PDA

View Full Version : Kamus Film



false id
04-06-2011, 01:13 PM
Thread ini sengaja dibikin untuk sharing pengetahuan seputar film ya, silakan diramaikan :)



false id

false id
04-06-2011, 01:23 PM
TBA (To Be Announced): Dipakai untuk film-film yang informasinya masih sedikit dan persiapan masih setengah jalan atau tahap awal produksi.
TBC (To Be Confirmed): Dipakai untuk waktu tayang film-film yang sudah siap rilis tapi belum ada tanggal pasti.
DVD-Rip: File film yang diambil dari DVD sebagai sumber.
BR-Rip/BD-Rip: File film yang diambil dari Blu-Ray sebagai sumber.
VCD-Rip: File film yang diambil dari VCD sebagai sumber.
Cam-Rip: File film yang sumbernya dari handycam yang diambil secara sembunyi-sembunyi di bioskop. Versi ini adalah yang paling cepat keluar versi bajakannya.
TS (Telesync): File film yang asalnya dari berbagai Cam-Rip yang di edit ulang dan diambil bagian yang paling bagus dan digabungkan menjadi satu.
DVDScr (DVD Screener): File film yang diambil dari DVD promosi untuk press-screening dengan kualitas audio yang kurang bagus.
R5: DVD rilisan Russia yang rilis lebih awal dari tanggal rilis DVD/Blu-Ray dan dipakai sebagai preview lengkap film dengan memakai audio versi Cam atau DVDScr.
PPV-Rip/ PPVRip: File film yang diambil dari program film yang biasa ditayangkan di hotel.



Bersambung....

opera
07-06-2011, 04:04 PM
klo nanya bole ga?

klo da keterangan 720p atau 1080p itu maksudnya apa ya?

ancuur
07-06-2011, 04:11 PM
false cara donlot film di bahas jga dong.. gw pake AH Evdo.. gak bisa donlot film2 anu ... :D
ada ide ....... ???

kunderemp
07-06-2011, 04:12 PM
klo nanya bole ga?

klo da keterangan 720p atau 1080p itu maksudnya apa ya?

Itu pixel lebar film dalam bentuk digital, menentukan resolusi.

Kalau VCD 320 pixel. DVD 720 pixel. Kalau bluray 1080 kah? Atau HD?
Semakin tinggi, semakin bagus.. teorinya.

Tetapi sebenarnya ada penentu lain seperti algoritma kompresi karena itu akan menentukan artifak. Dan jujur aja, aku masih gak terlalu suka algoritma kompresi Blu-Ray.

Oh iya

Artifak/Artifact, bagian zigzag atau kasar akibat kompresi/pemadatan file gambar atau video.
Contoh, gambar yang seharusnya seperti berikut:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/01/Sego_lily_cm.jpg/150px-Sego_lily_cm.jpg
menjadi memiliki kekasaran (artifak) seperti berikut:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6d/Sego_lily_cm-150.jpg

E = mc²
07-06-2011, 04:16 PM
nanya juga, kalo bedanya BR-Rip dg BD-Rip apa yah? :D

pengalaman sih, lebih bagusan BD-Rip :D

oyah, kalau film yg diputer di bioskop, itu biasanya sebutan buat kualitasnya apa yah? (misal dibandingkan dg dvd, blurey, dll)

false id
07-06-2011, 04:51 PM
false cara donlot film di bahas jga dong.. gw pake AH Evdo.. gak bisa donlot film2 anu ... :D
ada ide ....... ???
Sip Pak'de.. tapi mungkin bukan disini yah tapi di topik lain karena beda bahasannya.


nanya juga, kalo bedanya BR-Rip dg BD-Rip apa yah? :D

pengalaman sih, lebih bagusan BD-Rip :D

oyah, kalau film yg diputer di bioskop, itu biasanya sebutan buat kualitasnya apa yah? (misal dibandingkan dg dvd, blurey, dll)
BR-Rip sama BD-Rip sama, bro cuma beda penyebutan aja..
BR = Blu-Ray
BD = Blu-Ray Disc

Kalo soal kualitas tergantung dari rippernya (yang nge-rip filenya), kalo udah di rip sih jelas kualitasnya udah turun jauh, penyebutan BR-Rip atau BD-Rip itu cuma informasi aja dari mana asal filenya diambil.

Kalo bioskop sih kualitasnya ngga bisa di dibandingin sama Home Video karena beda media.

ancuur
07-06-2011, 05:04 PM
Sip Pak'de.. tapi mungkin bukan disini yah tapi di topik lain karena beda bahasannya.



bukan beda bahasa kali.. beda topik :P
mana film2 kung fu nya say... gw bonga jga nih wkwkwkwk :joget:

E = mc²
07-06-2011, 05:18 PM
Kalo bioskop sih kualitasnya ngga bisa di dibandingin sama Home Video karena beda media.

okay, ini pertanyaan iseng, org yg nunggu bajakan atas film kan butuh waktu lama agar kualitas filmnya gak bikin sakit mata, alias nunggu keluar dulu vcd/dvd-nya. kenapa gak ada yg iseng nge-rip dr media buat bioskop? :ninja:
roll film buat diputar di bioskop itu sebenernya jd milik bioskop jd bisa dia puter terus (atau puter ulang kalo dia mau), atau harus dibalikin? :D

false id
07-06-2011, 05:28 PM
^ Roll film bukan milik bioskop, bro.. karena bioskop cuma punya hak putar sama copy buat distribusi aja..

Trus kalo bioskop ngegandain buat dijadiin bajakan berarti mereka bunuh diri dong, ngga ada yang nonton di bioskop, ngga ada pemasukan.. :)

opera
07-06-2011, 05:42 PM
Itu pixel lebar film dalam bentuk digital, menentukan resolusi.

Kalau VCD 320 pixel. DVD 720 pixel. Kalau bluray 1080 kah? Atau HD?
Semakin tinggi, semakin bagus.. teorinya.

Tetapi sebenarnya ada penentu lain seperti algoritma kompresi karena itu akan menentukan artifak. Dan jujur aja, aku masih gak terlalu suka algoritma kompresi Blu-Ray.

Oh iya

Artifak/Artifact, bagian zigzag atau kasar akibat kompresi/pemadatan file gambar atau video.
Contoh, gambar yang seharusnya seperti berikut:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/01/Sego_lily_cm.jpg/150px-Sego_lily_cm.jpg
menjadi memiliki kekasaran (artifak) seperti berikut:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6d/Sego_lily_cm-150.jpg

ooo ternyata pixel / resolusi :D pantes makin gede makin berat... muter di komp PIII
subtitle nya ketinggalan mulu :((

ancuur
18-06-2011, 12:54 AM
TBA (To Be Announced): Dipakai untuk film-film yang informasinya masih sedikit dan persiapan masih setengah jalan atau tahap awal produksi.
TBC (To Be Confirmed): Dipakai untuk waktu tayang film-film yang sudah siap rilis tapi belum ada tanggal pasti.
DVD-Rip: File film yang diambil dari DVD sebagai sumber.
BR-Rip/BD-Rip: File film yang diambil dari Blu-Ray sebagai sumber.
VCD-Rip: File film yang diambil dari VCD sebagai sumber.
Cam-Rip: File film yang sumbernya dari handycam yang diambil secara sembunyi-sembunyi di bioskop. Versi ini adalah yang paling cepat keluar versi bajakannya.
TS (Telesync): File film yang asalnya dari berbagai Cam-Rip yang di edit ulang dan diambil bagian yang paling bagus dan digabungkan menjadi satu.
DVDScr (DVD Screener): File film yang diambil dari DVD promosi untuk press-screening dengan kualitas audio yang kurang bagus.
R5: DVD rilisan Russia yang rilis lebih awal dari tanggal rilis DVD/Blu-Ray dan dipakai sebagai preview lengkap film dengan memakai audio versi Cam atau DVDScr.
PPV-Rip/ PPVRip: File film yang diambil dari program film yang biasa ditayangkan di hotel.



Bersambung....

lagi nunggu sambungannya.. blm dateng yah?
BTW klo nonton film di youtube koq suka putus2 yah.. knp tuh?
yg ngerti tolong jwb dong! thanks..

