PDA

View Full Version : Tintin (komik)



kupo
05-03-2014, 01:29 PM
http://1.bp.blogspot.com/_FVXCQBs2iUU/TBTUsZftbRI/AAAAAAAADII/DK4-1MHE7pU/s1600/Tintin.jpg


Petualangan Tintin (bahasa Perancis: ''Les Aventures de Tintin et Milou'') adalah serial komik yang diciptakan oleh Hergé, seorang artis dari Belgia. Hergé adalah pseudonim dari Georges Remi (1907–1983) yang dituliskan menjadi RG (dibaca sebagai Hergé dalam bahasa Perancis). Serial ini pertama kali muncul dalam bahasa Perancis sebagai lampiran bagian anak-anak dari koran Belgia, Le Vingtième Siècle pada tanggal 10 Januari 1929. Petualangan Tintin sendiri menampilkan beberapa pemain yang saling melengkapi satu sama lainnya. Dari tahun ke tahun, serial ini menjadi bacaan favorit dan bahan kritikan dari para kritikus selama lebih dari 70 tahun.


http://www.belgiumtheplaceto.be/photos/herge_066.jpg
Herge


Tokoh utama dari serial ini adalah seorang wartawan Belgia muda dan pengembara bernama Tintin. Sejak kemunculannya pertama kali, ia telah ditemani oleh seekor anjing jenis fox terrier yang bernama Milo (dalam bahasa Perancis, namanya adalah Milou, dan dalam terbitan indonesia diberi nama snowy). Dalam kisah selanjutnya dimunculkan beberapa pemain tambahan seperti Kapten Haddock, yang terkenal dengan sumpah serapahnya, namun dia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kepelautan dan asas kesetaraan. Kemudian ada juga Profesor Lakmus / Calculus (Professeur Tournesol) yang sangat cerdas namun memiliki masalah dengan pendengarannya. Dan tak lupa karakter Dupont dan Dupond ((Inggris) Thomson dan Thompson dalam bahasa Inggris), detektif kembar yang sangat tidak kompeten.

Dengan keberhasilan serial ini, komik tersebut dikumpulkan menjadi suatu album petualangan (23 secara keseluruhan dan ditambah satu album yang masih berupa sketsa, Tintin dan Alph-Art), yang berhasil dan telah diadaptasi ke dalam bentuk film dan teater. Komik ini adalah salah satu komik Eropa yang sangat terkenal pada abad ke-20. Sudah lebih dari 200 juta bukunya diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa.

Serial komik ini sangat digemari karena gaya gambarnya yang bersih tetapi ekspresif (gaya Hergé yang disebut ligne claire) dan didasarkan pada riset yang mendalam oleh pengarangnya yang terbagi atas aliran: petualangan dengan elemen fantasi, misteri, politik dan sains fiksi. Kisah Tintin juga selalu menampilkan humor slapstick yang mengomentari tentang politik dan budaya pada suatu negara atau suatu masa.

Latar Belakang:
Tintin adalah seorang wartawan, dan Hergé hampir selalu mempergunakan karakter tersebut di dalam setiap cerita-cerita petualangan karyanya. Seringkali cerita tersebut terjadi pada masa-masa ketika ia masih bekerja sebagai seorang wartawan pula (yang paling mudah dikenali adalah Bolshevik yang terjadi di Rusia and Perang Dunia Kedua) dan beberapa kali belum terjadi ketika cerita tersebut dituliskan (salah satunya adalah Perjalanan ke Bulan. Hergé juga menciptakan suatu dunia tersendiri untuk Tintin yang merupakan gambaran secara komik dari dunia aslinya yang diambil dari foto arsip miliknya.

Walaupun komik petualangan Tintin bersifat "formulaic" - menampilkan suatu cerita misteri namun dapat diselesaikan dengan baik dan dapat diterima oleh akal logika - Hergé juga membumbui komiknya dengan bumbu-bumbu humor khas dirinya. Racikan humornya tersebut dapat diprediksi sebelumnya, namun dilakukan dengan cara yang elegan sehingga membuat para pembaca larut dalam ceritanya. Rumusan bumbu seperti ini bisa juga ditemui dalam komik strip Peanuts dan The Three Stooges. Hergé juga sangat paham dengan beberapa gaya dalam komik strip, khususnya yang dikenal dengan nama "pacing", suatu teknik penulisan cerita yang bisa ditemui di salah satu serial ini yaitu Permata Castafiore, di mana dalam cerita tersebut terlihat seolah ada suatu peristiwa yang sangat besar namun sebenarnya tidak terjadi apa-apa.

