PDA

View Full Version : Turut berduka buat Ibu Siami dan Pak Widodo dari Kampung Gadel, Surabaya



Lembah_Hinnom
09-06-2011, 03:49 PM
Sabar ya, Bu.
Sabar ya, Pak.


Hmpppphhhh.......


http://surabaya.detik.com/read/2011/06/09/114055/1656570/466/pakar-pendidikan-warga-sakit-tuntutannya-tak-bisa-dituruti

Kukutip beritanya nih.



Pakar pendidikan, Daniel M Rosyid, menyesalkan tindakan warga Gadel terkait kasus contekan massal saat pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SDN Gadel II. Mantan Ketua Dewan Pendidikan Jatim itu sedih melihat warga justru akan mengusir keluarga AL.

"Tuntutan warga untuk mengusir keluarga AL tidak masuk akal. Itu tidak bisa dituruti," kata Daniel kepada wartawan di Balai RW VI, Jalan Gadel Tengah, Kamis (9/6/2011).

Daniel menilai tuntutan warga tersebut sudah tidak rasional. Perbuatan yang benar yang dilakukan ibu AL, Siami, dinilai warga justru malah salah. Tindakan mencontek rupanya sudah mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan budaya di masyarakat.

"Warga ternyata sakit," tambah Daniel yang dipercaya walikota sebagai tim investigasi kasus itu.

Apakah tuntutan warga akan dipenuhi ? Daniel dengan tegas mengatakan tidak. AL dan keluarganya akan tetap tinggal di Gadel. Dan masyarakat harus diberi pengertian dan pemahaman tentang kasus tersebut.

Lagi pula Kepala Sekolah Sukatman dan dua guru, Fatkhur Rohman dan Prayitno, sudah legowo dan menerima keputusan sanksi yang diberikan.

"Jangan sampai ada orang jujur malah ajur," tegas pria lulusan ITS tersebut.

Daniel menambahkan bahwa sekolah haruslah mendidik dan mencerdaskan masyarakat, bukan melayani keinginan masyarakat. Jika sekolah selalu melayani keinginan masyarakat, apa artinya sebuah sekolah.

Sebelumnya, diduga ada contekan massal saat pelaksanaan Ujian Massal (UN) di SDN Gadel II/577. Wali murid AL pun melapor ke sekolah dan diteruskan ke dinas pendidikan. Akibat kasus ini, kepala sekolah dan 2 guru mendapat sanksi penurunan pangkat selama 1 -3 tahun dan tidak menjabat sebagai kasek maupun guru.

Urzu 7
09-06-2011, 03:55 PM
Sopo maneh iki...

pasingsingan
09-06-2011, 03:57 PM
btw ini prolognya apa yak?
kok ujug2, tiba2 ..... gubrakk
turut berduka ... bla bla #-o

Lembah_Hinnom
09-06-2011, 04:05 PM
Diusir dari kampung karena melaporkan kezaliman yang terjadi pada anaknya. Anaknya dipaksa sang guru untuk memberi contekan pada kawan-kawannya. Anaknya gak mau dan melapor pada mereka. Mereka sebagai orang tua, melapor pada yang berwajib. Kemudian Guru serta kepala sekolah diberi sanksi. Para warga (baca: orang tua anak-anak yang lain) tidak terima dan meminta Siami dan suami diusir dari kampung.

Lembah_Hinnom
09-06-2011, 04:08 PM
kutipan berita dipindah ke atas sesuai permintaan

etca
09-06-2011, 04:08 PM
Kamis, 09/06/2011 10:07 WIB
Contekan Massal SDN Gadel

Orangtua AL Minta Maaf Diteriaki Wali Murid Tak Punya Hati Nurani

Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya


http://us.images.detik.com/content/2011/06/09/466/ortu-AL-D.jpg
Ortu AL minta maaf diteriaki wali murid/Imam


Surabaya - Kemarahan para wali murid SDN Gadel terhadap orangtua AL, Siami dan Widodo saat menghadiri pertemuan dengan berbagai instansi yang berwenang di balai RW, tak bisa dibendung.
Para wali murid terus berteriak agar keluarga AL diusir dari rumahnya di Gadelsari Barat. Apalagi mereka yang berprofesi sebagai buruh dan tukang jahit itu hanya sebagai pendatang, bukan warga asli.