E = mc²
18-06-2011, 11:48 AM
putus2 knp? koneksi inet lemot kali? :D

tapi kemungkinannya emang filmnya sengaja dipotong. biar gak beratin beban load, film2 bajakan yg diposting di yutup emang sengaja dipotong (biasanya 7-10 bagian) agar pas nge-loadnya gak terllau berat. bayangin misalnya kita nonton film durasi 2 jam, terus kepotong 1 jam, mu dilanjut besok gmn caranya padahal koneksi lemot? lagian kan ada batas maksimal ukuran file video yg akan diaplot. makanya file film yg ukurannya gede harus dipotong :D--biasanya film2 yg ginian adalah fim2 bajakan alias ilegal

Tapi skrg yutup menyediakan menu nonton film gratis lho. ada beberapa film yg "udah diikhlaskan" buat dipajang diyutup. utk film2 ginian, gak dipotong2 jd beberapa bagian, tapi langsung full 1 file. jadi bisa kita donglot utuh atau tonton secara utuh. resikonya, kualitas file yg didonglot/ditonton "apa adanya". gak secemerlang kalo donglot (apalagi beli) file aslinya.

channel yutup buat film gratisan: http://www.youtube.com/movies?fl=f&pt=fm

david260684
03-07-2011, 02:23 PM
nanya dunk,kalo bd rip biasanya yg d ilangin dari bd ori apanya yah? Apakah kualitas suaranya yg menurun? Atau gak ada bonus2nya? Alias cuman film doank gt?

E = mc²
03-07-2011, 02:34 PM
^ bonus jelas ilang semua. cuma film doang. kalo kualitas, namanya juga rip-an, jelas turun drpd yg asli

cmiiw

false id
03-07-2011, 06:42 PM
^ Iya, bener.. kalo udah di Rip, pasti kualitas Video & Audio menurun.. kalo mau yang lengkap sama bonus2nya dan kualitas ga turun bisa cari downloadan yang formatnya ISO, itu file mentah DVD yang di Rip.

E = mc²
07-07-2011, 01:42 PM
Nambah yah Pales :D

Tambahan buat istilah-istilah dalam kualitas FILM di internet


VCD : biasanya digunakan untuk transfer kualitas rendah (CAM / TS / TC / Screener (VHS) / TVrip (analog) untuk membuat ukuran file yang lebih kecil.

Workprint : film yang belum diedit efek visulnya secara keseluruhan. Bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang tidak beraturan. Kualitas film ini bervariasi dari yang paling baik hingga yang paling buruk.

HDTV-Rip : Adalah video hasil salinan/copy dari sebuah channel HDTV (High Definition Television). Biasanya film ini merupakan siaran TV episode yg biasanya direkam secara digital dari jaringan siaran TV Kabel / TV digital / TV Satelit. Ciri2 film ini biasanya adanya flicker pada film dan beberapa bagian mengandung artefak (Itu loh yang kayak VCD ngadat trus gambarnya kotak2..). Karena disiarkan melalui TV Cable, biasanya ada tayangan2 extra yg tidak terdapat pada edisi TV biasanya. Semisal, behind the screen, komentar, etc.. TVrip biasanya diencoding menjadi resolusi fullscreen 512x384.

HRHDTV / HR.HDTV (High Resolution High Definition) : merupakan film yang direkam dari siaran TV High Defenition.
Namun ada beberapa kesalahan persepsi tentang terminologi ini. Beberapa menyebutnya Half-Resolution High-Definition. Hal ini karena resolusi HRHD hanya 3/4 tinggi resolusi aslinya dan lebarnya di downsampling ke resolusi 720p. Sehingga secara luas resolusi, gambar HRHD hanya 56.25% dari siaran HD yang biasanya. HR.HDTV biasanya diencoding menjadi resolusi 640x352 (360p) dan 960x528 (540p).

720p HDTV (High Definition – 1280×720 resolution) : merupakan film yang mempunyai resolusi High Defenition alias 1280×720 (720p). Biasanya dikemas dalam format Blu-Ray Disc.

DDC (Digital Distribution Copy) : merupakan versi film yang diambil dari situs2 pendonlotan film semacam Netflix. Film ini merupakan film resmi / legal dan didistribusikan melalui internet.


DivX re-enc : merupakan film yang diambil dari VCD / DVD asli dan di re-encode menjadi file yang lebih kecil bertipe DivX. Tipe ini banyak didapat di hosting file-sharing (rapid*share, hotfile, mediafire, indowebster, torrent, etc). Kualitas film ini pas-pas-an dan banyak diminati karena ukuran filenya yang kecil.

Unrated version = the version you couldn’t see at theatre : Maksudnya, adegan atau scene yang ga boleh ditayangin dibioskop bisa kamu liat di dvd, seperti adegan nudity, strong sexual, strong violence, dll. Untuk porno tidaknya relatif. Untuk film2 seperti American Pie ya emang isinya jadi hampir semua porno-pornoan. Tapi untuk film seperti The Hills Have Eyes isinya jadi lebih sadis dari versi bioskop/rated. Kalo gw sih malah suka cari yang Unrated version, karna lebih lengkap tanpa adanya pemotongan jadi malah kayak nonton Extended Versionnya.

VOD = Video-On-Demand : merupakan film yang direkam menggunakan peralatan rekaman digital yang sumbernya diambil dari saluran khusus dimana untuk menontonnya harus berbayar. Biasanya siaran berbayar ini ada di Hotel2 berbintang, klub film, organisasi2 khusus (seminar / workshop), TV kabel, etc


Tambahan untuk resolusi dan audio FILM di internet


PAL (Phase Alternating Line) Video:
Bitrate Video:
sampai 9.8 Mbps* (9800 kbps*) untuk video MPEG2
sampai 1.856 Mbps (1856 kbps) untuk video MPEG1

Resolusi:
720 x 576 pixels MPEG2 (disebut Full-D1)
704 x 576 pixels MPEG2
352 x 576 pixels MPEG2 (disebut Half-D1)
352 x 288 pixels MPEG2
352 x 288 pixels MPEG1 (sama dengan standar VCD)

Kecepatan Frame & Ratio
25 fps*
16:9 Anamorphic (hanya didukung pada resolusi 720×576)

Audio:
48000 Hz
32 - 1536 kbps
Sampai 8 audio track yang formatnya dapat berbentuk Dolby Digital, DTS, PCM(uncompressed audio), MPEG-1 Layer2. Satu track audion harus memiliki minimal format MPEG-1, DD or PCM Audio.

Extras:
Mendukung motion menu, still pictures –photo–, sampai 32 subtitles (terjemahan), sampai 9 sudut padang camera.

Total Bitrate:
Bitrate total termasuk video, audio dan terjemahan (sbutitle) dapat mencapai 10.08 Mbps (10080 kbps)
NTSC (National Television System Committee) Video:
Bitrate Video:
sampai 9.8 Mbps* (9800 kbps*) untuk video MPEG2
sampai 1.856 Mbps (1856 kbps) untuk video MPEG1

Resolusi:
720 x 480 pixels MPEG2 (disebut Full-D1)
704 x 480 pixels MPEG2
352 x 480 pixels MPEG2 (disebut Half-D1)
352 x 240 pixels MPEG1 (Sama dengan standar VCD)

Kecepatan Frame & Ratio
29,97 fps*
16:9 Anamorphic (hanya didukung pada resolusi 720×480)

Audio:
48000 Hz
32 - 1536 kbps
Sampai 8 audio track yang formatnya dapat berbentuk DD (Dolby Digital/AC3), DTS, PCM(uncompressed audio), MPEG-1 Layer2. Satu track audion harus memiliki minimal format DD or PCM Audio.

