PDA

View Full Version : Breaking: Prabowo ngamuk !!



sempak
09-07-2014, 05:00 PM
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw



TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Udara sejuk dengan hembusan angin tak membuat darah Prabowo dingin. Dia menumpahkan kekesalannya ke sejumlah awak media di rumahnya, Rabu (9/7/2014) siang. Awak media yang kena semprot berasal dari media-media yang condong ke kubu Jokowi-JK.
Siang itu, sehabis mencoblos, Prabowo mempersilakan media televisi, cetak dan online masuk ke kediamannya. Tempat tinggalnya yang begitu megah di Puncak Bukit Pemburu di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prabowo mempersilakan setiap media mewawancara dirinya satu per satu.
Dia juga mempersilakan setiap media memilih tempat wawancaranya masing-masing. Asalkan masih berada di halamannya. ANTV memilih lokasi depan pendopo. CNN memilih sebuah sudut di dalam Pendopo rumah Prabowo. Lalu yang lainnya menyebar di halaman. Ketika diwawancarai Berita Satu, Prabowo mulai menyinggung.
"Berita satu ini tak fair. Sadis dia. Sama juga seperti Jakarta Globe (satu group dengan berita satu). Jahat itu Jakarta Globe," kata Prabowo.
Wartawatinya cuma tersenyum, lalu Prabowo tetap bersedia diwawancarai. Kemudian saat hendak diwawancarai Kompas TV, Prabowo juga sempat menyinggung. Tapi kemudian tetap mau diwawancarai. Saat itu seharusnya sehabis Kompas TV giliran Metro TV mewawancarai Prabowo.
Kru Metro TV sudah mengambil tempat persis disamping Kompas TV yang tengah mewawancarai Prabowo. Tapi begitu selesai wawancara, Prabowo langsung pergi dan melewati giliran Metro TV. Dia langsung pergi ke tempat CNN akan mewawancarai dia di dalam pendopo rumahnya.
Kru Metro TV pun terbengong-bengong. Sementara Prabowo sudah duduk di kursi yang disetting kru CNN di dalam pendopo. Kejadian selanjutnya inilah yang bikin Prabowo naik pitam. Wartawati Metro TV yang bertubuh tinggi langsung memotong sesaat sebelum Prabowo mulai wawancara dengan CNN. Sebeneranya Wartawati itu hanya menyampaikan bahwa Metro TV ingin mewawancarai Prabowo.
"Metro TV itu jahat. Apa dosa saya sama Surya Paloh sampai kalian begitu jahat dengan saya. Tak berimbang pemberitaan kalian. Kalau tidak mau disakiti, jangan menyakiti orang lain. Itu ajaran semua agama. What have I done to Surya Paloh? Saya tidak pernah merasa berbuat apa-apa dengan dia. Kamu mau tidak tanyakan itu kepada Surya Paloh?," kata Prabowo kepada wartawati.
Disini semua wartawan yang mengelilingi diam. Membisu. Wartawati Metro TV menjawab akan menyampaikannya ke Surya Paloh. Tapi Prabowo cepat memotong.
"Kamu tak akan berani," kata Prabowo. "Saya ini punya banyak pendukung. Bagaiman kalau saya bilang ke pendukung saya tak perlu nonton Metro TV, habis kalian. Kompas juga termasuk, Berita Satu juga. Begitu juga Tempo. Apa yang saya pernah buat dengan Gunawan Muhammad. Dengan Megawati. Nanti akan saya datang orang-orang itu satu per satu. Pasti. Sebab saya tak pernah menyakiti mereka. Sekarang yang sudah mewawancarai saya boleh keluar. Ini rumah saya. Ayo kita wawancara dengan CNN. Go Ahead," kata Prabowo.
Anak buah Prabowo pun bergerak cepat. Semua wartawan yang sudah selesai mewawancarai Prabowo cepat-cepat disuruh keluar. Sementara wartawati Metro TV dan para kru masih bengong. "Kita tunggu saja coba," kata wartawati itu ke beberapa krunya.


