PDA

View Full Version : G30S saat ini.



cherryerichan
30-09-2013, 05:03 PM
Waktu kecil,pas esde,tanggal segini pasti heboh. dari pagi temen2 di sekolah udah teriak teriak nakutin bahwa ntar malem ada pelem serruu..sadis gila..hoorroor sangat. dipikiran saya,anak sd yg selalu dibully ama hantu,setan,pocong n d gank,pilem malam 30 september adalah pilem mengerikan tapi bikin penasaran buat ditonton.
mak bapak mungkin dah bosen nonton saking seringnya pilem ini diputer.pengalaman saya jadinya sendirian nonton sambil bawa sarung buat kekepan kalo ngeri.
besoknya,habis nonton, sekolah langsung heboh,topik bahasan pasti pilem semalem.
sayang dah g ada lagi pilemnya sekarang. g ada lagi kenangannya.
eniwe ini kudu masup tret mana ya?bingung. masup sini alesannya karena hari ini tanggal 30.
klo temen2,pengalaman nonton pelemnya kayak saya ato nggak?
trims.

Ronggolawe
30-09-2013, 05:08 PM
dulu pasca Reformasi diputuskan film ini tidak lagi
diputar, dengan alasan kualitas gambar yang tidak
lagi bagus.

padahal sampai sekarang gw masih menunggu hasil
Digital Remastering nya :)

cherryerichan
30-09-2013, 05:12 PM
digital remastering itu apa om ronggo?kayak bentuk rar.avi ato mp4 itu bukan?ato yg bentuk dvd/bluray?

opera
30-09-2013, 05:12 PM
mungkin ini propaganda orba untuk menunjukan kekejaman PKI, tp dari filmnya sendiri biasa2 aja gak ada nuansa horror yang mencekam
masi inget waktu salah satu jendral gambar monumen jadinya kayak kuburan
pasukan dateng tembak sana sini, diseret darah belepotan
jendral yang masi hidup disiksa menggunakan silet

GiKu
30-09-2013, 05:21 PM
pertama nonton di bioskop
takuut

cherryerichan
30-09-2013, 05:22 PM
iya.inget bagian silet itu. cewek kan yang nyilet.hii.ada yg histeris liat darah dimana2,malah dipolet polet ke muka.

opera
30-09-2013, 05:26 PM
pertama nonton di bioskop
takuut

lebih takut nonton friday the13th ::doh::

danalingga
30-09-2013, 05:33 PM
Dan Genjer-genjer pun sukses menjadi lagu PKI. ::hihi::

Kingform
30-09-2013, 05:36 PM
kalo film G30s/PKI ditayangin saat ini, ga kebayang kayak apa sensornya....::hihi::
lha wong sekarang adegan orang ditembak aja disensor kok ::grrr::

cherryerichan
30-09-2013, 06:11 PM
jangankan nembak.ngudut aja disensor.

mobyokuzan
30-09-2013, 06:50 PM
di youtube masih ada.

silahkan search bagi yg penasaran haha

BundaNa
30-09-2013, 06:56 PM
masih resmi ada ya hari peringatan nasional G30S?

Yuki
30-09-2013, 08:44 PM
^
di koran-koran pada gak ada tuh, cuman tadi shubuh pas saya bangun tidur, lihat hp......lihat tanggal.....wow 30S rupanya

choodee
30-09-2013, 09:41 PM
lah di tipi tadi pagi ngebahas g30s kok

gw ga pernah nonton pilem ini sampai habis sih, maklum waktu indonesia tengah, ga sanggup mata esde saya nonton waktu itu

Yuki
30-09-2013, 09:48 PM
tapi tadi saya nonton tv waktu sore gak ada tuh

*penting ya?* ;D

kalo saya bukannya gak tahan ngantuk, tahan sih tahan, tapi (dulu) karena setiap tahun udah ditakut-takutin ya ama sekeluarga, tetangga, temen-temen, guru dan manusia2 lainnya, jadi jiper abis ama film ini, alhasil ndak pernah nonton seumur hidup

Kingform
01-10-2013, 05:22 PM
Tjakrabirawa di malam kelam 1 Oktober 1965

30 September 1965 malam, tak banyak yang tahu kalau Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Letkol Untung Syamsuri masih mengawal Presiden Soekarno yang berpidato dalam acara Musyawarah Teknisi di Istora Senayan hingga pukul 24.00 WIB. Setelah selesai menjalankan tugasnya, Untung rupanya tak kembali ke mess di Jl Cidurian, Jakarta Pusat.

