Salah Tempat

[Bambang]

Pernahkah kalian merasa kerja di tempat yang salah?

Well, saya kadang ngerasa begitu in a way saya ditu ntut untuk ngebangun, mengimplementasikan, me-maintain dan memverifikasi sistem yang saya bangun. Tapi, sedihnya, tim yang saya pimpin seakan being ignorant atau gak bisa comply dengan apa yg saya kira had been simplified to as simplest as it can be. Akibatnya, compliance dengan tuntutan yang ada itu seakan mustahil.

And ive heard a saying "if you are the smartest in that room, you are in the wrong room."
Saya pinter? Enggak. Tapi saya dianggap orang yang paling kompeten untuk tugas yang saya emban sekarang.

Forgive my rant, i just want to get something out of my chest.

NB: saya bertanggung jawab atas ISO 9001, 14001, OHSAS 18001 dan API Q2 compliance di departmen saya.

[Yuki]

mungkin saya juga begitu sekarang

jujur saja bukan perkerjaan seperti ini yg saya inginkan, namun saya tetap bagaimanapun juga harus bersyukur

mungkin memang sudah bawaan dari dulunya mager, saya bayangin pekerjaan apapun ya bakal males juga dibawainnya, saya malah suka berpikir, apa ada pekerjaan yg bikin happy, kok bawaannya malah selalu jadi beban hidup, atau memang seperti ini yg namanya hidup? Makanya ada salary, sebagai kompensasi kali

jadi curhat

[Bambang]

Orang bilang sih kerjaan yang bikin happy itu kerjaan yang berawal dari hobby.

Anyway, saya sebenernya senang dengan kerjaan sekarang. Di tempat sekarang, saya punya kebebasan untuk develop dan ngebuat sesuatu yang baru dengan intervensi minimal. Tapi ternyata ngebawa sekelompok orang bebal untuk bisa ngikutin sistem yang baru itu gak segampang apa yang saya bayangin.

*Balas curhat*

Kalau boleh tahu, kerjaan yang menurutmu ideal untukmu itu yang seperti apa?

[etca]

Jadi pingin ikutan curhat,
Di kantor saya juga drama sekaliii Minggu lalu. ::ngakak2::::ngakak2::


manusia itu memang ladang tidak ada puasnya deh.
tiap pekerjaan itu ada tantangannya sendiri.

dulu kerjaan selalu di ruangan, duduk manis depan lappie.
palingan ke line produksi kalau ada yang NG, nemuin vendor di ruang meeting.
segala macam kerjaan masih bisa lah kelar sebelum batas waktu.
saat itu ngiri, bosan pingin sesekali tugas luar kantor.

lalu ganti jobdesk, ketika lebih sering tugas luar kantor. sehari dipastikan musti pindah lokasi 2x.
belum kalau ada beberapa destinasi yang lain.
jadinya kudu pinter2 manage waktu agar kerjaan dengan lappie segera selesai, urusan tugas luar kantor juga selesai.
imbasnya wiken males keluar kalau tidak dirasa penting sekali, karena sudah kenyang macet di jalan. ;D

dulu pingin sesekali tugas luar kota.
sekarang begitu dapat tugas luar kota ternyata capekkkkk juga.
yang terparah sampai jatuh dengkul minta disayat op, untungnya duit puluhan jeti itu dicover 100% oleh bpjs-tk,
dua minggu sudah bisa jalan normal dan bisa kerja
4 bulan pasca op, pertama kali tugas luar kantor lagi *sebelumnya sih saya uda 2x ke Jateng urusan pribadi*
eh pas tugas luar kota di bulan Maret lalu gantian bos gw yang jatuh kakinya musti digips.
jadilah ekstra capeknya beberapa hari itu.


yah semua kerjaan dibikin senang saja. kalau lagi ada waktu senggang mendingan buat naikin mood saja.
btw ini udah hari Senin yak? ;D

[Bambang]

Selamat hari senin. Hahahaha. Di sini kami mulai kerja hari minggu.

