PDA

View Full Version : Anak kandung atau...



cha_n
25-08-2013, 01:59 AM
Beberapa waktu yang lalu saya ngobrol2 sama adik ipar. kebetulan si bungsu ama anaknya adikku beda umur cuma 6 hari. jadi seumuran. kita sering diskusi tukar info soal anak2.
Saya nanya "sudah pakai KB? atau emang sengaja mau cepat punya anak lagi?" saya tanya gitu soalnya anak pertamanya ini juga baru didapat setelah 2 tahunan menikah. mungkin saja ingin cepat punya anak lagi"
adik "belum KB kak, tapi rencananya sih iya. "
"Oh ga ingin cepat punya anak lagi ya?"
"si xxx (adikku) malah bilang, anaknya satu aja. ntar anak ke dua dan seterusnya adopsi aja. ngapain menuh2in dunia, gitu katanya"
saya cuma bengong sih, tapi teringat ndugu pernah juga komentar mirip2 seperti itu.

menurut kalian gimana? ada alasan khusus ingin punya anak kandung? atau pilihan angkat anak itu sebenarnya malah lebih realistis?

Porcelain Doll
25-08-2013, 02:51 AM
anak kandung sih pengen banget pastinya, chan
tapi sebenernya dalam hati sih mengadopsi anak itu sepertinya dalam beberapa hal lebih baik

kebayang orang yg segitu pengennya punya anak kandung bertahun2 ikut pengobatan
udah keluar berapa juta...yg kalo dipake buat biayain anak yg lain udah bisa buat berbagai hal

then again, keinginan dan logika biasanya emang jarang yg sejalan ;D

heihachiro
25-08-2013, 03:06 AM
keinginan punya anak kandung itu salah satu bentuk keegoisan manusia yang paling gampang untuk meninggalkan "sesuatu" atau semacam "legacy" di dunia ini :ngopi:. Pada dasarnya sih keinginan punya keturunan bagian dari insting makhluk hidup untuk berkembang biak dan melestarikan jenisnya :ngopi:

Ngomong-ngomong, saya bukannya anti atau mencela orang yang pengen punya anak kandung ya. Saya juga punya sih sedikit rasa egois itu, kayaknya seru juga kalo kelak darah daging (ceileh darah daging ;D) saya bisa melakukan sesuatu (yang positif) yang ngga bisa dilakukan oleh saya atau orang kebanyakan :cengir:

seperti kata Popo, keinginan dan logika biasanya emang jarang yg sejalan :cengir:

BundaNa
25-08-2013, 04:10 AM
Gw pernah mikir mau angkat anak begitu 2 thn nikah ga juga hamil. Tapi gw dan hubby justru m'pertimbangkan perasaan ortu dan mertua. Bisa gak
mereka rela sayang thdp cucu angkatnya? Akhirnya batal, krn mertua agak
keberatan

skr kalopun ada rejeki lebih, pengennya ikut gerakan ortu asuh. setelah ngerasain susahnya anak2, saya ga mau susah ngurusin yg

ndugu
25-08-2013, 07:12 AM
kurasa tradisi dan budaya mungkin berperan juga ya. dari dulu2 juga bloodline is a big deal. monarki juga biasanya ngikut bloodline. nama keluarga juga pengennya diturunin. in some way, kadang ini seperti norma masyarakat, sesuatu yang udah diexpect dari pasangan suami istri.

kalo kita melihat kembali secara objektif, dengan mengesampingkan rasa emosional pribadi, "perlu" kah mempunyai turunan kandung?

untuk saya pribadi sih memang ngga ada keinginan menggebu2 untuk mempunyai turunan kandung gitu. buatku ga penting aja. dan dasar alasanku memang karena saya ngeliatnya lebih dari big picture aja. pernah ngga ngeliat pertambahan populasi dunia dalam bbrp abad terakhir? exponential. at the rate we are going, dunia sudah kebanyakan orang. semakin gede populasi dunia, semakin gede konsumerisme, semakin banyak sampah (output) dan resources (input) yang diperlukan untuk mendukung keberadaan manusia ini, dan semakin gede juga impactnya pada dunia / bumi ini. buatku ini trend yang ngga sustainable aja.

