PDA

View Full Version : Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar



keremus
03-03-2011, 11:21 PM
Harus punya dong tempat untuk bahasa nasional kita ;;)
Siapa lagi yang bisa menjaga bahasa Indonesia kalau bukan kita sendiri
(heroik nian..haha)

Mari kita membahas seputar Bahasa dan Berbahasa Indonesia Yang Baik
dan Benar....

etca
11-03-2011, 09:57 AM
Saya pikir ini tempat di mana kita berkomentar harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Mari kita lihat bagaimana teman-teman kita di sini. ::elaugh::

Kilat
14-03-2011, 06:12 AM
Saya pikir ini tempat di mana kita berkomentar harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
mudah-mudahan bahasa Indonesia saya tidak kacau di topik ini :-S

PERMANDYAN
14-03-2011, 06:18 AM
wadoeh....
akoe beloem menggoenakan bahasa indonesia dengan benar....

ndugu
14-03-2011, 06:47 AM
mari kita menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. :mrgreen:

Harus punya dong tempat untuk bahasa nasional kita ;;)
Siapa lagi yang bisa menjaga bahasa Indonesia kalau bukan kita sendiri
(heroik nian..haha)

Mari kita membahas seputar Bahasa dan Berbahasa Indonesia Yang Baik
dan Benar....
donk bukan bahasa resmi kan?
dan kalimat pertama, apakah resmi? :mrgreen:

keremus
21-03-2011, 07:31 AM
onk bukan bahasa resmi kan?
dan kalimat pertama, apakah resmi?

Kan baru pengantar:))

Memulai dengan kalimat yang baik, barhasil tidak ya..hahaha:D

Waktu saya duduk di SD, ada pelajaran mengarang.
Saya suka sekali pelajaran itu. Guru saya seorang yang teliti.
Kalimat dan paragraf dikoreksi sedemikian rupa sehingga kertas
penuh coretan. Rasanya ketelitian beliau membuat saya begitu
memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.


Teman-teman saya yang orang asing mengaku bahwa
kesulitan berbahasa Indonesia adalah penggunaan imbuhan;
awalan, akhiran, sisipan.


(deuh..:D)

Agitho_Ryuki
21-03-2011, 12:30 PM
Sesungguhnya adalah hal yang bijaksana jika kita mempelajari bahasa nasional kita yaitu Bahasa Indonesia dengan baik dan benar...
:D:

Yuki
04-04-2011, 02:13 AM
Huruf pertama di awal kalimat, tanda titik penutup kalimat dan bentuk paragrafnya agar diperhatikan, sehingga sesuai dengan thread ini.

Sauron
04-04-2011, 02:39 AM
Apakah bahasa indonesia yang baik dan benar itu kudu identik dengan bahasa indonesia baku?

Atawa bahasa formil/resmi?

ndugu
04-04-2011, 06:54 AM
bahasa indonesia, terutama yang strukturnya baik dan benar tentu saja adalah bahasa baku.

apakah bedanya antara bahasa resmi dengan bahasa baku?

keremus
04-04-2011, 03:27 PM
Bahasa Baku : bahasa yg dijadikan norma pemakaian bahasa yg benar



Ciri-ciri Bahasa Baku :

1. Tidak dipengaruhi Bahasa Daerah

2. Bukan merupakan bahasa percakapan

Tidak Baku : kenapa, ntar
Baku : mengapa, nanti


3. Penggunaan imbuhan secara jelas

Tidak Baku : Ia kerja keras
Baku : Ia bekerja keras


4. Penggunaan disesuaikan dengan konteks kalimat

Tidak Baku : lebih besar dari
Baku : lebih besar daripada


5. Tidak rancu

Tidak Baku : barusan
Baku : baru saja


6. Tidak mengandung makna berlebihan

Tidak Baku : Para hadirin, zaman dahulu kala
Baku : Hadirin, zaman dahulu


7. Sesuai kaidah kebahasaan

Tidak baku : Disekolah, di ambil
Baku : Di sekolah, diambil

http://www.facebook.com/home.php#%21/photo.php?fbid=1690410337626&set=t.1206256465&theater

divardha
04-04-2011, 05:08 PM
2. Bukan merupakan bahasa percakapan

Tidak Baku : kenapa, ntar
Baku : mengapa, nanti



menurut bahtera.org (http://bahtera.org/kateglo/index.php?phrase=kenapa&mod=dictionary&search=Cari), kata "kenapa" termasuk kata baku

E = mc˛
04-04-2011, 05:14 PM
^ betul. Kata "kenapa" sudah termasuk kata baku.

