PDA

View Full Version : antara suni dan syiah.....



youngblue
04-03-2011, 09:12 AM
ada yg bisa menjelaskan perbedaannya??

kunderemp
04-03-2011, 09:49 AM
Perbedaannya di masalah sumber sekundernya.
Hadits yang diterima oleh Sunni adalah semua yang berasal dari sahabat nabi (sahabat di sini memiliki definisi orang yang hidup sezaman dan pernah bertemu) yang disaring oleh ulama-ulama Sunni. Hadits yang diterima oleh Syiah adalah yang berasal dari ahli bait (keluarga.. bait(u) = rumah.. ahli = penghuni) walau yang dimaksud dengan ahli bait ini hanya dari garis Fatimah.

Dari sumber sekunder itu, perbedaan merembet ke tarikh (sejarah).

Walaupun kedua pihak sepakat bahwa perbedaan itu mulai ada di masa perselisihan antara Muawiyyah dan Ali ibn Thalib, tetapi sebenarnya perbedaan itu baru sangat mencolok ketika pergantian dari dinasti Muawiyyah ke dinasti Abbasiyah. Dari Syiah di masa itu diwakili Ja'far al-Sadiq sementara dari Sunni diwakili Abu Hanifah dan Anas Bin Malik (dua imam Sunni selanjutnya, Syafi'i dan Hanbali lahir setelah masa ini).

danalingga
04-03-2011, 12:12 PM
Bagaimana dengan cerita bahwa Syiah hanya mengakui Ali ibn Thalib sebagai sahabat Nabi?

kunderemp
04-03-2011, 12:18 PM
Lha.. kan sudah dibilang. Dari Ahli Bait.
Tetapi definisi Ahli Bait di sini adalah dari garis Ali Ibn Thalib dan Fatimah.

pasingsingan
04-03-2011, 08:51 PM
Perbedaannya di masalah sumber sekundernya.
Hadits yang diterima oleh Sunni adalah semua yang berasal dari sahabat nabi (sahabat di sini memiliki definisi orang yang hidup sezaman dan pernah bertemu) yang disaring oleh ulama-ulama Sunni. Hadits yang diterima oleh Syiah adalah yang berasal dari ahli bait (keluarga.. bait(u) = rumah.. ahli = penghuni) walau yang dimaksud dengan ahli bait ini hanya dari garis Fatimah.
Betol
tapi itu hanya implikasinya saja
akar masalah sebenarnya adalah kepemimpinan umat pasca wafatnya nabi Muhammad

Sunni berdalih :
bhw pemimpin umat tdk harus ada hubungan darah dng nabi, dng kriteria
- Kalangan Sahabat kepercayaan nabi
- Memiliki ilmu yng dapat diandalkan
- Tidak memiliki trek rekod buruk
- Mendapat dukungan umat

Syi'ah berdalih:
Bhw pemimpin umat harus ada pertalian darah dng nabi, krn keluarga nabi boleh dikata
mendapat jaminan pengajaran (krn dekat dng sumber penerima wahyu), sehingga ilmu
maupun ahlaknya lebih handal dan terjaga dibanding kalangan diluar keluarga nabi.


Itulah perbedaan prinsip mereka ttg susksesi kepemimpinan umat #-o

Dadap serep
05-03-2011, 12:15 AM
Sebagai tambahan referensi dari sudut pandang Sunni ( Ahlus Sunnah Wal Jamma'ah ) mas TS bisa dilihat : DISINI (http://www.mui.or.id/index.php?option=com_docman&task=cat_view&gid=65&Itemid=73&limitstart=5=) kemudian klik Paham Syiah .

pasingsingan
05-03-2011, 01:07 AM
Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi'ah dan Ahlus
Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai
perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama
Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham
Ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap
kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah
ckckck
himbauan sekaligus fatwa yng aneh
diakui sbg aliran/sekte yng bisa diterima dlm islam
atau dng lain kata, tidak dilarang keberadaannya di Indonesia.
Tapi kenapa harus diwaspadai yak? #:-S





ps:
bro Dadap
trim’s link (infonya)

AsLan
05-03-2011, 02:10 AM
Kalau melihat pertikaian antara Sunni dan Syiah di Timur Tengah, kelihatannya ada masalah yg jauh lebih mendasar dari sekedar masalah syarat kepemimpinan ummat.

Imam Ali, mengapa orang ini menjadi sumber pertikaian yg begitu besar ? apakah dia dianggap sebagai orang suci ? apakah dia dianggap sebagai penyesat ?

ndableg
05-03-2011, 02:42 AM
Pertikaian ini sebenernya awalnya bukan masalah keimanan, melainkan ke lebih masalah politik... ya... lagi2 POLITIK. Kalo mau adil sapa biang keroknya, kita sebut saja SETAN. SETAN yg telah nyempil ditengah2 muslim, spt halnya shalat berjamaah yg musti rapat2, kalo enggak disempilin SETAN.

Sepeninggal nabi Muhammad, langsung ada 2 kubu yg berbeda pendapat. PARTAI pendukung Ali, yg menganggap Ali lebih pantas menjadi khalifah karena memiliki hubungan darah dengan Nabi (sepupu dan mantu). Sebaliknya, PARTAI pendukung Abu Bakar menganggap beliau lebih cocok menjadi khalifah karena beliau adalah sahabat terdekat dan paling dihormati oleh nabi. Ditambah dgn modern sistem yg mengatakan pengganti nabi (yg menjadi khalifah) tidak perlu keturunan nabi.

Menurut gw, mgk Ali nya sendiri ga ada ambisi mengalahkan Abu bakar utk menggantikan Nabi, tapi you tau ndiri dah yg namanya orang fanatik. Akhirnya, Abu bakar pun menjadi khalifah pertama dan Ali baru menjadi khalifah ke 4 setelah Usman bin (sape ye?) di assasinasi. Naaa... mulai deh... The satanic conspiracy is begun... Ga lama, Ali dibunuh pula. Dan kefanatikan pendukung pun semakin tinggi thd para keturunan nabi.

Sebenernya hubungannya ga jelek2 amat sampe akhirnya seluruh keturunan nabi mati ga normal, ada yg dibunuh, diracun, diasingkan, dlsbgnya. Makin menjadi2 pula lah kefanatikan mereka thd keturunan nabi. Bahkan melebihi kepopuleran nabi sendiri. Bahkan kematian2nya diperingati sbg hari besar mereka, Syiah, terutama mengenai Imam Hussein. Semakin diperlakukan buruk, ya semakin menjauh lah dari golongan lawannya.

Sebenernya sih gw maklum aja sikap para Syiah pada jaman itu, akibat perlakuan para Sunni yg sama2 fanatik. Bukan fanatik islam Lan... Fanatik Politik...

AsLan
05-03-2011, 02:54 AM
Berarti masalah politik ya bleg ? ok...

Dari saat itu sampai sekarang sudah berapa ribu tahun ?
Sejarah sudah membuktikan kalau Islam dan Kristen sama2 suka perang dan membunuh APABILA agama dicampur dengan politik.

Tapi Kristen mau belajar dari sejarah lalu memisahkan Agama dengan Politik, sehingga jaman sekarang sudah jarang ada perang akibat agama Kristen dipermainkan oleh politikus.
Tapi masih banyak perang akibat agama Islam dipermainkan oleh Politikus... betul ?

masih tidak setuju dengan sekularisme ?

danalingga
05-03-2011, 02:55 AM
@Ndableg: Satanic conspiracy atau memang ada yang melupakan ajaran Nabi tidak lama setelah kematianNya?

ndableg
05-03-2011, 06:48 AM
Dari saat itu sampai sekarang sudah berapa ribu tahun ?
Sejarah sudah membuktikan kalau Islam dan Kristen sama2 suka perang dan membunuh APABILA agama dicampur dengan politik.

Loh aslan ini ga mengerti, dibilang bukan masalah agama, eh malah bawa2 agama. Mereka, orang2 itu, membawa2 agama dalam politik. Mereka mempergunakan ajaran agama yg suci utk menggolkan kepentingan politik. Tujuannya simpel.. deception.. penipuan.. dgn memproklamirkan dirinya beragama, maka orang akan berpikir dia membawa kebenaran, shg rame2 mengikuti orang itu.


Tapi Kristen mau belajar dari sejarah lalu memisahkan Agama dengan Politik, sehingga jaman sekarang sudah jarang ada perang akibat agama Kristen dipermainkan oleh politikus.
Tapi masih banyak perang akibat agama Islam dipermainkan oleh Politikus... betul ?

SALAH! Jaman sekarang agama kristen udah ga punya suara dalam politik, di eropa. Karena orang eropa sudah membuang jauh2 agama, dan menganggap agama yg salah pada masa lalu.. Jadi strategi marketing ga bawa2 agama lagi.. ngapain bawa agama kristen, wong ga laku.. Ga diyakini lagi sbg kebenaran kok...


masih tidak setuju dengan sekularisme ?

Tergantung market nya lan...

ndableg
05-03-2011, 06:49 AM
@Ndableg: Satanic conspiracy atau memang ada yang melupakan ajaran Nabi tidak lama setelah kematianNya?

Yah... konspirasi sapa lagi kalo orang beragama melupakan ajaran nabinya? Cita2 sapa tuh?

Asum
05-03-2011, 11:24 AM
Sebenernya sih gw maklum aja sikap para Syiah pada jaman itu, akibat perlakuan para Sunni yg sama2 fanatik. Bukan fanatik islam Lan... Fanatik Politik...
Setahu saya,

Istilah sunni itu muncul belakangan loh, setelah lebih dulu adanya kaum Syi'ah, Khawarij, dan kelompok Mu'awiyah

Sunni muncul sebagai kelompok netral yang tidak ikut paham Syi'ah dan Khawarij (http://media.isnet.org/islam/ss/Khawarij.html) (kelompok Syi'ah yang memisahkan diri karena tidak setuju dengan tahkim Ali kw).

Sikap sunni disebut netral karena tidak mau mengkultuskan atau memusuhi secara berlebihan para shahabat Rasulullah saw yang bertikai. Oleh karena itu, sunni menganggap semua shahabat itu adil dan bisa diterima riwayatnya. Perseteruan antar shahabat tidak menyebabkan harus dicela dan dimusuhi, hal ini sesuai pesan Rasulullah saw :


حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya At Tamimi] dan [Abu Bakr bin Abu Syaibah] serta [Muhammad bin Al A'laa]. [Yahya] berkata; Telah mengabarkan kepada kami. Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah] dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Janganlah kalian mencaci maki para sahabatku! Demi Dzat yang jiwaku ditangan-Nya, seandainya seseorang menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka ia tidak akan dapat menandingi satu mud atau setengahnya dari apa yang telah diinfakkan para sahabatku.' (HR. Muslim)

Kalo sekarang (seolah-olah) Sunni merupakan lawan politik Syi'ah, sebenarnya keliru. Karena Sunni tetap berlaku sebagai keompok yang netral yang tidak bersikap ghuluw dalam beribadah dan bertumpu pada al-Qur'an dan hadits Shahih yang diperoleh dari para shahabat Nabi saw tanpa membeda-bedakan dan bersikap guluw.

Karena sikap sunni yang bersikat netral tsb (termasuk kepada Muawiyah), ini membuat syi'ah membenci sunni dan menjadikan sunni lawan politiknya setelah tidak adanya kaum khawarij dan kelompok pendukung Mu'awiyah.

CMIIW

brudi
05-03-2011, 12:21 PM
"Sepeninggal nabi Muhammad, langsung ada 2 kubu yg berbeda pendapat. PARTAI pendukung Ali, yg menganggap Ali lebih pantas menjadi khalifah karena memiliki hubungan darah dengan Nabi (sepupu dan mantu). Sebaliknya, PARTAI pendukung Abu Bakar menganggap beliau lebih cocok menjadi khalifah karena beliau adalah sahabat terdekat dan paling dihormati oleh nabi. Ditambah dgn modern sistem yg mengatakan pengganti nabi (yg menjadi khalifah) tidak perlu keturunan nabi."===
Tetep aja Tuhannya cuman satu kan ya: Allah swt dengan rasul yang sama: Muhammad SAW..
Namun masih aja saling bunuh..ngebom masjid, dsb..
Sepertinya agama islam kok kekurangan ajaran kasih, sehingga umatnya condong kejam-2 kayak gitu..bahkan antar sesama muslim sendiri..hmmm

danalingga
05-03-2011, 01:19 PM
@Ndableg: setan emang kambing hitam paling tepat untuk kekurangan diri sendiri.