Sumber: h**ttps://id.berita.yahoo.com/prabowo-ngamuk-ke-media-074720321.html

surjadi05
09-07-2014, 05:21 PM
Ini beneran kaga sih? Tv satu kan ganknya dia ::facepalm::

jojox
09-07-2014, 06:39 PM
^...not entirely accurate.

hi hi hi hi

seneng gw...Prabowo ketipuuuuu

234
09-07-2014, 09:02 PM
Tv satu kan ganknya dia
TV ONE beda dgn Berita Satu (Grup).

Berita Satu adalah milik Lippo Grup yg medianya terdiri dari koran Jakarta Globe, Suara Pembaruan, Investor Daily, majalah Investor dan, kalo ndak salah, Berita Satu TV. Termasuk juga First Media (Interrnet dan TV Cable). Memang pro JKW, tapi menurutku masih "profesional" tetap menjunjung prinsip2 jurnalisme. Padanannya mirip koran Republika, pro Prabowo tapi tetap menjaga profesionalisme media. Begitu juga Jawa Pos Grup yg pro Jokowi tapi masih "sopan" (scr jurnaslistik). Dan masih banyak contoh2 media lain yg masuk kategori ini.

Itu jelas beda dgn TV One yg jelas dukung Prabowo maupun Metro TV yg dukung Jokowi. Dua2nya IMO udah menyimpang dari profesionalisme media. Begitu juga dgn inilah.com, viva and the gang di kubu pro Prabowo.

Yg masih "agak sedikit mendingan" adalah Sindo, AN, Global dan MNC TVs, meskipun beritanya miring banget tapi masih relatif "sopan" (malu2).

Sedangkan di pihak pro Jokowi, media yg beritanya udah miring banget tapi masih "sopan" diantaranya termasuk Tribune (kelompok KG), Media Indonesia, Merdeka (bukan Rakyat Merdeka) dan beberapa media kecil lainnya yg ndak terlalu populer.

Kalo Kompas, Detik, Tempo dan beberapa media mainstream besar lainnya menurutku masih netral. Kalo muncul kesan pro Jokowi menurut saya itu efek dari dinamika di lapangan terutama cara2 dan bentuk2 kampanye yg dilakukan oleh kedua kubu capres. Catatan khusus untuk The Jakarta Post yg secara resmi menyatakan mendukung Jokowi, tapi independensi isi beritanya masih saya masukkan dlm kelompok ini. Republika sebenarnya bisa dimasukkan kelompok ini, hanya saja "label Islam" yg udah terlanjur melekat menjadikannya kesan pro Prabowo sulit dihilangkan. Tapi secara internal, beberapa wartawan Republika yg saya kenal malah kebanyakan scr pribadi pro Jokowi kok.

Itu kurang lebih gambaran saya tentang posisi media2 nasional dlm menyikapi pilpres 2014.

Just my 2 cents.

:ngopi:

surjadi05
09-07-2014, 09:14 PM
TV ONE beda dgn Berita Satu (Grup).

Berita Satu adalah milik Lippo Grup yg medianya terdiri dari koran Jakarta Globe, Suara Pembaruan, Investor Daily, majalah Investor dan, kalo ndak salah, Berita Satu TV. Termasuk juga First Media (Interrnet dan TV Cable). Memang pro JKW, tapi menurutku masih "profesional" tetap menjunjung prinsip2 jurnalisme. Padanannya mirip koran Republika, pro Prabowo tapi tetap menjaga profesionalisme media. Begitu juga Jawa Pos Grup yg pro Jokowi tapi masih "sopan" (scr jurnaslistik). Dan masih banyak contoh2 media lain yg masuk kategori ini.

Itu jelas beda dgn TV One yg jelas dukung Prabowo maupun Metro TV yg dukung Jokowi. Dua2nya IMO udah menyimpang dari profesionalisme media. Begitu juga dgn inilah.com, viva and the gang di kubu pro Prabowo.

Yg masih "agak sedikit mendingan" adalah Sindo, AN, Global dan MNC TVs, meskipun beritanya miring banget tapi masih relatif "sopan" (malu2).

Sedangkan di pihak pro Jokowi, media yg beritanya udah miring banget tapi masih "sopan" diantaranya termasuk Tribune (kelompok KG), Media Indonesia, Merdeka (bukan Rakyat Merdeka) dan beberapa media kecil lainnya yg ndak terlalu populer.

Kalo Kompas, Detik, Tempo dan beberapa media mainstream besar lainnya menurutku masih netral. Kalo muncul kesan pro Jokowi menurut saya itu efek dari dinamika di lapangan terutama cara2 dan bentuk2 kampanye yg dilakukan oleh kedua kubu capres. Catatan khusus untuk The Jakarta Post yg secara resmi menyatakan mendukung Jokowi, tapi independensi isi beritanya masih saya masukkan dlm kelompok ini. Republika sebenarnya bisa dimasukkan kelompok ini, hanya saja "label Islam" yg udah terlanjur melekat menjadikannya kesan pro Prabowo sulit dihilangkan. Tapi secara internal, beberapa wartawan Republika yg saya kenal malah kebanyakan scr pribadi pro Jokowi kok.

Itu kurang lebih gambaran saya tentang posisi media2 nasional dlm menyikapi pilpres 2014.

Just my 2 cents.

:ngopi:

Thanks om, soalnya sini ga dapat tv kompas en berita satu, damnn indovision ::kesal::

serendipity
10-07-2014, 12:50 AM
MNC ini juga pro Prabowo banget ya. Masa' quick count yg dipampang di belakang MC malah Prabowo ama Hatta doank.
Media kok memihak gini toh. Gak asik liatnya.
Tv One juga lucuk... delusinya tingkat tinggi. Jelas2 Jokowi diatas Prabowo... bisa aja dikarang2.
Tv One memang beda ;D

---------- Post Merged at 11:50 PM ----------

btw om Wowo PD banget ya orang2 akan dengan setia gak nonton Metro Tipi hanya gara2 dia ngomong jangan nonton metro.
Gw sik.. mending nonton Net atau Berita satu, Kompas jg lebih enak penyajiannya.

ndableg
10-07-2014, 01:07 AM
Jd sapa yg menang nih? gw ud boleh menari?

ndugu
10-07-2014, 01:24 AM
sip nih reviewnya 234 tentang media di indo
saya kemaren juga lagi nyari2 media yang netral, ribet, ga tau pandangan lapangan. gimana dengan tvri?
soalnya metrotv dan tvone kudengar kan memang udah tendensius ya. kemaren saya bolak balik nonton 2 ini (biar seimbang :cengir: )

detik saya cenderung menghindari soalnya selama ini kesanku agak tabloid-ish. sama kaya tribunenews
kompas dan tempo ada media tv-nya ngga ya? ato teks aja (online maupun print)? kompas online soalnya di saya suka ada masalah bukanya, lelet. tempo kurang populer kalo search di google, jadi sering ga kegali. merdeka lebih sering nongol dan lebih enak dibaca dan search. hanya malesnya suka terpecah2 beritanya.

belakangan untuk berita tv online saya jadi lebih sering nge-tune in ke tv bloomberg indonesia, walo ini lebih condong ke berita finance juga (padahal ada bbrp tayangan yang ingin saya ikuti tapi ga klop waktunya denganku di sini )

Silvercheeks
10-07-2014, 02:43 AM
dari gayanya menyikapi aja udah ga bisa ditiru...
bukan sikap yg bijak...

padahal masih quick count,
emg kek gini cocok jd presiden?

apa karena background militer? well saya golput sih

ndableg
10-07-2014, 02:55 AM
Kali ini aneh. Biasanya quickcount selesai, masalah selesai. Tapi ini nggak, karena hasil quickcount berbeda2. Waduh.. T'rus sampe tanggal 22, orang tetep ga tau sapa yg menang.
Ada apa neh?

ndableg
10-07-2014, 03:03 AM
Tidak ada larangan bagi media untuk berpihak. Karena media bisa jadi corong suara.
Dan posisi sekarang ud termasuk adil. Yg ga adil tuh kalo satu ga punya satu punya. Kalo dua2nya punya, adil sih.

Tetapi media menjadi ngawur ketika ikut serta dalam berpolitik, berani memanipulasi berita utk mengacau balaukan, rekayasa berita spt alat propaganda.
Jurnalisme itu tentang menyampaikan berita, bukan mengarang berita.

Kalo saya sih biasanya Metro, Berita satu, dan kompas tv.

et dah
10-07-2014, 05:10 AM
sekarang malah masing-masing stasiun TV mendeklarasikan kemenangan capres-nya

capek deh ::doh::

lattungtatturrus
10-07-2014, 05:11 AM
Yaudah kalo gitu gak usah nonton tipi...kaya saya...!!!::hihi::

et dah
10-07-2014, 05:15 AM
emang kaga! nunggu adzan magrib doang

GiKu
10-07-2014, 10:58 AM
kalo adzan maghrib semua kompak

second_life
10-07-2014, 11:14 AM
Kali ini aneh. Biasanya quickcount selesai, masalah selesai. Tapi ini nggak, karena hasil quickcount berbeda2. Waduh.. T'rus sampe tanggal 22, orang tetep ga tau sapa yg menang.
Ada apa neh?
kayakny kemarin sempet nonton (entah di tv mana, hubby pindah channel mulu ;D) bahwa lembaga2 penyelenggara quick count itu bakal dikumpulin dan 'disidang' hari ini karena hasilnya beda2.
jika terbukti memalsukan data, dsb, akan diumumkan ke publik bahwa lembaga tersebut bermasalah, tidak kredibel, dan hasil quick count ny tidak usah dipercaya.

meliakh
10-07-2014, 11:54 AM
kayakny kemarin sempet nonton (entah di tv mana, hubby pindah channel mulu ;D) bahwa lembaga2 penyelenggara quick count itu bakal dikumpulin dan 'disidang' hari ini karena hasilnya beda2.
jika terbukti memalsukan data, dsb, akan diumumkan ke publik bahwa lembaga tersebut bermasalah, tidak kredibel, dan hasil quick count ny tidak usah dipercaya.

setelah persepi memutuskan yang dipakai kubu prahara ga valid, apa prahara mau gitu aja cabut klaim menang? secara mereka klaim berdasar quick count mereka?
don't think so.. bakal tetep ngotot tunggu 22 juli, dan kalo semua beres, jokowi declared winner, massa prahara bakal gimana?

Kingform
10-07-2014, 12:18 PM
^
ya ngajuin kasasi ke MK ::oops::
pokoknya biar gimanapun prabowo kudu menang ::hihi::

second_life
10-07-2014, 12:49 PM
setelah persepi memutuskan yang dipakai kubu prahara ga valid, apa prahara mau gitu aja cabut klaim menang? secara mereka klaim berdasar quick count mereka?
don't think so.. bakal tetep ngotot tunggu 22 juli, dan kalo semua beres, jokowi declared winner, massa prahara bakal gimana?
bakal bikin prahara, i guess ::grrr::

Alethia
10-07-2014, 01:14 PM
Pak wowo galak beud. Males dh dkt2 belioKalau doski menang, gw janji akan mengheningkan cipta selama 2 menitUntuk mengenang nyawa2 yg pernah dihlg kan. Br setelah itu mengucapkan ''doraemon, datanglah'' Tp kalau owi yg menang, hal pertama yg gw lakukan adalah beli selai srikaya dan makan pake roti tawarSeakan akan itu adalah makanan ternikmat selama lebih dari 2 tahun masa masa kejombloan gw