Perwira menengah Resimen Tjakrabirawa itu menuju Lubang Buaya, Jakarta Timur. Basis konsentrasi pasukan G30S. Untung memeriksa pasukannya. Kekuatannya masih jauh dari harapan. Tak ada batalyon lapis baja yang datang dari Jawa Barat.

Para pemimpin militer G30S, Letkol Untung, Mayor Soejono, Brigjen Soepardjo dan Kolonel Latief, sedikit masygul. Namun Sjam Kamaruzaman dari Biro Chusus Partai Komunis Indonesia (PKI) cepat menggertak.

"Ya Bung. Kalau mau revolusi banyak yang mundur. Tetapi kalau sudah menang banyak yang ikut."

Akhirnya diputuskan operasi penculikan para jenderal tetap berjalan. Jam 'J' adalah pukul 04.00 WIB.

Menurut Petrik Matanasi penulis buku, "Tjakrabirawa" sasaran penculikan adalah Jenderal yang bertugas di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD). Pada jabatan ini, para jenderal yang menjabat menentukan arah perkembangan Angkatan Darat. Oleh Untung mereka dianggap tidak loyal kepada Bung Karno.

Dalam penjelasan Petrik, Pada 1 Oktober sekitar pukul 02.00 dinihari 1 Oktober 1965, pasukan Pasopati dari Tjakrabirawa, Brigif I Jaya Sakti dan Batalyon 454/Diponegoro berkumpul di Lubang Buaya. Letnan Satu Dul Arief, memberikan arahan kepada anak buahnya.

Dalam arahan itu, Dul Arif menjelaskan adanya skenario Dewan Jenderal yang didukung CIA, untuk melawan Soekarno. Karenanya sangat penting sekali untuk menangkapi para Jenderal itu untuk menyelamatkan Presiden Soekarno. Semua anggota pasukan cukup percaya dengan wacana ini.

Dengan truk militer dan bus, pasukan penjemput berangkat ke daerah Menteng, Jakarta Pusat. Kawasan elite rumah para jenderal. Sebagian bergerak ke rumah Brigjen Pandjaitan di Kebayoran, Jakarta Selatan.

Dalam penculikan Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani, anak Nasution tewas dengan tembakan peluru pasukan penculik yang menjemput paksa Nasution. Sedangkan Nasution berhasil melarikan diri dengan memanjat tembok rumahnya. Pierre Andreas Tendean ajudan Jenderal Nasution dibawa ke Lubang Buaya, karena penculik tidak tahu wajah Nasution.

Sedangkan dalam penculikan Ahmad Yani, beberapa prajurit Tjakrabirawa memasuki rumah. Saat di dalam rumah, pasukan itu bertemu anak Yani yang berumur 7 tahun, Eddy. Oleh pasukan penculik, Eddy disuruh memanggil ayahnya. Ahmad Yani lalu keluar kamar dan menghampiri pasukan penculik.

Salah satu dari penculik mengatakan bahwa Yani dipanggil Presiden di Istana. Yani lalu meminta diri untuk bersiap, namun salah seorang prajurit menolak permintaan itu dan Yani pun menampar prajurit itu. Ketika Yani bermaksud kembali ke kamarnya tujuh peluru menembus pintu dan menewaskan Ahmad Yani. Mayat Yani lalu dimasukan bus dan dibawa oleh pasukan penculik ke Lubang Buaya.

Target penculikan lainnya adalah Mayor Jenderal Suprapto. Suprapto dianggap sebagai kepercayaan Ahmad Yani. Pada malam 30 September itu Suprato tidak bisa tidur karena sakit gigi.

Pasukan penculik saat itu Kopral Dua Suparman, menemui sang Jenderal dan tidak lupa memberi hormat. Suparman berkata bahwa Suprapto dipanggil Presiden. Tanpa diberi kesempatan berganti pakaian, Suprapto diseret dan dibawa ke dalam truk. Nyonya Suprapto pun berkesimpulan bahwa suaminya diculik.

Hal serupa juga dialami Mayor Jenderal Suwondo Parman. Sekitar pukul 04.00 Pagi, muncul 20 orang prajurit berkeliaran di sekitar rumah S Parman. Sang jenderal dan istrinya tidak tidur malam itu. Ketika terjadi kegaduhan di luar rumah, sang Jenderal beserta istrinya tak menggubrisnya.