"Usir, usir...tak punya hati nurani," teriak wali murid tak henti-hentinya, Kamis (9/6/2011).

Hiruk pikuk warga membuat suara Siami yang gemetaran dan ingin meminta maaf nyaris tidak terdengar oleh wali murid. Sura Siami nyaris tenggelam oleh suara massa meski sudah menggunakan pengeras suara.

"Saya tidak menyangka akan seperti ini. Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada kepala sekolah dan wali kelas," kata Siami didampingi suaminya.

Dari pantauan detiksurabaya.com, meski sudah meminta maaf, namun warga tetap meminta Siami dan keluarganya keluar dari Desa Gadel. Sementara ruang pertemuan yang berukuran kecil terdengar riuh dan ramai oleh massa.

Usai meminta maaf, Siami kemudian berjabat tangan dan berpelukan dengan Kepala Sekolah Sukatman dan 2 guru kelas VI Fathur Rochman dan Prayitno. Kepala sekolah sendiri mewakili dua guru tersebut meminta maaf atas kejadian di SDN Gadel 2.

Pihaknya dan guru kelas VI lainnya, sudah legowo dan menerima sanksi yang diberikan walikota berupa turunnya pangkat golongan dan tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah.

Meski begitu kemarahan massa tidak surut. Sehingga Siami dan Widodo yang akan keluar ke ruang pertemuan harus dikawal ketat polisi dan koramil. Setelah melewati barisan massa, Siami dan Widodo langsung dimasukkan ke mobil patroli polisi.

(iwd/fat)

sumber : http://us.surabaya.detik.com/read/2011/06/09/100729/1656453/466/orangtua-al-minta-maaf-diteriaki-wali-murid-tak-punya-hati-nurani

pasingsingan
09-06-2011, 04:13 PM
woooww .....
kasus yng itu toh?
mestinya judul tritnya semacam

- kasus percontekan ujian berbuntut .....
- whistle blower sindikat percontekan ujian ....

gw rasa akan langsung menohok pokok persualan :D

pasingsingan
09-06-2011, 04:19 PM
buset!
dah ke-balik2 neh dunia
org yng bertujuan mulia untuk menegakkan integritas
eh, malah dimusuhi n klo perlu dienyahkan.

mental korup benar2 dah berurat-berakar sejak dari bangku skul neh :sad:

Kingform
09-06-2011, 04:20 PM
cuman bisa geleng2 kepala.....keterlaluan banget itu warga kampung gadel

spears
09-06-2011, 04:21 PM
DASAR SAKIT.
Orang mau jujur malah di usir.
gw yakin masalahnya bukan soal mencontek itu aja.
pasti ada U dibalik B.
bener2 kasus yg aneh dan menjijikkan.


btw, buat TS : kalau bikin thread beritanya tolong dijabarkan di post #1

E = mc²
09-06-2011, 04:43 PM
itu kenapa korupsi sudah menjadi budaya. saling mafhum dan saling mendukung -_-

aya_muaya
09-06-2011, 05:35 PM
seHARUSnya.. pemerintah langsung turun tangan untuk melindungi keluarga AL.. meski mereka tetap di rumahnya sekarang, mereka gak akan hidup tenang, warga tidak mudah disadarkan.. mendingan untuk sementara pemerintah mengungsikan keluarga AL ke tempat yang lebih nyaman. tentu dengan perlindungan yang benar.

innalillahi wainnaillaihirojiun...
tanpa sadar para wali murid yang sudah mendidik anak2nya menjadi penjahat.. mengajari bahwa kecurangan itu boleh, mengajari bahwa mereka tidak bisa, tidak punya kemampuan, mematikan kepercayaan diri mereka, mengajari mereka bahwa mereka gak punya otak dan harus bergantung pada oranglain. mengajari bahwa yang penting hasilnya bagus, usaha apapun dibolehkan.. mereka mengajari anak2 mereka menjadi penjahat negeri ini.. naudzubillahmindzalik..

beastmen85
09-06-2011, 05:46 PM
keluarga AL ga salah.

yg sakit ya masyarakat. kejujuran yg mustinya dipelihara. bukan utk mendidik dan mendukung tukang contek.

ga heran byk koruptor

aya_muaya
09-06-2011, 05:50 PM
mendingan guru2nya langsung dipecat saja... tidak boleh jadi guru...

danalingga
09-06-2011, 05:51 PM
Bener-bener jaman Edan. Yang salah dianggap bener, yang bener dianggap salah.

