lily
04-07-2013, 11:54 PM
http://www.blibli.com/friends/assets/UPFuelBand-800x800.jpg
Jawbone UP vs. Nike FuelBand, wearable sports paling kece yang ada di pasar sekarang. Untuk yang belum pernah mengetahui mengenai kedua gadget ini, mereka adalah gadgets, dalam bentuk gelang, yang digunakan untuk mengukur gerak. Mereka berisi pedometer, yang merupakan sensor pengukur jumlah langkah pada dasarnya. Tapi bukan hanya itu, bila diperhitungkan dengan jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, maka yang dihasilkan, kedua alat ini bisa menghitung tidak hanya langkah, tapi juga kalori terbakar, yang kemudian dengan sosial media dan komunitasnya.
Lalu, apa bedanya Jawbone UP dengan Nike FuelBand?
Selain dari nama dan brand yang memanufakturnya, ternyata, perbedaannya cukup signifikan. Pertama dari bentuknya. Mereka berdua mengandung bahan dari karet yang membuatnya elastis dan sama-sama tahan (sedikit) air. Nike FuelBand terlihat lebih netral dengan pilihan warna karena menghadirkan hanya warna hitam, ice black dan ice white. Sedangkan Jawbone UP menghadirkan pilihan warna yang lebih berani selain hitam dan abu-abu, ada juga biru dan merah. Bentuknya yang melingkar ditangan juga berbeda. FuelBand menutup rapat dengan bagian penyambungnya juga merupakan USB port, sedangkan UP sengaja tidak menyambung kedua ujungnya.
Metode sinkronisasinya juga sangat berbeda. FuelBand memberikan pilihan untuk menghubungkan melalui Bluetooth atau USB. Sedangkan UP, hanya melalui sambungan headphone, itu lho, port yang juga kita gunakan untuk earphone, headphone atau output suara lainnya.
Kompatibilitasnya juga berbeda. FuelBand menawarkan sinkronisasi melalui Mac/PC (USB) dan aplikasi di iOS (BlueTooth). Sedangkan UP hanya menawarkan lewat aplikasi di Android dan iOS. Lihat perbedaannya? USB, Bluetooth untuk FuelBand, dan ketersediaan Android untuk UP. Tidak ada yang menyediakan semuanya.
Nah, masuk ke cara kerjanya, sebenarnya, hampir sama, mengukur kecepatan, arah, lama gerak. Tapi ternyata, perhitungan sebenarnya, kalau tidak di kalibrasi, bisa sangat berbeda. Dua hari pertama saya menggunakannya, UP menghitung langkah hampir 2 kali lebih banyak dibandingkan FuelBand. Sebenarnya sih bisa di kalibrasi, dengan benar berjalan, menghitung langkah dan memasukannya secara manual berapa langkah sebenarnya yang kita ambil,.. tapi kan… Males :P
UP punya keunggulan lebih dalam beberapa fitur, yang tidak dimiliki FuelBand. Kemampuan menghitung kualitas dan waktu tidur. Bahwa manusia dewasa harus memiliki kualitas tidur setidaknya 6 jam sehari (anak-anak 8 jam). UP membantu saya mengukurnya, dan ternyata kurang! Begitu juga kualitas tidur. Karena UP itu kita pakai saat tidur, kita aktifkan ke mode tidur, UP juga akan merekam pergerakan dan menentukan betapa tenangnya tidur kita dari gerakan yang kita lakukan selama tidur.
Satu lagi kelebihannya adalah kemampuan merekam makanan. Walaupun kita harus memasukkannya secara manual (atau mungkin memfotonya), tetap kita bisa melihat berapa kalori yang dibakar, dan kita konsumsi. Bisa merepotkan sih, tapi .. lucu kan?
