Results 1 to 20 of 246

Thread: [ngobrol] Bunga Bank bukan riba?

Hybrid View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    pelanggan tetap Alip's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Posts
    1,635
    Quote Originally Posted by ndableg View Post
    Poin gw adalah, emas tsb masih lah berharga, walaupun negara kacau balau, di mata orang lain. Jadi jgn dijual.
    Katanya suruh dijual... kok sekarang suruh ditahan... kasihan si Joko dan teman-temannya tuh...
    kalau di film book of Eli, komoditi paling berharga adalah air yang tidak tercemar radioaktif... mungkin itu bisa jadi backup buat uang kertas

    Ya kita memang sampai pada titik di mana diskusi kita berakhir, saya sudah memaparkan landasan berfikir fiat money (yang emas juga sesungguhnya suatu bentuk fiat money) dan ndableg tetap melihat ini sebagai sebuah rencana jahat kaum kapitalis konspiratif ... tapi menarik untuk ikut-ikutan ndableg ah...

    Kalau ndableg menginginkan Amerika dan fiat money-nya hancur dalam kira-kira dua ratus tahun ke depan, jangan kuatir, saya mengharapkan hal yang sama. Malah dengan eskalasi seperti sekarang ini saya tidak akan kaget kalau kehancuran itu terjadi dalam dua puluh tahun ke depan. Sejak pemerintahan Nixon, Amerika keliru menjadikan penciptaan utang sebagai ukuran kemajuan ekonomi, dus jatuh ke dalam praktek Neo-England yang justru dicerca oleh para founding fathers mereka sendiri. Ekonomi dikuasai oleh politisi yang tentunya berpikiran pendek, dan para ekonom yang memiliki pemikiran logis banyak tersingkirkan.

    Ketika Amerika baru menang dari Inggris, dan para founding fathers-nya masih setia pada sikap "pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat", penciptaan uang dikaitkan murni dengan kebutuhan transaksi masyarakat dan hanya ditambah apabila dibutuhkan. Mereka menolak praktek "Neo England" yang dalam dongeng di sini dihadirkan dalam bentuk goldsmith dan Oliver the banker.

    Dalam praktek bank sentral yang dididirikan oleh pemerintahan kontinental Amerika, bila Oliver mengeluarkan $100 untuk kebutuhan masyarakat dengan bunga 10%, di saat yang sama dia juga mengeluarkan $10 untuk pembangunan infrastruktur dan kepentingan produktif masyarakat lainnya yang tidak dapat ditangani oleh pihak swasta. $10 ini berstatus hibah pemerintah (dipelajari oleh semua mahasiswa ekonomi smester 1), tidak dibungakan dan akhirnya jatuh ke tangan masyarakat. Selain produktivitas ekonomi meningkat, masyarakat juga memiliki jumlah uang beredar yang cukup untuk melakukan pelunasan utang.

    Lepas dari uangnya emas atau kertas, praktek penciptaan utang terus menerus sebagai stimulus perekonomian adalah langkah yang bodoh, sayangnya Amerika sudah terlanjur jatuh dalam lingkaran setan. Sejak Nixon menetapkan anggaran defisit (alias penciptaan uang/utang lebih tinggi dari penerimaan pajak), semua politisi membawa tema yang sama dalam kampanyenya. Masalah tingginya inflasi ditangani dengan penciptaan utang baru (dalam bahasa "pendanaan baru") yang sesungguhnya makin memperburuk inflasi. Tapi karena rakyat tergiur pada kemungkinan jangka pendek yang ditawarkan (jaminan kesehatan, rumah rumah, dana pendidikan, dan sebagainya) maka politisi macam itu yang terpilih (sorry to say, Obama included). Siapa yang mau memilih politisi yang bilang: "saya akan mengurangi peredaran uang, mengerem pertumbuhan ekonomi, memangkas pengeluaran negara, dan meningkatkan pajak"?

    Tapi nggak semua negara begitu kok, Kanada misalnya, negeri dingin yang pingin saya tuju ini konsisten dalam mengontrol penciptaan utang, sehingga inflasinya hanya sekitar 1-3% (dengan beberapa perkecualian akibat faktor dari luar). Lalu ada Kepulauan Jersey yang industri utamanya justru adalah perbankan. Negara kecil ini secara umum selalu memiliki anggaran surplus, hanya sesekali defisit ketika pemerintah ingin memberi stimulus ekonomi, tapi tidak seperti Amerika yang serakah bikin utang terus, Jersey menunggu sampai neracanya surplus lagi... tidak pernah utang berlebihan. Saat ini Jersey menikmati GDP tinggi dan full employment (gak ada pengangguran blazz) dan tanpa utang luar negeri sepeserpun.

    Yang paling baru adalah berita di Kompas, kalau tidak salah tanggal 23 Maret kemarin, pemerintah Tiongkok memutuskan untuk menurunkan uang beredar, menurunkan pertumbuhan ekonomi (yang masih di kisaran 7%-an), dan meminta rakyat untuk tenang di tingkat ekonomi yang sekarang. Bisnis dan usaha spekulatif dipangkas secara sadis. Pemerintah memutuskan untuk beralih ke anggaran berimbang dan membiarkan pertumbuhan ekonomi didikte oleh pertumbuhan produksi riil, bukan penciptaan utang yang berlebihan. Saya melihat negeri ini akan jadi raksasa perekonomian mengalahkan Amerika dengan sikapnya itu...

    Back to basic... the man behind the money, be it paper or gold, Chinese or Jews
    Last edited by Alip; 06-06-2014 at 10:26 AM.
    "Mille millions de mille milliards de mille sabords!"

  2. #2
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    Quote Originally Posted by Alip View Post
    Katanya suruh dijual... kok sekarang suruh ditahan... kasihan si Joko dan teman-temannya tuh...
    Bukan suruh jual, tapi kalo emang ada yg mau beli artinya emas tetep ada nilainya, artinya rupiah yg diback up emas, walaupun rusuh sekalipun, tetep berharga.
    Sedangkan kalo back upnya kepercayaan ekonomi, jelas rupiah tidak ada harganya lagi.

    Ya kita memang sampai pada titik di mana diskusi kita berakhir, saya sudah memaparkan landasan berfikir fiat money (yang emas juga sesungguhnya suatu bentuk fiat money) dan ndableg tetap melihat ini sebagai sebuah rencana jahat kaum kapitalis konspiratif ... tapi menarik untuk ikut-ikutan ndableg ah...
    rencana? kok rencana... wong kita ud terjebak didalamnya kok.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •