PDA

View Full Version : Arrahman dot kom mau di blokir ?



AsLan
09-08-2013, 12:22 PM
PBNU Dukung Penutupan Website Provokatif

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj yang kerap disapa Kang Said mendukung sepenuhnya usulan seorang anggota DPR RI kepada Menkominfo beberapa hari lalu untuk menutup situs jejaring sosial Islam yang bersifat provokatif.
Namun Kang Said memberikan catatan bahwa penutupan website itu harus hati-hati. Website Islam yang berisi dakwah dan penyiaran syiar Islam, tidak masuk dalam daftar penutupan.



“Artinya website itu, saya kira, harus dipilah-pilah. Kalau isi website itu merusak akidah, merusak perilaku yang cenderung kepada kekerasan, saya setuju website itu ditutup,” kata Kang Said kepada NU Online di Kantor PBNU, jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Senin (29/7) sore.

Terlebih lagi kalau isi website Islam itu cenderung berisi caci maki seperti mazhab Wahabi, lanjut Kang Said, saya sangat setuju penutupan website demikian. Karena, isinya memprovokasi, menghasut, meresahkan, dan membakar umat Islam.

Selain website yang bersifat provokasi, Kang Said juga mendukung penutupan website yang memengaruhi kuat kerusakan perilaku pengunjungnya seperti website porno.

Sementara Rais Syuriyah PBNU KH Mashdar F Masudi menginginkan penutupan semua website yang bersifat provokatif.

“Seharusnya pemerintah tidak hanya menutup website Islam yang provokatif, tetapi semua website provokatif, yang memecah belah, menciptakan permusuhan di tengah masyarakat. Apapun yang provokatif itu tidak boleh,” tegas KH Mashdar kepada NU Online usai diskusi ‘Menggugat Empat Pilar’ di Kantor PBNU, Jumat (2/8) sore.

“Nahdliyin sendiri harus mewaspadai website Islam seperti arrahmah, voa islam, hidayatullah, nahi munkar, dan sejumlah website Islam lain yang tidak membawa misi Islam Rahmatan Lil Alamin sebagaimana tercantum dalam Al-Quran,” tegas Pemred Situs Resmi PBNU NU Online Syafi Alielha beberapa hari lalu.

Ronggolawe
09-08-2013, 12:27 PM
NUOnline kalah PR dibanding VOA Islam atau arrahmah ya?

aya_muaya
09-08-2013, 03:23 PM
Saya langganan VOA islam, isinya biasa2 aja kok... Bagian mana yang provokatif?

Malah jelas2 merusak itu website2 dan forum2 mesum yang kudu ditutup.....

ancuur
09-08-2013, 03:39 PM
forum2 mesum gak nongol kaleeee... di klik aja gak bisa, sudah di block sama Kominfo ::doh::

sedgedjenar
09-08-2013, 06:30 PM
Wuih... Berita voa biasa aja?
Contohnya nih.

http://m.voa-islam.com//news/indonesiana/2012/03/01/17986/masya-allah-gp-anshor-nu-gereja-misionaris-kristen-bersatu-hadang-fpi/

Tapi kategori 'biasa' aja emang relatip sih ya..

::hihi::

spears
09-08-2013, 06:42 PM
::hihi::



Numpang10karakter

cha_n
09-08-2013, 06:50 PM
aish.... ribed amat sih yang begituan dilarang. (nambah2in kerjaan gw aja ;)) )

sekalian aja kita kayak china, semua diblok.

choodee
09-08-2013, 06:57 PM
gw setuju, banyak urusan yang lebih penting buat kominfo tuh. lagian yang gini ya, kalo blokir setengah2, ya ga terlalu signifikan sih, samalah kek situs bokep, blokir satu tumbuh seribu.

Alip
09-08-2013, 07:10 PM
Nggak tau dua situs itu isinya apa, malah baru denger. Kali ada seteru sama PBNU?

