PDA

View Full Version : Menteri Perempuan Protes Pengurangan Jam Kerja PNS



mbok jamu
10-12-2014, 07:16 AM
Menteri Perempuan Protes Pengurangan Jam Kerja PNS

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wacana pengurangan jam kerja bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) wanita, justru memicu protes Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise. Setelah mendengar informasi itu, Yohana mengaku, segera menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.

"Usul itu tidak tepat," kata Yohana di Grha Sabha Pramana, UGM, Sabtu, 6 Desember 2014. (Bogor Tolak Pangkas Jam Kerja Perempuan)

Menurut dia, JK --panggilan Jusuf Kalla-- sempat kaget mendengar keluhannya. Kepada Yohana, JK mengatakan wacana ini semula hanya obrolan ringan. "Tapi, tiba-tiba menjadi wacana besar di media." Ia meminta JK dan Menteri Yuddy mengkaji wacana itu, sebelum menuangkannya dalam bentuk aturan. (Ahok: PNS DKI Banyak Nganggur)

Yohana mengatakan wacana tersebut bertentangan dengan upaya kementeriannya mendorong perempuan terlibat lebih luas di kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. "Kami minta dilibatkan mengkaji," kata Yohana.

Bila wacana itu diterapkan, Yohana menilai, akan menjadi bukti nyata lemahnya koordinasi lintas sektoral di urusan pemberdayaan perempuan. Padahal, kata dia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan perlu dukungan lintas sektoral untuk mengurusi pemberdayaan perempuan dan anak.

ndugu
11-12-2014, 03:55 PM
i have a mixed feeling about this too
ga adil buat yang cowo

mbok jamu
11-12-2014, 07:46 PM
Ndak adilnya di mana, Gu? :mikir:

et dah
11-12-2014, 09:54 PM
imo, gaji sama pekerjaannya sama tapi waktu kerja perempuan lebih dikit
kecuali gaji laki-laki lebih banyak karena jamkerja yg lebih banyak.
trus, kalau alasanya biar ada waktu buat ngurus keluarga
trus gmn nasib pria single parent yg bekerja?

tuscany
12-12-2014, 05:21 AM
Sangat menguntungkan bagi PNS perempuan yang masi single.

Si Menteri Yuddy ini banyak gagasan yang agak nyeleneh ya. Setelah edaran hidup sederhana ala Yuddy - makan singkong rebus, rapat jangan di hotel, undangan pernikahan dibatasi 400 - sekarang nambah lagi. Coba fokus aja dengan reformasi birokrasi kepegawaian gitu lho. Kan itu tugas utamamu.

mbok jamu
12-12-2014, 10:57 AM
imo, gaji sama pekerjaannya sama tapi waktu kerja perempuan lebih dikit
kecuali gaji laki-laki lebih banyak karena jamkerja yg lebih banyak.
trus, kalau alasanya biar ada waktu buat ngurus keluarga
trus gmn nasib pria single parent yg bekerja?

Pengurangan jam kerja tapi gaji tetap sama? :mikir: Ada info-nya?

Mbok pikir, kerja part-time bisa dijadikan opsi tapi tentunya harus ada pengurangan gaji. Kan bisa dihitung upah per jam berapa lalu dikalikan total jam kerja per bulan. Jatah cuti pun disesuaikan dengan total jam kerja tersebut. I think that will be fair dan ndak hanya berlaku untuk PNS perempuan saja.

ndugu
12-12-2014, 11:24 AM
imo, gaji sama pekerjaannya sama tapi waktu kerja perempuan lebih dikit
kecuali gaji laki-laki lebih banyak karena jamkerja yg lebih banyak.
trus, kalau alasanya biar ada waktu buat ngurus keluarga
trus gmn nasib pria single parent yg bekerja?


Pengurangan jam kerja tapi gaji tetap sama? :mikir: Ada info-nya?

Mbok pikir, kerja part-time bisa dijadikan opsi tapi tentunya harus ada pengurangan gaji. Kan bisa dihitung upah per jam berapa lalu dikalikan total jam kerja per bulan. Jatah cuti pun disesuaikan dengan total jam kerja tersebut. I think that will be fair dan ndak hanya berlaku untuk PNS perempuan saja.
nah itu dia. info masih blom jelas. asumsinya kan gaji ga berubah dan hanya waktu yang berubah, dan hanya teraplikasikan pada perempuan aja pula. karena berita sekilas kan hanya ngomongin pengurangan jam pada pns wanita-nya aja.

saya ga masalah dengan wacana pengurangan jam per se, kurasa wacana kefleksibelan waktu itu bisa jadi sebentuk benefit untuk pns. dengan persyaratan tentu aja, yaitu tidak terbatas pada perempuan aja, yang laki2 juga harus mempunyai pilihan untuk itu. saya menganggap dalam keluarga, pria dan wanita itu mempunyai andil yang sama. ngurus keluarga dan anak bukan hanya tugas ibu, tapi bapak juga. jadi regardless of gender, kalo mo ngasi benefit flexibility jam kerja, ya bapak maupun ibu seharusnya diberikan benefit yang sama. kalo bapak ga dapet, ibu juga ga dapet.

second_life
12-12-2014, 04:09 PM
ga setuju kalo yg d kasi pengurangan jem kerja cm perempuan doang.
klo kayak gini ceritanya, ada bbrp point gaje.

point pertama: scara ga langsung bakal merugikan para ce pekerja. knp?
krn boss2 bakalan cenderung milih co buat jd pegawainy. jelas lah, yg ce jem kerjany kan dikit. mending ngambil yg co2.
klo udah gini, para ce balik ke jaman batu aja. diem aja di rumah, biar para co aja yg kerja (itu pun kalo lakiny hasilny jelas, dan cukup)

point gaje kedua adalah, gimana sama bapak2 yg single parent?
kan mereka juga butuh (bahkan lebih butuh) waktu buat urus anaknya.



akankah lbh baik klo yg diterapkan bukanlah pengurangan jem kerja, tapi penyediaan fleksibilitas jam kerja untuk kedua orang tua.
jd cm berlaku buat yg punya anak (dengan ketentuan tambahan, umur anak brp tahun yg bisa pakai hak ini). yg ga/belum punya anak, atau single, ya jem kerja biasa lah ;D

mbok jamu
12-12-2014, 04:59 PM
Di instansi-instansi pemerintah mestinya ada gender equality, jumlah pegawai perempuan sebanding dengan pegawai laki-laki.

cha_n
13-12-2014, 01:03 AM
baca di media, katanya ini baru wacana jk, jk sendiri kaget kenapa jadi heboh padahal awalnya cuma celetukan dia.
lagian katanya sih yang dapet pengurangan ini, kalopun ada, bagi perempuan yang punya anak umuran sd ke bawah. katanya yaaaa
kan belum dikaji juga

tuscany
13-12-2014, 02:02 AM
Mendingan cuti hamil dan melahirkan saja yang diperpanjang. Atau jam kerja yang lebih fleksibel asalkan tetap delapan jam sehari.

Marya
01-03-2015, 01:31 AM
Makasih buat info nya gan