Saya udah ngerasain kerja di lapangan (7 tahun) dan baru 2 tahun ini dapet kerjaan kantoran. Dan tiap peran punya stressnya sendiri.

Anyway, kalau boleh tahu, sampeyan-sampeyan ini kerja sebagai apa? Saya ingin nambah pengetahuan dalam bidang lain karena bidang kerjaan saya terhitung eksklusif dalam artian khusus. Saya gak mau jadi kura-kira dalam perahu :)

[noodles maniac]

Pernahkah kalian merasa kerja di tempat yang salah?

Well, saya kadang ngerasa begitu in a way saya ditu ntut untuk ngebangun, mengimplementasikan, me-maintain dan memverifikasi sistem yang saya bangun. Tapi, sedihnya, tim yang saya pimpin seakan being ignorant atau gak bisa comply dengan apa yg saya kira had been simplified to as simplest as it can be. Akibatnya, compliance dengan tuntutan yang ada itu seakan mustahil.

And ive heard a saying "if you are the smartest in that room, you are in the wrong room."
Saya pinter? Enggak. Tapi saya dianggap orang yang paling kompeten untuk tugas yang saya emban sekarang.

Forgive my rant, i just want to get something out of my chest.

NB: saya bertanggung jawab atas ISO 9001, 14001, OHSAS 18001 dan API Q2 compliance di departmen saya.

Wow bertanggung jawab sama Quality ya :)
Dirimu tampaknya emang orang pinter, dan IMO sudah berada di tempat yang tepat. Gak mudah untuk memobilisasi orang agar comply? Well thats exactly what you need, that is a challenge which God created for you, so you'll devrlop into more magnicificent person :)) kalo semuanya serba mudah, nenek-nenek juga bisa keles ,gak usah elo yang ngerjain haha

[ndugu]

jadi, sepertinya masalahnya bukan di tempat kerja ato jenis kerjaan ya, tapi lebih ke masalah SDM / orangnya? ::elaugh::

[Bambang]

SDM ada faktornya. Tapu yg saya lihat, faktor utamanya karena belum ada kultur quality. Compliance to quality itu baru diterapkan sekitar 3 tahun lalu and ive been struggling to enforce it for the last 2 years.
Selain reward and punishment, adakah cara lain yang efektif untuk bisa mengubah kultur yang ada?

[etca]

Wow bertanggung jawab sama Quality ya :)
Dirimu tampaknya emang orang pinter, dan IMO sudah berada di tempat yang tepat. Gak mudah untuk memobilisasi orang agar comply? Well thats exactly what you need, that is a challenge which God created for you, so you'll devrlop into more magnicificent person :)) kalo semuanya serba mudah, nenek-nenek juga bisa keles ,gak usah elo yang ngerjain haha

Ini tulisan mantab jiwa, biasanya saya pergunakan kalau mau kasih masukan.
dipuji2 dulu biar moodnya baik, habis itu dikasih masukan. ;D
tetap semangat yak.


Anyway, kalau boleh tahu, sampeyan-sampeyan ini kerja sebagai apa? Saya ingin nambah pengetahuan dalam bidang lain karena bidang kerjaan saya terhitung eksklusif dalam artian khusus. Saya gak mau jadi kura-kira dalam perahu

saya kalau secara legalitasnya buruh pabrik kok.
menurut apa yang tercantum di slip gaji yah ;D

[Bambang]

Terima kasih, kengkawan.

[noodles maniac]

Sama-sama Bambang :)

[hajime_saitoh]

Pernahkah kalian merasa kerja di tempat yang salah?

Well, saya kadang ngerasa begitu in a way saya ditu ntut untuk ngebangun, mengimplementasikan, me-maintain dan memverifikasi sistem yang saya bangun. Tapi, sedihnya, tim yang saya pimpin seakan being ignorant atau gak bisa comply dengan apa yg saya kira had been simplified to as simplest as it can be. Akibatnya, compliance dengan tuntutan yang ada itu seakan mustahil.

And ive heard a saying "if you are the smartest in that room, you are in the wrong room."
Saya pinter? Enggak. Tapi saya dianggap orang yang paling kompeten untuk tugas yang saya emban sekarang.

