PDA

View Full Version : Cara Mengukur Usia Alam Semesta



uploader
14-08-2013, 10:33 AM
Menurut saya sih, feel free kalau memang mau mencantumkan penurunan rumus, mekanisme kerja enzim, dll
Bagaimanapun uploader membuat thread ini ingin mengarsipkan segala sesuatunya kan?
Mungkin caranya dispoiler yah.
Jadi biar ga terlihat terlalu complicated dan rumit.

Saya tadinya ingin melakukan secara bertahap. Suatu saat mungkin saya akan sampai ke sana. Untuk sekarang saya lebih memprioritaskan yang populer lebih dulu. Karena itu, jika ada yang berkenan untuk meramaikan, saya akan sangat senang sekali.


***
Sebelum dilanjut, mari sejenak melupakan teori kuantum. Kita melancong sedikit ke ilmu paleo-arkeo-geo-antropo-logi.

Kebanyakan orang yang menolak evolusi adalah karena mereka tidak bisa membayangkan setua apa planet Bumi ini. Usia hidup manusia yang hanya sekitar 60an tahun amat jauh jika dibandingkan dengan umur Bumi yang amat tua, sehingga kadang tidak bisa mempersepsikan kejadian apa saja yang terjadi di Bumi pada rentang waktu yang amat lama itu.

Saat ini, berdasarkan bukti yang ada, usia Bumi ditaksir mencapai 4.54 × 109 tahun dengan margin error sebesar 1%. Terlebih jika melacak lebih jauh ke awal pembentukan jagat raya. Berdasarkan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan dan diverifikasi, usia jagat raya diperkirakan mencapai 13.798 milyar tahun dengan margin error 0.268%.

Dan jika kita menjadikan "ledakan" Big Bang sebagai detik 00:00:01 pada malam tahun baru, maka runtuhnya kerajaan Majapahit terjadi pada detik 23:59:59 pada tanggal 31 Desember di tahun yang sama, atau 1 detik menjelang pergantian tahun berikutnya. Jadi bisa dibayangkan kalau sejarah manusia (era historis) sama sekali tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan usia bumi terlebih usia alam semesta.

PS: Big Bang sering dianggap (dan ditampilkan) sebagai "ledakan" dalam arti harfiah, kenyataannya, Big Bang merupakan pemuluran (ekspansi) dimensi ruang-waktu yang tak diiringi dengan gegap gempita suara atau cahaya. Istilah Big Bang sendiri awalnya diciptakan tahun 1949 oleh Fred Hoyle, astronom Inggris yang menganggap model alam semesta yang memiliki awal sebagai sebuah lelucon karena dia menganggap alam semesta selalu ajeg dan tidak pernah berubah. Namun istilah yang awalnya berupa sindiran ini telanjur populer digunakan media.



https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-frc1/p480x480/488145_485567018127939_782494733_n.jpg

bacaan tambahan
http://www.talkorigins.org/faqs/dalrymple/scientific_age_earth.html
http://www.usatoday.com/story/tech/columnist/vergano/2012/11/24/rubio-earth-age-explained-clair-patterson/1722705/
http://www.universetoday.com/75805/how-old-is-the-earth/
http://pubs.usgs.gov/gip/geotime/age.html
http://arxiv.org/archive/astro-ph.CO
http://www.esa.int/Our_Activities/Space_Science/Cosmic_detectives

AsLan
14-08-2013, 04:01 PM
Sebaliknya orang yg menerima evolusi mereka2 usia alam semesta setua mungkin supaya teori yg sangat absurd bisa terlihat mungkin oleh waktu yang sangat panjang.

Sampai sekarang science belum menemukan bukti kuat usia alam semesta.

Teori big bang yg terkenal pun masih memiliki banyak lubang yg tak terjelaskan.

kandalf
14-08-2013, 04:24 PM
Tergantung definisi bukti kuat.
Untuk menghitung usia, terutama untuk benda yang sudah sangat tua, butuh metode tak langsung.

Misalnya, untuk menaksir usia pohon yang berkambium, bisa melihat dari lingkar yang tampak saat ditebang.
Atau untuk sisa-sisa mahluk hidup, bisa menggunakan Carbon 14 yang ada di mahluk hidup.

Penasaran juga dengan cara menghitung usia alam semesta. Apakah dengan asumsi Alam semesta berasal dari satu titik dan menghitung laju ekspansinya?

---------- Post Merged at 05:24 PM ----------

Baca sekilas.
http://biologos.org/questions/ages-of-the-earth-and-universe

Untuk usia bumi, bisa dari mirip cara menghitung usia pohon, tetapi yang dihitung lapisan es.
Atau pakai perhitungan waktu paruh isotop seperti usia fosil. Bedanya, yang dipakai adalah Argon 40 dan Kalium 40, bukan Carbon 14. Karena ada beberapa kasus Kalium 40 terjebak di dalam batu.

AsLan
14-08-2013, 04:46 PM
Pada bulan mei 2004 sebuah konferensi dari ratusan ilmuwan menandatangani pernyataan yg menolak teori big bang, rata2 ilmuwan2 tersebut adalah sekular.
Mereka menolak big bang model karena didalamnya ada terlalu banyak kontradiksi yg tak terjawab, terjadi gap yg sangat besar antara teori dengan pengamatan.

The big bang today relies on a growing number of hypothetical entities, things that we have never observed inflation, dark matter and dark energy are the most prominent examples. Without them, there would be a fatal contradiction between the observations made by astronomers and the predictions of the big bang theory. In no other field of physics would this continual recourse to new hypothetical objects be accepted as a way of bridging the gap between theory and observation. It would, at the least, raise serious questions about the validity of the underlying theory

---------- Post Merged at 03:46 PM ----------


Tergantung definisi bukti kuat.
Untuk menghitung usia, terutama untuk benda yang sudah sangat tua, butuh metode tak langsung.

Misalnya, untuk menaksir usia pohon yang berkambium, bisa melihat dari lingkar yang tampak saat ditebang.
Atau untuk sisa-sisa mahluk hidup, bisa menggunakan Carbon 14 yang ada di mahluk hidup.

Penasaran juga dengan cara menghitung usia alam semesta. Apakah dengan asumsi Alam semesta berasal dari satu titik dan menghitung laju ekspansinya?

---------- Post Merged at 05:24 PM ----------

Baca sekilas.
http://biologos.org/questions/ages-of-the-earth-and-universe

Untuk usia bumi, bisa dari mirip cara menghitung usia pohon, tetapi yang dihitung lapisan es.
Atau pakai perhitungan waktu paruh isotop seperti usia fosil. Bedanya, yang dipakai adalah Argon 40 dan Kalium 40, bukan Carbon 14. Karena ada beberapa kasus Kalium 40 terjebak di dalam batu.

Menghitung waktu dengan teknik radiometrik adalah sebuah ide yg bagus, tapi sayangnya teknik tersebut membutuhkan beberapa asumsi yg sulit di verifikasi.

Seorang bisa mengambil sebuah benda lalu menghitung parent isotop dan daughter isotop, dari rasio itu bisa dihitung berapa usia benda tersebut.

Tapi perhatikan ada beberapa asumsi berikut:
- kita tidak tahu berapa jumlah parent/daughter isotop saat awal sehingga ilmuwan terpaksa membuat asumsi terhadap angka ini, kalau si ilmuwan percaya evolusi ia akan mempreset angka ini sehingga hasil penghitungan akan selaras dengan teori evolusi.

- kita tidak tahu selama tahun2 yg telah berlalu apakah ada kontiminasi isotop dari luar benda yg kita hitung

- kita tidak tahu dimasa yg lalu apakah ada peristiwa yg mampu mengubah jumlah isotop maupun rate kecepatan peluruhan isotop
Faktor ini membuat kebanyakan orang mengambil asumsi bahwa kondisi alam dimasa lalu sama dengan masa kini.

kandalf
14-08-2013, 05:08 PM
- kita tidak tahu berapa jumlah parent/daughter isotop saat awal sehingga ilmuwan terpaksa membuat asumsi terhadap angka ini, kalau si ilmuwan percaya evolusi ia akan mempreset angka ini sehingga hasil penghitungan akan selaras dengan teori evolusi.

- kita tidak tahu selama tahun2 yg telah berlalu apakah ada kontiminasi isotop dari luar benda yg kita hitung

- kita tidak tahu dimasa yg lalu apakah ada peristiwa yg mampu mengubah jumlah isotop maupun rate kecepatan peluruhan isotop
Faktor ini membuat kebanyakan orang mengambil asumsi bahwa kondisi alam dimasa lalu sama dengan masa kini.


Misalkan nih, ada unsur Kalium-40 (padat) yang terjebak dalam entah lumpur atau apalah yang kelak menjadi batu. Kalaupun saat proses pembentukan batu itu sudah ada Argon-40 (gas - tidak bereaksi dengan unsur lain alias tidak terikat pada unsur lain), kemungkinan besar gas Argon-40 yang ada di kondisi awal sudah lepas ke alam terbuka meninggalkan hanya Kalium-40 sampai kemudian Kalium-40 tersebut terjebak.

Jadi kondisi awal isotop tersebut sudah jelas.
Kontaminasi juga tidak akan terjadi kecuali ada mahluk cerdas iseng yang membuka celah di mana Kalium-40 tersebut terperangkap, memasukkan gas Argon-40 lalu menutup kembali celahnya.

