etca
10-11-2013, 08:33 PM
Ada yang suka teater? share di sini yuk.
Teater apa yang pernah kamu tonton.
Mulai dari saya yah, mumpung masih anget ;D
***
Konserta Swarga Di Khatulistiwa
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-e.ak/hphotos-ak-ash3/q71/s720x720/1424290_10202556155128855_427518110_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-f.ak/hphotos-ak-prn2/q71/s720x720/1453323_10202556176769396_718599761_n.jpg
Ini adalah konser tahunan adikadik Sanggar Anak AKAR. Tanggal 5 November lalu saya menonton atraksi ini, kali ini ditemani serendipity dan Alethia. Boleh dibilang ini tahun ketiga, berturutturut saya menonton konser musikal mereka. Padahal Konser mereka kali ini adalah produksi ke-20. Rupanya saya sangat ketinggalan sekali. Saya suka teater. Sejak lama. Meski saya bukan tipe yang harus menonton segala pertunjukan teater yang ada. Bagi saya tontonan yang tidak mainstream ini lebih menyuguhkan kepuasan tersendiri. Meski mungkin tak sesempurna efek CGI seperti layaknya tontonan bioskop yang serba bombastis dan dibicarakan di sana sini. Saya menyukai kesederhanaan mereka, spirit mereka, totalitas adikadik dalam berkarya.
Tahun ini sepertinya suguhan konser mereka boleh dibilang lebih kaya dibandingkan tahun sebelumsebelumnya yang pernah saya tontonan. Sebut saja kali ini didukung Laksmi Notokusumo, seorang Penari, Koreografer dan Aktor Teater yang berperan sebagai ibu bumi. Selain dibintangi oleh adikadik Sanggar Anak Akar, dengan arahan gaya oleh Elly D. Luthan, dan support dari berbagai pihak antara lain Dolorosa Sinaga (Pematung); Embie C Noer (musisi), Subarkah (dosen IKJ). Serta special guest performance Sahita - Operet Galaksi Sakti Kencana asal Solo yang terdiri dari empat perempuan usia 45an tahun ini asli kocak sekali mampu mencairkan suasana.
Meski hanya berbekal kemampuan fotografi yang sangat terbatas, dan duduk di kursi yang pada baris kesekian. Saya mencoba membuat lukisan tanpa pigura, lalu menggunggahnya di jejaring sosial. Men-tag beberapa nama manajemen dari Sanggar Anak Akar yang ada di list FB saya juga beberapa kawan yang lain. Rupanya kang Ibe atau yang akrab disebut Uwak sudah melihatnya. Lalu satu persatu beliau tag namanama lain yang dikenalnya. Kang Ibe, sosok founder dari Sanggar Anak AKAR. Beliau sangat low profile dan multi talenta. Kemarin pada saat hendak memasuki gedung ruangan berpanggung itu, kami bertemu di depan pintu yang gelap itu. Saya mengulurkan tangan sambil berkata, "Apakabar Uwak? Sukses selalu untuk adikadik Sanggar AKAR. Saya bisanya support ya begini. Dengan menonton atraksi adikadik." Dan beliau membalas dengan menepuk bahu saya.
Copas dari buklet yang saya dapatkan:
Kegiatan Teater di Sanggar Anak AKAR digolongkan menjadi dua. Operet dan Konserta.
Operet adalah drama musikal yang lebih menekankan pada eksplorasi kemampuan di bidang acting (pengadegan), sedangkan Konserta merupakan musik teatrikal yang memberi tekanan pada eksplorasi kemampuan di bidang musik. Dengan konsep seperti itu, maka konserta menjadi sebuah karya pertunjukab yang kaya beragam disiplin seni baik teater, seni rupa, seni tari, maupun multimedia.
Repetoar konserta Swarga di Khatulistiwa terdiri dari empat bagian dalam satu rangkaian kisah. Bagian pertama merupakan narasi suluk pembuka yang bicara tentang kekayaan Nusantara sebagai bagian dari ciptaan alam semesta. Bagian kedua, cerita yang menggambarkan dinamika kehidupan masa lalu masyarakat beragam etnik di bandar Sunda Kelapa. Bagian ketiga merupakan episode sejarah masuknya kolonialisme dan imperialisme bangsa asing. Bagian keempat menggambarkkan episode perlawanan rakyat dalam mencapai Indonesia merdeka.
Swarga Khatulistiwa memang bercerita tentang kemampuan nilai budaya tradisional berbagai etnik Indonesia,
dengan dilapisi kisah nasionalisme yang sangat kental.
Setidaknya menjadi oase tersendiri,
di riuh pikuk kehidupan Jakarta.
***
Foto-Foto Yang Lain :
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-prn2/q73/s720x720/1450272_10202556163529065_662593260_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-e.ak/hphotos-ak-prn2/q72/s720x720/1455138_10202556166009127_123737797_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-b.ak/hphotos-ak-prn2/q74/s720x720/1463328_10202556132688294_1096772624_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-b.ak/hphotos-ak-prn2/q71/s720x720/1395452_10202556152528790_852524303_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-h.ak/hphotos-ak-frc3/q71/s720x720/1451477_10202556171889274_2096622338_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-frc1/q75/s720x720/7711_10202556172569291_1489833419_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-g.ak/hphotos-ak-ash3/q71/s720x720/1456754_10202556173409312_104589567_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-a.ak/hphotos-ak-prn2/q74/s720x720/1456066_10202556186089629_933155188_n.jpg
Teater apa yang pernah kamu tonton.