Ronggolawe
09-06-2011, 06:04 PM
Bener-bener jaman Edan. Yang salah dianggap bener, yang bener dianggap salah.
Barangkali dalam SOP UN tidak secara eksplisit dituliskan "DILARANG MENCONTEK" :)

danalingga
09-06-2011, 07:04 PM
Barangkali dalam SOP UN tidak secara eksplisit dituliskan "DILARANG MENCONTEK" :)

Yah, memang jaman edan sehingga semua harus eksplisit.

E = mc²
09-06-2011, 07:21 PM
Barangkali dalam SOP UN tidak secara eksplisit dituliskan "DILARANG MENCONTEK" :)

yup. dalam petunjuk pengerjaan soal tidak ada

https://7022437948551276860-a-1802744773732722657-s-sites.googlegroups.com/site/worldcourses/un-smp-09-mathematics/un-smp-matematika-2009p2.pdf?attachauth=ANoY7cpBYfjkn7FaNKnJsOdLH8kp Vm5WlnW9FI7rkRlSASnnC5mtfgxH8TX1a7oL5jP6QOF7Hd-VdRr3UgtC7MJZ2L62_hhwgWz8_qBI_Ma6iOPTc96yUPNZGKNvr dmTTiihCzv3HXYrp-yjmOgwVp784iy2Y4EvjA_aoustXZ9WK5-DlJq-7qLLBxCyYa5JhL-z0XzCC-37Q93XP2UkmVPsBO9qPatkrnbhdej_iY6dBy8CKGjdzZfci2sy hyujhBxJ3rJQqpmj&attredirects=0

deddy
09-06-2011, 07:35 PM
Diganti aja judulnya biar jelas padat dan terpercaya.....

Kadang2 kejujuran malah membawa bencana....aku seruju pasti ada sebab lain bukan hanya itu.... Kasian ya...

AsLan
10-06-2011, 12:42 AM
Wah menyedihkan...
Bisa gak ya pemerintah menangkap para guru dan orang tua yg tidak jujur itu lalu dipenjara ?

Biar kapok.

aya_muaya
10-06-2011, 07:15 AM
tapi kalau ingat2 jaman dulu waktu uan sd, keanya emang guru ngebolehin mencontek apa ya? Kalau smp ama sma keanya enggak bisa.. *atau karena aku duduk di depan meja guru persis ya?

Gemana nasib mereka selanjutnya ya? Bagaimanapun mereka pasti udah gak nyaman tinggal disitu.. Warganya udah marah2 gt.. Masuk koran lg... Mau ke pasar aja dicibirin, mau ke kelas, anaknya di bullying...
Semoga masih ada warga yang waras yang mau memberi dorongan semangat buat keluarga al....

gembel
10-06-2011, 11:05 PM
Wah menyedihkan...
Bisa gak ya pemerintah menangkap para guru dan orang tua yg tidak jujur itu lalu dipenjara ?

Biar kapok.


wah sepertinya sulit mbah. mo dikenakan pasal apa? kan bukan kriminal...

ancuur
10-06-2011, 11:31 PM
http://infogue.com/upload/picture_1/20110420-123016_7955.jpg

korupsi melulu topiknya..
jadi yg begini kelewatan...

Urzu 7
11-06-2011, 11:01 AM
Inget ga mau ngasih contekan dianggep ga punya hati nurani loh.....

cha_n
11-06-2011, 10:49 PM
sudah sehancur itukah masyarakat Indonesia,
sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih banget... naudzubillah min dzalik...

AsLan
11-06-2011, 10:57 PM
Jadi inget cerita salah satu mantan gw...

dulu di SMP dia itu pinter dan gak mau kasi contekan, akhirnya dimusuhi teman2 sekelas...
Kasian sekali dia selama SMP gak punya teman.. :(

*tapi akhirnya ada "anak2 buangan" lainnya yg berteman dengan dia

alfaromeo
12-06-2011, 05:23 AM
Bagaimana menurut anda, tentang praktek MENYONTEK SECARA TERSTRUKTUR, TERORGANISIR & SISTEMATIS di sebuah SD NEGERI ?

