PDA

View Full Version : [Berita] - Berkurangnya Empati Pada Orang Lain -



lily
16-04-2014, 04:14 PM
https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/t1.0-9/10154407_10152332341124174_3650888818297445785_n.j pg

tuscany
16-04-2014, 04:56 PM
Wah tuh cewe2 songong banget. Pasti belom pernah hamil semuanya. Kalo di luar negeri public transport malah disedikan tempat khusus buat orang hamil, disabled dan senior citizen. Tempatnya sering dibiarin kosong soalnya nggak enak aja duduk di special zone kayak gitu. Mestinya si ibu hamil nggak perlu sampe minta tapi siapa pun yang ngeliat dia langsung dikasi duduk.

Kalo di sini aku nawarin orang sepuh duduk malah ditolak2, mereka ngerasa masih kuat. Lah waktu itu aja mereka lagi manggul tas trekking dan tongkat siap2 mau hiking rame2 kayanya ::elaugh::

mbok jamu
16-04-2014, 05:57 PM
Idiots are everywhere, in any gender or colour.

Ndak di Indonesia saja koq, di luar negri juga. Dan ndak dilakukan cewek saja koq, cowok juga. Kebeneran minggu lalu mbok post foto ini di FB.


https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1.0-9/p526x296/10246768_10152736687459008_3744718145106994095_n.j pg

These four people sat on the reserved seats for the elderly, disabled and pregnant women
and none of them offered their seat to the pregnant lady who squeezed herself in the corner.
Undeveloped people in a developed country.

GiKu
16-04-2014, 06:48 PM
di KRL commuter line (tiap gerbong) ada tempat khusus untuk ibu hamil, menyusui/membawa bayi, orang tua dan orang dengan kebutuhan khusus

choodee
16-04-2014, 06:55 PM
^
Sy ga ngerti mbok jamu fotonya ;D


Btw, memang dr dulu sy udah merada rasa empati orang sini ini jauh merosot.

Tapi kadang2 masih ada sih yg gentlemen gitu, kebanyakan malah cowo yg ngertiin cewe hamil, drpd cewe2 lainnya ::doh::

mbok jamu
16-04-2014, 07:58 PM
Keempat orang itu (2 di kiri dan 2 di kanan) duduk di reserved seats untuk orang hamil, disabled dan orang tua. Tap ndak ada yang mau ngasih tempat duduk untuk ibu hamil yang harus nyempil duduk di pojok (si ibu yang di tengah foto).

Sayangnya orang-orang yang begini ada di mana-mana, negara mana saja, makin banyak membelah diri, berkembang biak.

Casanova Love
17-04-2014, 10:00 AM
Smakin sso narcist, dia akan smakin less-empathetic

Skrg ini masyarakat pkotaan digiring ke arah narcissism.
Beware

lily
17-04-2014, 10:34 AM
https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/t1.0-9/10255300_10202432573950034_6937997448896591763_n.j pg

https://scontent-a-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-frc3/t1.0-9/10155939_10202432587030361_1205653083030605924_n.j pg

https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn1/t1.0-9/10247332_10202433538214140_6797508660100401511_n.j pg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/04/17/1712537_20140417012600.jpg

---------- Post Merged at 09:34 AM ----------


https://scontent-b-sin.xx.fbcdn.net/hphotos-prn1/t1.0-9/10154249_10202544320183462_7936778169991558794_n.j pg

et dah
17-04-2014, 10:51 AM
doain aja mudah-mudahan kalau dia hamil gede ngga di gituin sama orang lain

GiKu
17-04-2014, 10:56 AM
mungkin dia gak akan pernah bisa hamil
::bwekk::

choodee
17-04-2014, 11:09 AM
^
Oh jangan, mending dia rasain hamil yg "susah" yg saban hari mual2 terus tp harus berangkat kerja pagi. Kalo perlu rasain mualnya pas berdiri di komuter dan orang lain pada pura2 tidur krn nganggep tu tipu daya ibu hamil sok2an pusing.

Casanova Love
17-04-2014, 01:51 PM
Social media is like bird's eye chili,
What you post today will bite your ass sooner than you think.

tuscany
17-04-2014, 08:03 PM
kok dia akhirnya sadar? apa sih yang dibilang sama Mad Alkatiri? *kepo

choodee
17-04-2014, 08:33 PM
Sadar karena dibully seantero rakyat indo, plus sampe masuk tipi dan koran lagi, awalnya dia masih "ngelawan" kan di status kedua, mgkn akhirnya otaknya bs berpikir klo lebih baik nge-bail drpd jadi public enemy seindonesia. Facebooknya udah kesebar, gw akui netter indo kalo udah niat nge cyber bully itu kejam bgt ;D.

Rasain aja nanti di tempat kerjanya itu digosipin habis2an, dipandang jelek sama temen2nya atau keluarganya yg sudah ngerasa punya anak.

---------- Post Merged at 08:33 PM ----------

Sadar karena dibully seantero rakyat indo, plus sampe masuk tipi dan koran lagi, awalnya dia masih "ngelawan" kan di status kedua, mgkn akhirnya otaknya bs berpikir klo lebih baik nge-bail drpd jadi public enemy seindonesia. Facebooknya udah kesebar, gw akui netter indo kalo udah niat nge cyber bully itu kejam bgt ;D.

Rasain aja nanti di tempat kerjanya itu digosipin habis2an, dipandang jelek sama temen2nya atau keluarganya yg sudah ngerasa punya anak.

Porcelain Doll
17-04-2014, 11:51 PM
dia dibully trus sadar
tapi temen2nya yg seide sama dia kalo ngasih bangku ke bumil itu rugi...ikutan sadar ga?

umurnya juga kayanya ga muda2 amat..udah pada kerja ini
yg gitu kok ga ngerti

et dah
18-04-2014, 12:37 AM
mungkin dia sadar karena abis di hamili masa
eeh... di hakimi... hakimi...