kedua. masalah anak yatim piatu. coba kita liat equationnya:

kalo anak meninggal --- simple, ortu produksi anak kandung lagi
kalo ortu meninggal --- anak tidak bisa memproduksi ortu kandung

buatku ini seperti pyramid scheme. kalo kita liat praktek tradisi pada umumnya, mempunyai anak kandung biasa mempunyai kedudukan lebih tinggi di daftar prioritas daripada anak angkat. sedangkan manusia pada umumnya setiap hari juga memproduksi anak. kalo semua orang mempraktekkan harus mempunyai anak kandung, apa yang terjadi dengan populasi anak yang tidak mempunyai ortu kandung? yah, meningkat aja. trus apa yang terjadi dengan anak2 tanpa ortu kandung ini? ke mana mereka harus pergi? konsepnya ngga sustainable aja. makanya juga, saya merasa prioritas mempunyai anak angkat "seharusnya" lebih tinggi dibandingkan mempunyai anak kandung. aksi reproduksi itu untuk meneruskan spesies, sedangkan populasi manusia ngga akan punah dalam waktu dekat at the rate we are going :cengir:

ketiga. karena expectation harus mempunyai anak kandung sendiri juga lah saya merasa manusia is creating unnecessary grief kalo seandainya tidak bisa mempunyai anak kandung. ada yang sampe menghabiskan ntah brapa banyak duit, waktu, investment emosional, dll, untuk mempunyai anak kandung. padahal, "perlu"kah semua itu?

having said that, tentu aja semua orang bisa berbeda keinginan dan prioritasnya. yang di atas cuman pendapatku pribadi. personal liberty (kebebasan pribadi) untuk memutuskan mempunyai anak kandung ato adopsi tentu tidak bisa dihapus, setiap calon ortu berhak menentukan jenis turunan apa yang diinginkan, buatku itu adalah hak asasi manusia.

hanya saja, untuk mengubah mindset melawan arus, orang memang harus bisa jujur dan menanggalkan expectation masyarakat atopun mengubah mindset sendiri akan tradisi yang selama ini sudah dilakukan secara turun menurun.

cherryerichan
25-08-2013, 07:23 AM
g smua orang pengen anak angkat. masalah mungkin.g muncul sekarang, tapi pas beberapa tahun kemudian pas si anak dah tahu kenyataanya. g semua anak adopsi ditinggal mati ortu. ada yg emang ditelantarkan ortu.
biasanya kalo dah gitu mereka kekeuh pengen nyari ortu aseli n balik membenci ortu angkat. g semua kek gt sih, tapi beberapa pasti ada. walopun secara hukun dah resmi jd anak kita, pasti yg begitu bakal jadi masalah dikemudian hari. terutama lagi buat anak adopsi cewek yg muslim.dia g bisa sembarangan pas nikah. walinya harus muhrimnya.
kalo disini banyak juga yg ngadopsi anak sodara yg udah banyak.

Ronggolawe
25-08-2013, 07:34 AM
dunia sudah kebanyakan orang? Cepat atau lambat
SDA tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia?

ya ngga lah...
yang membuat banyaknya orang miskin itu bukan kare
na kurangnya SDA, tetapi ketamakan yang membawa
ketidakadilan akses dalam mendapatkan SDA.

soal "budaya" harus memiliki anak kandung, itu bukan
"budaya", tetapi sudah nature nya begitu. bagaimana
kalau sebaliknya, semua orang pengen anak angkat,
lalu siapa yang akan memproduksi anak angkat terse
but? :)

ndugu
25-08-2013, 07:47 AM
bener, memang itu kondisi yang unfortunate. karena memang kenyataannya tidak setiap ortu mempunyai pandangan untuk menyayangi anak angkat seperti anak kandung. dan kenyataan juga bahwa masyarakat banyak yang memandang anak angkat dengan kedudukan yang lebih rendah dibandingkan anak kandung. bukan hanya sekali dua kali saya mendengar komentar orang yang "kasihan ya, ga punya (ato ga bisa punya) anak kandung". ato "mereka mempunyai anak angkat" dengan nada prihatin. dan ini lah maksudku mengenai "mindset" dan "social expectation" tadi, yang mungkin bisa dilihat sebagai 'masalah' yang menimbulkan lingkaran setan ini.

again, buat saya pribadi, kalo pun saya mengangkat anak, maka dari awal juga akan saya kasi tau bahwa dia bukan anak kandung. saya sih merasa lebih baik anak tau dari awal daripada nanti2nya. dan tentu saja perlakukan anak seperti anak kandung sendiri. si anak harus tau bahwa biarpun status mereka adalah saling angkat (ortu/anak angkat), bukan brarti mereka tidak bisa saling menyayangi. dan ortu juga harus bisa terbuka dengan ide bahwa anak suatu hari mungkin akan mencari ortu kandung sendiri (buat yang masih ada). dan cukup sering kok saya ngebaca brita mengenai keluarga yang begini, dan justru kemudian keluarga anak angkat dan anak kandung menjadi suatu keluarga besar. prospeknya tidak melulu harus jelek. dan menurutku justru ada bagusnya kalo anak angkat mencari keluarga kandung kembali (kalo ada), karena info ini sebenarnya bagus dan berguna untuk alasan sejarah medis keluarga buat si anak nantinya, sehingga mereka bisa mempersiapkan diri dan melakukan aksi2 prevention untuk jenis2 penyakit genetik / turunan.