Forgive my rant, i just want to get something out of my chest.

NB: saya bertanggung jawab atas ISO 9001, 14001, OHSAS 18001 dan API Q2 compliance di departmen saya.

yang penting sih bagaimana kita bermanfaat buat orang lain, kalo kita bisa memberi manfaat buat orang lain dan kita suka dengan hal itu insyaAllah kita gak akan merasa di tempat yang salah.. IMO:ngopi:

[mbok jamu]

Sometimes being wiser is more important than being clever.

I can be very intimidating for some people, membuat staff takut atau malu-malu, worst case.. males kerja. Ndak semua orang nyaman dengan kelebihan orang lain.

Nah, kalau kebeneran Bambhang yang punya kelebihan itu, Bambhang juga yang harus bijak menggunakannya. Bukan hanya reward and punishment, mbok kira, just treat them with respect. Hargai setiap ide walaupun kadang bikin sakit kepala. Sering-sering brainstorming dengan mereka karena bagaimanapun kesenjangan intelektualitas itu harus diperkecil. Lower your expectation and give them compliments.

[Bambang]

I see. Lowering expectation sepertinya jalan yg paling realistis **** manajemen selalu nuntut lebih :)

Yang bikin kesal di sini itu sebenernya lebih ke kultur yang bebal dan malas.

[kupo]

I see. Lowering expectation sepertinya jalan yg paling realistis **** manajemen selalu nuntut lebih :)

Yang bikin kesal di sini itu sebenernya lebih ke kultur yang bebal dan malas.

nah itu dia, kultur bebal dan malas, lebih susah diatasi daripada kesenjangan intelektual ::ungg::

[Bambang]

Dan sialnya, mentalitas kebanyakan orang saudi di departemen saya itu ya bebal dan malas.

[etca]

Saya rasa tiap orang punya sifat malas deh ::ungg::
Hanya saja kadar dan tergantung lingkungan.

Saya ingat aja teman kuliah yang luar biasa malas.
Tapi ketika dia di tempatkan di suatu sistem yang ketat,
mau tak mau dia harus adaptasi dan harus bisa mengikuti ritme yang ada di sistem tersebut..

[Bambang]

Setuju! Potensi seseorang seringkali baru bisa keluar optimal ketika dia ada di tempat yg cocok.
Ada satu supervisor yang ketika di lapangan orangnya bisa dibilang kurang bertanggung jawab. Tapi manajemen ngelihat dia bisa ngatur orang di balik kemalasannya.
Sekarang dia jadi asisten koordinator and somebody whom i cant rely on walau kadang masih sering ngasih kelonggaran yang agak berlebih ke beberapa spv.

[mbok jamu]

Wah kalau sudah menganggap kultur-nya bebal dan malas, what the hell are you doing there??

Simbok dulu juga kerja di TimTeng, yang penduduknya dari kecil sudah disubsidi pemerintah, jadi mereka ndak perlu kerja (keras). Jadi kalau ada staff lokal yang nongol tiap pagi walau nyimeng dulu di mobil, mbok hargai itu. It wasn’t easy to start with but at the end I got their trust and respect despite being a woman and not wearing hijab and all that. They even looked after me.

Don’t be a smartass, trust me, karena mereka akan makin menjauhimu.

[kupo]

Don’t be a smartass, trust me, karena mereka akan makin menjauhimu.

harus jadi badass ya mbok .. ::oops::

[noodles maniac]

harus jadi badass ya mbok .. ::oops::

Siapa sih yang gak seneng badass :luck:

Cewek-cewek abg aja bisa tergila-gila sama badass :))

[Bambang]

Karena butuh. Sudah apply ke beberapa tempat tapi belum ada yang nyangkut, padahal udah apply untuk posisi yang lebih rendah. Industri minyak belum sestabil dulu euy.

