PDA

View Full Version : ckckckc.... bobroknya jurnalisme kita...



aya_muaya
15-11-2011, 06:40 PM
bandingkan 2 berita ini :

1. dimuat di media indonesia, 8 november 2011

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/08/274729/284/1/BPKP-Jangan-Jadikan-Pemerintah-sebagai-Mesin-ATM

BPKP Jangan Jadikan Pemerintah sebagai Mesin ATM
Selasa, 08 November 2011 20:48 WIB
Komentar: 10
0 Like Dislike 1

BPKP Jangan Jadikan Pemerintah sebagai Mesin ATM
Ilustrasi--MI/Tiyok/rj
SENTANI--MICOM: Anggota DPR-RI Irene Manibuay meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di daerah, khususnya Papua dan Papua Barat, tidak menjadikan pemerintah sebagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

"Semangat BPKP untuk melakukan pemeriksaan sudah bagus, tetapi tidak ada hasilnya. Jangan-jangan kecurigaan masyarakat selama ini bahwa BPKP menjadikan para bupati/wali kota sebagai mesin ATM, dikasih uang habis perkara, akhirnya temuan selesai sampai di situ," kata Irene Manibuay seusai menghadiri sosialisasi pajak bumi dan bangunan di Sentani, Selasa (8/11).

Ia mengatakan, soal pengelolaan keuangan mereka dengan semangat menerapkan aturan, pemeriksaan dilakukan secara rutin. Namun pada akhirnya temuan penyalagunaan keuangan di daerah tidak ada penyelesaiannya alias sunyi-sunyi saja.

Anggota Komisi 11 DPR-RI itu mengakui berbagai persoalan yang terjadi di provinsi paling timur Indonesia tersebut tidak luput dari akumulasi luapan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah sebagai pengelola anggaran pembangunan. Irene mencontohkan munculnya sorotan dari berbagai kalangan yang meminta para pejabat di Papua bertanggung jawab terhadap penggunaan dana otonomi khusus.

"Saat ini masyarakat sedang menunggu sejauh mana kontribusi BPKP dalam hal menegakan hukum pengawasan impelemntasi penggunaan anggaran termasuk dana Otsus. Jika BPKP lembek maka kepercayaan masyarakat akan semakin berkurang," terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, BPKP harus lebih pro aktif serta betul-betul menegakkan supremasih hukum dalam hal pengawasan penggunaan anggaran, khususnya di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua Nugini, itu untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga itu. (Ant/OL-01)

2. dimuat di KOMHUKUM , 15 november 2011

http://www.komhukum.com/kriminal-feed-15133

Irene : Jangan Jadikan Pemerintah Mesin ATM

Komhukum (Sentani) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Irene Manibuy, SH, menyatakan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) di daerah khususnya Papua dan Papua Barat agar tidak menjadikan pemerintah sebagai mesin Anjungan Tunai Mandiri.

"Semangat BPK untuk melakukan pemeriksaan sudah bagus, tetapi tidak ada hasilnya. Jangan-jangan kecurigaan masyarakat selama ini bahwa BPK menjadikan para bupati/walikota sebagai mesin ATM, di kasih uang habis perkara, akhirnya temuan selesai sampai disitu," kata Irene Manibuy, di Sentani, usai menghadiri sosialisasi pajak bumi dan bangunan, Selasa (8/11).

Ia mengatakan, soal pengelolaan keuangan mereka dengan semangat menerapkan aturan, pemeriksaan secara rutin dilakukan, namun pada akhirnya tidak ada penyelesaian temuan penyalagunaan keuangan di daerah alias sunyi-sunyi saja.

Diakui anggota komisi 11 DPR-RI ini, berbagai persoalan yang terjadi di provinsi paling timur Indonesia ini tidak luput dari akumulasi luapan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah sebagai pengelolah anggaran pembangunan.

Ia mencontohkan, akhir-akhir ini muncul sorotan dari berbagai kalangan yang meminta para pejabat di Papua bertanggungjawab terhadap penggunaan dana otsus dan sebagainya.

"Saat ini masyarakat sedang menunggu sejauh mana kontribusi BPK dalam hal menegakan hukum pengawasan impelemntasi penggunaan anggaran termasuk dana Otsus. Jika BPK lembek maka kepercayaan masyarakat akan semakin berkurang," terangnya.

Untuk itu, lanjut dia, BPK harus lebih pro aktif serta betul-betul menegakkan supermasih hukum dalam hal pengawasan penggunaan anggaran khususnya di provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini ini untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini.

"Jika ada temuan-temuan harus ditindaklanjuti dan diselesaikan dengan cepat, jangan dibiarkan berlarut-larut sampai hilang begitu saja," harapnya.