---------- Post Merged at 07:47 PM ----------


dunia sudah kebanyakan orang? Cepat atau lambat
SDA tidak akan mampu memenuhi kebutuhan manusia?

ya ngga lah...
yang membuat banyaknya orang miskin itu bukan kare
na kurangnya SDA, tetapi ketamakan yang membawa
ketidakadilan akses dalam mendapatkan SDA.

kok orang miskin ::elaugh:: saya bukan ngomongin kemiskinan kok
dan kalo ngomongin SDA, sure, bisa aja masih tetep support. tapi untuk sekarang, menurutku kehidupan dan operasional manusia di bumi ini belum seefisien itu. dan tentu aja, kita tidak tau bagaimana di masa depan. anggap lah kemajuan teknologi mencapai seperti dalam science fiction (which is always a possibility) dan membuat kehidupan sustainable, then all the better.

but now? maybe not yet.



soal "budaya" harus memiliki anak kandung, itu bukan
"budaya", tetapi sudah nature nya begitu. bagaimana
kalau sebaliknya, semua orang pengen anak angkat,
lalu siapa yang akan memproduksi anak angkat terse
but? :)
sure, mo nature mo budaya, ga masalah. bisa pula kedua2nya. and whatever it is, kedua faktor ini tidak bisa menghapus personal liberty.

dan kalo semua orang pengen anak angkat dan supply anak di dunia abis, ya produksi aja lagi anak kandung. kita kan ngomongin supply and demand di sini ::elaugh:: ortu bisa tetep memproduksi anak, tapi anak yang tidak bisa memproduksi ortu. ngga vice versa gitu.

Ronggolawe
25-08-2013, 09:08 AM
kok orang miskin ::elaugh:: saya bukan ngomongin kemiskinan kok
dan kalo ngomongin SDA, sure, bisa aja masih tetep support. tapi untuk sekarang, menurutku kehidupan dan operasional manusia di bumi ini belum seefisien itu. dan tentu aja, kita tidak tau bagaimana di masa depan. anggap lah kemajuan teknologi mencapai seperti dalam science fiction (which is always a possibility) dan membuat kehidupan sustainable, then all the better.

but now? maybe not yet.

sekarang juga masih kok, persoalannya ketamakan
saja yang menimbulkan ketidakadilan akses terhadap
SDA tersebut :)




sure, mo nature mo budaya, ga masalah. bisa pula kedua2nya. and whatever it is, kedua faktor ini tidak bisa menghapus personal liberty.

dan kalo semua orang pengen anak angkat dan supply anak di dunia abis, ya produksi aja lagi anak kandung. kita kan ngomongin supply and demand di sini ::elaugh:: ortu bisa tetep memproduksi anak, tapi anak yang tidak bisa memproduksi ortu. ngga vice versa gitu.

kalau sudah berbudaya angkat anak, dan ngga ada
yang mau hamil, siapa yang akan jadi kelinci perco
baan?

wong sudah pasti saat itu profesi SpOg dan Bidan
menjadi profesi yang tidak laku kok :)

point nya sih, kalau memang ngga mau punya anak,
ya sudah ngga punya saja, ngga usah pake alasan
Daya Dukung Alam segala :)

Alethia
25-08-2013, 09:10 AM
aku malah seneng pny anak angkat, maunya yd udah berumur 30 tahun, sdh kerja, pny penghasilan cukup, mapan dan sayang sama emaknya.
yah..jadi aku tinggal ongkang2 kaki sambil nyirih::hihi::

ndugu
25-08-2013, 09:44 AM
sekarang juga masih kok, persoalannya ketamakan
saja yang menimbulkan ketidakadilan akses terhadap
SDA tersebut :)
fair enough, kalo begitu, maka persoalan ketamakan lah yang merupakan ketidakefisienan itu :cengir:



kalau sudah berbudaya angkat anak, dan ngga ada
yang mau hamil, siapa yang akan jadi kelinci perco
baan?