Mulai dari saya yah, mumpung masih anget ;D
***
Konserta Swarga Di Khatulistiwa
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-e.ak/hphotos-ak-ash3/q71/s720x720/1424290_10202556155128855_427518110_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-f.ak/hphotos-ak-prn2/q71/s720x720/1453323_10202556176769396_718599761_n.jpg
Ini adalah konser tahunan adikadik Sanggar Anak AKAR. Tanggal 5 November lalu saya menonton atraksi ini, kali ini ditemani serendipity dan Alethia. Boleh dibilang ini tahun ketiga, berturutturut saya menonton konser musikal mereka. Padahal Konser mereka kali ini adalah produksi ke-20. Rupanya saya sangat ketinggalan sekali. Saya suka teater. Sejak lama. Meski saya bukan tipe yang harus menonton segala pertunjukan teater yang ada. Bagi saya tontonan yang tidak mainstream ini lebih menyuguhkan kepuasan tersendiri. Meski mungkin tak sesempurna efek CGI seperti layaknya tontonan bioskop yang serba bombastis dan dibicarakan di sana sini. Saya menyukai kesederhanaan mereka, spirit mereka, totalitas adikadik dalam berkarya.
Tahun ini sepertinya suguhan konser mereka boleh dibilang lebih kaya dibandingkan tahun sebelumsebelumnya yang pernah saya tontonan. Sebut saja kali ini didukung Laksmi Notokusumo, seorang Penari, Koreografer dan Aktor Teater yang berperan sebagai ibu bumi. Selain dibintangi oleh adikadik Sanggar Anak Akar, dengan arahan gaya oleh Elly D. Luthan, dan support dari berbagai pihak antara lain Dolorosa Sinaga (Pematung); Embie C Noer (musisi), Subarkah (dosen IKJ). Serta special guest performance Sahita - Operet Galaksi Sakti Kencana asal Solo yang terdiri dari empat perempuan usia 45an tahun ini asli kocak sekali mampu mencairkan suasana.
Meski hanya berbekal kemampuan fotografi yang sangat terbatas, dan duduk di kursi yang pada baris kesekian. Saya mencoba membuat lukisan tanpa pigura, lalu menggunggahnya di jejaring sosial. Men-tag beberapa nama manajemen dari Sanggar Anak Akar yang ada di list FB saya juga beberapa kawan yang lain. Rupanya kang Ibe atau yang akrab disebut Uwak sudah melihatnya. Lalu satu persatu beliau tag namanama lain yang dikenalnya. Kang Ibe, sosok founder dari Sanggar Anak AKAR. Beliau sangat low profile dan multi talenta. Kemarin pada saat hendak memasuki gedung ruangan berpanggung itu, kami bertemu di depan pintu yang gelap itu. Saya mengulurkan tangan sambil berkata, "Apakabar Uwak? Sukses selalu untuk adikadik Sanggar AKAR. Saya bisanya support ya begini. Dengan menonton atraksi adikadik." Dan beliau membalas dengan menepuk bahu saya.
Copas dari buklet yang saya dapatkan:
Kegiatan Teater di Sanggar Anak AKAR digolongkan menjadi dua. Operet dan Konserta.
Operet adalah drama musikal yang lebih menekankan pada eksplorasi kemampuan di bidang acting (pengadegan), sedangkan Konserta merupakan musik teatrikal yang memberi tekanan pada eksplorasi kemampuan di bidang musik. Dengan konsep seperti itu, maka konserta menjadi sebuah karya pertunjukab yang kaya beragam disiplin seni baik teater, seni rupa, seni tari, maupun multimedia.
Repetoar konserta Swarga di Khatulistiwa terdiri dari empat bagian dalam satu rangkaian kisah. Bagian pertama merupakan narasi suluk pembuka yang bicara tentang kekayaan Nusantara sebagai bagian dari ciptaan alam semesta. Bagian kedua, cerita yang menggambarkan dinamika kehidupan masa lalu masyarakat beragam etnik di bandar Sunda Kelapa. Bagian ketiga merupakan episode sejarah masuknya kolonialisme dan imperialisme bangsa asing. Bagian keempat menggambarkkan episode perlawanan rakyat dalam mencapai Indonesia merdeka.
Swarga Khatulistiwa memang bercerita tentang kemampuan nilai budaya tradisional berbagai etnik Indonesia,
dengan dilapisi kisah nasionalisme yang sangat kental.
Setidaknya menjadi oase tersendiri,
di riuh pikuk kehidupan Jakarta.
***
Foto-Foto Yang Lain :
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-prn2/q73/s720x720/1450272_10202556163529065_662593260_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-e.ak/hphotos-ak-prn2/q72/s720x720/1455138_10202556166009127_123737797_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-b.ak/hphotos-ak-prn2/q74/s720x720/1463328_10202556132688294_1096772624_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-b.ak/hphotos-ak-prn2/q71/s720x720/1395452_10202556152528790_852524303_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-h.ak/hphotos-ak-frc3/q71/s720x720/1451477_10202556171889274_2096622338_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-c.ak/hphotos-ak-frc1/q75/s720x720/7711_10202556172569291_1489833419_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-g.ak/hphotos-ak-ash3/q71/s720x720/1456754_10202556173409312_104589567_n.jpg
http://m.ak.fbcdn.net/sphotos-a.ak/hphotos-ak-prn2/q74/s720x720/1456066_10202556186089629_933155188_n.jpg