Cara recharge-nya pun.. beda
http://www.blibli.com/friends/assets/2013-06-13-11.01.40-800x452.jpeg
sumber : http://www.blibli.com/friends/ariopratomo/jawbone-up-vs-nike-fuelband/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=jawbone-up-vs-nike-fuelband
Jawbone UP vs. Nike FuelBand, wearable sports paling kece yang ada di pasar sekarang. Untuk yang belum pernah mengetahui mengenai kedua gadget ini, mereka adalah gadgets, dalam bentuk gelang, yang digunakan untuk mengukur gerak. Mereka berisi pedometer, yang merupakan sensor pengukur jumlah langkah pada dasarnya. Tapi bukan hanya itu, bila diperhitungkan dengan jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan, maka yang dihasilkan, kedua alat ini bisa menghitung tidak hanya langkah, tapi juga kalori terbakar, yang kemudian dengan sosial media dan komunitasnya.
Lalu, apa bedanya Jawbone UP dengan Nike FuelBand?
Selain dari nama dan brand yang memanufakturnya, ternyata, perbedaannya cukup signifikan. Pertama dari bentuknya. Mereka berdua mengandung bahan dari karet yang membuatnya elastis dan sama-sama tahan (sedikit) air. Nike FuelBand terlihat lebih netral dengan pilihan warna karena menghadirkan hanya warna hitam, ice black dan ice white. Sedangkan Jawbone UP menghadirkan pilihan warna yang lebih berani selain hitam dan abu-abu, ada juga biru dan merah. Bentuknya yang melingkar ditangan juga berbeda. FuelBand menutup rapat dengan bagian penyambungnya juga merupakan USB port, sedangkan UP sengaja tidak menyambung kedua ujungnya.
Metode sinkronisasinya juga sangat berbeda. FuelBand memberikan pilihan untuk menghubungkan melalui Bluetooth atau USB. Sedangkan UP, hanya melalui sambungan headphone, itu lho, port yang juga kita gunakan untuk earphone, headphone atau output suara lainnya.
Kompatibilitasnya juga berbeda. FuelBand menawarkan sinkronisasi melalui Mac/PC (USB) dan aplikasi di iOS (BlueTooth). Sedangkan UP hanya menawarkan lewat aplikasi di Android dan iOS. Lihat perbedaannya? USB, Bluetooth untuk FuelBand, dan ketersediaan Android untuk UP. Tidak ada yang menyediakan semuanya.
Nah, masuk ke cara kerjanya, sebenarnya, hampir sama, mengukur kecepatan, arah, lama gerak. Tapi ternyata, perhitungan sebenarnya, kalau tidak di kalibrasi, bisa sangat berbeda. Dua hari pertama saya menggunakannya, UP menghitung langkah hampir 2 kali lebih banyak dibandingkan FuelBand. Sebenarnya sih bisa di kalibrasi, dengan benar berjalan, menghitung langkah dan memasukannya secara manual berapa langkah sebenarnya yang kita ambil,.. tapi kan… Males :P
UP punya keunggulan lebih dalam beberapa fitur, yang tidak dimiliki FuelBand. Kemampuan menghitung kualitas dan waktu tidur. Bahwa manusia dewasa harus memiliki kualitas tidur setidaknya 6 jam sehari (anak-anak 8 jam). UP membantu saya mengukurnya, dan ternyata kurang! Begitu juga kualitas tidur. Karena UP itu kita pakai saat tidur, kita aktifkan ke mode tidur, UP juga akan merekam pergerakan dan menentukan betapa tenangnya tidur kita dari gerakan yang kita lakukan selama tidur.
Satu lagi kelebihannya adalah kemampuan merekam makanan. Walaupun kita harus memasukkannya secara manual (atau mungkin memfotonya), tetap kita bisa melihat berapa kalori yang dibakar, dan kita konsumsi. Bisa merepotkan sih, tapi .. lucu kan?
Cara recharge-nya pun.. beda
http://www.blibli.com/friends/assets/2013-06-13-11.01.40-800x452.jpeg
sumber : http://www.blibli.com/friends/ariopratomo/jawbone-up-vs-nike-fuelband/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=jawbone-up-vs-nike-fuelband