@Brudi: ada ajaran bahwa sesama muslim itu bersaudara. Tapi kalo ego sudah mengambil alih, rasanya ajaran semulia apapun bakal dilupakan.

gembel
05-03-2011, 01:38 PM
masih tidak setuju dengan sekularisme ?

pemerintah dengan sekuler ya seperti amrik itu, maen nabrak sana-sini untuk mencapai tujuannya. Alias menghalalkan segala cara tanpa memperdulikan efek negatif bagi orang lain.

pasingsingan
05-03-2011, 02:33 PM
"Sepeninggal nabi Muhammad, langsung ada 2 kubu yg berbeda pendapat. PARTAI pendukung Ali, yg menganggap Ali lebih pantas menjadi khalifah karena memiliki hubungan darah dengan Nabi (sepupu dan mantu). Sebaliknya, PARTAI pendukung Abu Bakar menganggap beliau lebih cocok menjadi khalifah karena beliau adalah sahabat terdekat dan paling dihormati oleh nabi. Ditambah dgn modern sistem yg mengatakan pengganti nabi (yg menjadi khalifah) tidak perlu keturunan nabi."===
Tetep aja Tuhannya cuman satu kan ya: Allah swt dengan rasul yang sama: Muhammad SAW..
Namun masih aja saling bunuh..ngebom masjid, dsb..
Sepertinya agama islam kok kekurangan ajaran kasih, sehingga umatnya condong kejam-2 kayak gitu..bahkan antar sesama muslim sendiri..hmmm
agama islam kekurangan ajaran kasih?
coba dicermati dulu statemen itu
klo dibalik dng pertanyaan, adakah agama yng tidak mengajarkan kasih?
gimana hayo :D

mungkin maksud bro brudi gini
umat islam yng suka bunuh2an itu sptnya kurang memahami ajaran kasih
tul gak? ;)




kembali ke laptop

soal Sunni >< Syi'ah
adalah murni soal politik kepemimpinan
adapun masalah ikutannya, itu sekedar ekses politik aja
biasalah, spt halnya dua kubu politik yng saling berseberangan
tentu masing2 punya trik, taktik n strategi guna menarik
dukungan atau simpati pihak lain.

ndableg
05-03-2011, 05:23 PM
@Ndableg: setan emang kambing hitam paling tepat untuk kekurangan diri sendiri.

Yup.. that's my point.. daripada saling tuding saling bunuh? Tuding aja setan. wong ga nyata. Kalo mau tuding tuhan jg boleh.. beres masalah... Tapi yg terjadi kan begitu.. saling tuding dan bersahabat dgn setan shg bisa mendapatkan kekuasaan.

ndableg
05-03-2011, 05:31 PM
Setahu saya,

Istilah sunni itu muncul belakangan loh, setelah lebih dulu adanya kaum Syi'ah, Khawarij, dan kelompok Mu'awiyah

Sunni muncul sebagai kelompok netral yang tidak ikut paham Syi'ah dan Khawarij (http://media.isnet.org/islam/ss/Khawarij.html) (kelompok Syi'ah yang memisahkan diri karena tidak setuju dengan tahkim Ali kw).

Ya bener begitu mas.. Penyebutan Sunni yg saya sebutkan sebenernya utk mewakili yg non Syia saja, dimana pada masa itu tentunya pendukung Abu Bakar. Dan yg jelas yg bersiteru adalah golongan2 yg ekstrim di mana perbedaan pendapat menjadi alasan utk saling bunuh. Saya dengar bahkan muslim pada masa itu sangat toleran pada golongan yg beragama/beriman lain. Tapi justru saling keras thd golongan2 yg seiman..

Dadap serep
05-03-2011, 10:49 PM
ckckck
himbauan sekaligus fatwa yng aneh
diakui sbg aliran/sekte yng bisa diterima dlm islam
atau dng lain kata, tidak dilarang keberadaannya di Indonesia.
Tapi kenapa harus diwaspadai yak? #:-S





ps:
bro Dadap
trim’s link (infonya)

Lhahhh piye to pak Pasing lha kalau imamat dalam Syiah itu kan yg jadi komisaris utamanya negara adalah sang Imam , lha lihat saja Ahmad Dinejat itu harus dapat oke dulu dari Imam nya kan ? No sang Imam , sang presiden juga harus no !
Nggak pakek itu system koalisi koalisian pak Pasing !

Terimakasih kembali , kan sekalian sudah kebuka situsnya waktu memposting di kamar seblah.

pasingsingan
06-03-2011, 01:39 AM
wew ... gitu to?

jadi penganut sunni yng konon mayoritas di Indonesia
merasa gak aman n nyaman alias kawatir kalau2 pengaruh
politik pemerintahan ala syi'ah (baca Iran) merembes ke Indonesia yak?
sungguh aneh #-o
~O)

Dadap serep
06-03-2011, 11:29 AM
wew ... gitu to?

jadi penganut sunni yng konon mayoritas di Indonesia
merasa gak aman n nyaman alias kawatir kalau2 pengaruh
politik pemerintahan ala syi'ah (baca Iran) merembes ke Indonesia yak?
sungguh aneh #-o
~O)

Kalau pak Pasing menangkapnya gitu ya monggo , tetapi silahkan dikaji apakah system negara kita ini sesuai dengan system imamatnya kaum syiah.
Kalau dalam ajaran Sunni perkara Imammat kan bukan issue sentral , dan selama ini suitable dengan NKRI dan UUD.
Jadi rasanya kagak aneh kalau MUI minta mewaspadai hal yg potensial bisa mengganggu umat dalam berbangsa dan bernegara.
Termasuk nantinya kalau diterapkan di Indonesia , diatas presiden kita ada Imam yg kudu keturunan Arab !:)

danalingga
07-03-2011, 02:23 AM
Hem ... rasanya negara tidak ada masalah dengan Syiah sepanjang pengetahuan saya. Apa bijak menarik negara dalam urusan fatwa MUI mengenai Syiah ini?

Dadap serep
07-03-2011, 10:40 PM
Hem ... rasanya negara tidak ada masalah dengan Syiah sepanjang pengetahuan saya. Apa bijak menarik negara dalam urusan fatwa MUI mengenai Syiah ini?

Benar pak Dana , saat ini memang tidak ada masalah dengan syiah. Tetapi karena adanya ajaran Syiah seperti yg dikonsider oleh majelis ulama dalam situs yg saya rujuk dan salah satunya butir 4 :
"Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama,sedangkan Sunni Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi da’wah dan kepentingan umat ".
Tujuan saya merujuk kesitu , adalah sesuai topik memberikan masukan hal yg menyangkut permasalahan "Antara Sunni dan Syiah...." rasanya relevan ,karena fatwa MUI itu memang menyebutkan perbedaan perbedaannya.

Dan menurut saya wajar sebagai kumpulan ulama mengingatkan akan potensi yg terkandung dalam ajran syiah yg bisa mendedahkan kepada republik ini.
Saya tidak tahu dimana letak tidak bijaknya wong ajaran mereka memang demikiian.

pasingsingan
08-03-2011, 12:29 AM
Dan menurut saya wajar sebagai kumpulan ulama mengingatkan akan potensi yg terkandung dalam ajran syiah yg bisa mendedahkan kepada republik ini.
Saya tidak tahu dimana letak tidak bijaknya wong ajaran mereka memang demikiian.
saya pikir berlebihan jika MUI bersikap spt itu
pertama:
NKRI tidak menganut paham theocracy state (kedaulatan tertinggi adalah tuhan/agama)
kedua:
meski mayoritasnya beragama islam, toh tdk menjadikan hukum islam sbg hukum negara to? :D

youngblue
08-03-2011, 12:32 AM
jadi hukum nya hukum opo wak pesing? , hukum walondo to ,... jadi hukum walondo tuch ngambil dari mana wak pesing??

pasingsingan
08-03-2011, 12:56 AM
Indonesia menganut Gado-Gado Law
sepotong sana, sepotong sini, tambah itu, tambah ini

btw dek yangbolu sbg TS
dah dapat gambaran blom perbedaan antara Sunni >< Syi'ah? #-o

AsLan
08-03-2011, 03:47 AM
Indonesia adalah negara yg berdasar ke Tuhan an tapi bukan berdasar ke Agama an.

Jadi prinsip2 yg diambil sebagai dasar negara adalah prinsip kebenaran Universal

Dadap serep
08-03-2011, 06:04 PM
saya pikir berlebihan jika MUI bersikap spt itu
pertama:
NKRI tidak menganut paham theocracy state (kedaulatan tertinggi adalah tuhan/agama)
kedua:

Ndak ada yang nyangkal itu pak Pasing . Tapi klo kemudian sebahagian rahayatnya punya garis perjuangan untuk membentuk imamat yg tidak sesuai dengan UUD , sementara ini pemuka agama rahayatnya yg sejalan dengan UUD dan NKRI , mewaspadai adanya ajaran yg potensial untuk terjadinya perpecahan, memfatwakan agar "mewaspadai" ajaran itu , masak dianggap berlebihan to pak Pasing. Mencegah kan lebih baik dari pada menumpas yg jelas banyak korban. Sederhana kok logikanya.


meski mayoritasnya beragama islam, toh tdk menjadikan hukum islam sbg hukum negara to? :D

Lha ya itu pak Pasing karena mayoritasnya Islam sunni yg berbeda dengan syiah yg punya ajaran kepemimpinan immamat merupakan rukun agama yg artinya umumnya rukun agama itu kalau tidak dilaksanakan maka keberagamaan mereka itu tidak syah. Nahh apa nggak pusing ngadepin kelompok yg begini ?
Sementera spt yg dijelaskan kelompok sunni suitable dg uud dan NKRI.

pasingsingan
08-03-2011, 11:11 PM
ah mosok?

klo kaum syi'ah dikawatirken akan mengimport sistem imamah (baca model Iran)
mengapa MUI tidak mengeluarkan semacam early warning juga, atas adanya
kelompok yng disinyalir punya cita2 mendiriken negara islam? (baca daulah islamiyah)
lagi lagi bau diskriminatif yak #-o

Dadap serep
09-03-2011, 02:29 PM
ah mosok?

klo kaum syi'ah dikawatirken akan mengimport sistem imamah (baca model Iran)
mengapa MUI tidak mengeluarkan semacam early warning juga, atas adanya
kelompok yng disinyalir punya cita2 mendiriken negara islam? (baca daulah islamiyah)
lagi lagi bau diskriminatif yak #-o

Makanya baca yg bener Pak Pasing , ini kelompok yg exist dan resmi punya tujuan itu , atau hanya orang yg ounya cita cita ?#:-S

Lha yg difatwakan itu kan ajaran yg jelas bertentangan dengan bentuk negara NKRI dan UUD , kalau ada yg memang menyimpang untuk mendirikan daulah Islamiah seperti Islam Jama'ah atau derevasinya , silahkan baca lagi di situs MUI tentang Islam Jama'ah , jelas difatwakan sesat dan menyesatkan karena sudah exist organisasinya. !B-)
Lha kalau masih cita cita atau punya pendapat , emangnya ada larangan untuk berpendpat dan bercita cita pak Pasing ?I-)

hayatzu
05-04-2011, 12:44 PM
ikutan nimbrung dikit ya, guys...^^
klo kita mau ngebahas tentang awal konflik tentang Sunni dan Syiah, dari sisi tarikh/sejarah mungkin ada baiknya kita cari info tentang tokoh bernama Abdullah Bin Saba (coba pelajari latar belakang dan manuver2 yang dia lakukan di masa Khulafaur Rasyidin...mungkin nanti akan ada titik terang dari sini tentang konflik Sunni-Syiah)


Pertikaian ini sebenernya awalnya bukan masalah keimanan, melainkan ke lebih masalah politik... ya... lagi2 POLITIK.

imho, sebenernya masalah politik itu baru mulai keliatan di awal2 era Daulat bani Umayyah (tepatnya di era Yazid bin Muawiyah dengan Husein Bin Ali) tapi sebenernya awal dari konflik itu emang sama sekali bukan di masalah Aqidah/keyakinan, cmiiw

hajime_saitoh
23-04-2011, 02:05 PM
"Sepeninggal nabi Muhammad, langsung ada 2 kubu yg berbeda pendapat. PARTAI pendukung Ali, yg menganggap Ali lebih pantas menjadi khalifah karena memiliki hubungan darah dengan Nabi (sepupu dan mantu). Sebaliknya, PARTAI pendukung Abu Bakar menganggap beliau lebih cocok menjadi khalifah karena beliau adalah sahabat terdekat dan paling dihormati oleh nabi. Ditambah dgn modern sistem yg mengatakan pengganti nabi (yg menjadi khalifah) tidak perlu keturunan nabi."===
Tetep aja Tuhannya cuman satu kan ya: Allah swt dengan rasul yang sama: Muhammad SAW..

tidak tepat kok sepeningal nabi Muhammad shallallohu alaihiwasallam, hampir semua sahabat setuju dengan naiknya Abu Bakar radiyallohu anh. dan tidak ada sahabat yang protes.. munculnya kelompok yang mendukung Ali adalah pada masa pemerintahan Usman bin Affan Radiyallohu anh yang diprakarsai oleh Abdullah bin Saba laknatullah... awalnya pergerakan ini muncul di suriah atau syam.. namun segera di atasi oleh muawiyah radiyallahu anh yang ketika itu adalah gubernur syam. kemudian Abdullah bin saba pindah ke Mesir dan di Mesir inilah dia mulai menancapkan pikirannya mulai dari pendapat tentang hak Ali dll. yang berujung pada demo kepada Usman bin Affan radiyallohu anh dengan dalih nepotisme dll... yang berakhir dengan syahidnya Usman bin Affan radiyallohu anh

hayatzu
25-04-2011, 04:04 PM
tidak tepat kok sepeningal nabi Muhammad shallallohu alaihiwasallam, hampir semua sahabat setuju dengan naiknya Abu Bakar radiyallohu anh. dan tidak ada sahabat yang protes..

