PDA

View Full Version : Perjalanan Mencari Sekolah



cha_n
19-01-2015, 01:11 PM
Dari tulisanku di sini (https://sekolahide.wordpress.com/)

Galau mencari sekolah dasar buat anak? Saya sedang mengalami. Sebenarnya sudah dari 2 tahun lalu mulai memikirkan, tapi baru bulan Oktober 2014 lalu diseriusi. Saat ini memang anak sulungku sudah TK Besar. Saya mencoba mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kriteria sekolah yang baik dan survei sekolah-sekolah di dekat rumah. Saya coba bertanya di sebuah grup fb, siapa tahu ada pencerahan. Saya pun coba cari infonya di google, siapa tahu ada sekolah yang cocok buat anakku.

Kemudian, saya menemukan link ini. Menurut Ayah Edy ada beberapa kriteria ketika memilih sekolah anak:


Perhatikan baik2 mulai kita datang dan bertanya informasi apakah disambut dengan baik, ramah, di jelaskan dengan sabar; atau malah sebaliknya tidak ada yang menyapa, tidak ramah, tidak paham info dan di pimpong kesana kemari.
Pada saat kita bertanya tentang sekolah, apakah sekolah meminta komitment pada orang tua, jika perlu dalam bentuk resmi di tanda tangani untuk mengajak orang tua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah anak secara tuntas hingga ke rumah, atau lebih banyak membahas syarat2 administrasi pendaftaran dan biaya2 yang harus di bayarkan ?
Apakah banyak tukang jualan makanan yang tidak jelas di depan sekolah? atau memiliki kantin sendiri atau anak malah di anjurkan membawa bekal dari rumah.
Pergilah ke kantin sekolah tersebut saat anak2 istirahat dan makan disana; perhatikan apa obrolan mereka, apakah mereka menggunakan kata yang halus dan sopan atau sebaliknya; dan bagaimana mereka bergaul disana apakah lebih banyak memuji atau mengejek atau malah “nge gank” dan tidak membaur saat makan;
Pergilah ke Toiletnya setelah lihat kelasnya ; apa bila toiletnya kotor dan bau; jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Karena Toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya.



Selain itu, dari diskusi di sebuah grup FB, ibu Yuni Ruslitawati memberikan pertimbangan saat memilih sekolah (dengan editan dari saya) yaitu:


Jarak rumah ke sekolah
Waktu sekolah jangan full day karena tidak efektif. Sama saja kita menitipkan anak.
Di sekolah bagus, ortu dimanjakan dengan surat2 pemberitahuan, rapat rutin 3 bulanan dll, kita merasa anak kita baik saja padahal belum tentu. Sebagai orang tua harus aktif, harus kritis dan harus masuk ke komite sekolah dan hidupkan komite sekolah, untuk memantau sekolah dalam mendidik anak2 kita.
Perhatikan lingkungan pergaulan anak



Cara menilai sekolah (dengan editan dari saya) :


Pilih sekolah harus hati2, karena yaitu tadi sekarang kebanyakan sekolah didirikan hanya untuk bisnis. Lihat visi misinya, tanyakan dengan detail termakan potongan harga diskon, agar segera mengambil formulir pendaftaran. Dalam kata lain, berpikir logis ketika memilih sekolah
Lihat apakah guru-gurunya sering keluar masuk menjadi pengajar di sekolah tersebut. Keluar masuknya guru menjadi indikator yang paling terlihat terkait kualitas manajemen sekolah
Cari testimoni sebelum memilih, kepada ortu murid yang kritis
Lihat apakah orang2 didalam sekolah itu bisa memberikan keteladanan
Lihat ketertiban siswanya
Wawancarai kepala sekolahnya, lihat gerak geriknya
Yayasan sebuah sekolah yang berkwalitas harus : memihak kepada visi misi, keberpihakan terhadap guru dan karyawannya, orang yayasan, guru dan karyawan harus bisa memberikan teladan.
Ada keterbukaan terhadap laporan keuangan.



Dengan berbekal poin-poin ini saya mencari sekolah anak. Bismillah.