Agitho_Ryuki
18-04-2014, 07:05 AM
mari kita ikut menghamili.... eh menghakimi... menghakimi... ::elaugh::

ndableg
18-04-2014, 07:30 PM
Bukannya di indonesia ada yg namanya pendidikan moral?

Alip
18-04-2014, 07:53 PM
Bikin sensasi aahhh... :mrgreen:

itu sapa sih yang capture postingan temen sendiri di Path dan kemudian disebar ke mana-mana? Sungguh pengecut yang menikam dari belakang...

Moral of the story: jangan berteman dengan kulit durian... :luck:

Agitho_Ryuki
18-04-2014, 11:33 PM
^
pepatah mengatakan: "teman adalah musuh yang belum menyerang" ::elaugh::

neofio
18-04-2014, 11:53 PM
"dinda dimanakah kau berada..."

lagu KLA project atau katon bagaskara?

---------- Post Merged at 10:53 PM ----------

"dinda dimanakah kau berada..."

lagu KLA project atau katon bagaskara?

neofio
19-04-2014, 02:38 PM
ada meme kasus dinda

::ungg::

bener2 di bully, masyarakat mesti bijak meyikapi ini,

kenapa dinda sampe curhat di path? ada yg salah dengan pelayanan transportasi negara qta

Alethia
19-04-2014, 04:00 PM
marah2 di socmed, di bully, terkenal, minta maap, menyesal
Masuk inpotemen, maen sinetron.

Hore

etca
19-04-2014, 04:27 PM
Kok gw merasa minta maafnya ga tulus y? Palingan daripada makin dibully.

ndableg
19-04-2014, 05:33 PM
Biar jadi pelajaran idup ga asal nyablak.
Tapi setidaknya orang2 yg berpikiran sama mulai mikir kalo pemikirannya salah... mikir... *cak lontong style*

TheCursed
19-04-2014, 07:06 PM
Biar jadi pelajaran idup ga asal nyablak.
Tapi setidaknya orang2 yg berpikiran sama mulai mikir kalo pemikirannya salah... mikir... *cak lontong style*

Atau lebih 'tajem'nya lagi, pelajaran jangan jadi banci tampil di Internet.
Apalagi banci tampil yang baka yarou nan dumbass.

Kalo seandainya di reinkarnasi jadi bule... ini anak bakalan terlahir lagi sebagai blonde.... ;D

Alip
19-04-2014, 07:51 PM
saya berpikir sama kayak Dinda... para ibu hamil itu memang melanggar hak orang-orang yang sudah berjuang bangun pagi dan naik ojek dua kali ke stasiun yang paling ujung supaya bisa dapet duduk di kereta yang suasananya biadab tak berperikemanusiaan... boleh dong mempertahankan hak yang sudah diperjuangkan habis-habisan...

:luck:

*clingukan...
*abis masih kurang sensasional ::elaugh::

TheCursed
19-04-2014, 08:21 PM
^Ketauan ngetroll.... ::ngakak2::

Alethia
19-04-2014, 08:47 PM
jadi dinda berharap si ibu2 hamli di seluruh dunia menyesuaikan diri dengan jadwal dan rutenya dia yang bangun jam 5 watsoever itu? kalau memang ga mau kasih bangku karena dia sendiri sedang sakit tulang atau keseleo atau wasir atau ambeyen atau kena penyakit bolo-bolo, ngapain pas dia marah di path, temennya nyebarin omelan2 dia ke seantero jagad? ada apa dengan temen si dinda ini? siapa orangnya? sini, gw kasih ketek

eve
19-04-2014, 10:10 PM
Gw jadi inget kejadian di bus... Beberapa tahun lalu saat gw pulang kantor naik bus. Yang pertama, ada nenek2 ngasih gw bangkunya... Katanya sih udah mau turun,.. Tapi begitu gw duduk, masih lumayan jauh lo turunnya belio... Yang kedua, gw nawari kursi gw ama nenek2, niat hati biar belio yang duduk. Tapi belio gak mau... Apa jangan2 gw keliatan kek lg hamil ya makanya nenek2 itu pada kasihan?

Alip
19-04-2014, 10:10 PM
Karena judulnya soal berkurangnya empati pada orang lain, makanya mari kita tingkatkan empati kita pada Dinda yang sudah berusaha sebatas kemampuannya untuk membuat hidupnya menjadi nyaman di tengah tekanan hidup sebage karyawati yang harus subuh-subuh melaju ke tempat kerja ... yang kemudian curhatnya disebar-sebarkan oleh Sangkuni yang menggunting dalam lipatan...

*clingukan lagi ::elaugh::

eve
19-04-2014, 10:12 PM
Terus tahun depannya gw pas berangkat ke kantor naik bus, kebetulan gw berdiri, terus ada bumil gede naik, gak ada yang nawarin kursi tuh... Padahal ya, keliatannya sih yang duduk cowok2 berbadan kekar yang masih mampu lah buat berdiri 1-2jam di bus... Kejadian sekitar 2009 sih... Habis itu saya beli kursi sendiri kemana mana biar bisa duduk (aka sepeda motor).

neofio
20-04-2014, 12:08 AM
setelah tau path nya tersebar, dinda masih belum mundur juga, tetap "menantang"

::ungg::

mirip mobil/motor yg nerobos perlintasan KA (tidak terdengar/pura2 tidak mendengar sirene) pintu perlintasan pertama mobil masih selamat, pintu kedua selamat juga, dan ketiga.....

