pakainya agar bereffek maksimum sesuai hasiatnya !

purba
05-02-2012, 05:30 PM
Jadi sholat yg dapat mencegah kemungkaran adalah sholat yg dilaksanakan seolah-olah Allah swt melihat kita? Kalo begitu, gak usah sholat aja, tapi tiap hari membayangkan seolah-olah Allah swt melihat kita. Lha itu bukannya sudah bikin kita takut utk berbuat mungkar?

:))

Asum
05-02-2012, 10:09 PM
Bukti takut itu dengan mengikuti perintah orang yang ditakutinya, kalo dimeninggalkan shalat saja tidak takut berdosa atau tidaak takut dihukum di neraka, maka mana bisa mengharapkan dia takut untuk berbuat keji dan mungkar ?

:cengir:

sedgedjenar
06-02-2012, 03:10 AM
Jadi sholat yg dapat mencegah kemungkaran adalah sholat yg dilaksanakan seolah-olah Allah swt melihat kita? Kalo begitu, gak usah sholat aja, tapi tiap hari membayangkan seolah-olah Allah swt melihat kita. Lha itu bukannya sudah bikin kita takut utk berbuat mungkar?

:))

iye, soalnya sholatnya udah "ngerasa" dilihat Allah tapi cuman diliat doang, kaga di apa2 in
jadi pas berbuat keji dan mungkar dia dah tau : "ah, Allah pan cuman ngeliat, paling juga gak ngapa2 in"
Eh, pas dibuktiin bener. Besok2 di ulangin lagi tuh berbuat kejinye

Mungkin Allah bakal ngapa-2 in nye ntar pas di surga kali
Mungkin lho yeee..... maklum, namanya aja hasil mbakar menyan sama kembang 7 rupa

::ngakak2:: ::ngakak2::

---------- Post added at 02:10 AM ---------- Previous post was at 01:18 AM ----------

"jika engkau tidak melihat-Ku dalam shalatmu maka rusaklah shalatmu ; jika engkau melihat-Ku dalam shalatmu maka rusaklah agamamu"

pengen diterusin sih.... tapi liat2 dulu ah

::hihi::

purba
06-02-2012, 10:34 AM
Bukti takut itu dengan mengikuti perintah orang yang ditakutinya, kalo dimeninggalkan shalat saja tidak takut berdosa atau tidaak takut dihukum di neraka, maka mana bisa mengharapkan dia takut untuk berbuat keji dan mungkar ?

:cengir:

Tetap saja itu artinya yg mencegah perbuatan mungkar BUKAN sholatnya, TETAPI takut pada Allah-nya. Jadi, sholat tunggang-tungging diawali takbir diakhiri salam BUKAN penyebab tercegahnya perbuatan mungkar, MELAINKAN takut pada Allah-lah penyebab tercegahnya perbuatan mungkar.

:))

hajime_saitoh
06-02-2012, 12:07 PM
Tetap saja itu artinya yg mencegah perbuatan mungkar BUKAN sholatnya, TETAPI takut pada Allah-nya. Jadi, sholat tunggang-tungging diawali takbir diakhiri salam BUKAN penyebab tercegahnya perbuatan mungkar, MELAINKAN takut pada Allah-lah penyebab tercegahnya perbuatan mungkar.

:))

ya memang dasar tauhid Islam kan takut terhadap siksaNya dan berharap akan nikmatNya... atau khauf dan Roja`.....

---------- Post added at 12:07 PM ---------- Previous post was at 12:04 PM ----------


perintah sholat 5 waktu dan puasa romadhon ketika itu merupakan dosis yg cukup buat manusia dijaman itu
belum ada internet, gak ada infotainment, gak ada ecstasy, shabu dan dugem juga gak marak
dari 100 orang mungkin, katakan, cuma 1 atau 2 aja yg brengsek

beda dengan kondisi sekarang
yang cuman sholat lima waktu sama puasa romadhon hampir gak ada yg tidak berbuat keji dan mungkar
paling bagus ya cuma emosian doang