Jumlah isotop jelas berubah, karena dari perubahan itulah usia dihitung.
Laju kecepatan peluruhan isotop mengikuti fungsi yang sudah diketahui.

Kalaupun ada gangguan pada kondisi di mana Kalium 40 tadi terperangkap, maka itu hanya akan membuat kesan usianya lebih muda (karena gas-gas Argon-40-nya pasti akan lepas ke udara bebas), tidak menjadi lebih tua.

Di Bumi, batu yang paling tua yang pernah diukur adalah 3,6 Milyar Tahun, itu di formasi batu di Greenland.
Tapi pasir yang paling tua yang diukur dengan metode tersebut ada di Australia, 4,4 Milyar Tahun.

Ingat, kalau ternyata itu sudah terkontaminasi, berarti usianya lebih tua dari yang diukur.

Untuk meteor yang jatuh ke bumi, rata-rata usianya sama (karena di luar angkasa tidak ada perubahan cuaca yang membuat erosi), 4,6 Milyar Tahun.


Kecuali kau percaya kalau ada mahluk cerdas yang iseng memasukkan gas Argon-40 ke celah2 pengukuran tersebut dan menambalnya sehingga usia batu2 dan pasir2 tersebut tampak lebih tua.

uploader
14-08-2013, 06:21 PM
Sebaliknya orang yg menerima evolusi mereka2 usia alam semesta setua mungkin supaya teori yg sangat absurd bisa terlihat mungkin oleh waktu yang sangat panjang.

Sampai sekarang science belum menemukan bukti kuat usia alam semesta.

Teori big bang yg terkenal pun masih memiliki banyak lubang yg tak terjelaskan.

Jadi, umur berapa yang Anda ajukan sebagai pengganti, baik itu untuk umur alam semesta maupun umur bumi? Nanti dibandingkan dengan metode perkiraan umur yang telah saya cantumkan. Nanti, kita menggunakan prinsip pisau cukur Occam, bisa kita lihat, mana yang lebih bisa dipercaya.

AsLan
14-08-2013, 06:33 PM
Pelepasan gas argon 40 ke udara sampai 0

Yakin 100% akan hal itu ? Atau masih kemungkinan ?
Lalu saat awal pembentukan bumi apakah yakin tidak ada argon-40 ?

Penelitian membuktikan tidak demikian.

Batuan yg terbentuk dari letusan gunung st hellen yg meletus di 1986 menunjukkan usia jutaan tahun, sangat tidak sesuai dengan fakta.

Tapi bagi yg sangat ingin mempertahankan evolusi, penelitian di st helen di serang habis2an, mereka lebih suka mempertahankan teori radioisotop yg tidak bisa diverifikasi seperti batuan yg terbentuk ribuan tahun yg lalu saat kita semua belum lahir.

---------- Post Merged at 05:33 PM ----------

Uploader mengatakan bahwa penghitungan usia bumi margin erornya 1%

Padahal penghitungan batuan dengan teknik yg berbeda menghasilkan perbedaan hasil yg sangat jauh, dengan metoda yg sama pun perbedaan hasilnya Jųƍă cukup jauh, jauh diatas 1% seperti klaim uploader.

Sebuah penelitian usia batuan di beartooth mountain menggunakan teknik potasium argon menghasilkan usia 1500-2620 juta tahun, marginnya 1100juta tahun... Apanya yg 1% ?

AsLan
14-08-2013, 06:47 PM
O ya satu lagi tentang rate kecepatan peluruhan radioaktif.
Ilmuwan sekarang mengasumsikan bahwa kecepatan peluruhan radioaktif tetap konstan selama ribuan, jutaan, milyaran tahun, tetap sama seperti kecepatan peluruhan di jaman sekarang.

Tapi cobalah membuka pikiran, kalau memang alam kita sudah melewati ♏αƾâ yg begitu panjang, tak mungkinkah άϑά ♏αƾâ dimana peluruhan radioaktif lebih cerpat dari masa kini ?

Sebuah penelitian menemukan kecurigaan ke arah situ.

Penelitian ini tentang granit yg mengandung cristal zircon didalamnya,
Zirkon mengandung uranium yg meluruh menjadi lead206.

Setiap atom uranium yg meluruh menjadi lead206 akan menghasilkan Jųƍă 8 atom helium yg diasumsikan akan terlepas dari zircon dengan cepat.

Namun penelitian menemukan bahwa meskipun pembentukan lead206 sangat lambat dan lama, namun sangat banyak atom helium didalam zircon !

Rate peluruhan uranium menjadi lead itu wåƙτυ paruhnya 4,5milyar tahun, kenapa helium bisa berada begitu banyak didalam zircon?

Penelitian ini membuka jalan, άϑά kemungkinan diwaktu lampau terjadi peristiwa yg mempercepat proses peluruhan radioaktif.

purba
14-08-2013, 07:32 PM
Aslan mulai dah... ::hihi::

Mendingan ente bikin topik sendiri di forum agama gitu. ::ngakak2::

----

Buat pemulai topik (uploader?), ane kagak mudheng, apa hubungannya antara paradoks "kucing Schroedinger" dgn persamaan Schroedinger itu sendiri?

AsLan
14-08-2013, 08:15 PM
Berapa usia alam semesta yg sebenarnya? Saya tidak tahu.

Tapi lebih baik mengatakan tidak tahu daripada membuat karangan yg tidak berdasar dan memiliki banyak kontradiksi.

Saya buatkan analogi.

Seorang wanita cantik tewas dibunuh di kota bandung, saksi mata dan cctv menunjukkan dia sempat diseret dijalanan sebelum akhirnya dibacok.

Polisi membuat sebuah teori, wanita ini tewas dijambret, rambutnya terlilit gir motor dan terseret hingga 1km secara tak sengaja, lalu si penjambret membacok rambutnya dan secara tak sengaja lagi mengenai kepala dan leher korban.

Lebih baik kita mengaku tidak tahu siapa pembunuhnya lalu sama2 melakukan penyelidikan yg jujur, daripada mengaku tahu dan membuat teori2 yg banyak mengandung kontradiksi didalamnya.

uploader
14-08-2013, 09:42 PM
Saya heran, Anda tidak percaya pada hasil penelitian tertentu, tetapi langsung percaya pada penelitian (?) yang membantah penelitian tersebut. Jika usia semesta tidak anda ketahui, usia bumi berapa kalau begitu?

AsLan
14-08-2013, 10:07 PM
Saya heran, Anda tidak percaya pada hasil penelitian tertentu, tetapi langsung percaya pada penelitian (?) yang membantah penelitian tersebut. Jika usia semesta tidak anda ketahui, usia bumi berapa kalau begitu?

Ya kalo kita bicara science kita bukan bicara percaya atau kepercayaan.

Kalo suatu hal tidak diketahui, lalu ada orang yg mengutarakan teori tentang hal itu maka tidak ada larangan bagi siapapun yg kebetulan menemukan cacad logika dalam teori tersebut.

Masalah awal mula alam semesta, yg menemukan kontradiksi2 dalam teori big bang itu bukan saya, banyak ilmuwan2 yg kompeten yg mengajukan keberatan atas teori itu, misalnya kasus ketiadaan anti matter, horizon problem, population III dan banyak lagi.

Apakah para ilmuwan itu punya jawaban yg lebih baik? Saya rasa sama saja, mereka tidak tahu atau belum tahu proses terjadinya alam semesta, termasuk berapa usia alam ini, juga usia bumi.

---------- Post Merged at 09:07 PM ----------

Kenapa saya percaya pada penelutian yg menentang big bang tapi tidak percata teori big bang ?

Karena bigbang adalah model atau teori, sedangkan penelitian yg membantahnya adalah pengamatan empiris, misalnya pengamatan tidak menmukan anti matter, tidak menemukan bintang ringan, tidak menemukan kehancuran atau kekacauan alam yg seharusnya tejadi oleh big bang, pengamatan melihat alam semesta sangat teratur, suhu alam semesta relatif sama dari ujung yg satu ke ujung yg lain dan banyak sekali pengamatan, pengukuran, pencatatan empiris yg tidak mendukung teori big bang.

purba
14-08-2013, 11:40 PM
Ya kalo kita bicara science kita bukan bicara percaya atau kepercayaan.

Kalo suatu hal tidak diketahui, lalu ada orang yg mengutarakan teori tentang hal itu maka tidak ada larangan bagi siapapun yg kebetulan menemukan cacad logika dalam teori tersebut.

Masalah awal mula alam semesta, yg menemukan kontradiksi2 dalam teori big bang itu bukan saya, banyak ilmuwan2 yg kompeten yg mengajukan keberatan atas teori itu, misalnya kasus ketiadaan anti matter, horizon problem, population III dan banyak lagi.

Apakah para ilmuwan itu punya jawaban yg lebih baik? Saya rasa sama saja, mereka tidak tahu atau belum tahu proses terjadinya alam semesta, termasuk berapa usia alam ini, juga usia bumi.