Semoga bermanfaat bagi orang tua yang seperti saya, yang sedang galau mencari sekolah anak sehingga dapat memilih dengan pertimbangan yang matang

GiKu
19-01-2015, 05:07 PM
tips yg bagus
akan jadi panduan untuk gw juga

Yuki
19-01-2015, 06:06 PM
tidak akan mungkin

penjelasan di atas sangat ideal, saya yakin tidak ada satupun sekolah yg sempurna seperti itu, pasti ada kekurangannya

untuk para ibu-ibu, bukankah aliran informasinya lebih hebat kan? Dari mulut ke mulut gitu, ibu-ibu biasanya tahu sekolah apa yg menurut mereka bagus

etca
20-01-2015, 10:59 AM
untuk para ibu-ibu, bukankah aliran informasinya lebih hebat kan? Dari mulut ke mulut gitu, ibu-ibu biasanya tahu sekolah apa yg menurut mereka bagus
iya kah?
yang saya bold, bikin saya ketawa :lololol:
berhubung ponaan sudah gede, tahun lalu proses pencarian sekolah untuk grade selanjutnya banyak diskusi dengan dia.
malah situasi2 di sana lebih tahu ponaan daripada saya.

Merefleksi apa yang diposting cha_n, dengan apa yang saya lakukan tahun lalu :

Point Ayah Edy, skip 1 - 5.
Point Ibu Yuni, skip 2 dan 3.
Pada prakteknya seiring berjalannya waktu ada komunikasi yang baik
Dgn pihak wali kelas di sekolah dan bimbel dan pihak sekolah dan sesama ortu teman sekelasnya.
Point cha_n, skip 1 - 8

aduh.. saya tipe tidak pedulian ya? ;D

cha_n
20-01-2015, 01:53 PM
tidak akan mungkin

penjelasan di atas sangat ideal, saya yakin tidak ada satupun sekolah yg sempurna seperti itu, pasti ada kekurangannya

untuk para ibu-ibu, bukankah aliran informasinya lebih hebat kan? Dari mulut ke mulut gitu, ibu-ibu biasanya tahu sekolah apa yg menurut mereka bagus

ga mungkin gmn? ada kok. mungkin ga ideal 100%, tapi ideal itu juga relatif lho.
kenali diri kita, pahami potensi kita, kenali potensi2 di sekolah. ga ada yang sempurna, kalau aku sih cari yang bisa saling melengkapi. yang kurang di sekolah, kita lengkapi, dan sekolah pun punya potensi untuk menambah apa yang belum bisa kita penuhi. jadi klop. jadi kenali diri kita sebagai ortu, kenali anak, kenali sekolah yang bisa melengkapi kebutuhan kita.

poin untuk bertanya testimoni juga ada kok di atas.

ini ada lagi kutipan dari temen, menarik...


Sdit, sekolah alam itu tipe sekolah ya... Sementara kualitas sekolah sangat tergantung pada pengelolaan sekolah itu sendiri kasuistik.

Maksud saya tidak semua sdit itu bagus, ngga semua sekolah alam itu bagus, ngga semua sdn itu ngga menanamkan agama.

Ada yang judulnya sdit tapi metode mengajar hafalannya pas pasan.

Ada sekolah alam yang kurang menanamkan aturan. Pemahamannya membentuk anak kreatif itu sebebas bebasnya, ngga dikasih aturan, jadi adabnya kurang.

Kembali yang kita lihat anak dulu dan kita.

Kita di rumah mampunya mendidik apa, lalu perlu kita mitra sekolah seperti apa.

Misal saya pengen anak itu bisa memahami pelajaran umum itu paham sampai konsep dasarnya. Jadi saya perlu cari sekolah yang metode ngajarnya konkrit banyak eksperimen.

Anak saya seneng eksplorasi, dia senengnya praktek.

Pilih sekolah alam. Soal keteraturan, kerapihan, saya bisa stimulasi di rumah. (Misal di sekolahnya kurang terstimulasi). Soal hafalan, ibadah saya bisa kondisikan di rumah.

Atau...