yup, bahkan Ali Bin Abi Thalib sendiri juga menyatakan bahwa beliau tidak akan pernah bersedia memangku jabatan (Khalifah) selama Abu Bakar masih ada bersama umat muslim karena beliau sangat menghormati Abu Bakar (dan hal inilah yang sering luput atau "sengaja diluputkan" oleh para pengamat sejarah)



munculnya kelompok yang mendukung Ali adalah pada masa pemerintahan Usman bin Affan Radiyallohu anh yang diprakarsai oleh Abdullah bin Saba laknatullah... awalnya pergerakan ini muncul di suriah atau syam.. namun segera di atasi oleh muawiyah radiyallahu anh yang ketika itu adalah gubernur syam. kemudian Abdullah bin saba pindah ke Mesir dan di Mesir inilah dia mulai menancapkan pikirannya mulai dari pendapat tentang hak Ali dll. yang berujung pada demo kepada Usman bin Affan radiyallohu anh dengan dalih nepotisme dll... yang berakhir dengan syahidnya Usman bin Affan radiyallohu anh

yup, sekedar tambahan info aja...Ali Bin Abi Thalib sendiri geram dengan "manuver" yang dilakukan oleh Abdullah Bin Saba tersebut, sehingga pada akhirnya beliau (Ali) memutuskan untuk membunuh Abdullah Bin Saba dengan tangannya sendiri...tapi tindakannya itu dicegah oleh Ibnu Abbas (karena Ibnu Abbas khawatir hal itu justru akan memperkeruh suasana dan menimbulkan fitnah yang lebih besar di kalangan umat Islam di masa itu, terutama untuk Ali dan Usman sendiri)

ironis ya, bro...mayoritas umat Islam pada masa itu mengira ada "perpecahan" diantara Usman Bin Affan dengan Ali Bin Abi Thalib...padahal sesungguhnya hubungan diantara keduanya sangat baik (keduanya adalah sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW) T_T

hajime_saitoh
26-04-2011, 09:27 AM
yup, sekedar tambahan info aja...Ali Bin Abi Thalib sendiri geram dengan "manuver" yang dilakukan oleh Abdullah Bin Saba tersebut, sehingga pada akhirnya beliau (Ali) memutuskan untuk membunuh Abdullah Bin Saba dengan tangannya sendiri...tapi tindakannya itu dicegah oleh Ibnu Abbas (karena Ibnu Abbas khawatir hal itu justru akan memperkeruh suasana dan menimbulkan fitnah yang lebih besar di kalangan umat Islam di masa itu, terutama untuk Ali dan Usman sendiri)

ironis ya, bro...mayoritas umat Islam pada masa itu mengira ada "perpecahan" diantara Usman Bin Affan dengan Ali Bin Abi Thalib...padahal sesungguhnya hubungan diantara keduanya sangat baik (keduanya adalah sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW) T_T
\
yup bahkan pada perang gw lupa nama perangnya pasukan Ali bin abi thalib radiyallohu anh berhasil mengahncurkan pasukan khawarij dan golongan syiah yang menolak hasil perdamaian antara Ali bin abi thalib radiyallohu anh dan pihak Muawiyah radiyallohu anh... yang menyebabkan mereka sangat dendam dan mereka merencanakan pembunuhan terhadap tiga sahabat nabi shallahu alihi wa sallam.. yaitu Ali bin abi thalib radiyallohu anh, Muawiyah radiyallohu anh dan Amr bin Ash radiyallohu anh.. namun yang berhasil terbunuh hanya ali bin abi thalib radiyallohu anh, Muawiyah radiyallohu anh sendiri hanya terluka di bagian pantat sedangkan Amr bin Ash radiyallohu anh karena sedang sakit sehingga dia tidak keluar shalat subuh dan selamat dari rebncana pembunuhan tersebut

hajime_saitoh
26-04-2011, 09:33 AM
gw agak sedikt heran sama orang2 sekarang... mereka kebanyakan sangat membenci Muawiyah bin abu sufyan radiyallohu anh` karena pertikaiannya dengan Ali bin abi thalib... padahal dalam hadits nabi dikatakan seorang hakim apabila berijtihad lalu benar maka akan dapat dua pahala namun apabila salah akan mendapat satu pahala sedangkan para sahabat pada waktu itu berijtihad pasti dengan tujuan yang baik dan untuk ummat.. namun apa mau dikata pertikaian terjadi..

bahkan ada ulama pada zaman abbasiyah kalo gak salah di tanya. manakah yang lebih baik antara khalifah Umar bin Abdul Azir rahimahullah (yang sering dikatakan orang2 sebagai khulfaurasyidin yang kelima karena kearifannya) dengan Muawiyah radiyallohua anh beliau menjawab tentu saja yang lebih utama dan lebih baik adalah Muawiyah bin abu sufyan radiyallohu anh`, beliu hidup di zaman nabi dan beliau langsung didik oleh nabi shallohu alaihi wasallam bahkan beliau adalah salah satu juru tulis nabi shallollohu alaihi wa sallam...

bahkan belaiau adalah salah satu dario sekian sahabat nabi shallalhu alaihi wa sallam yang berperang di laut... karena setelah mendengar hadits nabi yang kurang lebih isinya "para tentara yang pertama kali berperang di lautan akan masuk surga" lalu pada msa pemerintahan Usman bin Affan radiyallohu anh beliau atas izin khalifah membuat aramada islam yang pertama. padahal pada saat itu orang2 arab sangat takut terhadap laut.. jadi bisa dikatakan beliau sudah ada jaminan surga..

gergajimesin
15-09-2011, 10:01 AM
syiah suka melakukan ritual2 yg tidak sesuai dengan islam yg diajarkan oleh rasulullah

contohnya

seperti peringatan kematian cucu nabi dengan memukul2 diri sendiri atau saling memukul2 sesama

meratap dan mengusap2 ka'bah saat naik haji maupun umroh (tidak ada di rukun haji)

dll

E = mc²
15-09-2011, 11:11 AM
^ emang yg suni gak pernah mengusap2 kabah juga gitu?

indraprime
16-09-2011, 12:27 PM
kalian berdua, hayatzu dan hajime_saitoh namanya jejepangan tapi pengetahuannya mengenai islam patut di acungi jempol. gw kira yg jepang2 gitu taunya otaku dan jav doang ;D

hajime_saitoh
16-09-2011, 04:28 PM
wkwkwkwkwkwk... kebetulan gw getol banget ama yang namanya sejarah.. sayang di kopi maya gaka da forum khusus tentang sejarah ya.. wah kalo JAV mah ya lumayanlah.....::cabul::

hajime_saitoh
24-09-2011, 10:36 AM
IMAM MALIK

االامام مالك


روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سمعت أبا عبد الله يقول :


قال مالك : الذى يشتم اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم


ليس لهم اسم او قال نصيب فى الاسلام.


( الخلال / السن: ۲،٥٥٧ )


Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata : “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam”

.
( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 )


Begitu pula Ibnu Katsir berkata, dalam kaitannya dengan firman Allah surat Al Fath ayat 29, yang artinya :
“ Muhammad itu adalah Rasul (utusan Allah). Orang-orang yang bersama dengan dia (Mukminin) sangat keras terhadap orang-orang kafir, berkasih sayang sesama mereka, engkau lihat mereka itu rukuk, sujud serta mengharapkan kurnia daripada Allah dan keridhaanNya. Tanda mereka itu adalah di muka mereka, karena bekas sujud. Itulah contoh (sifat) mereka dalam Taurat. Dan contoh mereka dalam Injil, ialah seperti tanaman yang mengeluarkan anaknya (yang kecil lemah), lalu bertambah kuat dan bertambah besar, lalu tegak lurus dengan batangnya, sehingga ia menakjubkan orang-orang yang menanamnya. (Begitu pula orang-orang Islam, pada mula-mulanya sedikit serta lemah, kemudian bertambah banyak dan kuat), supaya Allah memarahkan orang-orang kafir sebab mereka. Allah telah menjanjikan ampunan dan pahala yang besar untuk orang-orang yang beriman dan beramal salih diantara mereka”.
Beliau berkata : Dari ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik, beliau mengambil kesimpulan bahwa golongan Rofidhoh (Syiah), yaitu orang-orang yang membenci para sahabat Nabi SAW, adalah Kafir.
Beliau berkata : “Karena mereka ini membenci para sahabat, maka dia adalah Kafir berdasarkan ayat ini”. Pendapat tersebut disepakati oleh sejumlah Ulama.


(Tafsir Ibin Katsir, 4-219)


Imam Al Qurthubi berkata : “Sesungguhnya ucapan Imam Malik itu benar dan penafsirannya juga benar, siapapun yang menghina seorang sahabat atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang Allah, Tuhan seru sekalian alam dan membatalkan syariat kaum Muslimin”.


(Tafsir Al Qurthubi, 16-297).


IMAM AHMAD

الامام احمد ابن حمبل

:
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سألت ابا عبد الله عمن يشتم



أبا بكر وعمر وعائشة ؟ قال: ماأراه على الاسلام

.
( الخلال / السنة : ۲، ٥٥٧)



Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, ia berkata : “Saya bertanya kepada Abu Abdullah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar dan Aisyah? Jawabnya, saya berpendapat bahwa dia bukan orang Islam”.


( Al Khalal / As Sunnah, 2-557).


Beliau Al Khalal juga berkata : Abdul Malik bin Abdul Hamid menceritakan kepadaku, katanya: “Saya mendengar Abu Abdullah berkata : “Barangsiapa mencela sahabat Nabi, maka kami khawatir dia keluar dari Islam, tanpa disadari”.


(Al Khalal / As Sunnah, 2-558).


Beliau Al Khalal juga berkata :


وقال الخلال: أخبرنا عبد الله بن احمد بن حمبل قال : سألت أبى عن رجل شتم رجلا


من اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم فقال : ما أراه على الاسلام


(الخلال / السنة : ۲،٥٥٧)


“ Abdullah bin Ahmad bin Hambal bercerita pada kami, katanya : “Saya bertanya kepada ayahku perihal seorang yang mencela salah seorang dari sahabat Nabi SAW. Maka beliau menjawab : “Saya berpendapat ia bukan orang Islam”.


(Al Khalal / As Sunnah, 2-558)



Dalam kitab AS SUNNAH karya IMAM AHMAD halaman 82, disebutkan mengenai pendapat beliau tentang golongan Rofidhoh (Syiah) :

“Mereka itu adalah golongan yang menjauhkan diri dari sahabat Muhammad SAW dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya, kecuali hanya empat orang saja yang tidak mereka kafirkan, yaitu Ali, Ammar, Migdad dan Salman. Golongan Rofidhoh (Syiah) ini sama sekali bukan Islam.


AL BUKHORI

الامام البخارى

.
قال رحمه الله : ماأبالى صليت خلف الجهمى والرافضى



أم صليت خلف اليهود والنصارى


ولا يسلم عليه ولا يعادون ولا يناكحون ولا يشهدون ولا تؤكل ذبائحهم

.
( خلق أفعال العباد :١٢٥)



Iman Bukhori berkata : “Bagi saya sama saja, apakah aku sholat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku sholat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka.
(Imam Bukhori / Kholgul Afail, halaman 125).


AL FARYABI


الفريابى :


روى الخلال قال : أخبرنى حرب بن اسماعيل الكرمانى


قال : حدثنا موسى بن هارون بن زياد قال: سمعت الفريابى ورجل يسأله عمن شتم أبابكر


قال: كافر، قال: فيصلى عليه، قال: لا. وسألته كيف يصنع به وهو يقول لا اله الا الله،


قال: لا تمسوه بأيديكم، ارفعوه بالخشب حتى تواروه فى حفرته.


(الخلال/السنة: ۲،٥٦٦)



Al Khalal meriwayatkan, katanya : “Telah menceritakan kepadaku Harb bin Ismail Al Karmani, katanya : “Musa bin Harun bin Zayyad menceritakan kepada kami : “Saya mendengar Al Faryaabi dan seseorang bertanya kepadanya tentang orang yang mencela Abu Bakar. Jawabnya : “Dia kafir”. Lalu ia berkata : “Apakah orang semacam itu boleh disholatkan jenazahnya ?”. Jawabnya : “Tidak”. Dan aku bertanya pula kepadanya : “Mengenai apa yang dilakukan terhadapnya, padahal orang itu juga telah mengucapkan Laa Ilaaha Illalloh?”. Jawabnya : “Janganlah kamu sentuh jenazahnya dengan tangan kamu, tetapi kamu angkat dengan kayu sampai kamu turunkan ke liang lahatnya”.


(Al Khalal / As Sunnah, 6-566)

sedgedjenar
28-12-2011, 04:37 PM
Betol
tapi itu hanya implikasinya saja
akar masalah sebenarnya adalah kepemimpinan umat pasca wafatnya nabi Muhammad

Sunni berdalih :
bhw pemimpin umat tdk harus ada hubungan darah dng nabi, dng kriteria
- Kalangan Sahabat kepercayaan nabi
- Memiliki ilmu yng dapat diandalkan
- Tidak memiliki trek rekod buruk
- Mendapat dukungan umat

Syi'ah berdalih:
Bhw pemimpin umat harus ada pertalian darah dng nabi, krn keluarga nabi boleh dikata
mendapat jaminan pengajaran (krn dekat dng sumber penerima wahyu), sehingga ilmu
maupun ahlaknya lebih handal dan terjaga dibanding kalangan diluar keluarga nabi.