Silvercheeks
10-07-2014, 01:14 PM
^ bakal ngerobohin MetroTV dgn massa FPI? ;D

kandalf
10-07-2014, 04:08 PM
Prabowo ngamuk tuh sebenarnya bukan karena wartawan.
Tapi dari pagi subuh kemarin dia sudah kesal karena tim pujaannya, Brazil, kalah telak 7-1.
Saking kesalnya dia langsung pulang dari acara nobar.

ndableg
10-07-2014, 04:52 PM
setelah persepi memutuskan yang dipakai kubu prahara ga valid, apa prahara mau gitu aja cabut klaim menang? secara mereka klaim berdasar quick count mereka?
don't think so.. bakal tetep ngotot tunggu 22 juli, dan kalo semua beres, jokowi declared winner, massa prahara bakal gimana?

Dan waktu selama 12 hari akan dipergunakan semaksimal mgk utk mengubah hasil suara.

et dah
10-07-2014, 05:17 PM
ini kesannya Prabowo jahat ya

porcupine
10-07-2014, 05:33 PM
http://www.youtube.com/watch?v=zs7jzIwZFLM

ndableg
10-07-2014, 05:48 PM
ini kesannya Prabowo jahat ya

Ngamuk itu bukan seperti buto ijo

sempak
10-07-2014, 08:01 PM
BUNTUT HITUNG CEPAT, STUDIO KOMPAS TV DIANCAM DIBAKAR


MERDEKA.COM. Setelah hasil hitung cepat yang dikeluarkan oleh Kompas Group yang memenangkan pasangan Calon nomor urut 2 Jokowi-JK, wartawan Kompas TV Manado Ishak Kushront diancam. "Saya dua kali dapat ancaman lewat pesan pendek seluler," tutur Ishak kepada merdeka.com, Kamis (10/7).

Kedua ancaman yang diterima nya ditulis dalam huruf besar semua. Ancaman pertama berbunyi 'BIADAB PENDUSTA BERITA MIRING DARI KOMPAS HATI HATI JANGAN SAMPAI MURKA TUHAN TURUN ATAS KALIAN'.
Selang beberapa saat kemudian Ishak menerima pesan ancaman susulan. Kali ini berbunyi 'HATI HATI JANGAN SAMPAI STUDIO KALIAN KOMPAS TV DI SELURUH INDONESIA HANGUS TERBAKAR KARENA KECURANGAN DAN KEJAHATAN KALIAN'.

Ishak sendiri agak terkejut lantaran nomor telepon yang digunakan sang pengancam, tertera dalam kontak ponselnya sebagai seorang pendeta. Dirinya mengatakan akan melaporkan ancaman yang diterimanya tersebut ke pihak kepolisian.


Source: h**ttps://id.berita.yahoo.com/buntut-hitung-cepat-wartawan-kompas-diancam-083034074.html

mobyokuzan
10-07-2014, 08:16 PM
http://www.youtube.com/watch?v=zs7jzIwZFLM

gw kira marahnya sampe menggebu gebu kek orasi kapan hari waktu debat, kalo cuma gitu doang mah bukan marah.

234
10-07-2014, 09:00 PM
Kira2 tim pak Wowo berani ngancam bakar kantor Republika ndak ya?

"Hitung Cepat RRI Paling Akurat, Ini Hasilnya" (Republika)

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/07/09/n8fpob-hitung-cepat-rri-paling-akurat-ini-hasilnya

:ngopi:

234
10-07-2014, 10:04 PM
saya kemaren juga lagi nyari2 media yang netral, ribet, ga tau pandangan lapangan. gimana dengan tvri?
Saya sebenarnya jarang nonton TV apalagi TVRI, tapi dari pengamatanku sekilas, CMIIW, TVRI tergolong netral. Kemarin sempat iseng nyari2 channel nemu TVRI pas dialog soal capres dgn narasumber Arswendo dan Kang Sobari. Meskipun cuman kebagian separo di bagian akhir tapi lumayan untuk meredakan "ketegangan" ketika pada saat yang sama channel2 lain sedang menyiarkan berita2 panas seputar pilpres.