wong sudah pasti saat itu profesi SpOg dan Bidan
menjadi profesi yang tidak laku kok :)

point nya sih, kalau memang ngga mau punya anak,
ya sudah ngga punya saja, ngga usah pake alasan
Daya Dukung Alam segala :)
kupikir 'budaya' mempunyai anak kandung sendiri ngga akan punah lah, seperti katamu, itu udah nature. realistis aja kok, saya ngga ngeliat harus pada ekstrim yang satunya (bahwa semua harus berbudaya anak angkat).

dan maksudku alasan tidak mempunyai anak kandung kan bukan hanya karena "daya dukung alam". ngga se'wah' itu lah. saya ada alasan2 laen kok, misalnya point 2 dan point 3 di atas, dan selain juga ngga ada rasa 'urge' untuk punya anak kandung. dan saya tau tidak semua orang mempunyai perasaan yang sama, dan saya ga ada maksud memaksakan pendapat kok :cengir: everyone is entitled to their choices.

Alip
25-08-2013, 10:19 AM
Yang saya pahami, kecenderungan untuk memiliki anak kandung adalah dorongan fisiologis yang ada di semua mamalia (soalnya pengamatannya mayoritas di mamalia). Jika sebagian reptil sanggup memangsa anak mereka sendiri, tidak demikian halnya dengan mamalia... tapi mamalia bisa membunuh anak pasangan lain dari spesies yang sama.

Menurut para teoritikus evolusi, memiliki anak kandung berarti meneruskan kode genetiknya yang spesifik, dus meneruskan eksistensinya di dunia. Dalam dunia binatang, para pejantan biasanya berebut untuk bisa menghasilkan keturunan pembawa kode genetiknya ke sebanyak mungkin betina. Jadilah mereka bertarung merebutkan sekawanan betina dan pemenangnya menjadi alpha male yang mendominasi kawanan. Jika seekor alpha male baru bertahta setelah menaklukkan alpha male sebelumnya, sering terjadi bahwa dia membunuh anak-anak hasil dari perkawinan alpha male sebelumnya itu. Dus, kecenderungan memiliki anak kandung adalah bagian dari rancang bangun genetik kita...

...sebabnya mungkin masih spekulatif, tapi bahwa kita memang diprogram seperti itu sudah jadi aksioma di kalangan ahli biologi evolusioner.

Di kalangan manusia?
Itulah lucunya manusia yang bisa saja mengembangkan kemampuan untuk menyayangi dan membesarkan anak yang tidak memiliki hubungan genetik langsung dengan dirinya. Seru memang...
::bye::

Ronggolawe
25-08-2013, 10:29 AM
"si xxx (adikku) malah bilang, anaknya satu aja. ntar anak ke dua dan seterusnya adopsi aja. ngapain menuh2in dunia, gitu katanya"
sebagai muslim gw tergolong ngeri dengan pernyata
an seperti ini, Bund...

gw masih ingat ekspresi bahagia Iwan Falls, sewak
tu mengetahui istrinya hamil lagi anak laki-laki saat
sudah berusia sekitar 40th.

mbok jamu
25-08-2013, 10:46 AM
aku malah seneng pny anak angkat, maunya yd udah berumur 30 tahun, sdh kerja, pny penghasilan cukup, mapan dan sayang sama emaknya.
yah..jadi aku tinggal ongkang2 kaki sambil nyirih::hihi::

Itu brondong! :cengir:


Btt
Punya anak sendiri atau anak angkat, yang penting bisa mengurus anak tsb. Jangan cuma bisa mbrojol, habis itu anaknya terlantar, ndak dikasih makan, ndak disekolahkan sebaik-baiknya. Cuma napsu punya anak padahal ndak punya kemampuan moril dan materil mengurusnya. Bukannya meninggalkan legacy malah meneruskan masalah kepada generasi penerusnya, kemiskinan dan masa depan yang suram. Bagusnya yang terbukti menelantarkan anak itu dikebiri lalu disuruh kerja mungutin sampah.

Ronggolawe
25-08-2013, 11:20 AM
lho justru yang begitu perlu, Mbo Jum....
Ntar masyarakat yang tingkat pertumbuhan pendu
duknya negatif, tinggal impor dari masyarakat yang
cuma mau bikin anak ngga mau ngasih makan :)

BundaNa
25-08-2013, 03:01 PM
Sumpah! Ngurus anak kandung aja susah, apalagi ngurus anak angkat!::nangis::

serendipity
25-08-2013, 08:37 PM
Alasan pengen punya anak kandung, supaya bisa ada yg disayang dan diurusin.
Kalo kasus anak angkat kan yg saya liat rata2 pada ga terima kalo dibilang dia anak angkat, tp ga menutup kemungkinan angkat anak. Selama anaknya jelas dr mana. Ngurus anak kandung kan, jelas darah daging sendiri. Jadi mau diajar dengan keras, walau gmanapun anak itu terima.

