cherryerichan
30-10-2013, 10:08 AM
SRIPOKU.COM, BEIJING — Depresi tak jarang
menuntun seseorang melakukan perbuatan tak
masuk akal, seperti yang dilakukan pemuda
asal China, When Yang Hu (26).
When Yang Hu, seorang buruh di sebuah pabrik
garmen di kota Jiaxiang, provinsi Zhejiang,
China, menderita depresi akibat belum kunjung
mendapatkan pasangan kekasih.
Kawan-kawan pemuda itu mengatakan, Yang
Hu sering mengeluh sejak pindah ke Jiaxiang
dia tak juga bisa mendapatkan tambatan hati.
Depresi Yang Hu bertambah dengan jam kerja
yang panjang sehingga dia berkesimpulan dia
tak akan pernah berkesempatan mengenal
seorang perempuan.
Semakin hari depresi pemuda ini kian berat
sehingga pada 27 Oktober lalu ketika pulang
bekerja sekitar pukul 21.00, Yang Hu
memutuskan untuk memotong penisnya karena
dia yakin tak akan pernah menggunakannya
untuk melakukan hubungan seksual.
Dia juga berpikir, dengan memotong penisnya,
dia akan berhenti memikirkan untuk
mendapatkan seorang kekasih.
Setelah memotong penisnya, Yang Hu yang
kesakitan memutuskan untuk pergi
menggunakan sepeda ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan medis.
Namun, celaka, saat tiba di rumah sakit, dokter
mengatakan tak bisa memberikan penanganan
medis karena Yang Hu tak membawa potongan
penisnya.
Mendengar perkataan dokter itu, Yang Hu
kemudian kembali bersepeda ke apartemen
kontrakannya, mengambil potongan penisnya,
dan kembali ke rumah sakit.
Teman-teman Yang Hu mengkritik pihak rumah
sakit yang tak menyediakan ambulans agar
Yang Hu bisa lebih cepat mengambil potongan
penisnya dan segera mendapatkan perawatan.
menuntun seseorang melakukan perbuatan tak
masuk akal, seperti yang dilakukan pemuda
asal China, When Yang Hu (26).
When Yang Hu, seorang buruh di sebuah pabrik
garmen di kota Jiaxiang, provinsi Zhejiang,
China, menderita depresi akibat belum kunjung
mendapatkan pasangan kekasih.
Kawan-kawan pemuda itu mengatakan, Yang
Hu sering mengeluh sejak pindah ke Jiaxiang
dia tak juga bisa mendapatkan tambatan hati.
Depresi Yang Hu bertambah dengan jam kerja
yang panjang sehingga dia berkesimpulan dia
tak akan pernah berkesempatan mengenal
seorang perempuan.
Semakin hari depresi pemuda ini kian berat
sehingga pada 27 Oktober lalu ketika pulang
bekerja sekitar pukul 21.00, Yang Hu
memutuskan untuk memotong penisnya karena
dia yakin tak akan pernah menggunakannya
untuk melakukan hubungan seksual.
Dia juga berpikir, dengan memotong penisnya,
dia akan berhenti memikirkan untuk
mendapatkan seorang kekasih.
Setelah memotong penisnya, Yang Hu yang
kesakitan memutuskan untuk pergi
menggunakan sepeda ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan medis.
Namun, celaka, saat tiba di rumah sakit, dokter
mengatakan tak bisa memberikan penanganan
medis karena Yang Hu tak membawa potongan
penisnya.
Mendengar perkataan dokter itu, Yang Hu
kemudian kembali bersepeda ke apartemen
kontrakannya, mengambil potongan penisnya,
dan kembali ke rumah sakit.
Teman-teman Yang Hu mengkritik pihak rumah
sakit yang tak menyediakan ambulans agar
Yang Hu bisa lebih cepat mengambil potongan
penisnya dan segera mendapatkan perawatan.