Lanjut baca cerita karya Agatha Christie. Buku yang dah kutamatin antara lain:

The Third Girl
Ceritanya menarik, tokoh utamanya detektif swasta Hercule Poirot sama penulis novel kriminal yang eksentrik Ariadne Oliver. Berkisah tentang gadis yang diracuni narkoba dan kemudian dimanfaatkan untuk melakukan pembunuhan atas kehendak orang lain. Motif utamanya soal warisan uang

Elephant Always Remember
Cerita Hercule Poirot dan Ariadne Oliver dalam memecahkan kasus pembunuhan yang telah terjadi bertahun-tahun silam. Mereka berhasil memecahkan kasusnya, namun kebenaran atas kasus itu, pelakunya dan motifnya sungguh tragis, penuh rasa sayang dan dendam.

Postern of Faith
Kaget juga ternyata tokoh utamanya bukan Hercule Poirot dan Ariadne Oliver. Melainkan suami-istri pensiunan mata-mata Inggris Thomas dan Tuppence Beresford. Mereka berusaha memecahkan kasus di rumah yang baru saja mereka beli. Ternyata menyimpan tragedi sekaligus misteri era perang dunia kesatu. Kurang greget sih menurutku, tapi aku cukup menikmati buku ini

Endless Night
Nah ini buku yang kusuka banget. Plot twistnya sungguh gak nyangka banget. Ternyata tokoh utamanya si Michael Rogers adalah si pelaku pembunuhan itu sendiri, motifnya edan, pokoknya dia orang yang rakus, tamak, gila harta, gila dunia. Sebel dan kesel sendiri bacanya

Problem at Pollensa bay
Kumpulan kisah -gak hanya kriminal- dari AC. Ada tokoh Parker Pyne, Harley Quin, dll. Ada kisah janda dan anjingnya, juga ada kisah selingkuh istri pengusaha. Asyik juga bacanya. Gak bertele-tele. Ceritanya selesai dalam waktu yang singkat. Macem baca kasus-kasusnya SH&W

Crooked House:Josephine's Notebook
Nah ini buku kedua karya AC yang bikin aku suka dan tercengang banget dengan plot twistnya. Bahkan AC sendiri mengakui bahwa buku ini adalah salah satu kisah favoritnya. Gak salah. Pembunuhnya di kasus ini tidak lain dan tidak bukan adalah si Josephine sendiri yang baru berusia 12 tahun. Si bungsu dari cucu Aristide Leonides yang kaya raya dan mewarisi dari seluruh gen buruk nan jahat di keluarga itu. Si setan kecil bangsaaattt, cuma umpatan itu yang aku keluarin begitu selesai baca buku ini. Sebellll, keselll

Overall, ciri khas tokoh fiktif AC beda sama SACD dengan kisah SH&W. Kalo SACD lebih menguatkan pada kejeniusan dan kemampuan deduksi dari SH, kalo tokoh-tokoh AC lebih melihat ke sisi psikologis manusia, entah ke pelakunya maupun yang dicurigai sebagai pelaku kriminal. Entah kenapa AC kok seneng banget sama karakter detektif yang udah uzur , beda sama SACD yang seneng sama karakter yang masih muda dan energik. Tokoh fiktif buatan AC itu somehow kulihat kerjanya lamban, makanya terkesan bertele-tele dan lamaaa banget terungkap kasusnya. Beda sama SH&W hehe. IMHO sih
But its ok, aku cukup menikmati cerita-cerita karya AC yang ternyata gak melulu mengupas kriminalitas, namun AC bisa juga cerita-cerita romansa kayak yang ada i buku Problem at Pollensa Bay itu