PDA

View Full Version : Ritual Tawuran Setiap 1 Sura (sisi gelap dunia Persilatan Indonesia)



kandalf
06-11-2013, 12:09 PM
Berita paling baru:
http://regional.kompas.com/read/2013/11/05/1929135/Ratusan.Pesilat.Serang.Kampung.13.Rumah.Rusak

Ratusan Pesilat Serang Kampung, 13 Rumah Rusak
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Sekitar 200 sampai 300 anggota perguruan silat serba hitam merusak 13 rumah, 1 mobil dan 1 motor polisi di Dusun Genengan, Desa/Kecamatan Bandung, Tulungagung, Selasa (5/11/2013) dini hari.

Mereka baru saja mengikuti Suran Agung, tradisi tahunan tiap malam 1 Muharram atau 1 Sura yang acaranya serupa dengan penerimaan anggota baru sekaligus pengesahan anggota lama yang mencapai level tertentu.

Seusai Suran Agung, mereka ternyata konvoi dan unjuk kekuatan. Saat melintasi Dusun Genengan, mereka masuk kampung dan mencari pemuda dusun yang sebelumnya dianggap memprovokasi.

Namun, karena tidak menemukannya, mereka melempari rumah-rumah penduduk. Sebagian memukul kaca rumah warga, bahkan merusak mobil pikap serta motor polisi. Bahkan, dua pemuda dusun yang sedang cangkruk di warung kopi sempat dihajar.

Konvoi itu sebenarnya juga dikawal belasan polisi namun tidak berdaya mencegah amuk ratusan pesilat. Apalagi, massa yang beringas itu sebagian juga membawa senjata tajam aneka bentuk.

"Kami tidak berani keluar rumah, hanya mengintip. Begitu rombongan pesilat itu kelihatan masuk halaman rumah, kami lari lewat pintu belakang," kata Winoto, seorang kakek Dusun Genengan.

Situasi dusun pun sangat mencekam. Tidak ada warga yang berani keluar rumah. Penduduk sekitar dusun juga tidak berani masuk.

Situasi mulai normal ketika rombongan pesilat itu keluar dusun. Namun, sekitar pukul 03.00 WIB, warga desa saling berbagi kabar bahwa kemungkinan akan ada serangan susulan.

Itu sebabnya, menurut sejumlah warga desa, mereka pun bersiap-siap di tiap jalan masuk dusun. Para pemuda yang lebih siap dibanding sebelumnya, berjaga-jaga sambil membawa berbagai senjata tajam.

"Perangkat Desa memerintahkan kami berjaga-jaga," sahut Warno, pemuda Dusun Genengan.

Ternyata, kabar penyerangan itu tak terjadi hingga setelah subuh.

Peristiwa seperti ini selalu berulang tiap Suran Agung. Namun, untuk kesekian kalinya polisi tak mampu mengantisipasi.

Dikonfirmasi soal ini, Kapolres AKBP Whisnu Hermawan Februanto berjanji akan mencari kelompok perusak itu. "Secepatnya kami tangkap mereka," janjinya.

Ia juga berniat mempertemukan para tokoh perguruan silat itu, tokoh warga dan tokoh agama untuk mengendalikan situasi ini.

"Kami juga sudah koordinasi dengan bupati dan Muspika mengenai pemberian santunan untuk rumah-rumah penduduk yang dirusak massa," katanya.

---------- Post Merged at 01:09 PM ----------

Padahal dua hari lalu sudah dengar Polda Jatim melarang kirab pesilat 1 suro.
Ternyata masih kebobolan juga.

cherryerichan
06-11-2013, 12:49 PM
sereeem banget ih..nimpukin rmh orang.

surjadi05
06-11-2013, 02:58 PM
moral of d story kalo ingin melakukan kekerasan, perbuatan anarkis, lakukan rame2 paling cuma "dinasehatin" ::arg!::::arg!::::arg!::::hihi::::hihi::

ancuur
06-11-2013, 03:18 PM
wah.. beraninya main keroyokan ::hihi::
kasihan dong rumah gak bersalah koq dirusak ::arg!::

BundaNa
06-11-2013, 03:23 PM
jeblosin penjara semua, se pelatih2nya...di penjara biarin satu sel, biar gebuk2an sendiri, ancur badannya biar rame -_-

oh crap, mereka ini suka maen kekebalan...percuma::grrr::

ancuur
06-11-2013, 03:26 PM
bubarkan aja perkumpulannya, belajar silat koq yg di hajar rumah2 ::arg!::

Neptunus
06-11-2013, 03:37 PM
Honestly, berita2 kayak gini yg mbikin citra silat tercoreng di mata awam. Dulu gw sering denger aliran satu tawur ama aliran lainnya, yg bikin gw ogah belajar silat. Meskipun cuma beberapa aliran aja yg demen tawur (yg gw tau sih aliran SHT) , namun bikin rusak citra silat keseluruhan. Mending gw belajar beladiri impor yg emang beneran bwt membela diri, daripada silat yg praktisi2nya ga mencerminkan nilai2 dr silat tsb. No offense :)

kandalf
06-11-2013, 04:23 PM
Lha.. di Timor Leste, sampai perguruan silat dilarang dan setiap anggota militer yang diketahui ikut perguruan Silat akan dipecat tidak hormat.

ndableg
06-11-2013, 04:55 PM
gw malah baru tau ada silat demen tawuran. Yg gw tau preman belajar ilmu kanuragan.

kandalf
06-11-2013, 05:09 PM
Bleg, Baru tahu? Ke mana saja? Oh iya.. kau tidak di Indonesia.
Di Jawa Timur, Bleg kondisinya parah.

Dulu pernah ngobrol ngalor-ngidul di Malang dengan pesilat Pagar Nusa,
weits.. kalau dengar ceritanya,
malas juga bergabung dengan perguruan silat di sana.
Neptunus : Bukan tawuran antar aliran.
Kecuali IKSPI, yang biasanya tawuran itu satu aliran tapi beda perguruan.

jebret
06-11-2013, 05:29 PM
sempat berharap ada 7 orang pendekar yang melatih dan ngelindungin penduduk desa dari gerombolan pesilat perusuh...
Reality sucks

kandalf
06-11-2013, 05:53 PM
Berkenalan dengan beberapa praktisi silat dari berbagai aliran dan sampai sekarang belum pernah mendengar cerita si A melindungi desa atau si fulan mengajari desa A untuk melindungi diri dari kelompok pengacau.

Paling banter ya.. kayak cerita Huo Yuanjia, disuruh bertarung, entah Jepang atau Belanda.

Ada alasannya:
1. Satu orang lawan banyak orang sekaligus gak mungkin murni pakai beladiri. Pasti butuh bantuan orang lain dan butuh strategi;
2. beladiri tradisional butuh waktu lama untuk dilatih. Gak ada cara cepat untuk menguasai beladiri apalagi tradisional yang gurunya pilih2 murid.

Pencari_jati_diri
06-11-2013, 07:33 PM
Kalo Pesilatnya tawuran sama fpi keren kayaknya

kandalf
06-11-2013, 07:37 PM
Kalo Pesilatnya tawuran sama fpi keren kayaknya
Sudah pernah.. Di Jawa Timur juga.

Alip
06-11-2013, 08:40 PM
Baiklah ini memang cerita fiksi, tapi hakikatnya nyata...


"Tetapi arti dari kesediaan saudara-saudara menyerahkan pajak kepada gerombolan itulah yang sebenarnya patut disesalkan. ... kalian adalah rakyat yang merdeka, bukan rakyat yang diperbudak oleh Sima Rodra, yang patut mempergunakan segala sumber kekayaan kalian untuk kepentingan kalian sendiri. Nah saudara-saudara, pertahankan kemerdekaan ini. Kalau perlu dengan darah dan jiwa kalian."

Kata-kata Mahesa Jenar ini terasa seperti membakar dada mereka yang mendengarnya, disamping perasaan malu dan sesal yang menghantam bertubi-tubi.

Hampir semua orang tampak menundukkan mukanya, seolah-olah hendak langsung memandang kekecilan jiwa mereka masing-masing. Disamping itu, makin jelaslah dalam ingatan mereka, keperwiraan serta kejantanan yang pernah mereka alami semasa pemerintahan Ki Ageng Sora Dipayana.

