PDA

View Full Version : Manusia berkembang maksimal dalam kesulitan



AsLan
01-05-2011, 04:26 PM
Seorang petani membuat sebuah percobaan...
Ia menanam 2 benih pohon yg sama, lalu pada pohon yg pertama ia menyiram air 2 kali sehari, pada pohon yg ke 2 ia menyiram sekali dalam 2 hari.

Setelah beberapa tahun ia mencabut kedua pohon itu, ternyata pohon yg pertama mudah sekali dicabut, sedangkan pohon yang kedua memiliki akar yg kuat dan dalam sehingga sulit dicabut.

Rupanya pohon pertama tidak mengembangkan akar sampai jauh karena ia mudah memperoleh air, pohon yang kedua harus berusaha keras mencari air sehingga akarnya tumbuh sangat dalam.

Kalau kita hidup mudah dalam kecukupan, tak akan ada dorongan yg cukup untuk memeras keringat dan pikiran, tak ada energi untuk menggali diri lebih dalam.
Itu sebabnya manusia butuh berbagai kesulitan hidup agar ia bisa mengembangkan potensinya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa hampir semua tokoh2 penting dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, musik, filsafat dan agama berasal dari latar belakang yg miskin.

Memang ada juga beberapa tokoh yg lahir dari keluarga kaya namun tetap bisa berkontribusi dalam dunia, namun jumlahnya minoritas.

ndableg
01-05-2011, 05:02 PM
Gw pernah tidak bersukur pada tuhan gara2 filosofi ini...
Tapi kemudian gw memiskinkan diri.. biar bisa sukses katanya..

Sauron
01-05-2011, 05:22 PM
Inspiratif bro aslan

Mungkin udah dari dasarnya manusia diset kayak begini. Sama dengan analogi gini, manusia itu kadang-kadang bisa lari lebih kenceung kalau lagi dikejar aming. :))

bradon heat
01-05-2011, 07:13 PM
mirip konsepnya prof. yohanes surya yang "mestakung" alias semesta mendukung.

jadi ketika manusia di tertimpa suatu persoalan maka semesta akan mendukung manusia untuk keluar dari persoalan itu

danalingga
02-05-2011, 07:46 AM
Wah, bener-bener ngalamin.

Btw, ini bagus renungan buat rakyat Indonesia nih -- yang (katanya) kaya raya.

beastmen85
02-05-2011, 09:12 AM
the power of "kepepet" ::elaugh::

beneran tuh

tapi kalo kesulitan terus ya.... *ehm* :))

komporminyak
02-05-2011, 09:35 AM
the power of "kepepet" ::elaugh::

beneran tuh

tapi kalo kesulitan terus ya.... *ehm* :))

ini yang si eyang jus_mangga dulu katakan pada gw, "the pover of kefefet" :))

indraprime
02-05-2011, 10:04 AM
Inspiratif bro aslan

Mungkin udah dari dasarnya manusia diset kayak begini. Sama dengan analogi gini, manusia itu kadang-kadang bisa lari lebih kenceung kalau lagi dikejar aming. :))

aming lebih seram daripada anjing yah ::elaugh::

adinda
02-05-2011, 03:56 PM
ah, ini kan hanya penghiburan diri

kalau beberapa orang sukses menjalani hidup sulit... dibilanglah "manusia berkembang maksimal dalam kesulitan'

lalu mulailah mereka bikin buku, atw di liput media, jd org terkenal deh

tapi berapa banyak yg hidup sulit n gagal dan ga di ekspos??? paling2 dibilang " ya nasib lo deh..' :))

AsLan
11-09-2011, 09:33 PM
Pada tahun 1845, seorang penulis berbakat Rusia, Fyodor Dostoyevsky, yg saat itu berusia 24 tahun mengguncang dunia sastra dengan Novel pertamanya, Poor Folk. Ia disanjung2 oleh masyarakat St. Petersburg.
Dalam ketenarannya itu, ia mulai memasuki dunia politik dan mulai aktif dalam kelompok2 radikal.

Tiga tahun kemudian pecahlah revolusi di sepenjuru Eropa, terinspirasi dengan kejadian2 di Barat maka kelompok2 radikal ini mulai mencetuskan revolusi di Rusia.

Czar Nicholas I menyebar banyak mata2 di dalam kelompok2 ini sehingga tak lama kemudian Dostoyevsky ditangkap beserta 23 orang lainnya.

Setelah 8 bulan dipenjara, mereka dibangunkan di pagi hari yang dingin, mereka dijejalkan kedalam sebuah kereta dan dibawa kesuatu tempat.
Awalnya mereka berpikir bahwa mereka akan segera dibebaskan karena kesalahan mereka bukanlah suatu yg berat, namun kemudian kereta tersebut berhenti disebuah arena dan disambut oleh seorang Imam.

Arena tersebut dipenuhi penonton dan dijaga oleh barisan prajurit, tepat ditengah arena ada tiang2 hukuman mati, tak jauh dari situ peti2 mati telah disiapkan.

Tak lama kemudian seorang tentara membaca penumuman hukuman bagi mereka "Seluruh terdakwa terbukti bersalah atas tuduhan hendak menimbulkan kekacauan Nasional, oleh karenanya mereka akan dihukum mati dengan cara ditembak"

Para tahanan tertegun.

Saat itu Dostoyevsky memandang puncak keemasan sebuah gereja yg berkilau karena sinar matahari, ia berpikir bahwa ia akan segera memasuki kegelapan untuk selamanya, inilah saat terakhir baginya bisa melihat indahnya cahaya.
Ia juga sempat berpikir bahwa seandainya ia tidak dihukum mati, maka ia akan menggunakan setiap detik dari hidupnya tanpa menyianyiakan sama sekali.