Itulah perbedaan prinsip mereka ttg susksesi kepemimpinan umat #-o

agama bercampur politik
agama dipolitisasi

::nangis::

pasingsingan
28-12-2011, 07:41 PM
@sedge:

kecenderungan semacam itu terus terjadi hingga kini
masing2 kelompok menafsirkan sesuai pandangan (baca selera) sendiri
terkadang demi menjustifikasi kepentingannya, tak segan2 menggunakan cara yng ekstrim.

sedgedjenar
29-12-2011, 09:39 AM
@sedge:

kecenderungan semacam itu terus terjadi hingga kini
masing2 kelompok menafsirkan sesuai pandangan (baca selera) sendiri
terkadang demi menjustifikasi kepentingannya, tak segan2 menggunakan cara yng ekstrim.

ya sudah demikian aturan mainnya mbah
udah mulai kadaluarsa agamanya, karena bukan membawa kedamaian, malah membawa kekacauan
tinggal nunggu agama baru yang akan muncul menggantikan

uwekekekekekekke...

danalingga
29-12-2011, 09:43 AM
Dan selama saya baca tentang sejarah Islam,
peristiwa karbala adalah sejarah paling kelam Islam.
Lah, pelakunya yang terkait langsung dengan Nabi Muhammad toh
dan terjadi tidak terlalu lama setelah Nabi Muhammad meninggal.

Kalo pas saat itu bisa terjadi, apalagi dijaman kini ya?

hajime_saitoh
29-12-2011, 09:50 AM
ya memang dimulai dri akhir pemerintahan Umar sampai dengan pemerintahan Yazid bin Muawiyah terjadi banyak fitnah yang melibatkan para sahabt nabi.. namun ulama suni sepakat apapun keputusan yang diambil para sahabat itu adalah ijtihad mereka, dan apabila hakim berijtihad apabila benar maka dapat 2 pahala dan apabila salah maka dapat 1 pahala...
ini berbeda dengan aqidh syiah yang mengkafirkan semua sahabat selain Ali rhadiyallohu anh dan beberapa sahabat yang bisa dihitung dengan jari....
oleh karena inilah syiah dan sunni kayaknya tidak akan bisa bersatu..
sunni = memuliakan sahabat dan ahlul bait
syiah = memuliakan ahlul bait (bahkan hingga mendewakan) dan mengutuk para sahabat

Asum
29-12-2011, 09:51 AM
Soal Karbala, banyak versi lah. Dan memang itu sejarah kelam Islam, tetapi bukan berarti kita boleh berpihak pada 1 kubu shahabat kemudian mencela salah 1 nya.

Mereka sudah kembali kepada tuhannya, kita belajar saja dari sejarah tsb.

sedgedjenar
29-12-2011, 11:03 AM
Dan selama saya baca tentang sejarah Islam,
peristiwa karbala adalah sejarah paling kelam Islam.
Lah, pelakunya yang terkait langsung dengan Nabi Muhammad toh
dan terjadi tidak terlalu lama setelah Nabi Muhammad meninggal.

Kalo pas saat itu bisa terjadi, apalagi dijaman kini ya?

gak ada bedanya, dalam sejarah buddhist juga seperti itu
setelah siddharta gautama wafat, terjadi perpecahan menjadi sangha
sampe tahap rebutan kekuasaan

blueprint agama emang gitu
ketika kondisi manusia kacau, turun agama A
sampe batas waktu kadaluarsa agama A habis, kondisi kacau lagi
turun agama B
sampe batas waktu kadaluarsa agama B habis, kondisi kacau lagi
turun agama C

gitu aja terus

itu sebabnya disebutkan generasi sahabat dan 2 generasi dibawahnya sebagai yang terbaik
karena apa ?
karena mereka hidup sejaman dengan nabi, dengan al quran yang hidup
bisa mencontoh gerak-gerik perilaku nabi, kelemah-lembutan, sopan santunnya
bisa lihat sholatnya nabi

sama seperti umat yang sehidup sejaman dengan buddha, yesus dan orang2 tercerahkan lainnya

ah, udah lah jangan sebut2 istilah dan tokoh agama lain
khawatir ada yang sensitip, kuping panas denger selain istilah agamanya sendiri

pasingsingan
29-12-2011, 11:43 AM
itu sebabnya disebutkan generasi sahabat dan 2 generasi dibawahnya sebagai yang terbaik
karena apa ?
karena mereka hidup sejaman dengan nabi, dengan al quran yang hidup
bisa mencontoh gerak-gerik perilaku nabi, kelemah-lembutan, sopan santunnya
bisa lihat sholatnya nabi
hmm .....
klo dimaknai spt itu
brarti tdk ada lagi umat terbaik setelah mereka yak?
bisa disalah pahami neh, maksudnya gini
umat setelah mereka akan sia2 mengimani kitab sucinya
toh tidak akan mendapatkan predikat terbaik dari yng menurunkan kitab
apa iya akan seperti itu pengertiannya? :-w

hajime_saitoh
29-12-2011, 11:49 AM
hmm .....
klo dimaknai spt itu
brarti tdk ada lagi umat terbaik setelah mereka yak?
bisa disalah pahami neh, maksudnya gini
umat setelah mereka akan sia2 mengimani kitab sucinya
toh tidak akan mendapatkan predikat terbaik dari yng menurunkan kitab
apa iya akan seperti itu pengertiannya?

terbaik disini diartikan keimannanya, ibadahnya, pengertiannya tentang agama.. secara golongan sahabat belajar langsung dari nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam

pasingsingan
29-12-2011, 12:01 PM
@hajime:

LAH iya
apapun alasannya
klo divonis spt itu kan berabe?
bukannya itu malah mengarah ke pengkultusan suatu golongan? #-o

hajime_saitoh
29-12-2011, 12:05 PM
LAH iya
apapun alasannya
klo divonis spt itu kan berabe?
bukannya itu malah mengarah ke pengkultusan suatu golongan?

itu bukan bentuk pengkultusan.. karena nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam sendiri menyampaikannya dalam suatu hadits broo tentang keutamaan para sahabat tabiin dan tabiut tabiin

danalingga
29-12-2011, 12:05 PM
hmm .....
klo dimaknai spt itu
brarti tdk ada lagi umat terbaik setelah mereka yak?
bisa disalah pahami neh, maksudnya gini
umat setelah mereka akan sia2 mengimani kitab sucinya
toh tidak akan mendapatkan predikat terbaik dari yng menurunkan kitab
apa iya akan seperti itu pengertiannya? :-w

Jawabannya bahwa rasul itu masih ada sampai sekarang.

Nah, loh. ;))

siap-siap ribut lagi deh nih.

hajime_saitoh
29-12-2011, 12:06 PM
tapi itu bukan berarti umat2 sesudahnya tidak memiliki keutamaan.. keutamaan umat2 setelahnya adalah mereka beriman kepada Allah azza wa jalla dan Nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam padahal mereka tidak pernah bertemu dengan beliau... itu juga ada haditsnya cuman wa lupa

Asum
29-12-2011, 12:11 PM
terbaik disini diartikan keimannanya, ibadahnya, pengertiannya tentang agama.. secara golongan sahabat belajar langsung dari nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam
Cantik sekali jawabannya, Rasulullah saw pernah bersabda :


طوبى لمن رآني وآمن بي ثم طوبى ثم طوبى ثم طوبى لمن آمن بي ولم يرني
Beruntunglah bagi siapa saja yang melihatku dan beriman kepadaku kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah, kemudian beruntunglah, bagi siapa saja yang beriman kepadaku walau tidak melihatku. (Musnad Ahmad no.11691)

sedgedjenar
29-12-2011, 12:14 PM
hmm .....
klo dimaknai spt itu
brarti tdk ada lagi umat terbaik setelah mereka yak?
bisa disalah pahami neh, maksudnya gini
umat setelah mereka akan sia2 mengimani kitab sucinya
toh tidak akan mendapatkan predikat terbaik dari yng menurunkan kitab
apa iya akan seperti itu pengertiannya? :-w

Tuhan Maha Adil mbah
Nabi Muhammad itu tidak pernah mati, yang hidup dijaman setelah Nabi Muhammad punya kesempatan bisa ketemu Nabi Muhammad
bahkan dijanjikan kebahagiaan berlipat bagi orang-orang yang datang jauh di belakang beliau, tidak pernah melihat wajah Beliau, namun beriman kepada beliau.

Karena apa ?
Karena yang hidup sejaman dengan nabi sulit mencapai hakekatnya Muhammad, karena masih melekat pada penampilan fisik semata.
Sedangkan yang hidup sepeninggal Nabi Muhammad bisa bertemu Nabi Muhammad yang bukan sekedar fisik, bisa bertemu hakekatnya Muhammad

hajime_saitoh
29-12-2011, 12:15 PM
nah itu dia diatas hadits keutamaan umat yang tidak bertemu dengan nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam

sedgedjenar
29-12-2011, 12:22 PM
Jawabannya bahwa rasul itu masih ada sampai sekarang.

Nah, loh. ;))

siap-siap ribut lagi deh nih.

shock therapy buat mereka

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

---------- Post added at 11:22 AM ---------- Previous post was at 11:16 AM ----------


@hajime:

LAH iya
apapun alasannya
klo divonis spt itu kan berabe?
bukannya itu malah mengarah ke pengkultusan suatu golongan? #-o

menungso ya ngunu kui ya mbah ?

kepada sesama manusia, bilang agama saya paling benar
kepada sesama agama, bilang aliran saya paling benar
kepada sesama aliran, bilang kelompok saya paling benar
kepada sesama kelompok, bilang grup saya paling benar
kepada sesama grup, bilang pendapat saya yang paling benar

::arg!:: ::arg!:: ::arg!:: ::arg!::

Asum
29-12-2011, 12:27 PM
nah itu dia diatas hadits keutamaan umat yang tidak bertemu dengan nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam
Betul, mereka beruntung walau tidak bertemu Nabi saw dan generasi terbaik umat, tetapi mau mengikuti Nabi saw melalui pemahaman generasi terbaik tsb, shg Nabi saw mengucapkan kata beruntung sampe 3x

hajime_saitoh
29-12-2011, 12:27 PM
Quote Originally Posted by danalingga View Post
Jawabannya bahwa rasul itu masih ada sampai sekarang.

Nah, loh.

siap-siap ribut lagi deh nih.

hmmm?? bingung dah.. en gak ada yang shock kok.. mengingat zaman sekarang banyak yang mengaku nabi.... ::doh::

Asum
29-12-2011, 12:33 PM
hmmm?? bingung dah.. en gak ada yang shock kok.. mengingat zaman sekarang banyak yang mengaku nabi.... ::doh::
Sudah gak usah ditanggepin, kecuali ybs buka topik baru.

Ntar juga klo dikejer dalil dan pemahamannya ... langsung plintat-plintut ... ::hihi::

danalingga
29-12-2011, 12:36 PM
Nah, kan, apa saya bilang, ribut. :P

Asum
29-12-2011, 12:40 PM
Nah, kan, apa saya bilang, ribut. :P
Itumah bukan ribut, tapi mengingatkan klo ybs buka topik baru kita bahas, paling anda lempar batu sembunyi tangan ::hihi::

pasingsingan
29-12-2011, 01:00 PM
itu bukan bentuk pengkultusan.. karena nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam sendiri menyampaikannya dalam suatu hadits broo tentang keutamaan para sahabat tabiin dan tabiut tabiin
oke oke
dalihnya adalah, mereka para sahabat, tabiut, tabiin
relatif maseh dekat dng masa hidup nabi
sehingga tidak jauh pula dari bimbingan langsung nabi.

terkait dng topik bahasan ini
apakah mereka yng saling memerangi, saling singkir
menyingkirkan, bahkan ber-bunuh2an sesamanya
sesuai catatan sejarah yng kelam itu
apakah itu jg sbg cerminan umat/generasi terbaik
spt yng dimaksudkan dalam hadis nabi? :-?

hajime_saitoh
29-12-2011, 01:18 PM
emanknya umat jaman sekarang nggak gitu ya???... ya memang setalh kematian Umar bin khattab rhadiyallo hu anh.. umat islam di hadpkan pada fitnah yang banyak tapi itu tidak mengurangi keutamaan para sahabat dan para tabiin dan tabiut tabiin karena memang itulah yang dikatakan oleh Nabi MUhammad shallohu alaihi wa sallam..

beda dengan syiah yang menghina dan menghujat para sahabat...

Asum
29-12-2011, 01:28 PM
...
terkait dng topik bahasan ini
apakah mereka yng saling memerangi, saling singkir
menyingkirkan, bahkan ber-bunuh2an sesamanya
sesuai catatan sejarah yng kelam itu
apakah itu jg sbg cerminan umat/generasi terbaik
spt yng dimaksudkan dalam hadis nabi? :-?
Gampangnya gini aja mbah, mereka generasi terbaik karena mendapat pengajaran langsung dari Rasulullah saw, kemudian setelahnya dari shahabat. Adapun ketika mereka berbuat salah (misal salah membunuh orang yang bersyahadat karena dugaan bahwa itu cuman tipu muslihat) tidaklah mengurangi keutamaan mereka di sisi Allah SWT dan Nabinya, dibanding kita, karena 'amal kebaikan mereka lebih banyak dibanding dosanya, keikhlasan mereka dalam berjuang fi sabilillah lebih teruji dibading kita.


So ... mereka tetap generasi terbaik, menurut Allah SWT dan Rasulnya secara umum. Anda tidak setuju, tidak masalah ... toh anda belum tentu lebih baik dari mereka.

sedgedjenar
29-12-2011, 01:36 PM
hmmm?? bingung dah.. en gak ada yang shock kok.. mengingat zaman sekarang banyak yang mengaku nabi.... ::doh::

mungkin yang dimaksud rasul oleh mas danalingga itu adalah Nabi Muhammad
kalo dibilang Nabi Muhammad masih ada, gimana tuh ya ?