Extras:
Mendukung motion menu, still pictures –photo–, sampai 32 subtitles (terjemahan), sampai 9 sudut padang camera.
Total Bitrate:
Bitrate total termasuk video, audio dan terjemahan (sbutitle) dapat mencapai 10.08 Mbps (10080 kbps)

* Mbps = million bits per second
* kbps = thousand bits per second
* fps = frames per second

false id
07-07-2011, 07:47 PM
Wah, thanks Pak Rumus, berguna sekali infonya! :)

E = mc²
08-07-2011, 11:08 AM
nmbah lagi ah :D

VHSRip : Dicopy langsung dari VHS tapenya langsung, biasanya hanya dimiliki oleh film-film olah raga atau bokep a.k.a XXX.
DSRip (Digital Satelite) : Direkam dari transmisi satelite, kualiatasnya baik, biasanya di encode dalam format xvid.
PDTV (Pure Digital TV) : Film jenis ini direkam melalui jaringan TV digital dengan menggunakan Tv Tuner yang mendukung format digital. Kualitasnya sangat baik, biasanya di encode dalam format xvid.
PROPER : Merupakan tipe revisi dari release bajakan sebelumnya. Misal di awal film bajakan di release, film tersebut memiliki kategori Telesync (TS), dengan kualitas yang buruk, lalu ada kelompok lain yang merelease film yang sama dengan tipe yang sama-sama Telesync (TS) juga, namun dengan kualitas yang lebih baik dari release sebelumnya, biasanya kelompok tersebut manambahkan kata PROPER, untuk menandakan bahwa versi bajakan yang ini lebih baik dari sebelumnya.
LIMITED : Film dengan kategori ini, biasanya hanya film yang haya ditayangkan di bioskop-bioskop tertentu saja.
INTERNAL : Merupakan film yang hanya di release untuk komunitas tertentu saja.
STV : Straight To Video, merupakan salinan film yang tidak pernah di release ke publik.
DTV : Direct to Video, sama saja dengan STV, cuma beda penyebutan.
WS : Berarti widescreen atau film tersebut menggunakan format layar lebar.
FS : Berarti Full Screen.
REPACK : Merupakan perbaikan dari release sebelumnya apabila pada release tersebut terdapat cacat.
mHD : mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD.
Watermarks : Biasanya dengan surat / inisial atau logo kecil, umumnya di salah satu sudut untuk menandai kepemilikan file film tsb.

berdasarkan C.O.N.T.A.I.N.E.R (TIPE FILE) film


AVI = Audio Video Interleave merupakan container multimedia (video+audio) yang diperkenalkan oleh microsoft taon 1992 sebagai bagian dari teknologi Windows untuk video boi.. Sebelumnya, AVI ini dikembangkan oleh Matrox OpenDML Group di taon 96 tapi kurang tenar. Makanya AVI yg sekarang beredar luas dikenal sbg AVI 2.0. AVI ini mendukung streaming video dan audio secara multiple dan dapat di mainkan (playback) secara synchronous. Container ini bisa dikenali dengan ekstensi file .avi
Beberapa codec untuk AVI yang terkenal antara lain :
o Full Frame (Uncompressed) (ini file-nya yang segede2 gaban boi...)
o Intel Real Time (Indeo)
o Cinepak
o Motion JPEG
o Editable MPEG
o VDOWave
o ClearVideo / Real Video
o QPEG
o MPEG-4 (ini yang tingkat kompresi-nya paling kecil)


MPEG = Moving Picture Experts Group adalah kumpulan para ahli yang dibentuk oleh ISO untuk membuat suatu standar bagi kompresi audio dan video dan mulai tenar sekitar taon 2005.
MPEG-1 (1993) di desain agar video dan audio di-encoding ke dalam bitrate Compact Disc. Pertama kali digunakan untuk VCD (Video CD), kemudian SVCD dan untuk DVD low quality.
MPEG-2 (1995) di desain untuk container siaran televisi berkualitas broadcast (Televisi Digital). Namun penggunaannya paling tenar adalah untuk DVD. Kelebihannya dibanding MPEG-1 adalah mendukung interlacing dan high defenition sehingga scope penggunaannya lebih luas.
MPEG-3 diperuntukkan untuk container HDTV sehingga ia redundant dan disatukan ke standar MPEG-2. Jadi MPEG-3 dilenyapkan. Jangan bingung dengan istilah MP3 (audio).. itu tidak sama boi..! MP3 adalah MPEG-1 Audio Layer 3.
MPEG-4 (1998) lebih kompleks dr yg sebelumnya dan mempunyai faktor kompresi yang lebih tinggi dan lebih ditujukan untuk standar multimedia pada perangkat fixed dan mobile web.


DivX Plus HD sebenarnya adalah nama marketing untuk tipe file yang menggunakan standar Matroska dimana ia mengandung H.264 video bitstream, AAC surround audio dan sejumlah tag XML untuk metadata. Codec untuk tipe ini dikenal dengan H.264/MPEG-4 AVC dan ia masih bagian dari DMF (lihat keterangan DMF diatas boi..)

AVCHD = Advanced Video Coding High Definition dikembangkan oleh Sony & Panasonic dan merupakan container untuk high defenition video. Mulainya ia digunakan untuk format penyimpanan pada camcorder / handycam dimana medianya bisa berupa Mini-DVD, har-disk drive dan removable flashmedia seperti SD/SDHC dan dan Memory Stick. Selanjutnya, Canon dan JVC mengikuti jejak mereka mengadopsi tipe ini ke produk2 keluaran mereka. AVCHD sering kita jumapi sebagai file ber-ekstensi .mts atau .m2ts dan kompatibel dengan format Blu-ray disc dan HD-DVD.

RealMedia merupakan containar buatan RealNetworks yang biasa kita jumpai dalam file ber-ekstensi .rm. Tipe ini dikeluarkan untuk menandingi ASF keluaran Microsoft dalam memperebutkan kue streaming internet. Streaming .rm ini menggunakan kompresi constant bitrate (CBR).

Matroska = Matroska Multimedia Container adalah container paling yahut saat ini. Selain ia merupakan Open Standard dan FREE ia juga dapat menampung video, audio, gambar dan subtitle dengan jumlah UNLIMITED pada 1 file. Matroska mempunyai kemiripan dengan AVI, MP4 atau ASF hanya saja ia bersifat open specification dan banyak diiimplementasikan bersama aplikasi2 open source.
Matroska sering kita jumpai dalam bentuk file .MKV untuk video (termasuk audio dan subtitle), .MKA untuk audio saja dan .MKS untuk subtitle saja.
Matroska merupakan bhs serapan english dari bahasa rusia matryoshka (????????) yang maksudnya nesting doll.

E = mc²
08-07-2011, 11:11 AM
Film noir adalah sebuah istilah sinematik yang digunakan untuk menggambarkan gaya film Hollywood yang menampilkan drama-drama kriminal, khususnya yang menekankan keambiguan moral dan motivasi seksual. Kick-ass, Leon (The Professional), V for Vendetta, Shutter Island, dsb adalah contoh2 film bergenre ini.

Film cult adalah film yang punya “penonton fanatik yang setengah menghamba.” Kebanyakan film2 berjenis cult adalah film2 yg tidak terlalu mainstream, tidak terlalu dianggap pada masa rilisnya, tapi tetap populer bertahun-tahun sesudahnya karena banyak fans yg rela menonton filmnya sampai puluhan kali. Tema film cult biasanya spesifik: horor, seks, kekerasan, dan fiksi ilmiah. Sebagai contoh, Tron (1982) sudah termasuk cult movie. Awalnya film ini termasuk "film gagal". Namun karena ceritanya yang ajaib, banyak orang yang memuja-muja film ini sampai akhirnya Disney pun rela berinvestasi utk membuat sekuelnya di tahun 2010 lalu. Contoh klasik film2 cult antara lain Fightclub (1999), Memento (2000), Pi, Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), Requiem for a Dream (2000), Being John Malkovich, Eraserhead, dll. Meski kebanyakan berupa film-film yg tidak terlalu populer pada masa rilisnya, banyak juga cult movie yg merupakan film2 laris pada masanya; 2001: A Space Odyssey (1968), A Clockwork Orange (1971), The Shinning, Taxi Driver (1976), Blade Runner (1982), dan Pulp Fiction (1994) dalah sedikit diantara film2 populer laris yg masuk kategori film cult.

E = mc²
08-07-2011, 11:14 AM
Berdasarkan S.C.E.N.E — T.A.G.S film

SUBBED / UNSUBBED : SUBBED adalah tag untuk film yang mengandung subtitle gan..

Ada 3 jenis SUBBED yakni :
o HARDSUB / open subtitles dimana subtitle-nya disatukan langsung pada videonya gan frame by frame. Jadi ngga perlu alat / aplikasi khusus untuk menampilkan subtitlenya karena sudah jadi satu kesatuan dengan videonya.
Pada VCD bahkan ada yang sampai bikin dua sampai 3 subtitle pada videonya sampe menuh2in layar gan. Pada SVCD paling ditemui 1 subtitle karena ia sudah mendukung switching subtitle.

Kelebihannya :
Karena ia menyatu dengan videonya maka subtitlenya bisa diberi special FX semacam ditebelin, dimiringin, dikasih warna, ganti font, etc.. Ini yang digemari di cd/dvd karaoke.