soalnya metrotv dan tvone kudengar kan memang udah tendensius ya.
Kalo saya lebih obyektif, meskipun ini sulit krn saya memang "anti Prabowo", masih ada hal yang membedakan antara dua stasiun TV tsb yaitu dari sisi kemasan berita. Menurutku Metro TV kemasan beritanya jauuuh lebih halus dibandingkan TV One yang menurutku "kasar, norak dan kampungan".

Orang yang "netral" relatif masih bisa menikmati sajian berita dari Metro. Hanya pendukung Prabowo aja yang jelas anti dengan berita Metro TV. Sebaliknya dengan TV One, jangankan pendukung Jokowi, bahkan orang yang cenderung "netral" pun lama2 akan enegh lihat berita TV One. Hanya pendukung Prabowo aja yang bisa menikmati sajian berita TV One.

Menurutku itu (TV One) strategi campaign yang keliru, alih2 mendapatkan dukungan dari swing voters tapi justru mengusir/mengalihkan dukungan swing voters ke kubu Jokowi. So, dalam hal ini, Metro TV lebih berhasil dalam meraup suara swing voters ke kubu Jokowi.

Itu kalo dari sisi cara mengemas berita.

Sedangkan kalo dilihat dari sisi content berita menurutku dua2nya sama aja, sama2 miring, sangat partisan dan banyak menabrak kaidah2 profesionalisme bidang jurnalistik. Ini yang membuat kedua stasiun TV tsb saya coret dari daftar TV yang perlu saya tonton sepanjang jalannya kampanye pilpres. Bagi saya, content adalah yang utama, soal kemasan adalah nomor sekian. Ditambah lagi dalam media TV saya bisa langsung melihat dan membaca ekspresi dari si pembawa berita. Bahkan sekelas Najwa pun, yang biasanya saya suka dengan senyumnya yang manis :mrgreen: tapi kalo pas membawakan materi berita menyoal pilpres entah kenapa yang saya lihat adalah sebuah senyum "sinis, sarkastis dan agak2 licik" yang lebih menonjol.

Hal tsb yang mungkin membuat saya prefer untuk baca media online (atau bahkan cetak) dibandingkan media TV kalo menyangkut berita seputar pilpres soale saya langsung bisa fokus ke content, bahkan semiring dan seekstrem apapun saya masih bisa nikmati. Bahkan kadang saya sengaja memilih baca media2 milik VIVA dan MNCN yang jelas2 isinya sangat miring mendukung capres Prabowo dan saya selalu buka akun di media2 tsb untuk bisa komen. Kadang masuk ke "sarang penyamun" itu justru lebih mengasyikkan untuk memacu adrenalin. :cengir:

Tapi selama piplres favorit saya masih Kompas Online menyusul Detik untuk hard news. Sedangkan untuk opinion dan news analysis saya biasanya buka Tempo dan The Jakarta Post.

:ngopi:

kandalf
10-07-2014, 10:17 PM
http://www.youtube.com/watch?v=zs7jzIwZFLM


gw kira marahnya sampe menggebu gebu kek orasi kapan hari waktu debat, kalo cuma gitu doang mah bukan marah.
porcupine mobyokuzan
Yang marah banget itu katanya waktu wawancara dengan CNN dipotong oleh wartawan Metro TV. Jadi katanya Prabowo itu di semua wawancaranya misuh-misuh ngedumel tetapi masih mau diwawancara. Tetapi dia gak mau diwawancara oleh Metro TV dan langsung memberi giliran ke CNN. Wartawan Metro TV bingung, motong, baru katanya marah beneran.

Tapi videonya ya, masih video yang dia misuh-misuh itu.

