PDA

View Full Version : potret TOLERANSI di NKRI



pasingsingan
08-12-2016, 04:08 PM
Sangat disesalkan kejadian pembubaran paksa acara KKR di gedung sabuga Bandung pada 6/12/16

oleh kelompok/ormas keagamaan yng menamakan Pembela Ahlus Sunah dng alasan acara ibadah

seharusnya dilakukan ditempat ibadah dan ada beberapa ijin/prosedur bla bla yng belum dipenuhi katanya


keanehan tindakan serta alasan tersebut patut dipertanyakan:

1. bukankah acara KKR itu memang kegiatan keagamaan umat kristiani yng lazim dilakukan bertahun-tahun?

2. tempat KKR jg tidak harus di gereja, diwilayah lain bahkan dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan outbond

3. apa bedanya dng perayaan maulid nabi pada kaum muslimin misalnya?, ini jg dapat/boleh dilaksanakan diluar masjid

4. Lalu apa yng membuat kelompok ormas islam tertentu/diwilayah tertentu itu selalu curiga dan merasa terancam oleh
kegiatan keagamaan umat lain?

5. Benarkah Indonesia sudah pantas mendapatkan acungan jempol sbg negara paling TOLERAN thd perbedaan keyakinan?




salah satu sumber beritanya DISINI (http://www.beritasatu.com/nasional/403272-kronologi-pembubaran-kebaktian-kkr-natal-pdt-stephen-tong-di-bandung.html)



KKR = Kebaktian Kebangkitan Rohani (cmiiw)

surjadi05
08-12-2016, 05:10 PM
Kalo ijin harusnya ada om pasing, buktinya ridwan kamil minta maaf, tapi yah begitulah indonesiaku ::gelengkepala::

pasingsingan
08-12-2016, 10:12 PM
itu dia sur

emang cukup dng minta maaf begitu aja?

ada jaminan kedepannya tidak bakal kejadian lagi gak?

apa itu bukan kategori menistakan agama juga namanya?

harusnya pelakunya diproses hukum jg tuh

enak aja cuma diselesaikan dng kata maaf



menjijikkan :gebuk:

surjadi05
08-12-2016, 10:32 PM
Gaklah om, rk tidak hanya minta maaf kok, dia lagi mencari ormasnya juga
NDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap agar insiden penghentian kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) tak merusak nilai toleransi yang sudah dibangun oleh warga Bandung.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, Bandung sejak dulu sudah dikenal sebagai kota pluralis yang sangat menjaga nilai keberagaman.

"Kota Bandung pada dasarnya sejak dulu sampai zaman kolonial adalah kota pluralis bukan homogen. Sejak zaman Belanda, Kota Bandung itu toleran, terbuka dengan nilai-nilai. Itu tidak bisa dirusak oleh sekelompok," ucap Emil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis (8/12/2016)
Emil pun tak menutup kemungkinan seiring berjalannya waktu ada individu atau kelompok yang muncul untuk mengusik nilai-nilai toleransi. Namun, Emil memastikan bahwa kelompok intoleran itu tak mewakili karakter warga Bandung yang sangat menghargai keberagaman.

"Dalam kemajuan zaman selalu ada orang yang melakukan hal seperti ini dalam bentuk ekstrimes agama, ideologi, ekonomi. Jadi saya kira tidak mewakili gambaran besar warga Bandung yang sebetulnya sangat toleran, pancasilais," ungkapnya.

Emil pun bakal menggelar rapat terkait persoalan tersebut. Ia mengaku akan mengundang seluruh unsur untuk mencari tahu sebab utama masalah tersebut. Termasuk, mencari tahu asal-usul ormas yang meminta KKR dihentikan.

"Ini yang akan saya rapatkan, karena pada dasarnya ormas agama itu harus tergabung dalam forum silaturahmi ormas Islam. Di situ kami mengedukasi, berkomunikasi, kepada mereka yang terbukti tidak masuk ke dalam forum silaturahmi umat Islam itu masuk kategori yang melanggar perda," jelasnya.

---------- Post Merged at 09:32 PM ----------

Well setidaknya jawaban rk jauh lebih jantan daripada jawaban gubernur jabar
http://manado.tribunnews.com/2016/12/07/ini-pernyataan-gubernur-jabar-tentang-aksi-pembubaran-kkr-di-bandung

pasingsingan
08-12-2016, 11:52 PM
baguslah klo komitmennya pak Ridwan Kamil spt itu

