Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast
Results 41 to 60 of 67

Thread: PR sd kelas 6

  1. #41
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Quote Originally Posted by 234 View Post
    Bukankah kartu bridge (remi) ada 4 warna: Spade, Heart, Diamond, Club?

    Bukankah masing2 warna terdiri dari 13 angka: 2, 3, 4,..., Jack, Queen, King, Ace?

    Adakah angka2 tsb ada hubungannya dgn puzzle diatas? Hahaha...kalo ini sih murni ilmu primbon alias uthak-athik-gathuk kebetulan mathuk.

    Bisa jadi.
    Banyak cerita bangsawan2 Eropa pasca renaissance ketika kurang kerjaan sering main kartu sambil makan sandwich (malas makan besar) dan minum kopi lalu mencetuskan teka-teki matematika dan bertaruh siapa yang bisa memecahkannya.

    Quote Originally Posted by 234 View Post
    Menurutku relatif. Untuk tingkat anak SMU pun saya yakin masih ada yg bisa jawab dgn benar jika itu dimasukkan dalam salah satu soal ujian misalnya, jadi tidak perlu dibawa pulang jadi PR. Tentu saja anak tsb mesti tergolong anak "cerdas". Tapi kalo untuk tingkat SD? Duh saya ndak bisa bayangin...
    Waktu pengerjaannya cukup lama.
    Bahkan seandainya anak itu cerdas pun, dia butuh waktu lama untuk pelacakan itu.
    Berbeda bila pertanyaannya bukan berapa x dan y tetapi ditanya bagaimana cara mencarinya.
    Gila gurunya kalau berharap muridnya bisa bikin daftar kemungkinan jawaban dalam waktu dua jam.



    Quote Originally Posted by 234 View Post
    Menurutku itu bukan hubungan sebab-akibat karena "gak bisa diselesaikan dalam waktu singkat karena membutuhkan pelacakan satu per satu" maka "problem ini mencuat dan populer di tahun 1970-an, di masa ketika komputer sudah mulai meluas"...

    Itu dua hal yg berbeda menurutku.

    Saya menggunakan istilah 'mencuat'.
    Problemnya sendiri bisa jadi ditemukan lama sebelumnya seperti Tower Hanoi, sudah dicetuskan abad 19 tetapi toh malah akhirnya jadi tantangan buat programmer komputer dan jadi salah satu standar ujian atau kuis di kuliah tentang algoritma bidang komputer.

    Ketika googling,
    saya menemukan halaman-halaman yang berisi catatan dan referensi-referensi dan refensi paling lama adalah sekitar tahun 70-an. Selain itu juga source code dalam bahasa C. Tentu saja juga varian-varian berupa domain (dalam soal yang kita pecahkan 1 < x < y) dan pernyataan-pernyataannya. Entah bagaimana, tiba-tiba di tahun 70-an, problem ini populer. Kenapa referensinya kebanyakan muncul tahun 70-an? Apa yang ada tahun 70-an?

    Asumsiku adalah UNIX dan C. Apalagi UNIX dan C digratiskan buat kampus-kampus di Amrik di tahun tersebut. Sebagai mainan baru, para penggunanya butuh problem matematika, yang menantang, dan butuh waktu lama bila dikerjakan manual sehingga mereka bisa menguji seberapa cepat mainan baru mereka memecahkan soal. Tentu saja juga melatih mereka mengekspresikan cara berpikir mereka ke dalam bahasa pemrograman.

  2. #42
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679
    kunderemp, ronggolawe dan 234 kalo anak gwe udah kelas 3 SD, les di kalian aja ya

  3. #43
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    dengan penjelasan sepanjang skripsi seperti itu? Ibu mau anak ibu kramotak ya.....
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  4. #44
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Jangan ke saya Bund, ntar gedenya malah bisa jadi tukang maen kartu...

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  5. #45
    pelanggan tetap Neptunus's Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Posts
    1,814
    (@.@)

    Nyerah deh. I am not smarter than gifted six grader


  6. #46
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Quote Originally Posted by kandalf View Post
    Bisa jadi.
    Banyak cerita bangsawan2 Eropa pasca renaissance ketika kurang kerjaan sering main kartu sambil makan sandwich (malas makan besar) dan minum kopi lalu mencetuskan teka-teki matematika dan bertaruh siapa yang bisa memecahkannya.
    Ya, bisa saja sih kedua hal tsb memang berhubungan.

    Tapi itu akan sulit bahkan menurutku mustahil bisa diverifikasi kebenarannya kalo pake pendekatan logika (pembuktian logis). Yang lebih mungkin, inipun akan tetap sangat2 sulit, yaitu melalui pembuktian "empiris" via penelusuran sejarah.

    Tapi kalo memang PROBABLY begitu, saya melihatnya justru terbalik. Maksudku, saya tidak melihat (tepatnya: menebak) puzzle itu muncul dan/atau terinspirasi di atas meja permainan (kartu) bridge, tetapi justru sebaliknya. Artinya, komposisi distribusi kartu bridge itulah lah yang justru terinspirasi atau minimal sedikit-banyak ada pengaruh dari (angka jawaban) puzzle tsb.

    Komposisi kartu yg 4 warna (S/H/D/C) dgn 13 angka (2/.../A) itu pasti pernah mengalami "sejarah evolusi matematis" yg sangat panjang bahkan mungkin ribuan tahun lamanya, bukan ujug2 tercipta langsung dgn kompoisisi seperti sekarang itu. Seperti permainan catur misalnya, kenapa papan catur berukuran 8x8 pun pastinya melalui proses "evolusi matematis" yg panjangnya bisa ratusan tahun.

    Proses panjang olah pikir manusia seperti itulah yg selama be-abad2 lamanya akhirnya membentuk peradaban judi kartu ...eh maksud saya...peradaban manusia yg ada saat ini.

    Dasar "logika" lain yg saya pake, aktifitas main bridge itu butuh sarana eksternal berupa kartu. Sedangkan aktifitas main puzzle itu sarananya cuman otak, sesuatu yg sudah built-in dgn keberadaan manusia itu sendiri, sangat jauh lebih awal dibandingkan keberadaan industri kertas atau media lain sebagai medium kartu.

    So, tebakan saya, puzzle tsb umurnya justru lebih tua dari umur keberadaan kartu bridge 4&13 (komposisi warna&angka).

    Hahaha...barusan kesambet apa ya saya kok ngomongnya lagi2 jadi ngelantur liar ke-mana2...

    ***
    BTT...

    Waktu pengerjaannya cukup lama.
    Bahkan seandainya anak itu cerdas pun, dia butuh waktu lama untuk pelacakan itu.
    Berbeda bila pertanyaannya bukan berapa x dan y tetapi ditanya bagaimana cara mencarinya.
    Gila gurunya kalau berharap muridnya bisa bikin daftar kemungkinan jawaban dalam waktu dua jam.
    Yakin? Berani goceng?

    Kayaknya saya butuh kelinci percobaan nih... Ntar deh kalo ada weekend yg senggang saya akan coba tes ke anak saya. Tapi rasa2nya saya juga ndak yakin anaknya bisa jawab, soale dia baru kelas 3 SMP. Apalagi saya tahu persis anaknya seperti apa, meskipun tingkat kecerdasannya cukup membuat tercengang bapaknya, tapi kalo soal fighting spirit kayaknya masih kalah jauuuhhh dibandingkan bapaknya waktu masih seumuran.

    Atau mungkin saya perlu iming2i hadiah dulu yak sebelum ngasih soal puzzle nya? Tapi apa iya hadiah senilai goceng cukup untuk memicu adrenalin dus meningkatkan fighting spirit dalam menyelesaikan puzzle tsb?

    Kayaknya bakalan rugi di bandar deh... Kalo gitu saya batalin aja deh taroan gocengnya.

    ***
    BTS... (Back To be Serious)

    Menurutku, seorang anak yg bener2 "gifted" akan cenderung menghindari cara2 "konvensional" (baca: ngulang2 begitu2 aja) dalam menyelesaikan persoalan.