Kekurangannya :
Subtitlenya ngga bisa dihilangkan
o PRE-RENDERED SUBS dimana subtitle dipisahkan dari frame video namun di overlay (ditimpakan) diatas video streaming ketika dimainkan (playback). Model ini yang digunakan pada DVD sehingga dapat menampung sekian bahasa dalam satu film. Peran hardware diperlukan disini untuk menampilkan atau mematikan subtitlenya gan..tau hardwarenya apaan gan ?

o SOFTSUB / Closed Subtitles dimana subtitle berbentuk file yang didalamnya ada text yang diberi tanda2 khusus dan tanda waktu (timestamp) yang akan ditampilkan selama dimainkan (playback). File ini membutuhkan dukungan dr player untuk menampilkannya. Ini yang sering di pake untuk fansubs film2 anime.
Biasanya softsub ini dikenali dengan adanya file2 tambahan pada film yang dikenal dengan subrib. Filenya biasanya dengan ekstensi .srt , .ass , .ssa , .sub+.idx. Atau lebih lengkapnya dapat dilihat disini.

UNSUBBED : Jika suatu film udah pernah dirilis dengan versi SUBBED, maka versi UNSUBBED (tanpa subtitle) dapat di rilis kemudian.

HARDSUB / SOFTSUB : Istilah ini udah diterangkan di bagian SUBBED/UNSUBBED gan..

DUPE : Tags DUPE disematkan kalo film itu adalah duplikasi / copyan rip yang sudah ada. Biasanya tag ini disematkan oleh pihak ketiga. Misal si uploader X mengupload film Hulk di website anu. Trus si uploader Y entah nemu dimana mengupload film yang sama di website anu juga. Maka biasanya si Moderator atau user yang udah kadung mendownload jadi tau kalo itu sama dan akan memberi tahu / mengganti langsung judul thread dengan DUPE atau *DUPE*

NUKED : Adalah film yang dirilis tapi jelek akhirnya di bom nuklir (NUKE) hehehe.. hiperbola ya.. maksudnya sih ini fim jangan di donlot deh.. Banyak alasan kenapa suatu film dilabeli dengan NUKE / NUKED antara lain BAD FPS, BAD A/R, BAD IVTC & INTERLACED.. Penjelasannya liat dibawah ya gan..

BAD FPS : Adalah film yang dirilis tidak memenuhi standar frame rate video yakni sekitar ~24fps.

BAD A/R : Adalah film yang dirilis tidak memenuhi standar aspek rasio video yang bener.

INTERLACED : Adalah film yang gambarnya ada garis2 hitam yang disebut dengan INTERLACING akibat encoding yang gak bener sehingga pergerakan tata letak field order jadi ngaco...

BAD IVTC : Bad IVTC (inverse telecine) adalah film yang kualitas gambarnya menurun / buruk sebagai akibat mengkonversi film dari frame rate 30fps ke 24fps untuk memperkecil file.

DC : Adalah rilis film masih berupa DC = Director Cut = Editan si Director film. Biasanya belum masuk badan sensor atau final release. Karena setelah masuk badan sensor atau sebelum dirilis biasanya ada bbrp adegan yang dipotong untuk menyesuaikan dengan etika, jam tayang, etc..

ndoz
11-12-2011, 07:33 PM
Film cult ---- Pulp Fiction termasuk ga y ?

E = mc²
11-12-2011, 08:15 PM
sudah pasti jawabannya iya. semua film QT masuk kategori cult deh ::ungg::

ancuur
23-01-2012, 12:15 AM
putus2 knp? koneksi inet lemot kali? :D

tapi kemungkinannya emang filmnya sengaja dipotong. biar gak beratin beban load, film2 bajakan yg diposting di yutup emang sengaja dipotong (biasanya 7-10 bagian) agar pas nge-loadnya gak terllau berat. bayangin misalnya kita nonton film durasi 2 jam, terus kepotong 1 jam, mu dilanjut besok gmn caranya padahal koneksi lemot? lagian kan ada batas maksimal ukuran file video yg akan diaplot. makanya file film yg ukurannya gede harus dipotong :D--biasanya film2 yg ginian adalah fim2 bajakan alias ilegal

Tapi skrg yutup menyediakan menu nonton film gratis lho. ada beberapa film yg "udah diikhlaskan" buat dipajang diyutup. utk film2 ginian, gak dipotong2 jd beberapa bagian, tapi langsung full 1 file. jadi bisa kita donglot utuh atau tonton secara utuh. resikonya, kualitas file yg didonglot/ditonton "apa adanya". gak secemerlang kalo donglot (apalagi beli) file aslinya.

channel yutup buat film gratisan: http://www.youtube.com/movies?fl=f&pt=fm

mus.. padahal klo misalnya film buat 2 jam..
klo resolusi yg bagus cuma buat 30 menit.. kenapa mereka gak bikin pake "PART 1, 2, 3, 4 getho.."
mereka dasarnya pelit or cuma iklan aja kali yah?

lily
28-08-2012, 11:20 AM
DVD, Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc (halah, singkatannya aja rancu), tahu kan? Ini adalah format tontonan, yg sebagian besar adalah film, yang tampaknya sudah (hampir) lumrah digunakan masyarakat dunia. Untuk sekarang2 ini, tampaknya DVD masih menjadi primadona bagi konsumen home video terutama di Indonesia, tak terkecuali gw untuk urusan menonton film selain di bioskop, karena dari segi kualitas jauh lebih baik dari VCD (ya iyalah), dari segi perangkat pendukungnya masih lebih mudah dan murah, dan dari segi harga produknya lebih terjangkau daripada Blu-Ray—yg adalah generasi selanjutnya dari home video— yg terjadi pula di ranah bajakan.


http://thumbnails84.imagebam.com/20803/a860ab208022401.jpg (http://www.imagebam.com/image/a860ab208022401)

Talking-talking bajakan, gw sendiri nggak mau munafik bahwa gw pernah membeli dan menggunakan produk DVD bajakan, tapi bagi gw produk DVD yg resmi (harusnya) tetap lebih terjamin dan yg terbaik—2nd best setelah nonton di bioskop tentu saja. Kalo nggak ada yg resmi..ya..cari cara lain, toh kita bebas memilih apa yg mau kita tonton kan? *mulai plin plan*. Ya ya, gw tau kalo DVD bajakan ada kategori "masih jelek", "master", "udah ori" (kependekan dari original, =.=") dan sebagainya, terserah, tapi gw selama ini memang selalu berusaha mendapatkan DVD resmi dari film yg gw pengen, kalo memang ada barangnya dan dana juga kebetulan sedang tersedia, kenapa tidak?

Namun, membeli film dalam bentuk DVD yang dijual resmi di Indonesia merupakan sebuah dilema, terutama jika dibandingkan dengan produk bajakan. Kenapa mayoritas masyarakat kita cenderung pro-bajakan? Jelas, dari segi harga DVD resmi bisa mencapai 25 kali lipat harga bajakan. Apalagi rilisan bajakan selalu terdepan, teraktual—tapi tidak selalu terpercaya, lebih cepat dan lebih banyak judulnya. Tapi ketika sedang terpanggil untuk "bermoral" dengan cara beli produk resmi, terlepas dari harganya, nggak jarang kualitas yg didapat ternyata ngehe juga. Mending beli bajakan aja dong. Weits, tunggu dulu, emangnya bajakan aja yang ada kategori2an mutu? DVD resmi juga aada. Untuk itulah tulisan ini gw terbitkan sebagai medium sharing tentang deskripsi umum DVD resmi yang gw sebagai konsumen ketahui melalui "penelitian" independen (alias sendirian aja), tak terlalu penting dan tak berbobot tapi mudah2an tidak tak bermanfaat.

Kualitas DVD resmi di Indonesia, gw tekankan pada ketajaman gambar dan suara, memang tidak seragam, tapi dapat terindikasi dari perusahaan mana yang bertindak sebagai distributornya. Ada yang kualitasnya maksimal, ada pula yang kelihatan nggak niat jualan, dan itu ketahuan dari label distributornya. Di bawah ini, gw menyusun ranking label distributor2 DVD resmi yang ada di Indonesia berdasarkan yang paling "cihuy" sampe yang paling "iyuh". Namun untuk saat ini sampel saya kerucutkan (serasa Bab 1 skripsi) hanya dari DVD film internasional, exclude film2 Asia *modal nggak cukup*.

