mbregegeg ugeg-ugeg hemel-hemel sak dulito
Kalau sudah ngomong tentang manfaat tentu bicara soal keuntungan. Kalo ngomong soal mudarat, so pasti bicara soal kerugian.
Apa manfaat percaya Tuhan?
Kita bisa nyebutin per-point, keuntungan yang kita dapetin dari mempercayai adanya Tuhan. Tergantung orangnya masing-masing.
Tapi sebelum itu, yang kudu wajib dijawab adalah: Apakah Tuhan itu ada?
Kita ga bisa nyebutin, apa manfaat mempercayai "sesuatu" sebelum meyakini "sesuatu" itu benar-benar ada.
Nah, pertanyaan saya: Apakah om purba percaya Tuhan itu ada?
Kalo ga percaya bahwa bakso itu ada... purba ga akan pernah percaya kalau makan bakso itu nikmat.
Ahhh...
He he he... pernyataan saya kok dipelintir toh om. Masalah suka-tidak suka gak termasuk contoh yang saya kasih, om purba.
Bakso ada ---> baru ada manfaat mempercayainya ---> yaitu dengan cara: memakannya (terlepas suka atau tidak suka).
Tuhan ada ---> baru ada manfaat mempercayainya ---> yaitu dengan cara: [diisi sendiri dong]
Gimana mungkin seorang purba mempertanyakan manfaat dari mempercayai sesuatu, sementara purba (misalkan) mengasumsikan sesuatu itu tidak ada.
Gimana mungkin saya mendapatkan manfaat dari percaya Alien, sementara saya mengasumsikan Alien itu tidak ada.
Gimana mungkin saya mendapatkan manfaat dari percaya (mengenal) sebuah rumus matematika, sementara saya mengasumsikan rumus matematika itu tidak pernah ada.
Kalo ga percaya sesuatu itu ada... ya ga ada manfaatnya. Simpel aja kan?
Ahhh...
kalo saya sih mandangnya "ga ada ruginya percay tuhan"
Kalo kita lihat dari kemungkinan2 ada
apabila tuhan itu benar2 ada, saya percaya tuhan dan menjalankan perintahNya, maka saya beruntung.
kalau ternyata Tuhan tidak ada, saya yang percaya tuhan ga rugi apa2.
Sebaliknya, apabila tuhan bnar2 ada, yang tidak percaya tuhan jelas Ruginya, karena tidak mempercayaiNya
Kalau tuhan tidak ada, yang tidak percaya tuhan memang tidak rugi apa2
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
Kalo liat2 perjalanan hidupku, rasanya banyak ruginya percaya sama Tuhan
Ntar digetok lagi sama temenku.
Bagi orang lain, surga merupakan upah, tapi bagiku sendiri kemungkinan kalo masuk ke sana malah di situ sibuk berdoa, menyembah Tuhan dsb. Tapi kok aku yakin sekali, itulah yg kuinginkan. Itulah kebahagiaan yg kuinginkan.
Jadi kalo aku renungkan kembali, aku yakin manfaat aku percaya sama Tuhan adalah adanya janji akan bersama sosok yang paling kucintai sampai keabadian.
Last edited by Serenade; 24-04-2011 at 11:30 AM.
yang biru Ruginya = Anda akan menjadi sosok yang berpandangan salah...dan lebih lama dalam roda samsara..
Yang merah = Tidak ada ruginya, tuhan mengehendaki manusia yang
bermoral..
mengasihi sesama..
tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain..melainkan sebaliknya
Menjadi manusia yang bermanfaat buat sesama
Mandiri..dan kuat..dalam menjalani hidup..
(ini menurut aku lho )
Eiiit... saya juga punya tujuan hidup yang jelas meski tidak memiliki tuhan..Bahagia..
Dengan menyadari hukum sebab akibat, maka semua penderitaan, kesialan diterima dengan ikhlas, lapang dada sebagai bagian dari resiko buah berbuat kejahatan..sebelumnya... Ini syukur ala keyakinan saya
Sumber Kebahagiaan itu berasal dari dalam diri..saya tidak mencari keluar..
Berdamai dengan realita dan berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu membuat saya bahagia.. aseli tanpa tuhan beserta ku
Ini namanya kemelekatan yang disebut...keserakahan...
Ada udang dibalik batu..Ada pamrih yang diharapkan disetiap kebaikan..
Masa sih... contohnya apa ?