Nyontek Massal Unas di Sebuah SDN (Diarahkan oleh Guru Mereka Sendiri) (http://regional.kompasiana.com/2011/06/03/nyontek-massal-unas-di-sebuah-sdn-diarahkan-oleh-guru-mereka-sendiri/)

Kalau ada murid sekolah menyontek itu sudah biasa. Kalau ada anak yang masih di sekolah dasar sudah belajar menyontek itu sudah memprihatinkan. Kalau ada guru yang membiarkan anak didiknya itu menyontek itu guru tanpa etika. Tapi bagaimana kalau ada guru yang malah mengarahkan muridnya menyontek? Apalagi kalau itu terjadi di Sekolah Dasar. Bukan hanya satu, atau beberapa murid, tetapi satu kelas semuanya disuruh menyontek! Anda pasti geleng-geleng kepala mendengar berita yang sangat memalukan ini. Tetapi itu masih belum cukup, ternyata bukan hanya satu kelas saja yang disuruh menyontek oleh gurunya, tetapi malah satu sekolah! Ya, benar, nyontek massal itu terjadi pada satu sekolah Dasar, dan diarahkan oleh guru mereka sendiri!

Skandal yang sangat memalukan, dan entah sebutan apa yang tepat dikenakan kepada guru yang “kreatif” tersebut terjadi dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) sekolah dasar (SD) pada 10-12 Mei lalu. Di sebuah SDN di kawasan Tandes, Surabaya.

Seorang murid Kelas VI SDN itu dikenal paling pandai di antara para teman-temannya, oleh guru mereka disuruh menulis jawabannya terlebih dahulu ketika ujian nasional mata pelajaran Matematika, IPA, dan bahasa Indonesia berlangsung. Setelah jawaban tersebut selesai dikerjakan, lembar jawaban itu disalin di selembar kertas lain, kemudian di estafet ke seluruh kelas. Selesai satu kelas menyalin, lembaran jawaban itu disuruh seorang murid lainnya untuk “mengirimkanya” ke ruang kelas lainnya di mana unas se-SD itu sedang berlangsung di SDN Tandes tersebut.

Skandal tersebut malah sebelum unas diselenggarakan terlebih dahulu dilatih, disimulasikan di bawah arahan sang wali kelas agar pada waku unas sudah berjalan praktek kotor tersebut bisa berjalan lancar tanpa sepengetahuan orang lain.

Skandal memalukan yang diberitakan Jawa Pos, Jumat, 3 Juni 2011 itu baru ketahuan ketika Ibu si murid yang pandai itu tidak terima mengetahui anaknya dieksplotasi dan diajar berbuat tidak jujur justru oleh gurunya sendiri.

Parahnya lagi, ternyata setelah sang Ibu yang mengetahui dari cerita beberapa teman anaknya, dan pengakuan anaknya sendiri itu, melaporkan kepada Kepala Sekola SDN itu, Kepala Sekolahnya tidak melakukan tindakan apa-apa. Cuma minta maaf saja.

Sebelumnya siswa yang menjadi kurir membawa lembaran sontekan itu ke kelas lain sempat dipergoki seorang pengawas. Kejadian itu dilaporkan ke UPTD BPS Tandes. Tetapi kasus itu diredam sehingga tidak diketahui publik.

Dua hari setelah Ibu murid yang dijadikan sumber sontekan itu melaporkan ke Kepala Sekolah (19 Mei 2011), ternyata laporannya tidak ditindaklanjuti oleh si Kepsek. Merasa tidak dihargai si Ibu melaporkannya ke komite sekolah. Tetapi nasib laporannya itu sama saja, tidak dianggap.

Akhirnya, pada 1 Juni lalu, dia melapor kasus kecurangan unas itu kepada Dispendik, Surabaya. Barulah mendapat respon.

Itupun Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dispendik Surabaya, Eko Prasetyoningsih malah sempat menyalahkan si Ibu yang melaporkan skandal tersebut, dengan mengatakan, kenapa baru sekarang lapor. “Padahal ujiannya, kan sudah lama?” katanya.

Eko juga membuat alasan yang tidak masuk akal. Menurut dia, bisa saja yang terjadi adalah si Aam, nama murid pandai itu, salah mengartikan perintah wali kelasnya itu.

Maksud gur itu adalah agar Aam mengajari teman-temannya dalam persiapan unas. Tetapi diartikan si Aam dengan memberi sontekan tersebut.