Irene Manibuy menyatakan, sebagai mitra kerja Komisi 11 DPR-RI, BPK,KPK pusat, pihaknya pernah melakukan dialog dan menyampaikan bahwa permasalahan di Papua sangat runyam harus diselesaikan dengan baik terutama untuk pengelolaan keuangan.

"Bagaimana peranan BPK di Papua dalam mengawasi penggunaan anggaran dan kegiatan di kabupaten/kota dalam konteks undang-undang otsus. Penyerapannya apakah sudah benar sesuai dengan aturan yang berlaku atau belum, namun mereka mengatakan untuk di daerah mereka sudah menyerahkan tugas kepada BPK di daerah masing-masing," imbuhnya. (K-5)

---------- Post added at 05:40 PM ---------- Previous post was at 05:39 PM ----------

mana yang menjiplak siapa... ckckckck....::doh::kaco..

kandalf
15-11-2011, 06:46 PM
Wow... benar2 nyaris mirip. Hanya ada beberapa kata yang dibedakan. Bahkan salah ketiknya pun sama.

E = mc˛
15-11-2011, 06:50 PM
bukannya dah sering banget ya kejadian seperti ini? Apalagi kalau berita sains/luarnegeri yg notabenenya pake alat translasi.

Kalau berita nasional yg dobel biasanya berita-berita daerah, kontributornya kan biasanya sama... atau kalo gak, wartawannya sering joinan buat kerjasama nyari (dan nulis) berita. makanya sering banget kejadian sama kek gini ::ungg::

kandalf
15-11-2011, 06:57 PM
mengutip berita luar negeri pun ada aturannya seperti kata-kata "seperti yang disinyalir [nama koran]".

itsreza
15-11-2011, 07:04 PM
kreatif ;D

etca
15-11-2011, 07:07 PM
Pengen denger komen nerves_gas ;D

aya_muaya
15-11-2011, 07:10 PM
esensinya... harusnya si oknum gak sebodoh itu... mana yang mempunyai tugas untuk mengaudit laporan keuangan Pemda? goblok pisan..malu2in jurnalis...

apalagi sekaliber Media Indonesia...

E = mc˛
15-11-2011, 07:19 PM
salah satu berita di Republika:

Bulan Madu Berakhir Petaka: Mempelai Pria Tewas Diserang Hiu
Kamis, 18 Agustus 2011 15:45 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Baru sebulan menyandang status sebagai istri, Gemma Redmond harus menjanda. Suaminya, Ian Redmond, tewas diserang ikan hiu di sebuah resort di Seychelles, tempat mereka berbulan madu.

Kini, guru sekolah dasar berusia 27 tahun ini masih terpukul. Ian dan Gemma berpacaran selama sembilan tahun sebelum akhirnya memutuskan menikah bulan ini.

"Saya sangat mencintainya dan dia adalah seorang suami yang sangat khusus, seorang putra yang bijaksana, dan seorang saudara setia. Dia bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan impiannya membentuk kehidupan rumah tangga yang indah," katanya.

Serangan hiu datang saat pasangan ini pada minggu kedua bulan madu mereka di Pulau Praslin memutuskan menikmati keindahan pantai Anse Lazio berdua. Suaminya berenang di pantai, dan Gemma sibuk merekamnya dengan kamera video. Perairan itu relatif dangkal, dan hanya 20 meter dari pantai. Ia baru saja duduk untuk berjemur ketika mendengar teriakan minta tolong suaminya.

Dalam waktu singkat ia telah kehilangan lengan dan menderita luka-luka mengerikan pada kaki kirinya, serta bekas gigitan pada tubuh dan pinggulnya.

Wisatawan lainnya berusaha keras untuk menyelamatkannya saat ia berbaring dalam kondisi mengalami perdarahan hebat. Namun nyawanya tak tertolong.
Redaktur: Siwi Tri Puji B

sumber: http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/08/18/lq48cd-bulan-madu-berakhir-petaka-mempelai-pria-tewas-diserang-hiu

dalam halaman situsnya, hanya dituliskan "daily mail" dg font sangat kecil.

Dan berita ini adalah saklek terjemahan dr artikel di bawah (dan tidak disebutkan sumber rujukan di berita lokalnya)

Shark attack kills British groom on honeymoon in Seychelles -

New month of its status as a wife, Gemma Redmond must widowed. Her husband, Ian Redmond, was killed in a shark attacked a resort in the Seychelles, where they honeymooned.

Today, primary school teachers 27-year-old is still in shock. Ian and Gemma dating for nine years before finally deciding to get married this month.

"I really love him and he was a very special husband, a son of the wise, and a loyal brother. He worked tirelessly to realize his dream of forming a beautiful home life," he said.