::ungg::

Alip
20-04-2014, 08:00 AM
setelah tau path nya tersebar, dinda masih belum mundur juga, tetap "menantang"

Tentu saja, dia kecewa dikhianati temen, dan kemudian karena pengkhianatan itu dia di bully oleh seantero jagad maya raya Indonesia yang merasa paling suci sendiri tanpa mau memahami kondisi dari sudut pandang dia ... wajar kalau dia memilih menantang sekeras-kerasnya... emang dunia itu siapa kok merasa punya hak menjadikan dia pesakitan?


mirip mobil/motor yg nerobos perlintasan KA (tidak terdengar/pura2 tidak mendengar sirene) pintu perlintasan pertama mobil masih selamat, pintu kedua selamat juga, dan ketiga.....

::ungg::
Pepatah orang lama, "daripada hidup ditindas massa, lebih baik mati berkalang tanah"

nah tapi itu ada temennya yang ngasih tau bahwa massa sebaiknya jangan dilawan, rugi sendiri. Mundur aja pura-pura minta maap, soalnya hidup ke depan masih lebih penting daripada melawan sekelompok mob yang memuaskan ego-mereka dengan cara menjelekkan orang lain. Jadilah dia minta maap... yang kalo kata Etca, gak tulus...

Begitulah dinamika kejadiannya... ::hihi::

danalingga
20-04-2014, 12:24 PM
Empati memang telah berkurang.
Terutama empati pada Dinda.

choodee
20-04-2014, 12:24 PM
Gw jg paham sih si dinda ini, we are not saints, tp tetep aja dgn marah2 di inet itu sebuah kegoblokan tersendiri, ibarat orang bule putih nyerocos i hate niger di socmed, udah tau manusia itu judgmental sekali, sama seperti dinda yg ngejudge ibu2 hamil pemalas, dia jg bakal dijudge sama manusia lain sebagai org minim empati.

neofio
20-04-2014, 12:57 PM
menurut gw karakter dinda seperti itu, mungkin pembentukan karakter di keluarganya/rumah. Biasanya orang tua akan mengajarkan anaknya tenggang rasa/tolong menolong dan itu sudah ditanamkan sejakusia dini

Saat dia merasa "tercuri" hak2 nya dia langsung curhat, curhat masih wajar, tapi tempatnya yg salah, jangan di sosmed.

Ada beberapa orang saat berada di posisi dinda (saat dinda berada di gerbong KA) dibawah happy aja/"toh gak tiap hari kasih tempat duduk ke ibu hamil"

intinya "TENGGANG RASA"

---------- Post Merged at 11:57 AM ----------

kalo gara2 kasus ini, jangan sampai karir nya/pekerjaan dinda di usik2 (sampai dipecat), kasihan dinda

seperi kasus "pembunuh kucing " yg pasang videonya di socmed

eve
20-04-2014, 01:26 PM
tenggang rasa emang udah luntur sebagaimana lunturnya tata krama di kalangan generasi muda.

Alip
20-04-2014, 01:39 PM
... dan sekarang kita menjadi psikolog yang menganalisa kepribadian Dinda... bahwa dia salah begini begitu karena begini begitu... ::hihi::

Salah gak kalau bilang ke si ibu hamil, "maaf, bu. Tapi saya juga butuh tempat duduk ini. Mungkin ibu bisa minta ke orang lain. Saya yakin banyak yang bersedia memberi tempat duduk mereka." Sopan dan sesuai tata krama ...
::ungg::

neofio
20-04-2014, 03:09 PM
... dan sekarang kita menjadi psikolog yang menganalisa kepribadian Dinda... bahwa dia salah begini begitu karena begini begitu... ::hihi::

Salah gak kalau bilang ke si ibu hamil, "maaf, bu. Tapi saya juga butuh tempat duduk ini. Mungkin ibu bisa minta ke orang lain. Saya yakin banyak yang bersedia memberi tempat duduk mereka." Sopan dan sesuai tata krama ...
::ungg::
Alip

::hihi:: psikolog cap Google,

karena ini di forum "Ibu, Anak dan Keluarga", yg bisa dibahas ini itu ::hihi::, tadinya mau dibahas juga soal pelayanan KA, tapi salah kamar.

bagus tuh kata alip dengan inisiatif "maaf, bu..... " tegas dan sopan :-bd

lebih bagus lagi kalo minta tempat duduk yg di pake masinis ::ngakak2::


saya belum pernah naik KRL di Jabodetabek, rata2 berapa lama perjalan KRL atau yg paling lama n ditambah berhenti dia tiap stasiun ?

Alip
20-04-2014, 03:24 PM
^ entah sekarang, tapi saya dulu naik dari Bogor ke Dukuh Atas makan waktu satu jam. Istri naik sampai Jakarta Kota (jarak terjauh saat itu sebelum ada commuter line) butuh satu jam dengan kereta Ekspress yang hanya berhenti di beberapa stasiun, dan sekitar dua jam kurang kalau pakai ekonomi. Dan istri sampai dua kali berstatus ibu hamil ketika naik kereta-kereta tersebut.

Kami sebenarnya tinggal di Depok, tapi mengingat istri yang hamil dan harga dirinya terlalu tinggi untuk minta tempat duduk, kami naik kereta subuh dulu ke Bogor, dari sana kami duduk manis berdua sampai ke tujuan masing-masing.

Waktu tempuh bukan satu-satunya faktor, tapi penuh sesaknya itu. Saya sendiri lebih memilih repot ke Bogor ketimbang harus ikut-ikutan jadi bandeng presto. Sementara buat ibu hamil, ya jelas bahaya sekali kalau nggak duduk...

cuma sih... saya gak pernah ketemu tuh ibu hamil yang gak kebagian duduk. Pasti ada yang ngasih. Sebaliknya, saya juga ketemu orang-orang yang menolak memberikan tempat duduknya ke si ibu hamil tanpa pernah jadi masalah, karena ada orang lain yang mau ngasih.