Katanya pula, dia sudah menanyakan kepada pengawas unas di sana, tetapi pengawasnya menyangkal ada kejadian tersebut.

“Kalau ada sontek-sontekan pasti pengawas itu tahu. Sekalipun disuruh gurunya, kalau ada pengawas tidak mungkin hal tersebut bisa terjadi!” kata Eko bernada membela sekolah itu.

Kita semua menjadi sangat prihatin, mengelus dada berkali-kali. Mau dibawa ke mana dunia pendidikan kita kalau kejedaian seperti ini benar-benar terjadi.

Sebuah sekolah mempraktekkan kecurangan dalam sebuah unas, dengan cara gurunya mengarahkan seluruh peserta unas SD itu menyontek. Pihak-pihak yang seharusnya paling berwenang mengawasi dan menindak setiap kecurangan yang ada, justru tidak berbuat apa-apa. Justru sebaliknya, ada semacam upaya untuk meredamkannya. Mulai dari Kepala Sekolah, UPTD BPS, Komite Sekolah, sampai pada Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Dispendik Surabaya!

Mungkin kejadian ini baru pertama kali dan satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia! Sebagaimana juga, mungkin hanya ada di Indonesia, setiap kali ada unas, polisi bersenjata lengkap pun dilibatkan untuk menjaga keamanan soal-soal unas dari kebocoran. Sudah begitu tetap saja bocor, dan dengan beraneka skandal kecurangan yang bervariasi lainnya.

Mungkin ini salah satu penyebab nilai-nilai Pancasila sudah mulai dilupakan oleh bangsanya sendiri. ***

etca
12-06-2011, 05:36 AM
sama topik ini (http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php?1684-Turut-berduka-buat-Ibu-Siami-dan-Pak-Widodo-dari-Kampung-Gadel-Surabaya) SDnya sama ga tuh?
kalau sama dimerger aja yak?

alfaromeo
12-06-2011, 05:40 AM
monggo di merger :)

Urzu 7
12-06-2011, 10:56 AM
Guru malah ada yg ngasih contekan ke murid..diam2 menyelinap bagai ninja..guru yg satu lagi mengalihkan perhatian pengawas ujian..biasanya ngajak ngomong dsb

danalingga
12-06-2011, 11:30 AM
Gue juga dulu sering nyontek sih, tapi nggak sampe menganggap menyontek itu hal yang bener.

ancuur
12-06-2011, 11:38 AM
sudah sehancuur itukah masyarakat Indonesia,
sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih banget... naudzubillah min dzalik...

ancuur ada bu... siap menjalankan tugas!! :jempol:

Urzu 7
12-06-2011, 12:03 PM
Lebih parah lagi pemerintah ga cepat tanggap masalah ini

aya_muaya
12-06-2011, 02:44 PM
ini hanya ada di surabaya atau ada kasus lain di kota lain?

gembel
12-06-2011, 03:04 PM
seharusnya pihak sekolah jangan melakukan nyontek bersama itu tindakan tercela.

Pihak sekolah harusnya mengajarkan Gotong Royong ke diri siswa/i terutama ketika ujian, bukan mencontek :kacamata:

TheCursed
15-06-2011, 11:12 AM
HA. kalo di bikin versi D&D Char Sheet;

Nation: Indonesian
Race: Asian
Stat:
-10 Fairplay Vs Indonesian. +10 Fairplay Vs any other Nation.
-10 Discipine Vs Indonesian. +10 Discipline Vs any other Nation.
+10 Courage. If your group total HP >= 2X enemy group.

:nunjuk:

E = mc²
16-06-2011, 02:46 PM
KPAI Tuding Menteri Pendidikan Bohong, Soal Kasus Gadel

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlidungan Anak Indonesia (KPAI), Arist Merdeka Sirait, menuding Kementerian Pendidikan Nasional berbohong jika membantah adanya kecurangan dalam Ujian Nasional di SD Negeri Gadel II Surabaya. "Bohong itu kalau tak ada contek-mencontek, AL menunjuk bapak guru F yang menyuruhnya," kata Arist, Rabu, 15 Juni 2011.

Arist mengaku kecewa dengan sikap Kementerian. "Ini menutup-nutupi kegagalan Ujian Nasional," kata Arist, tegas. Ia meminta Menteri Pendidikan Nasional mengakui kecurangan dan kegagalan tersebut.