cari pelakunya dan selesaikan melalui jalur hukum

saya kira banyak saksi yng bersedia dimintai keterangan

jika hal itu dilakukan, baru saya apresiasi pak RK :-bd

surjadi05
09-12-2016, 09:04 AM
"Versi" bbc

Pembubaran acara pra-Natal di Sabuga, Bandung, Selasa (06/12) malam oleh kelompok intoleran lagi-lagi menggunakan alasan perizinan yang belum lengkap, dan ini menurut aktivis keberagaman dinilai sebagai alasan 'mengada-ada'.
Foto-foto dan video yang menunjukkan pembubaran acara KKR dari Stephen Tong Evangelistic Ministeries International (STEMI) di Sabuga, Bandung, sudah beredar luas di media sosial.
Dalam salah satu video, tampak beberapa orang yang menyerukan pada jemaat untuk berhenti bernyanyi, kemudian mulai bergerak ke panggung sambil terus meneriakkan seruan yang sama.
Sesekali seruan keras diiringi takbir yang dilontarkan agar jemaat berhenti bernyanyi bisa terdengar, namun juga terbenam oleh koor 'Malam Kudus' dari jemaat STEMI.
Sejumlah laporan menyebut kelompok yang menamakan diri Pembela Ahlus Sunnah dan Dewan Dakwah Islam menghentikan acara tersebut karena menganggap acara keagamaan tidak seharusnya dilakukan di tempat umum.
Ketua Pembela Ahlus Sunah Muhammad Roin mengatakan, "Kesepakatannya itu bahwa yang (acara) jam 13.00 mereka minta tetap dilaksanakan sampai jam 15.00, tapi yang jam 18.00 sore, mereka menyatakan tidak jadi dilaksanakan.
"Tidak ada intimidasi, tidak ada pemaksaan, itu kesepakatannya, dan itu dituangkan dalam kesepakatan bersama antara panitia, kepolisian dan Kesbang (Badan Kesatuan Bangsa) Kota Bandung."
Lebih lanjut Roin mengatakan, "Yang (acara) malam (hari) itu, kalaupun mau dilaksanakan, dilaksanakan di gereja. Tapi kalau peribadahan itu harus ada pengantar, atau apalah namanya, dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Dan itu belum ada."
Bom molotov di Vihara Singkawang 'ingin perkeruh suasana'
Polisi periksa tersangka pelaku ledakan bom di depan gereja Oikumene Samarinda
Meski Roin mengatakan bahwa acara itu tak memiliki surat pengantar dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, namun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam pernyataan resmi lewat akun Facebooknya mengatakan bahwa kegiatan acara Natal tersebut adalah kegiatan level provinsi, dan surat rekomendasi datang dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan pada media bahwa panitia KKR Natal tersebut tidak memiliki izin menggelar ibadah yang lengkap sehingga mediasi antara panitia acara dengan ormas dilakukan.
Dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di kompleks Istana Kepresidenan menganggap peristiwa tersebut sebagai "kejadian kecil yang tidak mengganggu apa-apa".
Terhadap berbagai pernyataan pemerintah ini, Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos berpendapat, "Tidak mungkin lah panitia mencoba berbuat sesuatu yang di luar yang diizinkan aparat keamanan.
"Saya melihat itu hanyalah excuse dari pemerintah setempat, aparat setempat, bahwa, 'yang diizinkan hanya siang hari kan, yang jam 13.00 sampai 16.00 kan, tapi yang malam tidak'. Karena itulah maka kelompok-kelompok intoleran itu melakukan sesuatu," katanya.
Terduga pelaku serangan di gereja Medan 'terinspirasi' teror Prancis
Gereja Ismail di Alor dibangun atas inisiatif warga Muslim
Selain itu, menurut Bonar, aturan yang diajukan oleh Pembela Ahlus Sunnah bahwa acara KKR seharusnya tidak dilangsungkan di tempat umum, juga dinilainya tidak tepat.
"Kalau kegiatannya bersifat reguler, itu memang harus di tempat ibadah, seperti ibadah Minggu tentu saja harus di gereja, atau orang muslim, Jumatan itu di masjid. Tapi kalau kegiatan nonreguler, yang bersifat insidentil, itu tidak diatur, dan dimungkinkan untuk diadakan di ruang publik asalkan mendapat izin, atau memberi pemberitahuan kepada aparat keamanan," kata Bonar.
Bonar mencontohkan kegiatan keagamaan kelompok Muslim, seperti pengajian di Jakarta yang sering sampai menutup jalan umum, atau aksi 212 yang merupakan doa bersama dan salat Jumat di lapangan besar yang merupakan ruang publik.
"Itu hanya argumen yang selalu mengada-ada dan tidak masuk akal yang dibuat oleh kelompok intoleran untuk memang menekan kelompok minoritas," kata Bonar.
Lewat pernyataan resmi tertulisnya, Stephen Tong Evangelistic Ministeries International atau STEMI menyatakan bahwa panitia telah menerima surat tanda terima pemberitahuan dari kepolisian yang menjadi bukti bahwa STEMI telah menyampaikan tentang rencana KKR yang berlangsung pada malam hari ke polisi, sehingga mereka menyatakan telah memenuhi setiap prosedur hukum yang diwajibkan dalam penyelenggaraan KKR tersebut, dan menuntut adanya penegakkan hukum

http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38233417

pasingsingan
09-12-2016, 02:17 PM
halah

saling lempar soal perijinan

klopun perijinan belum lengkap

yng berhak melarang/menghentikan seharusnya kan aparat ataupun instansi yng berwenang?

bukannya ormas yng jelas2 tidak memiliki otoritas atau kewenangan sbg lembaga negara?



cape deh



sepakat dng statement Menkopolhukam DISINI (http://nasional.kompas.com/read/2016/12/08/19500171/menko.polhukam.sebut.pembubaran.kebaktian.di.bandu ng.langgar.hukum)

mbok jamu
09-12-2016, 06:16 PM
Nah itu, ormas itu punya otoritas apa sampai berani membubarkan?

