lily
03-10-2013, 03:27 PM
http://cdn.ubergizmo.com/photos/2008/10/jvcs-sound-garden-concept.jpg
Tak lama lagi, gaya hidup go green Anda akan semakin lengkap dengan hadirnya green battere. Selama ini kita mengenal aneka jenis batu baterai menggunakan elektroda dari ion-ion Lithium.
Tapi, kini para pakar lingkungan semakin menyadari kalau limbah lithium dari jutaan batu baterai bekas yang dibuang dan menjadi sampah di seluruh dunia, berpotensi menyebabkan polusi. Sebab, batu baterai termasuk limbah yang butuh waktu sekitar 100 tahun untuk terurai.
Untuk mengurangi limbah Lithium dari batu baterai bekas, para peneliti dari Rice University of New York dan US Army Research Laboratory, Amerika Serikat, berhasil menemukan senyawa lain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk dijadikan ion elektroda pengganti Lithium. Senyawa ini adalah purpurin yang diekstrak dari sejenis tanaman yang sejak 3.000 tahun lalu sudah digunakan sebagai bahan pewarna merah. Rencananya batu baterai yang disebut Green Battery ini akan dibuat dan dipasarkan dalam waktu dekat.
Selanjutnya adalah kreasi unik berupa speaker yang sekaligus dapat menjadi pot untuk tumbuh tanaman. Prototype dari speaker keluaran JVC berbentuk potongan batang pohon yang dapat dirangkai sesuai selera dan diberi nama Sound Garden “Kirikabu” ini dibuat menggunakan bahan yang ramah lingkungan, yakni hasil penggunaan daur ulang sliding doors. Diharapkan speaker ramah lingkungan ini dapat menjadi inspirasi untuk membuat berbagai produk lainnya dari daur ulang bahan-bahan yang berpotensi menjadi limbah lingkungan yang sulit diuraikan.
Sumber : www.ayahbunda.co.id
Tak lama lagi, gaya hidup go green Anda akan semakin lengkap dengan hadirnya green battere. Selama ini kita mengenal aneka jenis batu baterai menggunakan elektroda dari ion-ion Lithium.
Tapi, kini para pakar lingkungan semakin menyadari kalau limbah lithium dari jutaan batu baterai bekas yang dibuang dan menjadi sampah di seluruh dunia, berpotensi menyebabkan polusi. Sebab, batu baterai termasuk limbah yang butuh waktu sekitar 100 tahun untuk terurai.
Untuk mengurangi limbah Lithium dari batu baterai bekas, para peneliti dari Rice University of New York dan US Army Research Laboratory, Amerika Serikat, berhasil menemukan senyawa lain yang ramah lingkungan dan dapat digunakan untuk dijadikan ion elektroda pengganti Lithium. Senyawa ini adalah purpurin yang diekstrak dari sejenis tanaman yang sejak 3.000 tahun lalu sudah digunakan sebagai bahan pewarna merah. Rencananya batu baterai yang disebut Green Battery ini akan dibuat dan dipasarkan dalam waktu dekat.
Selanjutnya adalah kreasi unik berupa speaker yang sekaligus dapat menjadi pot untuk tumbuh tanaman. Prototype dari speaker keluaran JVC berbentuk potongan batang pohon yang dapat dirangkai sesuai selera dan diberi nama Sound Garden “Kirikabu” ini dibuat menggunakan bahan yang ramah lingkungan, yakni hasil penggunaan daur ulang sliding doors. Diharapkan speaker ramah lingkungan ini dapat menjadi inspirasi untuk membuat berbagai produk lainnya dari daur ulang bahan-bahan yang berpotensi menjadi limbah lingkungan yang sulit diuraikan.
Sumber : www.ayahbunda.co.id