ancuur
05-08-2013, 12:13 PM
http://image.metrotvnews.com/bank_images/actual/173088.jpg
Metrotvnews.com: Atas pertimbangan keamanan, pemerintah Amerika Serikat (AS) mendadak menutup sejumlah kedutaan besar dan kosulatnya yang ada di beberapa negara Islam, Minggu (4/8).
Tak tanggung-tanggung, administrasi negeri Paman Sam harus menutup sekitar 21 kantor perwakilan setelah mendeteksi potensi serangan dari kelompok Al Qaeda.
Meskipun tidak merinci lebih jauh tentang bentuk risiko serangan yang menyasar kantor perwakilan dan fasilitas miliknya, AS menegaskan potensi serangan teroris tersebut akan terjadi di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan selama Agustus. Semenanjung Arab disebut dan diyakini sebagai asal serangan teroris terhadap kepentingan AS dan sekutunya.
Adapun beberapa kantor perwakilan yang ditutup AS yaitu yang ada Mesir, Yaman, Afghanistan, dan Libya. AS melihat negara-negara yang kerap dan sedang didera konflik tersebut rentan dan mudah disusupi aksi teroris karena sedang mengalami instabilitas. Kaburnya ratusan narapidana teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda dari sejumlah penjara adalah bagian dari faktor peningkatan kewaspadaan AS itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan, kegiatan operasional kantor kedutaan dan konsulat yang biasanya dibuka terpaksa harus ditutup untuk menghindari kemungkinan yang terburuk. Menurutnya, kedutaan umumnya dibuka pada Minggu di beberapa negara mayoritas muslim karena itu bagian dari pekan kerja.
"Departemen Luar Negeri telah menginstruksikan kedutaan dan konsulat AS tertentu untuk tetap tutup atau menghentikan operasi pada hari Minggu sebagai langkah pencegahan,” ungkap Harf.
Sesuai dengan informasi terbaru yang dihimpun, Harf menambahkan, Al Qaeda berikut dengan organisasi afiliasinya tidak hanya akan menyerang kantor perwakilan negara sekutu AS tetapi termasuk juga sistem transportasi publik dan infrastruktur pariwisata. Dua pejabat AS yang tidak mau disebutkan nama mereka mengatakan, informasi rencana serangan tersebut dihimpun dari hasil interogasi Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dengan sejumlah teroris yang berhasil diciduk.
Pekan lalu, Presiden AS Barak Obama menginstruksikan badan yang menangani kemanan nasional untuk mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk melindungi warga AS dari target serangan teroris. Tingginya deteksi ancaman membuat Gedung Putih terus mengadakan briefing selama seminggu terakhir dalam semua aspek yang dianggap terancam berikut dengan upaya antisipasinya.
Sebenarnya peningkatan proteksi keamanan di kantor-kantor perwakilan, khususnya di wilayah negera-negara Islam, telah dilakukan setelah serangan terhadap misi AS di Benghazi, Libya, 11 September 2012. Penyerangan itu telah menewaskan Duta Besar AS Chris Steven dan tiga orang lainnya. Dan Gedung Putih mengakui badan intelijen AS telah memperingatkan pihak departemen luar negerinya akan serangan rencana tersebut.
Selain menutup kantor perwakilannya, AS juga memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke negara-negara yang masuk dalam peringatan bahaya. (Bloomberg/BBC/Reuters/Haufan Hasyim Salengke) sambel (http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/08/04/7/173088/Antisipasi-Serangan-Teroris-Pemerintah-AS-Tutup-21-Kantor-Perwakilan)
---------- Post Merged at 11:13 AM ----------
http://image.metrotvnews.com/bank_images/actual/173178.jpg
Metrotvnews.com, Denpasar: Kepolisian Daerah Bali memperketat sejumlah pintu masuk untuk mengantisipasi masuknya para teroris yang dikhawatirkan ingin mengacaukan keamanan di Pulau Dewata.
"Kami antisipasi (teroris) di Ground Zero ada satuan Brimob yang siaga di sana, di Pelabuhan Gilimanuk, Badung, dan Pelabuhan Padangbai, juga ada," kata Kepala Polda Bali Irjen Arif Wachyunadi di Denpasar, Senin (5/8).
Pengetatan pengamanan di sejumlah pintu masuk di Pulau Dewata itu dilakukan menyusul gangguan keamanan seperti meledaknya bom di Vihara Ekayana di Jakarta pada Minggu (4/8) malam serta belum tertangkapnya empat narapidana teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan.
Oleh karena itu, pihak kepolisian kini mengintensifkan pengamanan, salah satunya dengan melakukan razia di jalan raya dengan sasaran orang dan barang berbahaya.
Selain itu, pihaknya mengharapkan ada partisipasi aktif masyarakat dalam membantu mengamankan wilayah dan melapor kepada pihak berwajib jika ada hal-hal yang mencurigakan.