***

Ajaran orang tua is one thing, tapi nyatanya Dinda sudah bersikap begitu... jadi ya faktor itu given, tidak menambah informasi berguna buat kita...::ungg::

neofio
20-04-2014, 03:44 PM
saya lebih banyak pake bis damri waktu kuliah, bis damri jurusan bandung-jatinangor, mugkin (lupa2) belum pernah lihat ibu hamil di bis



Orang tua harus terlibat/pengawasan saat anak nya mulai mempunyai akun di socmed, semacam Parental Guidance

kalo lihat path nya dinda, setelah dinda posting "curhat di KRL" respon pertama dari follower yg ngasih koment, ada sedikit "ngomporin"/di provokasi, ceritanya akan lain bila koment/respon pertama saran yg lebih membangun/nasihat yg bijak

mungkin gak ada post dari dinda berikut2nya, terutama yg ini :

https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/t1.0-9/10255300_10202432573950034_6937997448896591763_n.j pg

komentar yg :"semoga tu anak nanti lahir gak nyusahin juga.... "

::arg!::

Alip
20-04-2014, 03:59 PM
Dinda itu bukannya udah karyawati (gak ngikuti ceritanya), masak masih perlu parental guide?

Postingan ngompori macam itu ya wajar, itu namanya dukungan sosial. Nggak jelek juga kok, fenomena kayak gitu wajar terjadi di lingkungan teman-teman dekat. Coba kita cek lingkaran pertemanan masing-masing, pasti ada deh dialog-dialog kompor yang entah serius entah tidak, adalah pelumas dalam kehidupan pertemanan. Walo memang bukan untuk konsumsi orang-orang di luar lingkaran.

Makanya masih geleng-geleng kepala sama si Sengkuni yang menikam Dinda dari belakang.::arg!::


komentar yg :"semoga tu anak nanti lahir gak nyusahin juga.... "

::arg!::

ya baguslah do'a-nya. Di mana-mana semua orang tua berdoa semoga anak yang dikandung bisa lahir tanpa nyusahin... gak pake sungsang, gak pake cesar, gak pake inkubator, gak pake ... apa lagi ya?
::hihi::

neofio
20-04-2014, 04:14 PM
parental guidance bukan untuk dinda

::hihi::

psikolog mode ON

"semoga tu anak nanti lahir gak nyusahin juga.... " + "gara ibunya sering nyusahin orang.."

:ngopi:

analisa saya, kata "sering".

apa tiap ibu hamil selalu minta tempat duduk ke dinda?
setiap ibu hamil yg masuk ke gerbong bakal sering nyusahin orang2 ?


hal sepele masalah tempat duduk, begitu aja kok repot B-)

Alip
20-04-2014, 04:47 PM
"semoga tu anak nanti lahir gak nyusahin juga.... " + "gara ibunya sering nyusahin orang.."

:ngopi:

analisa saya, kata "sering".

apa tiap ibu hamil selalu minta tempat duduk ke dinda?
setiap ibu hamil yg masuk ke gerbong bakal sering nyusahin orang2 ?
Psikolog Mode: ON jugak ::hihi::
Penggunaan kata "sering" adalah bagian dari tata bahasa emosional yang menyangatkan... konon sering digunakan oleh cewek ketika sedang emosi tinggi, yang dengan mudah bisa disangkal dengan, "coba tunjukkin statistiknya" :mrgreen:... tentu saja tidak produktip bila digunakan bertengkar...
::ngakak2::


hal sepele masalah tempat duduk, begitu aja kok repot B-)
Tepat sekali... sungguh keterlaluan yang mem-bully Dinda cuma karena masalah tempat duduk... ::bye::

neofio
20-04-2014, 05:01 PM
emang om alip, gak adil

sudah terlanjur mau gimana lagi,


perumpaman saya :

dinda dan semua penumpang KRL seperti berada di sel tahanan yg berkapasitas 10 orang tapi diisi oleh 30 orang !!! pengap, sempit, kotor, bau, di dingding sel banyak photo artis bollywood jadul

danalingga
20-04-2014, 05:30 PM
Temen2 kantor komentarnya mengenai isu Dinda ini
pas pertama kali meledak malah gini:


Makanya cewek kalo udah nikah jadi ibu rumah tangga aja.

Nah, lho. ::hihi::

choodee
20-04-2014, 06:27 PM
neofio parental guidance untuk anak2 nya di socmed, bakalan teramat susah, jangankan untuk ortu si dinda yg umurnya udah ga muda lagi, ortu2 yg anaknya masih abg aja banyak yg gaptek, apalagi buat ortu2 yg umur anaknya udah di atas 20an.

Masalah minim empati, bukan cmn dinda aja kali, kalo dr kesaksian pengguna krl, banyak pan yg pura2 ga liat si bumil dan ga mau kasi tempat, cmn dinda dodolnya ya dia cuap2 di socmed yg dia kira socmed private

Masalah curcol di socmed itu jg bukan cmn dinda, curcol di socmed sama curcol di satu ruangan berisi teman2 kita kurang lebih sama, bedanya kecepatan cerita going viral kalo sampai ada teman yg backstabbing cerita, jauh lebih cepat kalo curcol di socmed, kalo curcol di kantor paling banter yang tau sampai kantor sebelah aja ;D

kandalf
20-04-2014, 06:34 PM
Dinda itu bukannya udah karyawati (gak ngikuti ceritanya), masak masih perlu parental guide?