Gw bikin tulisan ini bukan untuk ber-snobbing ria, menjatuhkan pengguna bajakan dan mengagung-agungkan pelanggan produk resmi, nggak lah. Mau beli bajakan atau resmi itu terserah masing2 orang. Intinya pengendalian diri...bukan, intinya adalah gw mengajak teman2 semua untuk teliti sebelum membeli, supaya lebih bijak dan tidak mudah kecewa di kemudian hari *euleuh euleuh*. Efek yg gw harapkan sih supaya yang pake bajakan gak terlalu sinis dan apatis sama produk resmi terutama yg dijual di negara kita (IMHO, kalo beli murah2 dan banyak malah nanti diperlakukan asal2an dan jadi sampah, kan sayang juga), dan pengguna produk resmi agar nggak kecele sama produk2 yang "asal original" semata. Juga, mudah2an juga bisa jadi masukan bagi para distributor DVD resmi di Indonesia. Amin.

Gw mulai dari peringkat paling puncak ya, ayo di-klik read more nyah :


http://thumbnails57.imagebam.com/20803/1ffae1208022404.jpg (http://www.imagebam.com/image/1ffae1208022404)

1. Vision Interprima Pictures

Mengedarkan DVD terbitan Buena Vista (Disney, Touchstone, Miramax, dll), Warner Bros., Universal, BBC, dsb.


Sampai detik ini Vision lah distributor DVD paling wahid di negeri kita. DVD keluaran Vision selalu ciamik, dengan kualitas dan konten yg kira2 sama seperti DVD versi aslinya (kalo konteksnya film Hollywood, ya Region 1). Gambar hampir selalu widescreen seperti presentasi asli di bioskop, anamorphic—nggak gepeng kalo di TV layar lebar, digital sound bagus, sebagian besar ada subtitel Indonesia, pokoknya komplet dan jarang mengecewakan. Pilihan judulnya termasuk melimpah, yg klasik pun kerap dirilis juga (Amadeus, 2001: Space Odissey, The Shawshank Redemption), dan sepertinya sih sejauh ini durasinya utuh nggak terpotong—karena keping DVDnya sendiri konon masih impor, sama dengan yg dijual di negara2 Region 3 lain (Asia Tenggara dan Timur kecuali Jepang). Untuk beberapa judul Vision juga menyediakan pilihan kemasan: biasa (kotak plastik itu loh, namanya keep case), steelbook (dari bahan stainless steel), atau sepaket dengan merchandise khusus; juga pilihan isi: 1 disc atau 2 disc. Segi kemasannya, yg notabene buatan sini, pun paling unggul: rapih, bersih, kotaknya berbahan oke dan kuat, covernya didesain apik dan dicetak dengan hasil yg tajam bermutu tinggi (tapi yg DVD Warner Bros. sepertinya se-kotak2nya juga masih impor, bagus lah =P).


http://thumbnails20.imagebam.com/20803/6153f4208022405.jpg (http://www.imagebam.com/image/6153f4208022405)

Nggak hanya sampe di situ, harga produk Vision pun terbilang paling bersahabat dan worth to be bought. Dengan kualitas yg begitu bagus, harganya berkisar dari 79rb (1 disc) hingga 145rb rupiah (biasanya 2 disc) untuk kemasan biasa, tergantung baru-tidaknya film, atau popularitasnya, atau bahkan tergantung kontennya, semisal The Informant, The Hangover dan Ninja Assassin yg dibandrol 99rb mungkin karena filmnya nggak terlalu terkenal dan miskin fitur, atau Where The Wild Things Are yg 99rb juga tapi nggak ada subtitel Indonesia.

Secara keseluruhan, produk Vision relatif selalu memuaskan. Baiknya lagi, Vision kerap bikin sale bahkan sampe 80%!—ngabisin stok yg nggak laku2 tentu saja, hehe. Sebuah langkah yg belum berani diikuti distributor lainnya kecuali kalo mau gulung tikar (=_=!). Gw nggak pernah merasa rugi membeli produk Vision. Sayangnya, khusus DVD dari Universal Pictures, sepertinya Vision sudah nggak bikin lagi di sini, VCDnya sih masih, tapi untuk beberapa judul (knapa nggak semua?!) Vision mengimpor DVD termasuk casingnya dari HVN Singapura (misalnya Inglourious Basterds, Public Enemies, Land of the Lost, Green Zone) namun dengan harga yg nggak jauh beda dengan produk Vision lainnya. I heart you lah, Vision. \ (^o^) /



http://thumbnails56.imagebam.com/20803/e76a33208022406.jpg (http://www.imagebam.com/image/e76a33208022406)

2. MagixEyes (Inova)

Menangani peredaran DVD terbitan 20th Century Fox dan MGM (yg produksi lama).

Secara keseluruhan, sejak awal kemunculannya (sekitar tahun 2003) MagixEyes senantiasa menawarkan produk yg berkualitas, setara lah dengan Vision. Memang, sekitar tahun 2008 MagixEyes sempat mencoba menawarkan rangkaian DVD film2 favorit yg di"korup" isinya, jadi cuman ada subtitel bahasa Indonesia dan nggak ada bonus features. Namun setelah kayaknya nggak memberi laba pula *sok tau*, MagixEyes kembali mengeluarkan DVD dengan kualitas bagus: widescreen, anamorphic, digital surround sound (kadang ada yg DTS selain Dolby Digital), fitur bonus yg lumayan, serta filmnya utuh tanpa terpotong. Gw sempet ngintip bahwa DVD nya made in Taiwan, mungkin itu sebabnya… ^_^.


http://thumbnails51.imagebam.com/20803/e53798208022408.jpg (http://www.imagebam.com/image/e53798208022408)

Hanya saja, harga yg ditawarkan memang sejak dulu lebih mahal dari produk2 Vision. Untuk stok lama ada sih yg harganya 79rb atau 99rb, tapi untuk stok baru atau re-issue/re-pacakge, baik judul baru maupun klasik, paling murah rata2 129rb (1 disc dan kerap tanpa fitur bonus) dan paling mahal 169rb rupiah (biasanya 2 disc), bahkan gw terakhir liat Master and Commander re-issue 2-disc harganya 199rb aja gitu—gw dulu beli "cetakan pertama" masih 169rb. Lagipula kalo dilihat-lihat, printing covernya yg kini dibuat lokal (dulu sih kemasannya impor juga), jadi jelek, kasar dan buram. Nggak rela juga ya, harga naik tapi kemasannya low-quality, kurang indah di mata. Untung saja kini MagixEyes cukup gencar mengeluarkan judul2 klasik. Namun, gw memang harus pikir2 dulu sebelum membeli produk dari distributor ini, tergantung kondisi keuangan ^_^!.



http://thumbnails58.imagebam.com/20803/e85f24208022413.jpg (http://www.imagebam.com/image/e85f24208022413)

3. MovieLine (Inova)

Pemegang lisensi DVD terbitan Paramount termasuk DreamWorks.

Menurut gw pribadi, kualitas teknis DVD MovieLine dengan Vision dan MagixEyes itu hampir setara. MovieLine lumayan telat untuk merilis DVD (baru sekitar 2007-2008...yaelah kemane aje cuy?) meski udah banyak merilis VCD sebelumnya. Kualitas DVDnya bagus: widescreen, anamorphic, digital surround sound, dan ada fiturnya. Kemasannya pun bagus dengan printing cover yg cukup oke, buatan lokal tapi masih agak mendingan daripada MagixEyes.