SAMBIL menundukkan kepala serta langkah yang lemah, penduduk Pangrantunan mulai satu demi satu bergerak meninggalkan halaman rumah petani tua yang sama sekali tak diketahuinya, bahwa beliaulah Ki Ageng Sora Dipayana.

Dalam kepala mereka berkecamuklah seribu macam masalah. Tetapi satu hal yang telah menyusup di dalam hati mereka tanpa mereka sadari. Sejak saat itu mereka bertekad untuk mempertahankan tanah tercinta ini dari segala macam penindasan dan pemerasan. Kalau perlu akan mereka pertaruhkan darah dan nyawa.

Ketika tidak ada lagi seorang pun di halaman petani miskin itu, segera Mahesa Jenar menundukkan kepalanya kepada Ki Ageng Sora Dipayana sambil berkata, “Tuan..., maafkanlah aku yang sama sekali tidak tahu bahwa Tuanlah yang terkenal dengan sebutan Ki Ageng Sora Dipayana.”

Orang tua itu tersenyum.

Nyatanya para pemuda kemudian bersiap-siap di jalanan untuk mengantisipasi serangan susulan... keberanian untuk menolak penindasan, itu lebih penting dari aliran silat manapun...

Neptunus
06-11-2013, 09:02 PM
setuju ama om Alip ::jempol::

Ribut2 tawuran gini yg sempet heboh tu yang pas peristiwa di Jombang. Banyak korbannya. Jawa Timur emang rawan crash antar perguruan sih. kandalf thanks ralatnya ::jempol::

ndableg
07-11-2013, 02:52 AM
Kalo tawuran mah bukan bela diri. Malah kok ud belajar silat sukanya bergerombol? Aneh...

noodles maniac
07-11-2013, 07:07 AM
Honestly, berita2 kayak gini yg mbikin citra silat tercoreng di mata awam. Dulu gw sering denger aliran satu tawur ama aliran lainnya, yg bikin gw ogah belajar silat. Meskipun cuma beberapa aliran aja yg demen tawur (yg gw tau sih aliran SHT) , namun bikin rusak citra silat keseluruhan. Mending gw belajar beladiri impor yg emang beneran bwt membela diri, daripada silat yg praktisi2nya ga mencerminkan nilai2 dr silat tsb. No offense :)

SHT = setia hati ? :-/

Gw dulu pas di kampus pernah ikut, filosofinya bagus lho, tapi kenapa kenyataannya di berita-berita malah sering berantem gak guna mulu ya? :kesal:


sempat berharap ada 7 orang pendekar yang melatih dan ngelindungin penduduk desa dari gerombolan pesilat perusuh...
Reality sucks

Silat Seven :ninja:


Padahal dua hari lalu sudah dengar Polda Jatim melarang kirab pesilat 1 suro.
Ternyata masih kebobolan juga.

Nanya deh kandalf ... emang di perguruan silat itu gak ada sumpah ato apa gitu? di karate kan setau gw ada tuh yang namanya sumpah karate. Belajar silat tapi tawuran juga menurut gw gak lucu banget -_-

kandalf
07-11-2013, 11:31 AM
Yup. SHT = Terate.
Kalau ada berita tawuran antar pesilat atau melibatkan pesilat di Jawa Timur,
pasti biasanya sekitar tiga perguruan berikut:

1. SH Terate
2. SH Winongo
3. IKS PI

Pagar Nusa juga sering terseret.

Biasanya sih, yang selama ini kuamati
1. SH Terate vs SH Winongo
2. SH Terate vs IKS PI
3. SH Terate vs Pagar Nusa & Winongo


Kalau di Timor Leste, ada pemain lain, namanya KORK, silat aslinya Timor Leste (katanya).


Salah satu kenapa penanganan tawuran tidak serius adalah, para polisi dan pejabat2 yang berwenang biasanya bagian dari perguruan-perguruan ini.

Sejauh ini, perguruan silat Jatim yang kutahu belum pernah terseret adalah Perisai Diri yang berpusat di Jawa Timur. Kalau di FB, kalau lagi seru2nya ngebahas persaingan perguruan di Jawa Timur, biasanya anak-anak PD cenderung diam dan tidak mau terlibat.

