PDA

View Full Version : tafsir/pemaknaan kata SHALAT dlm AL-QURAN



Asum
03-01-2012, 07:21 PM
dari sekian banyak tingkatan ulama, ukuran kebenaran tafsirannya gimana ?
...

Ukuran kebenarannya berdasarkan pemahaman dalil (bukti naskah) dan argumen yang disodorkan. Kalau sisi bahasa, maka yang dilihat adalah kedalaman penguasaan tata bahasa dan pembentukan kata dalam bshs Arab, kalau sisi hadits maka kedalaman penguasaan ilmu hadits, kalau sisi fiqh maka kedalaman penguasaan ilmu ushul fiqh dan kaidah fiqh.

Kita akan memahami kedalaman cara berfikir seorang 'ulama manakala kita pun belajar hal tsb.


Orang yang paling faqih (paham ilmu agama), adalah orang yang bisa menjelaskan semua disiplin ilmu tsb ketika berargumen atau berfatwa.


Itu yang saya ketahui.

Contoh sederhana sih model rekan anda lah di sini, yang tidak mau belajar bhs Arab tetapi cukup bergantung pada terjemahan orang lain. Dari sini sudah jelas diukur kemampuan ybs dalam salah 1 cabang ilmu agama tsb guna keperluan tafsir. Contohnya soal perintah shalat dalam QS 2:43.


http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/2_43.png


Saya jelaskan sekilas berdasarkan hasil terjemahan luar Indonesia (krn biasanya suka gak percaya sama produk lokal ::hihi::) dari situs ini : http://quran.com/2


Muhsin Khan
And perform As-Salat (Iqamat-as-Salat), and give Zakat, and Irka' (i.e. bow down or submit yourselves with obedience to Allah) along with Ar-Raki'un.

Pickthall
Establish worship, pay the poor-due, and bow your heads with those who bow (in worship).

Yusuf Ali
And be steadfast in prayer; practise regular charity; and bow down your heads with those who bow down (in worship).

Shakir
And keep up prayer and pay the poor-rate and bow down with those who bow down.

Dr. Ghali
And keep up the prayer and bring the Zakat (i.e., pay the obligatory poor-dues) and bow down with the ones bowing down.


Al-Qur'an terjemahan Indonesia, menterjemahkan ayat tsb menjadi :

Indonesian, Depag
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.


Dari semua terjemahan tsb, kata الصَّلَوٰةَ (ash-shalat) diterjemahankan menjadi : As-Salat, worship, prayer, shalat.

Pertanyaannya : Kalimat ayat QS 2:43 وَ أَقِيْمُواْ الصَّلَوٰةَ tsb mennyuruh anda untuk apa ?

Jika anda jawab, menyuruh untuk shalat (sesuai terjemahan bhs Indonesia), maka pertanyaannya adalah : Shalat itu apa ? <<< pertanyaan ini menuntut suatu penjelasan (tafsir) dari kata "shalat" (apakah artinya : As-Salat, worship, prayer, atau shalat).


Anda tidak akan pernah tau apa yang harus anda lakukan JIKA anda tidak paham arti/maksud shalat dalam QS 2:43 tsb.

Ini contoh dari sisi bahasa. Silahkan anda buka lagi post #93 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3302-Apakah-Tafsir-Itu-Harus-dilakukan-Pemuka-Agama&p=114723&viewfull=1#post114723) arti kata shalat sesuai kamus Al-Munawwir. Anda boleh mengujinya dengan kamus lain jika anda punya.

Jadi, ayat tsb menyuruh anda apa ? ::ungg::


------
Penyangkalan : Saya tidak bertanggung jawab pada semua bentuk penyimpangan akidah dan ibadah dari netters KM atas tulisan ini dan selanjutnya. Semua orang bertanggung-jawab secara sadar atas jalan hidup dan keyakinannya serta ibadahnya dan tidak boleh dikaitkan dengan tulisan saya. Jika anda sesat, maka kesesatan itu sepenuhnya karena jalan yang anda pilih, saya tidak terkait hal tsb sama sekali.

sedgedjenar
03-01-2012, 09:21 PM
Worship itu memuja
Prayer itu doa
Pray itu berdoa

Makin rame aja artinya sholat ya?
Wajar aja sih, sama nama tuhan aja masih ribut
Apalagi sama istilah sholat

Sibuk sama istilah karena mungkin blm sampe hakekatnya
Mungkin juga lupa

Tuh kan, jadi oot...

Asum
03-01-2012, 09:35 PM
Worship itu memuja
Prayer itu doa
Pray itu berdoa

Makin rame aja artinya sholat ya?
Wajar aja sih, sama nama tuhan aja masih ribut
Apalagi sama istilah sholat

Sibuk sama istilah karena mungkin blm sampe hakekatnya
Mungkin juga lupa

Tuh kan, jadi oot...
Seharusnya lo bisa berkomentar lebih cerdas dibanding kalimat tanpa isi di atas.

Jadi terjemahan yang bener dari kalimat "aqimish shalat" dalam ayat tsb yang mana ?


Apa sih yang lo tau soal hakikat ?

Mau dibahas dari sisi bahasa gak arti hakikat tsb ? :ngopi:

ntar ujung2nya pemahaman lo soal shalat ternyata bersumber dari praktek klenik ::hihi::

sedgedjenar
03-01-2012, 09:44 PM
Seharusnya lo bisa berkomentar lebih cerdas dibanding kalimat tanpa isi di atas.

Jadi terjemahan yang bener dari kalimat "aqimish shalat" dalam ayat tsb yang mana ?


Apa sih yang lo tau soal hakikat ?

Mau dibahas dari sisi bahasa gak arti hakikat tsb ? :ngopi:

ntar ujung2nya pemahaman lo soal shalat ternyata bersumber dari praktek klenik ::hihi::

ya silakan kalo anda merasa kalimat anda berisi, silakan buka thread khusus aja mbahas aqimish sholat

yang saya tau soal hakikat ? koq nanya lagi ? bukannya tempo hari anda sudah kasih statement 'hakikat pala lu?'
atau itu yang mungkin anda sebut kalimat berisi ?

::hihi:: ::hihi::

mau mbahas hakikat dr sisi bahasa ?
bahasa itu kulit om, mas, mbak, tante
hakikat itu isi
gimana mau bicara hakikat kalo soal kulit aja masih ribut ?

jauh panggang dari api

dah ah, balik aja ke topik
sapa tau ada rekan kop kop lain yang bisa kasih tulisan yang lebih berisi


::ngakak2:: ::ngakak2::

Asum
03-01-2012, 09:53 PM
trus terjemahan aqimish shalat yang bener yang mana ? ::ngakak2::

gak tau apa itu burger, masa bisa menceritakan bentuk dan rasanya ? klo ada yang begitu, maka itu adalah klenik ::ngakak2::::ngakak2::

Saya pikir cukup, tidak ada yang perlu saya tambahkan lagi.

sedgedjenar
03-01-2012, 10:15 PM
trus terjemahan aqimish shalat yang bener yang mana ? ::ngakak2::

gak tau apa itu burger, masa bisa menceritakan bentuk dan rasanya ? klo ada yang begitu, maka itu adalah klenik ::ngakak2::::ngakak2::

Saya pikir cukup, tidak ada yang perlu saya tambahkan lagi.

ya terjemahan yang bener liat aja pada diri Rasul, itu yang mendirikan sholatnya bener
sholatnya berbuah yg baik2

ketimbang bicara 100 kitab dalil sholat, ngebahas sampe lengkung hurufnya lam dalam kata sholat
tapi buahnya dikeseharian apa ? suka menuduh, berkata kasar, personal attack ??

jauh panggang dari api

eh, maap itu saya bicara hakekat sholat ya ?
anda bicara istilah sholat ya ?

jaka sembung deh...

::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::

mau ngebahas burger juga sih nih, tapi sudah lah
nanti jaka sembungnya makin bawa golok

::hihi::

DH1M4Z
04-01-2012, 09:42 AM
dua penafsir ribut, (takutnya) umat malah terabaikan. Dua penafsir ribut definisi shalat, (takutnya) masih banyak umat belum shalat malah terabaikan. ::elaugh::

Satu mementingkan hakikat, satu mementingkan syariat. Takutnya, mementingkan hakikat malah tidak shalat. Mementingkan syariat , shalat rajin, ada bekas hitam menempel di kening, tapi korup jalan terus. (seperti kata Pak Alip) masih pakai software bajakan, mencuri-curi waktu kantor, dsb.

kembali ke TABLET (sekarang lagi musim tablet yak.. ehehe)

Masalah penafsiran, menurut saya, seperti di atras. Kita tidak mungkin expert di segala hal. Boleh jadi kita menguasai hal A, tapi hal B dan C pengetahuan kita masih tingkat dasar, atau bahkan belum ada pengetahuan sama-sekali. Kewajiban yang belum ada pengetahuan adalah bertanya kepada yang lebih tahu, jangan 'ngecap' seolah-olah sudah tahu. Nah ...... tipe yang seperti ini seperti yang disebutkan oleh hadits Nabi, (intinya) apabila dia menafsirkan tapi tidak ada pengetahuan padanya maka akan masuk neraka. Karena akibat penafsirannya padahal dia tidak ada pengetahuan sama sekali tentangnya, bisa membahayakan penanya.

Untuk yang mempunyai pengetahuan dasar, bisa menafsirkan sepanjang yang dia tau (biasanya garis besar atau yang umum) dan tidak menyalahi kaidah yang berlaku.
Demikian selanjutnya, sampai tingkat paling atas.

Yang perlu diperhatikan, penyampaian ke penanya juga perlu teknik. Kita menyampaikan suatu hal ke anak kita yang masih kecil, apakah perlu kita sampaikan dengan bahasa "ilmiah" berikut segala literatur pendukungnya? Demikian juga seorang Kiai menyampaikan suatu hal kepada ibu-ibu pengajian , tentu tidak sama dengan dosen menyampaikan kepada mahasiswa atau juga Professor menyampaikan kepada mahasiwa S-3 nya.

Bahasa penyampaian boleh berbeda, tapi esensinya tetap sama.

Asum
04-01-2012, 10:18 AM
@asum & sedge:

saya bilang jg apa?
dihalaman atas sudah saya sarankan
klo mao fokus bahas tafsir/makna shalat
silakan buka thread baru, mao di DLA atau Agama Islam

Topik ini bahas apa ? benar "Apakah Tafsir Itu Harus dilakukan Pemuka Agama?"

Di awal sudah dijelaskan, kenapa tafsir harus dilakukan oleh 'ulama. Dan soal shalat maka ini adalah contoh, kenapa harus muncul pernyataan "tafsir harus dilakukan oleh 'ulama". Contoh dibuat agar orang yang tidak percaya atau yang daya tangkap otaknya lemah, atau kurang bisa memahami dengan cepat dapat segera memahami maksud kalimat sederhana "tafsir harus dilakukan oleh 'ulama".

Dan di atas, contoh yang saya buat insya Allah bisa mencerminkan suatu proses tafsir itu sendiri dan kaitannya dengan otoritas yang diberikan kepada ulama untuk melakukan tafsiran (penjelasan).

Apakah hal ini gak ada hubungannya sama topik ? <<< yakin lo ? ::ngakak2::


daripada eyel-eyelan alias saling ngotot ditopik ini :D

kembali keLEPTOP
Yang ngeyel kan si sedge, bukan saya.

Saya hanya sekedar memberikan contoh, dan bertanya :

Jadi terjemahan yang bener dari kalimat "aqimish shalat" dalam ayat tsb yang mana ?

Kalau anda sudah memilih salah 1 terjemahan yang "dianggap" benar (walau aneh juga bisa menentukan ini benar tapi gak tau kebenarannya dari sisi ilmu bahasa, mungkin lewat voting ::hihi::), maka pertanyaan selanjutnya adalah :


Apakah anda sudah paham atau tau yang dimaksud oleh perintah "aqimish shalat" tsb ?


Jika anda jawab sudah tahu dan paham <<< maka selesai masalah, tidak perlu ada tafsiran lagi apalagi kalau bersumber dari hal-hal yang berbau klenik ::oops::

Maka komentar syekhjenar (cita-citanya sih begitu)

ya terjemahan yang bener liat aja pada diri Rasul, itu yang mendirikan sholatnya bener
sholatnya berbuah yg baik2

tidak perlu diperhatikan, karena buat apa menjelaskan kembali sesuatu yang sudah jelas dan dipahami ? ::doh::

Jika jawabannya belum jelas, barulah anda mencari sumber informasi yang bisa menjelaskan secara detail maksud perintah tsb. Dan tentunya sumbernya harus valid, bukan berdasarkan praktek klenik semata ... ::hihi::

---------- Post added at 09:18 AM ---------- Previous post was at 08:48 AM ----------


...Mementingkan syariat , shalat rajin, ada bekas hitam menempel di kening, tapi korup jalan terus. (seperti kata Pak Alip) masih pakai software bajakan, mencuri-curi waktu kantor, dsb.
...
Oh ini sudah masuk ke wilayah tafsir (penjelasan), permasalahannya, apakah tafsiran di atas tsb valid atau bersumber dari praktek klenik (modal perasaan doang, atau ilmu mengira-ngira) ? ::ungg::

Sekilas anda bisa baca di sini : http://an-naba.com/keutamaan-shalat-sunnah/

dan anda bersandar pada ucapan Alip sesuai firman di QS 29:45 <<< masalahnya, apakah memang seperti itu pemahamannya bahwa jika shalat PASTI mencegah perbuatan buruk dan mungkar, klo gak shalat PASTI berbuat buruk dan mungkar ? %hmm

trus, yang anda memahami shalat itu seperti apa kalau begitu ? berbuat baik dan menjauhi yang mungkar maka dengan begitu anda termasuk orang yang shalat ? :iamdead:

Jauhi paham klenik ... :luck:

Asum
04-01-2012, 10:20 AM
Ini sudah spesifik bahasannya bos, kenapa tidak diforum Islam kan memang itu lapaknya yang sesuai ? ::ungg::

pasingsingan
04-01-2012, 10:28 AM
dear all

thread ini sengaja saya buka untuk mengakomodir (split)

bahasan spesifik yang lagi seru diperdebatkan di TOPIK ini (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3302-Apakah-Tafsir-Itu-Harus-dilakukan-Pemuka-Agama)


bagi yng berminat mengkaji sesuai judul diatas
silakan dihangatkan :D

sedgedjenar
04-01-2012, 10:38 AM
mantav nih
ini yg disebut mengakomodir

nderek nyimak ah, sapa tau pembahasannya detail
kali2 aja dibahas lengkungnya huruf lam
atau duduk tahiyat kayak huruf s

uwekekekekeke....

Asum
04-01-2012, 10:45 AM
mantav nih
ini yg disebut mengakomodir

nderek nyimak ah, sapa tau pembahasannya detail
kali2 aja dibahas lengkungnya huruf lam
atau duduk tahiyat kayak huruf s

uwekekekekeke....

wekekekekeke ...

Silahkan dibahas dari sisi klenik (http://blog.ub.ac.id/langgeng/2011/12/17/hakikat-dan-rahasia-sholat/) ... ::ngakak2::

DH1M4Z
04-01-2012, 11:07 AM
Originally Posted by DH1M4Z View Post
...Mementingkan syariat , shalat rajin, ada bekas hitam menempel di kening, tapi korup jalan terus. (seperti kata Pak Alip) masih pakai software bajakan, mencuri-curi waktu kantor, dsb.



