PDA

View Full Version : Mau Pulang ke RI, Pemerintah Bakal Beri Gaji Besar Ahli Migas



mbok jamu
12-05-2014, 03:59 AM
Liputan6.com, Jakarta Kabar baik bagi tenaga ahli minyak dan gas (migas) yang kini sedang mencari peruntungan di luar negeri. Jika mereka mau pulang, pemerintah berjanji untuk memberikan gaji yang setara dengan perusahaan asing.


Hal tersebut disampaikan Government Relation Zamrud Area Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) Pertamina Hulu, Muhaimin Makmun.


Kepada Liputan6.com, dia mengaku, tantangan pemerintah adalah mengembalikan tenaga-tenaga ahli putra bangsa yang saat ini memilih bekerja di luar negeri.


"Tenaga ahli kita seperti profesi geologis, ahli perminyakan bekerja di perusahaan asing. Paling banyak di Arab Saudi, Malaysia, Singapura. Nah, ini tantangan bagaimana mereka bisa tertarik kerja di sini," ucapnya di Pekanbaru, Minggu (11/5/2014).


Pada November ini, sambung Representatif BOB BSP-Pertamina Hulu Jakarta, Fadhlan Hudaya, pemerintah akan ikut dalam Pameran Migas di Dubai.


"Satuan Kerja Khusus Migas punya rencana bikin job fair bagi orang Indonesia di perusahaan migas asing," tuturnya.


Supaya tertarik, lanjut dia, SKK Migas akan menawarkan gaji yang sama dengan perusahaan di mana tempatnya bekerja.


"Tadinya penggajian kan standar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Nah sekarang digaji yang sama jika mau bekerja di Indonesia," ucap dia.


Di perusahaan migas asing, tenaga ahli Indonesia yang berprofesi sebagai geologis, ahli perminyakan dan lainnya mendapat gaji sampai Rp 100 juta per bulan.


"Kalau kerja di sini kan digaji setengahnya doang. Bahkan di Saudi Aramco, tenaga kerja kita digaji Rp 200 juta per bulan plus fasilitas memadai," jelasnya.


Dengan kebijakan tersebut, Fadhlan berharap, dapat membuat tenaga ahli Indonesia pulang dan membangun negeri sendiri. (fik/gdn)


Credits: Arthur Gideon





TAGS
upah pekerjamigas



SHARE

- See more at: http://m.liputan6.com/bisnis/read/2048255/mau-pulang-ke-ri-pemerintah-bakal-beri-gaji-besar-ahli-migas#sthash.AZEJNr4s.rjTCnOEJ.dpuf

Porcelain Doll
12-05-2014, 01:35 PM
nice. para ahli memang sudah seharusnya ya dapat gaji dan fasilitas memadai
sayang banget kalo malah kerja buat orang luar :(

Alip
12-05-2014, 02:16 PM
Ini mekanismenya gimana? Mau ada peraturan bersama mendiknakertrans dan esdm soal gaji minimal naker migas?

Ronggolawe
12-05-2014, 03:17 PM
kalaupun pulang dan bekerja di Pertamina namun
tidak ada investasi untuk eksplorasi lapangan
baru, maka akan mubazir saja

neofio
12-05-2014, 03:34 PM
di dalam negeri, PERTAMINA kalah bersaing sama perusahaan migas asing

::ungg::

et dah
12-05-2014, 03:58 PM
Rp 200 juta per bulan????

seger mampus

Alip
12-05-2014, 04:20 PM
Trus yang sudah di Indonesia gajinya ikut naik gak?

Shaka_RDR
12-05-2014, 05:15 PM
yg di luar, balik indonesia.
yg di indonesia, klo gaji ga naek, gantiin kerja mereka di luar negeri. adil toh ::hohoho::

pasingsingan
13-05-2014, 01:20 PM
di dalam negeri, PERTAMINA kalah bersaing sama perusahaan migas asing

::ungg::
tepatnya bukan kalah bersaing
tapi dibikin tidak mampu bersaing #-o




Trus yang sudah di Indonesia gajinya ikut naik gak?
sabar kang, nanti malah memicu laju inflasi lho ;D

et dah
13-05-2014, 01:45 PM
gaji naik harga-harga ngikut naik mah percume

surjadi05
13-05-2014, 03:05 PM
Liputan6.com, Jakarta Kabar baik bagi tenaga ahli minyak dan gas (migas) yang kini sedang mencari peruntungan di luar negeri. Jika mereka mau pulang, pemerintah berjanji untuk memberikan gaji yang setara dengan perusahaan asing.