@noodle maniac:
Tergantung perguruannya. Seharusnya kalau SH Terate sih ada.
Tapi kalau silat2 tradisional, gak ada sumpah formal resmi begitu. Seragam saja kadang-kadang gak ada ::ngakak2::
Tapi biasanya ada semacam upacara untuk menerima murid seperti kecer, talek.

Di FB, sering melihat anggota-anggota SH Terate yang copy-paste wejangan-wejangan dari perguruan mereka. Tapi tidak sedikit yang cuma copy-paste, ditanya sedikit, sensitif, akhirnya malah berantem di fesbuk. Kadang juga mereka suka senggol sana-sini ketika berpendapat. Sebaliknya kalau dibalas senggol malah marah. Tapi gak semuanya seperti itu sih. Ada beberapa yang adem.

Yang SH Winongo dan IKS PI, agak jarang yang nongkrong ke grup pesilat umum. Biasanya mereka lebih sering ke grup spesifik.
Tapi pernah ada juga sih, SH Winongo, muncul di salah satu grup FB yang cukup umum,sempat mencoba provokasi ke SH Terate tetapi malah diomeli ama para pesilat dari perguruan lain.

Kalau di Grup Facebook Silat Tradisional sih, akhirnya kalau ada yang pakai 'lampers [nama tahun]' yang jadi semacam kode rahasia perguruan, biasanya diomeli ama pesilat lain. "Jadi yang disalami cuma dari perguruannya sendiri ya?".

Setidaknya itu lumayan untuk menjaga anggota baru untuk menyombongkan diri.

---------- Post Merged at 12:31 PM ----------

Oke, berikut kutampilkan hasil salin-rekat dari dua pihak yang berlawanan.


http://silat-id.blogspot.com/2012/02/sejarah-pecahnya-sh-winongo-dan-sh.html

sejarah pecahnya SH WINONGO dan SH TERATE

=SH TERATE DAN SH WINONGO=-

“Setia-Hati” berdiri tahun 1903 oleh Khi Ngabehi Suro Diwiryo.
Akar permasalaha pemicu pertentangan kedua kubu SHT dan SHW adl perbedaan ideologi antara Ki Ngabehi Suro Diwiryo dgn Hajar Hardjo Oetomo(murid eyang Suro).
MENURUT PANDANGAN:

1.Ki Ngabehi Suro Diwiryo
SH bkn tempat wadah perjuangan bangsa untuk pencapaian kmerdekaan,ttpi perkumpulan pencak silat &tdk mmbdakn SARA.

2.Hardjo Oetomo:
-SH adl sarana menggalang persatuan and alat prjuangn pncapaian merdeka.

.:Karena perbedaan tsb Hardjo Utomo mundur dr SH dan ijin kpd Eyang Suro utk mndirikan SH MUDA,tapi oleh Eyang Suro tidak diberi jawaban alias tidak direstui.Karena Eyang Suro mengtahui bhw di Pilangbango diadakn ltihan pencak silat,maka SH MUDA dicap oleh Eyang Suro sbg SH MERAH/SH KOMUNIS, SHM bersiasat mngbh nma mnjdi SH Pencak Sport Club(brgulir thn 1922).

Masalah terjadi dgn Belanda krn kt “PENCAK” tsb,akhirnya brgnti lagi mnjdi SH SPORT CLUB.
Thn 1942 atas inisiatip S.Soerengpati(tkoh Indonesia Muda),SH SPORT CLUB berganti mnjadi SH TERATE.

==================
FAKTA::::
Dari sini dapat dilihat bahwa antar SETIA HATI yang didirikan oleh Eyang Suro dengan SH TERATE adalah berbeda..
Mungkin dapt dktakan bermusuhan atau Penghianatan oleh murid ke Guru.

Jikalau ada yang memgatakan bhw Saudara2 SH TERATE adalah cucu atau saudara Eyang Suro, itu tidaklah benar.
Saudara tua sebenarnya adalah SH PANTI dan SH TUNAS MUDA WINONGO.