Oh ini sudah masuk ke wilayah tafsir (penjelasan), permasalahannya, apakah tafsiran di atas tsb valid atau bersumber dari praktek klenik (modal perasaan doang, atau ilmu mengira-ngira) ?

bukan tafsiran lagi mas, ini realita, masih banyak di sekeliling kita.

Asum
04-01-2012, 11:18 AM
bukan tafsiran lagi mas, ini realita, masih banyak di sekeliling kita.
Realita apa ?

Realita bahwa orang yang berbuat baik dan menjauhi yang mungkar termasuk orang yang shalat ? ::hihi::

Trus ukuran seseorang dikatakan shalat itu apa ? karena semata2 berbuat baik dan menjauhi yang mungkar ::oops::


Realita bahwa ada orang yang shalat masih berbuat tidak baik, ada yang tidak shalat masih berbuat tidak baik, begitu sebaliknya. Dan yang menjadi hujjah anda apa berkaitan dengan shalat tsb ?

Kalau mau lebih detail lagi, apakah anda sudah membaca tafsir QS 29:45 (misal tafsir Ibnu Katsir atau Jalalain) ? Atau anda sudah merasa cukup dengan pemahaman Alip yang setahu saya tidak punya modal cukup sebagai 'ulama tafsir ?


Akhirnya, dari semua jawaban yang berkesan intelek dan menggunakan akal, ternyata hanya bersumber dari perasaan dan kira2, mana yg cocok dan masuk akal gue ... gue terima, meskipun bersumber dari paham klenik ::grrr::


Jadi siapa sebenarnya yang rasional dalam beragama ? apakah orang awam (http://www.artikata.com/arti-320040-awam.html) atau 'ulama (http://www.artikata.com/arti-192442-ulama.html) :-??

sedgedjenar
04-01-2012, 11:18 AM
bukan tafsiran lagi mas, ini realita, masih banyak di sekeliling kita.

balik lagi ke tingkat pemahamannya
kalo masih syariat, kulit luar, panmpilan, istilah, bahasa maka jidat item itu perlu dan penting
kelakuan sehari2 sebagai buah sholat nanti dibahas nomor tujuhbelas

nah itu cocok buat koar2 disini, ngebahas tafsir kata sholat
silakan dah pada jual beli

uwekekekeke...

hajime_saitoh
04-01-2012, 11:31 AM
balik lagi ke tingkat pemahamannya
kalo masih syariat, kulit luar, panmpilan, istilah, bahasa maka jidat item itu perlu dan penting
kelakuan sehari2 sebagai buah sholat nanti dibahas nomor tujuhbelas

setau saya orang yang jidatnya item itu... orang2 banyak sujudnya dan sujudnya gak pake sajadah makanya jidatnya item.. dan saya banyak mengenal mereka, dan kelakuan mereka sopan dan santun serta bersahabat... nah yang suka maling sandal di masjid dan koruptor malah yang dijidatnya gak ada itemnya (just kidding ini).. pointnya kita gak bisa ngejudge orang dari tampilan fisiknya bung..... bisa aja jidatnya item ntar karena abis kejedot.......

dan mengapa orang2 yang jidatnya bisa item ya karena mereka mengikuti sunnah rasullullah shallohu alaihi wa sallam.. mereka kalo shalat di masjid gak pake alas sjadah minimal surban sehingga jidatnya langsung bersentuhan dengan kerasnya ubin.... jadi so what dengan mereka yang jidatnya item...

soal kelakuan sehari2 itu khan menunjukkan kualitas shalatnya... kalo shlatnya sudah bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar berarti shalatnya sudah bagus kalo belum ya wallohu alam....

DH1M4Z
04-01-2012, 11:42 AM
Realita apa ?

Realita bahwa orang yang berbuat baik dan menjauhi yang mungkar termasuk orang yang shalat ? ::hihi::

Trus ukuran seseorang dikatakan shalat itu apa ? karena semata2 berbuat baik dan menjauhi yang mungkar ::oops::




Realita bahwa bahwa shalat rajin , namun pengaruh dari shalat tersebut tidak ada. Masih korup, masih membajak, dll .. ::hihi::
Koreksi kalau aku salah , secara syariat terpenuhi tapi secara hakikat ataupun pengaruh shalat terhadap orang tersebut? ::hihi:

Mau nanya juga nih, kalau melihat realita di atas pendapat mas asum apa? ::hihi::

gogon
04-01-2012, 12:13 PM
huhuhuhu.. skrg makna kata "Sholat" diributkan ;D
what's next? shaum, zakat, haji, syahadat ? ;D

sedgedjenar
04-01-2012, 12:15 PM
setau saya orang yang jidatnya item itu... orang2 banyak sujudnya dan sujudnya gak pake sajadah makanya jidatnya item.. dan saya banyak mengenal mereka, dan kelakuan mereka sopan dan santun serta bersahabat... nah yang suka maling sandal di masjid dan koruptor malah yang dijidatnya gak ada itemnya (just kidding ini).. pointnya kita gak bisa ngejudge orang dari tampilan fisiknya bung..... bisa aja jidatnya item ntar karena abis kejedot.......

dan mengapa orang2 yang jidatnya bisa item ya karena mereka mengikuti sunnah rasullullah shallohu alaihi wa sallam.. mereka kalo shalat di masjid gak pake alas sjadah minimal surban sehingga jidatnya langsung bersentuhan dengan kerasnya ubin.... jadi so what dengan mereka yang jidatnya item...

soal kelakuan sehari2 itu khan menunjukkan kualitas shalatnya... kalo shlatnya sudah bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar berarti shalatnya sudah bagus kalo belum ya wallohu alam....

jadi yang mana yang disebut aqimisholah ?
yg masih berbuat keji dan munkar
atau yang tidak berbuat keji dan munkar ?

---------- Post added at 11:15 AM ---------- Previous post was at 11:14 AM ----------


huhuhuhu.. skrg makna kata "Sholat" diributkan ;D
what's next? shaum, zakat, haji, syahadat ? ;D

anda lupa, di thread yang lain juga meributkan kata Allah lho

::ngakak2::

hajime_saitoh
04-01-2012, 12:25 PM
jadi yang mana yang disebut aqimisholah ?
yg masih berbuat keji dan munkar
atau yang tidak berbuat keji dan munkar ?



Originally Posted by hajime_saitoh View Post
setau saya orang yang jidatnya item itu... orang2 banyak sujudnya dan sujudnya gak pake sajadah makanya jidatnya item.. dan saya banyak mengenal mereka, dan kelakuan mereka sopan dan santun serta bersahabat... nah yang suka maling sandal di masjid dan koruptor malah yang dijidatnya gak ada itemnya (just kidding ini).. pointnya kita gak bisa ngejudge orang dari tampilan fisiknya bung..... bisa aja jidatnya item ntar karena abis kejedot.......

dan mengapa orang2 yang jidatnya bisa item ya karena mereka mengikuti sunnah rasullullah shallohu alaihi wa sallam.. mereka kalo shalat di masjid gak pake alas sjadah minimal surban sehingga jidatnya langsung bersentuhan dengan kerasnya ubin.... jadi so what dengan mereka yang jidatnya item...

soal kelakuan sehari2 itu khan menunjukkan kualitas shalatnya... kalo shlatnya sudah bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar berarti shalatnya sudah bagus kalo belum ya wallohu alam....

pan itu udah ada jawabannya kok pake nanya lagi??

sedgedjenar
04-01-2012, 01:06 PM
pan itu udah ada jawabannya kok pake nanya lagi??

mempertegas aja om
soalnya ada yg masih oopps dan ketawa dengan pernyataan : yang sholatnya bener itu yg perbuatannya tidak keji dan mungkar
atau kalo dalam bahasa saya, yg mendirikan sholat, aqimisholah adalah yang buah sholatnya baik2

::hihi::

Asum
04-01-2012, 01:30 PM
Realita bahwa bahwa shalat rajin , namun pengaruh dari shalat tersebut tidak ada. Masih korup, masih membajak, dll .. ::hihi::
Koreksi kalau aku salah ,

Betul tidak salah, trus apa hubungannya jika orang yang tidak shalatpun masih korupsi ? jadi anda akan bilang wajar jika orang gak shalat korupsi dan gak wajar bagi yang shalat ?


secara syariat terpenuhi tapi secara hakikat ataupun pengaruh shalat terhadap orang tersebut? ::hihi:

Secara syari'at terpenuhi <<< dapet pahala gak dari shalatnya ?
Secara hakikat (menurut istilah klenik) tidak terpenuhi <<< ini shalatnya dapat pahala gak ?

Itu saja pertanyaannya.


Mau nanya juga nih, kalau melihat realita di atas pendapat mas asum apa? ::hihi::
Realita itu kenyaataan mas, dan yang saya sampaikan ini :


Realita bahwa ada orang yang shalat masih berbuat tidak baik, ada yang tidak shalat masih berbuat tidak baik, begitu sebaliknya. Dan yang menjadi hujjah anda apa berkaitan dengan shalat tsb ?
Juga realita, trus apa kaitannya realita yang anda katakan dengan bahasan di sini ? ::hihi::

btw, anda belum menjatuhkan terjemahan mana yang pilih, siapa tau anda punya terjemahan lain ya monggo. Barangkali anda mengartikan sesuai pemahaman Alip ... ::hihi::

jadi (mungkin) yang sudah bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar = shalat <<< bhs klenik ::ngakak2::::ngakak2::

---------- Post added at 12:30 PM ---------- Previous post was at 12:29 PM ----------


...
soalnya ada yg masih oopps dan ketawa dengan pernyataan : yang sholatnya bener itu yg perbuatannya tidak keji dan mungkar
atau kalo dalam bahasa saya, yg mendirikan sholat, aqimisholah adalah yang buah sholatnya baik2

::hihi::
trus anda memahami shalat itu sebagai apa secara "hakikat" ? ::hihi::

pasingsingan
04-01-2012, 02:11 PM
mungkin maksud pertanyaan dimas tuh gini

shalat dng 17 rakaat/hari atau jidatnya ampe item (istilah sedgejenar)
apa tindakan spt itu dapat mencegah kebatilan dan kemungkaran?

benarkah maksudnya demikian dimas? (CMIIW)

sedgedjenar
04-01-2012, 02:14 PM
Secara syari'at terpenuhi <<< dapet pahala gak dari shalatnya ?
Secara hakikat (menurut istilah klenik) tidak terpenuhi <<< ini shalatnya dapat pahala gak ?


wah, bahas pahala segala ?
emang bisa bahas pahala di level syariat ?
ada juga makin ribut

::doh::

emang pahala itu bentuknya apa ?
kalo 2 orang sama2 sholat dhuha, pahalanya siapa yang paling gede ?

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::



trus anda memahami shalat itu sebagai apa secara "hakikat" ? ::hihi::

maap, saya gak mau jawab
udah ketauan arah dan hasilnya akan seperti apa

gogon
04-01-2012, 03:04 PM
...


maap, saya gak mau jawab
udah ketauan arah dan hasilnya akan seperti apa

huuuuuu...
giliran nanya aja semangat, eh pas ditanya balik kok ga mau jawab ;D
Asum & hajime juga udah tau kok hasilnya akan seperti apa, tapi tetep aja jawab tuh

---------- Post added at 02:04 PM ---------- Previous post was at 01:59 PM ----------


... jadi so what dengan mereka yang jidatnya item...

iya sama jidat item aja kok kyknya ngiri banget ;D
atau senewen? ::ngakak2::

Ronggolawe
04-01-2012, 03:24 PM
Mendirikan shalat?
Tentu saja menjalankan shalat 5 waktu, secara
khusyu' dan ikhlas lillahi ta'ala semata-mata.

setelah itu, apapun yang dibaca dan dilakukan
saat shalat, dipraktekkan dalam kehidupan seha
ri-hari.

Misalkan:
1. Hidup dijalan yang lurus yang diridhai Allah, dan
tidak melakukan perbuatan munkar semacam korup
si, maling, madat, madon dan lain penyakit masya
rakat.

2. Mengembangkan sikap kerjasama dengan sesama
manusia, dan membuang jauh-jauh kompetisi yang
tidak perlu. seumur-umur gw shalat berjama'ah, ngga
pernah kejadian rebutan jadi Imam, maka dalam hidup
pun tidak perlu berebut jabatan apapun.

3. Senantiasa merendahkan hati, sebagaimana orang
shalat senantiasa sujud.

4. Akrab dan mesra dengan sesama saudara, sebagai
mana orang yang shalat selalu mengucapkan salam
dan berjabat tangan, meski tidak kenal sekalipun.

5. Satu langkah, satu tujuan, dan taat pada pimpinan
yang sah, baik secara politik, profesional, pengajian,
lingkungan dan lain-lain sebagaimana makmum dalam
shalat yang tidak pernah tampil beda dari imam shalat.

begitu menurut pemahaman gw yang awan bin sok tahu.

sedgedjenar
04-01-2012, 03:34 PM
ane tambahin nih ye

takbiratul ihramnya tangan deket telinga
ini simbol mematikan panca indera (mata, lidah, telinga, hidung, kulit) juga mematikan logika
bahasa simplenya, jangan mikrin apa2 (suruh khusyuk)

ntar ada kesempatan saya jabarin lebih dalam

tangan sedakep seperti mayat
ini simbol kepasrahan, bagai mayat
kalo yang udah masuk level tarikat bisa dimaknai sebagai " bersikaplah bagai mayat di hadapan mursyid"
kalo yang belum masuk tarikat, pake aja makna yg ini " hidup ini semata2 ngejalanin aja, tiada daya upaya melainkan dari Allah"

nah nilai2 itu harus dibawa setelah shalat
harus ada buktinya dikeseharian, gak usah ngomongin pahala apa dosa
yg berdosa sama nggak sama2 gak benjol koq wajahnya (kecuali kepentok meja)

hajime_saitoh
04-01-2012, 08:16 PM
emang pahala itu bentuknya apa ?
kalo 2 orang sama2 sholat dhuha, pahalanya siapa yang paling gede ?


yang paling gede tentunya yang shalatnya paling mendekati cara nabi dan paling khusyuk... ada tuh hadistnya yang mengungkapkan kalo pahala orang tu bervariasi ada yang 1/8, /16/ 1/5 sampai 1/2 dari nilai pahala shalat yang sebenernya....

sedgedjenar
04-01-2012, 09:23 PM
yang paling gede tentunya yang shalatnya paling mendekati cara nabi dan paling khusyuk... ada tuh hadistnya yang mengungkapkan kalo pahala orang tu bervariasi ada yang 1/8, /16/ 1/5 sampai 1/2 dari nilai pahala shalat yang sebenernya....

mendekati cara nabi ? emang cara nabi sholat gimana ?
terus taunya orang sholat itu khusyuk gimana caranya ? di liat apanya?

hajime_saitoh
04-01-2012, 09:30 PM
mendekati cara nabi ? emang cara nabi sholat gimana ?
terus taunya orang sholat itu khusyuk gimana caranya ? di liat apanya?

coba cari buku sifat shalat nabi karangan syaikh Nasirudin al-Albani rahimahullah jilid 1 - 3 disituy penjelasan tentang tata cara shalat nabi sangat jelas dan lengkap...
masalah khusyuk tidaknya sesorang hanya Allah azza wa jallayang tau......