Pada awalnya, Hergé banyak melakukan improvisasi dalam penulisan serial ini, di mana hampir selalu Tintin dapat keluar dari masalah sesulit apa pun yang akan menimpanya. Sampai akhirnya dia, Hergé, tergerak untuk melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu sebelum memulai cerita dan merencanakan dengan baik alur ceritanya. Hal ini dia lakukan setelah menyelesaikan seri Cerutu Sang Firaun.

Usia Tintin juga tidak pernah secara akurat diungkapkan. Tokoh ini digambarkan sebagai seorang 'dewasa' di dalam penggambarannya di film DVD, dan juga dirujuk sebagai 'bocah' beberapa kali dalam acara-acara televisi. Dalam serial film kartun yang dibuat berdasarkan buku-buku komiknya, sebuah potongan episode Rahasia Unicorn yang menunjukkan paspor Tintin memperlihatkan bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 1929 (tahun pertama kemunculan buku komiknya). Dorongan untuk melakukan ini (riset yang mendalam dan merencanakan alur ceritanya), datang dari Zhang Congren, seorang siswa dari China, yang ketika mendengar bahwa Hergé akan mengirim Tintin ke China dalam petualangan berikutnya, memintanya untuk tidak menampilkan gambaran umum orang-orang Eropa, yang salah tentang China pada waktu itu. Hergé dan Zhang, saling bahu membahu dalam menciptakan serial berikutnya Lotus Biru, di mana para kritikus memujinya sebagai masterpiece-nya yang pertama.

Bentuk penulisan komik berbeda yang ditampilkan oleh Hergé juga banyak terilhami dunia di luar dirinya. Perang Dunia kedua dan pendudukan Belgia oleh Hitler dengan bala tentaranya membuat pembredelan atas surat kabar di mana serial Tintin ini dimuat. Pekerjaannya terhenti pada cerita Negeri Emas Hitam, dan albumnya yang berjudul Tintin di Amerika dan Pulau Hitam dibredel oleh rezim Nazi, yang khawatir akan pengaruh Amerika dan Inggris pada kedua cerita tersebut, di mana kedua negara tersebut adalah musuh besarnya. Namun di luar itu Hergé masih dapat menerbitkan dua buah buku melanjutkan dua seri petualangan lainnya dalam surat kabar yang dikontrol secara ketat oleh rezim Nazi.

Selama dan sesudah pendudukan Belgia oleh Nazi, pekerjaan Hergé dituduh sebagai kaki tangan musuh, dikarenakan rezim Nazi melakukan kontrol yang teramat ketat akan surat kabar yang boleh beredar di Belgia (Le Soir - pada masa itu), sehingga dia pernah beberapa kali ditanyai secara mendalam sesudah perang dunia kedua selesai. Dia menyampaikan bahwa pada dasarnya dia hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya saja sebagai penulis cerita komik sebagaimana layaknya tukang batu ataupun tukang kayu. Pada kurun waktu ini, tidak sebagaimana umumnya hasil karya-karya sebelum dan sesudahnya, hasil-hasil karyanya memiliki sikap politis yang netral sehingga yang tercipta hanyalah karya-karya klasik seperti Rahasia Unicorn dan Harta Karun Rackham Merah. Namun karyanya yang berjudul Bintang Misterius/bintang jatuh menggambarkan perasaannya akan ketidakpastian suasana ketika itu.

Dikarenakan kekurangan kertas yang tersedia di Belgia setelah Perang Dunia kedua, memaksanya untuk juga menyesuaikan bentuk dari serial ini. Hergé biasanya membiarkan jumlah halamannya sepanjang yang diperlukan oleh ceritanya, dan penerbitnya Casterman memintanya membuat cerita ini dalam ukuran yang kecil dan tidak lebih dari 62 halaman. Dia juga mulai untuk memiliki pembantu dalam proses pembuatan cerita ini (sepuluh buku yang diterbitkannya dibuat oleh dia dan istrinya sendiri), dan dia juga membangun suatu studio untuk pembuatan cerita ini.
Hergé berfoto bersama dengan patung setengah badan Tintin sekitar tahun 1975.