Yup. Dinda itu diduga karyawati salah satu bank yang berlokasi di daerah Sudirman, kuliah di salah satu perguruan tinggi ternama di Jakarta, angkatan 2000-an.

neofio
20-04-2014, 08:17 PM
@neofio (http://www.kopimaya.com/forum/member.php?u=2140) parental guidance untuk anak2 nya di socmed, bakalan teramat susah, jangankan untuk ortu si dinda yg umurnya udah ga muda lagi, ortu2 yg anaknya masih abg aja banyak yg gaptek, apalagi buat ortu2 yg umur anaknya udah di atas 20an.

Masalah minim empati, bukan cmn dinda aja kali, kalo dr kesaksian pengguna krl, banyak pan yg pura2 ga liat si bumil dan ga mau kasi tempat, cmn dinda dodolnya ya dia cuap2 di socmed yg dia kira socmed private

Masalah curcol di socmed itu jg bukan cmn dinda, curcol di socmed sama curcol di satu ruangan berisi teman2 kita kurang lebih sama, bedanya kecepatan cerita going viral kalo sampai ada teman yg backstabbing cerita, jauh lebih cepat kalo curcol di socmed, kalo curcol di kantor paling banter yang tau sampai kantor sebelah aja ;D

mungkin anak jaman sekarang menganggap orang lain (temannya) di socmed yg lebih peduli/lebih dianggap ortu/lebih didengar.
ada yg curhat di socmed sampe ada yg unggah video kimcilnya di kelas

::ngakak2::
kata etca permintaan maafnya terlihat gak tulus, masa sih
kalo lisan, bisa dilihat dari mimik wajah atau intonasi suara, tapi ini permintaan maaf di posting, ilmu saya masih dangkal dalam hal

"Mengenal karakter berdasarkan tulisan di dunia Socmed"

::ngakak2::

Alip
20-04-2014, 08:22 PM
Temen2 kantor komentarnya mengenai isu Dinda ini
pas pertama kali meledak malah gini:


Makanya cewek kalo udah nikah jadi ibu rumah tangga aja.

Nah, lho. ::hihi::
Ato suaminya nemenin di kereta, atao nyupirin bolak-balik ke kantor...
Lah itu suami kudu bertanggung jawap donk ... ::elaugh::


sudah terlanjur mau gimana lagi,
Kita gak usah ikutan...



perumpaman saya :

dinda dan semua penumpang KRL seperti berada di sel tahanan yg berkapasitas 10 orang tapi diisi oleh 30 orang !!! pengap, sempit, kotor, bau, di dingding sel banyak photo artis bollywood jadul

Itulah kenyataan bahwa manusia adalah bagian dari sistem, dan bertindak sebagai bagian dari lingkungan. Manusia cenderung menjadi lebih agresif ketika berada dalam kepadatan tinggi... itu sudah fitrah otak kita, lepas dari apapun yang dididikkan oleh orang tua. Saya sendiri berusaha untuk jadi manusia baik-baik, tapi kalo nanti beneran terjadi apocalypse dan kita kembali ke jaman barbar... saya akan ikut jadi barbarian yang tidak sungkan membelah kepala orang lain menggunakan kapak, demi melindungi keluarga dan mungkin komunitas kecil saya yang tersisa... (and I may even enjoy it :luck:)

Dinda berada pada sistem yang tidak menguntungkan, dan menurut saya dia sudah berusaha bagaimana caranya supaya bisa survive dalam kondisi itu. Seperti juga ribuan manusia lain yang terlibat di KRL, dia berusaha membuat dirinya lebih nyaman... dan kalo bisa jangan terus-terusan mengalami kondisi itu. Nah, ada saat-saat ketika dia kelepasan... manusiawi banget...

Tapi ya itu, kayak katanya choodee... dia kelepasan di tempat yang tidak menguntungkan...

neofio
20-04-2014, 08:38 PM
kalo om Alip, misalnya bersama istri yg lagi hamil, masuk k KRL yg penuh semua tempat duduk penuh, om alip bilang gini di dlm krl :

"istri saya sedang hamil, mohon tempat duduk untuk istri saya"

::hihi::

boleh lah sambil nunjukin tato om alip yg sangar

::ngakak2::mudahan2 si ibu yg dimaksud dinda, mempunyai anak yg sholeh, atau tampan/cantik

saya doakan setalh kasus ini dinda, karir nya tetap sukses, mempunyai masa depan yg cerah, pasti dia punya cita2/keinginan, buat apa dia bagun pagi2 untuk berangkat kerja, karena dinda ingin merubah nasibnya.

choodee
20-04-2014, 08:45 PM
Sebenarnya sih gw lebih liat ke kasus orang2 sini yang ga siap dengan kemajuan IT, berapa banyak kasus "mulutmu harimaumu" di socmed. Kasus "pamer tawuran", "pamer bunuh kucing", kayaknya masih ada lagi cmn gw lupa ;D

Gw sampai mikir kayaknya kebanyakan orang sini nganggep, krn org2 yg di socmed itu yg ngefollow cmn circle nya aja, jd serasa ngobrol sama sesama teman2 aja, pdhl gaak ;D menyepelekan betapa gampangnya sekarang informasi tersebar.

Yg kayak gini bukan cuman di indo aja, di amrik pernah kan seorang PR cewe update status twitter berdoa semoga ga tertular aids pas sebelum dia berangkat ke afrika, betapa syoknya dia pas mendarat di afrika namanya jadi trending topic dunia dan email dampratan dr perusahaannya ;D

Berdoa aja bosnya si dinda ini bukan ibu2 yang lagi hamil ;D tapi kalo kerja di bank bukannya hrd nya ketat yak, teman gw aja selingkuh ditegor ama hrd banknya, apalagi ini namanya tercoreng dan jadi bahan bully seantero indonesia.