Hal tersebut disampaikan Government Relation Zamrud Area Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) Pertamina Hulu, Muhaimin Makmun.


Kepada Liputan6.com, dia mengaku, tantangan pemerintah adalah mengembalikan tenaga-tenaga ahli putra bangsa yang saat ini memilih bekerja di luar negeri.


"Tenaga ahli kita seperti profesi geologis, ahli perminyakan bekerja di perusahaan asing. Paling banyak di Arab Saudi, Malaysia, Singapura. Nah, ini tantangan bagaimana mereka bisa tertarik kerja di sini," ucapnya di Pekanbaru, Minggu (11/5/2014).


Pada November ini, sambung Representatif BOB BSP-Pertamina Hulu Jakarta, Fadhlan Hudaya, pemerintah akan ikut dalam Pameran Migas di Dubai.


"Satuan Kerja Khusus Migas punya rencana bikin job fair bagi orang Indonesia di perusahaan migas asing," tuturnya.


Supaya tertarik, lanjut dia, SKK Migas akan menawarkan gaji yang sama dengan perusahaan di mana tempatnya bekerja.


"Tadinya penggajian kan standar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Nah sekarang digaji yang sama jika mau bekerja di Indonesia," ucap dia.


Di perusahaan migas asing, tenaga ahli Indonesia yang berprofesi sebagai geologis, ahli perminyakan dan lainnya mendapat gaji sampai Rp 100 juta per bulan.


"Kalau kerja di sini kan digaji setengahnya doang. Bahkan di Saudi Aramco, tenaga kerja kita digaji Rp 200 juta per bulan plus fasilitas memadai," jelasnya.


Dengan kebijakan tersebut, Fadhlan berharap, dapat membuat tenaga ahli Indonesia pulang dan membangun negeri sendiri. (fik/gdn)


Credits: Arthur Gideon





TAGS
upah pekerjamigas



SHARE

- See more at: http://m.liputan6.com/bisnis/read/2048255/mau-pulang-ke-ri-pemerintah-bakal-beri-gaji-besar-ahli-migas#sthash.AZEJNr4s.rjTCnOEJ.dpuf

kebanyakan emang tenaga ahli masalahnya di gaji, tapi tidak semua, sebagian (minimal yg saya kenal) ada di birokrasi indo yg ABS ::arg!::::arg!::::arg!::

mbok jamu
13-05-2014, 08:13 PM
Mbok koq ndak setuju ya. Dunno.. I smell something fishy. *sniff..sniff

tuscany
13-05-2014, 09:29 PM
Migas di Indonesia emangnya masih ada sampe perlu ahli2 di luar ditarik? Kukira udah habis. Kan katanya sekarang Indonesia keluar OPEC karena udah jadi net importer.

ga_genah
14-05-2014, 12:45 AM
kadang yg diperlukan bukan nhanya gaji tinggi.... :ngopi:

jojox
19-05-2014, 10:50 PM
Yang gw tahu, ini kan aslinya berawal dari fakta :
1. Regulasi tenaga kerja expat di Indonesia mengatur gaji paling banyak 14 X dari gaji posisi terendah di perusahaan tsb. Jadi misalnya, klo ada Expat Exxon/BP/dan MNC sejenisnya dipekerjakan sebagai top manager/ senior expert/specialist mendapat gaji pokok 200 jt rupiah, maka seharusnya gaji national employee terendah di situ adalah 14,2 juta. Sayangnya, di lapangan, ternyata tidaklah demikian. 3-5jt utk anak S1 freshgrad aja udah seneng bgt tuh dijadikan budak2 kapitalis..

2. Renegosiasi aturan main untuk menciptakan kompensasi yg fair dan mutual antara pemerintah-perusahaan-employee; ternyata susah sekali dan sering deadlock. Perusahaan biasanya maenin komponen 'salary adjustment'; dengan bonus and perks yg menarik, asuransi kesehatan, kasih mobil dan soft loan untuk KPR rumah, dana pendidikan anak etc. Pola negosiasi yaitu: sedikit mungkin ngutak-utik komponen standar gaji pokok. Pasalnya, implikasi beaya operasional sangat bisa pengaruh bgt. Rata2 komponen gaji pegawai tuh 60-70an% dari total bea operasional/produksi, tergantung sektornya.