Atau karena dapet "restu" dari pihak tertentu?

Atau ormas memang sudah jadi "alat" pihak tertentu yang ndak puas dengan keadaan? Ibarat mau buka lapak di pasar, kalau ndak bayar upeti harus siap-siap dibubarkan preman.

ndableg
09-12-2016, 10:07 PM
Kalo begini termasuk kesombongan umat gak?

pasingsingan
10-12-2016, 01:52 PM
sombong tuh sepupunya arogan bukan gleg? :cilukba:

surjadi05
12-12-2016, 12:33 PM
Bandung - Ormas Pembela Ahlu Sunnah (PAS) menggelar jumpa pers terkait kisruh Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar di Sabuga 6 Desember lalu. Pihak PAS membantah melakukan pembubaran atas kegiatan tersebut.

Hal itu disampaikan Farchat dari Tim Kuasa Hukum Pembela Ahlu Sunnah (PAS) di Komplek Masjid Istiqamah, Jalan Citarum, Kota Bandung, Minggu (11/12/2016).

"Yang kami lakukan adalah mengingatkan pihak KKR bahwa jadwal peribadatan yang telah dilakukan oleh mereka sudah habis waktunya, yakni hanya hingga pukul 16.00 WIB sesuai kesepakatan dengan pihak Kesbangpol Bandng," ujar Farchat.

Pihak PAS juga menganggap bahwa kegiatan KKR bukan kegiatan yang sifatnya insidentil, karena masih banyak gereja di tempat lainnya yang dapat menampung jumlah jamaah KKR.

"Sangat berbeda dengan kasus yang terjadi pada 2 Desember 2016 di mana belum ada masjid yang dapat menampung jutaan jamaahnya untuk melaksanakan salat jumat," kata Farchat.

Baca juga: Ini 9 Keputusan Pemkot Bandung Terkait Insiden Sabuga

Sementara itu, di tempat yang sama Ketua PAS Muhamad Roim mengatakan, tidak benar jika ada yang menyatakan pihaknya yang membubarkan acara. Roim mengklaim bahwa panitialah yang membubarkan sendiri jemaat yang ada di dalam gedung Sabuga dan atau yang meminta turun personel paduan suara.

"Bahkan tidak benar kalau dinyatakan terjadi intimidasi, karena terbukti kami perwakilan ormas islam bisa leluasa salat magrib, berdialog dan menyaksikan staf panitia KKR membagi-bagikan konsumsi. Bahkan perwakilan kami bisa bertukar pikiran sambil duduk dan tertawa," bebernya.

Menanggapi pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang meminta ormas untuk meminta maaf, pihaknya mengaku tidak akan meminta maaf karena merasa apa yang mereka lakukan sudah benar.

"Kalau minta maaf klausulnya kudu jelas. Salahnya di mana? Kita kan tidak membubarkan," ucapnya.

Pihaknya juga mengakui memang belum mendaftarkan diri sebagai ormas ke bagian Kesbangpol Pemkot Bandung.

"Pak Wali kan sudah tahu, sudah nanya. Ya itu jawabannya, memang belum. Sedang proses," ucapnya.

Hadir dalam jumpa pers tersebut Ketua MUI Kota Bandung Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama, Cecep Sudirman. Cecep mengatakan pihaknya masih akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pimpinan MUI Kota Bandung.

"Kami harus berkoordinasi dahulu. Tidak bisa sepihak. Karena Pak Miftah Farid masih umroh," ungkap Cecep.

https://m.detik.com/news/berita/3368892/ormas-pas-klarifikasi-soal-insiden-sabuga

ndugu
13-12-2016, 03:35 AM
jadi, belakangan toleransi semakin berkurang ya intinya? :mikir:

surjadi05
13-12-2016, 12:13 PM
"Bahkan tidak benar kalau dinyatakan terjadi intimidasi, karena terbukti kami perwakilan ormas islam bisa leluasa salat magrib, berdialog dan menyaksikan staf panitia KKR membagi-bagikan konsumsi. Bahkan perwakilan kami bisa bertukar pikiran sambil duduk dan tertawa," bebernya.

Menanggapi pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang meminta ormas untuk meminta maaf, pihaknya mengaku tidak akan meminta maaf karena merasa apa yang mereka lakukan sudah benar.


Jadi ingat ponakan gw, "saya kan cuma bcanda, buktinya banyak yg ketawa kok"

Iya semuanya ketawa kecuali si korban ::doh::

tuscany
13-12-2016, 07:34 PM
itu ormas nggak resmi kok. gimana mau disuruh minta maaf atas nama ormas.

ridwan kamil sudah bertindak tegas, bener. tapi reaktif, artinya baru bertindak ketika sudah ada kasus. semestinya setelah ini menjadi proaktif, jangan sampe lagi ada kasus.

---------- Post Merged at 06:32 PM ----------

contohlah kang dedy purwakarta tuh. semoga aher digantiin dia. kapan yah aher diganti?