[noodles maniac]

Rencana Tuhan masih menghendaki dirimu stay disitu, for some reason :)

[Bambang]

Tagihan bank juga salah satu faktor pendorong yang kuat :)

[mbok jamu]

harus jadi badass ya mbok .. ::oops::

O yeah.. tough, uncompromising and intimidating. Skills that female managers need to have these days. ::itrocks::

[mbok jamu]

Karena butuh. Sudah apply ke beberapa tempat tapi belum ada yang nyangkut, padahal udah apply untuk posisi yang lebih rendah. Industri minyak belum sestabil dulu euy.

Well then, you’re not at the wrong place, you’ve made a decision to be there. Kalau menganggap cuma salah tempat since you really don’t want to be there, then you’re just wasting your life, man.

I personally like this quote. A bad attitude is like a flat tyre. You can’t go anywhere until you change it.

[Bambang]

Well said, mbok. Very well said :)

[nerve_gas]

dulu gue juga berpikir begitu. Selalu merasa ada yang salah dengan tempat kerja.

Tapi setelah selama ini di dunia kerja, gue merasa tidak akan ada tempat yang akan 100 persen dengan keinginan kita sendiri. Bahkan ketika kita menjadi penyedia jasa profesional, kita pun harus ngikutin keinginan klien/pelanggan yang kadang pengen ditabok.

Selalu ada orang yang nyebelin dan tidak enak diajak kerja sama, dan begitu juga orang memandang ke kita. Pasti ada orang lain yang menganggap kita menyebalkan dan tidak enak diajak kerja sama.

Dari pengalaman kerja selama ini, yang bisa kita lakukan adalah "get the job done". Kalau merasa tidak bisa berkembang, tapi butuh gaji untuk membayar semua pengeluaran, ya kita bisa mencari pengembangan diri dan skill di tempat lain melalu berbagai metode. Tentunya harus siap mental untuk menahan emosi, dan mengingat bahwa tanpa pekerjaan ini, dapur di rumah tidak akan bisa ngebul.

Sejak bekerja di kantor yang isinya tarik menarik kepentingan antar semua orang, termasuk di antara staff itu sendiri, pertimbangan tersebut yang selalu saya tekankan untuk diri sendiri. Tanpa pekerjaan ini, saya tidak bisa bayar tagihan. Tapi tidak berarti pekerjaan ini akan menjadi jalan buntu bagi saya. Kemampuan saya tidak hanya dibatasi dalam lingkup sempit kantor. Saya masih bisa untuk memilih kursus, pengembangan diri dari berbagai sumber yang melimpah di internet, atau hanya sekedar menjalani hobi saja.

Kata2 motivasi yang selalu gue bilang ke diri sendiri setiap pagi adalah "suck it up, dude!"

[heihachiro]

hehe, postingan blog ini selalu jadi pegangan saya untuk menanggapi kasus2 "ngga suka tempat kerja" dll :cengir:

Your Job Doesn’t Have to Be Your Passion, and That’s OK (http://borntosweat.co/job-doesnt-passion-thats-ok/)

meskipun dia sendiri akhirnya keluar dari pekerjaannya ::hihi::

How to Know When to Quit Your Job (http://borntosweat.co/know-quit-job-part-ii/)

Tapi setidaknya dia keluar dengan persiapan yang matang, ngga tiba2 bangun pagi dan memutuskan untuk mencari bola naga dan menyelamatkan dunia :cengir:

[nerve_gas]

bener tuh.

Dan banyak pencari kerja zaman sekarang yang pengennya kerja di tempat yang memberikan "impact" (apapun itu artinya impact). Mimpi bisa kerja dari rumah, cuti tidak terbatas, penghasilan cukup buat jalan2, di kantor kerja di sofa, dll dsb.

Ngimpi gak salah sih. Tapi lebih baik realistis sedikit. Toh kerja 8-5, di cubicle, gak berarti gak punya achievement kan?

[Bambang]

Terlepas dari semua keluhan, tempat kerja saya yg sekarang adalah yang paling banyak ngasih saya kepuasan. Banyak achievement yg saya dapat dan value yg saya sumbangkan.
Secara finansial, tempat sekarang gak bisa ngasih sebanyak yg saya dapet dulu. Tapi soal development, i feel so developed in this place. Dari kerja ngangkat palu, sekarang ngangkat pena.