Kecurangan UN seperti yang terjadi di SD Negeri Gadel II Surabaya dan SD Negeri 06 Pesanggrahan Jakarta Selatan harus dijadikan bahan evaluasi bagi sistem Ujian Nasional.



Menurut Arist, yang salah bukanlah siswa, guru, kepala sekolah ataupun dinas pendidikan. "Sistemnya yang salah," tutur Arist, lantang. "Sistemnya by design salah sehingga semua yang masuk di dalamnya jadi salah."



Ujian Nasonal sekarang ini menciptakan suasana mencekap. Sehingga ada guru yang harus menyuruh muridnya untuk mencontek dan tidak jujur, bahkan ada gelaran istigosah sebelum ujian berlangsung.

Karenanya, Arist mengaku tak setuju dengan solusi ujian ulang ataupun pemberian sanksi berupa penurunan jabatan kepada guru dan kepala sekolah, seperti kebijakan wali kota Surabaya.



MARTHA THERTINA

E = mc²
16-06-2011, 02:48 PM
and, thanks to Facebook :D

Maaf Buat Al Lewat Facebook

TEMPO Interaktif, Jakarta - Terbongkarnya kasus sontek massal sempat membuat Al--nama inisial--tertekan. Siswa kelas VI SD Negeri Gadel II, Kecamatan Tandes, Surabaya, Jawa Timur, juga sempat menyendiri di kamar.

"Dia minta pulang ke Gresik," kata Siami, ibu Al di kantor Metro TV, Jakarta, Rabu 15 Juni 2011. Di Gresik, Al mulai ceria, dia juga sudah bermain bola dengan anak-anak seusianya.

Al yang dikenal murid cerdas diminta memberikan sontekan kepada teman-temannya saat ujian nasional. "Gurunya bilang kalau tidak memberi sontekan, anak saya tidak akan sukses saat besar nanti," kata Siami.

Semula Al bungkam soal ini karena takut. Tapi, kemudian Al melaporkan instruksi sang guru itu kepada ibunya. Siami sempat datang ke sekolah untuk meminta penjelasan. Namun, pihak sekolah berbelit-belit.

Tak puas dengan penjelasan sekolah, Siami mengadukan masalah itu ke radio Suara Surabaya. Pengaduan Siami disiarkan. Laporan udara itu berkembang menjadi pemberitaan di media massa baik cetak ataupun elektronik.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun langsung menyambangi sekolah Al dan memarahi guru-gurunya. Risma juga langsung memerintahkan inspektorat serta membentuk tim independen untuk menyelidiki masalah tersebut.

Setelah diselidiki, kepala sekolah dan dua guru dimutasi. Pangkat ketiganya diturunkan serta mencabut tunjangan yang diterima.

Sanksi terhadap ketiga guru itu diprotes keras warga. Pada 8 Juni 2011, puluhan ibu-ibu, terutama wali murid kelas VI, berunjuk rasa di depan rumah Siami. Mereka berteriak-teriak mengusir Siami karena dinilai meresahkan.

Sehari kemudian, saat digelar pertemuan antara Siami dan perwakilan warga di Balai Rukun Warga, massa kembali berteriak-teriak mengusir Siami ke luar dari kampung. “Sejak pertemuan di Balai RW itu dia (Siami) sudah tidak pulang ke sini,” kata Rum, tetangga Siami.

Al dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah orang tua Siami di Dusun Lumpang, Kabupaten Gresik. Ia mengaku takut dan terusir dari rumahnya setelah warga setempat berunjuk rasa mengecam dirinya yang membongkar praktek sontek massal itu.

Meski terusir, Siami tidak takut memperjuangkan yang dia anggap benar, yakni memperjuangkan kejujuran. "Selama di rumah saya selalu meminta anak saya jujur, tapi di sekolah malah diajari untuk berbuat curang, saya kecewa dan sedih," kata Siami.

Setelah kasus ini diungkap di media massa, dukungan bagi Siami terus mengalir. Wakil Menteri Pendidikan Fasli Jalal berjanji akan melindungi Siami. "Kejujuran itu harus dibela dan dilindungi, apakah itu guru, murid atau orang tua," kata Fasli.