---------- Post Merged at 06:34 PM ----------

saya rasa ormas2 gadungan semakin berani adalah perpanjangan tangan dari aktor di balik layar untuk exercise situasi di indonesia. jawa barat jadi sasaran empuk karena mayoritas penduduknya muslim dan manutan sama ulama. tinggal pegang ulamanya aja. apalagi gubernur dan wakilnya begitu. hadehhh...

pasingsingan
14-12-2016, 02:44 PM
KKR digedung sabuga bandung jelas2 penistaan agama

knp pelakunya tdk diproses secara hukum jg yah?

apa krn tdk ada momentum dng pilkada di jabar?


#-o

mobyokuzan
14-12-2016, 03:32 PM
KKR digedung sabuga bandung jelas2 penistaan agama

knp pelakunya tdk diproses secara hukum jg yah?

apa krn tdk ada momentum dng pilkada di jabar?


#-o

soalnya ga ada yg gugat ;D
mungkin mrk minder krn merasa jadi minoritas, jadi maen aman mending diem aja ::hihi::

gugatan yg dilayangkan ga sebanding dgn keamanan dia hidup sbg minoritas, ironis memang :ngopi:

surjadi05
14-12-2016, 06:28 PM
Tumben bijaksana mob ::hihi::

[COLOR="silver"]---------- Post Merged at 05:28 PM ----------[/COLOR

ndugu
14-12-2016, 11:00 PM
beberapa waktu yang lalu saya mendengar komentar teman yang mengatakan bahwa sekian tahun belakangan ini, negara / penduduk indo semakin kurang bertoleransi dibandingkan dengan jaman2 dahulu. yang skarang2 ini orang2 semakin ekstrim aja.

benarkah begitu?

mobyokuzan
15-12-2016, 07:29 AM
jadi, belakangan toleransi semakin berkurang ya intinya? :mikir:

susah jwbnya gu

soalnya parameter toleransi tiap org itu beda beda, dan kadang apa yg diberitakan media juga ga selurus fakta yg ada dilapangan.

bisa jadi org2 bereaksi demikian juga krn terhasut dan menelan mentah2 berita yg dibuat media.


beberapa waktu yang lalu saya mendengar komentar teman yang mengatakan bahwa sekian tahun belakangan ini, negara / penduduk indo semakin kurang bertoleransi dibandingkan dengan jaman2 dahulu. yang skarang2 ini orang2 semakin ekstrim aja.

benarkah begitu?

itu salah satu dampak begitu mudahnya mendapat informasi.

jadi wajar krn informasi pada jaman dahulu tidak seberapa kencang seperti belakangan ini.

ndableg
16-12-2016, 04:24 PM
Makanya suharto dulu bikin MUI, karena dengan MUI jauh lebih mudah bagi suharto untuk mengontrol gerak gerik muslim. Dengan hak2 misalnya, fatwa, bergeraklah para umat kayak domba digiring anjing. Enggak jauh lah dr tujuan Vatican.
Salahnya stlh suharto ga ada, posisi MUI ga jelas, ikut pihak pemerintah atau independen? MUI yg memiliki hak2 yg banyak ini berada diluar pemerintahan, shg tidak ada kontrol. Akhirnya MUI sekarang terbuka ngikutin sape aje yg penting sogokan mantap. MUI bak organisasi resmi yang tidak tersentuh hukum. Kalo organisasi ini dikuasai, otomatis mereka menguasai muslim seluruh indonesia.

pasingsingan
16-12-2016, 11:07 PM
semoga banser NU nanti tetap mengawal sodara2 kita yng melaksanakan misa natal di gereja

seperti kebiasaan tahun2 lalu untuk memberikan rasa aman serta sebagai perwujudan toleransi

dan kasih sayang sesama umat beragama


:jempol:

ndableg
20-12-2016, 12:55 AM
Lucunya intoleran ini sedang terjadi di mana2.. sempet nonton malah south park tentang pecah belah yg terjadi di masyarakat melalui social media.
Hmm... social media.. mgk ini masalahnya..

Dulu kita suka ribut2 di forum, hanya sebatas forum. Inget di forum AjangKita juga ada dua kubu, saling serang, walaupun dgn elegan? Apalagi dgn pengawasan pendekar pasingsingan, semua terkendali.
Konten diskusi pun ga pernah jadi masalah nasional. Ada konten fitnah, konten jorok, konten ga bener, langsung habis diberangus moderator.
Sekarang? Hmmm.. Ga bisa minta tolong bos pasingsingan lagih buat membungkam netter bandel, netter kamjet, yang ga bisa jaga sikap, berdebat secara elegan.

Mgk memang itu rencananya bos AK pensiun dulu, mau goes live.

Porcelain Doll
20-12-2016, 11:44 AM
memang masalahnya di media kan?
yg tadinya adem juga kalo emang ada orang iseng cari ribut, jadi panas ::grrr::
ga ada kontrol
ya udahlah...mungkin sebaiknya model kaya facebook itu diblokir aja sama negara
paling enggak kalo cuma ngomel di blog atau forum ga banyak yang komen
buat yg jualan toh udah banyak tersedia e-commerce juga

mobyokuzan
20-12-2016, 12:17 PM
kalo mau nyalahin media sebenarnya ga gitu2 amat, toh awalnya diciptakan medsos itu juga niatnya baik, agar memudahkan kita utk berkomunikasi dgn org2 lain melalui cara yg simple dan ga ribet. tapi yah krn mental dan moral penggunanya yg sdh terlanjur dirasuki kebencian yg awalnya utk kebaikan malah skrg keliatan jeleknya.