Penambahan warna dalam cerita-ceritanya membuatnya karya-karyanya lebih baik lagi. Penggunaan warna yang dilakukannya bahkan jauh lebih maju daripada komik-komik Amerika pada masa itu, dengan proses pembuatan yang terbaik di mana memakai teknik yang disebut sebagai four printing sides dan suatu pendekatan secara sinematografi atas tata cahaya yang ada. Hergé dan studionya dapat mengisi hampir separuh atau lebih, dari halamannya dengan gambar, yang cukup akurat dan lebih menonjolkan alirnya, dan mempergunakan pewarnaan untuk menonjolkan beberapa hal penting[8]. Sebagaimana yang dikatakannya "Aku menganggap ceritaku sebagaimana layaknya sebuah film. Tak ada narasi, tanpa penjelasan, namun lebih dititikberatkan pada gambar-gambar yang dapat bercerita lebih banyak daripada narasi apa pun.

Kehidupan pribadi Hergé juga memengaruhi serial ini, salah satunya terlihat pada Tintin di Tibet yang sangat terpengaruh oleh rasa putus asanya. Mimpi-mimpi buruknya di mana dilaporkan di mana semuanya digambarkan sebagai "serba putih" tergambar pada pandangan dari Milo. Alurnya adalah ketika Tintin sedang dalam pencarian Chang Chong-Chen yang sebelumnya terlihat pada Lotus Biru, di mana tidak ada penjahat dan sedikit tindakan amoral, di mana dia juga menolak untuk menyebut Yetti sebagai makhluk yang teramat mengerikan.

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa serial petualangan Tintin akan dapat hidup abadi. Hergé menghadap kepada Sang Khalik pada tanggal 3 Maret 1983, meninggalkan warisan komik yang sangat berharga sebanyak 24 seri di mana salah satunya Alpha-Art masih belum sempat terselesaikan. Dalam cerita tersebut Tintin terlibat dalam dunia "modern art" dan cerita berakhir ketika Tintin hampir terbunuh, dimasukkan dalam suatu peti dan ditampilkan sebagai salah satu karya seni.


di Indonesia Serial ini diterbitkan oleh tiga penerbit yang berbeda. Pertama kali diterbitkan oleh penerbit P.T. 35 Djakarta, yang kemudian disusul oleh penerbit Indira dan sekarang pada tahun 2008 oleh P.T. Gramedia Pustaka Utama.

Adapun judul-judul yang pernah diterbitkan oleh penerbit Indira adalah sebagai berikut:



[*=1]Tintin di Soviet (cetakan pertama Desember 1996 - Hitam Putih)
[*=1]Tintin di Kongo (cetakan pertama Desember 1996 - Hitam Putih)
[*=1]Tintin di Amerika (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
[*=1]Cerutu Sang Faraoh (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
[*=1]Lotus Biru (cetakan pertama Desember 1984 - Berwarna)
[*=1]Patung Kuping Belah (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
[*=1]Rahasia Pulau Hitam (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
[*=1]Tongkat Raja Ottokar (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
[*=1]Kepiting Bercapit Emas (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
[*=1]Bintang Jatuh (cetakan pertama 1981 - Berwarna)
[*=1]Rahasia Kapal Unicorn (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
[*=1]Harta Karun Rackham Merah (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
[*=1]Tujuh Bola Ajaib (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
[*=1]Tawanan Dewa Matahari (cetakan pertama 1976 - Berwarna)
[*=1]Negeri Emas Hitam (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
[*=1]Ekspedisi Ke Bulan (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
[*=1]Penjelajahan Di Bulan (cetakan pertama 1977 - Berwarna)
[*=1]Penculikan Calculus (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
[*=1]Hiu-Hiu Laut Merah (cetakan pertama 1978 - Berwarna)
[*=1]Tintin di Tibet (cetakan pertama 1979 - Berwarna)
[*=1]Zamrud Castafiore (cetakan pertama 1980 - Berwarna)
[*=1]Penerbangan 714 (cetakan pertama 1975 - Berwarna)
[*=1] Tintin dan Picaros (cetakan pertama 1981 - Berwarna)