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

keremus
04-04-2011, 06:24 PM
thanks koreksinya.

divardha
10-04-2011, 10:55 PM
Tanya dong, apa bahasa Indonesia yang pas buat kata "moving on", sama "distraction"?

putu_138
21-05-2011, 11:13 PM
distraction berarti pengalih ya?

Parameswara Li
01-05-2012, 01:20 PM
Tanya dong, apa bahasa Indonesia yang pas buat kata "moving on", sama "distraction"?

Moving on biasanya diterjemahkan sebagai pindah. Namun penggunaan dalam kalimat harus disesuaikan juga dengan konteksnya.

Distraction memang bisa berarti pengalih, tetapi biasanya dalam kalimat diterjemahkan dengan kata gangguan.

nerve_gas
05-12-2012, 06:42 PM
Saya masih bingung mengenai kata "kaji".

Berdasarkan pengetahuan yang saya dapat sejak SD hingga SMA, kata yang berawalan huruf "K", "P", "S", dan "T", maka huruf awalnya akan meluluh.

misalnya:
sampai - menyampaikan - penyampaian
kunci - mengunci - penguncian

tetapi, khusus untuk "kaji", rumus ini tidak berlaku. Kebanyak orang menggunakan:
kaji - mengkaji - pengkajian. Padahal seharusnya: kaji - mengaji - pengajian.

ada yang bisa memberi pencerahan?

kandalf
05-12-2012, 06:58 PM
menyalinrekat langsung dari http://ivanlanin.wordpress.com/2010/04/05/hukum-kpst/

Salah satu hal yang sering membingungkan dalam bahasa Indonesia adalah peluluhan fonem dalam pembentukan kata berimbuhan meng- dan peng-. Mana yang benar: mengkritik atau mengritik? memesona atau mempesona? mensyaratkan atau menyaratkan? mentraktir atau menraktir? penahapan atau pentahapan? pemroses atau pemproses? Cara termudah untuk mengetahui mana yang benar adalah dengan membuka KBBI. Tentu saja cara ini tidak praktis karena tidak setiap saat rujukan itu tersedia meskipun versi daringnya sudah ada.

Walaupun tidak dapat dimungkiri bahwa bahasa bukan ilmu pasti, ada pola-pola tertentu dari suatu aturan bahasa. Pemahaman tentang pola yang berlaku pada peluluhan fonem akan memudahkan orang untuk menentukan mana bentuk kata berimbuhan yang tepat. Dari hasil membaca beberapa literatur, menyelisik entri rambang terkait dalam kamus, serta masukan dari Bu Junaiyah H.M. dan Mas Imam J.P., saya mencoba menyimpulkan aturan peluluhan fonem pada pembentukan kata berimbuhan meng- dan peng- sebagai berikut.

1. Huruf pertama kata dasar berawalan k, p, s, dan t yang diikuti oleh vokal akan luluh jika mendapat awalan meng- atau peng-. Contoh: mengenai (kata dasar: kena), memukul (kata dasar: pukul), menyalin (kata dasar: salin), dan menari (kata dasar: tari).

2. Huruf pertama kata dasar berawalan p yang diikuti oleh konsonan tetap akan luluh jika mendapat awalan peng-. Contoh: pemroses (kata dasar: proses), pemrogram (kata dasar: program), dan pemrotes (kata dasar: protes).

3. Pengecualian diterapkan untuk dua bentuk: mempunyai dan mengkaji. Mempunyai, alih-alih memunyai, dianggap lebih berterima dan mudah diucapkan oleh pengguna bahasa Indonesia. Mengkaji (mempelajari, menyelidiki, dsb.) dibakukan untuk membedakan dengan mengaji yang memiliki makna lain (membaca atau mempelajari Alquran).

Proses peluluhan fonem ini, yang bisa disebut Hukum KPST, bertujuan untuk memudahkan artikulasi atau pengucapan kata.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan atau diwaspadai dalam penerapan aturan ini.

