PDA

View Full Version : Presiden Filipina, Rodrigo Duterte



kandalf
07-06-2016, 12:42 PM
Gebrakan terbaru Filipina.
Campuran antara Basuki dan Soeharto.

Petrus untuk koruptor akan dilegalkan.
Media dilawan bahkan diboikot.
Aksi main hakim sendiri untuk membasmi narkotika akan didukung.

Dia Presiden Filipina pertama yang berasal dari Pulau Mindanao.
Sebelumnya dia menjabat sebagai walikota Davao.

Dijuluki "The Punisher" oleh media.

Casanova Love
08-06-2016, 11:10 AM
Ini yg bikin dunia berwarna.
Saat ini dg kejahatan merajalela, orang macam gini cocok.

Tp kl kriminalitas utk menurun, orang ini calon diktator yg ngga toleran thd oposisi.

Kita coba lihat sepak terjangnya, terutama mhadapi potensi people power yg dimotori Gereja Katolik Filipina.

Yuki
09-06-2016, 04:03 PM
Bisa menjadi bumerang

Musuh - musuhnya akan tidak segan - segan untuk menghabisinya

jojox
28-06-2016, 06:27 PM
My kind of guy.

:ngopi:

---------- Post Merged at 05:27 PM ----------

My kind of guy.

:ngopi:

kandalf
22-08-2016, 09:59 AM
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam untuk keluar dari PBB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam untuk "memisahkan diri" dari PBB setelah organisasi tersebut mengkritik upayanya memerangi narkoba sebagai tindak kejahatan menurut hukum internasional.

Duterte mengatakan dia mungkin akan meminta Cina dan beberapa negara Afrika untuk membentuk badan baru. Dia juga menuduh PBB gagal menangani terorisme, kelaparan dan mengakhiri konflik.

Duterte yang terpilih pada bulan Mei sudah mengesahkan pembunuhan pengedar narkoba untuk menghapuskan perdagangan narkoba.
PBB berulangkali mengecam tindakan tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia.


Pekan lalu, dua pakar hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa instruksi Duterte pada polisi dan publik untuk membunuh terduga pengedar narkoba termasuk "dukungan untuk melakukan kekerasan dan pembunuhan, yang menurut hukum internasional termasuk kejahatan".

Dalam kemarahannya yang penuh umpatan terhadap PBB pada Minggu, Duterte menyebut para pakar tersebut "bodoh" dan mengatakan bahwa mereka ahrus menghitung jumlah nyawa tak berdosa yang hilang akibat narkoba.

"Saya tidak mau menghina Anda. Tapi mungkin kita harus memutuskan untuk berpisah dari PBB," katanya.
"Jika Anda tidak sopan seperti itu, lebih baik kami keluar," katanya.

"Keluarkan kami dari organisasi Anda. Anda belum melakukan apa-apa. Kapan Anda terakhir kali di sini? Tidak pernah. Kecuali untuk mengkritik," katanya.
Duterte mengatakn bahwa PBB harus mengembalikan kontribusi mereka "jadi kami bisa keluar".

saus kacang:
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/08/160821_dunia_filipina_pbb

surjadi05
22-08-2016, 12:30 PM
Nah mulai seru nih, menurut om kandalf langkah duterte ini gimana?

Kalo gw baca seklias di kompas n koran lokal gw sih setuju aja, kadang perlu langkah "gila" buat menghapus kegilaan

Yuki
22-08-2016, 01:05 PM
Biasanya langkah yg diambil oleh pihak barat untuk menghadapinya adalah dengan cara kriminalisasi, menciptakan suatu kasus yg akan menjatuhkan karakter duterte lalu melengserkannya

surjadi05
22-08-2016, 01:20 PM
"Barat"sama pbb dua hal yg berbeda loh om ::hihi::

Yuki
22-08-2016, 01:36 PM
Ah tidak juga, sudah jadi rahasia umum, pbb adalah salah satu cara pihak barat untuk mengendalikan dunia sesuai keinginan dan kepentingan mereka -_-

surjadi05
22-08-2016, 01:51 PM
Bukan maksd gw pertanyaannya apakah duterte dapat back up "barat" kalo iya mah pbb dicuekin aja, dan gw rasa udah bukan rahasia lagi pbb bisa "distir" sama "barat" ::hihi::