Sepertinya saya kurang bersyukur :)

[nerve_gas]

untuk om Bambang yang lagi kerja di migas, gue cuma bisa pukpuk.

Sampe harga minyak semoncer di tahun 2010an, urusan finansial buat pekerja di migas emang degdegplas. Jadinya suka gak suka, harus diambil.

Temen2 malah banyak banget yang kena pecat gara2 harga minyak terjun bebas di 2015-2016. Beberapa rela turun gaji, yang penting kerja. Beberapa nekat pindah jurusan.

[Bambang]

Dulu sempet nganggur juga sih dari jan-may 2015. beruntung ditampung sama tempat kerja sekarang meski beda kompensasi hingga 60-an persen.

I quit my previous job in the wrong time due to some circumstances.

[tuscany]

Selamat hari senin. Hahahaha. Di sini kami mulai kerja hari minggu.

Saya udah ngerasain kerja di lapangan (7 tahun) dan baru 2 tahun ini dapet kerjaan kantoran. Dan tiap peran punya stressnya sendiri.

Anyway, kalau boleh tahu, sampeyan-sampeyan ini kerja sebagai apa? Saya ingin nambah pengetahuan dalam bidang lain karena bidang kerjaan saya terhitung eksklusif dalam artian khusus. Saya gak mau jadi kura-kira dalam perahu :)

Saya posisi asisten, menurut sistem cuti online di kantor.

[Bambang]

Menurut sistem, saya masih service supervisor.

[nerve_gas]

menurut sistem, titelnya manager. kerjaannya, tetap staff. (lah gak ada bawahan kekmana bisa jadi manaher)

[ndugu]

kalo saya posisinya staff. ada dapet bbrp kesempatan untuk disuruh nge-manage, tapi kayanya management bukan panggilan hatiku deh, jadi selama ini saya selalu menghidari itu.



Dan banyak pencari kerja zaman sekarang yang pengennya kerja di tempat yang memberikan "impact" (apapun itu artinya impact). Mimpi bisa kerja dari rumah, cuti tidak terbatas, penghasilan cukup buat jalan2, di kantor kerja di sofa, dll dsb.

Ngimpi gak salah sih. Tapi lebih baik realistis sedikit. Toh kerja 8-5, di cubicle, gak berarti gak punya achievement kan?
:lololol:
itu tuh, para millennials ya :cengir:

saya sempat kerja di tempat kerja yang seperti itu juga sih, yah, memenuhi 8 out of 10 dari kriteria2 seperti itu lah. dan memang enak sih gaya kerja kaya gitu :cengir: walo skarang, i'm back to corporate world :sigh: i dont see myself working here for long though, mungkin 1-2 taon lagi bakal loncat lagi. skarang cuman mo ngambil pengalaman

tapi dalam kerja apapun, pasti ada enak ngganya lah. itu memang udah bagian dari hidup.

[Bambang]

To be honest, saya masuk ke golongan millennial juga sih :)

Sent from my Moto G (5) using Tapatalk

[ndugu]

kayanya user2 di sini kebanyakan kalo bukan kalangan millennials ya xennials, and maybe a handful gen Xers dan sebelumnya :mrgreen: saya sendiri termasuk a border line case

https://www.instagram.com/p/BUcbF-0D41H


what is a xennial?
- a micro generation born during the cusp years of Gen Xers and Millenials
- i.e. between 1977 - 1983 (or when the original Star Wars trilogy was released)
- Xennials experienced an analogue childhood and a digital adulthood
- Possess both Gen X cynicism and Millenial optimism and drive

[nerve_gas]

berarti gue millenials juga ya. hahhaha.

tapi itu tepat "experienced an analogue childhood and a digital adulthood"

[thin.king]

dulu gw kerja di perusahaan kelas menengah dengan potensi pengembangan diri yang lumayan banyak, i.e bisa coba" bantu ngerjain kerjaan divisi lain. sampai beberapa kali ikut kerja lapangan dan keluar kota. jeleknya.. ketika perusahaan melihat kita bisa melakukan sesuatu jadi dibebanin tanggung jawab dan akhirnya kewalahan sendiri, karena lelah dengan keadaan akhirnya resign.