Anyway, buat saya sih keterbukaan informasi tetap lebih penting. Biarlah berbagai pola pikir Islam hadir dan masyarakat dibiarkan memilih sendiri.

cha_n
09-08-2013, 07:29 PM
jaman keterbukaan informasi, jaman internet kayak sekarang, dihubungkan dengan kondisi indonesia yang pluralis, konyol rasanya pemerintah ngurus beginian. urus konten porno aja rada useless ya.

mending masyarakat dorong percepatan egovernment di pemda2, kepastian dunia usaha TI di pasar global, tercapainya kelancaran informasi hingga ke pelosok (daerah terluar dan terpencil) soal keamanan dan kepemilikan data penting, dll dlsb yang produktif gitu loh.

tapi mungkin isu-nya kurang sexy dibanding isu2 yang bawa agama.

danalingga
09-08-2013, 07:38 PM
^ Keknya kudu nunggu ganti mentri dulu toh depkominfo nya. ::hihi::

tuscany
09-08-2013, 08:55 PM
jaman keterbukaan informasi, jaman internet kayak sekarang, dihubungkan dengan kondisi indonesia yang pluralis, konyol rasanya pemerintah ngurus beginian. urus konten porno aja rada useless ya.

mending masyarakat dorong percepatan egovernment di pemda2, kepastian dunia usaha TI di pasar global, tercapainya kelancaran informasi hingga ke pelosok (daerah terluar dan terpencil) soal keamanan dan kepemilikan data penting, dll dlsb yang produktif gitu loh.

tapi mungkin isu-nya kurang sexy dibanding isu2 yang bawa agama.

Dibuat sexy lah cha_n, sebagai bagian dari tugas ente di pemerintahan :mrgreen:

aya_muaya
09-08-2013, 09:16 PM
Yang gw liat sih, anggaran buat bidang IT masih minim banget... Gak sejalan perkembangan jaman...

AsLan
09-08-2013, 09:18 PM
Kalo gak salah Faith Freedom Indonesia sudah diblokir sejak dulu.

Apakah keterbukaan informasi identik dengan penyebaran kebencian agama ?

So... masih mau keterbukaan informasi apa gak nih ?

cha_n
09-08-2013, 11:01 PM
Dibuat sexy lah cha_n, sebagai bagian dari tugas ente di pemerintahan :mrgreen:
di mata kami sih lebih sexy isu percepatan egovernment buat masyarakat, misal untuk layanan publik.
apa daya masyarakat (yang diwakili dpr) ga sensitif urusan ini, entah ga ngerti atau ga paham, atau ga peduli

Yang gw liat sih, anggaran buat bidang IT masih minim banget... Gak sejalan perkembangan jaman...

iya ga ada political will dari pimpinan tertinggi. it belum dianggap sesuatu yang strategis. susah rubah paradigma apalagi kalau serba it ntar mempersempit celah korupsi. makin banyak yang alergi.

cha_n
09-08-2013, 11:10 PM
Kalo gak salah Faith Freedom Indonesia sudah diblokir sejak dulu.

Apakah keterbukaan informasi identik dengan penyebaran kebencian agama ?

So... masih mau keterbukaan informasi apa gak nih ?

IT itu kan sebagai alat aja. namanya internet itu memang dunia serba bebas. pisau bermata dua, bisa dipake positif bisa negatif. mau bunuh tikus ga harus bakar lumbungnya lah.

penting diberikan edukasi ke masyarakat. emang ga gampang sih, tapi kalo sekedar blokir, paling ntar muncul lagi yang baru, malah lebih beringas. mending masyarakat dikasih pilihan. kasih tahu juga konsekuensi dari pilihan itu.

blokir situs porno masih lebih jelas. blokir web2 yang bawa isu agama gitu tolak ukurnya apa dia provokatif ato ngga?
kalo ada keberatan ntar ada tempat ngadu atau gimana? ada sidang? ada banding?
ntar kalo ada yang merasa tidak berkenan (pencemaran nama baik) juga minta blokir? tutup deh twitter fb sekalian isinya banyak isu sensitif juga

aya_muaya
09-08-2013, 11:25 PM
Hu umhh...

