Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 20 of 33

Thread: - Mari Mengenal Cuci Otak -

  1. #1
    Barista lily's Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    a place called home
    Posts
    12,753

    - Mari Mengenal Cuci Otak -

    Cuci otak dilakukan untuk mencegah stroke , mengatasi vertigo , dan membantu penyembuhan stroke.

    Obat yang diberikan berfungsi untuk membebaskan penyumbatan minimal di dalam pembuluh darah.

    Jika penyumbatan besar , tetap harus dipasang ring yang ditangani bersama spesialis syaraf.

    Pasien stroke kronis tidak bisa serta merta sembuh seperti semula.

    Terapi dengan spesialis syaraf pasca cuci otak untuk pasien tetap diperlikan.

    Resiko cuci otak mulai memar pada lokasi irisan di lipatan paha , pendarahan otak , hingga stroke.

  2. #2
    Barista kupo's Avatar
    Join Date
    Dec 2012
    Location
    Jog Ja karta
    Posts
    3,849
    ooo saya kira cucui otak macam di spionase gitu..

    cuci otak kok memarnya di lipatan paha??

  3. #3
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Karena kateter dimasukkan ke pembuluh darah melalui sayatan di pangkal paha atau pangkal lengan.

  4. #4
    Barista lily's Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    a place called home
    Posts
    12,753
    Om semisal caesar itu kan juga ditancepin kateter , itu dimasukin vagi*a kan ya ?

    Saya ga berasa soalnya , kena anestesi.
    - I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -

  5. #5
    Barista kupo's Avatar
    Join Date
    Dec 2012
    Location
    Jog Ja karta
    Posts
    3,849
    Quote Originally Posted by AsLan View Post
    Karena kateter dimasukkan ke pembuluh darah melalui sayatan di pangkal paha atau pangkal lengan.
    kenapa di pangkal paha? kan lokasinya jauh dari otak?

    apa karena cari pembuluh darah yg besar/utama?

  6. #6
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    orang sehat untuk pencegahan juga bisa tuh. dahlan iskan udah nyoba. ternyata dia ada penyumbatan dan beruntung cepet ketahuan
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  7. #7
    Barista lily's Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    a place called home
    Posts
    12,753
    Dahkan Iskan coba cuci otak ya cha_n ?
    - I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -

  8. #8
    Chief Barista cha_n's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    11,544
    Iya. Aku baca di catatn dahlaniskan.wordpress.com
    ...bersama kesusahan ada kemudahan...

    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
    “Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n

    My Little Journey to India

  9. #9
    Chief Cook ndableg's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    5,910
    pantesan bocor..

  10. #10
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    waktu di bius itu dipasangin kateter bukan di ****** tapi di saluran kecing.

  11. #11
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    Jadi cuci otak gak cuma hal negatif aja yah...hehehehehe...baru tau gue..izin menyimak aja..

  12. #12
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Spoiler for Membersihkan gorong-gorong buntu di otak. tulisan by Dahlan Iskan:



    Sambil mengambil pisau bedah, Dokter Terawan mulai menyanyikan lagu kesukaannya: Di Doa Ibuku. Suaranya pelan tapi sudah memenuhi ruang operasi itu.
    Saya berbaring di depannya, di sebuah ruang operasi di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Jumat pagi lalu. Peralatan operasi sudah disiapkan rapi. Para perawat juga sudah berada di posisi masing-masing.
    Sebenarnya saya tidak dalam keadaan sakit. Juga tidak punya keluhan apa pun. Hanya saja saya memang sudah lama ingin melakukan ini: cuci otak.

    Sejak masih jadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara dulu. Keinginan itu tertunda terus oleh kesibukan yang padat, terutama setelah menjadi Menteri BUMN. Bahkan keinginan untuk coba-coba melakukan stemcell pun tertunda sampai sekarang.
    Mencoba merasakan cuci otak ini bisa dianggap penting, bisa juga tidak. Saya ingin mencobanya karena ini merupakan metoda baru untuk membersihkan saluran-saluran darah di otak. Agar terhindar dari bahaya stroke atau pendarahan di otak. Dua bencana itu biasanya datang tiba-tiba. Kadang tanpa gejala apa-apa. Dan bisa menimpa siapa saja.