---------- Post added at 12:36 PM ---------- Previous post was at 12:29 PM ----------


Gampangnya gini aja mbah, mereka generasi terbaik karena mendapat pengajaran langsung dari Rasulullah saw, kemudian setelahnya dari shahabat. Adapun ketika mereka berbuat salah (misal salah membunuh orang yang bersyahadat karena dugaan bahwa itu cuman tipu muslihat) tidaklah mengurangi keutamaan mereka di sisi Allah SWT dan Nabinya, dibanding kita, karena 'amal kebaikan mereka lebih banyak dibanding dosanya, keikhlasan mereka dalam berjuang fi sabilillah lebih teruji dibading kita.


So ... mereka tetap generasi terbaik, menurut Allah SWT dan Rasulnya secara umum. Anda tidak setuju, tidak masalah ... toh anda belum tentu lebih baik dari mereka.

kriteria terbaik itu apa ?
karena keikhlasannya, amal baiknya yang banyak ?
atau karena semata2 dapet pengajaran langsung dr nabi ?

Asum
29-12-2011, 01:46 PM
kriteria terbaik itu apa ?
karena keikhlasannya, amal baiknya yang banyak ?
atau karena semata2 dapet pengajaran langsung dr nabi ?
Jelas ikhlas itu menjadi ukuran yang pertama. Mereka patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka berkorban demi Allah SWT dan Rasul-Nya. Selain karena mereka mendapat pengajaran langsung dari Rasul-Nya.

Ibarat lo jadi mahasiswa lah, jika pengetahuan dosen lo 100%, belum tentu yang diturunkan ke elo tsb pemahamannya bisa 100%. Maka apa yang lo ajarkan ke murid lo belum tentu juga bisa 100% sesuai pemahaman lo.

Simple ... apalagi pemahaman orang ayng tidak merujuk kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, juga generasi terbaik selain mencari-cari jalan sendiri ... lewat guru mursyid ... ? ::hihi::

sedgedjenar
29-12-2011, 01:54 PM
Jelas ikhlas itu menjadi ukuran yang pertama. Mereka patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya, mereka berkorban demi Allah SWT dan Rasul-Nya. Selain karena mereka mendapat pengajaran langsung dari Rasul-Nya.

Ibarat lo jadi mahasiswa lah, jika pengetahuan dosen lo 100%, belum tentu yang diturunkan ke elo tsb pemahamannya bisa 100%. Maka apa yang lo ajarkan ke murid lo belum tentu juga bisa 100% sesuai pemahaman lo.

Simple ... apalagi pemahaman orang ayng tidak merujuk kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, juga generasi terbaik selain mencari-cari jalan sendiri ... lewat guru mursyid ... ? ::hihi::

ya lewat guru mursyid dong
sesuai contoh nabi Muhammad kan ?

kalo gak lewat guru mursyid kalo ada gak tau soal quran, nanya kemana ?
nanya ke hadist ? nanya koq ke buku ? saya tanya udah makan apa blm diem aja tuh buku

::hihi::

nah itu dah tau, ikhlas ukuran pertama
selain ikhlas apa ? sopan santun, lemah lembut, tutur kata lembut dan gak emosional
jadi ngapain ngagung2 in generasi terbaik ya kalo dah tau kunci utamanya ??

Asum
29-12-2011, 02:02 PM
ya lewat guru mursyid dong
sesuai contoh nabi Muhammad kan ?

kalo gak lewat guru mursyid kalo ada gak tau soal quran, nanya kemana ?

Oh-ya ? beruntung sekali anda mendapat guru "mursyid" ::hihi::


nanya ke hadist ? nanya koq ke buku ? saya tanya udah makan apa blm diem aja tuh buku

::hihi::

Ya iyalah bukunya diem gak jawab, wong lo nanya kyk orang gila. Coba lo baca ... pasti otak lo tercerahkan. Jadi selama lo diperpustakaan tuh buku lo tanyaain ... pantes aja ... ::ngakak2::


nah itu dah tau, ikhlas ukuran pertama
selain ikhlas apa ? sopan santun, lemah lembut, tutur kata lembut dan gak emosional
jadi ngapain ngagung2 in generasi terbaik ya kalo dah tau kunci utamanya ??
Apa kunci utamanya ? ikhlash doang ? lo ikhlas sholat tapi lo menyelisihi petunjuk Rasulullah saw, amal lo gak diterima. Klo mengada2 dan menentang syari'at lo dosa ... ikhlas tuh bhs jawane nrimo, nrimo apa yang dikataken Allah SWT dan Rasul-Nya.
::hihi::

sedgedjenar
29-12-2011, 02:15 PM
Apa kunci utamanya ? ikhlash doang ? lo ikhlas sholat tapi lo menyelisihi petunjuk Rasulullah saw, amal lo gak diterima. Klo mengada2 dan menentang syari'at lo dosa ... ikhlas tuh bhs jawane nrimo, nrimo apa yang dikataken Allah SWT dan Rasul-Nya.
::hihi::

orang bisa ikhlas itu kalo udah tahap hakekat
buat sampe ke hakekat, harus lewat syariat dan tarekat

jadi gak ada ceritanya, orang ikhlas tapi menyelisihi petunjuk Rasul

ikhlas itu sebagian kecil dari buahnya sholat
kalo sholatnya sesuai petunjuk Nabi Muhammad, buahnya pasti bagus
bentuk buah yang bagus seperti apa ? seperti Rasul : sabar, ikhlas, lemah lembut, gak emosional, gak egois dan lain2

kalo sholatnya gak sesuai petunjuk Nabi Mihammad, pasti gak akan berbuah
tandanya apa kalo gak berbuah ?
tandanya STMJ : sholat tapi memaki jalan terus, sholat tapi mengkorup jalan terus, sholat tapi memaki jalan terus, sholat tapi bicaranya tidak lemah lembut, tidak sopan (kalo ini STBTLLTS)

pasingsingan
29-12-2011, 03:56 PM
emanknya umat jaman sekarang nggak gitu ya???... ya memang setalh kematian Umar bin khattab rhadiyallo hu anh.. umat islam di hadpkan pada fitnah yang banyak tapi itu tidak mengurangi keutamaan para sahabat dan para tabiin dan tabiut tabiin karena memang itulah yang dikatakan oleh Nabi MUhammad shallohu alaihi wa sallam..

beda dengan syiah yang menghina dan menghujat para sahabat...
weew …..
Meskipun mereka saling fitenah dan saling hujat
tidak mengurangi keutamaan mereka yak
kok jadi mirip doktrin the king is always right
king = god
(dibilang pengkultusan katanya bukan)


Adapun ketika mereka berbuat salah (misal salah membunuh orang yang bersyahadat karena dugaan bahwa itu cuman tipu muslihat) tidaklah mengurangi keutamaan mereka di sisi Allah SWT dan Nabinya, dibanding kita, karena 'amal kebaikan mereka lebih banyak dibanding dosanya, keikhlasan mereka dalam berjuang fi sabilillah lebih teruji dibading kita.

So ... mereka tetap generasi terbaik, menurut Allah SWT dan Rasulnya secara umum. Anda tidak setuju, tidak masalah ... toh anda belum tentu lebih baik dari mereka.
Meskipun membunuh krn ketidaktahuan, tidak mengurangi keutamaan mereka yak?
lalu apa makna doktrin "semua manusia sama dihadapan tuhannya" menurut pemahaman anda?

Asum
29-12-2011, 04:16 PM
lalu apa makna doktrin "semua manusia sama dihadapan tuhannya" menurut pemahaman anda?
yang membedakannya cuman taqwa .. Jadi tidak sama secara mutlak

[quote]Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat ma'siat? (QS 38:28)


Apakah generasi sekarang lebih bertaqwa dibanding generasi terbaik ?

pasingsingan
29-12-2011, 04:35 PM
yang membedakannya cuman taqwa .. Jadi tidak sama secara mutlak
oke
yng berhak menilai/menimbang ketaqwaan seseorang itu
manusia apa tuhannya?


Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang- orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat ma'siat? (QS 38:28)


Apakah generasi sekarang lebih bertaqwa dibanding generasi terbaik ?
berdasarkan kiriman ayat anda ini
orang2 yng saya maksud diatas itu tergolong
membuat kerusakan dimuka bumi atau memelihara kebajikan dng ketaqwaannya?

Asum
29-12-2011, 04:43 PM
oke
yng berhak menilai/menimbang ketaqwaan seseorang itu
manusia apa tuhannya?

Tuhan, dan manusia bisa menilainya berdasarkan ayat2 tuhan.


berdasarkan kiriman ayat anda ini
orang2 yng saya maksud diatas itu tergolong
membuat kerusakan dimuka bumi atau memelihara kebajikan dng ketaqwaannya?
Semua yang membuat kerusakan di muka bumi dan membunuh jiwa yang diharamkan adalah berdosa.

Apakah seorang pezinah kemudian menjadi rendah kedudukannya dimata Allah SWT sedangkan (misal) 'amal ibadahnya lebih banyak di atas anda ?

Semua ada pembalasannya, dan timbangan 'amal itu nyata.

Allahu A'lam

ndableg
29-12-2011, 04:50 PM
Tuhan, dan manusia bisa menilainya berdasarkan ayat2 tuhan.

Bagaimana seseorang berhak menilai ketakwaan orang lain kpd tuhan? emangnya ada manusia jadi dewan juri surga neraka? Apa tuh juri ga perlu ngaca?
Menurut saya dgn modal ayat2 tuhan kau bisa memperingati/mengajarkan seseorang utk bertakwa.. tapi menilai? Sapa elu bok?

Asum
29-12-2011, 05:29 PM
Bagaimana seseorang berhak menilai ketakwaan orang lain kpd tuhan? emangnya ada manusia jadi dewan juri surga neraka? Apa tuh juri ga perlu ngaca?
Menurut saya dgn modal ayat2 tuhan kau bisa memperingati/mengajarkan seseorang utk bertakwa.. tapi menilai? Sapa elu bok?
Kalau ada yang ta'at kepada perintah Allah SWT (misal shalat), apakah ia orang yang takwa (http://rumahislam.com/ensi/74-ensi-t/660-taqwa.html) atau orang yang ingkar atau lalai ?

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 59:18)

pasingsingan
29-12-2011, 08:07 PM
oke
yng berhak menilai/menimbang ketaqwaan seseorang itu
manusia apa tuhannya?

Tuhan, dan manusia bisa menilainya berdasarkan ayat2 tuhan.
Manusia jg berhak menilai?
maksudnya menilai dirinya sendiri apa orang laen?




berdasarkan kiriman ayat anda ini
orang2 yng saya maksud diatas itu tergolong
membuat kerusakan dimuka bumi atau memelihara kebajikan dng ketaqwaannya?
Semua yang membuat kerusakan di muka bumi dan membunuh jiwa yang diharamkan adalah berdosa.

Apakah seorang pezinah kemudian menjadi rendah kedudukannya dimata Allah SWT sedangkan (misal) 'amal ibadahnya lebih banyak di atas anda ?

Semua ada pembalasannya, dan timbangan 'amal itu nyata.

Allahu A'lam
Klo demikian halnya
lalu apa bedanya pezinah yng amal ibadahnya lebih banyak
dng sahabat nabi, tabiut, tabiin yng memiliki kedekatan atau
tdk jauh dari bimbingan nabi langsung, tetapi melakukan perbuatan dosa?

Apakah ukuran kemuliaan seseorang dilihat dari kedekatannya
dng nabi/masa hidup nabi semata, ataw amal ibadah dan ketaqwaannya?

Asum
29-12-2011, 08:38 PM
Manusia jg berhak menilai?
maksudnya menilai dirinya sendiri apa orang laen?

Baca lagi tulisan saya di atas. Saya pikir cukup jelas, bisa menilai diri ? bisa! Apa ukurannya, keta'atan kepada perintah dan larangan.


Klo demikian halnya
lalu apa bedanya pezinah yng amal ibadahnya lebih banyak
dng sahabat nabi, tabiut, tabiin yng memiliki kedekatan atau
tdk jauh dari bimbingan nabi langsung, tetapi melakukan perbuatan dosa?

Say sudah jawab di atas kan, yang membedakannya adalah taqwa. Siapa yang paling taqwa, tentulah dia lebih baik.


Apakah ukuran kemuliaan seseorang dilihat dari kedekatannya
dng nabi/masa hidup nabi semata, ataw amal ibadah dan ketaqwaannya?
Di atas sudah di jawab. Apakah sulit bagi anda untuk mencerna jawaban saya sehingga harus mengulang pertanyaan yang sama ? ::doh::

Tentu saja ukurannya adalah 'amal 'ibadah dan ketaqwaannya. Jelas ?

pasingsingan
29-12-2011, 09:02 PM
@Asum:


well,

brarti statement yng menyatakan bahwa
generasi sahabat nabi dan 2 generasi dibawahnya
adalah sebagai generasi terbaik adalah "nonsense" kan?

Krn ternyata andapun setuju bhw
ukuran kemuliaan/keutamaan seseorang adalah
berdasarkan ketaqwaan kpd tuhannya n amal ibadahnya.
Dan bukan krn ybs adalah sahabat nabi atau 2generasi
dibawahnya.

kecuali anda punya parameter lain ttg
orang yng bisa disebut mulia/utama/terbaik.