Yuki
10-08-2013, 02:14 AM
Kalo gak salah Faith Freedom Indonesia sudah diblokir sejak dulu.
sudah diblokir ya?

ini situs gawat, kalo orang punya senjata nuklir baca situs ini, dunia bisa ancur

etca
10-08-2013, 02:18 AM
^
^
hatihati kalau berbicara,
banyak sesepuh kopimaya yang pernah nangkrig di FFI sana loh :))
*serius*


:run:

234
10-08-2013, 02:55 AM
^Siapa tuh...? *sambilcelingakcelinguk*

:ngopi:

TheCursed
10-08-2013, 08:16 AM
Gih, blokir.
Kayak nggak bisa di tunnel aja... :mrgreen:

danalingga
10-08-2013, 08:23 AM
Capek amat di tunnel, ganti DNS aja beres kok. ::hihi::

Alip
10-08-2013, 08:35 AM
Kalo gak salah Faith Freedom Indonesia sudah diblokir sejak dulu.
Oh, udah diblokir ya?
Nggak pernah mampir ke sana sih, cuma pernah denger orang mengutip sekelumit diskusi di sana. katanya seru ya?:luck:


Apakah keterbukaan informasi identik dengan penyebaran kebencian agama ?
Keterbukaan informasi identik dengan ketersediaan akses bagi semua orang. Dalam hal agama, orang bisa mengakses berbagai pendapat yang ada, yang dulunya seseorang hanya bisa menerima doktrin yang ada di tempat dia dilahirkan saja. Dengan begitu orang bisa membuat penilaian yang lebih bijaksana tentang agama yang dianutnya.

Bahwa kebencian agama juga menyebar, it's nothing new. Kebencian terhadap agama adalah salah satu aspek kehidupan beragama. Coba lihat kitab "Darmogandul" yang ditulis berabad lalu... isinya berupa dissenting opinion bahwa Islam masuk ke Tanah Jawa melalui cara kekerasan dan licik, dan bahwa para ulama yang mendiami pesisir utara sesungguhnya adalah politikus keji yang menggunakan nama agama untuk kepentingan kekuasaan. It's been there for long time, hanya kali ini lebih mudah diakses banyak orang.

Kebencian terhadap agama justru merupakan cermin yang baik bagi kaum agamis untuk melihat dari kacamata orang lain.


So... masih mau keterbukaan informasi apa gak nih ?

Tetap di pendapat saya semula. Ajang keterbukaan informasi dan pendapat is here to stay.
Saya tidak setuju dengan penutupan Faith Freedom, meskipun gak pernah main ke sanah...::elaugh::

sedgedjenar
10-08-2013, 10:17 AM
Ini efek perkembangan spiritual manusia kalah cepat dibanding dgn perkembangan teknologi.

Coba perkembangan spiritual nya lebig maju, gak perlu ada blok blok an

::ngakak2::

spears
10-08-2013, 12:56 PM
penting ya berita ini??


*lanjut*

kandalf
10-08-2013, 05:59 PM
Gak setuju.

Ingat gak, beberapa bulan lalu (eh atau udah setahun ya?) ada postingan yang menjelek-jelekkan Buddha di ::KM::? Aku dan Dewa Kopimaya memutuskan untuk membiarkan, menunggu ada rekan Buddha yang bisa menjawab dengan bijak (dan ternyata Um Shaka menjawab tantangan). Toh akhirnya si TS terbukti 'pengecut'.

Memang warga Indonesia rata-rata masih berdarah panas, sehingga tipe seperti Purba bisa membuat beberapa member cukup panas. Tapi perdebatan itu katalis untuk mendewasakan diri. Gue sendiri belajar untuk kapan saatnya berhenti berdebat setelah bertahun2 melalui perdebatan.

Kalau Pemerintah menuruti kata-kata NU menutup situs macam ArRahmah atau voa-islam:
1. gak akan efektif karena selalu ada cara menembus. Yang tidak tahu pun juga akan dapat berita copas dari situs itu.
2. penutupan tersebut akan menyatakan bahwa pemerintah ketakutan pada situs2 tersebut.
3. kita juga akan hidup seperti di orde baru, merasa nyaman dan damai tanpa menyadarai bahwa bara dalam sekam itu ada dan siap meledak.

Ketika para dissenting opinion itu membuka diri, seharusnya pemerintah dan ormas Islam seperti NU malah bersyukur karena lebih mudah memahami mereka yang bersimpang jalan.

