PDA

View Full Version : Harkitnas



keremus
19-05-2011, 05:37 PM
Terus terang saya sudah lupa apa yang terjadi pada tanggal 20 Mei
berpuluh tahun lampau sehingga tanggal itu diperingai sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.

Ada yang bisa cerita ?

Dan apa makna dan relevansi Harkitnas ini buat negara kita ?

Rasanya kita sudah lupa cita2 pendiri bangsa. Sekarang kita kayak
ndak punya ideologi -menurut saya punya ideologi dan sadar ideologi
bernegara itu penting.

Ditunggu cerita sejarah kopiers...sambil ngopi2...

GiKu
19-05-2011, 05:48 PM
saya juga gak inget

sepertinya hari besar nasional hanya semacam jadwal perayaan ini itu
setelah perayaan selesai, ya sudah

makin meriah perayaan, makin berkesan untuk petugas kebersihan

Kingform
19-05-2011, 06:09 PM
20 mei kan tanggal berdirinya Budi Utomo....
organisasi yang merupakan cikal bakal bersatunya Indonesia....cmiiw

keremus
19-05-2011, 06:12 PM
Kalau begitu, yuk kita bahas Budi Utamo... :)

Btw, mengapa Budi Utomo dianggap titik kebangkitan bangsa ?

keremus
19-05-2011, 06:21 PM
http://sibermedik.files.wordpress.com/2007/08/windowslivewriterbiografidr.cipto-99aaskolahdrjawa1902.jpg

Sekolah ini tempat lahirnya gagasan Gerakan Budi Utomo

keremus
19-05-2011, 06:25 PM
Organisasi Pergerakan Nasional Budi Utomo Menghadapi Kekuasaan Kolonial Hindia Belanda Tahun 1908

Budi Utomo adalah organisasi pergerakan modern yang pertama di Indonesia dengan memiliki struktur organisasi pengurus tetap, anggota, tujuan dan juga rencana kerja dengan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan.





Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat bangsa dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.


Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :

1. Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.
2. Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.
3. Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.
4. Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.
5. Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.
6. Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.
7. Mendirikan TK / Taman kanak-kanak untuk bumi putera.
8. Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.


Kongres pertama budi utomo diadakan di Yogyakarta pada oktober 1908 untuk mengkonsolidasikan diri dengan membuat keputusan sebagai berikut :

1. Tidak mengadakan kegiatan politik.
2. Bidang utama adalah pendidikan dan kebudayaan.
3. Terbatas wilayah jawa dan madura.
4. Mengangkat R.T. Tirtokusumo yang menjabat sebagai Bupati Karanganyar sebagai ketua.


Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :

1. Mengalami kesulitan dinansial
2. Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.
3. Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.
4. Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.
5. Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.
6. Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
7. pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.

keremus
19-05-2011, 06:29 PM
Budi Utomo (ejaan Soewandi (http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Soewandi): Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo (http://id.wikipedia.org/wiki/Sutomo) dan para mahasiswa STOVIA (http://id.wikipedia.org/wiki/STOVIA) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Goenawan_Mangoenkoesoemo&action=edit&redlink=1) dan Soeraji (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Soeraji&action=edit&redlink=1) pada tanggal 20 Mei (http://id.wikipedia.org/wiki/20_Mei) 1908 (http://id.wikipedia.org/wiki/1908). Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo (http://id.wikipedia.org/wiki/Wahidin_Sudirohusodo). Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia) walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa (http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa).
Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (http://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional).
[

Pada hari Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa "kaum tua"-lah yang harus memimpin Budi Utomo, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan organisasi itu.


Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tirtokoesoemo&action=edit&redlink=1), bekas Bupati (http://id.wikipedia.org/wiki/Bupati) Karanganyar (http://id.wikipedia.org/wiki/Karanganyar) (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ario_Noto_Dirodjo&action=edit&redlink=1) dari Keraton Pakualaman (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keraton_Pakualaman&action=edit&redlink=1).


Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Noto_Dirodjo&action=edit&redlink=1). Saat itu, Douwes Dekker (http://id.wikipedia.org/wiki/Ernest_Douwes_Dekker), seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij (http://id.wikipedia.org/wiki/Indische_Partij) yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.


Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam (http://id.wikipedia.org/wiki/Sarekat_Islam), yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto (http://id.wikipedia.org/wiki/Tjokroaminoto), menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda.

Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman.

Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme (http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme) makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.


Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara (http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara)) untuk menulis sebuah artikel "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo (http://id.wikipedia.org/wiki/Tjipto_Mangoenkoesoemo) ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda (lihat: Boemi Poetera (http://id.wikipedia.org/wiki/Boemi_Poetera)). Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.