kalo yang kualitasnya tinggi saya jamin dosisnya pake sholat malam dan sholat sunat lainnya, dhuha dan lain2
atau bahkan ada yang ikut tarekat supaya dosisnya ditambah dengan dzikir

demikian sekilas penerawangan ngawur saya

jangan salah kang sedge malah orang2 di jaman Rasulullah shallollohu alaihi wa sallam adalah orang2 yang sangat menjaga shalat 5 waktu mereka dengan berjamaah di masjid.. menjaga shalat rawatib mereka, Dhuha mereka dan tahajjud mereka.. sehingga kualitas mereka tinggi... beda dengan sekarang... shalat aja lalai.. yang cowok pada males ke masjid berjamaah.. udah gitu shalatnya di akhir waktu... gmana mau pake rawatib, duha apalagi mau tahajjud yang lebih berat.......

Asum
06-02-2012, 10:54 PM
Tetap saja itu artinya yg mencegah perbuatan mungkar BUKAN sholatnya, TETAPI takut pada Allah-nya. Jadi, sholat tunggang-tungging diawali takbir diakhiri salam BUKAN penyebab tercegahnya perbuatan mungkar, MELAINKAN takut pada Allah-lah penyebab tercegahnya perbuatan mungkar.

:))
Lah memang, dan orang yang takut itu ketika diperintah shalat sebagai rukun Islam yang ke-2 langsung menunaikannya. Karena shalat diibaratkan jembatan / tangga naik ke hadapannya. Oleh karena itu, orang yang belum bisa takut karena tidak melihat Allah SWT secara zhahir dituntut agar yakin bahwa Allah SWT meilhat perbuatannya. Dengan terus-menerus digembleng/dilatih minimal 5x sehari seolah melihat Allah SWT itulah diharapkan tumbuh rasa takut untuk berbuat salah. <<< ini minimal, walau belum paham apa yang dibaca.

Kalau sudah ada rasa takut, dan mengerti apa yang dibaca dalam shalat berupa beberapa surah yang berisi larangan dan ancaman juga perintah, diharapkan akan membawa dirinya semakin tau dan mengenal apa-apa yang merupakan perbuatan keji dan mungkar dan apa-apa yang mendatangkan kebaikan.

Itulah shalat yang bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.


Mana ada orang yang takut pada Allah SWT tetapi tidak mau shalat ? <<< ini sih bukan takut, tapi nantangin Allah SWT dengan mengabaikan perintahnya agar sujud dihadapannya :cengir:

purba
07-02-2012, 03:24 AM
Kalau sudah ada rasa takut, dan mengerti apa yang dibaca dalam shalat berupa beberapa surah yang berisi larangan dan ancaman juga perintah, diharapkan akan membawa dirinya semakin tau dan mengenal apa-apa yang merupakan perbuatan keji dan mungkar dan apa-apa yang mendatangkan kebaikan.

Itulah shalat yang bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.


Mau pake sistem logika apapun, tetap saja kesimpulannya adalah bahwa yg mencegahnya BUKAN sholatnya TETAPI rasa takutnya. Kecuali ente memasukkan frasa 'rasa takut' pada pengertian sholat. Misal, sholat adalah rasa takut kepada Allah swt. Maka dari itu bolehlah dikatakan sholat mencegah perbuatan mungkar. Menurut ane yg kafir nih, makna kata sholat dlm Quran gak cuman satu, tapi bisa bermacam-macam tergantung konteksnya. Pengertian sholat gak melulu tunggang-tungging yang diawali dgn takbir dan diakhiri dgn salam.

:))

Asum
07-02-2012, 07:50 AM
Mau pake sistem logika apapun, tetap saja kesimpulannya adalah bahwa yg mencegahnya BUKAN sholatnya TETAPI rasa takutnya.
Ketika seseorang bersyahadat pun tidak serta-merta dia punya rasa takut pada tuhan, dengan rajin shalat sekualitas ihsan itulah diharapkan tumbuh rasa takut berbuat dosa karena merasa tuhan melihatnya. Jadi shalat merupakan sarana pembentukan karakter manusia, dari tidak takut menjadi takut.