Misal: saya ingin anak saya bagus hafalannya, ibadahnya. Tapi kurang bisa mengkondisikannya di rumah. Kalau untuk pelajarann umum, untuk praktek dan memahami konsepnya saya sanggup stimulasi di rumah, maka pilih sdit (sambil cek betul ngga sdit yang dipilih itu bagus metode ngajarin hafalannya).

Contoh lain. Hafalan, ibadah, praktek, eksplorasi saya bisa ngajarin di rumah. Perlu mitra yang paham pelajaran umum yg bagus, bisa pilih sdn.

Jadi balik ke anak, tujuan pendidikan kita dan kemampuan mendidik kita. Karena ngga ada sekolah yang sempurna, sekolah hanya mitra.

Lalu cek beberapa hal
1. Apakah sekolah ini milik keluarga, terus yang punya sekolah ngerti pendidikan ngga. Karena banyak yang bikin sekolah ngga ngerti pendidikan. Hanya untuk bisnis, atau kalaupun bukan untuk bisnis kalau ngga punya visi pendidikan ya repot.

2. Jarak. Pertimbangkan faktor kesehatan anak. Kalau jauh, pakai apa ke sekolahnya. Kalau motor pertimbangkan kesehatan anak menghisap asap dan debu di perjalanan.

3. Cek toilet. Toilet yang bersih, menjadi indikator sekolah memperhatikan kebersihan. Dan kadang kalau toilet kotor anak jadi nahan BAK/ BAB. Ini ngga bagus

4. Lihat dinding dan loker kelas. Ada pajangan hasil karya anak ngga. Kalau ada bisa jadi indikator anak banyak eksplorasi atau praktek

5. Amati keramahan staf, ob, security, dan guru tentu saja. Bagaimana menyapa anak. Karena kebutuhan anak di usia dini adalah attachment (kasih sayang, kepekaan, kelekatan).

6. Cek kalau memungkinkan, mungkin bisa tanya ke orangtua yg pengalaman. Gurunya ganti ganti ngga dalam setahun. Keluar masuk guru yg terlalu sering menunjukkan kesejahteraan atau pengelolaan guru kurang baik.
Guru berganti ganti juga membuat anak tidak nyaman karena masih memerlukan orang yg signifikan dalam pengasuhan

7. Idealnya di manajemen sekolah ada lulusan fakultas pendidikan, akuntan, psikolog

Selamat memilih milih:)

cha_n
20-01-2015, 02:00 PM
aku pribadi dah survey sekolah yang cocok buat ku dan juga anaknya. alhamdulillah dah dapet.
beberapa poin masuk, poin ayah edi 1-5 masuk semua, staf admin, tukang jualan (ga ada) kantin (anak bawa bekal sendiri) dan toilet bersih
poin bu yuni, 1-2 masuk, jarak relatif dekat (3km) waktu sekolah sampai jam 1. poin ke 3 itu tergantu kita nantinya gmn. ortu emang harus aktif. poin ke 4 blm survei. tapi kalau melirik yang ada sih, daerah rumahnya sekitar2 sini. jadi emang pas
poin terakhir, 1-8, aku cukup puas ya. ga sampai survei dan observasi mendalam. tapi udah dari 2 tahun yll emang udah nanya2 sih.

kekurang sekolah ya harus digenapi oleh ortu di rumah. sekolah itu mitra ortu dalam mendidik anak. jadi pilihan apapun bagus2 aja sebenarnya, tergantung ortunya juga :)

tuscany
20-01-2015, 03:45 PM
iya kah?
yang saya bold, bikin saya ketawa :lololol:
berhubung ponaan sudah gede, tahun lalu proses pencarian sekolah untuk grade selanjutnya banyak diskusi dengan dia.
malah situasi2 di sana lebih tahu ponaan daripada saya.



Ortu saya dulu juga mempersilakan saya mau sekolah di mana mulai SMP. Pas SD doang dicariin, pertimbangannya yg negeri bereputasi dan dekat. Keanya makin banyak pilihan tambah bingung.

Ronggolawe
20-01-2015, 07:43 PM
kebetulan di depan rumah ada SDN 01 dan 02, jadi
dah booking untuk 2 tahun lagi :)