AsLan
13-09-2011, 01:29 AM
Ketika ratu Elizabeth I naik tahta Inggris pada tahun 1558 di usia 25 tahun, ia mewarisi sebuah negara yg kacau akibat perang saudara dan keuangan yg sangat minim.
Elizabeth ingin membangun Inggris menjadi negara yg kuat, satu2nya hal yg ia pikirkan adalah memperkuat ekonomi Inggris.
Namun Inggris hanya sebuah negara kecil dengan sumber daya alam yg sangat terbatas, maka cara memperkuat perekonomian yg terpikir oleh Elizabeth adalah dengan cara perdagangan.
Dengan berdagang, Inggris bisa memperkuat ekonominya, namun syarat utama untuk rencana perekonomian ini adalah kondisi negara harus damai dan aman, sebuah perang bisa menghancurkan segalanya.
Maka Elizabeth berusaha membina hubungan yg baik dengan negara2 tetangganya dan terus memperkuat perekonomian selama 20 tahun.
Namun di tahun 1570an, kondisi politik mulai menunjukkan bahaya, Spanyol mengancam akan menyerang Inggris.
Raja Spanyol saat itu adalah Philip II, seorang penganut Katolik yang taat dan bertekad memerangi penyebaran agama Protestan beserta negara2 yg mendukungnya.
Untuk memulihkan agama Katolik di Inggris, caranya adalah membunuh Elizabeth dan mengangkat adik tirinya, Queen Mary dari Skotlandia.
Karena Inggris adalah negara lemah, maka Philip terang2an mengutarakan rencana ini dan berniat menyerbu Inggris dengan armada Spanyol yg jauh lebih kuat.
Para penasihat Elizabeth memberi nasihat agar Inggris mengirim pasukan ke Negara2 rendah (Belanda dan Belgia) untuk memaksa Spanyol bertempur disana, Elizabeth menolak.
Elizabeth hanya mengirim sedikit pasukan ke Belanda dan Belgia untuk mendukung pemberontak Protestan, namun ia tak mau memberi komitmen lebih dari itu.
Elizabeth tidak suka perang, ia takut dengan bayangan perang yg berdarah2 dan menghancurkan segala yg telah dibangunnya selama ini. Ia sadar bahwa membentuk angkatan perang membutuhkan biaya yang sangat besar dan bisa membangkrutkan Inggris.
Maka Elizabeth berfikir, kalau sebuah angkatan perang bisa mengacaukan perekonomian Inggris, hal yang sama bisa terjadi pada Spanyol !
Elizabeth mulai merancang sebuah strategi yg sangat cerdas untuk menghancurkan Spanyol secara Ekonomi agar Inggris bisa terbebas dari ancaman.
Menurut analisanya, Perekonomian Spanyol dibangun dari Eksplorasi wilayah2 jajahan di dunia baru, Amerika.
Spanyol memiliki kekuatan ekonomi karena mendapat kiriman sumber daya dari tempat2 yang jauh disebrang samudra, dari sana kapal2 spanyol membawa emas dan benda2 berharga lainnya.
Untuk membiayai armada kapal pengangkut barang, Philip meminjam modal dari bangkir2 Italia dan membayar bunga tinggi.
Kalau jalur perkapalan ini diganggu, keuangan Spanyol akan goyah atau bahkan runtuh.
Tak membuang waktu lama, Elizabeth memanggil kaptennya yang paling hebat, Sir Francis Drake.
Ia menugaskan Drake untuk menyamar sebagai Bajak Laut dan menyerang kapal2 Spanyol.
Elizabeth menegaskan bahwa apapun yang terjadi tidak ada orang yg boleh tahu bahwa Drake adalah bawahan Elizabeth.
Inggris tetap berusaha membina hubungan dengan Spanyol dan menunda2 rencana perang Philip.
Seiring dengan banyaknya kapal Spanyol yg dibajak oleh Drake, Spanyol menderita kerugian besar dan harus meminjam lebih banyak lagi uang dari para bangkir, beban bunga yang ditanggung oleh Philip semakin tinggi.
Sebenarnya Philip ingin menyerang Inggris pada tahun 1582, tapi karena kesulitan keuangan maka rencana ini ditunda.
Meskipun keuangan Spanyol mulai goyah, Philip tidak mengurangi niatnya membangun armada perang besar2an, ia memandang perang melawan Protestan adalah perang suci yang harus dijalankan dengan biaya berapapun.
Elizabeth terus menyerang perekonomian Spanyol dan tetap tidak membangun angkatan perang.