    Nah tebakan saya, cukup waktu maksimum 10 menit bagi seorang anak yg benar2 "gifted" untuk bisa mencapai konklusi berikut ini untuk dijadikan sebagai premis awal:

    X*Y bukan hasil perkalian dua bilangan prima, dan X+Y tidak dapat dihasilkan dari penjumlahan dua bilangan prima.

    Nah sampe disitu si anak mau ndak mau akan ketemu masalah probing sekian banyak kemungkinan yg bisa memakan waktu ber jam2. Tapi apa iya anak model begitu mau melakukan "aktifitas membosankan" kayak begitu? (Kecuali anak itu adalah Thomas A. Eddison waktu kecil kali yak?!)

    Tentu saja, menurutku, si anak, setelah hanya sekian menit bosan melakukan probing scr konvensional tsb dia akan langsung berpikir untuk mencari shortcuts melalui pola2 dan bentuk2 rangkaian bilangan yg sedang dia hadapi.

    Dengan bantuan banyak side knowledges yg udah dia miliki sbg anak tingkat SMA, entah itu teorema2 matematika maupun bentuk2 logika dasar yg dia dapat di bidang lain yg bahkan kesannya ndak berhubungan seperti misalnya dari hasil main games dsb, saya kok masih yakin ada anak yg masih bisa memanfaatkan sisa waktu yg ada untuk bisa menyelesaikan puzzle tsb kurang dari 2 jam!

    Mungkin disini ada volunteers entah itu anak/adik/keponakan/saudara yg setingkat SMA untuk coba disodorkan puzzle diatas lalu hasilnya kita bahas lagi disini...

    Kalo memang ada anak setingkat SMA yg bisa jawab kurang dari 2 jam saya siap kasih hadiah goceng deh... (Kalo ini saya mau soale bandarnya ndak bakalan rugi2 amat.)

    Last edited by 234; 28-02-2013 at 06:45 PM.
    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  7. #47
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    yah goceng......minimal 5 jeti dong
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  8. #48
    pelanggan andyamou's Avatar
    Join Date
    Jan 2013
    Location
    Indonesia.
    Posts
    61
    gila yah. pada strees semua gak yah anak-anak sana? eh tapi kalo pengajarannya bagus sih ya... bagus sih. jadi penasaran kaya gimana kurikulumnya singapura.

  9. #49
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    ^Sepanjang itu hanya berupa PR sih menurutku ndak masalah, toh di rumah masih ada orang tua, ato kakak2nya kalo ada, yg bisa membantu. Asal jgn orang tuanya aja yg malah jadi stress!

    Dan kalo dilihat dari materi soalnya, itu lebih ke persoalan logika berpikir, bukan persoalan rumus2 matematika yg kompleks. Hal ini sangat bagus untuk mengasah logika si anak.

    Tapi kalo itu dijadikan materi soal didalam kelas untuk anak SD sih menurutku memang gurunya yg kebangetan.

    Belumlah cukup side knowledges yg dimiliki untuk ukuran anak setingkat SD kelas 6 untuk dapat dgn mudah menemukan "clue" dalam puzzle tsb. Ada unsur "guessing and probing" disitu, bak seorang detektif dalam memecahkan sebuah persoalan, butuh kemampuan analitical thinking memadai yg hanya bisa lebih terasah melalui "jam terbang". Menurutku, anak SD masih terlalu "mentah" untuk aspek ini, sehebat apapun IQ mereka.

    Kalo saya sebelumnya sempat meng-hubung2-kan puzzle ini dgn permainan bridge, kenapa bukan catur misalnya, itu ada dasarnya... (Kebetulan saya dulu pernah menekuni dua cabang permainan tsb.)

    Banyak anak2 yg jago main catur, seumuran anak SD pun bisa jadi udah dapat gelar Master. Rekor Grandmaster International termuda saat ini adalah 12thn. Ini artinya, pemain berusia 12 thn pun sudah bisa jadi expert dan mampu bertanding di tingkat umum, bukan lagi masuk kategori kelompok umur.

