PDA

View Full Version : 4G



etca
02-02-2015, 07:37 AM
Ada yang udah coba jaringan 4G?
err selain bolt ya.

Kemarin mumpung pas k Mall yang kebetulan ada Graparinya. Iseng lah saya masuk bwt nanya2.
Telkomsel dgn SimPATInya kurasa harganya masih mahal.
Perdana yg support 4G seharga 10.000 paket internet 150.000 dengan quota 4.5 GB utk 3 bulan.
Masi mending paketannya bolt 150.000 dapat 22 Gb utk 2 bulan.
Apabila pengin ganti simcard saja dengan nomor yang sama, sayangnya belum support mobile banking.
Lha kepriben tho, kalau cm di henpon aja jaringan HDSPA udah kenceng kok.
Entah kenapa saya merasa kalau bwt hp blm terlalu worth it. Lagian gadget yg support 4G masi mahal.
Kecuali kalau mau jajal pake bolt yg unlock atau modem yg support 4G.

Buat yang lain2 mgkn bisa share d sini.
Untuk operator lain saya belum iseng nanya2. ;D

Ronggolawe
02-02-2015, 08:34 AM
pake HSDPA saja, kuota 8GB bisa jebol, kalau dipake
nonton Youtube.... 4,5GB untuk 3Bulan?

::nangis::::nangis::::nangis::

Fere
02-02-2015, 09:00 AM
150 ribu cuman dapet 4.5 Gb mah mahal..

Penasaran sm bolt, tp jaringannya gak
nyampe2 di sini ::nangis::

tsu
02-02-2015, 06:10 PM
etca
ETCAAAAAA DIKAU BIKIN SAYA KEPINGIIIIIIN
indosat Ca, katanya murah

anw, seperti ronggo, keluhan teman2 di jakarta saat upgrade ke 4G adalah.... kuota nya cepet abis wkwkwkwk

etca
02-02-2015, 09:39 PM
150 ribu cuman dapet 4.5 Gb mah mahal..

Penasaran sm bolt, tp jaringannya gak
nyampe2 di sini ::nangis::
Wkwkwkkw jakarta aja belum semua kejangkau kok.
Ini di rumah gw dulu dapat, eh sekarang bar-nya merah. ::doh::
jalan kaki 5 meter dapat 3 bar. huhuhuhu.
Tauk nih belum dijajal sungut-nya. *masih di kantor*

Tadi jajal bolt dipakein antena mimo yang portable,
kecepatan transfer masih belum bombastis di cakung, mentok baru 1.3 Mbps. apaan itu 4G? ::oops::


pake HSDPA saja, kuota 8GB bisa jebol, kalau dipake
nonton Youtube.... 4,5GB untuk 3Bulan?

::nangis::::nangis::::nangis::
Iyaa. Keasikan donlot. ::grrr::


etca
ETCAAAAAA DIKAU BIKIN SAYA KEPINGIIIIIIN
indosat Ca, katanya murah

anw, seperti ronggo, keluhan teman2 di jakarta saat upgrade ke 4G adalah.... kuota nya cepet abis wkwkwkwk
Apaaaaeeuuuwww.. Indosatt?
Murce iya, tapi di rumah gw teuteup aja. ::arg!::

Itu penukaran simcard musti di gerai2 tertentu.


Segera tukarkan secara GRATIS kartu Indosat lama Anda dengan kartu USIM di:

Galeri Kantor Pusat PT Indosat, Jl. Medan Merdeka Barat 21 Jakarta
Galeri Indosat Sarinah, Jl. MH Thamrin No. 11 Jakarta Pusat
- See more at: http://indosat.com/id/personal/internet-blackberry/4g-lte#sthash.RCKDDNUr.dpuf

cha_n
02-02-2015, 09:56 PM
pake bolt, kecepatan pernah sampe 7mbps. tapi normal 3-4mbps.
pake antena tambahan yang model induksi

kupo
05-02-2015, 05:05 PM
saya belom merasa butuh 4g, sy lebih suka pakai 3g asal sinyalnya stabil ..

Fere
05-02-2015, 05:57 PM
Masih pake evdo rev a
Rata² 1-2Mbps (kalo malem doang..) ;D

etca
15-02-2015, 07:55 AM
Indonesia Baru Mulai 4G, Tiongkok Sudah “Ngacir” ke 5G

Oleh: Pepih Nugraha

Kunci untuk menciptakan semua perangkat digital bekerja dengan baik salah satunya adalah tersedianya jaringan komunikasi supercepat. Kunci bergeraknya semua perangkat digital adalah jaringan lancar tidak kenal “byar-pet” alias “on-off”. Ini sudah disadari sejak awal oleh Tiongkok, khususnya Huawei yang menanamkan dana investasi yang tidak sedikit hanya untuk penelitian dan pengembangan jaringan komunikasi supercepat ini. Jawaban atas kunci pembuka tidak lain: jaringan 5G. Itulah yang sedang dikerjakan Tiongkok!

Tentu Tiongkok tidak sendirian dalam lomba adu cepat jaringan internet yang disebut-sebut 1.000 kali lebih cepat dari 4G ini. Tetangga dekatnya, Korea Selatan dan Jepang, juga tak mau kalah beradu cepat dalam apa yang digambarkan media sebagai “lomba menguasai teknologi informasi masa depan” ini. Bahkan saat berlangsung acara Startup Nations Summit di Seoul, November 2014 lalu, Huawei tidak ragu menggandeng tiga perusahaan telekomunikasi Negeri Ginseng tersebut, yakni SK Telecom, KT dan LG Plus. Mengapa sedemikian percaya diri? Karena pada saat yang bersamaan Huawei tengah mengembangkan 5G dengan dana sekitar 600 juta Dollar AS atau sekitar Rp 7 triliun.

Saat berada di Shenzhen, Tiongkok, mendengarkan penjelasan Vice President International Media Affairs Huawei Roland Sladek bahwa 300 teknisi dan insinyur Huawei terlibat dalam pembangunan jaringan 5G ini, mau tidak mau ingatan saya hinggap di Tanai Air, Indonesia tercinta ini. Jika pada masa lalu kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa hebat negara itu menguasai industri, sekarang kemajuan suatu bangsa diukur dari seberapa canggih negara itu maju di bidang teknologi informasi. Saat yang bersamaan, Indonesia baru mulai memanfaatkan jaringan 4G.

Tentu suatu kemajuan, meski pada awal jaringan ini masuk, sempat ada kendala soal perizinan, soal regulasi. Dengan beralih ke 4G, berangsur-angsur Indonesia akan segera meninggalkan 3G dan 2G yang sudah dianggap “kuno” tetapi harus diakui telah sekian lama menghubungkan Indonesia.

Evolusi jaringan bergerak untuk kebutuhan komunikasi dan transfer data memang selalu menarik perhatian, khususnya bagi para operator telepon selular, produsen gawai (gadget) sampai end users atau pengguna. Ini terkait dengan kecepatan dan kemudahan manusia tersambungkan secara digital dan nirkabel satu sama lain yang berbilang jarak, ruang dan waktu.

Di sisi operator dan pembuat gawai, ketersambungan antarmanusia dengan segenap perlengkapan komunikasinya berarti megabisnis. Bagi pengguna, akan semakin banyak ragam pilihan cara dan gaya berkomunikasi dengan kecepatan transmisi yang terus “didewakan” sebagai keunggulan. Itu sebabnya ketika 4G masih baru akan melangkah di Indonesia, ketersediaan dan pengaturannya oleh pemerintah sangat ditunggu oleh pengguna internet yang haus akan kecepatan. Lebih cepat dan lebih terjangkau tentunya.

Tanpa harus menunggu aba-aba pemerintah sentral, Huawei selaku perusahaan global berbasis di Shenzhen, berinisiatif menanamkan investasi untuk meneliti dan mengembangkan generasi baru kecepatan transmisi internet, yaitu 5G tadi. Ini evolusi terbaru dari jaringan transmisi dengan kecepatan yang bisa mengubah wajah teknologi informasi depan. Seribu kali lebih cepat dari 4G yang tercepat saat ini, itu bukan main-main.

Sekadar kilas balik, agar bisa saling berkomunikasi menggunakan telepon selular, manusia memerlukan teknologi GSM atau Global Systems for Mobile Communications. Ini sebuah standar yang dikembangkan ETSI (European Telecommunications Standards Institute) untuk menggambarkan sebuah protokol untuk generasi kedua jaringan selular digital atau 2G yang penggunaannya semata-mata hanya untuk telekomunikasi melalui telepon selular.