Hal itu terbukti bahwa Eyang Suro wafat thn 1944,sepeninggal beliau masih memiliki basis SETIA HATI di desa Winongo dgn murid2 beliau. Sedangkan tahun 1942 SH Jadi2an Hardjo utomo sudah ada di Pilangbango. Jadi dlm kurun waktu tsb tlh berdiri 2 perguruan:

1. SH asli Eyang Suro
2. SH pmbrontak Harjo utomo

))HUBUNGAN SH PANTI DENGAN SH TUNAS MUDA WINONGO((
+SH PANTI(sh surodiwiryan) adalah rumah Eyang Suro yg dahulu digunakan untuk menggembleng ilmu2 SH,Berpusat di daerah Panti,selatan rel kereta Winongo.

*** Sesepuh SH PANTI bapak KOESNI dan Pengasuh SH TUNAS MUDA bapak RDH SOEWARNO mengabdi pada Eyang Suro dari thn1939 dan hingga eyang meninggal, mereka belum dikecer. Akhirnya dikecer oleh murid Eyang Suro bernama Hadi Soebroto.

Perlu diketahui oleh kadang sh Terate,bahwa BapakRDH Suwarno bukanlah PENDIRI SH Tunas Muda Winongo, melainkan PENGASUH.

MENGAPA BERNAMA SH TUNAS MUDA DAN AKTIF TAHUN 1965?
-SETIA HATI Asli( bukan PSHT) sejak thn 1964 mngalami kemunduran dan tidak begitu aktif.
Dikarenakan berkurangnya pnrimaan murid baru, sebagian saudara SH sudah sepuh,bahkan meninggal.

Dikhwatirkan SH Asli akan mnglmi kpunahan,utk mnghindri hal tersbut, thn 1965 15 oct Bpk RDH Soewarno mngaktifkn kmbli kegiatan SETIA HATI.

Ini tentunya juga mndapat pngkuan dan persetujuan dari pihak SH PANTI,dapt dketahui bhwa SH PANTI mngijinkan pemakaian simbolnya pada SH Winongo ini.

Karena aktif dlm bntuk organisasi dan mndpt ijin notaris, dlm SHWINONGO disisipkan kata TUNAS MUDA,yang artinya SH yang akan bersinar kembali.

SH PANTI hingga sekarang masih ada dan seluruh organisasi penerimaan anggota,acara Suran Agung dan halal bihalal ditangguhkan kepada SETIA HATI TUNAS MUDA WINONGO MADIUN.

MENGAPA DALAM PENERIMAA SH TUNAS MUDA HARUS DILAKUKAN PENGESAHAN TERLEBI DAHULU??
-Dengan disahkan,seseorang akan resmi mnjdi Warga. Ilmu2 SH boleh diketahui hanya oleh warga dan dilarang mngjrkan kpd yg bkn warga.
Untuk pelajaran tngkt lnjut baik itu akan diikuti atau tdk oleh seorang warga,itu mrpkn ksdaran dr warga tsb. Karena SH tidak ada paksaan.

APA SEBAB ANGGOTA SH WINONGO TIDAK BEGITU BESAR DAN SEPOPULER SH TERATE?
-Hal ini karena siapapun yang akan menjadi warga SH TUNASMUDA WINONGO, maka diwajibkan untuk langung datang ke pusat d Madiun dan dikecer langsung, SH TUNAS MUDA tidak membuka cabang dimanapun.



http://prajuritpenjagatiangutaraclub.blogspot.com/2009/03/sejarah-pecahnya-sh-terate-dengan.html
Sejarah SH Terate dan Sh Tunas Muda Winongo
SH Terate adalah perguruan silat legendaris yang berperan menyebarkan pencak silat ke berbagai daerah (bahkan manca negara). Di pusatnya, Madiun, terdapat ribuan pendekar SH terate yang tersebar sampai pelosok-pelosok kampung. Bagi pemuda-pemuda di daerah Madiun, menjadi anggota SH terate adalah tradisi yang mereka laksanakan secara turun temurun. Bahkan banyak keluarga yang dari Kakek buyut sampe cicit, semua adalah anggota PS SH Terate. Hal ini membuat SH Terate sebagai organisasi, cukup disegani di kawasan Madiun karena memiliki massa yang sangat besar.