Para tahanan diberi kain hitam penutup mata, lalu sang Imam membacakan doa bagi mereka untuk terakhir kali dan menerima pengakuan dosa para terdakwa.

Para tawanan kemudian dibawa ketengah arena, diikat ketiang dan ditutup matanya. Para regu tembak mengangkat senapan mereka dan membidik.

Pada saat itu tiba2 datanglah sebuah kereta kuda ketengah alun2, seorang pria turun membawa surat dari Czar untuk mengubah hukuman mati mereka.

Hukuman mereka diubah menjadi hukuman kerja paksa selama 4 tahun di Siberia.

Dostoyevsky menjalani hukuman ditempat yang paling dingin dan parah tanpa mengeluh, saat2 menjelang hukuman mati telah mengubah dirinya.
Ia menulis surat pada saudaranya Ketika aku menoleh kebelakang dan merenungkan segala waktu yg ku sia-sia kan dalam pengangguran dan kekeliruan maka hatiku terluka, hidup adalah karunia, setiap menit kehidupan adalah sangat berharga, aku telah terlahir kembali...

Didalam penjara, disela2 waktu kerja paksanya, Dostoyevsky terus menerus membuat karya tulis. Kalau sebelumnya ia merasa sangat tersiksa untuk menulis satu halaman, kini ia tak henti2 nya menulis. Dostoyevsky sering terlihat berjalan2 sambil menggumamkan bagian2 dialog dalam tulisannya, membayangkan lakon2 serta alur ceritanya.
Kini mottonya adalah "Melakukan sebanyak mungkin dalam waktu sesedikit mungkin"

Dostoyevsky meneribitkan karya2 tulisan paling besar dalam sejarah sastra dunia, Crime and Punishment, The Possessed, The Brother of Karamazov.

Karya2nya menjadi awal dari faham Atheisme di dunia.

purba
14-09-2011, 09:35 AM
Dari sudut pandang lain, itu menunjukkan bahwa manusia memiliki area adaptasi yang sangat luas dalam rangka mempertahankan hidupnya. :)

AsLan
14-09-2011, 11:36 PM
Dari sudut pandang lain, itu menunjukkan bahwa manusia memiliki area adaptasi yang sangat luas dalam rangka mempertahankan hidupnya. :)

maksudnya apa ya ? ::oops::

purba
16-09-2011, 02:24 PM
Maksudnya manusia memiliki banyak potensi. Ketika manusia berhadapan dgn sesuatu yang mengancam eksistensinya, dia akan menggunakan potensi2 yg ada utk mempertahankan eksistensinya. Potensi2 tsb tidak digunakan maksimal, tetapi cukup utk mengatasi ancaman tsb. Makin besar ancaman yg dihadapinya, akan makin besar pula potensi2 yg digunakannya.

:))

echo_velasco
16-09-2011, 03:29 PM
cerita yg inspiratif..:jempol:

perkembangan maksimal manusia terletak pada kesadaran, manusia yg sadar akan potensi diri & mempunyai fasilitas pendukung yg cukup seharusnya dapat lebih berkembang maksimal dibandingkan manusia yg hidup dalam kesulitan, karena mereka mempunyai nilai lebih dalam fasilitas pendukungnya.. Namun manusia kadang terbuai oleh fasilitas yg berkecukupan, sehingga dirinya tidak sadar & enggan untuk menggali potensi dirinya.. Oleh karena itu biasanya manusia yg hidup dalam kesulitan dapat berkembang maksimal, karena mereka sadar, jika mereka tidak menggali potensi diri secara maksimal, maka keadaan mereka akan lebih sulit.. CMIIW ::ungg::

kimochi
16-09-2011, 03:42 PM
Cerita yang bagus buat motovasi. Tapi, karena kebanyakan baca, dengar dari orang-orang. Jadi 'agak' berasa klise. :)

Kilat
17-09-2011, 05:23 AM
Manusia berkembang maksimal dalam kesulitan
tergantung dari kesulitannya .. tergantung juga dari orangnya ..
memang berasa klise ..

kalau pengalaman saya sendiri: pernah sakit parah, tidak mampu berkembang dalam kesulitan itu, karena itu rasanya sakit kalau ada teman yang mengatakan bahwa manusia berkembang maksimal dalam kesulitan, rasanya saya bersalah ..
sekarang sakit parah lagi, hmm saya sendiri berpikir saya berkembang, tapi itu harus dipertimbangkan orang lain ya ;)

hmm .. mungkin lebih baik: manusia belajar peduli orang lain dalam kesulitan ..

AsLan
17-09-2011, 09:33 AM
tergantung dari kesulitannya .. tergantung juga dari orangnya ..
memang berasa klise ..

kalau pengalaman saya sendiri: pernah sakit parah, tidak mampu berkembang dalam kesulitan itu, karena itu rasanya sakit kalau ada teman yang mengatakan bahwa manusia berkembang maksimal dalam kesulitan, rasanya saya bersalah ..
sekarang sakit parah lagi, hmm saya sendiri berpikir saya berkembang, tapi itu harus dipertimbangkan orang lain ya ;)

hmm .. mungkin lebih baik: manusia belajar peduli orang lain dalam kesulitan ..

iya, setuju.

Mungkin yg dimaksud dengan "berkembang maksimal" itu tidak harus menjadi lebih sukses, lebih hebat atau lebih kuat...

Kadang2 yg disebut berkembang adalah menjadi lebih humble, lebih bisa memahami kesusahan orang lain, lebih bersyukur, lebih dekat dengan sang pencipta dll...