Shark attack came when the couple in the second week of their honeymoon on the island of Praslin decided to enjoy the beauty of Anse Lazio beach together. Her husband swam at the beach, and Gemma was busy recording them with video cameras. It is relatively shallow waters, and only 20 meters from the beach. He had just sat down to sunbathe when she heard her husband cry for help.

In a short time he had lost an arm and suffered terrible wounds in his left foot, and bite marks on the body and hips.

Other tourists try hard to save him as he lay in a state of severe bleeding. But his life was saved.
berita asli: http://soiotoday.blogspot.com/2011/08/shark-attack-kills-british-groom-on.html

Ini baru satu saja contoh "wartawan yg males" dan editor yg pules (tidur). di detik, berita semacam ini jadi banjir bandang. bahkan di situs2 online semacam Kompas/tempo/viva pun sering banget berita asing di-copas tanpa diubah kalimat redaksinya sedikitpun tanpa mencantumkan sumber artikel asli ::doh::

beastmen85
15-11-2011, 07:29 PM
wow keren bgt
like dis ::up::

bradon heat
15-11-2011, 08:16 PM
this is the power of copas ::doh::

mungkin saja kekurangan sdm-nya jadi pake acara SKS .... ::doh::

spears
15-11-2011, 10:49 PM
salahkan google. bikin males mikir. xixixi

kirsh
16-11-2011, 01:11 AM
kadang memang sumbernya sama..

aq pernah kerja di media infotainment seleb amrik
dan kami punya langganan sumber dari UK

dan setelah aq search, sumber itu menjual berita yg sama ke beberapa media
itu biasa..

pinter2 sang editor aja bikin judul yang berbeda hehehe

ndableg
16-11-2011, 01:41 AM
Yah.. ini kan surat kabar, bukan novel ato cerpen.. Ga penting jiplak ato enggak, asal beritanya bener aja. Kalo mau orisinil yaaa... PosKota lah (masih ada ga nih?)

Nharura
16-11-2011, 07:05 AM
masih ada,, pos kota terbitan tenggarong;D

Kirie
16-11-2011, 08:17 AM
Kalau jurnalisme online emang banyak berita sambil lalu kan. Pokoknya asal ada update terus, kualitas belakangan. Kalau perlu tiap 10 menit ada update terkini. Pembacanya juga prioritas pertamanya "pokoknya saya tau duluan, gak ketinggalan berita"

BundaNa
16-11-2011, 09:00 AM
ini yg dibahas plagiat2 jurnalisme atau masalah BPKP, bu aya? sualnya bu aya trus komentar bahwa si Irene gak tau alur audit gitu loh...tapi ditimpalin yang lain mengenai awak media yang suka "saling bantu"::ungg::

Joyko
16-11-2011, 08:39 PM
memang begitu biasanya (kalau berita dari luar negeri) tp kalau ngeliat yang pertama mediaindonesia-komhukum keknya yang terakhir emang bener2 wartawan bodrex

aya_muaya
16-11-2011, 10:09 PM
keduanya bun..

kalau melihat nama, pasti orang akan mengira KOMHUKUM yang plagiat.. tapi itu hanya karena segelintir yang tau mana yang benar, BPK-BPKP mempunya kewenangan yang berbeda meski sama2 pemeriksa..

disinilah isu2 politik dimasukkan..

desah_angin
17-11-2011, 12:45 PM
aya tau gak sumber berita kedua media ini dari mana?

di berita pertama, ada kode (Ant/OL-01) di akhir berita. Ant = Antara, yaitu kantor berita yang memang menjual berita ke berbagai media (bukan tidak mungkin komhukum juga berlangganan ke Antara).

So, yg utama, tahukah aya kalo kedua media ini berlangganan kantor berita yang sama?

BundaNa
17-11-2011, 04:27 PM
aihhhhhhhhhhhh pak wartawan pun nampak::clap2::::maap::

Joyko
14-12-2011, 09:36 PM
nih salah satu contoh bobroknya jurnalisme kita, sby kapan komennya? yang ada mungkin wartawan detik yang cekikikan mungkin membaca komen2 dibawahnya yang ada

http://www.detiknews.com/read/2011/12/14/173026/1791334/10/?992204topnews


Curhat Pemotor Soal Kemacetan Menarik Perhatian 'SBY'

sudah jadi makanan sehari-hari warga Jakarta. Karena kerapnya didera kemacetan, seorang pemotor bernama Igfar Pramarizki menyampaikan curhat melalui blog-nya. Curhat itu dikemasnya dalam bentuk surat untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rupanya curhat itu menarik perhatian 'SBY'.