Asum
29-12-2011, 09:42 PM
@Asum:

well,

brarti statement yng menyatakan bahwa
generasi sahabat nabi dan 2 generasi dibawahnya
adalah sebagai generasi terbaik adalah "nonsense" kan?

Kapan saya bilang begitu ? ::doh::


Krn ternyata andapun setuju bhw
ukuran kemuliaan/keutamaan seseorang adalah
berdasarkan ketaqwaan kpd tuhannya n amal ibadahnya.
Dan bukan krn ybs adalah sahabat nabi atau 2generasi
dibawahnya.

kecuali anda punya parameter lain ttg
orang yng bisa disebut mulia/utama/terbaik.
Secara umum para shahabat itu orang yang taqwa dan 'amalnya tentu saja lebih banyak dibanding umat sebelumnya.

Allah SWT berfirman :

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud ... (QS 48:29)

Apakah mereka bukan orang yang taqwa dan ber-'amal shalih ?

Sekarang saya tanya anda deh, ketika ada adzan shalat para shahabat bersegera memenuhi panggilan adzan, bahkan ummi maktum yang buta pun demikian. Apakah generasi setelahnya demikian ? jika ya maka mereka sama dalam sisi taqwa dan 'amalnya, tetapi bagaimana jika kondisinya beda ? dimana mereka shalat ketika perang dan anda tidak ? apalah sempat untuk berpikir untuk shalat berjama'ah jika kondisi tsb ada pada anda ? jika kondisi sama, dan anda berbuat yang sama, maka jawabnya ya, anda setara dengan mereka.

Jadi, janganlah sedikit2 anda hanya ingin menunjukkan bahwa shababat bisa salah. Memang bisa, jangankan shahabat, Nabi saw aja bisa salah kok ... trus kenapa anda mengurusi aib orang lain ? apalagi itu adalah generasi yang lalu, yang mereka akan mendapat balasan atas semua perbuatannya.

Mempelajari sejarah untuk menjadi cermin hidup di masa depan, tentu saja boleh bahkan bisa wajib jika bertujuan untuk kebaikan, tapi jika untuk ghibah ? na'udzubillah ... itu lebih buruk dari makan daging babi atau bangkai.

pasingsingan
29-12-2011, 10:19 PM
@Asum:

well,

brarti statement yng menyatakan bahwa
generasi sahabat nabi dan 2 generasi dibawahnya
adalah sebagai generasi terbaik adalah "nonsense" kan?

Kapan saya bilang begitu ? ::doh::
emangnya saya menulis, Asum yng menyatakan??
baca yng cermat dong, jgn sibuk gelar ayat mulu

saya ulangi lagi neh
Statemen yng menyatakan
Statemen yng menyatakan
apakah itu = Asum yng menyatakan? ::takmungkin::

mao tau darimana awalnya statemen itu?
neh dari sini neh asalnya



gak ada bedanya, dalam sejarah buddhist juga seperti itu
setelah siddharta gautama wafat, terjadi perpecahan menjadi sangha
sampe tahap rebutan kekuasaan

blueprint agama emang gitu
ketika kondisi manusia kacau, turun agama A
sampe batas waktu kadaluarsa agama A habis, kondisi kacau lagi
turun agama B
sampe batas waktu kadaluarsa agama B habis, kondisi kacau lagi
turun agama C

gitu aja terus

itu sebabnya disebutkan generasi sahabat dan 2 generasi dibawahnya sebagai yang terbaik
karena apa ?
karena mereka hidup sejaman dengan nabi, dengan al quran yang hidup
bisa mencontoh gerak-gerik perilaku nabi, kelemah-lembutan, sopan santunnya
bisa lihat sholatnya nabi

sama seperti umat yang sehidup sejaman dengan buddha, yesus dan orang2 tercerahkan lainnya

ah, udah lah jangan sebut2 istilah dan tokoh agama lain
khawatir ada yang sensitip, kuping panas denger selain istilah agamanya sendiri

Asum
29-12-2011, 11:08 PM
emangnya saya menulis, Asum yng menyatakan??
baca yng cermat dong, jgn sibuk gelar ayat mulu

saya ulangi lagi neh
Statemen yng menyatakan
Statemen yng menyatakan
apakah itu = Asum yng menyatakan? ::takmungkin::

mao tau darimana awalnya statemen itu?
neh dari sini neh asalnya
anda minta ketegasan kepada saya bahwa

brarti statement yng menyatakan bahwa
generasi sahabat nabi dan 2 generasi dibawahnya
adalah sebagai generasi terbaik adalah "nonsense" kan?
Itu kesimpulan anda, saya justru meyakini generasi shahabat itu yang terbaik <<< ini ada dalilnya, masa saya menolak sabda Rasulullah saw ? ::doh::

Justru jawaban saya di atas untuk memancing cara berpikir anda, apakah anda (generasi setelah tabi'in dan seterusnya) bisa lebih baik dari generasi tabi'in dan sebelumnya ? baik dalam hal pemahaman agama, 'amal shalihnya, keta'atannya, dlll ? kalo bisa ... hebat sekali anda dan setelahnya, dan itu perlu bukti bukan cuman baru ide.

danalingga
30-12-2011, 12:35 AM
Hem... generasi terbaiknya Islam ternyata saling membunuh gitu. Asumsi saya generasi terbaik adalah orang-orang yang sangat mengerti Islam. Jadi apa gunanya belajar atau memeluk Islam kalo begitu ya? Apa memang mengajarkan saling membunuh sesama? Apa memang mengajarkan menjadi pembunuh haus darah?

Maaf jika terlalu keras, tapi sejujurnya, itulah yang saya tangkap dari komentar-komentar disini.

Asum
30-12-2011, 02:23 AM
Hem... generasi terbaiknya Islam ternyata saling membunuh gitu. Asumsi saya generasi terbaik adalah orang-orang yang sangat mengerti Islam. Jadi apa gunanya belajar atau memeluk Islam kalo begitu ya? Apa memang mengajarkan saling membunuh sesama? Apa memang mengajarkan menjadi pembunuh haus darah?

Maaf jika terlalu keras, tapi sejujurnya, itulah yang saya tangkap dari komentar-komentar disini.
Tidak apa-apa, tetapi memandang 1 sisi semata hanya untuk sekedar menghakimi tentulah bukan perbuatan yang terpuji, selain dasar argumen yang digunakan untuk menggugat atau mengkritisi tsb tidak pas.

seperti saya katakan di atas

Jadi, janganlah sedikit2 anda hanya ingin menunjukkan bahwa shababat bisa salah. Memang bisa, jangankan shahabat, Nabi saw aja bisa salah kok ...

Apakah jika Nabi saw berbuat salah, maka itu dapat menurunkan derajatnya secara mutlak ?

Apakah ketika shahabat salah maka itu pun langsung menurunkan derajat semua shahabat tanpa kecuali (termasuk yang tidak terlibat dalam tragedi Sifin / Karbala) ?

Apakah jika seorang 'ulama berbuat salah, maka itu dapat menurunkan derajatnya/keilmuannya secara mutlak ?


Berfikirlah secara adil ...

pasingsingan
30-12-2011, 02:25 AM
Itu kesimpulan anda, saya justru meyakini generasi shahabat itu yang terbaik <<< ini ada dalilnya, masa saya menolak sabda Rasulullah saw ?
Justru jawaban saya di atas untuk memancing cara berpikir anda, apakah anda (generasi setelah tabi'in dan seterusnya) bisa lebih baik dari generasi tabi'in dan sebelumnya ? baik dalam hal pemahaman agama, 'amal shalihnya, keta'atannya, dlll ? kalo bisa ... hebat sekali anda dan setelahnya, dan itu perlu bukti bukan cuman baru ide.
Empang kale dipancing, ada2 aja lu ah :mrgreen:
perkara anda ikutan meyakini bhw generasi sahabat nabi itu adalah generasi terbaik
dan tidak mungkin anda menentang pendapat tsb, krn sudah dikuatkan oleh
apa yng katanya diklaim sbg sabda rasul, ya silakan saja
itu kan pendapat anda.

Poin yng ingin saya tekankan adalah
Ukuran kebaikan/kemuliaan/keutamaan seorang hamba tuhan adalah
Ketaqwaan dan amal ibadahnya titik. (sptnya ada jg sependapat)
bukan krn se-mata2 dia sahabat nabi spt statemen sedgejenar yng saya kutip diatas.

soal apakah generasi belakangan (setelah sahabat) bisa/ada yng sebaik generasi sahabat apa gak
anda tidak perlu berspekulasi/menduga-duga, apalagi berlagak memastikan seolah tdk bakalan ada
emangnya anda ahli nujum?, atau pengen mengambil alih wewenang tuhan? :-?

Asum
30-12-2011, 02:32 AM
...
Poin yng ingin saya tekankan adalah
Ukuran kebaikan/kemuliaan/keutamaan seorang hamba tuhan adalah
Ketaqwaan dan amal ibadahnya titik. (sptnya ada jg sependapat)
bukan krn dia sahabat nabi spt statemen sedgejenar yng saya kutip diatas.

Betul, bukan karena status kedekatan dengan rasul semata.


soal apakah generasi belakangan (setelah sahabat) bisa/ada yng sebaik generasi sahabat apa gak
anda tidak perlu berspekulasi/menduga-duga, apalagi berlagak memastikan seolah tdk bakalan ada
emangnya anda ahli nujum?, atau pengen mengambil alih wewenang tuhan? :-?
Dan andapun tidak perlu repot2 untuk menggugurkan klaim generasi terbaik, toh anda pun bukan siapa-siapa juga karena belum tentu jika anda berinfaq segunung uhud, maka dapat menyamai salah satu keutamaan shahabat :D

danalingga
30-12-2011, 02:54 AM
Tidak apa-apa, tetapi memandang 1 sisi semata hanya untuk sekedar menghakimi tentulah bukan perbuatan yang terpuji, selain dasar argumen yang digunakan untuk menggugat atau mengkritisi tsb tidak pas.

seperti saya katakan di atas


Apakah jika Nabi saw berbuat salah, maka itu dapat menurunkan derajatnya secara mutlak ?

Apakah ketika shahabat salah maka itu pun langsung menurunkan derajat semua shahabat tanpa kecuali (termasuk yang tidak terlibat dalam tragedi Sifin / Karbala) ?

Apakah jika seorang 'ulama berbuat salah, maka itu dapat menurunkan derajatnya/keilmuannya secara mutlak ?


Berfikirlah secara adil ...

Yah, saya hanya merasa aneh saja bahwa yang bunuh-bunuhan itu masih disebut generasi terbaik (ini yang terlibat dengan karbala ya, nanti disanggka saya mengatakan semua lagi kalo nggak dijelaskan gini).

Btw, Nabi apa haus darah juga ya? ;))

Asum
30-12-2011, 08:19 AM
Yah, saya hanya merasa aneh saja bahwa yang bunuh-bunuhan itu masih disebut generasi terbaik (ini yang terlibat dengan karbala ya, nanti disanggka saya mengatakan semua lagi kalo nggak dijelaskan gini).

Kalau anda menggunakan dalil ini bagaimana ?


عَنِ الأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ ذَهَبْتُ لأَنْصُرَ هَذَا الرَّجُلَ ، فَلَقِيَنِى أَبُو بَكْرَةَ فَقَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قُلْتُ أَنْصُرُ هَذَا الرَّجُلَ . قَالَ ارْجِعْ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَقُولُ إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ وَالْمَقْتُولُ فِى النَّارِ . فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ صَاحِبِهِ

Dari Al-Ahnaf bin Qais bahwa ia berkata, "Pada suatu ketika saya hendak pergi menolong seseorang yang sedang berkelahi. Secara kebetulan saya bertemu Abu Bakar, ia pun berkata, "Mau ke mana kau?" Kujawab, "Aku akan menolong orang itu." Ia berkata lagi, "Kembalilah! Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Apabila dua orang muslim berkelahi dan masing-masing mempergunakan pedang maka si pembunuh dan yang terbunuh, keduanya masuk neraka." Aku bertanya, "Hal itu bagi pembunuh, bagaimana dengan yang terbunuh?" Beliau menjawab, "Karena orang yang terbunuh itu juga berusaha untuk membunuh saudaranya." (HR. Bukhari no.31)

Apakah kemudian anda akan katakan Al-Husein ra selaku cucu Rasulullah saw dan lawannya Yazid bin Mu'awiyah sama-sama penghuni neraka ?

Terus siapa yang akan anda bela dan akan anda rendahkan jika keduanya sama-sama di neraka ?

Apakah Rasulullah saw bersabda tanpa ilmu ?

Ataukan menurut anda hadits di atas palsu / lemah karena tidak sesuai keinginan dan selera pribadi ?


Btw, Nabi apa haus darah juga ya? ;))
Apakah Allah SWT haus darah hanya karena menyuruh memerangi orang-orang yang tidak bertauhid ?