Tapi dari pagi kan Prabowo sebenarnya udah kesal. Soalnya tim jagoannya, Brazil, kalah telak 1-7. Langsung pulang dia, gak pakai shalat Shubuh dulu.

---------- Post Merged at 11:17 PM ----------

http://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xfp1/t1.0-9/p480x480/10361584_10152524108034798_1364703543354134725_n.j pg

sumber:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152524108034798&set=a.50814709797.59311.564664797&type=1

purpose
10-07-2014, 10:50 PM
Lo enggak tau kan rasanya nunggu belasan tahun, keluar duit trilyunan, melakukan banyak hal yang paling lo benci tapi tetep harus lo lakukan, terus kalah sama orang baru? Tau nggak?
Lo harus tau gimana sakitnya di jatuhkan sama tukang meubel yang tadinya nobody.

tuscany
10-07-2014, 11:56 PM
Tapi selama piplres favorit saya masih Kompas Online menyusul Detik untuk hard news. Sedangkan untuk opinion dan news analysis saya biasanya buka Tempo dan The Jakarta Post.

:ngopi:

Saya juga selama ini - bukan cuma pas pilpres - bacanya kompas, tempo dan detik. Nggak nyadar kalo Jakarta pos bisa baca online.

TheCursed
11-07-2014, 02:54 AM
Lo enggak tau kan rasanya nunggu belasan tahun, keluar duit trilyunan, melakukan banyak hal yang paling lo benci tapi tetep harus lo lakukan, terus kalah sama orang baru? Tau nggak?
Lo harus tau gimana sakitnya di jatuhkan sama tukang meubel yang tadinya nobody.

Tiba2 jadi terbayang di kepala gue, dalam beberpa bulan kedepan bakalan ada sh1tnetron berjudul "Tukang Meubel Jadi Presiden". ;D

meliakh
11-07-2014, 09:52 AM
oh god... semoga il generalissimo ga nonton tvone

http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2014/07/10/397314/996x498/twitter-ramai-soal-tvone-siarkan-quick-count-menangkan-jokowi.jpg

Urzu 7
11-07-2014, 11:43 AM
Pas misuh2 itu masih puasa ga tuh;D

GiKu
11-07-2014, 12:12 PM
misuh2 gak membatalkan puasa

ndableg
11-07-2014, 05:43 PM
Lo enggak tau kan rasanya nunggu belasan tahun, keluar duit trilyunan, melakukan banyak hal yang paling lo benci tapi tetep harus lo lakukan, terus kalah sama orang baru? Tau nggak?
Lo harus tau gimana sakitnya di jatuhkan sama tukang meubel yang tadinya nobody.

Haha.. rasain!
Tanya aja salahnya di mana. Pasti si tukang mebel.

cha_n
14-07-2014, 05:22 PM
ternyata dia ngomel2 lagi ya pas wawancara bbc. baru nonton

234
14-07-2014, 08:27 PM
Nambahin satu lagi Breaking News: Prabowo Sebut Pemilik "Jakarta Post" Brengsek

http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/07/14/19145951/Prabowo.Sebut.Pemilik.Jakarta.Post.Brengsek

:ngopi:

purpose
15-07-2014, 07:31 PM
Haha.. rasain!
Tanya aja salahnya di mana. Pasti si tukang mebel.

Yang salah adalah orang-orang yang udah tau si Macan ini galak, eh tetep dipilih

ndableg
17-07-2014, 12:00 AM
Mungkin S&M semua.. bhahaha..

serendipity
24-07-2014, 07:29 PM
Ya usaha belasan tahun, iklan belasan tahun... semua sirna gara-gara kelakuan buruknya Kak Wowo.
Pemilu di Indonesia membuktikan bahwa jomblo belom bisa jadi presiden. Masih ada diskriminasi.
::hihi::

second_life
25-07-2014, 10:35 AM
^ kesimpulan yg super sekali ;D

surjadi05
25-07-2014, 11:23 AM
^^^

Curhatan para wanita ::hihi::