---------- Post added at 08:30 PM ---------- Previous post was at 08:29 PM ----------


takbiratul ihramnya tangan deket telinga
ini simbol mematikan panca indera (mata, lidah, telinga, hidung, kulit) juga mematikan logika
bahasa simplenya, jangan mikrin apa2 (suruh khusyuk)

ntar ada kesempatan saya jabarin lebih dalam

tangan sedakep seperti mayat
ini simbol kepasrahan, bagai mayat
kalo yang udah masuk level tarikat bisa dimaknai sebagai " bersikaplah bagai mayat di hadapan mursyid"
kalo yang belum masuk tarikat, pake aja makna yg ini " hidup ini semata2 ngejalanin aja, tiada daya upaya melainkan dari Allah"

nah ne ada dasar dalil al-Quran atau al-Hadits gak.. tercatat dikitab karangan syaikh yang mana???

sedgedjenar
04-01-2012, 09:57 PM
coba cari buku sifat shalat nabi karangan syaikh Nasirudin al-Albani rahimahullah jilid 1 - 3 disituy penjelasan tentang tata cara shalat nabi sangat jelas dan lengkap...
masalah khusyuk tidaknya sesorang hanya Allah azza wa jallayang tau

::doh::

terus gimana cara ente ngejawab pertanyaan ane, yg lebih banyak pahalanya yg mana tuh dr kedua orang yang sholat ?

dari khusyuknya
tau khusyuk dari mana ?
cuman Allah yang tau

::ngakak2:: ::ngakak2::

tapi ente bener koq
maksudnye kalo ente ngerasa gak bisa ngukur pahala seseorang, langsung aja bilang kaga tau
atau langsung jawab, cuman Allah yang tau



nah ne ada dasar dalil al-Quran atau al-Hadits gak.. tercatat dikitab karangan syaikh yang mana???

kitab karangan syekh wes-ewes bablas angine

::ngakak2:: ::ngakak2::

::arg!::

hajime_saitoh
04-01-2012, 10:25 PM
terus gimana cara ente ngejawab pertanyaan ane, yg lebih banyak pahalanya yg mana tuh dr kedua orang yang sholat ?


pan sudah ana bilang dari cara shalatnya yang mana yang paling mendekati cara Nabi Shalat yang aling banyak pahalanya.. sedangkan kalo dari segi kekhusukan itu ya cuman Allah yang tahu... kita bisa melihat tata cara orang shalat kan.. nah sudah sesuai gak dengan tata carayang ditunjukkan Rasullullah shallohu alaihi wa sallam. gitu aja kok bingung..


kitab karangan syekh wes-ewes bablas angine


tu khan ilmu agama anda hanya ilmu agama menduga2 bukan berdasarkan daliil.. ::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngak ak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::: :ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::

Asum
04-01-2012, 11:12 PM
... Asum & hajime juga udah tau kok hasilnya akan seperti apa, tapi tetep aja jawab tuh...
Kita tau model dia kayak apa, dan saya yakin sampai lebaran monyet gak ada manfaat yg bisa diambil dari dia dalam perkara agama kecuali dia mulai meninggalkan paham sufisme yang cenderung mengarah pada klenik.

Dan khusus untuk DH1M4Z yang mengambil faedah dari perkataan Alip yang entar berguru kepada siapa, apapun jawaban anda, maka saya menggunakan timbangan dalil berikut :


864 -
حدثنا يعقوب بن إبراهيم ثنا إسماعيل ثنا يونس عن الحسن عن أنس بن حكيم الضبي قال خاف من زياد أو ابن زياد فأتى المدينة فلقي أبا هريرة قال فنسبني فانتسبت له فقال يا فتى ألا أحدثك حديثا ؟ قال قلت بلى رحمك الله قال يونس وأحسبه ذكره عن النبي صلى الله عليه و سلم قال إن أول ما يحاسب الناس به يوم القيامة من أعمالهم الصلاة قال يقول ربنا عزوجل لملائكته وهو أعلم انظروا في صلاة عبدي أتمها أم نقصها فإن كانت تامة كتبت له تامة وإن كان انتقص منها شيئا قال انظروا هل لعبدي من تطوع ؟ فإن كان له تطوع قال أتموا لعبدي فريضته من تطوعه ثم تؤخذ الأعمال على ذاكم
K صحيح
(1/290)
864 -
Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bib Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Isma'il, telah menceritakan kepada kami Yunus, dari Al-Hasan, dari Anas bin Hakim ad-Dhabbiy, dia berkata : Dia takut kapada Ziyad atau Ibnu Ziyad kemudian mendatangi Madinah, kemudian bertemu dengan Abu Hurairah ra, dia berkata : kemudian dia menasabkanku dan maka akupun menyatakan nasab kepadanya, kemudian dia berkata : Hai pemuda! maukah aku ceritakan kepadamu suatu hadits ? dia berkata : Aku berkata : Baiklah! Semoga Allah merahmatimu. Yunus berkata : Aku menduganya dia menyebutkan dari Nabi saw, berliau bersabda : "Bahwa yang pertama-tama akan di hisab dari manusia pada hari kiamat dari semua 'amal mereka adalah SHALAT. Dia berkata : tuhan kami 'Azza wa Jalla berfirman kepada malaikat, dan Dia lebih mengetahui : Lihatlah shalat hambaku, apakah sempurna atau kurang. Maka jika sempurna, maka tulis baginya sempurna dan jika terdapat suatu kekurangan dari shalatnya, Allah SWT berfirman : Lihatlah apakah ada shalat sunnah dari hambaku ? Jika ada padanya shalat sunnah, Allah berfirman : sempurnakanlah kekurangan shalat fardhu hambaku dari shalat sunnahnya, kemudian diterima semua 'amal seperti itu -caranya-".
(1/290)
(Muhammad Mahiyuudin 'Abdul Hamiid berkata) K "Shahih"
(Sunan Abu Dawud no.864)


865 -
حدثنا موسى بن إسماعيل ثنا حماد عن حميد عن الحسن عن رجل من بني سليط عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه و سلم بنحوه
(1/291)
865 -
Telah menceritakan kepada kamu Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Humaid, dari Al-Hasan, dari seorang laki-laki dari Bani Salith, dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw seperti itu -di atas-
(1/291)
(Sunan Abu Dawud no.865)


866 -
حدثنا موسى بن إسماعيل ثنا حماد عن داود بن أبي هند عن زرارة بن أوفى عن تميم الداري عن النبي صلى الله عليه و سلم بهذا المعنى قال ثم الزكاة مثل ذلك ثم تؤخذ الأعمال على حسب ذلك
K صحيح
(1/291)
866 -
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Daud bin Abi Hindi, dari Zurarah bin Auf, dari Tamim Ad-Daariy, dari Nabi saw dengan makna seperti ini, beliau (Nabi saw) bersabda : Kemudian Zakat, seperti itu, kemudian diterima semua 'amal sebagimana hisab seperti itu -di atas-.
(Muhammad Mahiyuudin 'Abdul Hamiid berkata) K "Shahih"
(Sunan Abu Dawud no.866)

Untuk Sunan Ibnu Majah, hadits semisal di atas dapat dilihat pada nomor 1425 & 1426 bab ما جاء في أول ما يحاسب به العبد الصلاة (Apa-apa yang dalam dalam hal yang pertama-tama akan dihisab pada seorang hamba adalah shalat)



( 202 ) باب ما جاء في أول ما يحاسب به العبد الصلاة
(1/457)

1425 -
حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة ومحمد بن بشار قالا حدثنا يزيد بن هارون عن سفيان بن حسين عن علي بن زيد عن أنس بن حكيم الضبي قال قال لي أبو هريرة إذا أتيت أهل مصر فأخبرهم أني سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول إن أول ما يحاسب به العبد المسلم يوم القيامة الصلاة المكتوبة فإن أتمها وإلا قيل انظروا هل له من تطوع ؟ فإن كان له تطوع أكملت الفريضة من تطوعه ثم يفعل بسائر الأعمال المفروضة مثل ذلك
K صحيح
(1/458)


1426 -
حدثنا أحمد بن سعيد الدرامي حدثنا سليمان بن حرب حدثنا حماد بن سلمة عن داود بن أبي هند عن زرارة بن أوفى عن تميم الداري عن النبي صلى الله عليه و سلم ح وحدثنا الحسن بن محمد بن الصباح حدثنا عفان حدثنا حماد أنبأنا حميد عن الحسن عن رجل عن أبي هريرة وداود بن أبي هند عن زرارة بن أوفى عن تميم الداري عن النبي صلى الله عليه و سلم قال أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة صلاته فإن أكملها كتبت له نافلة فإن لم يكن أكملها قال الله سبحانه لملائكته انظروا هل تجدون لعبدي من تطوع ؟ فأكملوا بها ما ضيع من فريضته ثم تؤخذ الأعمال على حسب ذلك
K صحيح
(1/458)


Jadi, tidak ada kaitannya antara amal shalat dengan amal perbuatan lainnya, masing2 akan dihisab (diperhitungkan), dan yang pertama dihisab adalah amalan shalat fardhu', baru kemudian berurutan kepada 'amal lainnya seperti : Zakat, Puasa, Haji, dll.


Allahu A'lam


Btw, jadi sudah jelas perintah "aqimish shalat tsb" ?

btw, perintah tsb nyuruh apa ? shalat ? shalat itu apa ya ? do'a ? do'a itu apa ? ::ungg::


kalau sudah tau arti do'a ..... APA PERLU JUNGKIR-BALIK ? ::doh::


Kalau belum tau, maka penjelasannya adalah dari Rasulullah saw, <<< ini kalau mau nyari penjelasan yang valid, tapi kalau mau pemahaman pribadi (karena merasa sudah pinter, sudah sarjana (walau bukan sarjana agama)) atau mau cara-cara klenik ... RESIKO TANGGUNG SENDIRI.


Setidaknya, sudah tergambar syarat seorang ulama tafsir :
1. tau bahasa teks yang mau ditafsir
2. tau sumber rujukan tafsir yang diakui dalam dunia Islam


ke depan bisa saja ... tau ilmu hadits untuk membedakan mana yang shahih dan dha'if.

tau istinbath hukum dari dilalat hadits

tau nasikh-mansukh

tau ... tau ... ehhhh ... tau-tau ... sudah jadi ulama ... ::hohoho::

Asum
05-01-2012, 09:48 AM
Mungkin (kelompok yang berpaham klenik) ada yang akan bertanya :

Kalau sering mencegah dari perbuatan buruk dan munkar dalam arti selalu berbuat baik tetapi gak sholat gimana ? Masih dihitung gak pahala 'amal tsb di sisi Allah SWT ?


Rasulullah saw bersabda :


بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ
(Pemisah) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat. (HR. Muslim no. 257)


بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ
(Pemisah) antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan. (Riwayat Ath-Thabaraniy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no.566).


رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ
“Kepala (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (Sunan at-Tarmidzi no.2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi).


Allah SWT berfirman :


أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا
Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (QS 18:105)


الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi. (QS 5:5)

Orang yang dalam perjalanan (misal di atas perahu dan mobil) atau sakit saja masih diperintahkan untuk tetap shalat 5 waktu. Bahkan yang lupa shalat, masih dituntut untuk shalat ketika ingat. Maka .... apalagi yang tidak punya udzur (halangan) ?

Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasullah saw bersabda :


فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Bila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1358 karena banyak jalannya)

Jadi, menurut hadits di atas, ukuran kebaikan 'amal 'ibadah lainnya tergantung shalatnya, BUKAN SEBALIKNYA sesuai anggapan kelompok berpaham klenik bahwa baik-buruk nya shalat diukur dari 'amalnya.



JANGAN ANGGAP ENTENG "SHALAT SYARI'AT" (menurut istilah klenik)

sedgedjenar
05-01-2012, 10:00 AM
Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasullah saw bersabda :


فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Bila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1358 karena banyak jalannya)

Jadi, menurut hadits di atas, ukuran kebaikan 'amal 'ibadah lainnya tergantung shalatnya, BUKAN SEBALIKNYA sesuai anggapan kelompok berpaham klenik bahwa baik-buruk nya shalat diukur dari 'amalnya.



JANGAN ANGGAP ENTENG "SHALAT SYARI'AT" (menurut istilah klenik)

bentar
ngakak dulu ya ...

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

langsung aja deh kasih contoh cerita ya

1. Ada orang namanya A, sholatnya selalu tepat waktu setelah sholat berdoanya lama akibatnya kerjaan tebengkalai yg mengakibatkan kerjaannya di bantu kerjanya oleh B
2. si B sholatnya gak tepat waktu, tapi kerjaan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

dari contoh di atas, mana sholatnya yang baik ?

pilih aja 1 atau 2 atau kaga milih, gak usah buka lapak dalil dulu, jawab simpel secara cerdas

hajime_saitoh
05-01-2012, 10:00 AM
Jadi, menurut hadits di atas, ukuran kebaikan 'amal 'ibadah lainnya tergantung shalatnya, BUKAN SEBALIKNYA sesuai anggapan kelompok berpaham klenik bahwa baik-buruk nya shalat diukur dari 'amalnya.

jadi intinya kalo shalatnya bagus.. dah sesuai dengan yang dicontohkan nabu muhammad shallollohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tu`maninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.. :ngopi:

sedgedjenar
05-01-2012, 10:03 AM
jadi intinya kalo shalatnya bagus.. dah sesuai dengan yang dicontohkan nabu muhammad shallollohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tu`maninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.. :ngopi:

masuk surganya gak sekalian di sebut ?

Ronggolawe
05-01-2012, 10:30 AM
Kalau sering mencegah dari perbuatan buruk dan munkar dalam arti selalu berbuat baik tetapi gak sholat gimana ? Masih dihitung gak pahala 'amal tsb di sisi Allah SWT ?

kenapa selalu mencurigai orang lain tidak shalat?

Kalau mengacu pada dalil yang loe ajukan, fokus
loe tentang Aqimushalah, adalah Shalat sebagai
mana diajarkan dalam Syariat Islam.

lalu, kenapa tidak dilanjut saja pada fakta, bahwa
banyak orang yang shalat, tapi kelakuannya masih
keji dan munkar?


--ooOoo--
betewe, gw di forum ini sudah dicap bolong-bolong
melaksanakan shalat, padahal gw ngga pernah ngo
mong soal shalat "hakekat"

and FYI, gw pernah debat dengan si Sedged soal
konsep "hakekat" yang diusungnya :)

sedgedjenar
05-01-2012, 10:37 AM
kenapa selalu mencurigai orang lain tidak shalat?

Kalau mengacu pada dalil yang loe ajukan, fokus
loe tentang Aqimushalah, adalah Shalat sebagai
mana diajarkan dalam Syariat Islam.

lalu, kenapa tidak dilanjut saja pada fakta, bahwa
banyak orang yang shalat, tapi kelakuannya masih
keji dan munkar?


