wanitapecandukopi
09-05-2013, 11:41 PM
Antara Babi & Utang
Settingnya udah lebih dari 10 tahun lalu waktu saya masih pakai seragam putih biru. Berlangsung ketika jam istirahat pas balik dari kantin menuju kelas bersama seorang teman.
Berpapasan dengan saya seorang adik kelas yang lagi marah-marah ke salah seorang temannya. "Eh, babi! Bayar utang lo!" *sambil nunjuk-nunjuk, mata melotot, gahar*.
Saya shock abis tu anak berani-beraninya teriak nyolot kaya gitu sementara ga jauh dari dia ada guru BP yang kebetulan lagi beredar. Langsung deh tu anak dipanggil sang guru BP. Saya deg-degan tapi kepo pengen lihat adegan selanjutnya. Meskipun sang guru BP terkenal paling cool satu sekolahan, mestinya sih tu anak langsung ditampar (pikiran horor di kepala saya).
Dan, saya makin shock ketika si guru BP dengan santainya nanya gini ke tu anak, "Emangnya, sejak kapan babi bisa ngutang?"
Saya dan teman langsung ngakak. Si adik kelas yang tadinya nyolot ngeloyor pergi *muka merah malu*. Si guru BP cuek bebek lanjut beredar.
****
---------- Post Merged at 10:41 PM ----------
Kaya Emak-emak
Suatu hari di angkot sepulang dari kantor.
Cowo I: "Cuy, Sabtu nonton yuk!"
Cowo II: "Ya... Ga bisa. Gw mau kondangan."
Cowo I: "Ah, kayak emak-emak aja lo bela-belain pergi kondangan!"
Cowo II: ::grrr::
Saya: *menderita banget nahan ketawa ngebayangin Cowo II pakai make up komplit plus kaftan merah panjang sampai melipir ke jendela angkot*
***
Selama Ini Sih Ditandatangani Sama Dewa Mabuk, Pak
Cerita waktu masih jadi karyawan si bos ajaib yang kalo lagi marah suka bikin pengen garuk-garuk aspal karena ke-lebay-an dan ke-alay-an nya.
Suatu hari gara-gara (katanya) over budget belanja di divisi saya, saya dipanggil sama si bos. Padahal, semua pembelanjaan diketahui dan pastinya sudah melalui persetujuan dari pejabat-pejabat perusahaan yang ditunjuk dan kebetulan memang prosedur selama ini tidak melalui si bos yang posisi nya adalah pemilik perusahaan.
Bos: "Lain kali, PO yang tidak ada tanda tangan saya, jangan berani kamu proses! Biarpun malaikat atau setan yang tanda tangan, tidak berlaku!" *suara tinggi muka merah telinga berasap*
Saya: *prihatin membayangkan para malaikat dan setan berdiri di atap gedung dengan wajah sedih ingin bunuh diri*
***
Udah PW Nih, Pak
Kali ini, salah satu OB yang jadi korban ke-alay-an si bos.
Bos: "Kemana itu si X saya tunggu dari tadi tidak datang juga ke ruangan saya?!"
Rekan Satu Tim: "Oh, si X sepertinya lagi dikasih tugas sama bagian HRD, Pak. Gimana kalau saya panggil si Y aja?"
Bos: *bertaring* "Saya mau si X! Walaupun dia sekarang lagi di surga, suruh dia turun sekarang juga!"
Setengah jam kemudian si X muncul dengan gemetaran karena takut dilempar ke neraka.
***
Buat Mikir atau Lauk Makan?
Di sebuah Rumah Makan Padang
Pelanggan: "Mas, ada otak nggak?"
Pelayan I: "Wah habis, Pak."
Pelayan II: "Kalau dia emang ngga punya otak, Pak."
Pelanggan: ::arg!::
***
Naik Taksi Aja Kali Ya
Di ruang makan saat liburan.
Anak: "Ma, aku jadi pengen pergi makan bakso nih."
Ibu: "Ya udah gih. Eh, tapi inget kalo makan makan bakso jangan di Cililitan ya."