Sayang, di Madiun sering terjadi perkelahian massal antara anggota SH Terate dan anggota SH Tunas Muda (Winongo). Sebenarnya pendiri kedua perguruan silat tersebut berasal dari perguruan yang sama. Menurut hikayat, asal muasal pencak silat di Madiun adalah dari seorang pendekar bernama Suro (Mbah Suro). Konon, sewaktu masih sangat muda Mbah Suro ini adalah salah satu prajurit tangguh yang dimiliki Pangeran Diponegoro. Setelah Pangeran Diponegoro kalah dari Belanda, mbah Suro melarikan diri ke Madiun, dan mendirikan sebuah perguruan silat sendiri.

Perguruan silat ini kemudian berkembang cukup pesat. Mbah Suro memiliki banyak sekali murid. Namun diantara sekian ratus muridnya, ada dua yang paling menonjol. Yang satu kemudian mendirikan perguruan silat sendiri di daerah Winongo Madiun, dan kemudian di kemudian hari menjelma menjadi SH Tunas Muda. Sementara yang satunya meneruskan perguruan silat mbah Suro dan kemudian menjelma menjadi SH Terate.

Awalnya, kedua perguruan tersebut saling berdampingan dengan damai satu sama lain. SH Winongo memiliki pengaruh di daerah madiun kota, sementara SH Terate mengakar di daerah madiun pinggir/pedesaan. Benih perpecahan dimulai ketika antara tahun 1945-1965 an, banyak pendekar SH Winongo yang berafiliasi dengan PKI. SH Terate yang menganggap ilmu SH (Setia Hati) yang diturunkan oleh mbah Suro merupakan ilmu yang berbasis ajaran Islam, merasa SH Winongo mulai keluar dari jalur tersebut.

Perselisihan semakin menjadi-jadi antara tahun 1963-1967, dimana banyak pendekar dari kedua perguruan yang terlibat bentrok fisik dalam peristiwa-peristiwa politik. Meski banyak anggotanya yang berafiliasi kiri, namun secara organisasi SH Winongo tidak terlibat dalam aktivitas kekirian tersebut. Hal inilah yang kemudian menyelamatkan perguruan silat ini dari pembubaran oleh pemerintah.

Setelah masa pembersihan anggota PKI yang berlangsung antara tahun 1967-1971 di daerah Madiun, SH Winongo sedikit demi sedikit mulai kehilangan pamornya. Puncaknya, pada era 1980-an bisa dikatakan perguruan silat ini dalam keadaan mati suri. Konon, banyak pendekar SH Terate yang berperan sebagai eksekutor para anggota PKI (termasuk beberapa pendekar SH Winongo yang terlibat PKI) di kawasan Madiun. Hal inilah yang kemungkinan memicu dendam pendekar SH Winongo yang non-PKI tapi merasa memiliki solidaritas pada kawan-kawannya yang dieksekusi tersebut.

Entah kebetulan atau tidak, seiring dengan munculnya PDI sebagai kekuatan politik yang cukup kuat pada era 1990-an, pamor SH Winongo sedikit demi sedikit mulai naik kembali. Banyak pemuda dari kawasan perkotaan Madiun yang masuk menjadi anggota SH Winongo. Madiun kota sendiri merupakan basis PDI yang cukup kuat. Sementara Madiun kabupaten merupakan basis NU dan Muhammadiyah. Banyak yang mengatakan bahwa situasi tersebut mirip dengan situasi di zaman ‘60-an, dimana PKI berkuasa di Madiun kota dan NU berkuasa di Madiun Kabupaten.

Seiring dengan perkembangan tersebut, mulai sering terjadi perkelahian antar pendekar di berbagai pelosok Madiun. Perkelahian yang juga melibatkan senjata tajam tersebut tak jarang berakhir dengan kematian salah satu pihak. Pada waktu itu, Madiun bagaikan warzone para pendekar silat (termasuk dengan senjata tajam dan senjata lainnya). Di berbagai sudut kota dan kampung terdapat grafiti yang menunjukkan identitas kelompok pendekar yang menguasai kawasan tersebut. Pendekar SH Terate menggunakan istilah SHT (Setia Hati Terate) atau TRD (Terate Raja Duel) untuk menandai basisnya. Sementara SH Winongo menggunakan istilah STK, yang kemudian diplesetkan menjadi “Sisa Tentara Komunis”, untuk menandai kawasan mereka.