1. Perhatikan huruf kedua kata dasar. Aturan peluluhan hanya berlaku jika huruf kedua adalah vokal, bukan konsonan. Misalnya, pukul menjadi memukul (luluh), tapi kristal menjadi mengkristal (tidak luluh).

2. Waspadai pengimbuhan bertingkat yang tidak mengalami peluluhan. Misalnya, memperhatikan, bukan memerhatikan karena terjadi pengimbuhan bertingkat: meng- dan per-.

3. Perhatikan kata dasar yang berasal dari serapan bahasa asing. Dulu ada anggapan bahwa kata pungutan tidak perlu mengikuti aturan peluluhan karena bentuknya belum mantap. Lambat laun bentuk tersebut pasti harus mengikuti kaidah, jadi lebih baik sejak awal terapkan saja kaidah tersebut. Misalnya, memopulerkan (bukan mempopulerkan) dan mengoordinasikan (bukan mengkoordinasikan).

Tentang pengecualian terhadap bentuk mempunyai dan mengkaji, saya memiliki pendapat sendiri.

1. Mempunyai (dianggap) lebih berterima karena sosialisasi memunyai yang kurang. Mengapa tidak kita biasakan saja menggunakan kata memunyai? Toh bentuk itu yang sesuai dengan pola.

2. Mengkaji dibakukan untuk membedakan makna dengan mengaji. Padahal, homonimi (satu kata memiliki makna lebih dari satu) bukan sesuatu yang haram dalam bahasa Indonesia. Mengapa tidak diterima saja bahwa bentuk mengaji punya dua makna? Atau, biasakan saja menggunakan mendaras untuk makna belajar atau membaca Alquran.

Semakin banyak penjelasan logis dan pola yang diterapkan secara taat asas dalam bahasa Indonesia, niscaya semakin besar modal bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa internasional. Bukan tidak mungkin.

Sambil lalu, bentuk baku dari pasangan kata berimbuhan pada paragraf pembuka di atas adalah bentuk pertamanya.

Catatan #1: Memperhatikan vs memerhatikan. Lema perhati dengan turunan memerhatikan ditemukan di Malay Concordance Project dan KBBI III. Di KBBI IV lema ini diarahkan ke hati dengan bentuk turunan memperhatikan. Perdebatan mengenai hal ini cukup sengit, tapi saya cukup sreg dengan pilihan KBBI IV dan memutuskan untuk tidak memperdebatkan lagi hal ini.

nerve_gas
05-12-2012, 07:02 PM
Terima kasih banyak Pak Kandalf.

Khusus untuk "mempunyai vs. memunyai", saya sendiri sebisa mungkin memakai kata "memiliki", supaya tidak membingungkan orang ketika menggunakan "memunyai".

queerguy
05-12-2012, 07:56 PM
hei keremus,, kamu orang Sulawesi ya???:run:

kandalf
06-12-2012, 12:43 PM
Hai, QGuy,
benar, May Keremus orang Sulawesi.
Tapi saat ini May Keremus tidak bisa mengakses Kopimaya karena terganjal kebijakan internet di daerahnya. Jadi harap maklumi kalau May Keremus tidak menjawab.

Parameswara Li
06-12-2012, 10:55 PM
1. Huruf pertama kata dasar berawalan k, p, s, dan t yang diikuti oleh vokal akan luluh jika mendapat awalan meng- atau peng-. Contoh: mengenai (kata dasar: kena), memukul (kata dasar: pukul), menyalin (kata dasar: salin), dan menari (kata dasar: tari).


Memang bunyi aturannya persis seperti itu. Tetapi terus terang saya masih agak bingung. Itu maksudnya huruf atau fonem ? Karena huruf tidak otomatis sama dengan fonem. Ada fonem-fonem yang dilambangkan lebih dari satu huruf seperti ny, ng, kh. Untuk kata syarat, memang berawalan s, tetapi itu fonem sy, bukan s.

queerguy
07-12-2012, 12:08 AM
Oh kebetulan aku lokasinya di sulawesi jg pak kandalf..
Tapi aneh, kebijakan yg mana yg melarang meng-akses situs forum..

Anyway aku jd seneng pas pak kandalf nyingkat namaku jd Qguy,
Menurutku it's cool, knp ga terpikirkan dari dlu ya?
Thanks pak kandalf