Anda ini aneh, anda menilai sesuai tanpa alasan syar'i tetapi sekedar mengikuti hawa nafsu semata. ::doh::

---------- Post added at 07:19 AM ---------- Previous post was at 06:33 AM ----------

Sekedar menambahkan saja, Rasulullah saw bersabda :


لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا
"Janganlah kalian mencela orang yang telah meninggal dunia, karena mereka telah menyerahkan apa yang telah mereka perbuat." (HR. Bukhari no.1393, bab larangan mencela orang yang telah meninggal dunia).

sedgedjenar
30-12-2011, 09:24 AM
Justru jawaban saya di atas untuk memancing cara berpikir anda, apakah anda (generasi setelah tabi'in dan seterusnya) bisa lebih baik dari generasi tabi'in dan sebelumnya ? baik dalam hal pemahaman agama, 'amal shalihnya, keta'atannya, dlll ? kalo bisa ... hebat sekali anda dan setelahnya, dan itu perlu bukti bukan cuman baru ide.

gimana mau maju ?
baru bersebrangan pendapat aja langsung di cap kafir, syirik, ujung2 nya di sodorin ayat2 neraka

::ngakak2::

---------- Post added at 08:24 AM ---------- Previous post was at 08:10 AM ----------


Yah, saya hanya merasa aneh saja bahwa yang bunuh-bunuhan itu masih disebut generasi terbaik (ini yang terlibat dengan karbala ya, nanti disanggka saya mengatakan semua lagi kalo nggak dijelaskan gini).

Btw, Nabi apa haus darah juga ya? ;))

sudah dijawab oelh beliau kang
kedekatan dengan nabi bukan semata-mata

mungkin aja yang dimaksud nabi generasi terbaik itu adalah terbaik kesempatannya, karena bisa hidup sejaman dengan nabi

danalingga
30-12-2011, 09:41 AM
gimana mau maju ?


sudah dijawab oelh beliau kang
kedekatan dengan nabi bukan semata-mata

mungkin aja yang dimaksud nabi generasi terbaik itu adalah terbaik kesempatannya, karena bisa hidup sejaman dengan nabi

Oh, ternyata masalah kesempatan, kirain generasi terbaik itu makdusnya Islamnya juga terbaik.
kalo gitu sih nggak aneh lagi karena wajar dan normal ada manusia yang walau
telah dikasih kesempatan terbaik, tapi tidak bisa memanfaatkannya.

---------- Post added at 08:41 AM ---------- Previous post was at 08:39 AM ----------

@Asum:

saya cuma merasa aneh saja generasi terbaik (dalam artian Islamnya paling baik) ternyata begitu.
Dan iya, saya tidak memakai yang katanya anda dalil syari itu, karena saya
memang ingin memakai sudut pandang yang biasa-biasa saja
(alias dari sudut awam yang belum tentu semuanya muslim).

Kalo soal masuk neraka atau surga, ya terserah Tuhan. Saya mana tahu.

hajime_saitoh
30-12-2011, 10:12 AM
tentang keutamaan para sahabat nabi itu banyak lo di tegaskan di al-Quran dan al-Hadits... bahkan saking utamanya mereka Nabui Muhammad menegaskan mereka masuk surga diantara 10 sahabat utama yang diberi kabar gembira tentang surga sejak mereka hidup didunia.. dan dari segi ibadah saja mereka sangat luar biasa.. contoh Abu Bakar rhadiyallohu anh yang ketika perang tabuk menyumbangkan seluruh harta bendanya..... lalu bgaimana mereka hampir tidak pernah melewatkan shalat malamnya.. bagaimana mereka di ranah jihad berjuang dengan jiwa dan raga... dan berbagai ibadah2 yang luar biasa.. dan hal ini ditegaskan oleh nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam dalam hadits yang isinya.. kita tak akan menyamai derajad dan pahala para sahabat walaupun kita bersedekah sebesar gunung uhud... begitu mulianya para sahabat

Asum
30-12-2011, 10:57 AM
@Asum:

saya cuma merasa aneh saja generasi terbaik (dalam artian Islamnya paling baik) ternyata begitu.
Dan iya, saya tidak memakai yang katanya anda dalil syari itu, karena saya
memang ingin memakai sudut pandang yang biasa-biasa saja
(alias dari sudut awam yang belum tentu semuanya muslim).

Kalau saya malah mikirnysa lebih simple, kalau generasi terbaik saja masih ada salahnya, gimana generasi yang bukan unggulan ?

Kalau manusia pilihan saja (dengan seleksi ketat), masih bisa salah, gimana dengan yang afkir ?

Jangan berpikir seperti penonton sepakbola yang hanya bisa berkomentar buruk ketika melihat suatu kesalahan, padahal belum tentu jika dia jadi pemain bisa terpilih dalam suatu laga, dan kalau toh terpilih belum tentu bisa lebih baik dari yang dikritik. Toh semua yang dikatakan penonton baru "seandainya", belum terjadi.

Dalam 'amal itu kan ada timbangan, jadi baik buruknya itu dilihat dari timbangan 'amalnya. Orang yang tidak pernah shalat 5 waktu berjama'ah tentulah beda timbangan 'amalnya dibanding orang yang shalat 5 waktu berjama'ah.

Barakallahu fiika

danalingga
30-12-2011, 02:19 PM
@Asum:

Yup, posisi gitu bisa jugak (positifnya). Tapi yang posisi saya bisa jugak (negatifnya).

Dan soal ini:


Jangan berpikir seperti penonton sepakbola yang hanya bisa berkomentar buruk ketika melihat suatu kesalahan, padahal belum tentu jika dia jadi pemain bisa terpilih dalam suatu laga, dan kalau toh terpilih belum tentu bisa lebih baik dari yang dikritik. Toh semua yang dikatakan penonton baru "seandainya", belum terjadi.

Pelaku sepakbola tidak pernah melarang penonton untuk berokementar. Dan walaupun komentar itu datang dari yang tidak jago main bola, mereka (para pemain dan pelatih) tetap mengakui kalo memang mainnnya jelek ya memang jelek alias mengakui komentar penonton yang tidak ahli sepakbola itu ada benarnya dan belajar untuk jadi lebih baik.

sedgedjenar
30-12-2011, 04:33 PM
@Asum:

Yup, posisi gitu bisa jugak (positifnya). Tapi yang posisi saya bisa jugak (negatifnya).

Dan soal ini:

Pelaku sepakbola tidak pernah melarang penonton untuk berokementar. Dan walaupun komentar itu datang dari yang tidak jago main bola, mereka (para pemain dan pelatih) tetap mengakui kalo memang mainnnya jelek ya memang jelek alias mengakui komentar penonton yang tidak ahli sepakbola itu ada benarnya dan belajar untuk jadi lebih baik.

ya kembali ke pemain sepakbolanya
kalo pemain sepakbolanya merasa ilmunya sudah mumpuni, sudah merasa hebat dan menguasai kitab2 sepakbola kalo dikomentari jelas tersinggung karena baru merasa-bisa tapi belum bisa-merasa.

tetapi kalo pemain sepakbolanya berjiwa besar dan open-mind, tidak merasa paling jago pasti mau nerima kritik

jadi inget 2 minggu lalu kedatengan dosen S2 ngobrol2 ngalor ngidul terus ada kata2 beliau yang bikin saya kagum
katany : "saya paling suka membaca buku yang menyerang pemikiran saya, terutama ttg agama karena dengan demikian saya bisa menguji tingkat keimanan saya."

buset deh tuh pak dosen, kaga takut masuk neraka apa yak ?

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

pasingsingan
31-12-2011, 05:23 AM
...
Poin yng ingin saya tekankan adalah
Ukuran kebaikan/kemuliaan/keutamaan seorang hamba tuhan adalah
Ketaqwaan dan amal ibadahnya titik. (sptnya ada jg sependapat)
bukan krn dia sahabat nabi spt statemen sedgejenar yng saya kutip diatas.

Betul, bukan karena status kedekatan dengan rasul semata.
I like this
that’s the point ::up::





soal apakah generasi belakangan (setelah sahabat) bisa/ada yng sebaik generasi sahabat apa gak
anda tidak perlu berspekulasi/menduga-duga, apalagi berlagak memastikan seolah tdk bakalan ada
emangnya anda ahli nujum?, atau pengen mengambil alih wewenang tuhan? :-?
Dan andapun tidak perlu repot2 untuk menggugurkan klaim generasi terbaik, toh anda pun bukan siapa-siapa juga karena belum tentu jika anda berinfaq segunung uhud, maka dapat menyamai salah satu keutamaan shahabat :D
Ya emang, ngapain repot?
itu sudah tampak jelas bagi orang yng menggunakan akalnya
make sense apa gak.

sedgedjenar
01-01-2012, 10:09 AM
Ya emang, ngapain repot?
itu sudah tampak jelas bagi orang yng menggunakan akalnya
make sense apa gak.

saya juga like this!
dalil ada dua, naqli dan aqli
yg cuma pake dalil naqli, bakal jadi pengantin
yg cuma pake dalil aqli, bakal jadi atheis

pasingsingan
01-01-2012, 02:59 PM
mungkin artikel ini dapat dijadikan
renungan/bahan kajian.




BERPEGANG TEGUH PADA DUA PERKARA


Telah terjadi perseteruan abadi antara dua kubu di dunia Islam.
Satu menamakan diri Ahlul Sunnah (Sunni), satu lagi pembela mati-matian
“keturunan” Nabi Muhammad alias Ahlul Bayt (Syi’ah). Permusuhan tersebut
menjelma menjadi genangan darah dan air mata di Iraq.
Dahulu, hari ini, dan mungkin esok.

Salah satu pemicu awal permusuhan ini adalah ucapan Nabi Muhammad
menjelang meninggalnya. Konon kabarnya kala itu Nabi mengatakan bahwa
umatnya tidak akan tersesat sepanjang berpegang teguh pada dua perkara
yaitu: (versi Sunni) “Al-Qur’an dan Sunnahku” atau (versi Syi’ah) “Al-Qur’an dan
keturunanku”. Perbedaan versi ini berimplikasi politis dan berkembang menjadi
konflik panjang hingga sekarang…

Aneh juga, bagaimana mungkin satu orang dalam satu kesempatan dan satu
konteks kalimat telah menyatakan dua hal yang berbeda (“sunnahku”, “keturunanku”).
Namun begitulah, kitab-kitab yang ditulis di atas nafsu manusia tidak bisa lepas dari
kepentingan golongan yang menulis, karenanya pertentangan-pertentangan di dalamnya
tidak akan terelakkan.



BERPEGANG TEGUH VERSI AL-QUR’AN

Berhubung yang diajarkan oleh Nabi Muhammad tidak lain adalah Al-Qur’an,
mari kita tinjau saja versi Al-Qur’an tentang frasa “berpegang teguh” ini.

Ternyata, Nabi Muhammad berpesan agar kita berpegang teguh kepada Allah dan
kepada Kitab-Nya sebagai petunjuk pada jalan yang lurus.

“Barang siapa yang berpegang teguh kepada Allah maka sesungguhnya ia telah diberi
petunjuk kepada jalan lurus”. [Q.S. 3:101] (Ayat dengan redaksi serupa: 4:146, 4:175)

“Dan orang-orang yang berpegang teguh pada Kitab, dan melakukan shalat –
sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang
mengadakan perbaikan.” [Q.S. 7:170]

Berpegang teguh kepada Allah identik dengan berpegang teguh kepada firman-Nya
yaitu Al-Qur’an. Sayangnya kebanyakan orang tidak senang kalau diingatkan kepada
Allah satu-satunya. Tapi kalau membahas “sunnah” atau “hadits” atau “ahlul bayt”
barulah mereka gembira

“Dan apabila Allah diingatkan (disebut) satu-satunya, maka kesal-lah hati orang-orang
yang tidak beriman kepada akhirat; tetapi apabila orang-orang selain Dia yang disebut,
tiba-tiba mereka bergembira”. [Q.S. 39:45]


BUTA

Fanatisme sunni dan syiah telah membutakan mereka dari kebenaran yang
terang-benderang ada di hadapan mereka (Al-Qur’an).

Sunni buta dari kenyataan bahwa “sunnah” dan “hadits” yang mereka agung-agungkan
hanyalah klaim kosong belaka karena Nabi Muhammad dengan tegas mendeklarasikan
bahwa beliau memberi peringatan dengan Al-Qur’an. Bukan dengan yang selain dari itu.

“Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya? Allah menjadi saksi antara aku dan kamu,
dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya aku memberi peringatan dengannya
kepadamu dan kepada orang-orang yang telah sampai, apakah sesungguhnya kamu
mengakui bahwa ada tuhan-tuhan lain di samping Allah?”. [Q.S. 6:19]

Syi’ah buta dari kenyataan bahwa garis keturunan seseorang (Arab) ditarik dari laki-laki,
sedangkan Nabi Muhammad mendapatkan cucu (penerus) dari anak-anak perempuannya.
Buta pula dari kenyataan bahwa beliau adalah seorang rasul, bukan seorang raja yang
tahtanya diwariskan kepada kerabat dan keturunan.