dampak postif dan negatif itu selalu ada, semua tegantung penggunanya.

yg pusing itu ngurusin gmn cara merubah moral dan mental seseorang yg sdh terlanjur dirasuki kebencian ::doh::

kalo ibarat kanker mungkin kebencian yg dishare dimedsos saat ini sdh mencapai stadium 3 ::grrr::

surjadi05
20-12-2016, 02:21 PM
Lebih susah lagi karna di medsos mereka di support pokemon langka panasbung ya mob ::hihi::

ndableg
20-12-2016, 05:17 PM
kalo mau nyalahin media sebenarnya ga gitu2 amat, toh awalnya diciptakan medsos itu juga niatnya baik, agar memudahkan kita utk berkomunikasi dgn org2 lain melalui cara yg simple dan ga ribet. tapi yah krn mental dan moral penggunanya yg sdh terlanjur dirasuki kebencian yg awalnya utk kebaikan malah skrg keliatan jeleknya.

dampak postif dan negatif itu selalu ada, semua tegantung penggunanya.

yg pusing itu ngurusin gmn cara merubah moral dan mental seseorang yg sdh terlanjur dirasuki kebencian ::doh::

kalo ibarat kanker mungkin kebencian yg dishare dimedsos saat ini sdh mencapai stadium 3 ::grrr::

Masalahnya org sekarang menulis ga pake tatakrama jurnalistik lagi.. Macam kita nulis di sini, kopimaya, t'rus diaku2 sbg karya jurnalis.
Gw yakin dah, penulis2 blog2 itu pasti banyak jebolan forum2 macam gini. Masternya, kitak2 kenal dah...

surjadi05
22-12-2016, 01:38 AM
https://m.detik.com/news/berita/d-3377301/persoalkan-5-pahlawan-kafir-di-rupiah-baru-ini-penjelasan-dwi-estiningsih

Speechless ::doh::

mbok jamu
22-12-2016, 06:38 AM
Masalahnya banyak ORANG INDONESIA yang KURANG KERTJAAN.

Banyak yang kurang kertjaan sampai bisa menulis/twit/post/share hal-hal yang ndak penting that they should actually just ignore or only keep to themselves.

Banyak yang kurang kertjaan sampai berkhayal bahwa they are so important that they have to say something in media or social media.

Sayangnya, banyak pulak yang kurang kertjaan yang selalu (punya waktu) menanggapi tulisan/twit/post/share (ndak penting) orang-orang yang kurang kertjaan yang merasa penting itu.

A match made in heaven! Klop banget!

surjadi05
22-12-2016, 11:07 AM
Wkkk ::hihi::

surjadi05
24-12-2016, 01:56 PM
BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) untuk memantau kegiatan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang digelar pada Jumat (23/12/2016) malam.

Di hadapan sekitar 3.000 jemaat yang hadir, Ridwan menyampaikan permohonan maaf atas terkendalanya ibadah KKR yang semestinya dilaksanakan pada Selasa (6/12/2016) lalu.

"Apapun yang terjadi di Bandung, saya sebagai pemimpin menghaturkan permohonan maaf kepada jemaat di sini atas terkendalanya atau ketidaknyamanan di waktu sebelumnya," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Dia mengatakan, keputusannya untuk menunjuk hari pengganti kegiatan KKR akan menuai pro dan kontra. Namun, ia teringat pesan sang ibu agar selalu menjadi pemimpin yang adil.
Sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin yang adil, dan agama saya mengajarkan, surga dan neraka pemimpin ada di atas adil tidaknya keputusan pemimpin. Batin dan akal sehat saya mengatakan, semua yang saya putuskan saya pertanggungjawabkan. Itulah kenapa saya memutuskan untuk memberi hari pengganti dari tanggal 6 yang terkendala," tuturnya.

Baca juga: Kapolda Jabar: Kalau Ada Warga yang Intoleran, Silakan Keluar dari Tanah Sunda..

Kepada para jemaat, Emil pun mengumumkan, Pemkot Bandung bersama seluruh organisasi keagamaan telah mengeluarkan maklumat kebebasan beragama.

"Surat itu saya edarkan ke wilayah Bandung silahkan manfaatkan jika di lingkungannya dirasa ada potensi kendala. Kami juga sudah membentuk satgas toleransi, di dalamnya ada semua agama golongan untuk memastikan tidak ada satu pun ibadah terkendala di negeri yang kita cintai ini," ujarnya.

Bandingkan dengan gubernur sumbar

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengeluarkan edaran untuk mengimbau umat Islam untuk tidak memperjualbelikan atau membuat atribut keagamaan nonmuslim.

"Mengimbau seluruh umat muslim untuk memilih jenis usaha yang baik dan halal, serta tidak memproduksi, memberikan, atau memperjualbelikan atribut keagamaan nonmuslim," kata Irwan dalam surat yang diunggah oleh dirinya di akun Facebook dan Twitter.