Tapi, di jajaran DVD berkualitas oke, MovieLine lah yg paling "licik" dalam berjualan. Range harga dimulai dari 99rb rupiah *dulu* untuk 1 disc film yg kurang komersil (misalnya Cloverfield dan No Country For Old Men), tapi sekarang umumnya baik untuk judul2 baru maupun klasik harganya dibandrol 129rb rupiah. 1 disc di sini gw tekankan karena fitur tambahannya nya 0 atau 1 biji doang. Kalo mau lebih banyak fitur, untuk beberapa judul tersedia versi 2-disc dengan harga 199 ribu (nambah 70rb untuk fitur2 yg belum tentu bagus juga, say what?). Mau yg lebih spesial? Ada versi steelbook case dengan harga 299rb rupiah, dan versi kemasan unik (misalnya topeng Iron Man) atau dengan bonus merchandise, yg harganya gw juga males nyebutnya =_=;. Jadi, untuk beli DVD keluaran MovieLine, gw harus menimbang lebih saksama daripada kalo mau beli DVD MagixEyes apalagi Vision. However, kalo untuk kualitas audio-videonya sendiri, MovieLine boleh dibilang memuaskan, apalagi gw liat distributor ini paling gencar dalam merilis film2 lama favorit dan klasik...


http://thumbnails31.imagebam.com/20803/6d2226208022411.jpg (http://www.imagebam.com/image/6d2226208022411)

AKAN TETAAPI!! Satu judul telah mencemarkan respek gw terhadap MovieLine. Guys, JANGAN. BELI. DVD. WATCHMEN! Sumpah ya, ketika gw mengira disributor DVD dengan kualitas bagus dengan harga agak tinggi—plus kemasan yg oke—nggak akan merusak filmnya, but that's exactly what they did with Watchmen. Semua adegan "dewasa" di-cut atau diburam semua tanpa ada yg lolos satupun! Pantesan aja rilisnya telat...jangan2 dibikinnya di Malaysia nih DVD, bahkan sensor LSF untuk versi bioskop kita nggak segitunya kalee...Jadi kesimpulannya, DVD keluaran MovieLine layak dibeli asalkan filmnya sendiri sudah dipastikan tidak mengandung terlalu banyak hal2 yg berpotensi dicemarkan oleh pihak2 tertentu yg bertugas memperkosa keutuhan sebuah film. Cara mengetahuinya? Cek imdb.com dan perhatikan durasi/runtime filmnya, kalo berbeda sama yg ada di keterangan DVDnya, harus dicurigai. Damn!



http://thumbnails50.imagebam.com/20803/49615f208022817.jpg (http://www.imagebam.com/image/49615f208022817)

4. Jive Collection

Memproduksi dan memasarkan DVD film2 dari studio2 independen yg pernah tayang di bioskop Blitz Megaplex tapi gak tayang di 21 Cineplex.

Bisa dibilang Jive Collection adalah distributor low-end, karena kualitasnya nggak sebagus 3 distributor yg dibahas di atas, harganya pun *relatif* jauh di bawahnya. Mohon maap kalo gw bikin distributor2 ini jadi "beda kelas" (meminjam quote dari Catherine Wilson), tapi memang demikian kenyataannya, kebanyakan distributor low-end seperti Jive ini mengedarkan film2 yg bukan dari studio besar dengan harga lebih murah dan mutu yg semampunya, beda dengan para kompetitor yg lebih bongsor. Nah, untuk di kelas yg ini, Jive Collection adalah yg terunggul. Dengan harga flat, 59rb rupiah untuk setiap produknya, DVD yang diedarkan, yang semuanya dimanufaktur secara lokal, punya kualitas yang sangat bisa dimaklumi. Presentasi gambar umumnya anamorphic widescreen, cukup jernih meski belum sempurna (masih ada pecah kotak2 di gambar cepat dan keropos2 dikit) dan memang tidak setajam DVD yg lebih mahal; soundnya digital surround, lumayan okelah walau kurang lantang. Not that bad. Tak ketinggalan setiap DVD Jive tidak mengabaikan fitur bonus meski hanya 1-2 biji saja.


http://thumbnails38.imagebam.com/20803/04294b208022818.jpg (http://www.imagebam.com/image/04294b208022818)

Tapi keunggulan DVD keluaran Jive yg terutama adalah dari kemasannya yg bagus. Senantiasa dengan kotak transparan—plus "baju" karton di luarnya, desain covernya sangat berkelas dan menarik dengan printing yg bagus (rada kebalikan dari DVD MagixEyes). Distributor ini juga kerap menyelipkan bonus printilan seperti poster card atau pembatas buku bergambar film yang bersangkutan, mungkin sebagai kompensasi dari kualitas DVDnya, hehehe.

Overall, DVD Jive memang bukan yg terbaik secara mutu, tapi tetap yg terbaik di kelasnya, apalagi kemasannya yg oke berat, nggak kampungan, malah cenderung elegan. Nggak rugi2 amat kalo dibeli...dan so far durasinya utuh. =)

lily
28-08-2012, 11:44 AM
http://thumbnails64.imagebam.com/20803/edbe20208022822.jpg (http://www.imagebam.com/image/edbe20208022822)

5. DutaMitra (Inova)

Bertanggung jawab dalam mengedarkan DVD produksi Sony Pictures (Columbia, TriStar, Sony Pictures Classic dll).

MagixEyes, MovieLine dan DutaMitra adalah satu keluarga dari Inova (kemungkinan bersaudara sama Disc Tarra/Tarra Group *nuduh*), dan DutaMitra adalah yg sulung. Namun apa lacur, kini kualitas DutaMitra justru yg paling memprihatinkan. Tadinya mereka rilis DVD region 3 yg diimpor, sama dengan yg dijual di negara Region 3 lain, dengan harga yg agak fantastis (199rb, padahal cuman 1 disc, dan itu di awal tahun 2000-an lho), yah ada harga ada baranglah, mutunya bagus, tapi itu duluu sekali. Mulai sekitar tahun 2002-an DutaMitra sepertinya melakukan kebijakan memproduksi DVD di negeri sendiri dengan spesifikasi dan kualitas yg gw ogah banget: gambar masih ada pecah kotak2, fullscreen a.k.a. mencukur keutuhan gambar (fyi, saya tidak suka presentasi fullscreen), fitur bonus terbatas, dan hanya ada subtitel bahasa Indonesia. Harganya pun nggak murah2 amat (59rb paling murah untuk barang yang "kayak gitu"). Tapi setelah itu, DutaMitra akhirnya agak eling dengan merilis beberapa judul dengan 2 versi (kalo gak salah mulai The Da Vinci Code): ada yg versi murahan itu, ada juga versi yg lebih lengkap dengan fitur bonus dan spesifikasi yg lebih oke: widescreen dan biasanya 2-disc (The Da Vinci Code, Casino Royale).

Nah sekarang2 ini, triknya lebih ribeut lagi. Kalo judulnya nggak terlalu terkenal, atau terkenal tapi kontennya tidak istimewa, spesifikasinya berstandar baru: anamorphic widescreen, Dolby Digital surround sound (kadang DTS juga) dan hanya ada subtitel Indonesia (teteup), bisa 1 atau 2 disc (termasuk fitur) dengan range harga 79rb (judul lama) sampe 129rb rupiah (judul baru). Jauh lebih mendingan daripada "standar masa kegelapan" sebelumnya. Untuk judul yg lebih terkenal (misalnya: Quantum of Solace, Terminator Salvation, 2012), dijual dengan berbagai variasi: 1 disc stereo sound (bukan digital surround) tanpa fitur harganya 69rb, 1 disc dengan spesifikasi "standar baru" harganya 129rb, 2 disc (ada fitur bonus) harganya 199rb, tak lupa ada versi kemasan2 istimewa dengan harga jelas lebih dari itu. Mirip dengan "kelicikan" MovieLine, bukan?


http://thumbnails49.imagebam.com/20803/51b71d208022819.jpg (http://www.imagebam.com/image/51b71d208022819)

2 di kiri (Charlie's Angels, MIB) adl "generasi lama" yg masih impor.
2 di tengah (Da Vinci Code, 50 First Dates) adl produk "masa kegelapan".
Sisanya generasi baru yg kualitasnya masih di bawah generasi lama.

Kualitas audio-videonya cukup baik, cuman masih agak lemah karena masih gw liat pecah kotak2 di gerakan gambar yg cepat, serta keropos2 dikit. Menurut gw dengan yg harga demikian, dan kalo bandingannya DVD Vision atau MagixEyes, harga dan kualitas DVD DutaMitra jadi terkesan nggak fair. Harusnya yg berwenang pilih: kualitas tetap tapi turunin harga, atau harga tetap (atau naik) tapi kualitas lebih maksimal. Kalo harga original tapi kualitas lebih jelek dari bajakan/kopian, orang2 tentu lebih milih bajakan lah. Luckily, film2nya sejauh ini utuh durasinya, dan dari segi kemasan, desain dan printing covernya cukup bagus, setara sama MovieLine, tapi jelas belum setajam keluaran Vision, apalagi setajam..silét! *kriik kriik*

Gw terpaksa menaruh DutaMitra di bawah Jive—padahal DutaMitra nggak bisa dibilang distributor low-end, sebab setidaknya Jive masih lebih jujur dan sadar diri untuk nggak jual mahal produk yg berkualitas ala kadarnya.



http://thumbnails82.imagebam.com/20803/4e9e73208023251.jpg (http://www.imagebam.com/image/4e9e73208023251)

6. Prime dan Top (PT. Duta Cinema Multimedia)

Sepasang label dari satu rumah yang sama yang menjadi distributor DVD film2 rilisan New Line Cinema, Summit, Dimension, LionsGate, Walden Media, The Weinstein Company, Miramax (kadang2), pokoknya studio2 independen yg pernah tayang di 21 Cineplex tapi nggak tayang di Blitz Megaplex.