Simple ... :cengir:

purba
07-02-2012, 12:47 PM
Ketika seseorang bersyahadat pun tidak serta-merta dia punya rasa takut pada tuhan, dengan rajin shalat sekualitas ihsan itulah diharapkan tumbuh rasa takut berbuat dosa karena merasa tuhan melihatnya. Jadi shalat merupakan sarana pembentukan karakter manusia, dari tidak takut menjadi takut.

Rajin sholat sekualitas ihsan itu seperti apa? Itu hal ghaib. Yg bisa diamati adalah tingkah lakunya. Ketika ada orang yg sholat dan bersamaan dgn itu tingkah lakunya teramati jauh dari kemungkaran, maka dapat disimpulkan bahwa orang tsb telah sholat menurut QS.29:45. Jadi kalo mau dipanggil sbg orang-orang yg mendirikan sholat maka dia harus menunjukkan bahwa tingkah lakunya jauh dari kemungkaran. Jika makna sholat diajarkan BUKAN sekedar tunggang-tungging takbir salam, MELAINKAN tingkah laku yg jauh dari kemungkaran, dengan begitu muslim akan terus merasa dituntut utk menjauhi kemungkaran. Kalo sekedar tunggang-tungging, korupsi jalan terus.

:))

sedgedjenar
07-02-2012, 04:30 PM
Rajin sholat sekualitas ihsan itu seperti apa? Itu hal ghaib.
:))

bagi ente gaib
bagi ane jelas. Jidatnye item, jenggot panjang, pakeannya minimal baju koko, bahasa arapnye faseh bener. kalo ngomong 3 kali pake dalilnya 14 kali.
Jelas kan ?

::arg!:: ::arg!::

Asum
08-02-2012, 07:31 AM
Rajin sholat sekualitas ihsan itu seperti apa? Itu hal ghaib. Yg bisa diamati adalah tingkah lakunya. Ketika ada orang yg sholat dan bersamaan dgn itu tingkah lakunya teramati jauh dari kemungkaran, maka dapat disimpulkan bahwa orang tsb telah sholat menurut QS.29:45. Jadi kalo mau dipanggil sbg orang-orang yg mendirikan sholat maka dia harus menunjukkan bahwa tingkah lakunya jauh dari kemungkaran. Jika makna sholat diajarkan BUKAN sekedar tunggang-tungging takbir salam, MELAINKAN tingkah laku yg jauh dari kemungkaran, dengan begitu muslim akan terus merasa dituntut utk menjauhi kemungkaran. Kalo sekedar tunggang-tungging, korupsi jalan terus.

:))
Adanya korelasi sholat dengan perbuatan iya, shalat seperti apa yang berimplikasi dengan perbuatan ? shalat yang didalamnya ada sikap ihsan.

Apakah yang berbuat jahat artinya tidak shalat ? salah, dia shalat namun belum tumbuh sifat ihsan di dalam dirinya.

Dan shalat, menggugurkan dosa-dosa bahkan wudhu' pun menggugurkan dosa sebagaimana air membersihkan kotoran <<< ini kata hadits.


Terjawab sudah pertanyaan di awal topik ... simple ... :cengir:

Asum
08-02-2012, 09:24 PM
bagi ente gaib
bagi ane jelas. Jidatnye item, jenggot panjang, pakeannya minimal baju koko, bahasa arapnye faseh bener. kalo ngomong 3 kali pake dalilnya 14 kali.
Jelas kan ?

::arg!:: ::arg!::
Ah elo kan cuman penganut paham klenik, sukanya maen2 dikuburan doang cari wangsit ... :cengir:

watcher
09-02-2012, 09:22 PM
Salam

nubie izin nyimak gan...:)

purba
10-02-2012, 12:24 AM
shalat yang didalamnya ada sikap ihsan.

Seperti apa sholat tsb?



Apakah yang berbuat jahat artinya tidak shalat ? salah, dia shalat namun belum tumbuh sifat ihsan di dalam dirinya.