Pada kurun waktu 1990-2000, STK mengalami perkembangan jumlah anggota yang sangat pesat. Desa Winongo sebagai markas besar mereka, pada awalnya masih mudah diserang oleh pendekar SHT dari wilayah tetangga. Namun karena kekuatan mereka yang semakin besar membuat Winongo menjadi untouchable area. Hampir seluruh pemuda dan lelaki di desa ini menjadi anggota STK yang militan, sehingga penyerbuan SHT ke wilayah ini menjadi semakin sulit dilakukan.

STK menggunakan taktik populis dalam merekrut anggota baru. Mereka masuk ke SMP dan SMU di kota Madiun dan menawarkan status pendekar secara instan kepada pemuda-pemuda yang mau bergabung. Sementara untuk meraih status pendekar di SHT, persyaratannya cukup berat dan memakan waktu cukup lama. Tawaran menjadi pendekar instan tersebut tentu saja mendapat sambutan yang besar dari para pemuda yang belum mengetahui esensi sebenarnya sebuah panggilan “pendekar”. Di Madiun, menjadi pendekar adalah sebuah kehormatan yang diimpi-impikan para pemuda. Predikat pendekar menjadi sangat elit karena harus dicapai dengan susah payah. Seorang Pendekar dipastikan memiliki kemampuan silat dan fisik yang prima, serta pemahaman agama yang dalam.

Akibat taktik populis yang dilakukan STK, kode etik pertarungan antar pendekar yang selama ini terjaga, sedikit demi sedikit mulai pudar. Anak-anak muda yang naif (pendekar instan) mulai menggunakan cara-cara yang kurang etis dalam berkelahi. Misalnya mereka mengeroyok lawan, menculik lawan di rumah, tawuran (lempar-lemparan batu), menyerang dari belakang, dan cara-cara yang tidak terhormat lainnya. Awalnya pendekar-pendekar SHT yang memegang teguh kode etik pertarungan pencak silat, masih berupaya sabar. Namun, akhirnya mereka kehilangan kesabaran setelah korban di pihak mereka mulai berjatuhan.

Tercatat, terjadi beberapa kali pertarungan yang memakan korban jiwa akibat tindakan yang tidak sportif. Pernah terjadi kasus dimana dua orang pendekar yang sedang berboncengan sepeda ontel, di tebas dari belakang oleh lawan bersepeda motor dengan menggunakan clurit. Kemudian ada juga kasus seorang pendekar yang sedang menggarap sawah, ditebas dari belakang oleh lawannya dengan menggunakan pacul.

Kejadian-kejadian tersebut merupakan gambaran betapa etika pertarungan sportif satu lawan satu yang selama ini dipegang erat oleh para pendekar, mulai pudar.

jebret
07-11-2013, 07:42 PM
bubarkan aja perkumpulannya, belajar silat koq yg di hajar rumah2 ::arg!::

menurut ane, mungkin (ciimw) karena mereka ini belajar ilmu tempur (pada dasarnya ilmu beladiri itu kan ilmu cara berkelahi secara efektif), akhirnya nyari2 lawan untuk nguji ilmu. tapi pada umumnya orang mana ada yang suka berkelahi dan cari2 masalah ::grrr::

Neptunus
09-11-2013, 01:21 PM
Mengenai suka share filosofi2 sperti itu, sebenernya itu termasuk penyakitnya praktisi beladiri. Jadi wise-wannabe :)

Om kandalf & Om Alip pasti lebih tau ttg penyakit tersebut ::hihihi::

ancuur
09-11-2013, 01:49 PM
menurut ane, mungkin (ciimw) karena mereka ini belajar ilmu tempur (pada dasarnya ilmu beladiri itu kan ilmu cara berkelahi secara efektif), akhirnya nyari2 lawan untuk nguji ilmu. tapi pada umumnya orang mana ada yang suka berkelahi dan cari2 masalah ::grrr::

tapi klo sampe merusak rumah itu namanya kejahatan, mrk harusnya di kirim ke suriah atau ke gaza ::ngakak2::