Prime dan Top ini satu perusahaan, produknya sama, malah untuk judul yang diedarkan dibawah label keduanya (2 versi) discnya pun sama, hanya beda di kemasan aja. Label Prime adalah DVD dengan kemasan "rada normal" dan diusung dengan range harga 49-79 rb rupiah (bahkan terakhir New Moon sampe 99rb rupiah), sedangkan label Top untuk kemasan ekonomis, mirip dengan yg kita lihat di lapak bajakan, dengan memasang harga 15rb-17500 rupiah, serius. Meski memegang peredaran dari studio yg bisa dibilang kecil-kecil, distributor kembar siam ini harusnya merasa beruntung karena tak jarang kebagian judul2 film yg bermutu serta award-winning untuk diedarkan, semisal The Lord Of The Rings, The Aviator, Crash, Babel, Brokeback Mountain, Michael Clayton, The Reader, The Hurt Locker dan sebagainya, serta tak ketinggalan mereka pegang seri Twilight juga. Film2 yang besar dan atau berkualitas, pasti diharapkan format DVDnya pun berkualitas....tidak juga ternyata. Terus terang "meneliti" DVD pabrikan Prime/Top untuk tulisan ini, adalah yang paling complicated, tak mudah diterka atau disimpulkan layaknya langit musim gugur dan hati wanita *pepatah Jepang* *halah*, jadi harap maklum kalo untuk Prime/Top ini penjelasannya agak panjang.

First encounter gw dengan DVD Prime adalah film Equillibrium yg sangat buruk kualitasnya—widescreen tapi nggak anamorphic, suara kresek2 dan gambarnya kayak VCD, meski ada fiturnya. Sejak itu gw agak trauma dengan DVD keluaran Prime ini. Namun demi penelitian ini, gw memberanikan diri untuk kembali menjamah produk2 mereka. Ternyata, dari berbagai sampel2 yg gw dapet, DVD terbitan Prime serta Top, ternyata mengalami kemajuan: yang ada tulisan "widescreen" memang widescreen dan sudah anamorphic serta gambarnya halus nan tajam, sound-nya pun bagus, setara sama DVD2 yang harganya lebih mahal (kalo itu terdengar berlebihan, gini aja deh: sama dengan kualitas DVD bajakan "udah ori" a.k.a. kopian DVD asli (bukan rekaman bioskop)), otomatis lebih bagus juga daripada, misalnya, Jive yang sama2 low-end price. Mulailah senyum gw lemparkan pada distributor ini, mengingat kualitas yang baik, harganya low-end pula. Namun, ternyata gw juga nemu sampel2 yang kualitasnya bikin gw pengen giling itu DVD di food processor nya Farah Quinn: gambar kotak2, kanal kanan dan kiri soundnya terbalik (yep, benar sekali), dan sensornya kasar sekalee.


http://thumbnails22.imagebam.com/20803/ff5af5208023253.jpg (http://www.imagebam.com/image/ff5af5208023253)

Sampel DVD berlabel Prime,
perhatikan banner abu-abu di bagian atas covernya (=_=")
Butuh waktu dan beberapa sampel untuk meyakinkan gw kenapa DVD edaran Prime/Top bisa plin-plan mambo begini, dan ternyata dihasilkan sebuah kesimpulan yang akan mencengangkan dunia per-DVD-resmi-an *lebay*: DVD Prime/Top itu sebenarnya berkualitas baik, asalkan tidak terpotong sensor. Ya, sampel2 yang berkualitas baik durasinya pasti utuh, sedangkan yang berkualitas buruk semuanya telah melalui proses peng-edit-an lokal, baik itu pemotongan adegan ataupun pemburaman atas nama sensor. Berbeda dengan DVD Watchmen nya MovieLine yang biar udah kena sensor menjengkelkan tapi kualitas teknisnya masih bagus, proses psetelah pengeditan oleh Prime/Top malah membuat DVDnya jadi rongsok. Jadi kalau ingin beli DVD Prime/Top tapi nggak mau rugi, pastikan filmnya lulus sensor secara utuh nggak diapa-apain (tanpa di-edit dari pihak distributor) karena kualitasnya akan lebih terjamin.

Woi, gimana kita tau filmnya tercemar sensor atau nggak? Naah, agak ribet sih, selain bisa sebelumnya tonton filmnya di bioskop (guess what, sensor versi bioskop masih lebih "murah hati" daripada versi DVD Prime/Top), atau cek dulu film utuhnya di bajakan atau download-an *hehehe*, juga ada cara yang udah gw coba dan cukup ampuh untuk mengetahui ini, yaitu dengan kunjungi imdb.com, cari halaman film yang diinginkan, scroll ke bawah, cari tulisan "Parents Guide", lalu klik tautan di sebelahnya "View content advisory for parents". Di sana akan ada keterangan mengenai adegan2 di film yang perlu dipertimbangkan bagi orang tua sebelum mengizinkan anak2nya yg di bawah umur untuk menonton (LSF adalah orang tua dan penonton adalah anak kecil, funny haha), seperti seks dan ketelanjangan (*** & nudity), kekerasan dan kekejaman (violence & gore), kata2 kotor dan sebagainya. Kalau kira2 ada adegan yang berpotensi atau sudah pasti kena sensor di negara kita, misalnya adegan seks yang intens, Kate Winslet topless, atau Rinko Kikuchi pamer "pintu surga" di restoran, maka sebaiknya jangan dibeli DVDnya yg diedarkan Prime/Top itu, pasti akan kuciwa. Sebaliknya kalo filmnya bersih2 saja, tidak ada seks dan ketelanjangan yg terlalu grafis atau hanya sekedar kata2 kotor, cukup amanlah untuk dibeli.

So, apakah kualitas up-down (meminjam quote dari Putri Indonesia 2009) itu menjadi alasan gw menempatkan Prime/Top di nomor 6? Well, jujur tidak hanya itu. Maunya sih peringkatnya naik, tapi man, casing-nya jelek, sumpah deh. Kemasannya, terutama Prime, mungkin salah satu yg terburuk di jajaran DVD. Mulai dari desain cover tanpa taste (percayalah, tag harga dan banner “widsecreen”/”fullscreen” beserta logo Prime berwarna abu2 adalah SANGAT ganggu dan kampungan) yang dicetak cukup kasar dan warnanya sering berantakan, sampe kotak murahan yang nggak rapih bentuknya, yang biasa ditemui di toko2 penjual CD/DVD kosong seharga 2rb-an. Oh, dan gw beberapa kali nemu salah ejaan judul ("Micheal Clayton" =.=!) dan keterangan durasi/runtime-nya pun nggak akurat. Sedangkan untuk Top, DVD hanya dibalut cover (banner “widsecreen”/”fullscreen”-nya warna kuning instead of abu2, kurang-norak-apalagi-coba), kantong plastik, plus karton penyelip (utk yg harga 15rb-an), tapi ada juga yg udah dimasukin ke kotak tipis (yg harganya 17,500), ini sih lebih bisa dimaklumi: maklum kalo agak kampungan, harganya juga murah bener (^_^;). Perlu gw laporkan juga bahwa bahan disc-nya agak2 gimana gitu, 1-2 sampel ada yg skip-skip =(. Dengan kemasan yang ringkih ini dan material disc-nya yang agak meragukan, jadi timbul pertanyaan apakah produknya akan awet, well...we’ll see.

http://thumbnails38.imagebam.com/20803/fe7fef208023436.jpg (http://www.imagebam.com/image/fe7fef208023436)

Sampel DVD berlabel Top.
Sakit mata nggak sih loe liat covernya (=_=!)
Btw, kalo penasaran apa yang menyebabkan harga tiap2 judul berbeda-beda, sepertinya berdasarkan kontennya. Yang seharga 49rb dan 59rb (atau 15rb untuk Top) isinya hanya film tanpa fitur bonus—mungkin yg 59rb itu film yg lebih terkenal, disc-nya juga entah kenapa bewarna emas, bajakan banget deh penampakannya. Sedangkan yg 69rb ke atas (atau 17500 untuk Top) biasanya ada fitur bonusnya, bahkan untuk seri Twilight yg harganya 79rb sampe 99rb fiturnya lengkap sekali.