Sebuah teori dibangun bukan dari nol, tapi dari fakta-fakta empiris yg ada. Sebuah teori, boleh dibilang, merupakan generalisasi dari fakta-fakta empiris tsb. Sebuah teori bukanlah firman tuhan yg tidak bisa dibantah. Justru teori yg baik adalah teori yg dapat (punya peluang utk) dibantah. Sebuah teori butuh pengujian-pengujian, entah empiris, entah reduksi ke teori sebelumnya, dst. Teori big bang memang bukan firman tuhan yg ada di surga sana. Tapi hasil olah pikir manusia. Karena itu, bisa saja memiliki kelemahan-kelemahan. Science adalah aktifitas utk, salah satunya, menambal kelemahan-kelemahan tsb, yg dilakukan secara sistematis (metode ilmiah), sehingga teori tadi menjadi semakin baik.

Ketika seseorang menyebutkan teori big bang sebagai penjelasan ttg keberadaan alam semesta, bukan berarti teori tsb sudah final, melainkan teori tsb-lah yg paling baik saat ini yg dapat menjelaskan alam semesta tsb. Misalnya ada teori inflasi, sebagai perbaikan dari teori big bang tsb, dst.

Kemudian teori tsb digunakan utk melakukan prediksi. Jadi ukuran dan umur alam semesta sekarang adalah prediksi (tepatnya hasil deduksi), bukan fakta empiris seperti yg ente bayangkan. Gimana ente mo ngukur diameter alam semesta? Pake meteran tukang jahit? Ya gak mungkin.

Juga penanggalan radioisotop. Itu salah satu cara utk mengukur umur fosil dan lapisan batuan. Kalau tidak menggunakan cara itu, cara apa lagi? Mengutip firman tuhan dari Bibel? Ya kagak ilmiah.

Ente (AsLan) perlu membedakan istilah "fakta empiris", "science", dan "teori". ::doh::

Landasan science adalah keraguan. Karena itu science sangat dinamis. Ini saja sudah jauh berseberangan dgn agama, yg landasannya iman. Aktifitas berpikir yg tidak menyertakan fakta empiris, bukanlah science. Dengan kategori ini, matematika (termasuk logika) bukanlah science. Teori adalah bagian dari science itu sendiri.

AsLan
15-08-2013, 12:08 AM
Koq malah bawa2 agama di forum macam ini purb?

Ente memang religius, tapi gak perlulah memaksa semua orang untuk selalu lari ke agama macam ente ini :))

Teori big bang awalnya memang dianggap bagus, teori itu kalo gak salah dibangun dari pengamatan terhadap pancaran sinar infra merah yg menunjukkan bahwa alam senesta ini mengembang.

Tapi semakin lama semakin banyak kontradiksi dengan pengamatan2 yg lebih lanjut.

Defend2 terhadap kontradiksi inipyn tidak memyaskan karena hanya menambah lebih banyak lubang.

Jadi apa sih salahnya mengakui bahwa pengetahuan kita tentang awal mula alam semesta ini masih jauh dari kebenaran.

purba
15-08-2013, 01:16 AM
Jadi apa sih salahnya mengakui bahwa pengetahuan kita tentang awal mula alam semesta ini masih jauh dari kebenaran.

Tahu dari mana ente kalo pengetahuan kita ttg awal mula alam semesta masih jauh dari kebenaran? Dari Bibel? ::ngakak2::

234
15-08-2013, 07:04 AM
Kok malah jadi kayak perang propaganda yak? ::doh::

Coba bisa lebih runtut, misalnya, big bang (sebut saja A) teorinya begini lalu antitesisnya (A') seperti apa. B rumusnya begini trus bantahannya (B') formulanya kayak gimana. Berdasarkan C hasilnya sekian lalu C' membantah ternyata angkanya sekian. Dst. Dsb.

Sekedar usul aja lho...

*penontonawamyangkecewakarenaternyatabelummendapat kanapaapadaritrityangmestinyamenarikini*

:ngopi:

Lembah_Hinnom
15-08-2013, 09:49 AM
uploader : saya perhatikan, tampaknya nickname anda ini nick khusus dari dewa ::KM:: ya? Berarti anda punya misi khusus di ::KM:: ini, kan? Tunaikan dulu misi anda.

Lagipula saya yakin para anggota di sini masih penasaran dengan mekanika kuantum. Saya sendiri penasaran dengan teori String dan saingannya.

uploader
15-08-2013, 10:01 AM
Saya bukan siapa-siapa. Tidak penting siapa yang mengeluarkan tulisan tetapi apa isi tulisan tersebut.

Misi saya di sini? Sudah tercantum jelas di post nomor 1. Bagaimana bisa saya memiliki akun ini? Saya mengubungi admin forum ini, karena akun yang saya buat ternyata tidak bisa memposting link dan gambar. Maka saya berkonsultasi dengan admin, dan ybs memberikan akun yang saya tidak tahu riwayat akun ini seperti apa sebelumnya. Selebihnya tidak ada hal khusus dan disembunyikan.

Saya akan sampai juga pada Teori Dawai, Standar Model, dan sebagainya. Namun saya ingin memperjelas beberapa hal terlebih dahulu, untuk memastikan antara saya dan pembaca berada dalam "satu frekuensi". Jadi tulisan saya menjadi loncat-loncat (sekaligus sengaja sebagai bahan penyegaran dan penganekaragaman).

Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Lembah_Hinnom
15-08-2013, 10:15 AM
Admin Forum = Dewa ::KM:: :D
Oke, berarti tidak ada perjanjian khusus antara Dewa ::KM:: dengan anda melainkan sekedar kemurahan hati beliau untuk membantu anda.

Dalam sebuah forum terbuka campur aduk, pemula topik tidak bisa memaksakan warga yang nimbrung di topiknya untuk satu frekuensi. Saya hanya menyayangkan bila topik yang menarik ini tiba-tiba berubah menjadi ajang debat sementara anda masih memiliki bahan yang ingin anda sampaikan sesuai misi anda di posting pertama anda.

Silakan dilanjutkan.

uploader
15-08-2013, 10:31 AM
Saya tidak menangkap maksud Anda mengenai misi khusus, nick khusus, perjanjian khusus dan sebagainya. Mohon maaf jika saya tidak familiar dengan kondisi (atau aturan khusus?) di forum ini.

Saya tidak bermaksud memaksakan pembaca saya untuk menerima. Pengertian satu frekuensi yang saya maksud bukan seperti itu (makanya saya memberikan tanda kutip).

Di forum-forum lama, sepengamatan saya, biasanya orang yang mengatakan usia bumi dan usia semesta itu salah, tidak ilmiah, tidak dipercaya, dll berangkat dari pernyataan yang malu-malu untuk diungkapkan: "sebenarnya usia semesta/bumi tidak setua itu, karena jika terbukti 'muda', evolusi yg merupakan proses kontinu selama jutaan tahun akan terbukti keliru". Bahkan mereka sebenarnya ingin mengatakan bahwa usia bumi sebenarnya cuma ribuan tahun. Hanya saja mereka terlalu sungkan untuk mengungkapkannya. dan ini berangkat dari penolakan terhadap evolusi.

Berdasarkan pengalaman saya, biasanya orang-orang ini sudah keliru bahkan sejak falsifikasi definisi itu sendiri (seperti tulisan purba). Untuk itu, saya bertanya untuk mengklarifikasikan dugaan saya tersebut.

Jika pemahaman definisi sudah tepat nanti bisa dilanjutkan seperti kata 234, mohon juga disampaikan penolakan teori A, dinyatakan salah karena rumus A' salah, dst. Sila cantumkan. Tapi sebelum pembahasan formalisme, saya ingin kembali ke dasar dulu.

Mohon maaf jika tidak berkenan.

kandalf
15-08-2013, 10:43 AM
Um AsLan,
tadi kan sudah dipaparkan metode penghitungan tak langsung untuk menghitung usia bumi dkk.

Namanya kelemahan dalam teori itu pasti ada, tapi bukan berarti tidak berguna.
Seperti teori Gravitasi Newton yang dipaparkan di halaman pertama. Teorinya punya kelemahan dalam beberapa kasus yang sempat membingungkan bertahun-tahun. Tapi bukan berarti teori Gravitasi Newton itu gak berguna. Kemudian baru ditambal di Relativitas Umum-nya Einstein.

Itu pun, sampai sekarang, teori Newton tetap dipakai untuk perhitungan sehari-hari karena lebih praktis.

Nah,
apakah Um AsLan punya metode pengukuran lain yang mau dibagikan di sini?
Saya pikir, daripada berbantah2an di sini, lebih baik paparkan aja semua alternatif yang ada.

Lembah_Hinnom
15-08-2013, 10:54 AM
Saya tidak menangkap maksud Anda mengenai misi khusus, nick khusus, perjanjian khusus dan sebagainya. Mohon maaf jika saya tidak familiar dengan kondisi (atau aturan khusus?) di forum ini.

Saya tidak bisa posting gambar dan tidak bisa posting link karena posting saya belum mencapai 200.
Anda bisa.
Itu sudah menunjukkan anda istimewa. :)

Karena itu saya menerka-nerka apakah ada misi khusus dari Dewa ::KM:: tetapi anda sudah menglarifikasinya sendiri.

Saya kutip lagi postingan pertama anda:

Berhubung salah satu forum ditutup, saya ingin menitipkan beberapa tulisan yang terselamatkan di sini. Untuk perkenalan, saya mulai dengan info-info ringan dahulu ala On the Spot dengan tema ringan (tenang saja, saya yakin tulisan saya bukan salinan dari blog-blog tentang fakta unik yang tersebar dimana-mana). Untuk ke depannya, mungkin akan sempat membahas teknis tentang fisika kuantum, relativitas, teori dawai, evolusi, bioenergi, astronomi, biokimia, dan hal-hal lain. Seperti di forum sebelah, saya berusaha menghindari seminim mungkin pencantuman rumus dan perhitungan matematis. Kecuali beberapa bagian yang sulit dihindari.

Asumsi saya, Dewa ::KM:: setuju dan karena itu mengabulkan permohonan anda.
Saya juga setuju dan karena itu saya memohon... Please.. lanjutkan dong.. ::maap::::maap::

AsLan
15-08-2013, 11:05 AM
Um AsLan,
tadi kan sudah dipaparkan metode penghitungan tak langsung untuk menghitung usia bumi dkk.

Namanya kelemahan dalam teori itu pasti ada, tapi bukan berarti tidak berguna.
Seperti teori Gravitasi Newton yang dipaparkan di halaman pertama. Teorinya punya kelemahan dalam beberapa kasus yang sempat membingungkan bertahun-tahun. Tapi bukan berarti teori Gravitasi Newton itu gak berguna. Kemudian baru ditambal di Relativitas Umum-nya Einstein.

Itu pun, sampai sekarang, teori Newton tetap dipakai untuk perhitungan sehari-hari karena lebih praktis.

Nah,
apakah Um AsLan punya metode pengukuran lain yang mau dibagikan di sini?
Saya pikir, daripada berbantah2an di sini, lebih baik paparkan aja semua alternatif yang ada.

Gw sih udah jujur beberapa kali bilang bahwa gw gak tau usia bumi atau usia alam semesta.

Kalo disuru ngasi alternatif teknik penghitungan radiometrik ya belum ada.

Tapi yg saya tekankan adalah teknik tersebut masih jauh dari akurat, banyak asumsi2 yg tidak bisa diverifikasi.

Contoh sederhana, ada persamaan a+b=20

Nilai a tidak ada yg tahu.

Lalu ada orang dengan pede mengatakan b=20 karena dia mengasumsikan a pasti 0.

Saya katakan bahwa teori tersebut cacad.

Kalau ditanya balik, berapakah b menurut saya, saya jujur tidak tahu.

Apakah saya bisa dipersalahkan karena saya menyalahkan teori diatas tanpa memiliki teori lain ?

danalingga
15-08-2013, 11:07 AM
Apakah saya bisa dipersalahkan karena saya menyalahkan teori diatas tanpa memiliki teori lain ?

Kalo di komunitas Ilmiah setahuku ini salah. Harus memberikan teori alternatifnya untuk menggugurkan sebuah teori yang lain. (CMIIW).

Ronggolawe
15-08-2013, 11:17 AM
Contoh sederhana, ada persamaan a+b=20

Nilai a tidak ada yg tahu.

Lalu ada orang dengan pede mengatakan b=20 karena dia mengasumsikan a pasti 0.

Saya katakan bahwa teori tersebut cacad.

Kalau ditanya balik, berapakah b menurut saya, saya jujur tidak tahu.

Apakah saya bisa dipersalahkan karena saya menyalahkan teori diatas tanpa memiliki teori lain ?
kalau gw bilang b=20-a, apakah menurut loe salah? :)

coba loe jawab dulu :)

kandalf
15-08-2013, 11:19 AM
Analogimu terlalu sederhana, Slan.
Analoginya mesti lebih kompleks dikit.

Misal nih, ada menara mercusuar yang harus diukur ketinggiannya tetapi gak ada meteran yang sepanjang menara tersebut. Yang ada hanya barometer.
Trus misalnya si A punya usul,
ayo kita ke puncak menara lalu jatuhkan barometernya dan ukur waktunya lalu pakai rumus jatuh bebas berdasarkan mekanika gerak Newton dan kita bisa dapat tinggi.

Si B bisa saja mengatakan bahwa
a. ada gaya gesek udara yang mempengaruhi jatuhnya barometer
b. suara barometer jatuh juga butuh waktu untuk mencapai ke atas tempat pendengar yang menjatuhkan barometer tadi.

Tapi B harus bisa mengajukan alternatif cara pengukurannya.

PS: Ada banyak cara mengukur ketinggian mercusuar tersebut dengan barometer. Ada kisah lucu tentang cerita ini.

Ronggolawe
15-08-2013, 11:23 AM
Analogimu terlalu sederhana, Slan.
Analoginya mesti lebih kompleks dikit.

Misal nih, ada menara mercusuar yang harus diukur ketinggiannya tetapi gak ada meteran yang sepanjang menara tersebut. Yang ada hanya barometer.
Trus misalnya si A punya usul,
ayo kita ke puncak menara lalu jatuhkan barometernya dan ukur waktunya lalu pakai rumus jatuh bebas berdasarkan mekanika gerak Newton dan kita bisa dapat tinggi.

Si B bisa saja mengatakan bahwa
a. ada gaya gesek udara yang mempengaruhi jatuhnya barometer
b. suara barometer jatuh juga butuh waktu untuk mencapai ke atas tempat pendengar yang menjatuhkan barometer tadi.

Tapi B harus bisa mengajukan alternatif cara pengukurannya.

PS: Ada banyak cara mengukur ketinggian mercusuar tersebut dengan barometer. Ada kisah lucu tentang cerita ini.
gw cukup nanya Pak Satpam/Receptionis gedung,
dengan imbalan barometer tadi :)

---------- Post Merged at 10:23 AM ----------


Pak Moderator, mungkin perdebatannya bisa dipecah ke thread baru.
Sayang juga nanti isi artikel yg bagus2 jadi tenggelam karena perdebatan yg panjang.
gw setuju.... semacam Kaidah Ilmiah for Dummies :)

danalingga
15-08-2013, 11:42 AM
Ok, jadi memang pengukuruan usia alam semesta hanya bisa dilakukan secara tidak langsung yak.
Nah, kira2 verifikasi bahwa penghitungannya ini dapat diterima itu bagaimana ya?

kandalf
15-08-2013, 11:59 AM
Penelitian ini tentang granit yg mengandung cristal zircon didalamnya,
Zirkon mengandung uranium yg meluruh menjadi lead206.

Setiap atom uranium yg meluruh menjadi lead206 akan menghasilkan Jųƍă 8 atom helium yg diasumsikan akan terlepas dari zircon dengan cepat.

Namun penelitian menemukan bahwa meskipun pembentukan lead206 sangat lambat dan lama, namun sangat banyak atom helium didalam zircon !

Rate peluruhan uranium menjadi lead itu wåƙτυ paruhnya 4,5milyar tahun, kenapa helium bisa berada begitu banyak didalam zircon?

Penelitian ini membuka jalan, άϑά kemungkinan diwaktu lampau terjadi peristiwa yg mempercepat proses peluruhan radioaktif.

Aslan,
ini apakah penelitian Doktor Russell Humphreys ?

AsLan
15-08-2013, 12:33 PM
kalau gw bilang b=20-a, apakah menurut loe salah? :)

coba loe jawab dulu :)

B=20-a Чå betul banget, tapi tidak menjawab berapakah b.
Selama masih ada variable yg tidak diketahui, perdebatan masih terus berlangsung, ada yg yakin b itu sangat besar dan ada yg yakin b itu sangat kecil, kedua keyakinan itu sama2 tidak ilmiah

---------- Post Merged at 11:33 AM ----------


Kalo di komunitas Ilmiah setahuku ini salah. Harus memberikan teori alternatifnya untuk menggugurkan sebuah teori yang lain. (CMIIW).

Nah ini yg sudah pεrηαђ saya bahas dari dulu, komunitas ilmiah tidak selalu setia pada kebenaran.

Kalo ada kotak tertutup, tidak ada yg tau isinya.

Lalu seseorang berkata, kotak itu isinya sebuah kapal pesiar mewah.
Orang itu satu2nya yg membuat teori, padahal teori itu punya cacad logika karena kotak tersebut hanya berukuran 1x1x1m

Tapi karena semua orang yg lain jujur mengaku tidak tahu isinya maka komunitas ilmiah mengambil satu2nya jawaban tersebut yaitu isinya kapal pesiar mewah.

Ini sebabnya saya katakan bahwa komunitas ilmiah tidak selal setia pada kebenaran.

Ronggolawe
15-08-2013, 12:35 PM
B=20-a Чå betul banget, tapi tidak menjawab berapakah b.
Selama masih ada variable yg tidak diketahui, perdebatan masih terus berlangsung, ada yg yakin b itu sangat besar dan ada yg yakin b itu sangat kecil, kedua keyakinan itu sama2 tidak ilmiah

---------- Post Merged at 11:33 AM ----------



Nah ini yg sudah pεrηαђ saya bahas dari dulu, komunitas ilmiah tidak selalu setia pada kebenaran.

Kalo ada kotak tertutup, tidak ada yg tau isinya.

Lalu seseorang berkata, kotak itu isinya sebuah kapal pesiar mewah.
Orang itu satu2nya yg membuat teori, padahal teori itu punya cacad logika karena kotak tersebut hanya berukuran 1x1x1m

Tapi karena semua orang yg lain jujur mengaku tidak tahu isinya maka komunitas ilmiah mengambil satu2nya jawaban tersebut yaitu isinya kapal pesiar mewah.