Yuki
22-08-2016, 05:11 PM
ya jelas aja kong, pbb itu kan buatan barat
demokrasi itu buatan barat
hak asasi manusia itu buatan barat, dengan dalih nilai-nilai universal segala
kapitalisme itu buatan barat
feminisme itu buatan barat

semuanya dibuat sebagai satu kesatuan sistem supaya hidup manusia berkiblat pada seluruh "produk" yg mereka buat, karena mereka berkeyakinan hanya merekalah yg menemukan "kebenaran sejati" dan seluruh umat manusia harus mengikuti mereka

mobyokuzan
22-08-2016, 06:37 PM
Nah mulai seru nih, menurut om kandalf langkah duterte ini gimana?

Kalo gw baca seklias di kompas n koran lokal gw sih setuju aja, kadang perlu langkah "gila" buat menghapus kegilaan

terlalu aggressive kong.

punya taring itu wajib hukumnya, tapi kalo dia sampe show off ketajaman taringnya seperti apa, itu akan membuat banyak pihak menganggap dia sebagai ancaman.

kandalf
23-08-2016, 12:25 PM
Nah mulai seru nih, menurut om kandalf langkah duterte ini gimana?

Kalo gw baca seklias di kompas n koran lokal gw sih setuju aja, kadang perlu langkah "gila" buat menghapus kegilaan
Pandanganku tetap sama.
Aku tidak bisa membenarkan eksekusi tanpa pengadilan, tanpa memberikan kesempatan terhukum membela diri.

Perkara kemudian pengadilannya sesat, berat sebelah, itu sudah perkara lain. Begitu dia sudah di pengadilan, terhukum bisa membela diri dan itu tercatat. Generasi masa depan bisa melongok kembali dan menilai apakah pengadilan di masa lalu sudah tepat atau cacat.

Cuma untuk kasus Filipina,
katanya emang sudah sampai ke tingkat penegak hukum jadi ya, mungkin bisa dimaklumi tetapi tetap tidak sepakat.
Kelak bila Duterte sudah korup dan sudah menyimpang, siapa yang bisa melawannya tanpa beresiko dicap sebagai 'pengedar narkotik'?

surjadi05
23-08-2016, 01:58 PM
Nah khusus paragraph terakhir itu yg gw takutin, cuma kata beberapa kenalan yg pinoy katanya kalo langkah drastis ga dilakukan bisa jadi filipina jadi mexico berikutnya ::ungg::

mobyokuzan
25-08-2016, 09:13 PM
kalo selevel presiden mah ga perlu ngecap "lawan politik" sbg pengedar agar halal dibunuh, suruh aja pembunuh bayaran atau pasukan khusus yg disewa dari negara lain utk melakukan aksi pembunuhan scr diam diam, lalu dibuat skenario hingga mirip kecelakaan...*efek kebanyakan nonton film ;D

dan lagi sebegitu parahkah kasus narkoba di filipina hinga dibandingin kartel kelas kakap di meksiko ?

walopun kesannya ambisius dan agresif, kalo dibandingin sama presiden jokowi yg video dan gbr fotonya dijadikan bahan bully rakyatnya sendiri. gw masih lebih respek sama presiden yg model gini sih.

surjadi05
26-08-2016, 09:37 AM
Harus liat kasus by kasus mob

Casanova Love
26-08-2016, 10:49 AM
Gimana, jadi keluar atau cuman bcanda doang doi?

surjadi05
31-08-2016, 03:19 PM
MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Rabu (31/8/2016), mengatakan, dia siap untuk mendiskusikan berbagai isu dengan Presiden AS Barack Obama saat keduanya dijadwalkan bertemu di Laos pekan depan.

Namun, Duterte menegaskan, Obama harus mendengarkan semua penjelasannya sebelum membicarakan masalah hak asasi manusia di Filipina.

Sebelumnya, Washington menyatakan keprihatinan terkait hampir 2.000 orang terduga pengedar narkotika yang tewas dibunuh di Filipina sejak Duterte berkuasa akhir Juni lalu.