Sang ratu lebih memilih membangun jaringan Intelegent yg canggih, inilah organisasi intelegent paling canggih di Eropa, mata2 Elizabeth menyebar di seluruh penjuru Spanyol sehingga ratu mengetahui setiap langkah Philip.
Elizabeth tahu persis berapa besar angkatan perang Spanyol dan kapan pasukan ini siap diberangkatkan, sehingga pada waktu2 itu Elizabeth bisa menunda pembentukan angkatan perang dan menghemat uang pemerintah.
Akhirnya pada tahun 1588 Spanyol telah siap bertempur, armada kapalnya berjumlah 128 kapal, termasuk dua puluh kapal besar dan banyak sekali pelaut serta prajurit yg siap diberangkatkan ke Inggris.
Elizabeth yg memiliki dana terbatas hanya membentuk armada kapal kecil tapi lincah dan gesit. Kapal2 Inggris ditugaskan menenggelamkan kapal2 pengangkut bahan makanan dan perlengkapan milik Armada Spanyol.
Karena kekurangan ransum, armada besar Spanyol harus berhenti di pelabuhan Calais.
Inggris sudah mempersiapkan beberapa kapal yg diisi dengan bahan2 peledak dan bahan bakar dan menabrakkannya ke armada Spanyol yang sedang berlabuh di Calais dengan formasi rapat.
Terjadi kebakaran hebat dan kekacauan luar biasa diantara armada besar ini, lusinan kapal spanyol terbakar, yang lainnya berlayar dengan kacau dan saling bertabrakan.
Kekacauan di pelabuhan Calais menghancurkan moral pasukan Spanyol sehingga akhirnya penyerbuan itu dibatalkan.
Untuk mencegah serangan lebih lanjut dari Inggris, Armada Spanyol yang tersisa memutuskan pulang melalui Utara yang sangat dingin.
Inggris tidak mengejar karena tahu rute perairan tersebut terlalu berbahaya.
Armada Spanyol kembali ke negaranya dengan kondisi rusak parah, dua pertiga pasukannya tewas di laut.
Sementara itu Inggris hampir tidak mengalami kerugian apa2, korban tewas dipihak Inggris tidak sampai 100 orang.
Elizabeth mendapat kemenangan gemilang, namun ia tidak berpesta, ia segera membubarkan armada perangnya yg dianggap tidak perlu untuk meringankan perekonomian negara.
Philip melupakan ambisinya untuk menyerbu Inggris dan berkutat dengan hancurnya perekonomian negara yg tidak pernah pulih.
Elizabeth ingin membangun Inggris menjadi negara yg kuat, satu2nya hal yg ia pikirkan adalah memperkuat ekonomi Inggris.
Namun Inggris hanya sebuah negara kecil dengan sumber daya alam yg sangat terbatas, maka cara memperkuat perekonomian yg terpikir oleh Elizabeth adalah dengan cara perdagangan.
Dengan berdagang, Inggris bisa memperkuat ekonominya, namun syarat utama untuk rencana perekonomian ini adalah kondisi negara harus damai dan aman, sebuah perang bisa menghancurkan segalanya.
Maka Elizabeth berusaha membina hubungan yg baik dengan negara2 tetangganya dan terus memperkuat perekonomian selama 20 tahun.
Namun di tahun 1570an, kondisi politik mulai menunjukkan bahaya, Spanyol mengancam akan menyerang Inggris.
Raja Spanyol saat itu adalah Philip II, seorang penganut Katolik yang taat dan bertekad memerangi penyebaran agama Protestan beserta negara2 yg mendukungnya.
Untuk memulihkan agama Katolik di Inggris, caranya adalah membunuh Elizabeth dan mengangkat adik tirinya, Queen Mary dari Skotlandia.
Karena Inggris adalah negara lemah, maka Philip terang2an mengutarakan rencana ini dan berniat menyerbu Inggris dengan armada Spanyol yg jauh lebih kuat.
Para penasihat Elizabeth memberi nasihat agar Inggris mengirim pasukan ke Negara2 rendah (Belanda dan Belgia) untuk memaksa Spanyol bertempur disana, Elizabeth menolak.
Elizabeth hanya mengirim sedikit pasukan ke Belanda dan Belgia untuk mendukung pemberontak Protestan, namun ia tak mau memberi komitmen lebih dari itu.
Elizabeth tidak suka perang, ia takut dengan bayangan perang yg berdarah2 dan menghancurkan segala yg telah dibangunnya selama ini. Ia sadar bahwa membentuk angkatan perang membutuhkan biaya yang sangat besar dan bisa membangkrutkan Inggris.
Maka Elizabeth berfikir, kalau sebuah angkatan perang bisa mengacaukan perekonomian Inggris, hal yang sama bisa terjadi pada Spanyol !