Siami berharap para wali murid lain dan para tetangganya mengerti apa yang dia perjuangkan ini. "Beberapa teman Al sudah minta maaf lewat Facebook," ujar Siami.

Al yang duduk di sebelah Siami mengangguk, membenarkan pernyataan ibunya. Ketika ditanya wartawan apa yang ingin disampaikan buat guru-gurunya, Al hanya berujar singkat, "Saya minta maaf."

KUKUH S WIBOWO | EKO WIDIANTO | POERNOMO GR

spears
16-06-2011, 03:50 PM
Menurut gw juga harusnya pangkat jgn diturunkan, trus jangan dicabut tunjangannya.kasian bgt.
Tp peristiwa ini bs dijadikan pelajaran buat semua sekolah, terutama pemerintah dan menteri pendidikan

ancuur
16-06-2011, 04:01 PM
Soal Ujian Bocor, Tidak Akan Ada Ujian Ulang

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menjamin pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini berjalan lancar tanpa ada kebocoran soal ujian. Fauzi pun optimis persentase kelulusan pelajar SD, SMP, SMA meningkat dari tahun sebelumnya.

"Jaman ente (anda) sekolah itu masih bisa nyontek. Sekarang sudah enggak bisa nyontek karena dalam kelas itu ada lima set soal dan satu cadangan. Jadi depan, belakang, kiri, kanan itu soalnya beda. Kami jamin tidak ada soal ujian yang bocor", kata Fauzi Bowo saat melakukan peninjauan persiapan UN di SMA Negeri 109 Jakarta Selatan, Senin, 18 April 2011.

Fauzi mengatakan untuk menjamin keadilan penempatan pengawas dan demi sistem yang transparan, maka untuk masalah tersebut kini diambil alih oleh Universitas Negeri Jakarta.

Bukan lagi Dinas Pendidikan. Apalagi sekarang faktor penentu kelulusan adalah 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai gabungan ujian sekolah dan semester 3, 4 dan 5, paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menegaskan apabila kejadian yang tidak diinginkan seperti kebocoran soal terjadi, maka ujian tersebut akan dianulir. Taufik pun menambahkan masalah ini sudah diantisipasi sejak awal, saat naskah diberikan ke penerbit untuk dicetak dan distribusikan ke rayon sampai dibagikan kepada siswa.

"Kami sudah ingatkan kepada siswa untuk tidak mencari kunci jawaban soal, karena probabilitasnya kecil sekali. Jangan mempercayai kebocoran soal, tentu isu dan rumor begitu banyak tapi jangan terpengaruh dengan informasi itu", ungkapnya.

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyediakan akses hotline pengaduan Ujian Nasional melalui telepon genggam dengan layanan pesan singkat. Nomor hotline yang disediakan adalah 083812112112. Caranya: ketik DISDIK*isi pesan.
Dengan layanan ini, pemerintah berharap masalah yang terjadi selama penyelenggaraan UN dapat segera diketahui dan ditindaklanjuti. (eh)

Seperti diketahui, pelaksanaan Ujian Nasional untuk tingkat SMA dimulai hari ini, Senin, 18 April 2011. Siswa SMA akan mengikuti UN yang menguji tiga mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika selama tiga hari hingga 21 April 2011, sedangkan SMK pada 18-20 April.

Untuk melihat kesiapan siswa dan kelancaran distribusi soal, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melaksanakan inspeksi. Fauzi melakukan peninjauan pelaksanaan UN di beberapa sekolah, yakni SMAN 13 Lenteng Agung, Jakarta Selatan, SMK 62 Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan SMAN 109 Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. sumber (http://www.ayoomembaca.com/berita/24/soal-ujian-bocor-tidak-akan-ada-ujian-ulang.html)

Joyko
17-06-2011, 07:46 AM
copot aja tuh menteri pendidikan, yang jadi kambing hitam cuma 3 guru itu pula

pasingsingan
17-06-2011, 10:57 AM
mingkun ini akibat dari obsesi berlebihan dari sekulah
guna meraih predikat tingkat kelulusan terbaik
ataw target2 yng dipaksakan.

Sehingga memotivasi perorangan/kelompok untuk
melakukan berbagai upaya dng menghalalkan segala cara
untuk mencapainya. :ngopi:

Lembah_Hinnom
13-07-2011, 04:39 PM
Sitirejo?

Kasus serupa?
Atau ada perbedaan?