Tintin dan Alpha-Art (tidak pernah diterbitkan oleh Indira)

http://styleledger.com/wp-content/uploads/2011/07/TinTin.jpg

Selain ke 23 judul yang tersebut di atas, penerbit Indira juga menerbitkan beberapa judul lainnya, yaitu:

Tintin di Danau Hiu (cetakan pertama Agustus 1983 - Berwarna)
Tintin dan Jambul Emas (cetakan pertama Desember 1985 - Berwarna)
Tintin dan Jeruk Biru (cetakan pertama Juli 1985 - Berwarna)


Terbitan Gramedia:

Di tangan Gramedia bentuk komiknya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan yang pernah diterbitkan oleh Indira. Perubahan bentuk ini dikarenakan permintaan langsung dari induk penerbit serial dunia ini Casterman.

Download: torrent untuk Ebook tintin (PDF berbahasa Inggris) bisa di download sini (https://dl.dropboxusercontent.com/u/63686145/The%20Adventures%20Of%20TinTin.%20%28Comic%20Books %29%20%5Bh33t%5D.torrent)




sumber artikel dari: wikipedia

kupo
05-03-2014, 01:49 PM
Tokoh Utama:
Tintin dan Milo (Snowy)




http://guerrecivileetyaourtallege3.hautetfort.com/media/00/00/2097991641.png
Tintin dan Milo




Tintin adalah wartawan Belgia muda yang terlibat dalam kasus berbahaya. Dalam serial ini, Tintin hampir selalu terlibat dalam berbagai kasus kriminal berbahaya internasional di mana kecepatan berpikir, keberanian, dan kemujuran di detik-detik terakhirnya berhasil menyelamatkan dirinya dan dunia. Hampir di setiap petualangan dia melibatkan dirinya dalam sebuah penyelidikan atau investigasi, tapi sangat jarang ia menjadikan hasil penyelidikannya menjadi berita seperti layaknya wartawan lainnya.

Milo adalah seekor anjing jenis Fox Terrier, yang merupakan teman baiknya. Mereka saling menyelamatkan dari situasi yang berbahaya. Pada edisi terbitan lama di Indonesia, Milo dinamakan Snowy.[16] Milo kadang-kadang "berbicara" kepada pembaca mengenai apa yang dia pikirkan (sering menampilkan humor), yang seharusnya tidak dapat terdengar oleh karakter dalam cerita Tintin kecuali pada Tintin di Amerika.

Seperti juga Kapten Haddock, Milo adalah penggemar berat minuman keras whisky, bermerek Loch Lomond, dan karena kesukaannya akan minuman tersebut menjadikannya mabuk berat dan membawanya ke dalam banyak kesulitan. Ia juga sering terbawa ke dalam kesulitan, karena arachnophobia. Namanya dalam bahasa Perancis, "Milou" tidak ada hubungannya sama sekali dengan salju ataupun warna putih. Namanya berasal dari nama julukan (nickname) dari pacar Hergé pada masa mudanya yang bernama Marie-Louise Van Cutsem.[17]

Penjelasan lainnya tentang asal usul dari kedua karakter tersebut juga masuk akal, di mana dalam 3 petualangan pertamanya, mereka mengunjungi tempat-tempat yang dikunjungi oleh seorang fotographer yang juga sekaligus seorang wartawan bernama Robert Sexé, yang dituliskan dalam koran Belgia pada pertengahan abad ke 20 sampai dengan akhir tahun 1920-an. Pada waktu itu Sexé melakukan beberapa perjalanan keliling dunia mempergunakan sepeda motor bersama dengan juara Grand-Prix dan pemegang rekor dunia dalam dunia sepeda motor, René Milhoux, dan perjalanan mereka dipublikasikan dengan baik pada masa itu. Sexé juga diyakini memiliki karakter yang hampir mirip dengan Tintin sendiri, dan Yayasan Hergé di Belgia, mengakui bahwa Hergé sangat mungkin dipengaruhi oleh exploitasi dari Sexé[18]. Pada tahun 1996, sebuah biografi tentang Robert Sexé yang ditulis oleh Janpol Schulz diterbitkan dengan judul "Sexé au pays des Soviets" (Sexé di tanah Sovyet atau Rusia sekarang) yang memiliki kemiripan dengan judul serial Tintin yang pertama.[19]



Tokoh Pendukung

Ada beberapa pemain pendukung yang dibuat oleh Hergé dalam mendampingi tokoh utama kita, Tintin, yang digali dengan lebih mendalam olehnya dibandingkan pemain utamanya, di mana mereka memiliki kekhasan dan kekuatan personal yang lebih mendetail dan dapat dibandingkan dengan karakter-karakter yang ada di Charles Dickens[20]. Hergé mempergunakan mereka untuk menciptakan suatu dunia nyata untuk serial ini, di mana mereka menjadi pelengkap atas pemain utamanya, Tintin. Agar karakter itu dapat menjadi nyata dan berkelanjutan, maka setiap pemain tersebut dimunculkan beberapa kali dalam serial ini. Untuk menghindari perbenturan dengan kondisi politik yang ada saat itu, maka karakter-karakter tersebut tidak jauh dengan pekerjaan-pekerjaan yang dimilik oleh warga Belgia. Adapun pemain-pemain pendukung tersebut adalah:





Kapten Haddock
http://us.tintin.com/wp-content/uploads/2011/09/characters-captain-haddock-mug.jpg
Kapten Haddock




Kapten Archibald Haddock atau yang lebih dikenal sebagai Kapten Haddock dalam serial Tintin berbahasa Indonesia, adalah seorang pelaut kawakan yang memiliki garis keturunan tidak begitu jelas (Ia bisa memiliki darah orang Inggris, Perancis ataupun Belgia), adalah teman baik dari Tintin, dan karakter ini baru diperkenalkan dalam episode Kepiting Bercapit Emas. Pada awalnya ia memiliki jiwa yang sangat lemah dan memiliki ketergantungan yang teramat tinggi akan minuman keras beralkohol, namun lambat laun dia menjadi pribadi yang cukup disegani. Perubahan yang terjadi pada dirinya menjadi seorang yang berjiwa pahlawan dan setia kawan, dipicu oleh penemuannya atas harta karun dari leluhurnya, Sir Francis Haddock (François de Hadoque dalam bahasa Perancis) yang bisa dibaca dalam episode Harta Karun Rackham Merah. Rasa kemanusian si Kapten dan kata-katanya yang cenderung kasar merupakan pelengkap dari karakter Tintin yang terlalu sempurna untuk seorang manusia biasa, di mana si Kapten lebih terasa "manusiawi" dibandingkan Tintin. Kapten Haddock tinggal di suatu rumah yang sangat besar dan indah yang dikenal dengan nama "Marlinspike Hall" ("Moulinsart" dalam bahasa Perancisnya).

Kapten Haddock mempergunakan berbagai bentuk rangkaian kata-kata umpatan untuk menyampaikan perasaannya yang sedang gundah ataupun marah, seperti "Kepiting Busuk!" (dalam bahasa Inggris: "Billions of bilious blue blistering barnacles!"), "Sejuta Topan Badai!" (dalam bahasa Inggris: "Ten thousand thundering typhoons"), "Buaya Darat!" ("troglodytes"), "bashi-bazouk", "kleptomaniak", "Cacing Kremi!" ("ectoplasm"), "sea gherkin", "anacoluthon", dan "Cacar Air!" ("pockmark"). Tidak semua ungkapan tersebut dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dikarenakan perlu dicari padanan kata yang dapat mewakili ungkapan yang sama namun dengan tidak membuatnya menjadi kata makian yang kasar. Dalam artian ungkapan tersebut masih harus memiliki unsur artistik sehingga menjadikan tantangan tersendiri untuk menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kapten Haddock adalah golongan peminum berat, di mana seringkali dia amat menyukai minuman keras beralkohol dengan merek Loch Lomond wiski, dan kondisinya ketika mabuk seringkali dijadikan sebagai bumbu pelengkap dari serial ini.

Hergé menyatakan bahwa nama depan dari Haddock diambil dari ungkapan dalam bahasa Inggris "a sad English fish that drinks a lot" yang secara harfiah dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "Orang Inggris yang seringkali terlalu banyak minum minuman yang memabukkan"[1]. Haddock baru memiliki nama depan pada serial ini yang berhasil diselesaikan oleh Hergé berjudul Tintin dan Picaros(1976), dinama dalam cerita tersebut nama depannya adalah Archibald.