Nah anak angkat jika dikasih tau statusnya, biasanya kalo dikerasin dikit malah marah.

Saya jd inget kenalan yg udah umur 40 pas itu dia masih single, disuruh nikah ama duda punya anak dia ga mau.. Karna takut pas punya anak ntar dikasih makan tempe, anaknya marah. Dia bilang kalo anak kandung kan enak ga usah banyak drama :cengir:

aya_muaya
25-08-2013, 08:52 PM
aku malah seneng pny anak angkat, maunya yd udah berumur 30 tahun, sdh kerja, pny penghasilan cukup, mapan dan sayang sama emaknya.
yah..jadi aku tinggal ongkang2 kaki sambil nyirih::hihi::

Ya ampuun le....
Kalau ada programnya, gw juga mau daftar..... Xixixixixi... Mau punya anak angkat kea gitu juga....

Hehehehehe

BTT, IMO....
Pola pikir Ketidakharusan punya anak dari hasil perkawinan, akan menurunkan nilai dari pernikahan itu sendiri... IMO, pernikahan itu salah satu tujuannya adalah memperoleh keturunan..
Kalau keturunan bisa didapat dari jalan selain pernikahan, terus apa gunanya pernikahan? ...

Eh, pemikiran gw aneh yak?

Tapi.. Kea kata bundana, ngurus anak sendiri aja susah... Yang notabene dicintai lahir batin... Apalagi yang enggak... Pasti lebih susah...
Beda kalau berpuluh2tahun gak isa punya anak, lalu angkat anak, disayangnya karena usaha berpuluh2 tahun itu... Wallahu alam....

RAP
25-08-2013, 09:07 PM
Sebenernya kalian lebih seneng jadi anak kandung, anak angkat or(tambah satu ya) jadi anak tiri.

Kalo aku pribadi pernah jadi ketiga2nya.
Kalo boleh milih.... aku pingin ortu kandung, sayang saat usia 6 mama kaput, n papa nikah lagi sama janda 3 anak....::nangis::
Sengsara deh.....
Karena kasus dgn ibu tiriku aku diambil oleh adik mama sebagai anak angkat yg nota bene punya anak 4.
Apakah hidupku lebih baik......?
Big no.......

Ini bukan curcol ya...., cuma ungkapan perasaan seorang yg pernah dihadapkan pada tiga keadaan diatas.

Mungkin tulisan ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi yg mau punya anak kandung, anak angkat or anak tiri::bwekk::

serendipity
25-08-2013, 09:44 PM
^^ sebut aja kenalan saya yg 40 th itu namanya Laura. Dia sekarang udah nikah sama bule.
Kebetulan dia kena kanker, pas divonis penyakit itu suaminya lebih sedih dr Laura
Kemudian Laura ga mau punya anak sama sekali karna penyakitnya. Dia pikir kalo dia punya anak, pasti sesudah dia meninggal anaknya kasihan. Entah di asuh sama ibu tiri atau kemungkinan ga punya ibu sama sekali.
Itu yg ngebuat dia ga mau punya anak sampai sekarang. :)

etca
25-08-2013, 10:11 PM
Empat tahun yang lalu sewaktu KBB (korban bukabukaan) di rumah sebelah,
saya pernah ditanya pengen punya anak berapa.
saya jawab, satu atau dua anak kandung, dan seorang lagi anak angkat.

setelah berjalannya waktu.
ternyata tahun ini saya diserahi amanah,
siap tidak siap HARUS siap merawat anak.
meski pun saya belum pernah ngerasain apa itu berumah tangga.
*curcol. ;D

bener kata mbok jamu, yang terpenting bagaimana melaksanakan tanggung jawab itu,
ga boleh berpikir dia anak kandung atau anak angkat.
karena kalau memikirkan timbangan itu anak angkat atau bukan
akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.

soal ketika suatu saat anak angkat tau kalau dirinya bukan anak kandung.
sodara saya ada yang diangkat anak oleh pakdhenya.
dia baru tahu bahwa dirinya anak angkat ketika usia err 24an tahun.
sekalipun dalam usia dewasa.
sempat mengalami fase ga terima kenapa ortunya ga mau merawat anaknya sendiri.
saya sih kurang menahu detail ceritanya.
sekarang dia sudah menikah dan setelah penantian 7 tahun baru dikarunia anak.