--ooOoo--
betewe, gw di forum ini sudah dicap bolong-bolong
melaksanakan shalat, padahal gw ngga pernah ngo
mong soal shalat "hakekat"

and FYI, gw pernah debat dengan si Sedged soal
konsep "hakekat" yang diusungnya :)

ooo di cap sholat bolong itu mental teror aja kali
mental teror itu manjur dalam rangka doktrinisasi
kayak di NII tuh, di ruangan gelap, tertutup di kerubungin beberapa orang kader
di sebutin dosa2 nya sehingga takut
abis itu di jejelin gambaran neraka yg serem sebagai ganjaran kalo ngelawan

kalo di forum mungkin tujuannya agar tidak mendebat balik dan setuju dengan perkataannya

btw, kapan ya elu debat ama gue ?
gue aja lupa

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

Ronggolawe
05-01-2012, 10:51 AM
btw, kapan ya elu debat ama gue ?
gue aja lupa
yang pasti di "inkarnasi" gw sebelumnya, bro :)

Asum
05-01-2012, 10:57 AM
jadi intinya kalo shalatnya bagus.. dah sesuai dengan yang dicontohkan nabu muhammad shallollohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tu`maninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.. :ngopi:
Cantik sekali, dan ini sejalan dengan firman Allah SWT


إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. (QS 29:45)

Jadi nyambung, antara akidah dan 'amal dan sesuai petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya, walau orang-orang berpaham klenik tidak menyukainya :ngopi:

sedgedjenar
05-01-2012, 11:12 AM
yang pasti di "inkarnasi" gw sebelumnya, bro :)

oooo jaman di AK ya ?
maap brader, ane bener2 lupa

terus debatnya udah sampe kata sepakat blm dulu tuh ?

pasingsingan
05-01-2012, 11:20 AM
weeh ...

kok jadi reunian bahas tupik jadul diwarung jadul yak? #-o


kembali keleptop:

jadi, menurut kop sedgejenar
shalat yng bgmn yng mampu mencegah perbuatan keji n munkar?

sedgedjenar
05-01-2012, 11:36 AM
weeh ...

kok jadi reunian bahas tupik jadul diwarung jadul yak? #-o


kembali keleptop:

jadi, menurut kop sedgejenar
shalat yng bgmn yng mampu mencegah perbuatan keji n munkar?

sholat yang berkualitas
yang bisa sampai di titik khusyuk
dan khusyuknya terbawa dalam keseharian

kalo ditanya, bagaimana bisa tau orang itu sholatnya khusyuk ?
lihat aja bawaannya
orang yang sholatnya sudah sampai ke titik khusyuk itu pembawaannya tenang
tidak grasa-grusu, tidak emosional
biasa dalam rapat2 orang yang jenis ini akan keliatan koq

kenapa bisa seperti itu ??
karena ketika orang mencapai titik khusyuk itu ibarat hati melebar, meluas
seperti orang haus di kasih air segar, sejuk, tenang
maap, keadaan khusyuk sebenarnya lebih dari itu, susah cari padanan katanya

nah, efek ketenangan ini terbawa dikeseharian, walopun nggak lagi sholat yang sujud2 dan mentok2 in jidat ke sajadah

hajime_saitoh
05-01-2012, 11:38 AM
sholat yang berkualitas
yang bisa sampai di titik khusyuk
dan khusyuknya terbawa dalam keseharian

cuman nambahin shalat bukan hanya masalah khusyuk bung.. tapi juga harus sesuai dengan syariat.........

sedgedjenar
05-01-2012, 12:02 PM
cuman nambahin shalat bukan hanya masalah khusyuk bung.. tapi juga harus sesuai dengan syariat.........

ini sama aja saya njelasin ke orang lain tentang segarnya minum air
lalu anda nyeletuk, jangan cuma air bung, tapi pake gelas

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

hajime_saitoh
05-01-2012, 12:26 PM
ini sama aja saya njelasin ke orang lain tentang segarnya minum air
lalu anda nyeletuk, jangan cuma air bung, tapi pake gelas



apakah ada yang salah dengan pernyataan saya hingga anda tertawa????

sedgedjenar
05-01-2012, 12:45 PM
apakah ada yang salah dengan pernyataan saya hingga anda tertawa????

mas, orang ketawa itu karena lucu
bukan karena salah

mas pernah ketawa gak sih ?

hajime_saitoh
05-01-2012, 12:50 PM
mas, orang ketawa itu karena lucu
bukan karena salah

mas pernah ketawa gak sih ?

kalo gitu apakah ada yang lucu dengan pernyataan saya???

Asum
05-01-2012, 12:53 PM
sholat yang berkualitas
yang bisa sampai di titik khusyuk
...
Sederhana saja : khusyuk itu apa ? :ngopi:

Jangan katakan soal hakikat lagi atau bersumber dari paham klenik ya, anda tidak akan pernah tau bagaimana mencapai khusyu jika anda tidak paham maksud dan tujuan dari kata tsb.


Ibarat orang yang gak paham bhs Inggris disuruh : "straight a head" <<< ini kalo pake ilmu klenik modelnya dirasa-rasa ... rasanga begini ... rasanya begitu ...rasanya ... rasanya ... nyasar ... ::ngakak2::

gogon
05-01-2012, 12:57 PM
kalo gitu, duduk ndekem ngadep ngulon aja, 1 jam misalnya
yg penting khusyuk


::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::

DH1M4Z
05-01-2012, 12:58 PM
@Asum :

Mungkin perlu saya sampaikan kronologis postingan saya sebelumnya :

- Orang yang mementingkan hakikat tapi tidak menjalani syariat , kemungkinan malah tidak akan shalat. Sepanjang dia setiap hari "madep" selalu mengingat Allah secara kusyuk dan berdoa lantas apa gunanya shalat?

- Orang yang setiap hari melakukan shalat (menjalani syariat) , namun tidak memikirkan "hakikat" shalat tersebut. Dia menjalani shalat sebatas ritual , tapi tidak khusyuk serta menjaga tu`maninah ( seperti yang disampaikan rekan hajime_saitoh, apabila shalat khusyuk dan tyuma'ninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.) , maka yang terjadi adalah yang banyak terjadi di sekeliling kita. Shalat "iya", tapi perbuatan keji dan munkar "iya juga" , (seperti yang disampaikan Pak Alif , masih memakai windows bajakan , menyakiti tetangga, membincangkan keburukan orang, dsb.


Anda bisa menangkap maksud saya?

Kalau nggak, untuk konsumsi saya sendiri aja, ehehehe....

hajime_saitoh
05-01-2012, 01:02 PM
- Orang yang mementingkan hakikat tapi tidak menjalani syariat , kemungkinan malah tidak akan shalat. Sepanjang dia setiap hari "madep" selalu mengingat Allah secara kusyuk dan berdoa lantas apa gunanya shalat?

- Orang yang setiap hari melakukan shalat (menjalani syariat) , namun tidak memikirkan "hakikat" shalat tersebut. Dia menjalani shalat sebatas ritual , tapi tidak khusyuk serta menjaga tu`maninah ( seperti yang disampaikan rekan hajime_saitoh, apabila shalat khusyuk dan tyuma'ninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.) , maka yang terjadi adalah yang banyak terjadi di sekeliling kita. Shalat "iya", tapi perbuatan keji dan munkar "iya juga" , (seperti yang disampaikan Pak Alif , masih memakai windows bajakan , menyakiti tetangga, membincangkan keburukan orang, dsb.


jadi siapakah yang lebih baik?? yang hakekat tapi tidak shalat... atau yang shalat tapi masih maksiat.....

DH1M4Z
05-01-2012, 01:11 PM
jadi siapakah yang lebih baik?? yang hakekat tapi tidak shalat... atau yang shalat tapi masih maksiat.....

Pendapat saya (pribadi), dua-duanya jelek

Yang paling baik, shalat yang mengerti hakikat
Shalat tersebut bisa mempengaruhi perilaku yang menjalankannya

sedgedjenar
05-01-2012, 01:15 PM
Sederhana saja : khusyuk itu apa ? :ngopi:

Jangan katakan soal hakikat lagi atau bersumber dari paham klenik ya, anda tidak akan pernah tau bagaimana mencapai khusyu jika anda tidak paham maksud dan tujuan dari kata tsb.


Ibarat orang yang gak paham bhs Inggris disuruh : "straight a head" <<< ini kalo pake ilmu klenik modelnya dirasa-rasa ... rasanga begini ... rasanya begitu ...rasanya ... rasanya ... nyasar ... ::ngakak2::

saya belum yakin anda bisa ber-sederhana
pertanyaan yg butuh jawaban sederhana aja anda lewatkan




1. Ada orang namanya A, sholatnya selalu tepat waktu setelah sholat berdoanya lama akibatnya kerjaan tebengkalai yg mengakibatkan kerjaannya di bantu kerjanya oleh B
2. si B sholatnya gak tepat waktu, tapi kerjaan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

dari contoh di atas, mana sholatnya yang baik ?

pilih aja 1 atau 2 atau kaga milih, gak usah buka lapak dalil dulu, jawab simpel secara cerdas

hajime_saitoh
05-01-2012, 01:21 PM
Quote Originally Posted by sedgedjenar View Post

1. Ada orang namanya A, sholatnya selalu tepat waktu setelah sholat berdoanya lama akibatnya kerjaan tebengkalai yg mengakibatkan kerjaannya di bantu kerjanya oleh B
2. si B sholatnya gak tepat waktu, tapi kerjaan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

dari contoh di atas, mana sholatnya yang baik ?

pilih aja 1 atau 2 atau kaga milih, gak usah buka lapak dalil dulu, jawab simpel secara cerdas

emank ada faktanya?? shalat tepat waktu kalo berjamaah pun gak akan makan waktu sampai satu jam... orang kalo zikir sehabis shalat pun gak akan makan waktu 30 menit..... apalagi ampe sejam... shalat aja yang 4 rakaat kalo berjamaah paling lama 10 menit

---------- Post added at 12:21 PM ---------- Previous post was at 12:20 PM ----------


Pendapat saya (pribadi), dua-duanya jelek

Yang paling baik, shalat yang mengerti hakikat
Shalat tersebut bisa mempengaruhi perilaku yang menjalankannya

yup setuju emangk dua2nya jelek.. cuman untuk yang pertama orang yang khusuk tapi gak shalat itu berbahaya karena mendekatkan diri kepada kekafiran dan kesyirikan...

sedgedjenar
05-01-2012, 01:29 PM
kalo gitu, duduk ndekem ngadep ngulon aja, 1 jam misalnya
yg penting khusyuk


::ngakak2::::ngakak2::::ngakak2::

dikira ndekem diem 1 jam itu gampang kali ye ?
coba dulu mas, baru komentar

::ngakak2::

semua agama itu ada ibadahnya, apa yang akan diraih dari semua ibadah2 itu ?
cuma satu, khusyuk

sama halnya orang haus
bisa pake gelas
bisa pake tangan
bisa pake mangkok
bisa pake botol
atau mangap dr sumber air

jadi mau ngadep ngulon kek, mau jungkir kepala dibawah sikap yoga, atau sujud2 nungging
tujuannya satu, khusyuk

khusyuk itu apa ?
khusyuk itu diam
diam apanya, diam pikiran
kenapa harus diam ? supaya bisa tau bahasa Tuhan
buat apa tau bahasa Tuhan, ya buat berkomunikasi, bercakap2 dengan Tuhan
supaya apa ?
supaya gak keder, supaya gak tersesat
supaya kalo ditanya, jawabnya gak muter2 sampe cililitan, pas udah diterminal jawabnya : cuma Allah yang tau

::arg!:: ::arg!::

---------- Post added at 12:27 PM ---------- Previous post was at 12:22 PM ----------


jadi siapakah yang lebih baik?? yang hakekat tapi tidak shalat... atau yang shalat tapi masih maksiat.....

yang sampai maqom hakekat gak harus muslim
ini dengan asumsi makna shalat bagi anda adalah yg bungkuk, sujud dan duduk

di agama buddha banyak yang sampe level hakikat
di agama kristen juga ada
dalam hindu juga banyak

nah mereka2 yang sudah level hakekat ya perbuatannya baik2, tidak emosional, tenang, kalem
karena mereka semua sudah sampe di satu titik, khyusuk

---------- Post added at 12:29 PM ---------- Previous post was at 12:27 PM ----------


emank ada faktanya?? shalat tepat waktu kalo berjamaah pun gak akan makan waktu sampai satu jam... orang kalo zikir sehabis shalat pun gak akan makan waktu 30 menit..... apalagi ampe sejam... shalat aja yang 4 rakaat kalo berjamaah paling lama 10 menit

mangkanya ente naik haji mas
liat pas sholat pada tepat waktu semua
tapi apa ? pada sikut2 an rebutan tempat, gak mau ngalah

::ngakak2:: ::ngakak2::

DH1M4Z
05-01-2012, 01:30 PM
yup setuju emangk dua2nya jelek.. cuman untuk yang pertama orang yang khusuk tapi gak shalat itu berbahaya karena mendekatkan diri kepada kekafiran dan kesyirikan...

Yang shalat tapi masih syirik pun juga banyak .. :mrgreen:

Asum
05-01-2012, 01:34 PM
...
- Orang yang setiap hari melakukan shalat (menjalani syariat) , namun tidak memikirkan "hakikat" shalat tersebut.

hakikat ... hakikat ... hakikat ... hakikat toh opo ?

Trus ketika dikaitkan dengan shalat, maksute opo dengan hakikat shalat ? ::ungg::

Ni ... bau-baunya bhs klenik nih, bhs alam roh ... ::hihi::


Anda bisa menangkap maksud saya?

Tidak bisa !


Kalau nggak, untuk konsumsi saya sendiri aja, ehehehe....
Ohh ... konsumsi pribadi, bukan untuk publik. :ngopi:

gogon
05-01-2012, 01:35 PM
dikira ndekem diem 1 jam itu gampang kali ye ?
coba dulu mas, baru komentar

::ngakak2::

loh ;D
emangnya loe kira gw ga pernah duduk berjam-jam? ;D
itu karena gw dah sering ngelakuin, makanya gw komentar

tapi sorry gw duduk diem ndekemnya bukan dalam rangka sholat khusyuk ;D
sholat yg gw lakuin ada syariatnya, ada syarat sah sholatnya
ngga diem ndekem kyk batu ;D

kalo kerja khan sering duduk diem aja tuh, ga terasa udah berjam-jam
atau lagi ngikutin majelis ta'lim, ngikutin pengajian, rapat RT/RW dll dsb.


jangan2 situ sering ya duduk diem ndekem sambil "sholat" secara khusyuk?
kalo iya, ajaran nabi siapa tu sholat model begitu?



semua agama itu ada ibadahnya, apa yang akan diraih dari semua ibadah2 itu ?
cuma satu, khusyuk

sama halnya orang haus
bisa pake gelas
bisa pake tangan
bisa pake mangkok
bisa pake botol
atau mangap dr sumber air

jadi mau ngadep ngulon kek, mau jungkir kepala dibawah sikap yoga, atau sujud2 nungging
tujuannya satu, khusyuk

khusyuk itu apa ?
khusyuk itu diam
diam apanya, diam pikiran
kenapa harus diam ? supaya bisa tau bahasa Tuhan
buat apa tau bahasa Tuhan, ya buat berkomunikasi, bercakap2 dengan Tuhan
supaya apa ?
supaya gak keder, supaya gak tersesat
supaya kalo ditanya, jawabnya gak muter2 sampe cililitan, pas udah diterminal jawabnya : cuma Allah yang tau..


gw baca ini, malah jadi inget acara TV jadul
"Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa"

Asum
05-01-2012, 01:45 PM
saya belum yakin anda bisa ber-sederhana

Try me !


pertanyaan yg butuh jawaban sederhana aja anda lewatkan

1. Ada orang namanya A, sholatnya selalu tepat waktu setelah sholat berdoanya lama akibatnya kerjaan tebengkalai yg mengakibatkan kerjaannya di bantu kerjanya oleh B
2. si B sholatnya gak tepat waktu, tapi kerjaan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

dari contoh di atas, mana sholatnya yang baik ?

pilih aja 1 atau 2 atau kaga milih, gak usah buka lapak dalil dulu, jawab simpel secara cerdas
Pertanyaan di atas anda anggap pertanyaan yang brilian ?