Profesor Lakmus
http://img4.wikia.nocookie.net/__cb20090520210059/tintin/images/f/fa/Professor-cuthbert-calculus.gif
Profesor Lionel Lakmus




Profesor Lakmus atau aslinya dalam bahasa Perancis bernama Professeur Tryphon Tournesol (yang bisa diartikan secara bebas dalam bahasa Indonesia sebagai Profesor Bunga Matahari), adalah seorang absent-minded dan ahli fisika yang memiliki kekurangan pada pendengarannya, adalah karakter minor namun hampir selalu muncul bersama dengan Tintin, Milo dan Kapten Haddock. Dia pertama kali diperkenalkan pada seri Harta Karun Rackham Merah, dan karakternya sebagian didasarkan pada seseorang di dunia nyata dengan nama Auguste Piccard,[22] di mana keberadaannya kurang disukai oleh para karakter utama, namun karena keluruhan budi dan penguasaannya atas ilmu dan teknologi menciptakan hubungan yang langgeng dengan mereka. Dalam edisi bahasa Indonesia terbitan penerbit Indira, tokoh ini diberi nama Profesor Cuthbert Calculus.[16] Nama Profesor Lionel Lakmus baru dilekatkan padanya pada penerbitan ulang serial ini oleh penerbit Gramedia. Penamaan dirinya dalam bahasa Indonesia ini selalu mengacu pada format aslinya yang berbahasa Perancis yaitu: jika namanya disingkat merupakan dua huruf yang sama. Sebagai contoh, dalam edisi bahasa Perancis namanya bisa disingkat menjadi Profesor TT (Professeur Tryphon Tournesol), dalam edisi bahasa Indonesia, Profesor CC (Cuthbert Calculus) (edisi terbitan Indira) ataupun Profesor LL (Lionel Lakmus). Dalam kisah ini, digambarkan bahwa ia tidak memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis, terkecuali pada Bianca Castafiore, sampai-sampai ia menciptakan bunga mawar khusus untuk sang diva yang terlihat dalam kisah Permata Castafiore. Beberapa penemuannya yang cukup spektakuler adalah:

Membuat roket nuklir untuk pendaratan di bulan, 16 tahun sebelum pendaratan sebenarnya oleh Neil Amstrong.
Menciptakan pesawat televisi berwarna
Menciptakan kapal selam berbentuk ikan hiu yang akhirnya menjadi inspirasi dari kapal sejenis yang dibuat oleh Jacques Custeau, peneliti ikan hiu.





Dupont dan Dupond

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/8/8b/Tintin_-_Thomson_%26_Thompson.png
Dupont dan Dupond




Dupont dan Dupond atau dalam bahasa Perancisnya bernama Dupont et Dupond, adalah dua orang detektif kembar yang seringkali berbicara tidak jelas satu sama lainnya dan suka memakai topi bundar yang dikenal dengan sebutan bowlers, serta yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kekerabatan[23], namun seringkali kelihatan seperti orang kembar di mana perbedaan antara keduanya hanya terletak pada kumisnya[24]. Detektif yang bernama Dupont, memiliki kumis berbentuk menyebar/membuka atau dalam bahasa Perancisnya adalah troussée. Sedangkan lainnya yang memiliki kumis berbentuk lurus atau dalam bahasa Perancisnya droite, adalah Dupond. Dalam edisi terbitan Indira nama mereka ialah Thomson dan Thompson. Mereka menghasilkan suatu "comic relief" sepanjang serial ini dan memiliki kebiasaan "spoonerism" dan secara keseluruhan menunjukkan ketidakmampuan mereka sebagai detektif. Karakter mereka didasarkan pada karakter dari ayah dan paman dari Hergé, dua kembar identik. Mereka diperkenalkan untuk pertama kalinya dalam seri Cerutu Sang Firaun, di mana dalam pertemuan awal dengan tokoh utamanya, Tintin, mereka mendapatkan tugas untuk menangkapnya untuk suatu tuduhan yang tidak benar.





Bianca Castafiore
http://www.willgoto.com/images/Size3/Belgique_Castafiore___46d046eccedd47e4ad0fafbff111 7fde.jpg

Bianca Castafiore



.