Dalam KTT Asia Timur yang akan digelar di Laos pada 6 September mendatang, Obama sudah mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Duterte.

Saat ditanya apakah dia bersedia membicarakan masalah HAM dengan Obama, Duterte hanya menjawab singkat: " Tergantung level pembicaraannya."

"Obama harus memahami permasalahannya terlebih dahulu sebelum kami berbicara soal HAM. Saya akan tegaskan, dengarkan saya, inilah masalahnya, baru kita bicara," ujar Duterte.

Menurut data terbaru kepolisian Filipina, hampir 2.000 orang yang diduga memiliki kaitan dengan perdagangan narkotika tewas selama dua bulan terakhir.

Lebih dari separuh tewas dalam baku tembak dengan polisi dan sisanya dibunuh orang bersenjata tak dikenal.

Duterte yang juga dijuluki "Sang Penghukum" juga pernah mengecam PBB yang mengkritik kebijakannya menggelar perang melawan narkotika ini.

Selain membicarakan masalah perang melawan narkoba, Obama dan Duterte juga dijadwalkan mendiskusikan masalah lain seperti sengketa Laut China Selatan.

Dan begitu ada "collateral damage" 3 plokis langsung di non aktifkan

Odicta memilih menyerahkan diri setelah Kepala Polisi Nasional Ronald dela Rosa menyebut pria berjuluk Dragon itu sebagai bandar narkoba.
Padahal, saat kali pertama tudingan itu diarahkan kepadanya, Odicta sudah membantah.
Bahkan, dia mengaku sangat ketakutan karena banyak mendengar sepak terjang death squad. Tetapi, dela Rosa bergeming. Dia yakin Odicta alias Dragon memang bandar narkoba.
’’Siapa lagi yang dia bodohi? Anda semua tahu, dia adalah bandar narkoba. Tapi, dia terus-menerus membantah. Mari, silakan katakan itu kepada marinir,’’ kata dela Rosa saat melawat Iloilo Jumat lalu.
Selang tiga hari setelah itu, Odicta benar-benar dihabisi. Seorang pria bersenjata langsung menembaki Odicta dan istrinya yang baru saja turun dari feri.
Saat media mengaitkan kematian Odicta dengan death squad atau kesewenang-wenangan aparat, polisi mengungkap motif lain.
’’Pelaku yang hanya satu orang itu sepertinya seseorang yang kenal dengan korban dan mereka saling terhubung karena narkoba. Sepertinya pelaku tidak mau rahasianya dibongkar korban,’’ jelas Jose Gentiles, kepala polisi setempat.
Sebelumnya, kematian Eric Sison juga mengundang perhatian publik. Pemuda yang sehari-hari menjadi penarik becak motor itu tewas di tangan seorang polisi. Padahal, ketika itu Sison yang diklaim sebagai pengedar narkoba tersebut sudah menyerah.
Namun, tiga polisi yang berhadapan dengan pria tidak bersenjata itu tetap memuntahkan timah panas dari pistolnya. Kini publik menuntut keadilan.
Rachelle Bermoy, kekasih Sison, menggugat pemerintah atas kematian lelaki yang dicintainya itu. ’’Dia ditembak 14 kali,’’ katanya tentang aksi koboi polisi di F. Muñoz Street, Kota Pasay, tersebut.
Kepada media, Bermoy menegaskan bahwa Sison bukan pengedar narkoba atau pecandu. Polisi pun langsung menanggapi dengan baik keluhan Bermoy dan menonaktifkan tiga polisi yang diduga membunuh Sison.
Kemarin (30/8) media menyebarluaskan foto Sison yang bersemayam di dalam peti. Di atas peti tersebut, ada seekor anak ayam yang bebas berjalan ke sana-sini.
’’Anak ayam itu sengaja diletakkan di sana sebagai simbol pencarian keadilan,’’ papar salah seorang kerabat Sison. (AFP/Reuters/AP/theinquirer/hep/c15/any)
Saus kompas.com n http://m.jpnn.com///read/2016/08/31/464216/news.php?id=464216&page=3

---------- Post Merged at 02:19 PM ----------

Dari sisi efektifitas 60 ribu bandar menyerahkan diri ::hohoho::


Home Internasional

Filipina di Bawah Kepemimpinan Duterte "The Punisher" (1)
Bandar Narkoba Pilih Menyerah daripada Mati
Kamis, 21 Juli 2016 , 20:21:00

Rodrigo Duterte. FOTO: AFP

Sebagai orang yang dekat dengan peredaran narkoba, Roni tahu betul seperti apa mudahnya mendapatkan barang haram itu. Apalagi di Manila sebagai ibu kota. Narkoba bahkan bisa didapatkan di warung-warung kecil di jalan. Saat Duterte menjadi orang nomor satu di Filipina, jumlah penjual menurun.
Ke mana mereka? Ronilo mengatakan dengan tegas: menyerahkan diri. Kesaksiannya bukan omong kosong. Daily Mail melaporkan, sekitar 60 ribu bandar narkoba menyerahkan diri. Mereka tidak mau mati konyol atas titah yang dikeluarkan Duterte. Yakni, warga boleh membunuh penjual dan pemadat.
''Orang-orang jadi takut dan sadar untuk tidak melakukan itu lagi. Puluhan ribu bandar menyerahkan diri,'' katanya. Karena itulah, dia menyebut pemerintahan Duterte lebih memberikan hasil nyata soal perang terhadap narkoba. Dia optimistis, pemimpin koboi tersebut bisa membawa Filipina jauh lebih baik.
Apa yang disampaikan Roni benar-benar terjadi. Berita terbaru, bandar narkoba menjadi sasaran pembunuhan seperti yang terjadi di Tuguegaro City. Ada sepuluh pengedar yang dibunuh orang tidak dikenal. Di Albay, Region Bicol, 6.685 penjual obat bius dan pengguna menyerahkan diri.
Jual beli narkoba di Filipina memang sangat mudah. Romeo Moriano, pekerja yang ditemui di kompleks City Hall, Kota Quezon, menyebut para sopir taksi maupun jeepney (angkutan kota) biasanya memakai narkoba. Dia tahu betul karena pernah menggunakannya. ''Sopir jeepney paling banyak,'' katanya.
Sebagai pengguna, dia menyebut sabu-sabu dan ganja paling banyak dikonsumsi. Narkoba paling mahal yang pernah dia tahu adalah ekstasi. ''Sabu-sabu murah, sekitar PHP 50 sampai PHP 100 (Rp 17.500 sampai Rp 35.000) per paket. Ada berbagai macam rasa,'' katanya.
Peredaran narkoba di Filipina memang mengerikan. Pemerintah perlu bekerja keras karena The Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA) atau BNN-nya Filipina memperkirakan, saat ini ada 1,8 juta orang yang terlibat dalam jaringan pengedar narkoba. Pelakunya naik 100 ribu orang karena pada 2009 survei menyebut 1,7 juta orang.
Gaya kepemimpinan Duterte yang kerap disebut ekstrem justru memiliki pendukung. Team leader penjualan salah satu merek fashion di Manila, April Abendan, 29, salah satunya.

kandalf
07-09-2016, 08:42 PM
Keluarga Gretchen So, seorang warga Filipina di area Pangasinan kini tengah dirundung duka. Keponakannya yang baru berusia 5 tahun, Danica Mae Garcia menjadi korban salah tembak dari kebijakan keras pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte dalam melawan perdagangan narkoba.

Dia tewas ditembak oleh dua orang misterius pada Selasa, 23 Agustus. Peristiwa itu bermula ketika Danica baru saja selesai mandi pada siang hari.

Menurut keterangan Gretchen, bibi Danica, dua orang pengendara motor tiba-tiba masuk ke dalam rumah mereka di Sitio Camanggaan, Barangay Mayombo di kota Dagupan. Keduanya mulai melepaskan tembakan.

Yang menjadi target mereka rupanya kakek Gretchen, Maximo Garcia yang berusia 54 tahun. Maximo saat itu tengah menikmati makan siang bersama sang istri, Gemma dan 3 orang cucunya yang lain.

Saat itu, hanya terdengar dua tembakan. Namun, kemudian peluru seakan tak berhenti ditembakan.

Menurut Gretchen, Maximo langsung berlari ke arah belakang rumah untuk bersembunyi di kamar mandi buatan. Namun, pelaku terus mengejar dan melepas tembakan. Saat itu lah, Danica keluar dari kamar mandi dan tertembak.

Ketika Gretchen menengok keadaan keponakannya itu, Gemma sudah memeluk tubuh cucunya yang sudah tak lagi bernyawa. Peluru pelaku mengenai leher hingga tembus ke pipi sebelah kanan Danica. Sementara, Maximo berhasil bertahan hidup kendati terkena 3 luka tembakan.

Tak lagi gunakan narkoba
Kepada Rappler yang menemuinya, Gretchen mengaku frustasi dan marah terhadap peristiwa yang dialami oleh keponakan dan ayahnya. Sebab, 4 hari sebelum aksi penembakan itu, Maximo sudah menyerah kepada otoritas berwenang usai rekannya memperingatkan bahwa namanya masuk ke dalam daftar miliki polisi berisi orang-orang yang mengedarkan narkoba. Di dalam daftar itu terdapat sekitar 4.755 nama yang tersebar di 1.704 kota administratif di provinsi tersebut.

"Dia menyerah karena mengikuti apa kata mereka, dan dia tahu dengan melakukan itu maka dia akan selamat," ujar Gretchen.

Kondisi kesehatan Maximo yang memburuk juga mendorong pria berusia 54 tahun itu berhenti mengkonsumsi narkoba. Dia menderita penyakit stroke sehingga perilakunya sudah banyak berubah.

"Sebenarnya ayah saya sudah lebih dari satu tahun hanya bisa beristirahat di tempat tidur karena penyakit strokenya itu. Dia berhenti (menggunakan narkoba) dan dia sudah berubah," katanya lagi.

Fakta ini yang membuat keluarga justru semakin sulit menerima kematian Danica. Dalam ingatannya, Danica adalah anak perempuan penurut dan baik. Kerabatnya mengenang dia sebagai gadis yang selalu menebar canda.

http://www.rappler.com/indonesia/144359-kisah-danica-korban-tewas-perang-lawan-narkoba?utm_content=bufferd5e02&utm_medium=social&utm_source=facebook.com&utm_campaign=buffer

mobyokuzan
07-09-2016, 09:19 PM
kebijakan kadang membawa dampak positip dan negatip, mungkin awalnya ketika dibuat kebijakan tsb hal hal sepele seperti salah tembak masih blm diperhitungka, dan menurut sudut pandang gw, ini yg salah bukan kebijakannya, tapi FIX kesalahan manusianya aja yg missinformasi.

dan lagi negara kita dulu juga pernah mengalami hal serupa kan di thn 65. melegalkan pembunuhan, cuma targetnya aja yg beda.

kandalf
06-10-2016, 01:09 PM
https://mmc.tirto.id/image/otf/860x/2016/10/05/BacotDuterte-01.jpg

sumber: https://tirto.id/mulut-besar-duterte-dan-masa-depan-militer-filipina-bRoH

ndableg
08-10-2016, 04:56 AM
Ya liat aja.. biar rakyat filipina menilai dan menentukan nasibnya sendiri. Kl mayoritas ga suka kan akan tumbang jg di pilpres, ato bahkan kudeta lagi.
Ngemeng2 masih mending ahok dong mulutnya...

surjadi05
08-10-2016, 09:32 AM
Wkkk jauh bleg, kalo ahok mulutnya ga ada remnya setaghu gw belum pernah keluar kata2 kurang ajar,ini semua lawan politiknya bahkan obama pun, disumpahin pake kata2 yg kurang ajar, ini kita ngomong soal mulut aja yah, bukan aksinya ::hihi::

mobyokuzan
08-10-2016, 09:44 AM
lalu gmn tanggapan kalian mengenai quotes dari presiden kita pertama

"GANYANG MALAYSIA"

::hihi::

Yuki
08-10-2016, 03:03 PM
^
ah itu juga cuman omdo

tentara kita waktu itu juga setengah hati melawan malaysia karena tau malaysia anggota negara persemakmuran inggris, udah jiper duluan sama bekingannya