sekarang, kerja di tempat yg lebih kecil, sebagai staff pengajar, mengajar hanya berdasarkan jam dan beberapa urusan administrasi. kalau lagi ga ada murid ya gabut, dan kadang ada hari" bener" ga ada murid. jadi merasa tidak produktif sama sekali cuma datang ke kantor, absen, makan siang, nunggu pulang. what a boring job. kadang gw merindukan kerjaan lama gw. lelah karena bekerja rasanya lebih enak daripada lelah karena ga ngapa"in. :(
Posted via Mobile Device

[etca]

Beberapa hari yang lalu PT sebelah kemalingan + rokok di kantin ludes dll. Maling lagi marak rupanya.
Lha wong proyek tol depan kantor saja kemalingan besi 9 ton, aki traktor2 proyek tol pada dicopoti.
Warbiyasak yak? Pasti orang dalam yang ada maen.

Nah di PT sebelah yang masih satu kawasan n satu group, berhubung bos saya secara personal pernah inisiatif pasang CCTV sendiri,
Jadilah saya harus balik ke kantor karena mereka minta backupan copy CCTV yang dari akses pintu utama.
Kalau sudah begini saya berasa jadi divisi keamanan, ;D

[Yuki]

Sekarang saya ngajar secondary, tapi malah lebih nyantai, setiap kelas muridnya maksimal cuman 5 orang, bahkan seringnya kurang

Tapi jadwalnya tiap hari, saya masih mempertimbangkan bisa tidak hari jumat tidak ngajar, soalnya hari jumat cuman ngajar 30 menit! Ongkos terbuang namanya

[HartonoKev]

Pernah ngrasa gitu juga sih, cuman yang bikin gue merasa salah itu disebabkan oleh temen-temennya itu. Bikin gak betah dan malas. JAdinya susah untuk berkembang menjadi lebih baik. Sulit sih emang kalau gini. Mau gak mau jalan satu-satunya itu pindah. Tapi syukur, di tempat yang sekarang uda gak gitu kayak dulu lagi, semua bisa diajak kerjasama dengan baik.

[Bambang]

Akhirnya bisa kembali berkopimaya lagi.

Makin sini makin ribet dengan tambahan kerjaan sebagai caretaker untuk satu sub-department. Tapi orang-orang sudah lebih sadar soal beban kerja dan tanggung jawab masing-masing individu setelah saya 'meledak' di morning meeting.

[nerve_gas]

sekarang salah tempat gak ya?

mungkin iya, mungkin juga engga. berhubung departemen gue ngurus tiga hal utama: kebijakan publik, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan employee engagement, jadinya memang harus dilihat dari masing-masing pilar.

untuk pilar pertama dan kedua yang disebutin, gue sih ngerasa sama sekali gak salah tempat. karena dari dulu emang gue ngurusin kebijakan publik yang juga beririsan dengan CSR.

tapi untuk urusan employee engagement ini yang akhirnya baru disadari jadi masalah buat gue. kalau diliat dari kerjaannya, ini butuh orang yang paling ngga condong ke arah extrovert. soalnya, peranannya harus mampu ngebuat karyawan jadi merasa lebih "engaged" dengan dan diapresiasi oleh perusahaan. Menurut gue, ini seharusnya jadi peranan departemen SDM, yang sialnya belum ada yang ngisi sampe Oktober.

setelah gue liat ke arahan dokumen global, fungsi ini emang mau gak mau dipegang departemen gue, bersama-sama dengan departemen SDM. jadi ya mau bilang apa.

males banget gue diminta ngurusin 17an dan acara2 yang melibatkan karyawan lainnya.

[tuscany]

Dari dulu saya ga pernah salah tempat karena picky soal kerjaan. tapi tetap ada tugas2 yang keknya salah tempat. Cuma kalo sekarang kadarnya dikit, karena posisinya gak ngurusi manajemen. ntar deh kalo sampe ada promosi terus naik kebayang ribetnya.