Jadi, untuk DVD Prime/Top, bolehlah dimiliki kalo emang ingin beli DVD kualitas “ori” tapi resmi dan bayar pajak, minus rasa bersalah =P, tapi ingat harus hati-hati karena ada beberapa produk yg mengandung “ranjau” bernama sensor yang merusak kualitas keseluruhan. Kalo bisa sih mending beli yg Top, biar hemat, hehehe.

PS: main menunya dwibahasa lho, ada bahasa Inggris dan dibawahnya bahasa Indonesia...selamet ye...



http://thumbnails48.imagebam.com/20803/abc1f6208023262.jpg (http://www.imagebam.com/image/abc1f6208023262)

7. Parkit Film
Penerbit DVD film2 independen semisal dari Millennium Films dan The Weinstein Company, terutama yang versi bioskopnya di Indonesia didistribusi oleh Multivision Plus (MVP).

Parkit Film bisa dibilang baru dalam percaturan distribusi home video di Indonesia, dan dia memilih di jalur low-end. Hampir sama dengan Prime/Top dan Jive, Parkit bertanggung jawab dalam peredaran DVD film-film kecil atau independen, baik yang ketika tayang di bioskop adalah eksklusif di Blitz, maupun yg eksklusif di 21/XXI (anehnya nggak pernah yg dua2nya, tapi yg pasti itu yg diimpor oleh MVP), namun bukan berarti judul2nya sampah. Sampel yg gw punya adalah Vicky Cristina Barcelona dan District 9, keduanya adalah contoh film yang cukup terpuji dan "dipandang" di ajang Oscar. Tetapi sayang ow ow sayang, judul boleh harum, tapi kualitas DVDnya...tetep sampah. Seperti kembali dengan mesin waktu, kualitas DVD milik Parkit sama seperti DVD seangkatan Equilibrium keluaran Prime dahulu. Sound sih agak lumayan bening, tapi berdasarkan sample District 9 yg gw punya, mosok kanal suara kiri ama kanan terbalik *deuh*. Gambar pun sering kabur, keropos dan pecah kotak2, tidak anamorphic—mirip VCD tapi lebih tajam sedikit, kena sensor yang nggak konsisten, dan tampaknya mereka mendesain main menu sendiri tanpa mempertimbangkan keindahan visual, payah lah. Di kemasannya pun nggak dikasih tau spesifikasi lengkap: apakah fullscreen atau widescreen, sistem PAL atau NTSC, durasi film berapa lama, fitur bonus apa, single atau dual layer disc, pokoknya kita baru tahu setelah telanjur beli dan diputar di player (dhueengg). Jadi camkan ini kalau hendak membeli DVD: kalau spesifikasi nggak ditulis lengkap di kemasannya, pasti ada yang disembunyikan, which is not a good sign.

http://thumbnails86.imagebam.com/20803/a6f523208023257.jpg (http://www.imagebam.com/image/a6f523208023257)

Kemasan luarnya sih cukup oke: desain covernya lebih baik daripada produk Prime, yah walaupun tag harga dan logo Parkit yg juga nimbrung di cover luar tetep terlihat norak tapi setidaknya ukurannya kecil-kecil (^_^). Kotaknya lebih bagus daripada keluaran Prime tapi memang tetep keliatan murahan, dan desain label disc nya pun masih kalah sama DVD bajakan mutakhir. Yang patut disayangkan adalah harga yang ditawarkan mulai dari 39rb hingga 59rb rupiah, lebih murah sih dari distributor2 high-end, tapi jujur, gw merasa rugi duit gw keluar segitu untuk produk yang mutunya "nggak niat". Jadi untuk sementara ini, semenggiurkan apapun judulnya, DVD terbitan Parkit Film harus dihindari dulu.

lily
28-08-2012, 12:05 PM
http://thumbnails22.imagebam.com/20803/051af9208023266.jpg (http://www.imagebam.com/image/051af9208023266)

8. Duta Cahaya Utama (DCU)
Menjajakan DVD film2 independen, dan kelas B, yang umumnya tidak pernah tayang di bioskop Indonesia.

Agak males juga bahas distibutor yang ini. Di luar produk2nya yang rata2 film nggak jelas, cirinya teknisnya sebelas duabelas dengan Parkit Film, ya kualitas gambarnya yang agak kasar kayak VCD (dan fullscreen saja, aargh, hate it!), ya soundnya yang amburadul, ya sensornya juga, ya nggak ada keterangan teknis lengkap di kemasannya. Bedanya, DVD DCU dikemas lebih semena-mena. Gak ada lembar cover di casenya yg tipis dan murahan, hanya cover "baju" luar dari karton yg didesain seadanya, dengan banner merah logo DVD di bagian atas dan cap lulus sensor + tanda tangan dari LSF, serius gw.


http://thumbnails82.imagebam.com/20803/ef9cbc208023267.jpg (http://www.imagebam.com/image/ef9cbc208023267)

Dari sampel The Other Boleyn Girl dan Monster's Ball yg gw punya—judul2 yg paling nggenah dari DCU, yang perlu gw catet adalah Boleyn Girl suaranya BISU ketika dipasang di DVD player gw—untung di komputer masih bisa. Ternyata dia soundnya hanya stereo, kanal kanan-kiri terbalik pula (ini penyakit DVD low-end ya?). Itu aja udah cukup menegaskan betapa DVD keluaran DCU tidak layak beli, apalagi harganya 59rb sangat tidak fair dengan rekan2 lainnya (khususnya Jive dan Prime/Top) yang dengan harga segitu punya kualitas jauh lebih mendingan. Fyi, gw beli Monster's Ball yg versi ekonomis (harga 17500 rupiah, nyolong ide Prime/Top), lebih jelek lagi kualitas dan kemasannya, well, at least nggak bisu sih. Udah ah. Pokoknya jangan sentuh DVD dari distributor ini. Skip it! *masih nggak terima beli Boleyn Girl mahal2 tapi bisu.



Kesimpulan singkat:
1. Vision >> sangat patut dibeli
2. MagixEyes >> patut dibeli dengan seizin dompet
3. MovieLine >> patut dibeli dengan seizin dompet untuk film2 yang nggak terlalu “anu anu”
4. Jive >> dibeli juga nggak apa2, tapi kualitasnya kurang maksimal
5. DutaMitra >> dibeli juga nggak apa2, tapi kualitasnya kurang maksimal, dengan seizin dompet
6. Prime/Top >> dibeli juga nggak apa-apa, tapi hanya untuk film2 yang nggak ada adegan "anu anu"
7. Parkit Film >> jangan dibeli
8. DCU >> dihiraukan pun jangan

king lampas
30-08-2012, 01:39 PM
wow lily...keren banget reviewnya, berguna bwt shopping2 DVD original. gw jg salah satu fans Vision, krn DVD produksi Vision bener2 oke kualitasnya n banyak features nya (walopun ga semua judul). btw, nanya dong itu DVD hurt locker kualitasnya gmn sist?

lily
30-08-2012, 05:21 PM
king... i am so sorry ::hihi::

saya copas dari blog ini : http://ajirenji.blogspot.com/2010/09/dvd-buyers-guide-menilik-8-distributor.html

king lampas
31-08-2012, 03:11 PM
ow oke deh..:)

spears
15-10-2012, 12:45 PM
eh eh..tadi gw pas jalan2 nemu gif ini

http://25.media.tumblr.com/tumblr_lw12c36IpS1qh0ej5o2_500.gif

ada yg tau nggak, itu adegan dr cuplikan film apa?
pengen nnton ih.. kayaknya lucu. anjingnya sampe ikutan teriak gitu ::hihi::

win66ih
15-10-2012, 08:56 PM
eh eh..tadi gw pas jalan2 nemu gif ini

http://25.media.tumblr.com/tumblr_lw12c36IpS1qh0ej5o2_500.gif

ada yg tau nggak, itu adegan dr cuplikan film apa?
pengen nnton ih.. kayaknya lucu. anjingnya sampe ikutan teriak gitu ::hihi::


Marumo no Okite.
Is this the right thread btw? :p