AsLan
10-08-2013, 06:51 PM
Biar lebih jelas, mari kita ambil contoh penutupan FFI.

Apakah masyarakat indonesia sudah cukup dewasa terhadap situs2 provokatif agama ?

Kita lihat sendiri kan bagaimana kasus kartun Muhammad, buku ayat2 setan, pembakaran Quran dll yg nyatanya menimbulkan kerusuhan.

Negara barat yg katanya bebas pun menentang kritik terhadap zion.

Kita harus melihat kenyataan bahwa masyarakat kita jauh lebih sensitif dan mudah terbakar.
Kalau kita tahu disekitar kita banyak bensin dan kayu kering, sebaiknya jangan main api, walaupun itu dengan alasan kebebasan.

NU termasuk pihak yg berjuang dengan susah payah untuk meng ademkan konflik2 antar agama di indonesia.

Sementara beberapa pihak berusaha memperjuangkan kedamaian, ada pihak2 yg sengaja memprovokasi dan ingin terjadi permusuhan.

Rasanya tidak salah kalau pemerintah berusaha menegakkan peraturan dan mengusahakan perdamaian.

---------- Post Merged at 05:51 PM ----------

Setiap negara harus tahu situasi real di masyarakatnya masing2.

Jerman tahu bahwa kebencian kepada Yahudi bisa membahayakan kondisi kestabilan masyarakat, maka disana ad larangan terhadap pernyataan kebencian kepada yahudi dimuka umum.

Pemerintah indonesia juga harus tau apa isu2 real yg ada dimasyarakat dan melakukan tindakan preventif.

Kebebasan berpendapat? Itu bagus sekali, tapi itu hanya di level idealisme.
Kita tidak hidup di lvl ideal, kita ada didunia nyata, maka kebijaksanaan kita harus memijak bumi.

choodee
10-08-2013, 07:52 PM
^
Kalau menyebarkan kebencian di publik juga ya kudu ditangkap aslan ;D toh ga usah jauh2 deh, gw pernah dengar ceramah khatib masjid penuh kebencian dengan nasrani, yg kayak gini lebih ngaruh ke masyarakat drpd situs.

Ingat, untuk hal2 yg kek gini salah main malah makin tambah heboh. Coba aja situs arrahman ditutup, masyarakat pasti penasaran dan pengen nyari. Dan kemudian munculah situs2 arrahman 2.0 grup arrahman pasti ga tinggal diamlah, pasti nanti ada koar2 di tipi.

Kalau gw yah, tutup tutup aja deh sana, gw ga pernah ngakses kek gitu jg, tp ya jangan harap hasilnya bakal signifikan. Apalagi kalau ajang blokir memblokir ini minta dana baru.... Hmmmmmmm....

Yuki
10-08-2013, 08:55 PM
manusia bukan robot, manusia memiliki perasaan

jika ada pihak-pihak yg niatnya memang ingin menghina, namun mereka tidak terima mereka mendapat reaksi balik, itu namanya tidak lucu

siapapun yg dihina berhak untuk bereaksi, salah sendiri kenapa menghina?

siapa yg menabur angin, maka dia akan menuai badai
tidak akan ada asap jika tidak ada api

siapa yg menjadi orang baik-baik, maka secara umum orang akan baik kepadanya, siapa yg menjadi orang yg menyebalkan, maka jangan harap orang akan respek kepadanya

maka, kesimpulannya: yg menjadi biang masalah bukan terletak pada pihak yg bereaksi, namun terletak pada orang yg beraksi terlebih dahulu

jangan mengharapkan tidak akan tercipta reaksi jika malah berbuat aksi, itu logika dengan tingkat paling rendah, manusia idiot pun akan mengerti hal itu

Fere
10-08-2013, 09:30 PM
Oh, udah diblokir ya?
Nggak pernah mampir ke sana sih, cuma pernah denger orang mengutip sekelumit diskusi di sana. katanya seru ya?:luck:
Itu forum humor om..

Kemaren dulu ada yang gencar promosiin ffi di sini,
tapi ndak laku.. ;D

aya_muaya
10-08-2013, 09:36 PM
Kapan ya um? Aduh, ketinggalan kereta... *keanya seru..