Ronggolawe
25-08-2013, 10:36 PM
anak kandung sih pengen banget pastinya, chan
tapi sebenernya dalam hati sih mengadopsi anak itu sepertinya dalam beberapa hal lebih baik

kebayang orang yg segitu pengennya punya anak kandung bertahun2 ikut pengobatan
udah keluar berapa juta...yg kalo dipake buat biayain anak yg lain udah bisa buat berbagai hal

kenapa mesti dibenturkan antara punya anak angkat
dengan anak kandung?

kok kayanya keinginan untuk punya anak kandung,
dianggap membuat lupa kewajiban untuk memelihara
anak yatim :)

pengalaman gw, punya anak setelah 6,5 tahun meni
kah, tidak menjadikan gw anti untuk mengangkat anak,
bahkan kalau noodles maniac n startsmart n
alistiq ingat, waktu malam tahun baruan (2007?) di
tempat gw, ada satu anak kecil berusia 1th, yang meng
inap ditempat gw, sayang hari ketiga diambil kembali ama
ibu kandungnya, karena si ibu berubah pikiran :)

oh ya, waktu baksos 2006 di Panti Asuhan Cipayung,
gw dan istri sempat bertanya-tanya prosedur menga
dopsi anak, ternyata salah satunya adalah pasangan
wajib sudah menikah 10th, tetapi belum juga dikarunia
kan anak, dan itu gw baru 2th menikah.

oh ya, gw juga punya kenalan yang baru menikah saat
berusia 35an, dan sudah habis ratusan juta untuk ikhti
ar agar dapat anak, dan pada usia 42 mereka mengang
kat seorang anak, tanpa berhenti berikhtiar untuk punya
anak kandung. Sampai tahun lalu ikhtiar itu harus dihen
tikan karena sang istri sudah tidak lagi bisa memberikan
keturunan, dilalah, 3 bulan silam, ada saudaranya yang
mengamanahkan seorang anak lagi untuk diadopsi.

lily
25-08-2013, 11:44 PM
menurut kalian gimana? ada alasan khusus ingin punya anak kandung? atau pilihan angkat anak itu sebenarnya malah lebih realistis?

Kalo saya...

pengen punya anak kandung. Toh saya juga bisa melahirkan.

Ga ada alasan khusus untuk punya anak kandung.

Dulu , sebelom merasakan melahirkan , saya pengen adopt baby. Tapi karena semua menentang , ditambah cerita ga enak soal anak angkat. Ya udah , saya hamil dan melahirkan.

Setelah melahirkan , trauma rasa sakit. Pengen adopt lagi. Tetap ga bole.

Akhirnya lairan kedua , beberapa bulan meninggal.

Pengen punya anak kandung lagi. Udah ga pengen adopt anak.

Tapi kalo jadi orang tua asuh , membiayai anak di panti asuhan , saya rutin melakukan. Tapi kalo adopt , sementara enggak.

BundaNa
26-08-2013, 02:30 AM
Keputusan adopt anak padahal dia mampu untuk melahirkan dan membesarkan anak
emang di satu sisi mengganggu keseimbangan hidup. Karena salah satu
tujuan berkeluarga kan emang meneruskan garis keturunan. Kalau bisa
melahirkan kenapa ga mau mengalami fase itu tetapi malah adopt anak dgn alasan njlimet? Ya hamil dan melahirkan aja, kalo emang sanggup, bantu anak2 yg beruntung itu!

contoh kasus kan banyak tuh program2 anak asuh, dimana ortu asuh memilih 1 ato 2 anak untuk dibantu semua biaya hidupnya tanpa perlu anak itu dicabut dari lingkungannya. macam pilem yg ada chara ndugu

ndugu
26-08-2013, 04:31 AM
loh kok dimention2 lagi :cengir:

Karena salah satu
tujuan berkeluarga kan emang meneruskan garis keturunan.
ini sempat menjadi bahan renunganku :cengir: dan menurut penerawanganku sih ngga harus sih ya. buatku loh ya :cengir:



Kalau bisa melahirkan kenapa ga mau mengalami fase itu tetapi malah adopt anak dgn alasan njlimet? Ya hamil dan melahirkan aja, kalo emang sanggup, bantu anak2 yg beruntung itu!