Alip
20-04-2014, 08:48 PM
Saya sih gak perlu bilang apa-apa... begitu sebelah kaki naik ke gerbong, langsung gerbongnya jadi kosong...
:cool:

kupo
20-04-2014, 08:52 PM
Mungkin dinda menulis di sosmed untuk mengeluarkan uneg-unegnya saja pada saat itu.. , kita tidak tahu, .... bisa saja sebelum ini dinda sering memberikan tempat duduknya juga buat orang lain yg membutuhkan .... entahlah.... kl hanya melihat dari peryataan di sosmed itu saja saya kira tidak cukup untuk tahu bagaimana dinda yg sesungguhnya dan menghakimi dia.....

Kl menurut saya, seharusnya dr pihak pengelola angkutan umum yg lebih bertanggung jawab untuk menyediakan tempat khusus bagi ibu hamil, orang tua, orang cacat, atau siapa saja yg seharusnya diberi prioritas.

Just my 2cent...::ungg::

choodee
20-04-2014, 09:44 PM
Udah yuk makanya, pindah kerja ke kalimantan aja, ga ada namanya kereta api atau bus dalam kota, ga ada juga istilah bangun jam 5 klo maw ngabsen jam 8 ::hihi::

kandalf
21-04-2014, 10:20 AM
kalo om Alip, misalnya bersama istri yg lagi hamil, masuk k KRL yg penuh semua tempat duduk penuh, om alip bilang gini di dlm krl :

"istri saya sedang hamil, mohon tempat duduk untuk istri saya"

::hihi::

boleh lah sambil nunjukin tato om alip yg sangar

::ngakak2::


Saya sih gak perlu bilang apa-apa... begitu sebelah kaki naik ke gerbong, langsung gerbongnya jadi kosong...
:cool:

Om Alip tinggal menunjukkan isi tas-nya saat sebelah kaki naik ke gerbong. Para penumpang lasung menyingkir ke gerbong sebelah.

GiKu
21-04-2014, 10:50 AM
Kl menurut saya, seharusnya dr pihak pengelola angkutan umum yg lebih bertanggung jawab untuk menyediakan tempat khusus bagi ibu hamil, orang tua, orang cacat, atau siapa saja yg seharusnya diberi prioritas.

Just my 2cent...::ungg::

di KRL sudah diterapkan, ibu hamil, bawa anak kecil, orang jompo, orang dg kebutuhan khusus
di angkot juga, yg cantik duduk di sebelah supir

Alip
21-04-2014, 10:53 AM
Om Alip tinggal menunjukkan isi tas-nya saat sebelah kaki naik ke gerbong. Para penumpang lasung menyingkir ke gerbong sebelah.
penumpang kereta sekarang ini memang takut sama laptop :mrgreen:

yanwok
21-04-2014, 12:36 PM
Kalau yang curhat + ngomel ini dimaki-maki sama ibu hamil yang minta tempat duduk, wajar kalau dia ngoceh...

Kalau cuma menuangkan pendapat bahwa lebih baik ibu hamil itu naik kereta lebih pagi, bukan begitu bentuk kalimatnya. Mungkin bisa dibuat "Tips mendapat tempat duduk di KRL Commuter Line"

tuscany
21-04-2014, 07:38 PM
Makanya masih geleng-geleng kepala sama si Sengkuni yang menikam Dinda dari belakang.::arg!::


Do not feed para sengkuni. Yang nggak kalah parah menurut saya yang ngasi tips pura2 tidur kalo ada ibu hamil.

Yang nge bully mah, ya mumpung ada kesempatan untuk merasa lebih baik.

serendipity
21-04-2014, 08:56 PM
Gw sih fokusnya bukan pada masalah ngasih bangku ama ibu2 hamil apa enggak.....

Cuma mikirnya ini yg screen capture pasti orangnya iseng plus pendendam. Gak jelas juga siapa, tapi kalo niat banget sebenernya bisa di telusurin. Secara path itu cuma beberapa orang aja kan yg bisa liat status kita ::hihi::

neofio
21-04-2014, 09:04 PM
https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc3/t1.0-9/10255300_10202432573950034_6937997448896591763_n.j pg

lucu komennya teman dinda2, emak2 rempong dibawa

::hihi::

tuh cw aja males di gerbong cw, kalo cwo2 malesnya di gerbong mana ?


::ngakak2::

"selamat hari kartini, untuk dinda dkk"

serendipity
21-04-2014, 09:08 PM
Jadi inget kata temen kantor yg cowok, dia bilang cewe biasanya suka di gerbong universal a.k.a cowo cewe kalo gerbong cewe udah banyak yg duduk disana.
soalnya di gerbong cowok, biasanya sik... cowok2 suka kasian ama cewek yg berdiri

Ronggolawe
21-04-2014, 10:09 PM
siapapun harusnya mentaati peraturan bahwa Prio
ritas bangku di Angkutan Umum adalah untuk Perem
puan Hamil, Lansia dan Orang Cacat.

jadi kalau loe ngga lagi hamil, ngga lagi cacat dan be
lum lansia, sebaiknya segera berdiri menawarkan bang
ku loe, kalau ada wanita hamil, lansia atau orang ca
cat yang berdiri.

Itu peraturannya!

eve
21-04-2014, 11:05 PM
Yang kebangetan sebenernya sih orang2 yang suka bikin hamil. Udah menghamili, bikin hamilnya hasil kerjasama berdua, napa giliran repot (read : hamil), cuma si ibu yang ngerasain? Yang bikin hamil mana? Tanggung jawab kek... Antar yang dihamili berangkat kerja, kalau naik kereta, bawain kursi lipat, kalau gak, usahain orang hamil di sekitaran rumah aja, gak perlu berdesak2an di kendaraan umum... Kalau belum bisa tanggung jawab, jangan menghamili anak orang. #mencercau

yanwok
22-04-2014, 08:05 AM
siapapun harusnya mentaati peraturan bahwa Prio
ritas bangku di Angkutan Umum adalah untuk Perem
puan Hamil, Lansia dan Orang Cacat.

jadi kalau loe ngga lagi hamil, ngga lagi cacat dan be
lum lansia, sebaiknya segera berdiri menawarkan bang
ku loe, kalau ada wanita hamil, lansia atau orang ca
cat yang berdiri.