Fere
10-08-2013, 09:43 PM
waduh udah lupa..
mungkin setahunan kemaren..

234
10-08-2013, 10:35 PM
Mmm...kok tiba2 saya jadi ter-ngiang2 ingatan ttg FFI yak... ::hihi::

Wong Makassar, Cyberfang, Bravocharlie, Dana aka Theresia, GNR, Aries Wicaksono, N1kki,...dll, trio kwek2 Quitastara-Chibodoh-Joger, trio Buddhist Kelana-Anicca-Morpheus, "si Taoist" Andrew, Hua Kiao "si murid Lau Tse", Krisnaji "Kejawen gemblung", Aths, Gondes, M1kail, Ada Aja, Komeng eh Nomind, plus para hulubalang TongTong"Sot", perSon, Mumun, Pepeng,...dan last but not least "si kepala suku" Wong Edyan eh Wong Jowo... :cengir:

Itulah sekilas nama2 yg ada waktu awal2 FFI berdiri thn 2002. Meskipun digebukin kiri-kanan tapi waktu itu netters Muslim masih sanggup bertahan bahkan sekali2 mampu melancarkan jab2 melalui gaya cool WongMakassar-Cyberfang-Bravocharlie, gaya pemberani Dana, gaya nekat GNR, gaya santun Aries, dan yg paling ngangenin gaya kocak N1kki... ;D

Hanya bertahan kurang dr dua tahun akhirnya server FFI "jebol" (belakangan saya berpikir itu memang disengaja) dan sebulan dua bulan kemudian muncul lagi dgn format baru yg hampir ndak memberikan ruang sama sekali bagi netters Muslim untuk berdebat scr fair. Artikel2 lama banyak yg diberangus, tulisan2 netters Muslim yg relatif berbobot dihapus dan hanya disisakan tulisan2 yg isinya maki2 untuk menunjukkan bahwa Muslim cuman bisa marah2 tanpa argumen.

Dan saya pun memilih mundur, bahkan sama sekali ndak pernah posting lagi sejak ganti format baru tsb. Daripada terus di FFI saya lebih memilih untuk nguber diluar kalo ada penghuninya yg kelayapan ke forum2 lain,...inilah yg membawa saya ke, salah satunya, forum Ajang Kita (kalo ndak salah itu di awal 2004).

Sampe 2005 saya masih demen nguber2 mereka sampe akhirnya berhenti setahun kemudian ndak pernah memantau lagi pergerakan mereka.

2009-2010 sempet iseng2 googling ttg FFI dan ter-kaget2 ketika mengetahui bahwa di thn 2007-2008 para dedengkot FFI semakin menggila dgn puncaknya websitenya diblokir oleh Depkominfo thn 2008 dgn pemicunya adalah kartun nabi Muhammad yg dibuat oleh Adadeh. Selain Adadeh, nama lain yg paling berkibar adalah Duladi.

Ndak banyak yg tahu riwayat si Adadeh dan Duladi. Tapi saya sangat2 yakin bahwa Adadeh adalah reinkarnasi dari Ada Aja dan Duladi adalah nama barunya mbah Wong Jowo "si bocah tua gemblung", dua orang "sohib lama" saya di FFI. Yg menarik dan cukup mengagetkan bagi saya adalah proses 'metamorfosis' Wong Jowo pada penjelmaan terakhirnya sbg Duladi. Itu luput dr perhatian saya selama saya vakum ngeforum (2006-2009). Kalo Adadeh sih kelakuannya dari dulu memang begitu, dah apal. :cengir:

Hal yg paling "menyenangkan" untuk diingat di FFI adalah ketika bisa puas ngamplengi Wong Jowo :cengir: sampe doi bawaannya uring2an mulu dan akhirnya nantangin "duel" dgn membuka trit khusus berjudul "Wong Jowo vs 234: Tuhan dlm Islam" dan...doi langsung TKO di halaman pertama ::hihi:: padahal saya njawabnya sotoy n ngawur... ;D

Ndak berasa itu kejadian udah 11 thn lalu. ::elaugh::

***
Anyway, soal blokir-memblokir sikap saya netral aja, ndak gitu concerned dgn persoalan begituan, paling2 sebatas kesel sekilas aja kalo liat ada website isinya ndak fair, kalo dicounter misuh2 trus main banned, bredel, dst. Ya mendingan ndak usah dilirik kalo yg begituan. So, kalo mau diblokir ya monggo, mau dibiarkan ya ndak apa2, toh kedua pilihan tsb punya implikasi dan konsekuensi masing2. Anggap aja itu bagian dr dinamika.