Kalo nggak percaya juga Tuhan ndak marah kok pur....... Jadi jangan terlalu dibawa pikiran yaaa, ntar sakit lho..
Beruntunglah kita yang merasa tidak mempunyai apa-apa, karena kita tidak akan kehilangan apa-apa.........Eling lan Waspodo
Percaya Tuhan:
Jika seandainya *tuhan itu tak ada* maka orang yang percaya Tuhan tak kan kehilangan apa pun dan
Jika *Tuhan itu benar adanya* maka orang yang percaya akan Tuhan akan mendapatkan segalanya...
dan
Jika seandainya *tuhan itu tak ada* maka orang yang tidak percaya Tuhan tak kan mendapatkan apa pun dan
Jika *Tuhan itu benar adanya* maka orang yang tidak percaya akan Tuhan akan kehilangan segalanya...
Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!
bagi orang yg ber agama...
mempunyai kesempatan untuk hidup dua kali..
pertama di bumi, yg kedua di neraka/syurga...
makanya gw selalu berbuat baik..
siapa tau masuk syurga di syurga banyak BONUS
nb: urju katanya milih neraka.. krn disana banyak cewek cantik
hmmm... Pascal's Wager... alias pertaruhan pascal
beriman seperti ini tampaknya merupakan beriman yang sangat egoistik, yakni hanya untuk diri sendiri terluput dari ancaman penghukuman oleh Tuhan di api neraka abadi. Orang yang beriman semacam ini tidak akan menghasilkan prestasi besar apa pun bagi pembangunan kemanusiaan dan peradaban. Sebab, hidup bagi mereka semata-mata tertuju ke akhirat dan di akhirat mereka harus masuk surga. Kepedulian mereka terhadap kehidupan masa kini dalam dunia ini tidak ada. Kalaupun ada, sangat minim. Mereka hanya menaruh kepedulian terhadap "roh" manusia, tetapi sama sekali tidak menaruh perhatian terhadap "badan" manusia.
you can also find me here
Gak berhenti sampai di situ saja. Bagi yg percaya tuhan, ada lanjutannya: Tuhan yg mana? YHWH, Yesus, Allah SWT, atau yg mana? Jika percaya YHWH, tetapi menolak Allah SWT, apakah akan masuk surga? Yg ada Yahudi disate di neraka. Sudah di dunia hidup tidak tentram, dirudal mulu oleh Hamas, eh di akhirat disate di neraka. Apes luh Yahudi, meski percaya tuhan.
Jadi, justru percaya tuhan malah rugi karena tuhan banyak dan sampai detik ini tidak seorang teis pun tahu mana tuhan yg benar.
Apa malah gak semuanya rugi Pur?? Percaya gak percaya tetep jadi intip angus.. yah kecuali yang kebetulan percaya ma Tuhan yang bener... Itu pun kalo bener Tuhan itu *ada*. Kalo aku seh hanya percaya apa yang aku yakini sekarang. Gak kurang dan gak lebih. Ku rasa-rasakan semakin dipikir semakin banyak pertanyaan dan akhirnya ga habis pikir. Karena gak habis dipikir ya udah gak usah dipikirin aja sekalian, mentok sampe disitu..
Barangsawijine purwo marang kawitan, Bandar sejatining wujud. Yuk lakone.. BUTHO CAKIL sido NGEMUTTT PEN.....THUNG!!
Yah, manfaatnya ada bagi yang percaya, kalo yang nggak percaya ya nggak ngefek.
para teis meyakini tuhan merekalah yang bener.. dan say pribadi tentu mengatakan Allah subhanahu wa ta Alla lah yang benar2 Tuhan.. dan semoga besok di akhirat saya dan rekan2 seiman di masukkan kedalam golongan kananJadi, justru percaya tuhan malah rugi karena tuhan banyak dan sampai detik ini tidak seorang teis pun tahu mana tuhan yg benar.
Maka dari itu, ketika ente bilang teis selamat seandainya tuhan ada, ente berasumsi bahwa setiap teis meyakini satu tuhan yg sama. Kenyataannya setiap teis meyakini tuhan yg berbeda-beda dan mereka juga meyakini bahwa hanya tuhan merekalah yg benar. Konsekuensi logisnya apa? Jadi tidak ada satu teispun yg selamat meski tuhan itu ada. Kerugiannya adalah meyakini sesuatu yg jelas2 tidak memberikan keselamatan sedikitpun.