    Saya tahu metode cuci otak Dokter Terawan ini masih kontroversial. Kalangan dokter masih terbelah pendapat mereka. Masih banyak dokter yang belum bisa menerimanya sebagai bagian dari medical treatment.
    Pengobatan model Dokter Terawan, ahli radiologi yang berumur 48 tahun, yang berpartner dengan dokter Tugas, ahli syaraf yang berumur 49 tahun, ini masih terus dipersoalkan. Dia masih sering "diadili" di rapat-rapat profesi kedokteran.
    Saya terus mengikuti perkembangan pro-kontra itu. Termasuk ingin tahu sendiri secara langsung seperti apa cuci otak itu. Dengan cara menjalaninya. Kesempatan itu pernah datang tapi beberapa kali tertunda. Ini karena ada pasien yang lebih mendesak untuk ditangani. Sebagai orang sehat saya harus mengalah.


    Kamis malam lalu kesempatan itu datang lagi. Usai sidang kabinet di Istana, saya langsung masuk RSPAD Gatot Subroto. Berbagai pemeriksaan awal dilakukan malam itu: periksa darah, jantung, paru dan MRI. Dan yang juga penting dilakukan dokter Tugas adalah ini: pemetaan syaraf otak.
    Beberapa tes dilakukan. Untuk mengetahui kondisi syaraf maupun fungsi otak.
    Keesokan harinya, pagi-pagi, saya sudah bisa menjalani cuci otak di ruang operasi. Saya sudah tahu apa yang akan terjadi karena dua minggu sebelumnya istri saya sudah lebih dulu menjalaninya. Saat itu saya menyaksikan dari layar komputer.
    Cuci otak ini dimulai dengan irisan pisau di pangkal paha. Saat mengambil pisau, seperti biasa, adalah saat dimulainya Dokter Terawan menyanyikan lagu kesukaannya: Di Doa Ibuku.


    Perhatian saya pun terbelah: mendengarkan lagu itu atau siap-siap merasakan torehan pisau ke pangkal paha yang tidak dibius. Tiba-tiba Dokter Terawan mengeraskan suaranya yang memang merdu. Saya pun kian memperhatikan lagu itu.
    Saat puncak perhatian saya ke lagu itulah rupanya Dokter Terawan menorehkan pisaunya. Tipuan ini berhasil membuat rasa sakit hanya melintas sekilas.
    Dan Dokter Terawan terus menyanyi:


    Di waktu masih kecil
    Gembira dan senang
    Tiada duka kukenang
    Di sore hari nan sepi
    Ibuku berlutut
    Sujud berdoa
    Kudengar namaku disebut
    Di doa ibuku

    Sebuah lagu yang isinya kurang lebih saya alami sendiri saat saya masih kecil, sebelum ibu saya meninggal saat saya berumur 10 tahun. Otomatis perhatian saya ke lagu itu. Itulah cara Dokter Terawan membius pasiennya.
    Saya jadi teringat saat memasuki ruang operasi menjelang ganti hati enam tahun yang lalu di RS Tianjin, Tiongkok. Ruang operasi dibuat hingar bingar oleh lagu rock yang lagi top-topnya saat itu di sana: Mei Fei Se Wu, yang berarti bulu mata menari-nari. Sebelum lagu berbahasa mandarin itu berakhir saya sudah tidak ingat apa-apa lagi: saya dimatikan selama 13 jam.
    Demikian juga Dokter Terawan. Sambil terus menyanyikan Di Doa Ibuku ia mulai memasukkan kateter dari luka di pangkal paha itu. Lalu mendorongnya menuju otak. Kateter pun terlihat memasuki otak kanan. "Sebentar lagi akan ada rasa seperti mint," ujar Terawan.
    Benar. Di otak dan mulut saya terasa “pyar” yang lembut disertai rasa mentos yang ringan.


    Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak.
    "Rasa itu muncul karena sensasi saja," katanya.
    Hampir setiap dua detik terasa lagi sensasi yang sama. Berarti Dokter Terawan menyemprotkan lagi cairan pembasuh lewat lubang di dalam kateter itu. Saya mulai menghitung berapa “pyar” yang akan saya rasakan. Kateter itu terus menjelajah bagian-bagian otak sebelah kanan. Pyar, pyar, pyar. Lembut. Mint. Ternyata sampai 16 kali.