:ngopi:

kandalf
11-08-2013, 12:59 AM
Sebentar,
ketika saya tak setuju situs tersebut dibredel,
bukan berarti saya tak setuju ada 'hukuman' untuk provokasi-provokasi yang ada di situs tersebut.

Misalnya,
untuk berita macam http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/02/11/17710/fpi-dikepung-dayak-kafir-mengira-habib-rizieq-di-dalam-pesawat/
Jelas itu termasuk pencemaran.

BundaNa
11-08-2013, 01:16 AM
Kalo mau blokir situs2 b'label agama yg "provokator", jangan islam ama ffi aja ditembak. S3mua situs agama macam begitu dibredel semua. Asik, kominfo numpuk deh kerjaannya, padahal proyek lain masih mangkrak -_-

TheCursed
11-08-2013, 01:41 AM
Capek amat di tunnel, ganti DNS aja beres kok. ::hihi::

Just in-case yang di blokir itu arus data pencarian dari sisi pembaca situs. Dan bukan situsnya sendiri.
Dan lagi, kenapa ganti NS ? Biar aja NS-nya kayak gitu. IP dan lokasi fisik server-nya aja yang pindah. ::ngakak2::

Lagian apa capeknya ? kan ada yang plug-and-play langsung nyambung dengan Firefox ? :D

sedgedjenar
11-08-2013, 01:45 AM
Sebenarnya cocok tuh, menkominfo nya berasal dr partai yg berbasis agama. Harusnya bisa sinergi, ngeblokir situs provokatif sekaligus mendewasakan umat agar gak gampang dikomporin.

Tapi kayaknya masih jauh lha ya, ngurus umat masalah ziarah kubur dan maulid aja gak kelar2.

::hihi::

TheCursed
11-08-2013, 01:52 AM
Sebenarnya cocok tuh, menkominfo nya berasal dr partai yg berbasis agama. Harusnya bisa sinergi, ngeblokir situs provokatif sekaligus mendewasakan umat agar gak gampang dikomporin.

Tapi kayaknya masih jauh lha ya, ngurus umat masalah ziarah kubur dan maulid aja gak kelar2.

::hihi::
It's a problem kalo sebagai menkominfo persepsi dia tentang pergerakan informasi di era sekarang masing, sorry, lumayan carut marut.

sedgedjenar
11-08-2013, 01:54 AM
Ane tau FFI dulu malah dr krisnaaji. Doi masuk ke salah satu milist lalu mulai bertingkah khas anak ffi.

Penasaran, ane coba cek forum ffi. Begitu ane masuk, isinya ya begitulah. Menggugat ajaran islam, mengkritik dlsb. Karena ngerasa forum kayak gitu gak bakal ada pelajaran kesaktian, pelet, pesugihan dan kadigjayan akhirnya ane gak doyan.

::ngakak2::

Alip
11-08-2013, 11:39 AM
Rasanya tidak salah kalau pemerintah berusaha menegakkan peraturan dan mengusahakan perdamaian.
Tidak salah. Karenanya kalau ada yang main razia, main gebuk dan main rusak memang harus diberangus dan dibasmi. Kalau mendadak ada orang yang nggedor rumah kita lalu teriak-teriak di ruang tamu penuh kebencian terhadap agama yang kita anut, ya, silakan diajak dialog, diusir baik-baik, atau dilipet dan dilempar ke selokan di depan rumah.

Berbeda dengan orang yang tau-tau hadir di depan hidung kita, internet adalah wadah yang tidak akan mencapai kita bila bukan kita-nya sendiri yang aktif datang ke sana. Nyatanya banyak tuh yang gak tau FFI.