Itu peraturannya!

Cuma selagi ada lelaki yang duduk, mending minta tempat duduknya ke lelaki...
Kecuali emang gerbong khusus perempuan, ya memang harus ngalah...
Dulu kalau naik busway akan dengan senang hati memberikan bangku ke cewe....................asal cantik...........Toh abis kasih tempat duduk kita berdiri persis di depannya, jadi bebas ngeliatin cantiknya........ ::cabul::

Ronggolawe
22-04-2014, 11:22 AM
kekeke.... :)

kupo
22-04-2014, 12:23 PM
susah nya jadi cowo, walaupun misal baru ga enak badan, atau kecapean setengah mati.. ga ada yg merasa harus kasi tempat duduknya... ::grrr::

Ronggolawe
22-04-2014, 01:16 PM
tinggal duduk menjelepok saja di lantai Kereta/Bis :)

Casanova Love
22-04-2014, 01:24 PM
Soalnya diajarkan normatif bdsk kultur bhw mberi duduk pd wanita, orang hamil maupun orang renta adalah perbuatan yg baik.

Makanya ktika ada komentar pedas menentang praktek normatif ini, maka muncullah reaksi yg juga pedas utk counter komentar tsb, walaupun orang-orang yg bkomentar belum tentu adalah pelaksana dari norma tsb.

Saya sndiri ktika naek bus dan mlihat ada prempuan dan orang tua, belum tentu saya akan mberi duduk.
Tnyata juga banyak pnumpang lain yg mbiarkan prempuan, orang tua dan anak-anak utk berdiri saja.

Saya bukan pelaksana dari norma itu, tp saya pun tidak terang-terangan mlawan norma itu krn society akan mbrikan reaksi pedas atas perlawanan tsb, unless saya udah siap beroposisi dan mpertahankan oposisi itu (serta angkat kata-kata mlawan kemunafikan).

Ronggolawe
22-04-2014, 02:21 PM
jah.... kemunafikan?

alasan halus pelaku keburukan.... jadi lebih baik
berlaku buruk asal tidak munafik :)

neofio
22-04-2014, 02:59 PM
penumpang kereta sekarang ini memang takut sama laptop :mrgreen:

saya kira isinya peralatan santet

::hihi::

red>,<hair
22-04-2014, 05:58 PM
jd inget pas d kereta jelas2 itu ada tulisan plus gambar klo gerbongnya khusus buat wanita tp ada juga bapak2 yg d situ

yanwok
22-04-2014, 06:04 PM
^

Kalau memang gerbong laki-laki penuh, dan gerbong khusus wanita kosong, susah juga melarangnya...

choodee
22-04-2014, 07:35 PM
Iya kenapa yg nentang dibilang munafik %heh

Buktinya masih ada yg ngasi tempat duduk kan.

234
23-04-2014, 01:08 AM
jd inget pas d kereta jelas2 itu ada tulisan plus gambar klo gerbongnya khusus buat wanita tp ada juga bapak2 yg d situ
Kalau memang gerbong laki-laki penuh, dan gerbong khusus wanita kosong, susah juga melarangnya...
Setahuku itu udah ndak terjadi pada KRL Jabodetabek yg sekarang soale tiap gerbong wanita selalu dijaga oleh petugas KAI (perempuan). Saya sering mendapati gerbong wanita yg kosong melompong khususnya untuk KRL terakhir yg berangkat dr stasiun Kota jam 23:35. Yg kadang saya ndak habis pikir, kadang ada aja penumpang wanita yg jalan2 di gerbong umum nyari tempat duduk dgn gaya "intimidatif" menatap tajam setiap penumpang (duduk dan laki2) yg dilewatinya se-olah2 sdg menuntut haknya untuk duduk, sedangkan jelas2 di gerbong wanita masih ada tempat duduk kosong. ::doh:: *memang niat mau mejeng kali yak*

Kalo di gerbong umum sendiri memang disediakan tempat duduk prioritas untuk "wanita hamil atau bawa anak kecil, penyandang cacat dan lansia". Dan sampe sekarang masih jadi pemandangan yg "biasa" tempat2 tsb diduduki oleh "bapak2 kemayu (meskipun fisiknya kekar)". Pura2 tidur, muka dilipet sok serius, pokoke jgn harap lihat orang2 tsb lagi senyum, kayaknya urat senyumnya memang udah putus. ::arg!::

Tapi memang sih, menurutku, jumlah tempat duduk prioritas terlalu banyak untuk setiap gerbongnya. Gerbong yg kebetulan pas lagi saya naiki saat ini kapasitas total 64 tempat duduk, 16 diantaranya adalah tempat duduk prioritas. Rasio 25% menurutku memang kebanyakan shg kalo jam2 sepi saya masih sedikit bisa memaklumi dgn ulah para "bapak2 kemayu".

***
Kalo ttg penumpang wanita hamil, selama ini saya malah belum pernah nemu ada wanita hamil dibiarkan berdiri apalagi kalo jelas2 memang terlihat sedang hamil (besar). Selalu aja masih ada orang yg mau menawarkan tempat duduknya untuk si wanita hamil tanpa diminta. Itu juga berlaku untuk penumpang yg jelas2 terlihat sbg penyandang cacat atau lansia yg terlihat udah renta. Masih banyak kok, bahkan menurutku masih terhitung mayoritas, adanya "orang baik" di KRL.