Gw sempat di Freeport, dulu gaji staff skitar 4-6 jt /mo. Bonus ? Silakan dikali 2-3. Take home pay worth 15+. Gaji Expatnya? 7-12,000 USD/mo. Fenomenal? Nope. Lumrah.

3. Solusi; meningkatkan SDM org indo sendiri lewat insentif beasiswa (LPDP-Kemenkeu, Swasta, Univ, Etc) sehingga berkurangnya minat dan permintaan untuk SDM Asing. Ada banyak MNC yg sadar ma kondisi ini, terus membiayai dan menyekolahkan tenaga2 indonesia yg potensial ke Belanda, Perancis/US/Singapore, disuruh cuti tanpa gaji, tapi ntar kalo balek dapet kerjaannya lagi, sukur2 malah dipromosi 1-2 level dg kontrak multiyears (5th-an) atau permanent position.

Imo, Tenaga kerja potensial dengan masa produktif 5-10 tahun, mendingan cari ilmu, pengalaman dan rejeki di LN aja. Save $hitload of $$$ and baru balik Indo untuk pensiun jadi konsultan/dosen.

itu baru namanya #indonesiandream.

tuscany
19-05-2014, 11:00 PM
berarti jojox udah pensiun dong ::elaugh::
#gagalnyambung

jojox
19-05-2014, 11:09 PM
^ iih tau aja kamu. tuscany, mau nemenin mas...pensiun?
..merenda hari tua, mengejar bahagia. :D

tuscany
20-05-2014, 09:45 PM
Aduh males atuh diajak2 mengejar bahagia. Capek. Eh weit... :mikir:

Huaaa mas jojox ngiklan ternyata ::hohoho::
Eh kaplinganmu bukannya di sebelah ya?

*kabur sebelum dijitak cipkuk

ndableg
21-05-2014, 01:12 AM
Sebenernya yg penting bukan besar gajinya. Itu jg penting sih, tapi ga perlu lah sampe 200 jt.
Yg penting itu adalah kepastian. Kepastian hukum, kepastian jaminan, dlsbgnya. 200jt tapi ga pasti, ga ada jaminannya, dan ga ada kekuatan hukumnya, buat apa?
Biar orang kerja diluar negeri kalo dirupiahin di indonesia jadinya bisa ampe 200 jt, tapi pengeluaran dan pajaknya di sono tetep besar. Coba gaji luar negeri tinggal di indonesia, semua jg mao. Jadi besar gaji bukan masalah. Yg sesuai2 aja lah.

ndugu
21-05-2014, 03:40 AM
jojox tuscany
:lololol: :lololol: :lololol:


*numpang lewat*

aditya10
26-09-2017, 08:00 PM
Sebenernya untuk profesi sama ahli tertentu emang lumayan sih gajinya..
Untuk gaji sendiri sebenenrya ada itung-itungannya juga kan?

tuscany
17-10-2017, 12:34 AM
Sektor tambang lagi melorot toh, apa masih gede gajinya...

ndugu
21-10-2017, 03:25 PM
biar lagi melorot, dan kalopun gajinya ikut melorot, kurasa secara relatif masih tergolong gede gajinya deh ::elaugh::

tuscany
03-11-2017, 03:13 PM
gajinya ga bakal turun banyak paling, cuma pada dipecatin...

surjadi05
03-11-2017, 07:07 PM
Jadi kesimpulannya kapan tuscany pulang ::ungg::
Posted via Mobile Device

tuscany
04-11-2017, 09:43 AM
Lho...udah dari zaman kapan kali...

- - - Updated - - -

Lagian eike bukan ahli migas ga perlu nunggu dipecat baru pulang kampung ::elaugh::

surjadi05
04-11-2017, 12:13 PM
Oo udah lama pulang, kapan mau gantiin pak arcandra tahar tusc?
::ungg::
Posted via Mobile Device

tuscany
05-11-2017, 08:21 AM
Iya lagi nunggu kesempatan gantiin posisi Tahar

di US ::elaugh::