Tapi memberangus salah satu pendapat di media bukanlah jalan yang baik. Bahkan ketika yang jadi sasaran pemberangusan adalah pendapat yang penuh kebencian. Saya sendiri percaya bahwa masyarakat kita sudah cukup dewasa. Tidak ada idealisme kebencian yang akan diterima oleh manusia sehat dan berakal, jadi kalau kita lihat satu negara dipenuhi paham kebencian, bisa kita simpulkan negara itu penuh berisi manusia sakit, takut, dan minderan. Tidak semua anak pesantren bisa direkrut jadi teroris, hanya sebagian kecil yang we know who. Kasus-kasus penggerebekan non-toleran yang belakangan ini marak di media (seperti terhadap Ahmadiyah, Syi'ah, dan sebagainya) kok kelihatannya hanya tindakan sebagian kecil masyarakat, yang kalau mau dirunut, bisa jadi hanya berupa permusuhan politis, bukan agama. Sayangnya mereka inilah yang diekspos media.

Justru pemaparan terhadap berbagai pendapat (termasuk kebencian)akan menjadikan masyarakat dewasa, tentunya dengan pendampingan oleh organisasi-organisasi kompeten semacam NU. Seperti kita perlahan-lahan melepaskan perlindungan terhadap anak-anak kita sebagai proses dari pendewasaan alami mereka. Pada akhirnya masyarakat sendiri yang akan menolak media penuh kebencian tersebut, dan FFI akan hilang dengan sendirinya karena kekurangan peminat, atau kalaupun tidak hilang, cuma akan jadi ajang pelarian dan pelampiasan para barisan sakit hati minoritas yang berteriak-teriak di tengah gurun pasir tanpa penonton.

Sebagai contoh, kira-kira tiga minggu lalu saya dapet cerita bahwa masyarakat di salah satu mesjid di wilayah Bintaro menolak kepengurusan mesjid yang baru yang belakangan suka menghadirkan ceramah-ceramah yang menurut mereka "beraliran keras". Jadi pengawasan dilakukan oleh publik.


Kebebasan berpendapat? Itu bagus sekali, tapi itu hanya di level idealisme.
Kita tidak hidup di lvl ideal, kita ada didunia nyata, maka kebijaksanaan kita harus memijak bumi.
Kalo buat saya sih, Lan, ada bedanya antara kebijakan yang memijak bumi dan kebijakan yang meninggalkan idealisme sama sekali. Hanya karena kita tidak hidup di dunia ideal, bukan berarti kita meninggalkannya demi realita.


***


...Karena ngerasa forum kayak gitu gak bakal ada pelajaran kesaktian, pelet, pesugihan dan kadigjayan akhirnya ane gak doyan.

::ngakak2::

Oom Sedge... jadi yang ada pelajaran kesaktian (khususnya pelet) ada di mana? Minta tautannya donkkk...
::cabul::::cabul::::cabul::

sedgedjenar
11-08-2013, 01:47 PM
Wah, tautannya paling milist yg kebanyakan sudah mati. Jaman jahiliyah 13 taun lalu tuh.

Antara lain milist poe-indonesia, terus reiki2 an, satria-mataram de el el. Lupa.

::ngakak2::

ishaputra
18-08-2013, 09:57 PM
Buat saya sih mau diblokir mau enggak, bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah sikap standar ganda menkominfo dalam menyikapi kasus-kasus macam gini.

Kalo situs porno, cepet banget tanggapnya. Kayaknya hampir semua issue pemblokiran situs di internet didominasi situs porno. Lha situs-situs Islam keras yang menyebarkan paham terorisme didiemin aja.

Buat saya pribadi sih ya, konten berita keras gak jadi masalah. Yang jadi masalah dan mengganggu itu adalah Arrahmah pernah nampilin berita hoax mengenai matinya Ariel Sharon. Padahal saat berita itu diturunkan Ariel Sharon masih hidup. Lha ini kan udah menyalahi kaidah-kaidah fair dalam jurnalistik.

Kalo situs porno diblokir, situs berita Islam keras kayak Arrahmah juga harus diblokir. Kalo karena alasan kebebasan informasi, Arrahmah tidak diblokir, maka demikian pula seharusnya untuk situs porno.

Tinggal pilih.