Tapi entah juga kalo untuk KRL di jam2 sibuk saya ndak tahu, soale saya selama 6bln terakhir jadi pengguna KRL selalu naik bukan di jam2 padat, berangkat paling cepet KRL jam 11 dari nDepok dan pulang paling cepet dari stasiun Kota jam 22:30 bahkan seringnya KRL terakhir jam 23:35. Hampir selalu dapet duduk bahkan bisa benar2 (bukan pura2) tertidur. Ini aja nulisnya pas lagi di KRL. :mrgreen:

Dan setidaknya, menurutku, kondisi KRL "commuter line" sekarang udah jauh lebih baik dibandingkan dulu waktu pedagang dan pengamen masih bebas berkeliaran di kereta. Kalo jaman itu saya selalu menghindari naik KRL, hanya sekali dua kali aja saat lagi benar2 terpaksa.

:ngopi:

Ronggolawe
23-04-2014, 03:15 PM
si Dinda kesel Pa'De, dia ngantri dari jam 5 subuh da
pat duduk, sedang di ibu Hamil datang telat, eh dita
warin duduk ama Cowo kece nan jentelmen :)

234
23-04-2014, 07:14 PM
Kalo menurut itunganku, ini itungan agak2 spekulatif soale saya ndak tahu persis kondisi KRL di pagi hari saat padat2nya, tanpa harus dateng terlalu pagi dan ndak usah wanita hamil, asalkan penumpang wanita mau ambil gerbong umum (bukan khusus wanita) dan mau cuek sengaja bergelayutan didepan "bapak2 kemayu" yg duduk di tempat prioritas sambil bergaya agak intimidatif berani adu mata, saya yakin peluang untuk bisa duduk sangat besar. Atau minimal itu akan memberikan efek salting bahkan efek jera buat para "bapak2 kemayu" yg seenaknya mengambil sesuatu (tempat duduk) yg jelas2 bukan haknya.

Atau coba kita pake itung2an peluang berikut ini... :)

Dlm setiap rangkaian KRL rata2 terdiri 10 gerbong, 2 diantaranya gerbong cewek. Artinya jatah tempat duduk wanita 20%.

Lalu dari 8 gerbong umum, 25% untuk prioritas. Artinya 20% (80x25%) dari total gerbong adalah jatah prioritas.

Maka hasil rasio totalnya: 20% jatah wanita, 20% jatah prioritas (hamil, anak, cacat, lansia) dan HANYA 60% jatah untuk laki2 "normal" (bukan "kemayu").

Lalu katakanlah misalnya pada jam2 sibuk total penumpang jumlahnya 2x lipat (CMIIW) dari kapasitas total tempat duduk. Dus, sisa jatah wanita+prioritas tinggal 20% (1/2 dari 40%). Plus ditambah misalnya 5% penumpang laki2nya jentelmen yg dgn sukarela mau ngasih tempat duduk. Berarti total jenderal ada 25% peluang bagi wanita+prioritas untuk bisa duduk di KRL.

Lalu berapakah rasio perbandingan antara jumlah penumpang "laki2" vs "wanita+prioritas" secara riil?

Saya ndak punya data statistiknya, tapi scr intuitif aja, CMIIW, saya kok masih yakin (setengah yakin sih) rasio penumpang wanita+prioritas kurang dari 25% of total 100% pengguna KRL. Dus ini artinya, wanita+prioritas seharusnya semua dapat tempat duduk di KRL. :)

Note: Itung2an saya diatas jelas gugur jika "bapak2 kemayu" dimasukkan juga sbg paramater dlm perhitungannya. :mrgreen:

:ngopi:

---------- Post Merged at 06:14 PM ----------

BTT tentang "penumpang wanita hamil"... :)

Berdasarkan hasil itung2an "mistik" diatas, secara rata2 mungkinkah ada 25% dari seluruh penumpang KRL adalah wanita hamil? Kalo menurutku itu sangat mustahal. :mrgreen:

Dus artinya, menurutku kebangetan banget kalo sampe ada wanita hamil yg ndak dapat tempat duduk di KRL.

Dan kalo kembali ke kasus Dinda, saya setuju dgn Kang Ronggo, itu tidak lebih daripada sekedar sikap jeles, jengkel n kesel aja dari si Dinda melihat orang lain (wanita hamil) mendapatkan "hak lebih" dibandingkan dgn dirinya.

Itu aja sih sisi yg saya sayangkan dari sikap si Dinda. Tapi kalo scr umum sih, sikap Dinda masih jauuuh lebih baik dibandingkan "bapak2 kemayu" atau siapapun yg suka seenaknya mengambil sesuatu yg jelas2 bukan menjadi haknya.

:ngopi:

mbok jamu
23-04-2014, 07:16 PM
Ngomong-ngomong, emang kenapa kalau si Dinda berdiri di KRL? Mati?

Di kereta duduk lalu di kantor seharian juga duduk, apa ndak pegel?

tuscany
23-04-2014, 08:14 PM
Mending semuanya siap2 bawa kursi lipat sendiri. well prepared gitu loh. jadi nggak sampe heboh se nusantara gara2 ibu hamil dan kursi KRL.

Porcelain Doll
26-04-2014, 12:45 PM
g kadang suka ragu klo mau ngasih tempat duduk buat ibu2 gitu
ngeliat perutnya kayanya hamil....tapi kalo ternyata ga hamil gimana
nanti dibilang ga sopan lagi nuduh orang hamil ::ungg::

btw...selama ini sih ga pernah ngeliat ibu2 hamil ga dapet tempat duduk
biasanya always dapet...
kadang g juga bisa terlewat ngasih kalo misal lagi ga aware sama sekeliling atau nyaris tertidur karena cape