Apa dalilnya? (pasti hadist neh...)

QS 29:45 menyebutkan sholat mencegah kemungkaran. Orang yg tunggang-tungging tetapi masih korupsi, sesuai QS tsb, berarti belum mendirikan sholat.



Dan shalat, menggugurkan dosa-dosa bahkan wudhu' pun menggugurkan dosa sebagaimana air membersihkan kotoran <<< ini kata hadits.


Bener kan hadist... :))

Ternyata hadist-lah yg bikin rusak umat Islam. Gara-gara hadist, yg penting tunggang-tungging, hapuslah dosa. Besok korupsi lagi, tunggang-tungging, hapuslah dosa. Umat Islam pun tidak mampu mencerna betapa cerdasnya junjungannya tsb. Muhammad pun tidak memerintahkan mencatat hadist. Hanya Quran yg dia perintahkan. Rupanya dia sudah membayangkan bahwa hadist akan membuat umat Islam bagai buih di lautan.

:))

danalingga
10-02-2012, 12:28 AM
Kalo baca komen purba jadi kepikiran jangan2 hadist yang menyebabkan "banyak" umat Islam jadi malas berpikir.
Toh apa-apa dah ada di hadist kok, tinggal ngikutin. ;))

sedgedjenar
10-02-2012, 04:15 PM
Kalo baca komen purba jadi kepikiran jangan2 hadist yang menyebabkan "banyak" umat Islam jadi malas berpikir.
Toh apa-apa dah ada di hadist kok, tinggal ngikutin. ;))

not to mention yg beragama karena warisan ::bye::

(versi jujur)
agama kamu apa ?
A
knapa milih A ?
karena bapak-ibu saya juga agama A

::doh::

(versi lebay)
agama kamu apa ?
A
knapa milih A ?
karena A adalah yang terbaik
udah belajar agama lain? agama B? C? D?
belum

::arg!:: ::arg!::

---------- Post added at 03:15 PM ---------- Previous post was at 03:10 PM ----------


Seperti apa sholat tsb?



Apa dalilnya? (pasti hadist neh...)

QS 29:45 menyebutkan sholat mencegah kemungkaran. Orang yg tunggang-tungging tetapi masih korupsi, sesuai QS tsb, berarti belum mendirikan sholat.



Bener kan hadist... :))

Ternyata hadist-lah yg bikin rusak umat Islam. Gara-gara hadist, yg penting tunggang-tungging, hapuslah dosa. Besok korupsi lagi, tunggang-tungging, hapuslah dosa. Umat Islam pun tidak mampu mencerna betapa cerdasnya junjungannya tsb. Muhammad pun tidak memerintahkan mencatat hadist. Hanya Quran yg dia perintahkan. Rupanya dia sudah membayangkan bahwa hadist akan membuat umat Islam bagai buih di lautan.

:))

ah, elu juga kebangetan
kalo typical ente, mau nanya ttg sholat yg mencegah perbuatan keji dan mungkar, ya cari dulu kyai, ustadz yang sikap hidupnya udah lempeng.
yang kesehariannya lemah lembut, sabar, tidak suka fitnah atau nuduh, diskusi kaga gampang nyolot
ini dr tadi ane peratiin (mungkin dr dulu ye ??) sama aja ente nanya fisika kuantum ke anak tsanawiyah yang baru belajar hukum newton I dan II
kapan ketemunye ??!!

::ngakak2::::ngakak2::

Dadap serep
10-02-2012, 08:41 PM
Jadi sholat yg dapat mencegah kemungkaran adalah sholat yg dilaksanakan seolah-olah Allah swt melihat kita? Kalo begitu, gak usah sholat aja, tapi tiap hari membayangkan seolah-olah Allah swt melihat kita. Lha itu bukannya sudah bikin kita takut utk berbuat mungkar?