    Bagaimana dgn permainan bridge? Dalam aturan resmi, pemain bridge berusia dibawah 25 thn dimasukkan dlm kategori...kelompok YUNIOR! Artinya, anak umur 15thn pun, misalnya, ndak bakalan bisa mahir bermain bridge, paling2 hanya bisa tahu aturan mainnya dan bermainnya cuman standard2 aja.

    Tanya kenapa? (Padahal, permainan catur jauuuhhh lebih kompleks dan njelimet dibandingkan bridge.)

    *Haiyah ngelantur lagi...

    -> Yuki

    Saya hanya bilang soal angka lho. Saya ndak pernah sebut2 soal mata uang. (Kalo 5 jeti dollar saya jelas ndak mampu.)

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  10. #50
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    so, goceng itu apaan? Tepuk pantat 5000 kali? Lol
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  11. #51
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Jadi penasaran juga NIH ngeliat pembahasan diatas.
    Kebeneran aku punya anak SMA umur 15.

    Katanya Ada variabel yang hilang. Range angkanya terlalu luas. X Nya bisa dr angkanya 1 sampai 49,9999999999999

    Sementara Y 1,000000000002 sampai 98,999999999999

    ---------- Post Merged at 06:55 PM ----------

    Dan jawabanya dia dpt dlm 30 detik an setelah dia selesai baca soal.
    Katanya yg bikin soal iseng

  12. #52
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    ^Kenapa ndak coba disuruh nerusin sampe ketemu, padahal waktunya masih tersisa 1 jam 59 menit 30 detik lho.

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  13. #53
    pelanggan tetap RAP's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Jakarta
    Posts
    920
    Berhubung habis MTT minggu kemarin, plus besok libur, ogah katanya ngerjain gituan.
    Ngurangi jatah nonton anime plus main game yg udah 2 minggu ngak dilakukan

    Anak jaman sekarang emang Pinter ngomong

  14. #54
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    @RAP

    tidak, justru itu pilihan yg cerdas, jangan mau ngerjain soal kramotak kaya gitu
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  15. #55
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Sekedar sharing eh curcol ding...

    Hari Minggu lalu saya udah kasih soal puzzle ini ke anak saya dan dia gagal menemukan jawabannya setelah mencoba selama 2 jam.

    Clue yg terkait dgn persoalan "bilangan prima" baru dia temukan setelah lewat 1 jam! Waktu 1 jam pertama banyak dia habiskan untuk langsung melakukan "probing" (menurutku lebih tepat disebut: GUESSING) kemungkinan2 dari X+Y dan X*Y.

    Ya jelas aja itu hanya akan buang2 waktu percuma kalo "clue" (petunjuk kunci) nya belum didapat. Probability range nya terlalu luas.

    Lalu, dia mulai temukan titik terang ttg (faktor) bilangan prima setelah waktunya lewat 1 jam. Dan dia gagal memanfaatkan waktu yg tersisa untuk melakukan probing yg sesungguhnya (bukan sekedar guessing) untuk menemukan berapa X berapa Y.

    Posisi terakhir, dia udah menyusun "daftar bersih" X+Y yg bukan hasil penjumlahan dua bilangan prima. Itu pun belum benar2 bersih, masih ada coretan2 yg mestinya ndak perlu.

    Yg saya suka, ternyata saya telah terlalu underestimate ttg fighting spirit anak tsb.

    Saya malah ndak nyangka anak itu mau menghabiskan waktu sampe 2 jam penuh berusaha memecahkan puzzle tsb. Bahkan setelah gagal, dia menolak saya kasitau jawabannya. Katanya masih penasaran dan ntar mau cari lagi sendiri jawabannya. (Thanks le, itu baru namanya anak'e bapakmu!)

    Oya, untuk caritau jawabannya, saya anjurkan anak saya untuk memberikan puzzle tsb ke guru matematikanya (di sekolah maupun di bimbel) lalu dikerjakan ber-sama2 di kelas. Saya bilang, itu akan lebih baik daripada dia caritau sendiri via googling.

    Bahkan saya sempat sisipkan sebuah 'petuah' ke anak tsb yg intinya kurang lebih: "Proses (pencarian jawaban) itulah yg paling penting, jangan terlalu mikirin hasil (ketemu ato ndak ketemu jawabannya). Kamu percaya Tuhan kan? So just do the best and let God do the rest! Gusti mboten sare."

    ***
    -> Yuki

    Berarti anakku termasuk ndak cerdas yak, mau2nya dikerjain bapaknya disuruh nyelesaiin soal kramotak...

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  16. #56
    pelanggan setia Yuki's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    Buitenzorg
    Posts
    6,366
    oh untuk anakmu itu udah beda kasus

    perasaan penasaran mengalahkan segalanya, coba aja ulangan matematika anak SD dikasih soal gituan 10 soal aja....
    CURE SUNSHINE WA KAKKOSUGIRU.

  17. #57
    pelanggan setia kandalf's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    6,050
    Lomba peluk2an di Citos: 30 November 2013
    Lomba dorong2an di Candra Naya (dkt Glodok): 8 Desember 2013

  18. #58
    Aq gak ngerti
    Four tines is a fork. Three tines is a trident. One is for eating, one is for ruling the seven seas.

  19. #59
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Mmm...kayaknya jawaban yang diberikan oleh Kompas menurutku ada yang janggal...

    KOMPAS.com — Soal Matematika siswa Singapura membuat dunia ikut berpikir. Soal itu tidak cuma hitung-hitungan, tetapi benar-benar menuntut logika.

    Soal itu pertama kali diunggah oleh presenter "Hello Singapore", Kenneth Kong, pada Sabtu (11/4/2015). Berikut soal itu:

    Albert dan Bernard baru saja berteman dengan Cheryl dan mereka ingin mengetahui hari ulang tahunnya. Cheryl lalu memberikan 10 pilihan, yaitu:

    15 Mei, 16 Mei, 19 Mei
    17 Juni, 18 Juni
    14 Juli, 16 Juli,
    14 Agustus, 15 Agustus, dan 17 Agustus

    Cheryl kemudian mengatakan kepada Albert dan Bernard secara terpisah tentang bulan dan tanggal ulang tahunnya secara berurutan.

    Albert dan Bernard kemudian membuat pernyataan:

    Albert : Saya tidak tahu kapan ulang tahun Cheryl, tetapi saya yakin Bernard tidak mengetahuinya juga.

    Bernard : Awalnya saya tidak tahu ulang tahun Cheryl, tetapi saya sekarang tahu.

    Albert : Berarti saya juga tahu ulang tahun Cheryl.

    Jadi, kapan ulang tahun Cheryl?


    Penasaran jawabannya? Berikut jawabannya berdasarkan hasil analisis Nicholas Giovanni, Asisten Laboratorium Fisika Metalurgi pada Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, seperti dituturkan pada Kompas.com, Senin (13/4/2015).

    Kemungkinan awal adalah 15 Mei, 16 Mei, 19 Mei, 17 Juni, 18 Juni, 14 Juli, 16 Juli, 14 Agustus, 15 Agustus, dan 17 Agustus.
    Oke, paham.

    Bila ulang tahun Cheryl adalah 18 Juni ataupun 19 Mei, maka Bernard yang diberi tahu angka pasti langsung tahu karena angka 18 dan 19 tidak terdapat pada bulan-bulan lain.

    Sisa kemungkinannya: 15 Mei, 16 Mei, 17 Juni, 14 Juli, 16 Juli, 14 Agustus, 15 Agustus, dan 17 Agustus.
    Oke, tapi poin ini mestinya bisa dilewati dan langsung ke poin berikut ini...:

    Bila Albert diberi tahu bahwa bulan ultah Cheryl adalah Mei atau Juni, maka Albert tidak akan bisa mengatakan, “I know that Bernard does not know, too.” Hal itu membuktikan bahwa Albert diberi tahu bahwa ultah Cheryl antara Juli atau Agustus.