Ini sebabnya saya katakan bahwa komunitas ilmiah tidak selal setia pada kebenaran.

wkwkwkwkwkw :)

uploader
15-08-2013, 12:44 PM
Analogimu terlalu sederhana, Slan.
Analoginya mesti lebih kompleks dikit.

Misal nih, ada menara mercusuar yang harus diukur ketinggiannya tetapi gak ada meteran yang sepanjang menara tersebut. Yang ada hanya barometer.
Trus misalnya si A punya usul,
ayo kita ke puncak menara lalu jatuhkan barometernya dan ukur waktunya lalu pakai rumus jatuh bebas berdasarkan mekanika gerak Newton dan kita bisa dapat tinggi.

Si B bisa saja mengatakan bahwa
a. ada gaya gesek udara yang mempengaruhi jatuhnya barometer
b. suara barometer jatuh juga butuh waktu untuk mencapai ke atas tempat pendengar yang menjatuhkan barometer tadi.

Tapi B harus bisa mengajukan alternatif cara pengukurannya.

PS: Ada banyak cara mengukur ketinggian mercusuar tersebut dengan barometer. Ada kisah lucu tentang cerita ini.

Contoh yang amat baik bagaimana sains bekerja.

Kisah lucu yang berkaitan dengan mengukur ketinggian gedung ini biasanya dinisbatkan untuk Neils Bohr (satu-satunya warga Denmark yang mendapat Nobel Fisika). Konon ketika dia kecil, dia protes pada gurunya karena pertanyaan "bagaimana cara barometer menghitung tinggi bangunan" disalahkan oleh gurunya. Bohr kecil menunjukan bahwa ada banyak cara untuk menentukan ketinggian bangunan lewat barometer: dengan menghitung waktu jatuh barometer yg dijatuhkan dr atap, menghitung secara perbandingan geometri dg membandingkan antara panjang bayangan barometer dg panjang bayangan gedung, mengikat barometer sbg pendulum dan menghitung periodenya di atap dan di dasar gedung untuk mebandingkan percepatan gravitasi yang berkaitan dg perbedaan ketinggian, dst.

Kisah lucu ini bisa menjelaskan, ada banyak metode untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam sains. Dan setiap pengukuran akan menghasilkan nilai berbeda tergantung keeskakan dan nilai margin errornya. Mana angka yang diambil jika memberikan banyak hasil? Angka yang paling konsisten lah dan dibandingkan dg hasil percobaan lain dan diulang-ulang yang akan digunakan.

Ngomong-ngomong, kisah Neils Bohr ini sayangnya hanya urban legend yang tidak punya bukti kuat (seperti kisah debat Einstein yang "mengalahkan" dosen senior ttg kedudukan Tuhan yang tak berwujud)
http://www.snopes.com/college/exam/barometer.asp

Jika tautan yang saya berikan dibaca, terlihat bahwa ada banyak metode untuk mengukur usia Bumi, ada yang menggunakan metode pergeseran jarak bulan yang menjauh Bumi, penurunan muka air laut, laju pendinginan temperatur planet Bumi, laju peningkatan kadar garam di lautan, penurunan temperatur matahari, laju erosi batuan, dll. Setiap metode menghasilkan angka dengan margin erornya masing-masing. Lalu dicarilah metode yang paling konsisten dan memberikan hasil dalam rentang yang sama. Pengukuran pun dilakukan berulang-ulang. semakin banyak sampel semakin baik hasil yang didapatkan.

Hal yang sama dilakukan juga dalam metode penentuan usia alam semesta. Karena alam semesta amat-amat luas, sangat mustahil melakukan pengukuran langsung. maka berbagai metode digunakan, seperti paralaks, pengukuran laju ekspansi, dsb. Angka percobaan didapatkan dari pengukuran "ke masa lampau" oleh teleskop-teleskop yang nantinya diverifikasi. pengukuran tidak dilakukan sekali saja. Ada ratusan teleskop darat dan luar angkasa. Verifikasi, apakah ada data yang saling bertentangan, apa penyebabnya, mana hasil yang lebih konsisten, dst.


***

Terkait dengan contoh a+b = 20, ketika b tidak diketahui maka kita tidak bisa menentukan nilai a. Lalu kita menyerah gak bisa menentukan nilai masing2 variabel.

sayangnya, sains tidak bekerja dengan cara itu.

saat kita tidak bisa memnentukan variabel a+b = 20 karena sampel yang digunakan amat kurang, maka dicari contoh sampel data lain, sehingga didapat persamaan untuk variabel lain: misal b+c = 5, c+a+b = 24, dan lain-lain.

tak perlu saya ajarkan lagi, bagaimana cara mendapatkan variabel yang awalnya tidak diketahui menjadi bisa diketahui. Semakin banyak data, tentu saja semakin baik nilai yang didapat, dan makin baik juga margin error yang dihasilkan. Coba buka ulkang buku statistika.

Untuk bisa mengatakan bahwa umur alam semesta yang sekarang diketahui adalah salah, Anda harus bisa membuktikan kekeliruan dua teori besar yang digunakan saat ini:
- laju pengembangan semesta melalui teori relativitas umum. Mampu kah Anda membuat teori yang lebih baik drpd teori relativitas umum einstein?
- rumus perhitungan usia alam semesta berdasarkan persamaan Edwind Hubble. Bisa kah anda tunjukan kelemahan rumus mereka, dan apa pengganti rumus tsb jika rumus tsb salah?


Mengapa saat mengatakan sebuah teori salah maka anda harus dibuat teori alternatif yang bisa menjelaskan dimana salahnya, bagaimana cara memperbaikinya, dan harus bisa menjelaskan jauh lebih baik dr teori yang salah itu?

Bayangkan saya bertanya ke penjaga mercusuar, berapa tinggi bangunan itu: dia menjawab tingginya adalah 30 meter. Saya bisa mengatakan jawaan salah karena setelah saya mengukur bayangan mercusuar berdasarkan prinsip trigonometri jawaban yang dihasilkan adalah 26 meter. Lalu setelah saya desak ternyata Pak penjaga memang sudah lupa angka eksaknya. Lalu teman saya menyatakan angka yang saya ukur adalah salah, saya mengukur menggunakan panjang bayangan secara tidak akuran, lagi pula panjang bayangan yang diukur di permukaan tanah bergelombang menghasilkan hasil yang tidak akurat. Dia mengusulkan untuk menjatuhkan sesuatu dr mercusuar dan menghitung waktu dan kecepatan jatuh sehingga didapat tinggi mercusuar.

Selama saya tidak bisa mengajukan alternatif lain yang lebih baik, maka angka 30 meter yg diberikan si Pak Tua itulah yang dipakai. Itu sebabnya, sains selalu berkembang dan tak pernah berhenti mengukur dan mencari metode baru yang lebih baik. selama belum ada, maka data lama yang digunakan dan diakui. Kita mungkin ragu ttg ingatan si penjaga, mungkin dia sudah pikun. Tapi selama Anda tak bisa menemukan metode lain sebagai pengganti, bagaimana Anda bisa mengatakan dia salah? Kita tidak bisa bilang dia salah namun kita tak memiliki hasil lain yang lebih baik.

Itu sebabnya, NASA meluncurkan program Spitzer, untuk terus merevisi dan mengakurasi data dan persamaan yang ada untuk mengukur usia alam semesta.

AsLan
15-08-2013, 01:00 PM
Dengan banyak percobaan dan banyak penelitian, tetap ada hal2 yg tidak bisa ditemukan.

Contohnya:

A+b=20
A+c=30
A+d=40
A+e=50
Dst...
Maka akhirnya orang mengasumsikan a=sekian

AsLan
15-08-2013, 01:09 PM
Mengenai usia alam semesta, ya memang ada penelitian yg mengindikasikan alam semesta ini berusia tua, tapi jangan lupa ada penelitian lain yg mengindikasikan usia alam semesta yg muda.

Contohnya penelitian terhadap komet.

Komet bertebaran di angkasa, mereka terpengaruh oleh benda2 langit sehingga lintasan mereka biasanya terjebak oleh gravitasi benda langit, srlain utu mereka juga terbakar, pecah atau menabrak.

Kalau memang komet berasal dari milyaran tahun yg lalu maka komet sudah lama habis.

Untuk menjawab hal ini, beberapa orang membuat teori oort yg tidak juga ada eviden nya hingga saat ini.

danalingga
15-08-2013, 01:22 PM
Kalo ada kotak tertutup, tidak ada yg tau isinya.

Lalu seseorang berkata, kotak itu isinya sebuah kapal pesiar mewah.
Orang itu satu2nya yg membuat teori, padahal teori itu punya cacad logika karena kotak tersebut hanya berukuran 1x1x1m

Tapi karena semua orang yg lain jujur mengaku tidak tahu isinya maka komunitas ilmiah mengambil satu2nya jawaban tersebut yaitu isinya kapal pesiar mewah.

Wuih, gampang banget untuk diakui komunitas ilmiah ya.
Tinggal nyari hal yg orang tidak tahu jawabannya, diajukanlah sesuatu sebagai jawaban (walau ngawur),
pasti diterima dah. ::hihi::

234
15-08-2013, 02:08 PM
Bicara soal 'ukuran' mestinya penekanannya lebih ke soal 'ketepatan' (baca: keakuratan) deh. Alangkah lebih baik kalo bisa sedapat mungkin menghindari term 'kebenaran' soale itu ngukurnya susah, belum lagi kalo udah soal 'kejujuran' bakalan lebih susah lagi ntar ngukurnya.