Tapi akhirnya sang Jenderal keluar menuju halaman. Bukan perampok yang mereka temui, melainkan pasukan Tjakrabirawa. Parman bertanya, apa yang dilakukan oleh pasukan Tjakra itu, prajurit Tjakra menjawab bahwa, Parman dipanggil ke Istana Negara oleh Presiden dini hari itu juga. Tanpa banyak tanya, Parman langsung memakai seragamnya dan selanjutnya ikut pasukan Tjakra yang mengundangnya ke Istana padahal ke Lubang Buaya.

Saat penculikan MT Haryono, prajurit penculik itu masuk ke rumahnya tanpa izin. Mengetahui hal itu Haryono meminta istri dan anak-anaknya pergi ke halaman belakang rumah dan mematikan lampu. Sementara itu, Haryono telah bersiap menunggu pasukan penculik yang akan masuk. Haryono berencana merebut senjata salah satu prajurit yang masuk. Usaha sang Jenderal gagal, karena prajurit yang masuk itu lebih tangkas hingga Haryono sendiri tertembak. Mayat Haryono lalu dimasukkan ke dalam truk militer yang membawanya ke Lubang Buaya.

Penculikan paling mulus terjadi pada Jenderal Soetoyo. Pasukan penculik, berhasil membujuk Soetoyo untuk membuka pintu dan dipanggil Presiden ke Istana. Saat pintu dibuka, Soetoyo langsung diringkus kedua matanya ditutup dan dibawa ke Lubang Buaya.

Target lainnya adalah Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan. Saat pasukan penculik ke rumah Panjaitan. Pasukan penculik membangunkan pembantu yang ketakutan. Karena takut dibunuh, si pembantu memberi tahu di mana Panjaitan berada.

Panjaitan dipaksa turun dari kamarnya di lantai dua dan langsung ditembak. Panjaitan akhirnya tewas dengan seragamnya. Dalam penculikan itu juga dua keponakan Panjaitan juga tertembak, Albert Naiborhu dan Victor Naiborhu yang berusaha melakukan perlawan.

Semua hasil operasi penculikan malam itu langsung dibawa ke daerah Lubang Buaya, tidak jauh dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Target penculikan yang masih hidup dalam penculikan lalu dibunuh di daerah Lubang Buaya sebelum dimasukan ke dalam sumur tua yang tidak terpakai. Suprapto, S Parman, dan Soetojo ditembak mati di Lubang Buaya.

Film Pengkhianatan G 30 S/PKI karya Sutradara Arifin C Noer mencoba menggambarkan penculikan dan pembantaian itu. Digambarkan suasana dini hari itu sangat mencekam. Para penyiksa membunuh para jenderal dengan kejam sambil menyanyikan lagu gendjer-gendjer. Para wanita PKI dengan tega menyilet wajah para jenderal itu.

Selama Orde Baru, film ini diputar setiap tanggal 30 September. Maka bulu roma setiap rakyat Indonesia pun merinding melihat tayangan horor tersebut. Masyarakat dibuat yakin, betapa kejam PKI menyiksa para putera terbaik bangsa.

Inilah salah satu episode paling kelam dari sejarah Indonesia. Di kemudian hari, pembantaian pada para jenderal ini menimbulkan pembantaian pada lebih dari sejuta anggota atau simpatisan PKI. Nasib Untung, Soepardjo, Aidit dan tokoh PKI lainnya tak lebih baik dari nasib para jenderal angkatan darat tersebut.

Seperti kata pepatah, nyawa dibayar dengan nyawa.

saus (http://id.berita.yahoo.com/tjakrabirawa-di-malam-kelam-1-oktober-1965-000300380.html)

cherryerichan
01-10-2013, 06:01 PM
lagu genjer2 gimana sih?ada hubungan dg sayur genjer ato nggak?genjer disitu artinya apa?

---------- Post Merged at 05:01 PM ----------

lagu genjer2 gimana sih?ada hubungan dg sayur genjer ato nggak?genjer disitu artinya apa?

Kingform
01-10-2013, 06:04 PM
gw juga ga tau...ga pernah nonton filmnya sampe selesai ;D

BundaNa
01-10-2013, 08:02 PM
ilustrasinya keren tuh Kingform

Kingform
01-10-2013, 08:41 PM
ilustrasi yang mana bund?

BundaNa
02-10-2013, 12:21 PM
eh salah, narasimu itu Kingform...keren