Tak hanya 'SBY', 'Ibu Ani Yudhoyono' dan sejumlah nama pejabat pun memberi perhatian melalui sejumlah komentar di bawah postingan curhat tersebut. Tapi kemungkinan besar, bukan Presiden SBY betulan yang memberi komentar postingan itu. Pun demikian halnya dengan 'Ibu Ani Yudhoyono' dan sejumlah pejabat.

"Saya adalah pengguna jalan raya yang telah menggunakan motor sejak 8 tahun yang lalu. Alasan saya menggunakan sepeda motor tak lain adalah untuk menghemat waktu dan uang," begitu Igfar memulai curhatnya yang diposting di http://motorbiru.wordpress.com�pada Rabu (14/12/2011).

Igfar menuturkan, meski dirinya adalah seorang pemotor namun dia memimpikan Jakarta memiliki transportasi massal yang aman, nyaman dan murah. Dengan demikian, sebagian besar masyarakat tak akan lagi berjibaku dengan kemacetan, tercekik cicilan sepeda motor, atau pun mengeluarkan uang untuk perawatan kendaraan dan BBM.

"Impian itu mulai ada titik terang ketika tiang-tiang monorail mulai dipasang, dan koridor 1 TransJakarta mulai dibuka. Saya bahagia sekali saat itu, berharap, semua transportasi itu perlahan akan menjangkau pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Depok, bahkan Tangerang," sambung Igfar.

Sayang, lanjutnya, mimpinya harus buyar tatkala pembangunan monorail di hentikan. Tak hanya itu, jalur khusus bus TransJ pun kehilangan kesterilannya. Di dalam bus TransJ pun penumpang harus berdesakan, sehingga pernah terjadi kasus-kasus yang mengesampingkan keamanan dan kenyamanan penumpang.

"Kemacetan pun semakin menggila, Pak. Dengan sepeda motor saja, setiap hari saya harus menempuh jarak Pamulang – Senayan dalam 1,5 jam. Itu belum dengan hujan dan lainnya. Tak terbayang, betapa menyeramkannya lalu-lintas Jakarta sehabis hujan," papar Igfar.

Dia menuturkan, Selasa (13/12) kemarin dia membutuhkan 2,5 jam dari Kebayoran Lama menuju Tebet. Padahal dia harus melakukan pekerjaan lain untuk tambahan penghasilan bagi keluarganya.

"Saya hanya bisa memandangi mobil-mobil mewah yang dikawal voorijder untuk membelah kemacetan. Yang mungkin orang yang duduk di mobil-mobil mewah itu adalah bawahan Bapak. Dalam hati saya bertanya, apakah orang-orang di dalam mobil mewah yang dikawal itu merasakan siksaan macet seperti kami juga rakyat biasa? Sedangkan mereka hanya duduk manis di dalam mobilnya yang selalu disopiri dan dikawal oleh voorijder agar bisa membelah kemacetan," keluh pria berkacamata ini.

Igfar mewakili masyarakat Jakarta lainnya menunggu solusi pemerintah untuk memecahkan masalah kemacetan Ibukota. Apalagi kemacetan yang sangat setia membuntuti warga itu telah membuat mereka lelah. Mereka berharap solusi yang dihadirkan berpihak pada seluruh pengguna jalan tanpa melihat status.

"Saya prihatin," begitu tanggapan 'SBY' atas postingan itu.

"Ih Papah ngapain sich komentarin blog gak penting. Ayuk kita nyanyi.... Bikin album lagi," ujar 'Ibu Ani Yudhoyono' dalam kolom komentar.

pasingsingan
14-12-2011, 09:53 PM
ekekeke .....
ada aja joyko neh

lah, ente copas dari detik dimari
terkena UU pelanggaran etika euy :gebuk:

ancuur
14-12-2011, 10:02 PM
bandingkan 2 berita ini :

[/COLOR]mana yang menjiplak siapa... ckckckck....::doh::kaco..

orang yg sama.. pegang dua kantor berita kali ::doh:: (di lihat positipnya dolo) :cilukba:

note: karena kecapean gak di edit lagi... maklum kejar tayang.. X_X

Joyko
14-12-2011, 10:12 PM
ekekeke .....
ada aja joyko neh

lah, ente copas dari detik dimari
terkena UU pelanggaran etika euy :gebuk:

sebutin kayak apa undang2 etika?? wkwkwk

ancuur
14-12-2011, 11:09 PM
sebutin kayak apa undang2 etika?? wkwkwk

nih...:

Barang siapa yg sedang makan, makanan yang enak
harap yang hadir di sekeliling juga mendapatkannya..
bila tidak maka anda kena..

pasal 39 pada UU 46/2009 Tentang Pelanggaran Etika :-bd