Btt n btw, kalo saya sih percaya bumi usianya masih sangat muda, paling2 baru milyaran tahun belum nyampe triliunan tahun.

Oke monggo dilanjut...

:ngopi:

uploader
15-08-2013, 03:32 PM
Bicara soal 'ukuran' mestinya penekanannya lebih ke soal 'ketepatan' (baca: keakuratan) deh. Alangkah lebih baik kalo bisa sedapat mungkin menghindari term 'kebenaran' soale itu ngukurnya susah, belum lagi kalo udah soal 'kejujuran' bakalan lebih susah lagi ntar ngukurnya.

Btt n btw, kalo saya sih percaya bumi usianya masih sangat muda, paling2 baru milyaran tahun belum nyampe triliunan tahun.

Oke monggo dilanjut...

:ngopi:
Betul, terima kasih atas koreksinya.

Mengenai usia alam semesta, ya memang ada penelitian yg mengindikasikan alam semesta ini berusia tua, tapi jangan lupa ada penelitian lain yg mengindikasikan usia alam semesta yg muda.

Contohnya penelitian terhadap komet.

Komet bertebaran di angkasa, mereka terpengaruh oleh benda2 langit sehingga lintasan mereka biasanya terjebak oleh gravitasi benda langit, srlain utu mereka juga terbakar, pecah atau menabrak.

Kalau memang komet berasal dari milyaran tahun yg lalu maka komet sudah lama habis.

Untuk menjawab hal ini, beberapa orang membuat teori oort yg tidak juga ada eviden nya hingga saat ini.
Jadi, apa penjelasan Anda untuk radiasi latar belakang, pergeseran merah galaksi? Dan menurut Anda, bagaimana komet-komet bisa ada, berapa umurnya dan “di mana”?


Dengan banyak percobaan dan banyak penelitian, tetap ada hal2 yg tidak bisa ditemukan.

Contohnya:

A+b=20
A+c=30
A+d=40
A+e=50
Dst...
Maka akhirnya orang mengasumsikan a=sekian
Saya tak tahu apakah anda akan senang atau sedih mendengar informasi ini: ya, dalam dunia sains, asumsi bukanlah sebuah hal yang tabu. Ketika Dalton mengusulkan teori mengenai atom, dia sama sekali tak memiliki buktinya sama sekali. Dia hanya membuat asumsi untuk bisa menjelaskan mengenai pembentukan molekul dan senyawa kimia. Tapi tidak semua asumsi tentu saja diterima. Hanya asumsi yang bisa dipertanggungjawabkan saja yang diterima. Teori Big Bang bahkan teori Relativitas Einstein semuanya berangkat dari asumsi, masalahnya asumsi ini konsisten kah dengan hasil pengamatan.

Terkait dengan contoh a+b=sekian dst, sebenarnya jawabannya amat mudah dalam Sains. Matematika telah mengembangkan semua cabang yang bernama Metode Numerik untuk mencari nilai "a", "b", dll ini. Metode yang digunakan beraneka macam: ada yang namanya Metode Newton-Rhapson, metode Iterasi, dll. berbagai metode yang digunakan ini startnya sangat sederhana, karena banyak variabel yang tidak diketahui, maka dibuat asumsi "a" sekian. Lalu "a" diujicobakan untuk berbagai persamaan lain yang mencantumkan "a". nanti terlihat, apakah asumsi awal terhadap nilai "a" itu sudah tepat atau belum, dengan melihat kekonsistenannya.

Makanya, ketika Anda memberi contoh mengenai kotak yg isinya kapal pesiar, asumsi Anda sudah pasti gugur karena tidak bisa dipertanggungjawabkan. Cobalah kalau membuat analogi itu yang “sedikit ilmiah”, jangan karena sudah berburuk sangka duluan, justru Anda melakukan ad hominem sendiri terhadap sains. Kalau mau mebantah sebuah teori, buktikan dan jabarkan antitesisnya, dan apa solusinya, jangan analogi-analogi yang menggelikan. Terkait Teori Big Bang, silakan anda jabarkan antitesis untuk rumus ekspansi Hubble dan Relativitas Umum, dua rumus dasar yang dijadikan dasar Big Bang.

Teori sains mana sih yang tidak menggunakan asumsi? Sepertinya Anda mengalami masalah serius seperti yang dikatakan Sdr. Purba, Anda kesulitan memahami definisi “teori”, “eksperimen”, dsb.


Saya tidak bisa posting gambar dan tidak bisa posting link karena posting saya belum mencapai 200.
Anda bisa.
Itu sudah menunjukkan anda istimewa. :)

Karena itu saya menerka-nerka apakah ada misi khusus dari Dewa ::KM:: tetapi anda sudah menglarifikasinya sendiri.

Awalnya saya juga mengalami kesulitan yang sama seperti Anda—tidak bisa mencantumkan tautan dan gambar. Makanya saya berkonsultasi kepada admin (atau dalam bahasa Anda, Dewa KM) mengenai kesulitan saya tersebut. Dan beliau memberikan solusi dengan memberi saya nama beserta kata kunci untuk akun ini. Mungkin Anda bisa mencoba cara saya ini agar bisa memposting gambar dan tautan. Selamat mencoba.

AsLan
15-08-2013, 04:07 PM
Betul, terima kasih atas koreksinya.

Jadi, apa penjelasan Anda untuk radiasi latar belakang, pergeseran merah galaksi? Dan menurut Anda, bagaimana komet-komet bisa ada, berapa umurnya dan “di mana”?


Saya tak tahu apakah anda akan senang atau sedih mendengar informasi ini: ya, dalam dunia sains, asumsi bukanlah sebuah hal yang tabu. Ketika Dalton mengusulkan teori mengenai atom, dia sama sekali tak memiliki buktinya sama sekali. Dia hanya membuat asumsi untuk bisa menjelaskan mengenai pembentukan molekul dan senyawa kimia. Tapi tidak semua asumsi tentu saja diterima. Hanya asumsi yang bisa dipertanggungjawabkan saja yang diterima. Teori Big Bang bahkan teori Relativitas Einstein semuanya berangkat dari asumsi, masalahnya asumsi ini konsisten kah dengan hasil pengamatan.

Makanya, ketika Anda memberi contoh mengenai kotak yg isinya kapal pesiar, asumsi Anda sudah pasti gugur karena tidak bisa dipertanggungjawabkan. Cobalah kalau membuat analogi itu yang “sedikit ilmiah”, jangan karena berburuk sangka, justru Anda melakukan ad hominem sendiri terhadap sains. Kalau mau mebantah sebuah teori, buktikan dan jabarkan antitesisnya, dan apa solusinya. Terkait Teori Big Bang, silakan anda jabarkan antitesis untuk rumus ekspansi Hubble dan Relativitas Umum, dua rumus dasar yang dijadikan dasar Big Bang.

Teori sains mana yang tidak menggunakan asumsi? Sepertinya Anda mengalami masalah serius seperti yang dikatakan Sdr. Purba, Anda kesulitan memahami definisi “teori”, “eksperimen”, dsb.


Awalnya saya juga mengalami kesulitan yang sama seperti Anda—tidak bisa mencantumkan tautan dan gambar. Makanya saya berkonsultasi kepada admin (atau dalam bahasa Anda, Dewa KM) mengenai kesulitan saya tersebut. Dan beliau memberikan solusi dengan memberi saya nama beserta kata kunci untuk akun ini. Mungkin Anda bisa mencoba cara saya ini agar bisa memposting gambar dan tautan. Selamat mencoba.

Ok berarti anda sudah mengakui bahwa banyak penelitian yg berdasarkan asumsi.

Maka kalau saya mengkritik asumsi2 tersebut ya jangan marah karena asumsi tersebut memang belum bisa di verifikasi kebenarannya.

Lalu mengenai diri saya, apakah saya seorang yg memiliki masalah serius? Saya rasa tak perlu dibahas disini.

Mengenai teori big bang, ada banyak celah yg bisa dipakai untuk menunjukkan kelemahannya.
Seperti yg sudah saya kutip sebelumnya, banyak scientist yg menolak teori tersebut karena terlalu banyak kontradiksi dan perbedaan dari pengamatan empiris.
Mari kita bahas satu persatu.

AsLan
15-08-2013, 04:58 PM
Pada tahun 1965, penzias dan wilson menemukan bahwa bumi dihujani gelombang mikro yg kemungkinan datang dari tempat2 yg sangat jauh.
Gelombang ini disebut sebagai cosmic microwave background.

Sekilas, penemuan ini srperti mendukung teori bigbang, tapi tak lama kemudian timbul masalah.

Cmb menunjukkan bahwa ditempat manapun diujung angkasa yg luas ternyata memiliki suhu yg mirip.
Padahal menurut teori bigbang, alam semesta terjadi secara random tanpa perancang.
Jadi seharusnya ditiap titik yg jauh di alam srmesta ini terjadi perbedaan suhu yg ekstrim.

Kalau terdapat suhu yg mirip, itu adalah akibat pertukaran kalor, benda yg panas akan mentransfer panasnya ke benda yg dingin, juga sebaliknya sampai tercapai equilibrium.

