cherryerichan
30-09-2013, 08:42 AM
Jakarta - Meski sama-sama berasal dari genus
Solanum, tomat dan kentang dihasilkan oleh
pohon yang berbeda. Tomat berbuah dari
rantingnya, umbi kentang dari akanya. Namun,
di Inggris, keduanya berada dalam satu pohon!
Perusahaan yang menjual tanaman secara
online, Thompson & Morgan , menawarkan
TomTato yang merupakan singkatan dari tomato
(tomat) dan potato (kentang). Saat ditanam,
TomTato tampak seperti pohon tomat biasa.
Namun saat akarnya dicabut, muncullah
kentang!
TomTato bisa menghasilkan lebih dari 500 buah
tomat ceri dengan rasa manis dan agak tajam.
Tomat dan kentangnyapun matang bersamaan.
Namun, umur tanaman ini hanya satu musim.
Di situsnya, TomTato dijual seharga £14.99 (Rp
279.000).
Mungkin Anda mengira bahwa tanaman unik
tersebut adalah hasil rekayasa genetika.
Ternyata bukan. Seperti dilansir The
Independent (27/09/13), TomTato adalah hasil
teknik reproduksi vegetatif buatan, yakni
menyambung atau mengenten.
Tanaman tomat-kentang hasil menyambung
sudah pernah ada di Inggris. Namun, menurut
direktur hortikultural Thompson & Morgan Paul
Hansord, inilah pertama kalinya tanaman
tersebut sukses diproduksi secara komersil dan
memiliki rasa enak.
"Kami telah melihat produk sejenis. Namun,
setelah diperhatikan dengan saksama,
kentangnya ditanam di pot yang sama dengan
tomat. Sementara tanaman kami berada dalam
satu pohon dan tak menghasilkan dedaunan
kentang," Hansord berkomentar.
Ia bercerita bahwa ide untuk menciptakan
tanaman ini muncul 15 tahun lalu. Waktu itu ia
sedang mengunjungi sebuah taman di Amerika
Serikat, di mana seseorang menanam kentang
di bawah tomat sebagai lelucon.
Menurut Hansord, TomTato sudah diuji coba
selama beberapa tahun. "Hasil akhirnya jauh
lebih unggul daripada yang saya harapkan:
gugusan penuh tomat yang mengalahkan
citarasa tomat di supermarket, serta hasil
panen kentang yang banyak," ujarnya.
Ternyata tak mudah menciptakan tanaman
tomat dan kentang dengan hasil sebaik itu.
Batang tomat dan kentang harus memiliki
ketebalan sama agar teknik menyambung
sukses. "Diperlukan keterampilan tingkat tinggi,"
kata Hansord.
Seperti dilansir CBS News (26/09/13) , produk
sejenis dengan nama Potato Tom telah
diluncurkan lebih awal di Selandia Baru.
Solanum, tomat dan kentang dihasilkan oleh
pohon yang berbeda. Tomat berbuah dari
rantingnya, umbi kentang dari akanya. Namun,
di Inggris, keduanya berada dalam satu pohon!
Perusahaan yang menjual tanaman secara
online, Thompson & Morgan , menawarkan
TomTato yang merupakan singkatan dari tomato
(tomat) dan potato (kentang). Saat ditanam,
TomTato tampak seperti pohon tomat biasa.
Namun saat akarnya dicabut, muncullah
kentang!
TomTato bisa menghasilkan lebih dari 500 buah
tomat ceri dengan rasa manis dan agak tajam.
Tomat dan kentangnyapun matang bersamaan.
Namun, umur tanaman ini hanya satu musim.
Di situsnya, TomTato dijual seharga £14.99 (Rp
279.000).
Mungkin Anda mengira bahwa tanaman unik
tersebut adalah hasil rekayasa genetika.
Ternyata bukan. Seperti dilansir The
Independent (27/09/13), TomTato adalah hasil
teknik reproduksi vegetatif buatan, yakni
menyambung atau mengenten.
Tanaman tomat-kentang hasil menyambung
sudah pernah ada di Inggris. Namun, menurut
direktur hortikultural Thompson & Morgan Paul
Hansord, inilah pertama kalinya tanaman
tersebut sukses diproduksi secara komersil dan
memiliki rasa enak.
"Kami telah melihat produk sejenis. Namun,
setelah diperhatikan dengan saksama,
kentangnya ditanam di pot yang sama dengan
tomat. Sementara tanaman kami berada dalam
satu pohon dan tak menghasilkan dedaunan
kentang," Hansord berkomentar.
Ia bercerita bahwa ide untuk menciptakan
tanaman ini muncul 15 tahun lalu. Waktu itu ia
sedang mengunjungi sebuah taman di Amerika
Serikat, di mana seseorang menanam kentang
di bawah tomat sebagai lelucon.
Menurut Hansord, TomTato sudah diuji coba
selama beberapa tahun. "Hasil akhirnya jauh
lebih unggul daripada yang saya harapkan:
gugusan penuh tomat yang mengalahkan
citarasa tomat di supermarket, serta hasil
panen kentang yang banyak," ujarnya.
Ternyata tak mudah menciptakan tanaman
tomat dan kentang dengan hasil sebaik itu.
Batang tomat dan kentang harus memiliki
ketebalan sama agar teknik menyambung
sukses. "Diperlukan keterampilan tingkat tinggi,"
kata Hansord.
Seperti dilansir CBS News (26/09/13) , produk
sejenis dengan nama Potato Tom telah
diluncurkan lebih awal di Selandia Baru.