Jawabnya gampang : A

Saya gak akan berikan dalilnya, karena kalau saya berikan dalilnya, sudah bisa saya duga anda akan muter2 seperti baling2 ... ::hihi::

Eh ... anda tau arti sholat gak ? sholat itu apa ya ? gimana shalat tsb ? :ngopi:


Bicara kesana kemari soal shalat khusyu, hakikat shalat, dst ... disuruh milih arti shalat saja gak mau jawab ... ::arg!::

Asum
05-01-2012, 01:47 PM
...
gw baca ini, malah jadi inget acara TV jadul
"Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa"
Sing penting eling .... ::hihi:: , bhs klenik .... ::ngakak2::

sedgedjenar
05-01-2012, 01:51 PM
loh ;D
emangnya loe kira gw ga pernah duduk berjam-jam? ;D
itu karena gw dah sering ngelakuin, makanya gw komentar

tapi sorry gw duduk diem ndekemnya bukan dalam rangka sholat khusyuk ;D
sholat yg gw lakuin ada syariatnya, ada syarat sah sholatnya
ngga diem ndekem kyk batu ;D

kalo kerja khan sering duduk diem aja tuh, ga terasa udah berjam-jam
atau lagi ngikutin majelis ta'lim, ngikutin pengajian, rapat RT/RW dll dsb.



ya anda duduk bukan dalam rangka mencapai khusyuk koq mau disamain duduk ndekem dalam rangka khusyuk
jauh panggang dari api

gak bisa disamain mas

yang saya maksud duduk ndekem dalam rangka mencapai khusyuk itu meditasi
duduk diam henang, hening, eling
henang, diamkan ragamu
hening, diamkan pikiranmu
eling, jangan ngelamun jangan pikiran kosong



jangan2 situ sering ya duduk diem ndekem sambil "sholat" secara khusyuk?
kalo iya, ajaran nabi siapa tu sholat model begitu?


sering bgt mas, mau ikutan ?
ajarannya siapa ? ajaran Nabi Muhammad sebelum turunnya agama ente (ente pikir Rasul di gua hiro itu ngapain ? arisan rt apa majelis taklim ?)
ajarannya Siddharta Gautama, ajarannya Krishna, ajaran leluhur nusantara




gw baca ini, malah jadi inget acara TV jadul
"Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa"

emang agama ente gak diajarin percaya pada tuhan yang maha esa ?

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

---------- Post added at 12:51 PM ---------- Previous post was at 12:47 PM ----------


Try me !


Pertanyaan di atas anda anggap pertanyaan yang brilian ?

Jawabnya gampang : A

Saya gak akan berikan dalilnya, karena kalau saya berikan dalilnya, sudah bisa saya duga anda akan muter2 seperti baling2 ... ::hihi::

Eh ... anda tau arti sholat gak ? sholat itu apa ya ? gimana shalat tsb ? :ngopi:


Bicara kesana kemari soal shalat khusyu, hakikat shalat, dst ... disuruh milih arti shalat saja gak mau jawab ... ::arg!::

wah, mana ada saya bilang pertanyaan itu brilian ?
anda seneng ya berprasangka ?

::ngakak2::

nih saya kasih bukti kalo pertanyaan itu gak brilian, pertanyaan itu salah dan saya ralat
mana di antara kedua itu yang aqimisholah nya bener
maksudnya mana yg mendirikan sholatnya bener ?

Asum
05-01-2012, 02:03 PM
wah, mana ada saya bilang pertanyaan itu brilian ?
anda seneng ya berprasangka ?

::ngakak2::

Ow ... salah pertanyaan karena jawabannya tidak sesuai yang diinginkannya .. ::ngakak2::


nih saya kasih bukti kalo pertanyaan itu gak brilian, pertanyaan itu salah dan saya ralat
mana di antara kedua itu yang aqimisholah nya bener
maksudnya mana yg mendirikan sholatnya bener ?
Tetep : 1. ::hihi::

sedgedjenar
05-01-2012, 02:14 PM
Ow ... salah pertanyaan karena jawabannya tidak sesuai yang diinginkannya .. ::ngakak2::


Tetep : 1. ::hihi::

oooo kalo menilik tulisan anda dibawah ini
itu artinya amalnya a berupa melalaikan pekerjaan itu juga baik dong ?




Dalam sebuah riwayat disebutkan Rasullah saw bersabda :


فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ
Bila shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Ausath, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1358 karena banyak jalannya)

Jadi, menurut hadits di atas, ukuran kebaikan 'amal 'ibadah lainnya tergantung shalatnya, BUKAN SEBALIKNYA sesuai anggapan kelompok berpaham klenik bahwa baik-buruk nya shalat diukur dari 'amalnya.

Asum
05-01-2012, 02:23 PM
oooo kalo menilik tulisan anda dibawah ini
itu artinya amalnya a berupa melalaikan pekerjaan itu juga baik dong ?
ah masa ? begitukah kemampuan berfikir anda ?

Jika ada yang shalatnya bener, memahami apa yang dia baca dalam shalatnya, apakah mungkin dia masih mau berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT ?

Ambil contoh misal, ada orang yng shalatnya sudah baik, paham apa yang dia baca dalam shalatnya, tetapi ybs lalai sehingga berbuat hal-hal yang dilarang agama <<< apakah ini artinya dia tidak shalat ? tidak bagus shalatnya ?

Manusia itu tempat salah <<< ini pasti, dan sebaik-baiknya yang bersalah adalah meminta ma'af dan bertobat.

Tetapi, bukan berarti karena berbuat salah, maka hapus pahala shalatnya, ini beda lagi. Makanya dalam riwayat tsb disebutkan bahwa yang diprioritaskan dalam hisab adalah shalat, karena shalat cermin keta'atan hamba dalam memenuhi perintah Tuhannya. <<< anda tidak perlu dalil kan, maka tidak saya copas. Percuma ...

---------- Post added at 01:23 PM ---------- Previous post was at 01:22 PM ----------

Bagaimana jika saya berikan opsi ke-3

3. si C sholatnya tepat waktu, dan kerjaannya juga diselesaikan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

^ anda pilih mana ? 1,2, atau 3 ... ? ::bwekk::

DH1M4Z
05-01-2012, 04:05 PM
Tidak bisa !




Ya sudah..... ::elaugh::

sedgedjenar
05-01-2012, 04:19 PM
ah masa ? begitukah kemampuan berfikir anda ?

Jika ada yang shalatnya bener, memahami apa yang dia baca dalam shalatnya, apakah mungkin dia masih mau berbuat sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT ?

Ambil contoh misal, ada orang yng shalatnya sudah baik, paham apa yang dia baca dalam shalatnya, tetapi ybs lalai sehingga berbuat hal-hal yang dilarang agama <<< apakah ini artinya dia tidak shalat ? tidak bagus shalatnya ?

Manusia itu tempat salah <<< ini pasti, dan sebaik-baiknya yang bersalah adalah meminta ma'af dan bertobat.



kembali ke statemen anda, manusia itu tempatnya salah kan ?
seperti yang dhimas bilang bahwa dalam kenyataannya ada aja yang gitu, sholatnya rajin tapi korupsi
gak usah jauh2, orang naik haji aja didepan ka'bah sholatnya tepat waktu tapi nyatanya apa ? rebutan tempat dan sikut2 an
apa dia gak paham apa yang dibaca ? gimana gak paham ? lha wong dia sendiri orang arab koq

mungkin sepanjang hidup anda sampe sekarang orangnya baik2 semua ya ? orangnya sholat tepat waktu dan kelakuannya baik semua ?
keren lah kalo emang gitu
kalo fakta itu yang saya lihat dan saya alami anda mau pake dalil setumpuk juga gak ngaruh mas



Tetapi, bukan berarti karena berbuat salah, maka hapus pahala shalatnya, ini beda lagi. Makanya dalam riwayat tsb disebutkan bahwa yang diprioritaskan dalam hisab adalah shalat, karena shalat cermin keta'atan hamba dalam memenuhi perintah Tuhannya. <<< anda tidak perlu dalil kan, maka tidak saya copas. Percuma ...

saya gak bilang bahwa hapus pahalanya koq
soal pahala itu gak usah dibahas, karena ujung2 nya pasti cuma Allah yang tau
jadi dapet pahala atau nggak biarin aja itu urusan Allah

kalo mau berdalil sama saya silakan aja
tapi jangan tekstual, itu teori, debatable
kalo mau berdalil ayo aja, asal itu bersumber dari apa yang sudah anda lakukan dan alami
lalu di cross check dengan dalil tekstual biar klop teori sama praktek
biar seperti pep guardiola, praktek dan teorinya sejalan

tapi dalam konteks sharing, bukan mencari salah atau benar



Bagaimana jika saya berikan opsi ke-3

3. si C sholatnya tepat waktu, dan kerjaannya juga diselesaikan tepat waktu bahkan bisa membantu kerjaan temannya

^ anda pilih mana ? 1,2, atau 3 ... ? ::bwekk::

nah ini yang saya bicarakan
no 3 itu teori dan prakteknya sejalan
seperti pep guardiola, carlo anceloti atau christian hadinata[

Asum
05-01-2012, 04:39 PM
...
nah ini yang saya bicarakan
no 3 itu teori dan prakteknya sejalan
seperti pep guardiola, carlo anceloti atau christian hadinata
kalau itu yang lo maksud, kenapa contoh tsb tidak elo berikan ? ::ngakak2::

Dan siapa bilang shalat 5 waktu itu teori dan perbuatan menjauhi buruk itu praktek ? <<<< ini baru teori, teori klenik. Sedangkan apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya menuntut praktek (terkait perbuatan).

Anda tau teorinya bahwa shalat itu wajib, KERJAKAN!. Anda tau teorinya bahwa tidak sah shalat tanpa menghadap kiblat, KERJAKAN !. Anda tau bahwa shalat itu yang pertama akan dihisab pada hari kiamat, KERJAKAN!. Jangan dinomor duakan pelaksanaannya ! <<<< ini semua teori yang menuntut praktek.

Anda tau, korupsi itu haram. TINGGALKAN ! <<< ini teori yang menuntut praktek.

Bukan mengkhayal seolah inti (hakikat) sholat itu menjauhi perbuatan keji dan mungkar, maka yang sudah bisa
menjauhi perbuatan keji dan mungkar = shalat ... <<< teori dan praktek klenik ::ngakak2:: ::ngakak2::

Yang masih mencuri-curi waktu kerja, suka korupsi = TIDAK SHALAT, cuman shalat syari'at belum sampai tahap hakikat. ::ngakak2::::ngakak2::

Shalat hakikat atau hakikat shalat itu apa ? <<<< jawab dong, jangan cuman minta bisikan dari alam roh semata. Arti shalat aja gak mau milih, ini malah buat istilah2 yang gak jelas ::doh::

sedgedjenar
05-01-2012, 04:47 PM
Shalat hakikat atau hakikat shalat itu apa ? <<<< jawab dong, jangan cuman minta bisikan dari alam roh semata. Arti shalat aja gak mau milih, ini malah buat istilah2 yang gak jelas ::doh::

udah dijawab om
dithread induknya ini sebelum di split mbah Umbaran... ups maksudnya mbah pasingsingan

Asum
05-01-2012, 04:51 PM
Ya sudah..... ::elaugh::
Hmmpphhh ...

Dari sekian panjang petuah-petuah dan kata-kata mutiara, ternyata anda tidak punya pendapat soal apa itu shalat (secara bhs) dan bagaimana menjelaskan hakikat shalat. Selain 1 dalil saja yang diyakini (tanpa perlu tau arti shalat itu sendiri) yaitu : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Kalau boleh saya terjemahkan kata shalat menjadi "menyeru/memohon/meminta", maka tinggal substitusi aja ke dalam kalimat di atas menjadi : Sesungguhnya "menyeru/memohon/meminta" itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Dan hakikat shalat menjadi hakikat "menyeru/memohon/meminta" <<< hakikat itu apa sih ?

ntar ada lagi istilah hakikat dalam hakikat. ::doh::

---------- Post added at 03:51 PM ---------- Previous post was at 03:48 PM ----------


udah dijawab om
dithread induknya ini sebelum di split mbah Umbaran... ups maksudnya mbah pasingsingan
Boyong kemari, jelas kok pola pikir lo tsb sesuai kalimat di atas :

no 3 itu teori dan prakteknya sejalan
Artinya : ritual shalat syari'at (sesuai istilah klenik) boleh ditinggalkan ketika sudah bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Buang teori, kerjakan praktek. <<<< hakikat shalat ::arg!::

sedgedjenar
05-01-2012, 05:11 PM
Boyong kemari, jelas kok pola pikir lo tsb sesuai kalimat di atas :


wuih, boyong kemari ? yg perlu siapa om ?
usaha dong, dah gede blon sih ?

::ngakak2::



Artinya : ritual shalat syari'at (sesuai istilah klenik) boleh ditinggalkan ketika sudah bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Buang teori, kerjakan praktek. <<<< hakikat shalat ::arg!::

syariat dibuang kalo udah sampe level ngebuang
dan itu ada di atas levelnya hakekat.... tapi jgn dibahas ya, bahas hakekat aja udah bikin spanneng
jadi kalo blm sampe diatas hakekat, jangan coba2 ngebuang karena akan menghadapai banyak jenis orang macam ente sama hajime

jangankan syariat, agama aja di buang kalo mau ketemu Tuhan

nah lho... makin seru deh nih

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::


eh, mbah pasing jgn senyum2 aja, seneng nontonnya ya? uwekekekekke....

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

gogon
05-01-2012, 05:12 PM
ya anda duduk bukan dalam rangka mencapai khusyuk koq mau disamain duduk ndekem dalam rangka khusyuk
jauh panggang dari api

gak bisa disamain mas

yang saya maksud duduk ndekem dalam rangka mencapai khusyuk itu meditasi
duduk diam henang, hening, eling
henang, diamkan ragamu
hening, diamkan pikiranmu
eling, jangan ngelamun jangan pikiran kosong


loh saya khan ngerespon postinganmu yg ini:

dikira ndekem diem 1 jam itu gampang kali ye ?
coba dulu mas, baru komentar

::ngakak2::

===========================================



sering bgt mas, mau ikutan ?
ajarannya siapa ? ajaran Nabi Muhammad sebelum turunnya agama ente (ente pikir Rasul di gua hiro itu ngapain ? arisan rt apa majelis taklim ?)
ajarannya Siddharta Gautama, ajarannya Krishna, ajaran leluhur nusantara
wah bener campur2 nih
pluralisme beragama
kalo es campur sih enak ;D


Andaipun benar itu yg dilakukan Nabi Muhammad, perbuatan itu ga pernah diajarkan kepada umatnya
lagian saat itu Muhammad belum jadi Nabi. Belum dapet informasi bagaimana sebaiknya ibadah yang diwajibkan.

jadi kalo ngikutin ngedekem di goa, berarti mundur dong ke jaman awal pra-kenabian.
sia-sia lah perjuangan Nabi Muhammad selama hampir 23 tahun kemudian (setelah ndekem di Gua Hiro itu)

kalo Gautama & Khrisna, dan ajaran leluhur Nusantara, sudah banyak dirubah oleh Wali Songo (ini dilihat dari perspektif Islam loh ya).
hanya saja menurut gw pribadi tugas Wali Songo belum selesai, masih ada ajaran Islam di Jawa yg berbau Kejawen.




emang agama ente gak diajarin percaya pada tuhan yang maha esa ?