Berdasarkan statistik, total populasi penduduk di Sumatera Barat mencapai sekitar 4,9 juta orang dengan 90 persen beragama Islam.
Lihat juga:
Kapolri: Fatwa MUI Bukan Produk Hukum Seperti Undang-Undang
Surat edaran tertanggal 22 Desember 2016 tersebut diunggah Irwan di akun Facebook IrwanPrayitnoMendengar dan Twitter @irwanprayitno. "Edaran saya menindaklanjuti Fatwa MUI No.56/2016, tentang Hukum Menggunakan Atribut Keagamaan NonMuslim," kata Irwan.

Dalam surat edarannya, Irwan mengimbau agar masyarakat Sumbar bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal itu, tanpa menodai ajaran agama serta tidak mencampuradukkan antara akidah dan ibadah Islam dengan keyakinan agama lain.

"Mengimbau agar seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati keyakinan dan kepercayaan setiap agama, salah satunya dengan menghargai kebebasan nonmuslim dalam menjalankan ibadahnya," kata Irwan.
Lihat juga:
Polri dan MUI Sepakat Larang Razia Atribut Natal
Sementara kepada pengusaha, Irwan berharap agar bisa menjamin hak karyawannya untuk menjalankan agama sesuai keyakinan masing-masing. "Tidak memaksakan kehendak untuk menggunakan atribut salah satu agama kepada karyawan yang memiliki keyakinan yang berbeda," katanya.

Irwan memerintahkan kepada seluruh bupati/ walikota dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk memberikan perlindungan dalam menjalankan ibadahnya dan menjaga toleransi.

Ia meminta ada pengawasan terhadap keberadaan perjanjian kerja yang memaksa atau menekan pegawai untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya.

Saus http://m.cnnindonesia.com/nasional/20161223092548-20-181686/gubernur-sumbar-imbau-warga-tak-jual-beli-atribut-natal/

mobyokuzan
29-01-2017, 01:23 PM
https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/16387210_1648817375145422_9168749111749911477_n.jp g?oh=1506b5f08a0a52fd074cee2a7ce2c8bc&oe=59168590

si ahok ngomongin al maidah dikatain penistaan agama.
nah kalo misal nyorat nyoret bendera gini apakah bisa dikatain penistaan bendera negara juga ?

sikap2 fanatis gini ini kalo dibiarin bisa jadi bahaya laten lho, dari jaman merdeka sampe saat ini ada ga kasus bendera dicorat coret ? sepertinya baru skrg.

surjadi05
29-01-2017, 01:41 PM
Wkkkk kebebasan berekspresi yg kelewatan mob ::doh::

mobyokuzan
29-01-2017, 02:17 PM
mrk melakukan itu pasti ada maksudnya kan ?

kalo 1 atau 2 sih paling cuma kebutuhan pribadi, nah ini mass produksi segitu banyak, buat apa coba

surjadi05
29-01-2017, 06:20 PM
Mungkin terkesan "kasar" tapi karna ada yg bayar, begitu ada yg dimasukin penjara ada yg jamin, intinya polri takut dituduh ham, dll ::ngopi::

etca
29-01-2017, 07:47 PM
https://scontent-sin6-1.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/16387210_1648817375145422_9168749111749911477_n.jp g?oh=1506b5f08a0a52fd074cee2a7ce2c8bc&oe=59168590

tulisan itu bacaannya apa? ::ungg::

mobyokuzan
29-01-2017, 10:27 PM
tulisan itu bacaannya apa? ::ungg::

coraknya sama seperti bendera tetangga, tapi tanpa pedang

http://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/552a39ca6ea83409558b4567.gif?t=o&v=760

http://www.muslimdaily.net/wp-content/uploads/2016/03/indonesia-arab-saudi-bendera.jpg

pasingsingan
04-04-2017, 02:27 PM
ndableg:

diskusi lintas agama di fordis saat ini sudah tdk spt dulu lagi bleg

dulu yng kesannya liar, gontok2an, penuh sumpah serapah

tapi masih mau diatur, serta ada unsur sharing knowledge-nya

Lah, sekarang ini di medsos mah malah lebih biadab

dah gitu gak ada moderatornya lagi :)

Alethia
05-04-2017, 10:38 AM
itu foto di percetakannya ya :D

itu mah bukan penistaan tp peng orderan :D

gpp, nambahin rejeki orang sablon ::hihi::

asal jgn dipake buat yg engga-engga
buat bungkus gorengan, misalnya

Casanova Love
05-04-2017, 06:15 PM
Disclaimer, isi di luar tanggung jawab percetakan,
Persis kaya stensilan

ndableg
06-04-2017, 12:00 AM
tulisan itu bacaannya apa? ::ungg::

itu kalimat syahadat. Tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah.
Buat gw sih bendera itu ga salah. Penggunaannya aja yg salah, yaitu membawa2 nama itu utk urusan duniawi.

ndableg
06-04-2017, 12:05 AM
ndableg:

diskusi lintas agama di fordis saat ini sudah tdk spt dulu lagi bleg

dulu yng kesannya liar, gontok2an, penuh sumpah serapah

tapi masih mau diatur, serta ada unsur sharing knowledge-nya

Lah, sekarang ini di medsos mah malah lebih biadab

dah gitu gak ada moderatornya lagi :)

Kangen masa2 ituh.. Terus terang gw ampir milih jadi atheis (pikiran masih unyu2) kalo kagak nemu ajangkita.
Di situ gw melihat ternyata banyak jg muslim2 berpikiran terbuka dan maju. Ada pasingsingan ada yaw dll.
Malah akhirnya sempet jadi anggota ekstrim melawan argumen2 tapir, yg lambat laun akhirnya nyadar enak ditengah2 aje.