Selain itu, kata kapolda, hilangnya 250 dimanit di Bogor, Jawa Barat, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya juga menjadi perhatian pihak kepolisian, mengingat benda berbahaya itu dikhawatirkan disalahgunakan. (Ant)
Metrotvnews.com: Atas pertimbangan keamanan, pemerintah Amerika Serikat (AS) mendadak menutup sejumlah kedutaan besar dan kosulatnya yang ada di beberapa negara Islam, Minggu (4/8).
Tak tanggung-tanggung, administrasi negeri Paman Sam harus menutup sekitar 21 kantor perwakilan setelah mendeteksi potensi serangan dari kelompok Al Qaeda.
Meskipun tidak merinci lebih jauh tentang bentuk risiko serangan yang menyasar kantor perwakilan dan fasilitas miliknya, AS menegaskan potensi serangan teroris tersebut akan terjadi di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Selatan selama Agustus. Semenanjung Arab disebut dan diyakini sebagai asal serangan teroris terhadap kepentingan AS dan sekutunya.
Adapun beberapa kantor perwakilan yang ditutup AS yaitu yang ada Mesir, Yaman, Afghanistan, dan Libya. AS melihat negara-negara yang kerap dan sedang didera konflik tersebut rentan dan mudah disusupi aksi teroris karena sedang mengalami instabilitas. Kaburnya ratusan narapidana teroris yang berafiliasi dengan Al Qaeda dari sejumlah penjara adalah bagian dari faktor peningkatan kewaspadaan AS itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Marie Harf mengatakan, kegiatan operasional kantor kedutaan dan konsulat yang biasanya dibuka terpaksa harus ditutup untuk menghindari kemungkinan yang terburuk. Menurutnya, kedutaan umumnya dibuka pada Minggu di beberapa negara mayoritas muslim karena itu bagian dari pekan kerja.
"Departemen Luar Negeri telah menginstruksikan kedutaan dan konsulat AS tertentu untuk tetap tutup atau menghentikan operasi pada hari Minggu sebagai langkah pencegahan,” ungkap Harf.
Sesuai dengan informasi terbaru yang dihimpun, Harf menambahkan, Al Qaeda berikut dengan organisasi afiliasinya tidak hanya akan menyerang kantor perwakilan negara sekutu AS tetapi termasuk juga sistem transportasi publik dan infrastruktur pariwisata. Dua pejabat AS yang tidak mau disebutkan nama mereka mengatakan, informasi rencana serangan tersebut dihimpun dari hasil interogasi Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dengan sejumlah teroris yang berhasil diciduk.
Pekan lalu, Presiden AS Barak Obama menginstruksikan badan yang menangani kemanan nasional untuk mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk melindungi warga AS dari target serangan teroris. Tingginya deteksi ancaman membuat Gedung Putih terus mengadakan briefing selama seminggu terakhir dalam semua aspek yang dianggap terancam berikut dengan upaya antisipasinya.
Sebenarnya peningkatan proteksi keamanan di kantor-kantor perwakilan, khususnya di wilayah negera-negara Islam, telah dilakukan setelah serangan terhadap misi AS di Benghazi, Libya, 11 September 2012. Penyerangan itu telah menewaskan Duta Besar AS Chris Steven dan tiga orang lainnya. Dan Gedung Putih mengakui badan intelijen AS telah memperingatkan pihak departemen luar negerinya akan serangan rencana tersebut.
Selain menutup kantor perwakilannya, AS juga memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu ke negara-negara yang masuk dalam peringatan bahaya. (Bloomberg/BBC/Reuters/Haufan Hasyim Salengke) sambel (http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/08/04/7/173088/Antisipasi-Serangan-Teroris-Pemerintah-AS-Tutup-21-Kantor-Perwakilan)
---------- Post Merged at 11:13 AM ----------
http://image.metrotvnews.com/bank_images/actual/173178.jpg
Metrotvnews.com, Denpasar: Kepolisian Daerah Bali memperketat sejumlah pintu masuk untuk mengantisipasi masuknya para teroris yang dikhawatirkan ingin mengacaukan keamanan di Pulau Dewata.
"Kami antisipasi (teroris) di Ground Zero ada satuan Brimob yang siaga di sana, di Pelabuhan Gilimanuk, Badung, dan Pelabuhan Padangbai, juga ada," kata Kepala Polda Bali Irjen Arif Wachyunadi di Denpasar, Senin (5/8).
Pengetatan pengamanan di sejumlah pintu masuk di Pulau Dewata itu dilakukan menyusul gangguan keamanan seperti meledaknya bom di Vihara Ekayana di Jakarta pada Minggu (4/8) malam serta belum tertangkapnya empat narapidana teroris yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan.
Oleh karena itu, pihak kepolisian kini mengintensifkan pengamanan, salah satunya dengan melakukan razia di jalan raya dengan sasaran orang dan barang berbahaya.
Selain itu, pihaknya mengharapkan ada partisipasi aktif masyarakat dalam membantu mengamankan wilayah dan melapor kepada pihak berwajib jika ada hal-hal yang mencurigakan.
Selain itu, kata kapolda, hilangnya 250 dimanit di Bogor, Jawa Barat, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya juga menjadi perhatian pihak kepolisian, mengingat benda berbahaya itu dikhawatirkan disalahgunakan. (Ant)