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::
diperjelas deh: gw jadi inget jaman dulu: Aliran Kepercayaan.
jadi dulu ada 5 agama yg diakui di Indonesia, plus 1 aliran kepercayaan ini.
eh iya kyknya masih ada yah aliran ini.. cuman udah ngga tampil di TV.

kalo pertanyaan yg terakhir itu tanpa gw jawab pun ente dah tau khan jawabannya? :)

Asum
05-01-2012, 05:26 PM
...
jangankan syariat, agama aja di buang kalo mau ketemu Tuhan

nah lho... makin seru deh nih

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::

ya ... ya ... ya ... sehingga dalam tahapan ma'rifat anda menyadari ... Hei ternyata aku ini Allah ... ::hohoho::


:iamdead:

sedgedjenar
05-01-2012, 05:42 PM
loh saya khan ngerespon postinganmu yg ini:

===========================================


ngerespon tapi disalah persepsikan
ndekem itu diem, gak bergerak

terus anda kasih contoh duduk di majelis taklim yang bisa gerak, anda kasih contoh duduk dikantor yg tau2 udah sore
mana ada diemnya dalam duduk macam gitu mas
paling banter diemnya 5 menit doang

sekali lagi, jauh panggang dari api




wah bener campur2 nih
pluralisme beragama
kalo es campur sih enak ;D


enak mas
dulu saya alergi sama kristen karena tuhannya bukan Allah, sehingga saya sering berdebat rebutan tuhan sama mereka
saya gak suka sama buddha karena gak punya tuhan, sehingga saya sering katain mereka calon keraknya neraka
saya benci sama hindu karena menyembah pohon dan pake sajen, sehingga saya seneng kalo mereka ketimpa susah karena saya anggap itu azab

setelah makan es campur sekarang saya enak
saya paham konsep ketuhanan kristen, saya mengerti khusyuk karena meditasi buddhist, saya merasakan nikmat alfatihah dalam gayatri mantra
saya gak memandang perbedaan agama teman saya, bicara sering nyambung karena gapnya sudah berkurang
banyak lagi lha enaknya



Andaipun benar itu yg dilakukan Nabi Muhammad, perbuatan itu ga pernah diajarkan kepada umatnya
lagian saat itu Muhammad belum jadi Nabi. Belum dapet informasi bagaimana sebaiknya ibadah yang diwajibkan.

jadi kalo ngikutin ngedekem di goa, berarti mundur dong ke jaman awal pra-kenabian.
sia-sia lah perjuangan Nabi Muhammad selama hampir 23 tahun kemudian (setelah ndekem di Gua Hiro itu)


hehehehe... mas anda gak usah bicara sia-sia usaha nabi deh
liat faktanya aja sesama islam juga bacok2 an koq

::ngakak2:: ::ngakak2::

kalo dalam matematika, orang yang memakai rumus akan beda kualitasnya sama orang yang tau asal muasal rumus
nah kira2 seperti itulah dalam sholat
yang cuma tau diperintah doang tanpa tau asalnya dari mana seperti apa dan akan kemana akan beda dengan yang tau asal muasal sholat
kalo dibilang sholat itu mi'raj nya kaum mukmin seperti mi'rajnya nabi, berapa banyak yang bisa sampe ke level itu sih ? sedikit banget
karena apa ? karena sholatnya cuma ngegugurin kewajiban aja, gak ada buahnya
dengan alesan apa ? ah yg penting gue sholat, dan itu pasti ada pahalanya

::doh::

gak usah sensi baca tulisan saya, instropeksi aja
liat ke diri masing2
kalo anda gak merasa seperti yang saya sebutkan ya santai aja
kecuali anda ngerasa seperti yg saya sebutkan, silakan aja mencak2
saya jabanin



kalo Gautama & Khrisna, dan ajaran leluhur Nusantara, sudah banyak dirubah oleh Wali Songo (ini dilihat dari perspektif Islam loh ya).
hanya saja menurut gw pribadi tugas Wali Songo belum selesai, masih ada ajaran Islam di Jawa yg berbau Kejawen.


emang kriteria selesainya gimana mas ?
seluruh indonesia jadi satu agama anu gitu ?
atau seluruh dunia jadi satu agama ?



diperjelas deh: gw jadi inget jaman dulu: Aliran Kepercayaan.
jadi dulu ada 5 agama yg diakui di Indonesia, plus 1 aliran kepercayaan ini.
eh iya kyknya masih ada yah aliran ini.. cuman udah ngga tampil di TV.

kalo pertanyaan yg terakhir itu tanpa gw jawab pun ente dah tau khan jawabannya? :)

kali aja dalam agama ente gak diajarin percaya sama Tuhan yang maha esa
takutnya anda jadi heran dan asing dengan istilah Kepercayaan thd Tuhan Yang Maha Esa

::hihi:: ::hihi:: ::hihi::

---------- Post added at 04:42 PM ---------- Previous post was at 04:38 PM ----------


ya ... ya ... ya ... sehingga dalam tahapan ma'rifat anda menyadari ... Hei ternyata aku ini Allah ... ::hohoho::


:iamdead:

tergantung bagaimana anda memaknai kata aku
kalo ngupas hakekat aja masih kepleset terus mau paham akan kalimat anna al haq

ya ntar2 aja deh

mendingan lawan wahabi ahmadiyah, sunni atau syiah aja dulu biar masuk surga

Asum
05-01-2012, 05:54 PM
...
tergantung bagaimana anda memaknai kata aku
kalo ngupas hakekat aja masih kepleset terus mau paham akan kalimat anna al haq


Lah ... yang gak bisa jelasin arti hakikat siapa ? emang itu bhs apa ? bhs roh ? ::oops::


ya ntar2 aja deh

Saya mah gak butuh ilmu klenik. <<< inimah sudah jelas sesat.

Adapun sengaja saya paksa anda untuk menjawab hanya sekedar ingin memperjelas status, benarkah anda berpaham klenik semisal syekh Siti Djenar ? ::hihi::


mendingan lawan wahabi ahmadiyah, sunni atau syiah aja dulu biar masuk surga
Ah gak perlu begituan juga orang Islam sudah dijanjikan surga kok, asal bertauhid secara ikhlas kepada Allah SWT dan mengikuti segala yang diperintahkan dan dilarangnya.

Beda dengan yang musyrik, apalagi yang mengaku sudah mencapai taraf pengetahuan Allah ... (macam Fir'aun saja) :iamdead:

gogon
05-01-2012, 06:05 PM
okelah sedge, yg ndekem diem meditasi itu ente menang deh ;D karena di agama gw ga diajarin yg begituan.

berikutnya gw copas aja ya tulisan loe, ga quote. biar lebih gampang
tulisan loe yg di-bold
tulisan gw biru deh.

enak mas
dulu saya alergi sama kristen karena tuhannya bukan Allah, sehingga saya sering berdebat rebutan tuhan sama mereka
saya gak suka sama buddha karena gak punya tuhan, sehingga saya sering katain mereka calon keraknya neraka
saya benci sama hindu karena menyembah pohon dan pake sajen, sehingga saya seneng kalo mereka ketimpa susah karena saya anggap itu azab

setelah makan es campur sekarang saya enak
saya paham konsep ketuhanan kristen, saya mengerti khusyuk karena meditasi buddhist, saya merasakan nikmat alfatihah dalam gayatri mantra
saya gak memandang perbedaan agama teman saya, bicara sering nyambung karena gapnya sudah berkurang
banyak lagi lha enaknya

itu khan kamu, bukan saya ;D
saya tetep bisa berdampingan hidup dengan orang Kristen, Hindu dan Budha
gak asal nulis, emang bbrp temen saya spt itu.
jadi kami tetep bisa duduk bersama, meskipun makanan kami berbeda2.
gw makan es kelapa, Agustinus makan bakso, Putu makan ketoprak dan Susanto yg budha makan capcay
tuh kira2 kalo makanan dicampur semua enak ga ya ::hihi::

tapi oke lah kalo kamu ikut pluralisme beragama, it's your choice ;)



hehehehe... mas anda gak usah bicara sia-sia usaha nabi deh
liat faktanya aja sesama islam juga bacok2 an koq
::ngakak2::::ngakak2::
loh kamu bukannya ngerespon postingan saya yg usaha Nabi Muhammad, malah melenceng ke bacok2an ;D
kalo bacok2an mah perilaku umat, bukan di sini tempatnya ::ngakak2::

gak usah sensi baca tulisan saya, instropeksi aja
liat ke diri masing2
kalo anda gak merasa seperti yang saya sebutkan ya santai aja
kecuali anda ngerasa seperti yg saya sebutkan, silakan aja mencak2
saya jabanin
bentar2.. siapa yg sensi yah ;D
gw postingan pake kepala dingin kok.
yg kamu sebutin itu maksudnya yg mana ya, banyak sih postinganmu.

kalo kamu instropeksi introspeksi ngga?
eh ngga bisa kali ya, karena penganut paham pluralisme, sehingga apa saja jadi benar (?) selama ngga ngelanggar norma kemanusiaan

emang kriteria selesainya gimana mas ?
seluruh indonesia jadi satu agama anu gitu ?
atau seluruh dunia jadi satu agama ?
Wali Songo khan mengajarkan agama Islam
jadi harusnya Islam yg kaffah yg diajarkan
ngga ada ibadah2/ritual2 lain yg kecampur dengan budaya/keyakinan sebelumnya.
ini (sekali lagi) pendapat gw pribadi loh
harusnya dilanjutkan oleh para murid dst sampe generasi sekarang.

seluruh indonesia jadi satu agama anu? engga
apalagi seluruh dunia.

cuma menyempurnakan yg Islamnya saja.


oh iya, loe masih utang yg ajaran ndekem a la Nabi Muhammad ya.
tapi kalo ga dibayar juga gpp sih..

sedgedjenar
05-01-2012, 06:27 PM
Lah ... yang gak bisa jelasin arti hakikat siapa ? emang itu bhs apa ? bhs roh ? ::oops::


harus ada 2 kondisi
1. yang menjelaskan minimal sudah sampai level hakekat; dan
2. yang dijelaskan harus orang yg bergelas kosong



Saya mah gak butuh ilmu klenik. <<< inimah sudah jelas sesat.


saya tidak akan ngecap sesuatu sesat kalo belum tau tujuan akhirnya dan kalo saya belum sampai di tujuan kahir
karena yg sudah sampai di tujuan akhir itu pasti yang sudah tau jalan (karena sudah ngalami)
nah tujuan kahir hidup anda kemana ? klenik kemana ? udah sama belum ? kalo belum sampe kapan juga akan jaka sembung bawa golok



Adapun sengaja saya paksa anda untuk menjawab hanya sekedar ingin memperjelas status, benarkah anda berpaham klenik semisal syekh Siti Djenar ? ::hihi::


silakan aja mau dikasih label apa
saya sih gak peduli, toh ini cuma username doang
mungkin anda perlu main ke forum kaskus, disana saya pake username sariputra
itu salah satu murid utama sang buddha

sapa tau kita ketemu disana terus anda akan kasih status saya atheis

::ngakak2:: ::ngakak2:: ::ngakak2::



Ah gak perlu begituan juga orang Islam sudah dijanjikan surga kok, asal bertauhid secara ikhlas kepada Allah SWT dan mengikuti segala yang diperintahkan dan dilarangnya.

Beda dengan yang musyrik, apalagi yang mengaku sudah mencapai taraf pengetahuan Allah ... (macam Fir'aun saja) :iamdead:

kejauhan lha mas anda bicara ikhlas
liat orang lain klenik aja masih spanneng dan di cap sesat

jauh panggang dari api

Asum
05-01-2012, 07:58 PM
...
kejauhan lha mas anda bicara ikhlas
...
Lebih jauh lagi anda berbicara soal ikhlash sedangkan tidak ada pengetahuan anda soal hal tsb selain dari bisikan roh semata ... ::hihi::

Kalau saya tanya ikhlash itu apa ? <<< ini kasusnya sama kayak saya tanya shalat itu apa ? hakikat itu apa ? syari'at itu apa ? tidak ada jawaban ilmiah selain hanya modal paham klenik.

Hanya orang bodoh saja yang mau mengambil ilmu agama dari orang seperti anda ... ::bye::

sedgedjenar
05-01-2012, 09:49 PM
okelah sedge, yg ndekem diem meditasi itu ente menang deh ;D karena di agama gw ga diajarin yg begituan.


wah, saya nggak cari menang kalah om
namanya aja sharing, saya sampaikan yang saya tau dan alami
anda juga demikian, karena sebagian yang anda alami itu pasti saya belum ngalami



itu khan kamu, bukan saya ;D
saya tetep bisa berdampingan hidup dengan orang Kristen, Hindu dan Budha
gak asal nulis, emang bbrp temen saya spt itu.
jadi kami tetep bisa duduk bersama, meskipun makanan kami berbeda2.
gw makan es kelapa, Agustinus makan bakso, Putu makan ketoprak dan Susanto yg budha makan capcay
tuh kira2 kalo makanan dicampur semua enak ga ya ::hihi::

tapi oke lah kalo kamu ikut pluralisme beragama, it's your choice ;)


kalo anda makan ketoprak terus minumnya es kelapa
nanti diperut bukannya juga akan kecampur jadi satu ya mas ?

supaya gak dipersepsikan lain langsung aja saya terjemahkan
maksudnya gini, kalo anda makan ketoprak terus minum es kelapa saat diperut juga akan kecampur jadi satu itu ibarat Putu mendalami agama hindunya sampai tingkatan tinggi, anda mendalami islam sampai tingkat tertinggi maka pada suatu titik akan kecampur, akan jadi satu, akan ada benang merahnya, ada kesamaannya

terserah hal itu mau anda sebut pluraritas atau klenikitas atau wahabisitas atau sunnisitas, bebas aja




loh kamu bukannya ngerespon postingan saya yg usaha Nabi Muhammad, malah melenceng ke bacok2an ;D
kalo bacok2an mah perilaku umat, bukan di sini tempatnya ::ngakak2::

iya itu respon pernyataan anda, kalo misalnya usaha nabi itu dianggap sia-sia jangan cuma dari sudut pandang ndekem di gua hiro aja
lihat dari sisi lain, dari kualitas umatnya nabi jaman sekarang ini
tapi itu umat yg berupa oknum lho ya, ajarannya sendiri gak ngajarin sperti itu




bentar2.. siapa yg sensi yah ;D
gw postingan pake kepala dingin kok.
yg kamu sebutin itu maksudnya yg mana ya, banyak sih postinganmu.

kalo kamu instropeksi introspeksi ngga?
eh ngga bisa kali ya, karena penganut paham pluralisme, sehingga apa saja jadi benar (?) selama ngga ngelanggar norma kemanusiaan


Insya Allah saya selalu instropeksi, semoga mas juga begitu


Wali Songo khan mengajarkan agama Islam
jadi harusnya Islam yg kaffah yg diajarkan
ngga ada ibadah2/ritual2 lain yg kecampur dengan budaya/keyakinan sebelumnya.
ini (sekali lagi) pendapat gw pribadi loh
harusnya dilanjutkan oleh para murid dst sampe generasi sekarang.

seluruh indonesia jadi satu agama anu? engga
apalagi seluruh dunia.

cuma menyempurnakan yg Islamnya saja.


ya anda harusnya kritis dan bertanya
kenapa wali yang tingkatan spiritualnya tinggi itu gak main babat aja kebudayaan jawa ?
kenapa dan ada apa ?
menurut saya itu islam yg sebenernya, yg rohmatan lil alamin
kalo islam yg kw1 itu masih main babat dan sikat, jangankan dengan yg beda agama
dengan yang sesama islam aja main babat koq

::ngakak2:: ::ngakak2::




oh iya, loe masih utang yg ajaran ndekem a la Nabi Muhammad ya.
tapi kalo ga dibayar juga gpp sih..

utang yang mana ya mas ?
mohon di ingatkan, kalo saya bisa jawab nanti saya jawab

suwun

hajime_saitoh
05-01-2012, 11:54 PM
syariat dibuang kalo udah sampe level ngebuang
dan itu ada di atas levelnya hakekat.... tapi jgn dibahas ya, bahas hakekat aja udah bikin spanneng
jadi kalo blm sampe diatas hakekat, jangan coba2 ngebuang karena akan menghadapai banyak jenis orang macam ente sama hajime

wah2 syariat bisa dibuang kalo udah ampelevel dibuang.. jadi inget ada aliran yang khatam shalat.. ::hihi::::hihi::..

terus soal duduk ndekem atau meditasi itu mah gampang.. dulu saya 6 tahun di MP (merpati putih) sering tuh latyian meditasi.. sekarang dah pindah aliran gak MP lg jadi udah nggak2 lg deh meditasi yang aneh...