Justru setelah model2 DAA hilang, orang2 jadi menggila lagih.

Yg gw heran sih si boss. Dulu kan alasannya nutup AK menganggap DAA ga bermanfaat, nyinggung perasaan orang lah. Eh dia malah bawa ke dunia nyata.

mobyokuzan
08-04-2017, 05:17 PM
^ nice post
Tuhan itu menurunkan hidayah untuk seseorang bisa melalui jalan macem macem, mungkin utk kasus lu, di setting utk condong ke atheist dulu sebelum menemukan jalan yg skrg...yg penting open mind aja disetiap keadaan krn hidayah itu kadang ditemukan di saat yg bahkan tidak kita sadari sebelumnya (gw juga pernah mengalami masa masa itu dulu)

utk masukan biar makin mantep lagi, coba buka channelnya caknun di youtube, utk org org yg mengedepankan pola dan cara berpikir seperti lu mungkin cocok ntuk nambah wawasan dan keimanan juga

situs cak nun (http://www.caknun.com/)
video cak nun (http://www.youtube.com/results?search_query=cak+nun)

krn diwaktu senggang gw sering mampir ksn juga

mobyokuzan
23-07-2017, 11:49 AM
Jagat media beberapa waktu yang lalu sempat dihebohkan dengan isi ceramah di sebuah televisi swasta pada 15 Juli 2017 yang mengatakan bahwa “salah satu kenikmatan terbesar di surga adalah pesta sex”. Jujur saya ketika melihat langsung videonya yang saat itu jadi viral, langsung saya mikir ini orang ngaji dimana, dan sejauh mana kepandaiannya dalam memahami teks-teks al-Qur’an, hadits maupun kitab-kitab klasik. Tentu saja, ceramah yang begitu sangat-sangat tidak pantas, tapi itulah media, ketika sebuah acara ratingnya sudah tinggi, maka apapun akan dipertahankan, karena yang dicari adalah popularitas. Padahal TV itu jadi media untuk pembelajaran bagi anak-anak kita juga lho.

Hmm….saya masih ingat, ceramahnya yang kontroversial itu begini isinya: “Salah satu nikmat yang ada dalam surga adalah pesta seks. Minta maaf, karena inilah yang kita tahan-tahan di dunia, inilah yang kita tahan-tahan di dunia. Kenikmatan terbesar yang diberikan Allah swt adalah pesta seks. Karena inilah yang sudah ditahan di dunia oleh para lelaki. Laki-laki disuruh menahannya, lagi musim panas. Perempuan lebih kuat sebenarnya, saya tidak setuju kalau perempuan dikatakan lemah. Laki-laki kalau naik pesawat pasti pakai jaket. Perempuan pakai tanktop, Masya Allah kuatnya.”

Nah, kira-kira, apakah isi ceramah yang itu layak untuk ditayangkan di TV? tentu jawabannya tidak sama sekali. Jangankan di stasiun TV, di pengajian kampung saja tidak pantas. Ngga usah di pengajian kampung lah, di pengajian arisan ibu-ibu RT juga tetap tidak pantas. Kenapa? Karena itu ngga jelas. yang ada masyarakat tidak tercerahkan, tapi malah jadi disempitkan pemahamannya tentang surga itu ***. Ustadz kok “cabul”. Ya, kalau pun itu pemahaman pribadi, yang ngga jelas juga dapatnya dari referensi ulama siapa gitu, ya silahkan saja buat sendiri, tapi ngga perlu disampaikan di publik. Anda itu ustadz, bukan agen obat kuat. Huuufft.

Padahal, dulu saya diajar di pesantren bahwa nikmat terbesar adalah فَمَا أُعْطُوا شَيْئًا أَحَب إِلَيْهِمْ مِنْ النظَرِ إِلَى رَبهِمْ عَز “Tidak ada satupun kenikmatan yang lebih kami cintai dari memandang wajah Allah Ta’ala.” (HR. Muslim no. 181). Jelas kan, bukan pesta ***, tapi memadang wajah Allah, yang jelas itu kenikmatan yang melebihi kenikmatan apapun di dunia. Jadi, apakah ceramah itu menista? Menurut saya iyalah, malah ngaco juga dan menjadikan perspektif orang di luar Islam juga ngga baik. “Owalah, surga itu pesta *** to.”

Tapi, tenang saja, Ustadz Syam atau yang bernama lengkap Syamsuddin Nur Makka telah minta maaf ke MUI. Ia meminta maaf karena telah salah ucap dan salah pemahaman. Bagaimana reaksi para pembela al-Qur’an? Mereka saya yakin memaafkan, karena sejauh ini tidak ada berita-berita tentang gerakan para pembela al-Qur’an yang melaporkan karena dugaan penistaan agama. Atau aksi-aksi serupa yang lebih dahsyat karena dianggap merusak citra Islam dan sebagainya. Alhamdulillah semua anteng meneng.