Elizabeth mulai merancang sebuah strategi yg sangat cerdas untuk menghancurkan Spanyol secara Ekonomi agar Inggris bisa terbebas dari ancaman.
Menurut analisanya, Perekonomian Spanyol dibangun dari Eksplorasi wilayah2 jajahan di dunia baru, Amerika.
Spanyol memiliki kekuatan ekonomi karena mendapat kiriman sumber daya dari tempat2 yang jauh disebrang samudra, dari sana kapal2 spanyol membawa emas dan benda2 berharga lainnya.
Untuk membiayai armada kapal pengangkut barang, Philip meminjam modal dari bangkir2 Italia dan membayar bunga tinggi.
Kalau jalur perkapalan ini diganggu, keuangan Spanyol akan goyah atau bahkan runtuh.
Tak membuang waktu lama, Elizabeth memanggil kaptennya yang paling hebat, Sir Francis Drake.
Ia menugaskan Drake untuk menyamar sebagai Bajak Laut dan menyerang kapal2 Spanyol.
Elizabeth menegaskan bahwa apapun yang terjadi tidak ada orang yg boleh tahu bahwa Drake adalah bawahan Elizabeth.
Inggris tetap berusaha membina hubungan dengan Spanyol dan menunda2 rencana perang Philip.
Seiring dengan banyaknya kapal Spanyol yg dibajak oleh Drake, Spanyol menderita kerugian besar dan harus meminjam lebih banyak lagi uang dari para bangkir, beban bunga yang ditanggung oleh Philip semakin tinggi.
Sebenarnya Philip ingin menyerang Inggris pada tahun 1582, tapi karena kesulitan keuangan maka rencana ini ditunda.
Meskipun keuangan Spanyol mulai goyah, Philip tidak mengurangi niatnya membangun armada perang besar2an, ia memandang perang melawan Protestan adalah perang suci yang harus dijalankan dengan biaya berapapun.
Elizabeth terus menyerang perekonomian Spanyol dan tetap tidak membangun angkatan perang.
Sang ratu lebih memilih membangun jaringan Intelegent yg canggih, inilah organisasi intelegent paling canggih di Eropa, mata2 Elizabeth menyebar di seluruh penjuru Spanyol sehingga ratu mengetahui setiap langkah Philip.
Elizabeth tahu persis berapa besar angkatan perang Spanyol dan kapan pasukan ini siap diberangkatkan, sehingga pada waktu2 itu Elizabeth bisa menunda pembentukan angkatan perang dan menghemat uang pemerintah.
Akhirnya pada tahun 1588 Spanyol telah siap bertempur, armada kapalnya berjumlah 128 kapal, termasuk dua puluh kapal besar dan banyak sekali pelaut serta prajurit yg siap diberangkatkan ke Inggris.
Elizabeth yg memiliki dana terbatas hanya membentuk armada kapal kecil tapi lincah dan gesit. Kapal2 Inggris ditugaskan menenggelamkan kapal2 pengangkut bahan makanan dan perlengkapan milik Armada Spanyol.
Karena kekurangan ransum, armada besar Spanyol harus berhenti di pelabuhan Calais.
Inggris sudah mempersiapkan beberapa kapal yg diisi dengan bahan2 peledak dan bahan bakar dan menabrakkannya ke armada Spanyol yang sedang berlabuh di Calais dengan formasi rapat.
Terjadi kebakaran hebat dan kekacauan luar biasa diantara armada besar ini, lusinan kapal spanyol terbakar, yang lainnya berlayar dengan kacau dan saling bertabrakan.
Kekacauan di pelabuhan Calais menghancurkan moral pasukan Spanyol sehingga akhirnya penyerbuan itu dibatalkan.
Untuk mencegah serangan lebih lanjut dari Inggris, Armada Spanyol yang tersisa memutuskan pulang melalui Utara yang sangat dingin.
Inggris tidak mengejar karena tahu rute perairan tersebut terlalu berbahaya.
Armada Spanyol kembali ke negaranya dengan kondisi rusak parah, dua pertiga pasukannya tewas di laut.
Sementara itu Inggris hampir tidak mengalami kerugian apa2, korban tewas dipihak Inggris tidak sampai 100 orang.
Elizabeth mendapat kemenangan gemilang, namun ia tidak berpesta, ia segera membubarkan armada perangnya yg dianggap tidak perlu untuk meringankan perekonomian negara.
Philip melupakan ambisinya untuk menyerbu Inggris dan berkutat dengan hancurnya perekonomian negara yg tidak pernah pulih.