Agak berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa "nasionalisme Indonesia" tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera maupun Jawa, Sulawesi maupun Maluku.


Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota.


Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme "Indonesia" ada dan merupakan unsur yang paling penting.

(sumber : wikipedia)

bradon heat
20-05-2011, 08:22 PM
sebetulnya, yang mana harus di bangkitkan terlebih dahulu ?
apakah pemerintahnya ?
ataukan warga negaranya ?

mana yg harus di utama kan ..

selama ini terlalu berharap pemerintahannya dulu yg bangkit padahal harusnya warga negaranya dulu yg bangkit ...

gembel
20-05-2011, 10:55 PM
pantes indonesia kgk maju2x, masih ngerayain kebangkitan. Harusnya rayain hari berjaya :mrgreen:

eve
21-05-2011, 12:19 AM
betul... Tapi aku gak berani muluk2.. Cukup lakukan apa yang bisa kulakukan buat negara ini..
*itu sejarah bakal berubah lg gak ya?

PMSVH
21-05-2011, 09:15 AM
pantes indonesia kgk maju2x, masih ngerayain kebangkitan. Harusnya rayain hari berjaya :mrgreen:

Banyak yang sudah bangun, tapi belum bangkit........

BundaNa
21-05-2011, 10:58 AM
tapi apa benar Budi Utomo punya wawasan kebangsaan? karena mereka semua dari kalangan priyayi dan hanya memperhatikan "orang jawa"

PMSVH
21-05-2011, 11:03 AM
tapi apa benar Budi Utomo punya wawasan kebangsaan? karena mereka semua dari kalangan priyayi dan hanya memperhatikan "orang jawa"

Apa indonesia sudah ada...(?)

Dan kapan kah nama Inodonesia pertama kali dicetuskan....

BundaNa
21-05-2011, 05:23 PM
makanya...kena[a Budi Utomo disebut awal dari kebangkitan?

putu_138
22-05-2011, 11:54 AM
makanya...kena[a Budi Utomo disebut awal dari kebangkitan?

karena yg berkuasa yang menulis jalannya sejarah? ::elaugh::

serius2. kalo opiniku pribadi, karena organisasi ini walau masih bersifat kesukuan dan kedaerahan tapi menjadi cipratan bensin untuk munculnya organisasi2 lain yg bersifat kebangsaan. ibarat kata propokator dah ini klo lagi demo ::elaugh::


Apa indonesia sudah ada...(?)

Dan kapan kah nama Inodonesia pertama kali dicetuskan....

kapan dan gimana nama Indonesia dicetuskan ~> http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia

annasf90
22-05-2011, 04:51 PM
Terus terang saya sudah lupa apa yang terjadi pada tanggal 20 Mei
berpuluh tahun lampau sehingga tanggal itu diperingai sebagai Hari
Kebangkitan Nasional.

Ada yang bisa cerita ?

Dan apa makna dan relevansi Harkitnas ini buat negara kita ?

Rasanya kita sudah lupa cita2 pendiri bangsa. Sekarang kita kayak
ndak punya ideologi -menurut saya punya ideologi dan sadar ideologi
bernegara itu penting.

Ditunggu cerita sejarah kopiers...sambil ngopi2...

kalo beberapa hari yg lampau, malah harpitnas...
hahaha... (gak nyambung)

PMSVH
22-05-2011, 08:29 PM
makanya...kena[a Budi Utomo disebut awal dari kebangkitan?karena yg berkuasa yang menulis jalannya sejarah? ::elaugh::

serius2. kalo opiniku pribadi, karena organisasi ini walau masih bersifat kesukuan dan kedaerahan tapi menjadi cipratan bensin untuk munculnya organisasi2 lain yg bersifat kebangsaan. ibarat kata propokator dah ini klo lagi demo ::elaugh::



Apa indonesia sudah ada...(?)

Dan kapan kah nama Inodonesia pertama kali dicetuskan....

kapan dan gimana nama Indonesia dicetuskan ~> http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia


tetap saja, url yang diberikan tidak menjelaskan, kapan pertama kali nama indonesia digunakan....

putu_138
22-05-2011, 09:48 PM
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

::elaugh::

PMSVH
23-05-2011, 06:16 PM
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.


::elaugh::


Baru menyebutkan, tapi belum digunakan.....
dan sejak kapan, itu berarti menunjukan waktu......

E = mc˛
23-05-2011, 06:17 PM
lebih populer harpitnas drpd harkitnas

harpitnas=hari kejepit nasional alias cuti bersama :cengir:

annasf90
24-05-2011, 12:10 AM
tanggal 3 juni besok, cuti bersama lagi... hiks hiks