Dia adalah seorang penyanyi opera yang selalu dipandang rendah oleh Kapten Haddock. Walaupun begitu, dia hampir selalu muncul ke mana pun para karakter utama pergi, di mana dia selalu ditemani oleh pembantunya yang setia Irma, seorang pianis, Igor Wagner. Pada dasarnya arti daripada namanya adalah "bunga putih yang suci, murni", sebagaimana yang dipahami oleh Profesor Lakmus ketika dia memberikan mawar putih kepadanya sebagai tanda ungkapan cinta rahasianya pada sang penyanyi dalam episode Permata Castafiore. Karakternya didasarkan pada diva dari pertunjukan opera secara umum (berdasarkan pada catatan Hergé), Bibi Hergé Ninie, dan juga post-war komik Maria Callas.


Tokoh-tokoh lainnya
Beberapa tokoh lainnya yang sering muncul adalah Nestor si kepala pelayan di Marlinspike Hall, Jendral Alcazar si Diktator dari Amerika Selatan, Jolyon Wagg seorang agen asuransi, Ben Kalish Ezab si Emir, Abdullah putra si Emir, Chang si bocah Cina, Müller si dokter berkebangsaan Jerman yang maniak dan Rastapopoulos si dalang kejahatan. Tidak ada pemain wanita yang muncul baik sebagai pemain utama maupun pemain pendamping, namun mereka muncul sebagai pemain pada latar belakang dari cerita.
Lokasi

Dalam serial ini, lokasi cerita juga menjadi bagian yang cukup penting dan digarap dengan baik oleh Hergé. Dia berhasil menggabungkan dengan apik dunia nyata dan dunia khayal ke dalam serial ini, di mana Belgia dijadikan sebagai negara di mana tokoh utama kita, Tintin, tinggal. Dia tinggal di 26 Labrador Road, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Puri Moulinsart. Kemampuan Hergé dalam menggabungkan kedua dunia ini dapat diliat secara detail pada episode Tongkat Ottokar, di mana dia berhasil membuat dua negara khayal (Syldavia dan Borduria) dan mengundang pembaca untuk mengikuti tur atas kedua negara tersebut melalui bacaan dalam bentuk brosur perjalanan yang dimasukkan dalam kisah ini[6]. Beberapa negara khayal lainnya adalah San Theodoros, San Paolo dan Nuevo Rico di Amerika Selatan, Kerajaan atau daerah administratif Gaipajama di India dan Khemed di Timur Tengah. Selain itu dia juga menampilkan beberapa negara nyata seperti Belgia, Jerman, Swiss, Skotlandia, Inggris, Uni Sovyet (Rusia, sekarang), Amerika Serikat, Kongo, Peru, Mesir, Gurun Sahara, Indonesia, Tibet, Cina dan Jepang. Adapun lokasi lainnya yang diciptakannya adalah Bulan, dan dalam edisi awal dari episode Negeri Emas Hitam dia menampilkan negara Palestina, namun dalam edisi selanjutnya digantikan dengan negara khayalan dengan nama Khemed. Daftar selengkapnya dari tempat-tempat tersebut ada di Daftar tempat dalam serial Tintin.

http://cdn.visualnews.com/wp-content/uploads/2011/05/tintin-character-picture.jpg


Sumber Artikel: Wikipedia

etca
06-03-2014, 12:35 AM
Lupa persisnya kapan, kalau ga pas kelas 2 SMP atau kelas 3 semester ganjil yang lalu.
Ada tugas sekolah SMP diminta merangkum cerita dari komik dan harus Tintin
Mana ga boleh donglotan, harus ada buku fisiknya ::doh::
Malamnya beli deh, karena buwat tugas sekolah.

Dalam hati bertanyatanya, "Kenapa harus Tintin? Bukan komik yang lainnya?"

mbok jamu
06-03-2014, 05:38 AM
Mungkin guru Etca seperti mbok dulu, Tintin big fan, punya semua komiknya, hafal semua jalan ceritanya, sampai bikin perpustakaan khusus komik. ;D

Yuki
16-03-2014, 09:01 AM
penerjemah dengan yg dulu dan sekarang beda, saya lebih mengapresiasi yg dulu

ini membuat saya agak kecewa, sama seperti iznogoud, untungnya asterix tetap menggunakan penerjemah awal

jakhost
19-12-2015, 11:50 AM
kangen jaman dulu, bagus banget emang cerita tintin ini...