kalo hidup tanpa berpikiran njilemt kan ga afdol :lololol:
but on a slightly more serious note, justru karena saya ngeliat anak kandung biasa masih lebih diutamakan (seperti yang sudah bisa diliat di sini), makanya saya malah berpikir perlu sebaliknya :cengir: buatku malah kalo mo mempunyai lebih dari satu anak, sebaiknya semua diadopsi daripada stengahnya kandung stengahnya adopsi, dengan demikian saya tidak menimbulkan kondisi di mana ada anak yang statusnya "beda" dengan anak laen, dan menghindari potensi di mana orang dewasa (termasuk saya sendiri) memperlakukan anak beda status dengan berbeda juga. again, it's just me :cengir:



contoh kasus kan banyak tuh program2 anak asuh, dimana ortu asuh memilih 1 ato 2 anak untuk dibantu semua biaya hidupnya tanpa perlu anak itu dicabut dari lingkungannya. macam pilem yg ada chara ndugu
agree. saya pernah melakukan program ini juga. dan nick ndugu memang persis diambil dari film itu :cengir:



bener kata mbok jamu, yang terpenting bagaimana melaksanakan tanggung jawab itu,
ga boleh berpikir dia anak kandung atau anak angkat.
karena kalau memikirkan timbangan itu anak angkat atau bukan
akan menjadi bumerang bagi diri sendiri.
saya sangat setuju dengan ini

BundaNa
26-08-2013, 04:38 AM
Trust me, mau semua anak angkat, sebagian anak angkat sebagian anak kandung, dalam sebuah keluarga, yg namanya konflik dan perasaan dibeda2kan ato dibanding2kan pada masing2 anak itu pasti ada

tetangga semua anaknya anak angkat, 2 anak. 1 diambil dari keluarga si suami yg lain dari keluarga istri. suami istri ini kalo orang lihat sayang sama dua2nya sama besar lah. nyatanya yg kakak merasa ortu angkatnya itu apa2 buat adiknya, yg adiknya merasa kakaknya itu anak emas ibunya.

ndugu
26-08-2013, 04:42 AM
Trust me, mau semua anak angkat, sebagian anak angkat sebagian anak kandung, dalam sebuah keluarga, yg namanya konflik dan perasaan dibeda2kan ato dibanding2kan pada masing2 anak itu pasti ada
tentu saja
saya pernah mengalami kok dalam keluargaku sendiri, padahal saya dan kakakku sama2 sodara kandung :cengir:
tapi namanya kan cuman meminimalisir satu faktor lagi, apalagi ini faktor yang cukup fundamental. ditambah pandangan msyarakat dan budaya kan kenyataannya juga masih sering memperhatikan bloodline ini. jadi untuk meminimalkan situasi itu aja

BundaNa
26-08-2013, 04:49 AM
Saya justru ngelihatnya yg banyak konflik itu anak kandung vs anak tiri. Kalo mslh anak kandung vs anak angkat itu kan stigma masyarakat. Karena rata2 pasangan ketika mengangkat anak ya karena udah jatuh sayang sama anak tsb.

seorang teman punya 1 anak angkat dan 2 anak kandung. gw lihatnya mereka sayang pada ketiga anaknya. mereka pun meminimalisir cerita si anak angkat. yg tahu kronologisnya cuma sedikit orang. yg tahu pun maklum krn 10 thn nikah ga juga hamil trus adopsi, eh 3 bln kemudian hamil. tapi kita temannya liatnya fine2 aja

ndugu
26-08-2013, 04:52 AM
gw dan istri sempat bertanya-tanya prosedur menga
dopsi anak, ternyata salah satunya adalah pasangan
wajib sudah menikah 10th, tetapi belum juga dikarunia
kan anak, dan itu gw baru 2th menikah.

i have looked into this too. dan keliatannya saya tidak akan pernah bisa mengadopsi anak dari indonesia secara domestik. karena ada rentetan persyaratan yang men-disqualified-ku :lololol: sepertinya harus "shopping" anak ke negara2 laen :cengir:

BundaNa
26-08-2013, 04:59 AM
i have looked into
this too. dan keliatannya saya tidak akan pernah bisa mengadopsi anak
dari indonesia secara domestik. karena ada rentetan persyaratan yang
men-disqualified-ku :lololol: sepertinya harus "shopping" anak ke
negara2 laen :cengir:

negara lain juga mensyaratkan pasangan juga bukan? terserah mau pasangan gay, pasangan lesbi ato hetero. yg statusnya baru pasangan blum nikah juga boleh kan? :cengir: ah kata siapa indonesia yg single ga bisa adopsi? dewi perssik, ulfa dwi yanti dan ratu felicia plus adjie notonegoro pd bisa adopsi anak sebelum nikah

ndugu
26-08-2013, 05:04 AM
Saya justru ngelihatnya yg banyak konflik itu anak kandung vs anak tiri. Kalo mslh anak kandung vs anak angkat itu kan stigma masyarakat. Karena rata2 pasangan ketika mengangkat anak ya karena udah jatuh sayang sama anak tsb.
mo kandung mo tiri mo angkat, seperti yang kamu katakan di atas, konflik selalu akan ada. kurasa itu fakta yang tidak bisa dihindari ya.