---------- Post added at 10:54 PM ---------- Previous post was at 10:52 PM ----------


syariat dibuang kalo udah sampe level ngebuang
dan itu ada di atas levelnya hakekat.... tapi jgn dibahas ya, bahas hakekat aja udah bikin spanneng
jadi kalo blm sampe diatas hakekat, jangan coba2 ngebuang karena akan menghadapai banyak jenis orang macam ente sama hajime

wah2 syariat bisa dibuang kalo udah ampelevel dibuang.. jadi inget ada aliran yang khatam shalat.. ::hihi::::hihi::..

terus soal duduk ndekem atau meditasi itu mah gampang.. dulu saya 6 tahun di MP (merpati putih) sering tuh latyian meditasi.. sekarang dah pindah aliran gak MP lg jadi udah nggak2 lg deh meditasi yang aneh...

sedgedjenar
11-01-2012, 10:41 AM
wah2 syariat bisa dibuang kalo udah ampelevel dibuang.. jadi inget ada aliran yang khatam shalat.. ::hihi::::hihi::..


kalo sholat udah khatam, ntar tau rasanya "sholat itu adalah mi'rajnya kaum mukmin"



terus soal duduk ndekem atau meditasi itu mah gampang.. dulu saya 6 tahun di MP (merpati putih) sering tuh latyian meditasi.. sekarang dah pindah aliran gak MP lg jadi udah nggak2 lg deh meditasi yang aneh...

udah insyaf ya ceritanya ? di apain ? ruqyah ya ? syar'i gak ruqyahnya tuh ?

::ngakak2::

---------- Post added at 09:41 AM ---------- Previous post was at 09:39 AM ----------

Suatu ketika Nabi berangkat ke masjid hendak shalat. Di pintu masjid Beliau melihat ada setan yang terlihat ragu-ragu untuk masuk ke dalam masjid. Nabi menanyai setan itu. Kenapa kamu mondar mandir disini?. Setan menjawab ; aku mau mengganggu orang yang shalat itu, tapi aku takut pada orang yang tidur di sampingnya itu. Nabi terheran heran mendengar jawaban ini. ” Kepada orang yang sholat kamu tidak takut, tapi kepada orang yang tidur kamu malah takut?”. Karena orang yang tidur itu adalah orang yang berilmu, sementara orang yang sholat itu adalah orang yang bodoh, kata setan.

maap, tidak melayani pertanyaan ttg keshahian perawi atau kebenaran ceritanya
hanya Allah yang Maha Tau
silakan dimaknai aja sesuai akal dan kejernihan hati masing2

hajime_saitoh
11-01-2012, 10:57 AM
udah insyaf ya ceritanya ? di apain ? ruqyah ya ? syar'i gak ruqyahnya tuh ?

saya pindah aliran bukan masalah keyakinan cuman gak sreg aja ama beladirinya.. terus pindah deh ke jiujitsu yang lebih aplikatif menurut saya lho... so MP bagus karena merupakan pencak silat warisan nenek moyang.....

saya cuman mau nanya yang tidur itu siapa? yang sedang shalat siapa? dimasjid mana? terus lagi ngerjain shalat apa?? itu aja kok nggak nanyain masalah perawinya....

sedgedjenar
11-01-2012, 12:30 PM
saya cuman mau nanya yang tidur itu siapa? yang sedang shalat siapa? dimasjid mana? terus lagi ngerjain shalat apa?? itu aja kok nggak nanyain masalah perawinya....

padahal tidur gak boleh di masjid ya ?
tidurnya pake bantal apa nggak tuh ya ?

::ngakak2::

kalo anthony de mello bicara bulan lalu menunjuk bulan, ada yang melihat jarinya, ada juga yang melihat bulannya

pasingsingan
12-01-2012, 08:36 AM
yup setuju emangk dua2nya jelek.. cuman untuk yang pertama orang yang khusuk tapi gak shalat itu berbahaya karena mendekatkan diri kepada kekafiran dan kesyirikan...

Yang shalat tapi masih syirik pun juga banyak .. :mrgreen:
jadi menurut anda
shalat yng bgmn yng mampu mencegah perbuatan keji n munkar?




(prasaan ini dah klarifikasi yng ke-2 euy)

DH1M4Z
12-01-2012, 09:42 AM
jadi intinya kalo shalatnya bagus.. dah sesuai dengan yang dicontohkan nabu muhammad shallollohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tu`maninah insyaAlloh amal perbuatannya yang lain juga akan baik.. ----->> saya setuju dengan pendapatnya Hajime Syaitoh, kop :mrgreen:

hajime_saitoh
12-01-2012, 09:47 AM
jadi menurut anda
shalat yng bgmn yng mampu mencegah perbuatan keji n munkar?


udah dijawab berkali2 juga uiyy..
shalat yang isnyaAllah dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar adalah shalat yang bener2 sesuai dengan tuntunan dari Nabi Muhammad Shallohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tuma`ninah... itu deh...

pasingsingan
12-01-2012, 10:02 AM
@dhimaz:

bisa dijelaskan dng gamblang
shalat yng bagus n khusuk itu spt apa
sehingga mampu mencegah perbuatan keji n munkar?


sekedar ilustrasi

contoh-1:
ada orang yng shalatnya bagus n khusuk sesuai kriteria dhimaz
tapi dilingkungan kerjanya dia cuek, meski dia tau ada kemungkaran
spt ketidak jujuran pembelian atau penyusunan anggaran misalnya.
Yng penting dia tidak terlibat, prinsipnya dosa urusan masing2.

contoh-2:
ada orang tdk shalat sesuai cara/kriteria dhimas
tapi dia tanggap n melakukan sesuatu jika mencium ketidak beresan
spt menegur langsung, meluruskan, melaporkan agar hal tsb
ditindak lanjuti sampai tuntas.

nah, mana diantara contoh kasus diatas
yng dapat mencegah perbuatan keji n munkar?

Asum
13-01-2012, 06:48 AM
^ (minimal) shalat tsb dapat mencegah DIRINYA dari perbuatan keji dan mungkar, karena firman :


إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ
tsb hanya menunjukkan pada mutakallimin (orang yang diajak bicara). Yang kalau diterjemahkan secara bebas menjadi : sesungguhnya shalat yang lo kerjain itu dapat mencegah diri lo dari berbuat yang keji dan mungkar.






btw, ada orang yg ngasih hadits nabawiyyah tanpa tau sumber haditsnya dikutip dari mana selain kisah palsu. Ini orang calon neraka klo ybs gak peduli apakah kisah tsb benar atau palsu (http://terjemah-tafsirquran.blogspot.com/2009/12/tafsiir-quran-kontemporer-lengkap-qs.html). ::hihi::

Ronggolawe
13-01-2012, 08:10 AM
gw baru tahu agama Islam menurut bro Asum ter
nyata sangat ego-sentris... nafsi-nafsi :)

hajime_saitoh
13-01-2012, 08:46 AM
sebenernya yang menilai shalat seseorang itu sudah khusyuk itu siapa sih?? orang khan hanya melihat apa yang dilihat dengan matanya.. jjadi cmn bisa melihat gerakan shalat seseorang tanpa bisa menilai khusuk tidaknya dia.... so khusuk dinilai dari mana? ya Wallohu alam

pasingsingan
13-01-2012, 09:32 AM
@hajime:

klo begitu apa dasarnya anda menyatakan bhw
shalat yng dapat mencegah pebuatan keji n munkar itu
adalah shalat dng kriteria: yang bener2 sesuai dengan tuntunan dari
Nabi Muhammad Shallohu alaihi wa sallam dan khusyuk serta menjaga tuma`ninah

padahal menurut anda khusuk itu sendiri tidak dapat dinilai/ditentukan oleh orang?
(krn tdk dapat mengandalkan pengamatan/penglihatan mata telanjang semata)

hajime_saitoh
13-01-2012, 10:20 AM
@pasingsingan

ne dasarnya kop...
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya." (QS. Al-Baqarah [2] : 45-46).

pasingsingan
13-01-2012, 10:28 AM
@hajime:

jadi khusuk tidaknya shalat seseorang itu hanya tuhannya yng tahu begitu?

DH1M4Z
13-01-2012, 10:48 AM
@dhimaz:

bisa dijelaskan dng gamblang
shalat yng bagus n khusuk itu spt apa
sehingga mampu mencegah perbuatan keji n munkar?


sekedar ilustrasi

contoh-1:
ada orang yng shalatnya bagus n khusuk sesuai kriteria dhimaz
tapi dilingkungan kerjanya dia cuek, meski dia tau ada kemungkaran
spt ketidak jujuran pembelian atau penyusunan anggaran misalnya.
Yng penting dia tidak terlibat, prinsipnya dosa urusan masing2.

contoh-2:
ada orang tdk shalat sesuai cara/kriteria dhimas
tapi dia tanggap n melakukan sesuatu jika mencium ketidak beresan
spt menegur langsung, meluruskan, melaporkan agar hal tsb
ditindak lanjuti sampai tuntas.

nah, mana diantara contoh kasus diatas
yng dapat mencegah perbuatan keji n munkar?

Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :

1. khu·syuk a penuh penyerahan dan kebulatan hati; sungguh-sungguh; penuh kerendahan hati: mereka sedang berdoa dng -- nya

2. khu·syuk n tujuan; niat

Paling gak, seperti mas asum bilang , dia pribadi tidak berbuat keji dan munkar.
Dan tiap pribadi dalam bergaul dengan lingkungan (kerja) juga punya cara berbeda dipengaruhi beberapa hal.
Ada yang ekstrim, ada yang moderat, ada juga yang liberal.


Untuk contoh kedua, kalau kita ambil contoh berbeda gini : orang yang lain agama (tidak shalat) ada juga yang terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Agama lain mengenal sembahyang juga. Kalau yang tidak beragama bisa dari penghayatan hidup / penghayatan atas nilai2 universal.
Dan tiap pribadi yang tidak melakukan shalat, dalam bergaul dengan lingkungan (kerja) juga punya cara berbeda dipengaruhi beberapa hal.
Ada yang ekstrim, ada yang moderat, ada juga yang liberal.

gitu kali Kop :mrgreen:

Kalau pendapat Kop Pasing gimana mengenai 2 contoh di atas?

sedgedjenar
13-01-2012, 12:31 PM
Untuk contoh kedua, kalau kita ambil contoh berbeda gini : orang yang lain agama (tidak shalat) ada juga yang terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Agama lain mengenal sembahyang juga. Kalau yang tidak beragama bisa dari penghayatan hidup / penghayatan atas nilai2 universal.
Dan tiap pribadi yang tidak melakukan shalat, dalam bergaul dengan lingkungan (kerja) juga punya cara berbeda dipengaruhi beberapa hal.
Ada yang ekstrim, ada yang moderat, ada juga yang liberal.


wah, kalo mbahas ini jadinya mbahas sholat hakekat
emangnye ente dah siap dijejelin dalil kafir dan masuk neraka ?

::ngakak2:: ::ngakak2::

pasingsingan
13-01-2012, 12:42 PM
Paling gak, seperti mas asum bilang , dia pribadi tidak berbuat keji dan munkar.
Dan tiap pribadi dalam bergaul dengan lingkungan (kerja) juga punya cara berbeda dipengaruhi beberapa hal.
Ada yang ekstrim, ada yang moderat, ada juga yang liberal.
klo yng model begini mah
yng plenting dirinya sendiri wareg n selamat
gak urus orang laen atau lingkungan sekitarnya mao spt apa.
Apa yng model spt itu dpt dikatakan bermanfaat bagi orang laen
dan lingkungannya, dlm hal pencegahan perbuatan keji n munkar?


Untuk contoh kedua, kalau kita ambil contoh berbeda gini : orang yang lain agama (tidak shalat) ada juga yang terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Agama lain mengenal sembahyang juga. Kalau yang tidak beragama bisa dari penghayatan hidup / penghayatan atas nilai2 universal.
Dan tiap pribadi yang tidak melakukan shalat, dalam bergaul dengan lingkungan (kerja) juga punya cara berbeda dipengaruhi beberapa hal.
Ada yang ekstrim, ada yang moderat, ada juga yang liberal.

gitu kali Kop

Kalau pendapat Kop Pasing gimana mengenai 2 contoh di atas?
ilustrasi contoh ke-2 itulah yng dapat dipastikan
mampu mencegah perbuatan keji n mungkar secara nyata.

DH1M4Z
13-01-2012, 04:45 PM
@kop pasing :

yaaaa..... sekarang gw tau sosok kesukaaan kop pasing seperti Ustadz Abu Bakar Baasyir :mrgreen:
tercerahkan, dan tegas dalam mencegah perbuatan keji dan munkar.

menurut saya kop, 2 contoh di atas belum tentu bisa dijadikan sebagai model.

gini..... Ada yang menunaikan shalat secara khusyuk, dan dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, tapi belum bisa mengubah lingkungannya
Ada yang menunaikan shalat secara khusyuk, dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, dia berusaha mengubah lingkungannya.
Ada yang nggak shalat (non muslim), dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, tapi belum bisa mengubah lingkungannya
Ada yang nggak shalat (non muslim), dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, dia berusaha mengubah lingkungannya
Ada yang shalat, tapi belum terhindar dari perbuatan keji dan munkar
Ada yang tidak shalat, juga belum terhindar dari perbuatan keji dan munkar.

Sebagai muslim, saya jadi ingat hadits Kanjeng Nabi Muhammad SAW :

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)

Apabila kita sudah menjadi pribadi yang tercerahkan, paling bagus memang yang pertama.
Terpaksanyaaaaaa, ya dengan hati, kalau sudah memungkinkan dengan lisan, begitu seterusnya. :luck:


@Kop Sedgedjenar : waduh...... ehehehhehe. Diskusi sekedar sharing kop..., ngeri jadi kalau kafir mengkafirkan

Bagi agama Islam , shalat menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.
Bagi agama lain, sembahyang menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.
Bagi kebatinan, penghayatan akan hidup menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.

Pribadi yang tercerahkan adalah pribadi yang mempunyai akhlaq terpuji.

