keremus
26-04-2011, 02:09 PM
Melihat kasus a la Romeo-Juliet yang menimpa Tommy Kurniawan VS Tania, puteri
tiri fadel Muhammad dan Zumi Zola VS Ayu Dewi.
Untuk kasus Tommy, alasan pernikahan hendak dianulir ibu Si Tania, selain bahwa
Sang Ibu kepingin puterinya bersekolah setinggi mungkin, Tommy Kurniawan bukan
keturunan Arab sebagaimana tradisi keluarga mereka yang hanya menikah dengan
sesama Arab. Tommy Kurniawan juga orang biasa. Bukan anak pejabat. Tidak
berpendidikan tinggi.
Untuk kasus Zumi Zola, ia memutuskan pertunangan dengan Ayu Dewi setelah dia
terpilih menjadi bupati, melalui sms, dengan alasan yang tidak diketahui publik.
Orang mengira-ngira, dari ucapan bapak Si Zumi yang pejabat itu bahwa sebenarnya
ortu (dan mungkin Zumi) berniat memilih yang sepadan. Padahal selama kampanye,
Si Ayu sedikit bantu2 dan telah mengumunkan mengundurkan diri dari dunia hiburan
untuk mendampingi Zumi sebagai bupati.
Saya pribadi merasa : Hari gini masih ada ya orang menikah harus satu suku,
satu derajat sosial ?
Katanya, menikah dengan orang berbeda bakal timbul pergesekan. La, emangnya
kalo sama, gak?
Tapi gak tau ya. Mungkin memang ada sedikit sumbangan gangguan jika kita
menikah dengan orang yang berbeda suku, adat, tradisi, ras dan sebagainya.
Pengalaman pribadi, bahkan dalam keluarga saya ada stereotip tertentu terhadap
suku tertentu yang menimbulkan rasa keterancaman finansial (kalo menikah sama
dia, uang bulanan ke ortu bakal dihapus karena perkerabatan pada sukunya tidak
erat)
Tapi saya egp dan merasa tidak perlu membuktikan apa2. Orang jahat dan baik
ada di tiap entitas hidup ini.
Saya agak iba dengan Tommy Kurniawan dan Ayu Dewi...hehehe.. Kok ya
hari gini masih ada orang gagal menikah gara2 hal2 yang menurut saya tidak
prinsipil.
Tapi itu menurut saya. Entah orang lain.
Menurut kalian, prinsip kah kesamaan suku, kasta, adat, ras dan sebagainya
dalam suatu pernikahan >?
tiri fadel Muhammad dan Zumi Zola VS Ayu Dewi.
Untuk kasus Tommy, alasan pernikahan hendak dianulir ibu Si Tania, selain bahwa
Sang Ibu kepingin puterinya bersekolah setinggi mungkin, Tommy Kurniawan bukan
keturunan Arab sebagaimana tradisi keluarga mereka yang hanya menikah dengan
sesama Arab. Tommy Kurniawan juga orang biasa. Bukan anak pejabat. Tidak
berpendidikan tinggi.
Untuk kasus Zumi Zola, ia memutuskan pertunangan dengan Ayu Dewi setelah dia
terpilih menjadi bupati, melalui sms, dengan alasan yang tidak diketahui publik.
Orang mengira-ngira, dari ucapan bapak Si Zumi yang pejabat itu bahwa sebenarnya
ortu (dan mungkin Zumi) berniat memilih yang sepadan. Padahal selama kampanye,
Si Ayu sedikit bantu2 dan telah mengumunkan mengundurkan diri dari dunia hiburan
untuk mendampingi Zumi sebagai bupati.
Saya pribadi merasa : Hari gini masih ada ya orang menikah harus satu suku,
satu derajat sosial ?
Katanya, menikah dengan orang berbeda bakal timbul pergesekan. La, emangnya
kalo sama, gak?
Tapi gak tau ya. Mungkin memang ada sedikit sumbangan gangguan jika kita
menikah dengan orang yang berbeda suku, adat, tradisi, ras dan sebagainya.
Pengalaman pribadi, bahkan dalam keluarga saya ada stereotip tertentu terhadap
suku tertentu yang menimbulkan rasa keterancaman finansial (kalo menikah sama
dia, uang bulanan ke ortu bakal dihapus karena perkerabatan pada sukunya tidak
erat)
Tapi saya egp dan merasa tidak perlu membuktikan apa2. Orang jahat dan baik
ada di tiap entitas hidup ini.
Saya agak iba dengan Tommy Kurniawan dan Ayu Dewi...hehehe.. Kok ya
hari gini masih ada orang gagal menikah gara2 hal2 yang menurut saya tidak
prinsipil.
Tapi itu menurut saya. Entah orang lain.
Menurut kalian, prinsip kah kesamaan suku, kasta, adat, ras dan sebagainya
dalam suatu pernikahan >?