dan komen mengenai stigma masyarakat, itu saya juga setuju. makanya juga, kalo mo ditarik lebih ke belakang lagi, karena itu juga lah saya selalu merasa yang namanya "norma masyarakat" itu tidak melulu pasti benar (walo bukan berarti selalu salah juga loh ya). dan karena itu, saya juga berusaha untuk berpikir tanpa pengaruh dan diktean "pihak ber-otoritas" seperti agama, budaya, tradisi, norma masyarakat dll :cengir: dan dari situ juga, sala satu renungan paling mendasar ya itu, "perlu" kah mempunyai turunan kandung? dan "benar" kah tujuan berkeluarga itu untuk mempunyai keturunan? apakah itu bener keinginanku ato hanya sekedar mengikuti "tradisi" ato "tuntutan masyarakat" (ato apapun itu)?


negara lain juga mensyaratkan pasangan juga bukan? terserah mau pasangan gay, pasangan lesbi ato hetero. yg statusnya baru pasangan blum nikah juga boleh kan? :cengir: ah kata siapa indonesia yg single ga bisa adopsi? dewi perssik, ulfa dwi yanti dan ratu felicia plus adjie notonegoro pd bisa adopsi anak sebelum nikah
i know. dan bukan maksudku kalo indo yang single ga bisa adopsi kok :cengir: masih ada persyaratan2 laen seperti kependudukan (tinggal dan hidup berapa lama di indo), ato kalo seandainya ada pasangan wna (penentu pengadopsian domestik ato internasional tergantung ke-wni-an pihak laki2), ato bahkan status pengadopsi yang harus beragama. panjang lah daftarnya :lololol: indo bukan negara yang palng ribet, tapi juga bukan yang paling simpel. setiap negara mempunyai persyaratan yang berbeda2. ada bbrp calon negara yang menurutku relatif lebih 'mudah' dibandingkan indonesia. itu cuman berdasarkan 'survey' sekilas yang kulakukan ntah brapa waktu lama yang lalu :cengir:

RAP
26-08-2013, 06:42 AM
i have looked into this too. dan keliatannya saya tidak akan pernah bisa mengadopsi anak dari indonesia secara domestik. karena ada rentetan persyaratan yang men-disqualified-ku :lololol: sepertinya harus "shopping" anak ke negara2 laen :cengir:

Biasanya korea ya ngu, sepupuku juga adopt anak korea, tapi wawancara n masa tunggunya tahunan ya....
Tapi akhirnya dpt juga...., ngak lama dia hamil, skrg beda ank adopted n kandungnya cuma 1 thn, n muka juga beda::hihi::
So dr awal sdh di kasih tau bhw dia adopted dr korea. Dan sampe skrg fine2 aja (umur 10)

ndugu
26-08-2013, 06:48 AM
iya, korea salah satunya yang sedikit lebih 'mudah', kayanya legacy dari korean war jaman 50an, makanya banyak anak adopsian dari korea di amrik. vietnam dan taiwan juga kayanya agak mudah. saya blom riset ke daerah amerika selatan / amerika latin, barangkali juga ada calon :cengir:

RAP
26-08-2013, 07:50 AM
Seperti iklan teh botol sosro....
Apapun makanannya yg penting minumnya teh .......
Apapun status anak..... yg penting dirawat secara bertanggung jawab, hidup mbok jamu hidup para kopiers krn sdh mau mikirin ank2 yg kurang teturus n diurus,.....::hohoho::
Tanpa org2 yg punya pikiran spt kalian, org yg kaya aku ngak bakal ada(better kali ya...)
Masalah anak asuh, aku sdh mulai participate sejak sma.
Kebeneran disekolah anakku, anak2 sejak sd sdh ditawarkan utk punya adik asuh, ngak gede kok cuma 150 rb/bln.
Anak kandung 3, anak angkat lebih dr 5, mlh udh ada yg kunikahkan::hihi::
Saudara tiri di jpg 2, di medan 2, di jabodetabek 3, saudara kandung 2 minus 1, saudara angkat 4.....
::ngakak2::
Hal positif yg diambil.....aku kaya pengalaman, alias maruk ::hihi::