Masalah nanti di kehidupan sesudah mati siapa yang terselamatkan, itu sudah soal lain.
Agama A, menyakini umatnya yang akan terselamatkan
Agama B, meyakini umatnya yang akan terselamatkan
Agama C, meyakini umatnya yang akan terselamatkan

Kita serahkan kepada masing-masing pemeluknya :mrgreen:

sedgedjenar
13-01-2012, 05:31 PM
@Kop Sedgedjenar : waduh...... ehehehhehe. Diskusi sekedar sharing kop..., ngeri jadi kalau kafir mengkafirkan


lho, kalo saya dalilnya kuat ? boleh dong ngafirin kamu ? kamu mau ngelawan ? saya aduin ke Tuhan saya lho ntar, masih berani ??!!
atau perlu saya sebut kamu calon neraka ? saya punya kunci gerbangnya neraka neh ?!!

::ngakak2:: ::ngakak2::



Bagi agama Islam , shalat menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.
Bagi agama lain, sembahyang menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.
Bagi kebatinan, penghayatan akan hidup menjadi media untuk membentuk pribadi yang tercerahkan.

Pribadi yang tercerahkan adalah pribadi yang mempunyai akhlaq terpuji.


nah, kalo anda yang nulis mudah2 an banyak yang lebih bisa paham nih
terima kasih yaks



Masalah nanti di kehidupan sesudah mati siapa yang terselamatkan, itu sudah soal lain.
Agama A, menyakini umatnya yang akan terselamatkan
Agama B, meyakini umatnya yang akan terselamatkan
Agama C, meyakini umatnya yang akan terselamatkan

Kita serahkan kepada masing-masing pemeluknya :mrgreen:

Biasanya yang rebutan surga itu justru yang belum liat surga
Pepesan kosong lawan tong kosong, jadi deh tuh lenong duniawi

::ngakak2:: ::ngakak2::

hajime_saitoh
13-01-2012, 05:31 PM
@hajime:

jadi khusuk tidaknya shalat seseorang itu hanya tuhannya yng tahu begitu?

yups.. khusuk khan masalah hati.. yang tahu hati manusia selain manusia itu sendiri ya Allah azza wa jalla...

pasingsingan
13-01-2012, 05:39 PM
menurut saya kop, 2 contoh di atas belum tentu bisa dijadikan sebagai model.
gini..... Ada yang menunaikan shalat secara khusyuk, dan dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, tapi belum bisa mengubah lingkungannya
Brarti shalatnya gak ngepek bagi lingkungannya.


Ada yang menunaikan shalat secara khusyuk, dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, dia berusaha mengubah lingkungannya.
ini sholatnya ngepek


Ada yang nggak shalat (non muslim), dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, tapi belum bisa mengubah lingkungannya
Ini maseh lebih baik dibanding dng yng shalat tapi blom terhindar dari perbuatan keji n munkar


Ada yang nggak shalat (non muslim), dia terhindar dari perbuatan keji dan munkar, dia berusaha mengubah lingkungannya
ini tdk shalat spt pengertian shalatnya DHIM4Z, tapi dia paham tujuan shalat


Ada yang shalat, tapi belum terhindar dari perbuatan keji dan munkar
Ini sama aja bohong, shalat tapi maseh melakukan perbuatan keji n munkar


Ada yang tidak shalat, juga belum terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
ini mah memang belom shalat.



Tujuan shalat adalah mencegah perbuatan keji n munkar, betul tidak?

sedgedjenar
13-01-2012, 07:46 PM
Kop pasing
Kudu maklum, soalnya ada yg process oriented ada pula yg result oriented

hajime_saitoh
14-01-2012, 09:28 AM
Biasanya yang rebutan surga itu justru yang belum liat surga
Pepesan kosong lawan tong kosong, jadi deh tuh lenong duniawi

::ngakak2:: ::ngakak2::

wah mungkinkah bung sedge sudah melihat surag?? opps tunngu dulu... jgn2 surga hakekat maskdunya ya....%hmm

hajime_saitoh
14-01-2012, 04:39 PM
padahal tidur gak boleh di masjid ya ?
tidurnya pake bantal apa nggak tuh ya ?

::ngakak2::

kalo anthony de mello bicara bulan lalu menunjuk bulan, ada yang melihat jarinya, ada juga yang melihat bulannya

siapa yang bilang kagak boleh tidur dimasjid????

PERMANDYAN
15-01-2012, 10:51 AM
Ukuran kebenarannya berdasarkan pemahaman dalil (bukti naskah) dan argumen yang disodorkan. Kalau sisi bahasa, maka yang dilihat adalah kedalaman penguasaan tata bahasa dan pembentukan kata dalam bshs Arab, kalau sisi hadits maka kedalaman penguasaan ilmu hadits, kalau sisi fiqh maka kedalaman penguasaan ilmu ushul fiqh dan kaidah fiqh.

Kita akan memahami kedalaman cara berfikir seorang 'ulama manakala kita pun belajar hal tsb.


Orang yang paling faqih (paham ilmu agama), adalah orang yang bisa menjelaskan semua disiplin ilmu tsb ketika berargumen atau berfatwa.


Itu yang saya ketahui.

Contoh sederhana sih model rekan anda lah di sini, yang tidak mau belajar bhs Arab tetapi cukup bergantung pada terjemahan orang lain. Dari sini sudah jelas diukur kemampuan ybs dalam salah 1 cabang ilmu agama tsb guna keperluan tafsir. Contohnya soal perintah shalat dalam QS 2:43.


http://c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/2_43.png


Saya jelaskan sekilas berdasarkan hasil terjemahan luar Indonesia (krn biasanya suka gak percaya sama produk lokal ::hihi::) dari situs ini : http://quran.com/2


Muhsin Khan
And perform As-Salat (Iqamat-as-Salat), and give Zakat, and Irka' (i.e. bow down or submit yourselves with obedience to Allah) along with Ar-Raki'un.

Pickthall
Establish worship, pay the poor-due, and bow your heads with those who bow (in worship).

Yusuf Ali
And be steadfast in prayer; practise regular charity; and bow down your heads with those who bow down (in worship).

Shakir
And keep up prayer and pay the poor-rate and bow down with those who bow down.

Dr. Ghali
And keep up the prayer and bring the Zakat (i.e., pay the obligatory poor-dues) and bow down with the ones bowing down.


Al-Qur'an terjemahan Indonesia, menterjemahkan ayat tsb menjadi :

Indonesian, Depag
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.


Dari semua terjemahan tsb, kata الصَّلَوٰةَ (ash-shalat) diterjemahankan menjadi : As-Salat, worship, prayer, shalat.

Pertanyaannya : Kalimat ayat QS 2:43 وَ أَقِيْمُواْ الصَّلَوٰةَ tsb mennyuruh anda untuk apa ?

Jika anda jawab, menyuruh untuk shalat (sesuai terjemahan bhs Indonesia), maka pertanyaannya adalah : Shalat itu apa ? <<< pertanyaan ini menuntut suatu penjelasan (tafsir) dari kata "shalat" (apakah artinya : As-Salat, worship, prayer, atau shalat).


Anda tidak akan pernah tau apa yang harus anda lakukan JIKA anda tidak paham arti/maksud shalat dalam QS 2:43 tsb.

Ini contoh dari sisi bahasa. Silahkan anda buka lagi post #93 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3302-Apakah-Tafsir-Itu-Harus-dilakukan-Pemuka-Agama&p=114723&viewfull=1#post114723) arti kata shalat sesuai kamus Al-Munawwir. Anda boleh mengujinya dengan kamus lain jika anda punya.

Jadi, ayat tsb menyuruh anda apa ? ::ungg::



Maaf, dajdi pingin tahoe.... soalnja soedah sampai halaman enam, beloem ada jang mendjabarkan arti shalat dalam bahasa indonesia (sesoeai topik)
djadi shalat jang dimaksoed itu apa....?

Asum
16-01-2012, 05:12 AM
Maaf, dajdi pingin tahoe.... soalnja soedah sampai halaman enam, beloem ada jang mendjabarkan arti shalat dalam bahasa indonesia (sesoeai topik)
djadi shalat jang dimaksoed itu apa....?

Sudah, coba anda baca-baca lagi dari awal, atau boleh dari post #71 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3451-tafsir-pemaknaan-kata-SHALAT-dlm-AL-QURAN&p=118441&viewfull=1#post118441) <<< ini penjelasan (tafsir) kata shalat dari sisi bahasa. Untuk memahami hakikat (makna sebenarnya dari shalat), tentulah harus merujuk kepada petunjuk Rasulullah saw (Muhammad saw) selaku orang yang bisa memberikan penjabaran yang jelas soal shalat dimaksud tsb.

Rasulullah saw pernah bersabda soal shalat sebagaimana sabdanya :

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah telah menceritakan kepada kami Malik bin Al Huwairits berkata, “Kami mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang ketika itu kami masih muda sejajar umurnya, kemudian kami menetap di sisi beliau selama dua puluh malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang pribadi yang lembut. Maka ketika beliau menaksir bahwa kami sudah rindu dan selera terhadap isteri-isteri kami, beliau bersabda : “Kembalilah kalian untuk menemui isteri-isteri kalian, berdiamlah bersama mereka, ajari dan suruhlah mereka, ” dan beliau menyebut beberapa perkara yang sebagian kami ingat dan sebagiannya tidak, “dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat. Jika shalat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian melakukan adzan dan yang paling dewasa menjadi imam.”(HR.Bukhari no.6705 (www.hadits.in/bukhari/6705), Ad Darimi no.1225 (www.hadits.in/darimi/1225); Kitab 9 Imam (http://id.lidwa.com/app/))

1 Petunjuk dari dalil di atas adalah shalat (do'a) tsb dilaksanakan sesuai yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, BUKAN yang selainnya.

Dan pelaksanaan shalat (do'a) adalah sesuai waktunya, yang mana ketika waktu shalat tiba, maka diperintahkan untuk beradzan (memanggil orang-orang untuk mengerjakan shalat secara berjama'ah), dan yang paling dewasa hendaklah menjadi Imam (pemimpim) shalat. Dalam riwayat lain bahwa yang ditunjuk adalah yang paling fasih (lancar dan hapal) bacaan surahnya.

Pertanyaan : Bagaimana cara shalat Rasulullah saw ? <<< ini pertanyaan muncul jika kita ingin mengetahui shalat seperti apa yang dikerjakan oleh Rasulullah saw, apakah cukup sekedar mengangkat tangan dan menengadah wajah ke langit sambil berdo'a (memohon/meminta) kepada tuhan semata ? atau ada ritual lainnya ?

Dengan mengikuti semua petunjuk pelaksanaan shalat (do'a), maka terbentuklah tata cara shalat sebagaimana umumnya umat Islam kerjakan saat ini, yang mana shalat didefinisikan secara singkat menjadi : Rangkaian kalimat dan perbuatan yang telah ditentukan, dimulai dengan membaca takbir dan diakhir dengan salam.

Itulah sekilas tafsir (penjelasan) soal shalat, dimulai dari sisi bahasa, dilanjut kepada petunjuk2 bagaimana cara mengerjakan shalat tsb sesuai sunnah Rasulullah saw.

Dan perintah aqimish-shalat (dirikanlah shalat), adalah tidak meninggalkan shalat pada waktu-waktu diwajibkannya shalat. contoh penggunaan aqimish shalat yang diartikan dengan tidak meninggalkan/menetapi shalat adalah sebegaimana hadits di atas pada kalimat : fa aqamna indahu (maka kami menetap di sisi beliau)

CMIIW

PERMANDYAN
16-01-2012, 12:27 PM
:
:
: “dan shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat.



Dan hakikat shalat menjadi hakikat "menyeru/memohon/meminta"

Muhsin Khan
And perform As-Salat (Iqamat-as-Salat), and give Zakat, and Irka' (i.e. bow down or submit yourselves with obedience to Allah) along with Ar-Raki'un.

Pickthall
Establish worship, pay the poor-due, and bow your heads with those who bow (in worship).

Yusuf Ali
And be steadfast in prayer; practise regular charity; and bow down your heads with those who bow down (in worship).

Shakir
And keep up prayer and pay the poor-rate and bow down with those who bow down.

Dr. Ghali
And keep up the prayer and bring the Zakat (i.e., pay the obligatory poor-dues) and bow down with the ones bowing down.


Al-Qur'an terjemahan Indonesia, menterjemahkan ayat tsb menjadi :

Indonesian, Depag
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.



tidak mendjabarkan arti dari shalat itoe....
djadi difinisi shalat sendiri dalam bahasa indonesia itoe apa...(?)

ataoekah shalat soedah di serap (serapan) ke dalam bahasa indonesia (?)

Asum
16-01-2012, 01:56 PM
tidak mendjabarkan arti dari shalat itoe....
djadi difinisi shalat sendiri dalam bahasa indonesia itoe apa...(?)

Coba baca di post #71 (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?3451-tafsir-pemaknaan-kata-SHALAT-dlm-AL-QURAN&p=118441&viewfull=1#post118441) <<< arti secara bahasa.


ataoekah shalat soedah di serap (serapan) ke dalam bahasa indonesia (?)

Iya, istilah shalat tsb sudah menjadi kata serapan dalam bhs Indonesia yang artinya bisa di cek di salat (http://kamusbahasaindonesia.org/salat)

salat sa.lat
[n Isl] (1) rukun Islam kedua, berupa ibadah kpd Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dng syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dng takbir dan diakhiri dng salam; (2) doa kpd Allah

Ronggolawe
16-01-2012, 02:12 PM
Shalat didefinisikan sebagai serangkaian perkata
an dan perbuatan, yang diawali dengan Takbirat
al ihram (takbir yang mengharamkan kegiatan la
in) diikuti rukun-rukun shalat, yang diakhiri lewat
Salam.

Ada riwayat yang menyebutkan Shalat memiliki
13 rukun (perkataan dan perbuatan) yang wajib
untuk dilakukan, agar Shalat tersebut sah ada
nya, yaitu:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Menghadap Kiblat
4. Takbiratul Ihram
5. Membaca Al Fathihah
6. Ruku' yang Tuma'ninah
7. I'tidal yang Tuma'ninah
8. Sujud yang Tuma'ninah
9. Duduk diantara dua Sujud yang Tuma'ninah
10. Membaca tasyahud dan tahiyat Akhir
11. Membaca shalawat atas nabi.
12. Membaca Salam
13. Tartib

sedgedjenar
16-01-2012, 05:02 PM
karena serapan, kalo mau mbahas sholat ya kiblatnya bakal ke arab. Dalam hal ini agama islam
padahal sebagai orang indonesia, saya lebih suka pake istilah sembahyang

::hohoho::

PERMANDYAN
16-01-2012, 06:16 PM
salat sa.lat[n Isl] (1) rukun Islam kedua, berupa ibadah kpd Allah Swt., wajib dilakukan oleh setiap muslim mukalaf, dng syarat, rukun, dan bacaan tertentu, dimulai dng takbir dan diakhiri dng salam; (2) doa kpd Allah

mmm.... djadi djelas... teristimewa jang di "bold"kan

Asum
17-01-2012, 12:29 AM
mmm.... djadi djelas... teristimewa jang di "bold"kan
Ya betul, yang nomor 2 arti secara bahasa. Makanya saya tidak salahkan secara mutlak jika ada yang menterjemahkan seperti itu, sama seperti yang saya kutip pada terjemahan bhs Inggris. Saya pikir hal ini jelas, termasuk definisi shalat yang sudah saya sampaikan di atas dan sesuai definisi kamus no.1