:))
Silahkan baca lagi bung Purba dengan cermat ! Allah melihat kita itu , suatu hal yg bukan seolah olah , dalam keyakinan Islam Allah itu pasti "melihat" ! Yg seolah olah itu kitanya ! seolah olah melihat Tuhan ! Dan itu pendekatannyan sederhana saja sangat manusiawi , salah satu /suatu usaha untuk menjadi lebih khusuk dalam mendirikan sholat.

bidawang
10-02-2012, 09:55 PM
Bagaimana kalau tafsirannya begini:

Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. artinya aktifitas mencegah dari perbuatan keji dan mungkar itu bagian dari sholat. dikatakan bagian dari sholat karena sholat itu tidak hanya aktifitas mencegah dari perbuatan keji dan mungkar lebih luas lagi yaitu hubungan hamba dengan Allah, hubungan baik kepada sesama, juga do'a.

:-S

purba
10-02-2012, 11:28 PM
ah, elu juga kebangetan
kalo typical ente, mau nanya ttg sholat yg mencegah perbuatan keji dan mungkar, ya cari dulu kyai, ustadz yang sikap hidupnya udah lempeng.
yang kesehariannya lemah lembut, sabar, tidak suka fitnah atau nuduh, diskusi kaga gampang nyolot
ini dr tadi ane peratiin (mungkin dr dulu ye ??) sama aja ente nanya fisika kuantum ke anak tsanawiyah yang baru belajar hukum newton I dan II
kapan ketemunye ??!!


Nyari kemane tong? Ini kan KM, ya diskusi atau debat sama yg ada di KM... Ane lagi mencoba melihat dimana konsistensi tafsir Asum ttg sholat dgn QS 29:45.

:))

Bagindo
22-08-2013, 03:01 PM
Sholat mencegah dari perbuatan keji & mungkar jika yg melakukan sudah benar briman dgn rukun iman yg enam...
Prtanyaan, apakah benar diri kita sdah tdak melakukan syirik, yaitu menyekutukan Allah?
Sedangkan menyekutukan Allah dpat menghapus smua amal...
Tpi kenyataannya byak loh orang Islam yg mengikuti kata2 orang yg dia anggap Suci, padahal kta2 orang trsebut brtentangan dgn Firman Allah (Al Qur aan) & Sabda Nabi Muhammad (Hadist)...

sedgedjenar
22-08-2013, 03:25 PM
Sholat mencegah dari perbuatan keji & mungkar jika yg melakukan sudah benar briman dgn rukun iman yg enam...
Prtanyaan, apakah benar diri kita sdah tdak melakukan syirik, yaitu menyekutukan Allah?
Sedangkan menyekutukan Allah dpat menghapus smua amal...
Tpi kenyataannya byak loh orang Islam yg mengikuti kata2 orang yg dia anggap Suci, padahal kta2 orang trsebut brtentangan dgn Firman Allah (Al Qur aan) & Sabda Nabi Muhammad (Hadist)...

yg saya bold, contohnya ??

Asum
24-08-2013, 09:55 AM
yg saya bold, contohnya ??
Contohnya, guru2 lo yang lo telen mentah2 ilmunya itu, dan tercermin dalam setiap posting lo :))

sedgedjenar
24-08-2013, 09:30 PM
Contohnya, guru2 lo yang lo telen mentah2 ilmunya itu, dan tercermin dalam setiap posting lo :))

maksudnya kata-katanya itu berbunyi apa ? seperti apa ?
namanya aja belajar, berbagi ilmu dan wawasan
sapa tau ada yg bisa ane share, sapa tau kata-katanya ane blm denger

intinya itu aja sih

sekalian summon Bagindo

BundaNa
25-08-2013, 01:08 AM
yg saya bold, contohnya ??

baca postingan lo ndiri di thread syi'ah... mati syahid diplintir jadi orang2 yg dianggap suci spt wali songo :cengir:

sedgedjenar
25-08-2013, 03:31 AM
baca postingan lo ndiri di thread syi'ah... mati syahid diplintir jadi orang2 yg dianggap suci spt wali songo :cengir:

Yg mana?
Paste disini

Pahami konteks tulisan bagindo.
Baca pelan2 gak usah pake emosi.