Yg jadi masalah, dengan pengembangan space yg sangat pesat seperti dalam teori bigbang, tak ada waktu yg cukup untuk perpindahan kalor melalui radiasi dari titik yg satu ke titik yg lain, mengapa universe ini memiliki suhu yg setingkat dimana2 ?

Ini satu contoh dimana sebuah teori dibantah oleh pengamatan dan pengukuran empiris.

kandalf
15-08-2013, 05:19 PM
Sesuai permintaan dari Dewa ::KM::
mengenai Teori Evolusi saya pecah lagi ke http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/11316-Teori-Evolusi-(Sejarah-versi-bantahan-bantahan-dari-bantahan-dkk-)

Postingan AsLan yang menjawab juga sudah saya pindahkan ke topik tersebut.
Jadi mohon uploader bila masih ingin mencecar, cecarlah di topik tersebut.

Ini demi kenyamanan para pembaca forum selain kalian.

uploader
15-08-2013, 05:50 PM
Pada tahun 1965, penzias dan wilson menemukan bahwa bumi dihujani gelombang mikro yg kemungkinan datang dari tempat2 yg sangat jauh.
Gelombang ini disebut sebagai cosmic microwave background.

Sekilas, penemuan ini srperti mendukung teori bigbang, tapi tak lama kemudian timbul masalah.

Cmb menunjukkan bahwa ditempat manapun diujung angkasa yg luas ternyata memiliki suhu yg mirip.
Padahal menurut teori bigbang, alam semesta terjadi secara random tanpa perancang.
Jadi seharusnya ditiap titik yg jauh di alam srmesta ini terjadi perbedaan suhu yg ekstrim.

Kalau terdapat suhu yg mirip, itu adalah akibat pertukaran kalor, benda yg panas akan mentransfer panasnya ke benda yg dingin, juga sebaliknya sampai tercapai equilibrium.

Yg jadi masalah, dengan pengembangan space yg sangat pesat seperti dalam teori bigbang, tak ada waktu yg cukup untuk perpindahan kalor melalui radiasi dari titik yg satu ke titik yg lain, mengapa universe ini memiliki suhu yg setingkat dimana2 ?

Ini satu contoh dimana sebuah teori dibantah oleh pengamatan dan pengukuran empiris.
Astaga, saya tak tahu, darimana Anda menemukan sumber penjelasan teori Big Bang yang aneh ini. Anda membuat teori Big Bang versi Anda sendiri ya?

Teori Big Bang dibuat dengan dua asumsi utama: Universalitas hukum-hukum fisika, dan Prinsip kosmologi. Itu sebabnya gak pernah ada istilah "pusat ledakan", ujung satu lebih dingin drpd titik sekitar pusat ledakan.

Menurut Teori Big Bang, alam semesta awal tersusun dari plasma panas foton, electron dan baryon. Foton secara tetap berinteraksi dengan plasma lewat penyebaran Thomson. Saat alam semesta mengembang, pendinginan adiabatic menyebabkan plasma mendingin hingga membuat electron dapat bergabung dengan proton dan membentuk atom hydrogen. Ini terjadi pada suhu sekitar 3000 K. Pada point ini, foton terlempar dari atom yang sekarang telah menjadi netral dan mulai bergerak bebas di angkasa. Proses ini disebut rekombinasi atau dekopel (melihat pada penggabungan electron dengan nucleus dan pada pendekopelan materi dan radiasi).

Big Bang di awal pasti memiliki suhu yang amat tinggi bahkan bisa dikatakan tak terhingga (singularitas) namun seiring pemuaian ruang-waktu maka suhunya akan menurun. Karena alam semesta merupakan sistem tertutup, homogen, dan isotropik, jika terjadi sisa "ledakan" di suatu saat di tempat lampau, maka akan menciptakan suatu kesetimbangan termal benda hitam (black body) yang seragam di alam setiap pelosok alam semesta.

Benda hitam merupakan suatu idealisasi sistem tertutup yang memiliki kesetimbangan termal dengan distribusi intensitas radiasi berbentuk unik dan universal serta hanya bergantung pada temperatur sistem. Di dalam termodinamika, salah satu cabang fisika yang banyak membahas hubungan antara temperatur dan sifat suatu zat, dikenal hukum Wien yang menyatakan bahwa untuk distribusi radiasi benda hitam perkalian antara panjang gelombang radiasi berintensitas maksimum dengan temperaturnya ekivalen dengan bilangan 0,3. Pengukuran yang dilakukan oleh Penzias dan Wilson tidak persis tepat pada puncak distribusi karena keterbatasan teknologi saat itu, namun pengukuran-pengukuran yang dilakukan selama lebih dari dua dekade, hingga tahun 1991 dengan menggunakan satelit COBE, berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB dengan akurasi yang sangat mengesankan (lihat gambar). Dari distribusi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa temperatur alam semesta saat ini, lebih dari 10 milyar tahun setelah Big Bang, adalah 2,726 Kelvin.


http://staff.fisika.ui.ac.id/tmart/bbdist1.gif
Distribusi intensitas radiasi benda hitam dari radiasi CMB (Cosmic Microwave Background) yang berhasil dikonfirmasi secara akurat oleh pengamatan (eksperimen). Garis merah merupakan perhitungan teori untuk temperatur alam semesta rata-rata ekivalen dengan 2,726 Kelvin. Data-data eksperimen diambil dari berbagai sumber.

Hitungan teori Big Bang menyebut angka 2,726 Kelvin. Angka hasil pengamatan? Nilainya berkisar antara 2,7251 hingga 2,7249 Kelvin

Untuk kali ini saja, saya menggunakan sumber wikipedia, agar bahasa yang digunakan berbahasa indonesia dan mudah dicerna:
http://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat

Coba tunjukan pada saya, mana asumsi Big Bang yang mengatakan bahwa "Padahal menurut teori bigbang, alam semesta terjadi secara random tanpa perancang. Jadi seharusnya ditiap titik yg jauh di alam srmesta ini terjadi perbedaan suhu yg ekstrim."




O tentu saja kasus2 diatas bisa dijelaskan oleh teori2 yg berbeda, sebagaimana yg sudah saya jelaskan.

Sedangkan mana penjelasan yg paling benar, itu masalah lain.
Saya tidak meminta mana yang lebih benar mana yang lebih salah. Hanya mencocokan saja. Apa Anda masih kesulitan mencerna pertanyaan saya?

kandalf
15-08-2013, 06:22 PM
berhasil mengkonfirmasi distribusi radiasi benda hitam dari CMB
Sebentar.

1. benda hitam di sini maksudnya apa ya? Lubang hitam kah atau sesuatu yang lain?
2. CMB (Cosmic Microwave Background) ini apakah gelombang ataukah benda? Aku agak bingung dengan pernyataanmu yang kukutip.

AsLan
15-08-2013, 07:12 PM
Ok, teori bigbang seperti juga teori evolusi, sudah sering mengalami revisi.

Jadi kalau saya bantah di satu versi jangan mengelak dengan memaparkan versi yg lebih baru.

Pada tahun 1981
Alan guth menawarkan teori Inflation untuk merevisi teori bigbang, untuk menjawab problem Horizon dan Flatness yg saya paparkan diatas.

Nah teori inflasi inilah yg kemudian berusaha dicari buktinya, termasuk oleh NASA.

Apakah NASA berhasil mencari bukti dari teori inflasi? Menurut mereka iya, tapi banyak scientist yg tidak setuju.

NASA berusaha mengukur suhu dan polarisasi cahaya yg memiliki sedikit perbedaan.

Menurut teori bigbang, universe awal pasti memiliki variasi densitas, sehingga universe masa kini memiliki struktur seperti galaksi2.
Perbedaan densitas ini harus cukup seimbang karena bila terlalu smooth maka takkan terbentuk struktur, kalau terlalu kacau akan mengakibatkan semua benda tercakup dalam blackhole.

Maka NASA mencari bukti akan hal ini, perbedaan densiti akan menghasilkan cmb yg lebih panas dan yg lebih dingin, juga cahaya yg terpolarisasi.

Mampukah NASA menemukan bukti ini ? Kita lanjutkan nanti, saya sedang kerja.
Tapi saya yakin bahasa tulisan saya jauh lebih mudah dipahami oleh pembaca.

uploader
15-08-2013, 08:31 PM
Sebentar.

1. benda hitam di sini maksudnya apa ya? Lubang hitam kah atau sesuatu yang lain?
2. CMB (Cosmic Microwave Background) ini apakah gelombang ataukah benda? Aku agak bingung dengan pernyataanmu yang kukutip.

1. Bukan keduanya. saya sudah memberikan definisi pada tulisan di atas.

Benda hitam merupakan suatu idealisasi sistem tertutup yang memiliki kesetimbangan termal dengan distribusi intensitas radiasi berbentuk unik dan universal serta hanya bergantung pada temperatur sistem.
Jadi berdasarkan asumsi yang digunakan teori Big Bang, alam semesta dianggap sebagai benda hitam. Memodelkan Alam semesta sebagai benda hitam berarti alam semesta harus berperilaku sebagai benda hitam terutama dalam hal menyerap/memancarkan radiasi (seperti di tulisan saya di kucing Schodinger). Itu artinya sisa "panas" yang dialami alam semesta akan bisa dihitung berdasarkan rumus radiasi enda hitam (dalam hal ini Wien's Law). Maka berdasarkan model tersebut diprediksi akan meninggalkan radiasi sebesar angka yang saya tulis. Dan hasil pengamatan mengahsilkan angka yang bisa dikatakan sama persis (perbedaannya kecil sekali).

untuk bisa meruntuhkan Teori Big Bang, harus dibuat teori baru yang bisa menjelaskan mengapa ada sisa radiasi dengan nilai sekian.

2. Gelombang elektromagnetik sisa "ledakan" di masa lampau. Panaskan besi bara sampai menyala lalu biarkan dingin. Maka pada saat tertentu, laju panas akan menurun karena dipancarkan. Sisa panas "yang tersisa", dinamakan CMB untuk kasus alam semesta.

Sebenarnya CMB bisa dideteksi oleh alat rumah tangga biasa. Nyalakan televisi anda pada channel yang tidak memiliki saluran. Sepuluh persen dari pola menyemut yang memenuhi layar merupakan radiasi kosmik yang tertangkap antena televisi anda.


Ok, teori bigbang seperti juga teori evolusi, sudah sering mengalami revisi.

Jadi kalau saya bantah di satu versi jangan mengelak dengan memaparkan versi yg lebih baru.


saya tidak faham dengan pernyataan "Jadi kalau saya bantah di satu versi jangan mengelak dengan memaparkan versi yg lebih baru.". Sains sangat dinamis. perkembangan dan revisinya terjadi setiap saat sesuai dengan bukti dan pengamatan terbaru. Jadi, ketika saya membicarakan Teori Big Bang, yah yang dimaksud bukan teori Big Bang awal sekali.


Pada tahun 1981
Alan guth menawarkan teori Inflation untuk merevisi teori bigbang, untuk menjawab problem Horizon dan Flatness yg saya paparkan diatas.

Nah teori inflasi inilah yg kemudian berusaha dicari buktinya, termasuk oleh NASA.

Apakah NASA berhasil mencari bukti dari teori inflasi? Menurut mereka iya, tapi banyak scientist yg tidak setuju.

NASA berusaha mengukur suhu dan polarisasi cahaya yg memiliki sedikit perbedaan.

Menurut teori bigbang, universe awal pasti memiliki variasi densitas, sehingga universe masa kini memiliki struktur seperti galaksi2.
Perbedaan densitas ini harus cukup seimbang karena bila terlalu smooth maka takkan terbentuk struktur, kalau terlalu kacau akan mengakibatkan semua benda tercakup dalam blackhole.

Maka NASA mencari bukti akan hal ini, perbedaan densiti akan menghasilkan cmb yg lebih panas dan yg lebih dingin, juga cahaya yg terpolarisasi.

Mampukah NASA menemukan bukti ini ? Kita lanjutkan nanti, saya sedang kerja.
Tapi saya yakin bahasa tulisan saya jauh lebih mudah dipahami oleh pembaca.
Sudah saya tuliskan berkali-kali, tidak ada teori sains yang sempurna. Coba tunjukan pada saya, satu saja teori sains yang sempurna dan tanpa revisi sejak pertama kali diumumkan.

Pun dengan teori Big Bang. Fenomena Horizon dan Flatness hanya beberapa kasus kasus dimana teori Big Bang belum memiliki jawaban memuaskan. ada berbagai masalah lain seperti Big Bang yang bersandar pada teori klasik tidak bisa menjelaskan bentuk materi pada saat benda kondisi sangat panas (pada kondisi temperatur ekstrem karakteristik fluida menurut teori klasik tidak berlaku). Namun problem utama teori Big Bang ini tidak bisa mengatakan apapun pada detik ke-0. Karena saat ini, belum ditemukan teori mapan lain yang bisa menjelaskan hukum-hukum fisika pada kondisi singular (detik ke-0).

Namun bukan berarti ilmuwan menyerah. Jika Anda mengikuti perkebangan sains, anda akan kenal dengan istilah "Skenario Inflasi". Skenario inflasi dapat menyelesaikan problem horizon karena ukuran alam semesta setelah inflasi konsisten dengan kerucut cahaya masa lampau (ukuran alam semesta di masa lampau dilihat dari masa sekarang). Selain itu skenario inflasi juga dapat menyelesaikan masalah flatness karena pada masa inflasi entropi semesta bertambah dengan faktor yang sangat besar yang pada akhirnya mendorong alam semesta untuk mengambil bentuk flat. Pembuktian secara akurat diperoleh dengan menggunakan persamaan Friedmann-Robertson-Walker, yang merupakan kasus khusus dari persamaan Einstein dalam teori relativitas umum. Namun bukti-bukti validnya belum terdokumentasikan dengan memuaskan.


Apa itu artinya teori Big Bang salah? Seperti yang saya kemukakan di topik lain, untuk bisa mengatakan sebuah teori salah, harus bisa dicarikan alternatif yang bisa menjelaskan dua hal: 1. Masalah lama yang bisa dijelaskan dengan amat baik dengan teori lama. 2. masalah baru yang tidak bisa dijelaskan teori lama. Tanpa memenuhi kedua kaidah ini, maka teori Big Bang belum bisa dianggap salah, hanya saja bersifat belum lengkap, seperti halnya hakikat lain sains lainnya. tak ada teori yang lengkap. tak ada teori yang sempurna.

Dan Anda salah besar kalau mengatakan Big Bang sebagai satu-satunya teori mengenai perkembangan alam semesta. Lalu mengapa Big Bang masih dipakai? Belum satupun ada teori lain yang bisa menyamai kesuksesan Big Bang. Teori Big Bang berhasil membangun hubungan antara jarak bintang dengan besar pergesaran merah yang teramati, serta dapat menjelaskan berlimpahnya elemen-elemen ringan seperti Helium, Deuterium, dan Lithium. Untuk menjelaskan fenomena-fenomena tersebut Big Bang hanya memerlukan satu konstanta sebagai input yaitu rasio antara kerapatan baryon dengan kerapatan foton di alam semesta saat ini. Namun yang paling penting sekali adalah Big Bang berhasil meramalkan keberadaan distribusi radiasi benda hitam dari CMB yang berhasil dikonfirmasi dengan akurasi yang sangat tinggi.

kecuali Anda yang ngotot mengatakan teori Big Bang salah, Anda harus bisa menemukan teori yang bisa menjelaskan kesuksesan Big Bang tersebut, dan bisa menjelaskan kekurangan teori Big Bang.

***

Anda punya penjelasan lebih baik daripada Big Bang? Saya tunggu share dari Anda.


Oya, pantas ada yang mengganjal di kepala saya. Dan dengan ini berarti Anda mengakui kalau tidak bisa menunjukan pernyataan Anda sendiri yang mengatakan, "Padahal menurut teori bigbang, alam semesta terjadi secara random tanpa perancang. Jadi seharusnya ditiap titik yg jauh di alam srmesta ini terjadi perbedaan suhu yg ekstrim."? Pernyataan Anda ini dikeluarkan karena keliru memahami Big Bang?

AsLan
15-08-2013, 10:14 PM
Ok saya tanggapi paragraf terakhir dahulu.

Apa yg melandasi munculnya teori Inflasi ?

Teori Inflasi dibuat untuk menjawab Horizon Problem.

Horizon problem, singkatnya adalah pertanyaan mengapa suhu alam semesta cenderung stabil disemua tempat yg diamati ?
Hal ini tidak sesuai dengan model teori Big Bang non revisi.

Menurut teori bigbang non inflasi, universe awal memiliki perbedaan temperatur yg ekstrim di satu tempat dan tempat yg lain, sehingga seharusnya pengamatan cmb menghasilkan prrbedaan temperatur yg ekstrim juga dari 2 tempat yg berbeda.

Nyatanya cmb menunjukkan kesamaan temperatur.

Satu2nya penjelasan terhadap persamaan temperatur adalah pertukaran kalor melalui radiasi.

Hal ini menimbulkan Horizon Problem bagi teori bigbang. Karena kecepatang pengembangan universe tidak memungkinkan pertukaran kalor dari satu tempat ke tempat lainnya.

Masalah kalimat "random tanpa perancang" itu interpretasi saya terhadap teori bigbang.

Tanpa perancang, maka yg bisa menghomogenkan suhu dari lokasi2 yg berbeda di universe ini adalah pertukaran kalor melalui radiasi.

Inilah yg menjadi cikal bakal teori inflasi.

purba
15-08-2013, 11:12 PM
Inilah repotnya kalo diskusi sains, tapi modalnya cuman copy-paste.

Ane sarankan, supaya forum IPTEK menjadi tempat diskusi iptek yg menarik, sebaiknya masing-masing kita bertanya maupun menjawab/menjelaskan dgn pemahaman kita sendiri, bukan comot sana comot sini, kemudian copas di marih. Malah menjadi forum gak karu-karuan.

Kalaupun mau men-copas cukup 1-2 paragraf, kemudian lengkapi saja dengan tautannya. Sisanya jelaskan atau tanyakan dgn kata-kata ente sendiri. Itu membuat forum ini menjadi lebih hidup.

:)

zainilove
16-08-2013, 10:02 AM
betul betul, diskusi dengan topik berat tp males mikir karena copy paste doank tanpa dipahami bejimane nyambungnya