Anak: "Emang kenapa, Ma???" *serius*
Ibu: "Ya, kejauhan kali..." *tampang lempeng lanjut makan jeruk*
Anak: ::grrr::
***
Settingnya udah lebih dari 10 tahun lalu waktu saya masih pakai seragam putih biru. Berlangsung ketika jam istirahat pas balik dari kantin menuju kelas bersama seorang teman.
Berpapasan dengan saya seorang adik kelas yang lagi marah-marah ke salah seorang temannya. "Eh, babi! Bayar utang lo!" *sambil nunjuk-nunjuk, mata melotot, gahar*.
Saya shock abis tu anak berani-beraninya teriak nyolot kaya gitu sementara ga jauh dari dia ada guru BP yang kebetulan lagi beredar. Langsung deh tu anak dipanggil sang guru BP. Saya deg-degan tapi kepo pengen lihat adegan selanjutnya. Meskipun sang guru BP terkenal paling cool satu sekolahan, mestinya sih tu anak langsung ditampar (pikiran horor di kepala saya).
Dan, saya makin shock ketika si guru BP dengan santainya nanya gini ke tu anak, "Emangnya, sejak kapan babi bisa ngutang?"
Saya dan teman langsung ngakak. Si adik kelas yang tadinya nyolot ngeloyor pergi *muka merah malu*. Si guru BP cuek bebek lanjut beredar.
****
---------- Post Merged at 10:41 PM ----------
Kaya Emak-emak
Suatu hari di angkot sepulang dari kantor.
Cowo I: "Cuy, Sabtu nonton yuk!"
Cowo II: "Ya... Ga bisa. Gw mau kondangan."
Cowo I: "Ah, kayak emak-emak aja lo bela-belain pergi kondangan!"
Cowo II: ::grrr::
Saya: *menderita banget nahan ketawa ngebayangin Cowo II pakai make up komplit plus kaftan merah panjang sampai melipir ke jendela angkot*
***
Selama Ini Sih Ditandatangani Sama Dewa Mabuk, Pak
Cerita waktu masih jadi karyawan si bos ajaib yang kalo lagi marah suka bikin pengen garuk-garuk aspal karena ke-lebay-an dan ke-alay-an nya.
Suatu hari gara-gara (katanya) over budget belanja di divisi saya, saya dipanggil sama si bos. Padahal, semua pembelanjaan diketahui dan pastinya sudah melalui persetujuan dari pejabat-pejabat perusahaan yang ditunjuk dan kebetulan memang prosedur selama ini tidak melalui si bos yang posisi nya adalah pemilik perusahaan.
Bos: "Lain kali, PO yang tidak ada tanda tangan saya, jangan berani kamu proses! Biarpun malaikat atau setan yang tanda tangan, tidak berlaku!" *suara tinggi muka merah telinga berasap*
Saya: *prihatin membayangkan para malaikat dan setan berdiri di atap gedung dengan wajah sedih ingin bunuh diri*
***
Udah PW Nih, Pak
Kali ini, salah satu OB yang jadi korban ke-alay-an si bos.
Bos: "Kemana itu si X saya tunggu dari tadi tidak datang juga ke ruangan saya?!"
Rekan Satu Tim: "Oh, si X sepertinya lagi dikasih tugas sama bagian HRD, Pak. Gimana kalau saya panggil si Y aja?"
Bos: *bertaring* "Saya mau si X! Walaupun dia sekarang lagi di surga, suruh dia turun sekarang juga!"
Setengah jam kemudian si X muncul dengan gemetaran karena takut dilempar ke neraka.
***
Buat Mikir atau Lauk Makan?
Di sebuah Rumah Makan Padang
Pelanggan: "Mas, ada otak nggak?"
Pelayan I: "Wah habis, Pak."
Pelayan II: "Kalau dia emang ngga punya otak, Pak."
Pelanggan: ::arg!::
***
Naik Taksi Aja Kali Ya
Di ruang makan saat liburan.
Anak: "Ma, aku jadi pengen pergi makan bakso nih."
Ibu: "Ya udah gih. Eh, tapi inget kalo makan makan bakso jangan di Cililitan ya."
Anak: "Emang kenapa, Ma???" *serius*
Ibu: "Ya, kejauhan kali..." *tampang lempeng lanjut makan jeruk*
Anak: ::grrr::
***