Lalu, apa bedanya dengan Ahok? Ahok sama juga kepleset, dan itu malah tidak dilakukan di televisi, hanya disebuah daerah pinggiran Jakarta, tepatnya di Kepulauan Seribu. Tapi, kemudian pidatonya diupload di media sosial. Namun, karena nilai politiknya tinggi, maka terjadilah berbagai aksi atas nama umat Islam yang membela al-Qur’an dengan tuduhan penistaan agama, karena yang ngomong bukan orang Islam. Inilah yang saya katakan bahwa isu penistaan itu adalah isu politis bukan teologis. Itu kepentingan politik bukan kepentingan agama. Ahok lho sama-sama sudah meminta maaf, tapi nyatanya, meski sudah meminta maaf, kelompok-kelompok yang mengatasnamakan umat Islam itu masih tetap marah, hingga melakukan aksi berjilid-jilid, bahkan sampai mengancam untuk membunuh hingga revolusi kepada pemerintahan yang sah. Terus ini apa kalau bukan politik?

Mari cermati, jika mereka konsisten membela al-Qur’an dan selalu mengatasnamakan umat Islam, mengapa mereka menjadi pemaaf ketika tidak ada urusannya dengan politik, dan sebaliknya menjadi pemarah jika itu urusannya dengan politik. Sekali lagi saya katakan, karena urusan mereka bukan urusan agama, tapi politik. Lihat saja kasus Hari Tanoesoedibyo yang dijadikan tersangka, bahkan dibela oleh Presidium Alumni 212 agar bos MNC itu tidak dikriminalisasi. Alasannya, adalah toleransi. Ini juga akhirnya jadi menyudutkan makna toleransi, karena toleransi akhirnya berlaku hanya kepada orang-orang tertentu, terutama mereka yang berjasa pada aksi-aksinya. Sementara orang lain yang merugikan kelompoknya, toleransi itu tidak berlaku.

Tapi, apapun kenyataan hari ini, semakin menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok yang konsisten dalam inkonsistensi. Bahasa kerennya, istiqomah dalam ketidak istiqomahan. Ada saja dalil untuk membenarkan apa yang dilakukan oleh kelompoknya mesti itu salah, dan ada saja alasan untuk menyalahkan kelompok lain meski itu benar. Bingung? Jangan bingung, karena ada yang lebih membingunkan lagi, yaitu ngapalin lirik lagu Despacito yang dipopulerkan oleh Luis Fonsi dan Daddy Yankee. Despacito…….

sumber : https://kangslamet.com/beda-ahok-dan-ustadz-syam.html

Yuki
24-07-2017, 09:12 AM
Justru ada lagu yg lebih bagus dari despacito, sama-sama lagu latin juga, lupa saya judulnya

Salah fokus

- - - Updated - - -

Serius mode

Kasus di atas membuktikan bahwa mereka sudah membenci ahok sebelum kasusnya terjadi, berkali-kali saya tekankan, kasus tsb hanya menjadi jalan untuk "menghancurkan" ahok

Sedangkan kasus pesta seks, ini hanya salah menggunakan kata-kata saja, terlalu direct dan terlalu vulgar

mobyokuzan
24-07-2017, 11:31 AM
^
dia itu menyandang status ustad lho, beda lagi kalo org biasa kek lu atau kongsur ngomong soal pesta seks masih bisa dimaklumin, nah dia...ustadz kok ngomong soal pesta seks, WTF ustad model apa ini !!? knp ga jadi pedagang obat kuat atau germo bokep sekalian.

kalopun itu untuk keperluan ceramah agama, apa ga ada masalah yg lebih penting lagi apa utk dikaji selain pesta seks ?

jika hal seperti ini dimaklumin, berarti standard parameter kelayakan untuk menjadi ustad di indonesia perlu dipertanyakan, malu maluin aja.

Yuki
24-07-2017, 11:51 AM
Iya makanya saya bilang terlalu vulgar

Harusnya cukup dengan berkata seperti ini saja: surga adalah tempat segala kenikmatan yg belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan segala keinginan akan terpenuhi

Sudah begitu saja, tidak usah ngomong pesta seks segala

mbok jamu
24-07-2017, 07:11 PM
Yg gw heran sih si boss. Dulu kan alasannya nutup AK menganggap DAA ga bermanfaat, nyinggung perasaan orang lah. Eh dia malah bawa ke dunia nyata.

Itu dia, musang berbulu ketek. Bagi dia ndak bermanfaat karena ndak sejalan dengan pikirannya. AK, di luar dugaannya, menjadi ajang yang justru terlalu moderat buat dia sendiri. Padahal persepsinya bersifat mutlak, ndak bisa dipertanyakan apalagi diperdebatkan. He's mental.

tuscany
30-07-2017, 10:54 PM
Iya makanya saya bilang terlalu vulgar

Harusnya cukup dengan berkata seperti ini saja: surga adalah tempat segala kenikmatan yg belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan segala keinginan akan terpenuhi

Sudah begitu saja, tidak usah ngomong pesta seks segala

Orang hanya memberikan apa yang dia punya. Entah quote siapa ini, tapi cocok dalam segala situasi. Dalam kasus si ustadz, ya cuma segitu kemampuannya. Yang punya kontribusi ngawur termasuk media yang ngangkat dia jadi ustadz televisi.