Tepatnya: anak perusahaan dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (FCX)
Masih, tapi bukan anak perusahaan yang pegang KK.masih ada nak yg lain?
Yang bersedia renegosiasi itu PT Freeport Indonesia (PTFI), bukan FCX.kalo emang mereka anak prsuhaan freeport knp menolak renegosiasi kontrak karya?pdhal frreeport sbgai induknya brsedia renegoisasi
PTFI bukan induk dari PT Irja Eastern Minerals (IEM) maupun PT Nabire Bakti Mining (NBM). Kedudukan PTFI adalah "sejajar" dengan IEM dan NBM, yaitu sama2 anak perusahaan dari FCX.
Dus saat ini Freeport (baca: FCX) memiliki tiga anak perusahaan pemegang KK untuk penambangan emas yang semuanya berlokasi di provinsi Papua dan Papua Barat.
PTFI memegang KK dengan luas wilayah 212,950 hektar (sudah berkurang dari 2.620.182 hektar) termasuk didalamnya wilayah tambang Grasberg yang memiliki cadangan emas terbesar di dunia (sebagai sebuah wilayah tambang lho, atau biasa juga disebut "blok tambang"). Grasberg beproduksi sejak 1989 sampai sekarang. Disamping itu masih ada wilayah tambang lain yaitu diantaranya adalah blok Wabu yang sampai sekarang belum berproduksi. Blok Wabu inilah yang katanya, menurut kabar terakhir, akan dikembalikan ke pemerintah sehingga total luas wilayah yang dikuasai oleh PTFI akan berkurang menjadi 90.360 hektar.
Sedangkan IEM saat ini memegang KK seluas 180,930 hektar (dari yang awalnya 1.007.490 hektar) dan NBM memegang KK seluas 199.504 hektar (dari 824.581 hektar sebelumnya). Keduanya letaknya berdekatan (hampir berhimpitan) yang membentang dari Fakfak (Papua Barat) sampai Paniai (Papua). Baik IEM maupun NBM sampai saat ini belum berproduksi, IEM masih tahap eksplorasi sedangkan NBM tahap feasibility study. Kedua KK inilah yang sampai sekarang belum diutak-atik karena menurut kabar terakhir, meskipun kabar ini udah lama yaitu sejak isu ini muncul pasca disahkannya UU Minerba 2009, baik IEM maupun NBM menolak untuk renegosiasi kontrak. Ini yang saya maksud "isunya sekarang menghilang tertelan isu PTFI".
---------- Post Merged at 09:39 PM ----------
Bagus. Keduanya memang udah lama ngincer saham yang mau dilepas oleh Freeport tapi selama ini Freeport terlalu "belagu" dengan mematok harga saham yang gila2an mahalnya. Entah kali ini Freeport masih mau belagu ndak.--------------------------------------
update hr ini:
mentreri BUMN merestui PT inalum dan PT antan membeli saham divestasi freeport,saham yg akan d beli 10,64%, tapi jika freeport mau menjualnya
Dan kalo itu nanti terwujud prediksi saya kerjasamanya bisa berlanjut dan kayaknya akan lebih fokus ke proyek pembangunan dan pengembangan pabrik pengolahan (smelter).
Ngomong2 tentang smelter sebenarnya saya ndak setuju kalo dibangunnya di Gresik atau di pulau Jawa secara umum. Ini bisa "melukai perasaan" rakyat Papua. Dengan perubahan KK menjadi IUPK itu sendiri sebenarnya bisa memicu persoalan dengan masyarakat Papua, tentu mereka akan lebih setuju kalo bentuknya IUP tanpa embel2 "K" (khusus) sehingga yang mengeluarkan ijin pertambangannya (IUP) adalah pemerintah daerah (provinsi), bukan pemerintah pusat (IUPK). Meskipun saya pribadi lebih setuju bentuk IUPK karena menurutku untuk tambang sebesar itu terlalu riskan kalo diserahkan sepenuhnya ke pemerintah daerah.
So, kembali ke soal smelter, mestinya kalo PTFI mau bangun smelter ya bangunnya di Papua, bukan di Jawa.