“Muhammad bukanlah bapak seorang laki-laki diantara kamu, tetapi adalah rasul Allah
dan penutup Nabi-Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Q.S. 33:40]



sumber:
copas dari blog disini (http://allah-semata.blogspot.com/2005/09/berpegang-teguh-pada-dua-perkara.html)

hajime_saitoh
02-01-2012, 10:00 AM
waduh kayaknya itu penganut ingkarussunnah atau Quraniyin.. kedudukan sunnah bagi umat islam sangat penting broo pasing... karena dalam sunnah banyak terdapat panduan2 ibadah yang di dalam al-Quran dijelaskan secara umum.. dan didalam sunnah juga panduan dalam hidup bermasyarakat.. coba saja kalo sunnah di abaikan maka umat islam akan seenaknya beribadah.. ntar ada yang shalat cmn 1 waktu ada yg 3 waktu dll.......

pasingsingan
02-01-2012, 11:24 AM
@hajime:

ya silakan saja anda berpendapat/berpaham spt itu
tapi apa anda yakin bhw umat islam dimuka bumi ini berpaham spt anda? :mrgreen:

hajime_saitoh
02-01-2012, 12:31 PM
@pasingsingan

pendapat saya tentang kedudukan sunnah bukan pendapat pribadi saya broo. tapi merupakan fatwa ulama dari kalangan sahabat, tabiin , tabiut tabiin dan ulama shalaf yang terkemuka, dan menjadi rujukan mayoritas umat islam.. nah kalo yang ingkar ama sunnah entahlah..

pasingsingan
02-01-2012, 04:04 PM
@hajime:

nah itu dia
masalahnya, yng anda sebut kalangan sahabat, tabiut, tabiin, dan ulama salaf terkemuka itu
masing2 jg memiliki pendapat yng beragam (tdk satu pendapat dlm semua hal)
lalu, yng mana yng anda labeli mayoritas, mana yng minoritas.

satu hal lagi
menurut anda, apakah ukuran kebenaran itu tergantung dari apa yng dianut mayoritas?

hajime_saitoh
03-01-2012, 10:20 AM
coba sebutkan donk perbedaan pendapat dari para ulama sunni.. yang saya tahu tidak ada perbedaan mendasar pada pendapat mereka.... paling2 bedanya tipis seperti masalah tarawih yg 8 rakaat sama yang 20 rakaat. masalah boleh tidaknya bergerak dalam shalat dll.. dll.. tidak ada perbedaan dalam sunni yang sangat mendasar yang mencapai ranah aqidah...
kebenaran bukan hanya masalah mayoritas.. namun dalam Islam kebenaran juga harus sejalan dengan al-Quran dan al-Hadits..........

pasingsingan
03-01-2012, 11:13 AM
coba sebutkan donk perbedaan pendapat dari para ulama sunni.. yang saya tahu tidak ada perbedaan mendasar pada pendapat mereka.... paling2 bedanya tipis seperti masalah tarawih yg 8 rakaat sama yang 20 rakaat. masalah boleh tidaknya bergerak dalam shalat dll.. dll.. tidak ada perbedaan dalam sunni yang sangat mendasar yang mencapai ranah aqidah...
kebenaran bukan hanya masalah mayoritas.. namun dalam Islam kebenaran juga harus sejalan dengan al-Quran dan al-Hadits..........
tidak perlu saya carikan contoh2nya
anda sendiri sudah memberikan salah satunya
btw, mayoritas mengikuti 8 atau 20 rakaat?

hajime_saitoh
03-01-2012, 11:21 AM
dua2nya ada yang 8 ada yang dua puluh.... jadi sama2 dipake ... jadi dalam sunni tidak ada masalah.. karena perbedaanya tidak menyangkut masalah aqidah.. jadi di dunia Islam ada dua kekuatan besar sunni dan syiah dua kubu ini sangat berbeda... sedangkan aliran seperti ahmadiyah tidak diakui karena jelas sudah beda bgt karena mengakui adanya nabi terakhir selain nabi Muhammad shallohu alaihi wa sallam

pasingsingan
03-01-2012, 12:28 PM
@hajime:
intinya gak ada yng mayoritas dlm mengikuti jumlah rakaat yng mana yak?
atau dng kata lain baik pengikut 8 rakaat maupun 20 rakaat sama2 mayoritas gitu?
klo demikian maksudnya, lalu apa definisi/pengertian mayoritas itu?

hajime_saitoh
04-01-2012, 11:17 AM
adoohh kok nanya kesana kemari.. yang pastinya baik yang 8 rakaat maupun 20 rakaat itu ada dalilnya dan memang dilaksanakan oelh umat islam seluruh dunia.. kalo jumlahnya nggak tau deh... sayapun kadang pake yang 8 kadang pake yang 20 dan tidak ada masalh tentang hal itu........ karena dua2nya dipake.....

sedgedjenar
04-01-2012, 11:24 AM
adoohh kok nanya kesana kemari.. yang pastinya baik yang 8 rakaat maupun 20 rakaat itu ada dalilnya dan memang dilaksanakan oelh umat islam seluruh dunia.. kalo jumlahnya nggak tau deh... sayapun kadang pake yang 8 kadang pake yang 20 dan tidak ada masalh tentang hal itu........ karena dua2nya dipake.....

tidak ada masalah bagi siapa ?
atau karena anda gak tau yg mana mayortitas lalu anda tidak mempermasalahkan ?
kalo tidak masalah kenapa gak ada masjid yg tarawih malam ini 8, malam besok 20, malam ini 8 lagi ??

hajime_saitoh
04-01-2012, 11:34 AM
anda yang tahu apa.. dimasjid daerah saya semuanya rata2 masjidnya shalat 20 rakaat namun bagi mereka yang shalat 8 rakaat akan berhenti dan melaksanakan witir setelah rakaat ke delapanm dan memisahkan diri dari syaf.. dan itu tidak masalah.. di Arab saudi saja ada yang shalat 8 ada yang 20 jadinya???

pasingsingan
05-01-2012, 07:49 AM
adoohh kok nanya kesana kemari.. yang pastinya baik yang 8 rakaat maupun 20 rakaat itu ada dalilnya dan memang dilaksanakan oelh umat islam seluruh dunia.. kalo jumlahnya nggak tau deh... sayapun kadang pake yang 8 kadang pake yang 20 dan tidak ada masalh tentang hal itu........ karena dua2nya dipake.....
Bukan nanya kesana kemari, fokusnya tetap perbedaan
sekedar ingin mempertegas konsistensi pendapat anda saja
dibawah ini anda menulis

pendapat saya tentang kedudukan sunnah bukan pendapat pribadi saya broo. tapi merupakan fatwa ulama dari kalangan sahabat, tabiin , tabiut tabiin dan ulama shalaf yang terkemuka, dan menjadi rujukan mayoritas umat islam.. nah kalo yang ingkar ama sunnah entahlah..

Lalu saya konfirmasi lagi dng pertanyaan
menurut anda, apakah ukuran kebenaran itu tergantung dari apa yng dianut mayoritas?
jawaban anda

kebenaran bukan hanya masalah mayoritas.. namun dalam Islam kebenaran juga harus sejalan dengan al-Quran dan al-Hadits..........
Nah, dlm kasus shalat taraweh yng anda contohkan
faktanya adalah terjadi perbedaan, meski anda katakan cuma beti (beda tipis)
kaitannya dng rujukan mayoritas umat, makanya saya konfirmasi lagi
mana yng dianut oleh mayoritas umat, shalat taraweh 8 atau 20 rakaat?
ternyata anda menyatakan tidak tahu, ya sudah mao diapain ::managuetahu::

sedgedjenar
05-01-2012, 09:51 AM
keputusan ini sudah final dan mutlak kebenarannya
tau dari mana ?
karena ini kesepakatan secara mayoritas
taunya mayoritas dari mana ?
hanya Allah yang tahu

::arg!:: ::arg!:: ::arg!::

hajime_saitoh
05-01-2012, 09:55 AM
Nah, dlm kasus shalat taraweh yng anda contohkan
faktanya adalah terjadi perbedaan, meski anda katakan cuma beti (beda tipis)
kaitannya dng rujukan mayoritas umat, makanya saya konfirmasi lagi
mana yng dianut oleh mayoritas umat, shalat taraweh 8 atau 20 rakaat?
ternyata anda menyatakan tidak tahu, ya sudah mao diapain

sudah saya bilang masalah 8 atau 20 masing2 memiliki rujukan dalil yang kuat jadi dua2nya dipake......

sedgedjenar
05-01-2012, 10:30 AM
sudah saya bilang masalah 8 atau 20 masing2 memiliki rujukan dalil yang kuat jadi dua2nya dipake......

mas, mas
ini gak lagi bahas dalilnya yang kuat
ini lagi bahas mayoritas

kalo mau bahas dalil, silakan antrinya di counter sebelah

hajime_saitoh
05-01-2012, 10:42 AM
mas, mas
ini gak lagi bahas dalilnya yang kuat
ini lagi bahas mayoritas

kalo mau bahas dalil, silakan antrinya di counter sebelah

bukan masalah dalil lg ditanya mayoritas.. dua2nya mayoritas karena dua2nya dipake jadi gak ada perbedaan....

sedgedjenar
05-01-2012, 11:17 AM
bukan masalah dalil lg ditanya mayoritas.. dua2nya mayoritas karena dua2nya dipake jadi gak ada perbedaan....

mas, mas
namanya mayoritas itu ya cuma satu mas
alias yg dominan, atau paling banyak

kalo ada dua namanya bukan mayor itas, tapi sersan itas

pasingsingan
05-01-2012, 11:26 AM
@sedge:

wahaha ....

sudah sudah ....
klo anda paham dng maksud ya sudah
kop hajime blom paham atau gak mao jawab ya gpp
no problemo :D


lanjut ....

sedgedjenar
05-01-2012, 02:16 PM
@sedge:

wahaha ....

sudah sudah ....
klo anda paham dng maksud ya sudah
kop hajime blom paham atau gak mao jawab ya gpp
no problemo :D


lanjut ....

iya kop
ikhlaskan saja
entah gak mau jawab, entah gak tau jawabannya
hanya Allah yang tau

youngblue
31-03-2012, 11:07 AM
pada umumnya orang NU shaloat 20 rokaat sedang Muhamaddiyah 8 rokaat witirnya 1 Dan 3 , yg jadi fenomena NU di bilang suni padahal menutut Gus Dur NU itu adalah syiah non imammiah , pernyataan Gus Dur ini di sampaikan saat memperingati hati Asyura di Ciganjur.... Nah... Jadi sebenarnya Indonesia itu mayoritas adalah penganut syiah ..kikikiki

pasingsingan
08-09-2012, 03:15 PM
nah, itu dia blu
makin terdistorsi gak karu2an
pdhl NU n Muhammadiyah tuh maseh satu rumpun
(baca keluarga besar ahlus sunah wal jamaah/sunni)

perbedaan NU & Muhammadiyah sendiri sebenarnya bukanlah ttg doktrin ajaran
tetapi metode dakwah yng ditempuh oleh kedua ormas islam tersebut.

dlm berdakwah, NU memilih jalan pendidikan keagamaan masyarakat bawah (dicirikan oleh pondok pesantren)
Muhammadiyah memilih jalan pengaruh ekonomi n birokrasi (baca kalangan menengah keatas),
dicirikan dng sekolah modern/formal, persekutuan dangang dsbnya.

nah, mengenai budaya peringatan 1 syuro misalnya (yng diduga sbg tradisi kaum syi'ah)
ada yng mengatakan bhw, itu akibat akulturisasi (baca diserap/pengaruh) dari pedagang gujarat
konon pedagang gujarat yng berdakwah kala itu, jg tidak sedikit yng menganut tradisi tsb.

youngblue
16-10-2012, 08:49 AM
nah, mengenai budaya peringatan 1 syuro misalnya (yng diduga sbg tradisi kaum syi'ah)
ada yng mengatakan bhw, itu akibat akulturisasi (baca diserap/pengaruh) dari pedagang gujarat
konon pedagang gujarat yng berdakwah kala itu, jg tidak sedikit yng menganut tradisi tsb.

Syi’ah dan NU memiliki titik temu dibidang fikih dan tasawuf seperti tahlilan, qunut, maulidan, ziarah kubur, hormati ahlulbait dll jadi bisa bersatu
Titik Temu Islam Ahlusunnah (NU) dan Islam Syi’ah ada dibidang fikih dan tasawuf, makanya wak pesing awak bilang NU tuch sebenarnya Syiah juga nyah.........

pasingsingan
29-10-2012, 09:23 PM
@youngblue:

ziarah kubur mah bukan monopoli atau katakanlah tradisi made-in syi'ah
klalangan sunni atau kelompok laen jg melakukan, liat aja klo pas haji atau umrah
ngapain pada sempat-sempatin jenguk makam nabi muhammad coba?

makanya gw bilang bhw
pangkal perselisihan sunni-syi'ah tuh sebenernya bukan
hal2 ritual atau peribadatan cecereme semacam itu
tapi lebih kepada fanatisme sistim politik kepemimpinan.

tukang gorengan
01-11-2012, 04:21 PM
ndak ada kok om pesing kalau suni ziarah kubur , yg di maksud makom itu bekas tempat , bukan berarti makam tempat di kubur , sebelah kakbah juga Ada makom ibrahim yg artinya bekas tempat duduk ibrahim...... Hehehe lain kan artinya mas bro pesing ?

pasingsingan
01-11-2012, 07:21 PM
@tukang goreng:

ndak ada bijimana?
Indonesia mayoritas pengikut sunni
saban jelang ramadan kuburan rame, bakul kembang panen
LAH, pada ngapaen tuh berbondong-bondong ke kuburan
maen dadu? :-?

tukang gorengan
02-11-2012, 07:28 PM
ndak ada bijimana?
Indonesia mayoritas pengikut sunni
saban jelang ramadan kuburan rame, bakul kembang panen
LAH, pada ngapaen tuh berbondong-bondong ke kuburan
maen dadu? :-?

mas bro pesing berarti orang indonesia itu sebenarnya ber mashab syiah , karena keukeh guru-guru nya ngajarkan suni ya di bilang suni ya enggih....enggih saja.
jadi orang indonesia itu sebenarnya orang syiah non imamiah betul kata gus dur.