    Sekarang, sisa kemungkinannya adalah 14 Juli, 16 Juli, 14 Agustus, 15 Agustus, dan 17 Agustus.
    Yup, Juli atau Agustus.

    Bernard diberi tahu tanggal. Dari perkataan Albert, Bernard tahu bahwa Albert diberi tahu bulan Juli atau Agustus. Bila Bernard diberi tahu tanggal 14, maka dia masih akan bingung karena terhadap 14 Juli dan 14 Agustus. Nyatanya dia berkata, “But, I know”. Berarti Bernard tidak diberi tahu bahwa tanggalnya adalah 14.
    Betul, bukan tanggal 14.

    Pada tahapan ini, Bernard telah mengetahui...
    Betul, Bernard udah tahu. Lha wong dia nyatakan sendiri kok: "...but I know now."

    Tapi...

    ...bahwa ulang tahun pada tanggal 16 Juli. Sebabnya, Cheryl telah memberitahu Bernard bahwa anggal kelahirannya adalah 16.
    Lho sikkk...sikkk, ntar dulu. Darimana bisa disimpulkan (oleh Kompas c.q. Nicholas Giovanni) bahwa angka yang dibisikkan Cheryl ke Bernard adalah angka 16? Kenapa bukan 15 atau 17? Bukankah 15, 16 atau 17 bagi Bernard sama aja dia akan tahu kapan ultahnya Cheryl? Kalo 15 berarti jawabannya ya 15 Agustus, kalo 16 ya 16 Juli, dan kalo 17 berarti 17 Agustus.

    Sebelumnya, sisa kemungkinannya adalah 16 Juli, 15 Agustus, dan 17 Agustus. Bila Albert diberi tahu bulannya Agustus, maka dia masih akan bingung karena ada 15 Agustus dan 17 Agustus. Bila Albert diberi tahu bulannya Juli, maka dengan tereliminasinya tanggal 14 Juli, maka satu-satunya sisa tanggal adalah 16 Juli. Oleh karena itu, Albert berkata, “Then I also know when….”
    Pernyataannya benar tapi berpijak pada premis yang "salah" (tepatnya: masih saya pertanyakan). Apa dasarnya Albert bisa bilang "Then I also know.."? Darimana dia tahu bahwa angka yang dibisikkan Charyl ke Bernard adalah 16 (lihat poin yang saya pertanyakan diatas)?

    IMHO. CMIIW.



    ---------- Post Merged at 10:21 PM ----------

    Kesimpulanku sementara yang salah adalah...soal matematikanya.

    Karena...

    Albert : Saya tidak tahu kapan ulang tahun Cheryl, tetapi saya yakin Bernard tidak mengetahuinya juga.

    Bernard : Awalnya saya tidak tahu ulang tahun Cheryl, tetapi saya sekarang tahu.

    Albert : Berarti saya juga tahu ulang tahun Cheryl.
    Albert salah memberikan pernyataan.

    Sekali lagi...CMIIW.

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

  20. #60
    pelanggan tetap 234's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Posts
    737
    Duh masih kepikiran di atas KRL

    Kayaknya saya yg salah, bukan soalnya...

    Albert tahu Bernard pegang angka "16" karena dia (Albert) pegang "Juli".

    Tapi penjelasan jawaban oleh Kompas menurutku tetap kurang tepat. Sebagai pengamat/pendengar (pihak ketiga), angka yg dipegang Bernard ("16") itu baru bisa diketahui setelah muncul penyataan ketiga (Albert bilang "...then I also know...", bukan pada (sesaat setelah) penyataan kedua (Bernard bilang "...but I know now).

    So, soal matematikanya ndak salah. Penjelasan jawaban Kompas aja yg melompat ndak sistematis.

    Gusti iku dumunung ing atine wong kang becik, mulo iku diarani Gusti... Bagusing Ati.

Page 3 of 4 FirstFirst 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •