nick naylor
23-08-2011, 11:57 PM
Pada suatu hari, aku bertemu seorang gadis di depan sebuah toko permen. Dia terlihat menangis tersedu-sedu dan membuat hatiku iba. Aku mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa kamu menangis, dik?” Dengan terisak-isak dia mulai bercerita padaku. “Ceritanya begini kak…” katanya sambil memulai ceritanya.
Pada suatu hari, aku bertemu seorang gadis di depan sebuah toko permen. Dia terlihat menangis tersedu-sedu dan membuat hatiku iba. Aku mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa kamu menangis, dik?” Dengan terisak-isak dia mulai bercerita padaku. “Ceritanya begini kak…” katanya sambil memulai ceritanya.
Pada suatu hari, aku bertemu seorang gadis di depan sebuah toko permen. Dia terlihat menangis tersedu-sedu dan membuat hatiku iba. Aku mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa kamu menangis, dik?” Dengan terisak-isak dia mulai bercerita padaku. “Ceritanya begini kak…” katanya sambil memulai ceritanya.
udah ah, capek. ::hihi::
Pada suatu hari, aku bertemu seorang gadis di depan sebuah toko permen. Dia terlihat menangis tersedu-sedu dan membuat hatiku iba. Aku mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa kamu menangis, dik?” Dengan terisak-isak dia mulai bercerita padaku. “Ceritanya begini kak…” katanya sambil memulai ceritanya.
Pada suatu hari, aku bertemu seorang gadis di depan sebuah toko permen. Dia terlihat menangis tersedu-sedu dan membuat hatiku iba. Aku mulai mendekatinya dan bertanya. “Mengapa kamu menangis, dik?” Dengan terisak-isak dia mulai bercerita padaku. “Ceritanya begini kak…” katanya sambil memulai ceritanya.
udah ah, capek. ::hihi::