Meski demikian, pada masanya teknologi ini berkembang, penetrasi pasarnya mencapai 90 persen. Artinya, tidak ada ponsel di manapun di dunia ini yang tidak menggunakan teknologi jaringan ini. Bahwa di beberapa tempat di Tanah Air ini 2G masih digunakan, lebih karena kebutuhan yang tidak “neko-neko”, yakni sebatas penggunaan telefonik atau berkirim SMS.

Selama masa transisi pengembangkan ke 3G, teknologi 2G mengalami periode transisi, yakni GPRS (General Packet Radio Service) atau 2.5G dan EDGE (Ehhanced Data rates for GSM Evolution) atau 2.75G. Teknologi telepon bergerak digital EDGE atau sering disebut Pra-3G ini mulai mampu mengirim data terbatas dengan kecepatan yang masih lambat.

Kemudian, UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) merupakan generasi ketiga sistem telepon selular atau 3G untuk jaringan berbasis standar GSM yang dikembangkan 3GPP (3rd Generation Partnership Project) dan berbasis WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access). Jaringan 3G kemudian dikembangkan menjadi 3.5G atau HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan 3.75G atau HSUPA (High Speed Uplink Packet Access) yang lebih cepat dari periode transisi sebelumnya.

Terakhir, LTE (Long Term Evolution) atau biasa dikenal sebagai 4G, juga dikembangkan oleh 3GPP untuk memperbarui performa jaringan sebelumnya, yakni mengoptimalkan penyampaian data berkecepatan tinggi untuk ponsel dan terminal data. Untuk selanjutnya jaringan ini disebut 4G technologies atau 4G saja. Dari sisi evolusi kecepatan internet bergerak GSM “hanya” 9.6 Kbps, GPRS 177 Kbit/s, EDGE 384 Kbps, UMTS 2 Mbps, HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps, HSPA+ 42 Mbps, LTE 300 Mbps dan LTE-A (LTE Advanced) mencapai 1 Gbps.

Mengapa Tiongkok terkesan “ngotot” mengembangkan jaringan 5G? Kapan jaringan supercepat 5G ini bisa digunakan?

saus kecap (http://tekno.kompas.com/read/2015/02/14/14210027/Indonesia.Baru.Mulai.4G.Tiongkok.Sudah.Ngacir.ke.5 G)



Di Indonesia memang mayoritas kebutuhan hanya buat nelp dan sms, ;D
Gw ngerasa koneksi aja kok bisa korupsi ya?

HSDPA 14.4 Mbps, ---> di handphone koneksi H udah kedetek, tapi aktual speednya perasaan ga pernah sampe 14.4 Mbps
apalagi yang lainlain. ;D

Ronggolawe
15-02-2015, 08:35 AM
di jalan Tol mobil sport bisa digeber sampai mentok
speedometer nya... tapi kalau lagi macet? padat me
rayap :)

t_cl
15-02-2015, 03:55 PM
baru aja pindah rumah. di daerah yg baru kehabisan jaringan telkom. mana operator nya jelek semua. bolt blm masuk solo ya?

Yuki
22-02-2015, 04:28 PM
kartu SIM-nya harus ganti lagi ya, kalo mau 4G. Selain kuota, memory-nya juga harus mendukung, internal memory minimal harus 32GB, eksternal memory untuk nyamannya 128GB, baru dah enak seluncuran. Jaringan 3.5G HSPA+ asal stabil sih saya udah puas, ngedonlot bisa sampe 2 MB/s, speedy yg udah 450 KB/s aja jadi serasa inferior

neofio
29-10-2015, 09:06 PM
dirumah cuman UMTS/HSDPA

donwload film pk torrent yg 850mb cuman 45 menit.

nonton video yutub lumayan tnp buffering

ndableg
30-10-2015, 01:56 AM
4G enaknya tetep lancar biar tembus tembok. Kalo di terowongan/subway tetep bisa internet. Gimana 5G? akal2an keknya..
Huawei kayaknya makin menjadi yak. Google Nexus 5X yang baru juga sekarang LG+Huawei.

jakhost
15-12-2015, 10:41 PM
4g di indonesia menyeluruh tahun 2020 :D