PDA

View Full Version : nasrudin + abunawas + yang lain2



kala
11-07-2011, 03:08 PM
Nasrudin sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa. Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, Nasrudin berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."

Petugas majelis membujuk Nasrudin, mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga Nasrudin kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, Nasrudin kembali berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."

Petugas mengingatkan Nasrudin bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah ! Nasrudin menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."

Ariti
11-07-2011, 03:13 PM
awh..

funny $-)

GiKu
11-07-2011, 03:32 PM
awh..

funny $-)

"Aku rasa engkau benar."

Ariti
11-07-2011, 03:33 PM
'aku rasa engkau gila!"

heihachiro
11-07-2011, 03:43 PM
Abu Nawas baru menikah lagi dengan istri mudanya. Pada saat perayaan, dia ditanya oleh temannya:
"Gimana rasanya istri baru?"
"Kayak kerupuk, warna-warni beda tapi rasanya sama aja"


Ada seorang miskin, dengan bekal makannya hanya sebungkus nasi dan kerupuk. Untuk menambah selera, dia makan nasi kerupuk di halaman warung sate sembari mencium aroma sate. Si pemilik warung kemudian menagih bayaran kepada si miskin atas aroma satenya. Karena si miskin tidak mau membayar, mereka kemudian memperkarakannya ke pengadilan. Kebetulan yang bertugas sebagai hakim adalah Nasrudin.
Setelah mendengar penjelasan kasus, Nasrudin kemudian mengambil sekantong uang, lalu dijatuhkannya uang-uang logam itu hingga bergemerincing. Nasrudin kemudian memunguti uangnya kembali dan menyimpannya, dan berkata kepada si pemilik warung, "Gemerincingan tadi bayaran yang pas untuk aroma satemu"

Urzu 7
11-07-2011, 04:23 PM
^ kebanyakan tuh ga ada kembalian

deddy
11-07-2011, 06:07 PM
Sauatu hari abunawas menggelar hajatan selamatan besar2an. Satu kampung diundang semua, menu makan yang sangat istimewa ludes habis dimakan warga, tiba2 semua yg datang sakit perut mereka pada bingung krn sunganyai yg jauh, kemudian salah satu warga memberanikan diri melapor pada abunawas, " tuan abunawas para warga pada sakit perut dan mereka minta ijin untuk BAB disini...lalu kata abunawas " boleh silahkan saja tapi jangan sambil ken#ing. kalo ken#ing nanti dipel sendiri akhirnya para warga rame2 BAB dirumah abunawasa tapi mereka tdk bisa nahan ken#ingnya akhirnya para warga terpaksa ngepel rumah abunawas beramai2.....

ancuur
11-07-2011, 06:17 PM
Abu Nawas baru menikah lagi dengan istri mudanya. Pada saat perayaan, dia ditanya oleh temannya:
"Gimana rasanya istri baru?"
"Kayak kerupuk, warna-warni beda tapi rasanya sama aja"


Ada seorang miskin, dengan bekal makannya hanya sebungkus nasi dan kerupuk. Untuk menambah selera, dia makan nasi kerupuk di halaman warung sate sembari mencium aroma sate. Si pemilik warung kemudian menagih bayaran kepada si miskin atas aroma satenya. Karena si miskin tidak mau membayar, mereka kemudian memperkarakannya ke pengadilan. Kebetulan yang bertugas sebagai hakim adalah Nasrudin.
Setelah mendengar penjelasan kasus, Nasrudin kemudian mengambil sekantong uang, lalu dijatuhkannya uang-uang logam itu hingga bergemerincing. Nasrudin kemudian memunguti uangnya kembali dan menyimpannya, dan berkata kepada si pemilik warung, "Gemerincingan tadi bayaran yang pas untuk aroma satemu"

"Aku rasa engkau benar."

et dah
11-07-2011, 07:32 PM
http://www.pharfruminsain.com/Graphics/images/free-MrBurnsExcellent.gif

kala
12-07-2011, 12:43 PM
RELATIVITAS

Setelah bepergian jauh, Nasrudin tiba kembali di rumah. Istrinya menyambut dengan gembira,
"Aku punya sepotong keju untukmu," kata istrinya.
"Alhamdulillah," puji Nasrudin, "Aku suka keju. Keju itu baik untuk kesehatan perut."
Tidak lama Nasrudin kembali pergi. Ketika ia kembali, istrinya menyambutnya dengan gembira juga.
"Adakah keju untukku ?" tanya Nasrudin.
"Tidak ada lagi," kata istrinya.
Kata Nasrudin, "Yah, tidak apa-apa. Lagipula keju itu tidak baik bagi kesehatan gigi."
"Jadi mana yang benar ?" kata istri Nasrudin bertanya-tanya, "Keju itu baik untuk perut atau tidak baik untuk gigi ?"
"Itu tergantung," sambut Nasrudin, "Tergantung apakah kejunya ada atau tidak."

GiKu
12-07-2011, 02:22 PM
http://3.bp.blogspot.com/-mQBZOjot0E8/TV0t80BJfuI/AAAAAAAAAbE/KA_tJU00jc4/s1600/confused-face2.jpg

Haa... ??

Ariti
12-07-2011, 03:18 PM
this thread's getting more and more hilarious

I lick it!

heihachiro
13-07-2011, 03:28 PM
Ada seorang buta. Oleh Nasrudin dikasihnya sebuah lentera. Si Buta itu protes.
“Untuk apa saya dikasih lentera, kan saya ngga bisa melihat”, begitu pikirnya.
Nasrudin berkata, “Kamu mungkin ngga bisa lihat, tapi orang lain kan bisa. Ini berguna supaya orang lain tidak menabrakmu di waktu malam.”
Orang buta itu manggut-manggut.
Ketika malam tiba, Si Buta itu pun berjalan dengan menjinjing lentera itu. Tiba-tiba dia ditabrak oleh seseorang.
“Hei! Apa-apaan nih? Ngga liat lentera ini ya?” hardik Si Buta.
“Maaf,” kata si penabrak, “lentera Anda mati, jadi saya tidak melihatnya.”
Si Buta pun berkata dengan malu-malu, “Oh, kalau begitu tolong nyalakan.”

Urzu 7
13-07-2011, 10:40 PM
^ ga ada korek api gimana nyalainnya

Kingform
13-07-2011, 10:46 PM
^
nyari naga buat diminta apinya

GiKu
14-07-2011, 11:24 AM
teori Kebutuhan

Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai,

"Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, ..."

Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang harus disesuaikan dengan kemanusiaan."

Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"

Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih kekayaan."

Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"

Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"

Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."

Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum dimilikinya."

GiKu
14-07-2011, 11:29 AM
Mimpi Relijius

Nasrudin sedang dalam perjalanan dengan pastur dan yogi. Pada hari kesekian, bekal mereka tinggal sepotong kecil roti. Masing-masing merasa berhak memakan roti itu. Setelah debat seru, akhirnya mereka bersepakat memberikan roti itu kepada yang malam itu memperoleh mimpi paling relijius. Tidurlah mereka.

Pagi harinya, saat bangun, pastur bercerita: "Aku bermimpi melihat kristus membuat tanda salib. Itu adalah tanda yang istimewa sekali."

Yogi menukas, "Itu memang istimewa. Tapi aku bermimpi melakukan perjalanan ke nirwana, dan menemui tempat paling damai."

Nasrudin berkata, "Aku bermimpi sedang kelaparan di tengah gurun, dan tampak bayangan nabi Khidir bersabda 'Kalau engkau lapar, makanlah roti itu.' Jadi aku langsung bangun dan memakan roti itu saat itu juga."

GiKu
14-07-2011, 11:31 AM
Orientasi Pada Baju

Nasrudin diundang berburu, tetapi hanya dipinjami kuda yang lamban. Tidak lama, hujan turun deras. Semua kuda dipacu kembali ke rumah. Nasrudin melepas bajunya, melipat, dan menyimpannya, lalu membawa kudanya ke rumah. Setelah hujan berhenti, dipakainya kembali bajunya. Semua orang takjub melihat bajunya yang kering, sementara baju mereka semuanya basah, padahal kuda mereka lebih cepat.

"Itu berkat kuda yang kau pinjamkan padaku," ujar Nasrudin ringan.

Keesokan harinya, cuaca masih mendung. Nasrudin dipinjami kuda yang cepat, sementara tuan rumah menunggangi kuda yang lamban. Tak lama kemudian hujan kembali turun deras. Kuda tuan rumah berjalan lambat, sehingga tuan rumah lebih basah lagi. Sementara itu, Nasrudin melakukan hal yang sama dengan hari sebelumnya.

Sampai rumah, Nasrudin tetap kering.

"Ini semua salahmu!" teriak tuan rumah, "Kamu membiarkan aku mengendarai kuda brengsek itu!"

"Masalahnya, kamu berorientasi pada kuda, bukan pada baju."

Ariti
14-07-2011, 11:42 AM
aku suka teori kebutuhan

:D

langsung menuju ulu hati
jlbbb :terpojok:

ul.malik
15-07-2011, 11:33 PM
Gw ga ngerti lucunya humor" sufi itu dimana.
Ini lebih kayak permainan logika ama ilmu sosial.

Tapi cukup menarik, mereka punya rasa yang khas.

*duduk manis mendengarkan

E = mc˛
19-07-2011, 11:52 AM
Jatuh ke Kolam

Nasrudin hampir terjatuh ke kolam. Tapi orang yang tidak terlalu dikenal berada di dekatnya, dan kemudian menolongnya pada saat yang tepat. Namun setelah itu, setiap kali bertemu Nasrudin orang itu selalu membicarakan peristiwa itu, dan membuat Nasrudin berterima kasih berulang-ulang.

Suatu hari, untuk yang kesekian kalinya, orang itu menyinggung peristiwa itu lagi. Nasrudin mengajaknya ke lokasi, dan kali ini Nasrudin langsung melompat ke air.

“Kau lihat! Sekarang aku sudah benar-benar basah seperti yang seharusnya terjadi kalau engkau dulu tidak menolongku. Sudah, pergi sana!”

manadong
24-07-2011, 06:45 PM
kalo di indonesia bukan nasrudin tapi adanya nazarudin
:gebuk:W A N T E D:gebuk:

aya_muaya
30-07-2011, 11:43 PM
nasrudin sama abunawas sama atau beda orang?

noodles maniac
31-07-2011, 08:53 AM
kayakanya sih beda, namanya aja beda :cengir:

aya_muaya
31-07-2011, 10:20 PM
sapatahu cuma beda versi yang nyeritain doank...

E = mc˛
31-07-2011, 10:24 PM
beda Jeng Epe
Keduanya, meski kisah yg terjadi fiktif, tp template tokohnya diambil betul2 dr tokoh historis nyata. Abu Nawas diambil dr tokoh ilmuwan kerajaan yg bernama Abu Nawas, sedangkan Nasrudin diambil dr tokoh sufi bernama Nasrudin Hoja

aya_muaya
31-07-2011, 10:28 PM
pengarangnya siapa mus? Sama2 karya penulisan kan? Tahunnya gemana?

E = mc˛
31-07-2011, 10:34 PM
gak ada pengarangnya Pe. Kisah keduanya dituturkan dr mulut ke mulut dan berkembang dg sendirinya
Mirip dg kisah kocak si Kabayan kalo di Sunda. Gak ada pengarang resmi coz budaya lisan
Tahun... Duh lupa... Males gugling... Yg jelas abu nawas hidup semasa khalifah harun al rasyid pada masa dinasti abasyah, sedangkan nasrudin hoja pada masa sesudahnya--kalo gak salah :D

aya_muaya
31-07-2011, 10:36 PM
wow...nice inpoh... Thank you...

heihachiro
31-07-2011, 11:45 PM
Nasrudin kalo ga salah hidup sejaman ama Timur Leng (Tamerlane), jadi kira2 sekitar tahun 1300an

di beberapa ceritanya ada muncul Tamerlane, digambarkan sebagai invader barbar yg sudah 'beradab', pemimpin yg diktator, dan penakluk yg kejam