    Begitu dokter mengatakan pembersihan otak kanan sudah selesai saya melirik jam. Kira-kira delapan menit.
    Kateter lantas ditarik. Ganti diarahkan ke otak kiri. Rasa “pyar-mint” yang sama terjadi lagi. Saya tidak menghitung. Perhatian saya beralih ke pertanyaan yang akan saya ajukan seusai cuci otak nanti: mengapa dimulainya dari otak kanan?
    Usai mengerjakan semua itu, Terawan menjawab. “Karena terjadi penyumbatan di otak kiri Bapak,” katanya.
    Hah? Penyumbatan? Di otak kiri? Mengapa selama ini tidak terasa? Mengapa tidak ada gejala apa-apa? Mengapa saya seperti orang sehat 100 persen?


    Dokter Terawan, kolonel TNI AD yang lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan spesialisasi radiologi dari Universitas Airlangga Surabaya itu, lantas menunjuk ke layar komputer. "Lihat sebelum dan sesudahnya," ujar Terawan.
    Sebelum diadakan pencucian, terlihat satu cabang saluran darah yang ke otak kiri tidak tampak di layar. "Mestinya bentuk saluran darah itu seperti lambang Mercy. Tapi ini tinggal seperti lambang Lexus," katanya.
    Setiap orang ternyata memiliki lambang Mercy di otaknya. "Nah, setelah yang buntu itu dijebol lambang Mercynya sudah kembali," katanya sambil menunjuk layar sebelahnya. Jelas sekali bedanya.


    Karena saluran yang buntu itu maka beban gorong-gorong di otak kanan terlalu berat. "Lama-lama bisa terjadi pembengkakan dan pecah," katanya. "Lalu terjadilah perdarahan di otak," tambahnya.
    Alhamdulillah. Puji Tuhan. Saya pun langsung teringat Pak Sumaryanto Widayatin, Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik yang hebat itu. Yang juga ketua alumni ITB itu. Yang idenya banyak itu. Yang terobosan birokrasinya tajam itu. Sudah hampir setahun terbaring tanpa bisa bicara dan hanya sedikit bisa menggerakkan anggota badan.


    Saluran darah ke otaknya pecah justru di tengah tidurnya menjelang dini hari. Saya sungguh menyesal tidak menyarankannya ke Terawan sebelum itu. Penyesalan panjang yang tidak berguna. Kini, setelah perawatan yang panjang oleh istrinya yang hebat, Pak Sum memang terlihat kian segar dan pikirannya tetap hidup bergairah, tapi masih perlu banyak waktu untuk bisa bicara.
    Setelah cuci otak ini berhasil membersihkan gorong-gorong yang buntu, saya kembali ke kamar. Kaki tidak boleh bergerak selama tiga jam. Tapi sore itu saya sudah bisa terbang ke Surabaya. Untuk merayakan imlek bersama masyarakat Tionghoa dan besoknya mengadakan khataman Al Quran bersama para hufadz di rumah saya.


    Tiap hari Dokter Terawan sibuk dengan antrean yang panjang. Ada yang karena sakit ada juga yang karena ingin tetap sehat.
    Bagi yang cito! akan langsung ditangani. Tapi bagi yang sehat antrenya sudah mencapai tiga bulan. Ini karena hanya sekitar 15 orang yang bisa ditangani setiap hari. Lebih dari itu bisa-bisa Terawan sendiri yang akan mengalami pendarahan di otaknya.
    Belum diterimanya metode ini oleh dunia kedokteran di seluruh dunia membuat gerak Terawan terbatas. Misalnya tidak bisa secara terbuka mengajarkan ilmunya itu ke dokter-dokter lain agar antrean tidak terlalu panjang. Sampai hari ini baru dialah satu-satunya di dunia yang bisa melakukan cara ini.


    Kalau profesi dokter tidak segera bisa menerima metode ini, jangan-jangan Persatuan Insinyur Indonesia yang akan segera mengakuinya. Anggap saja Terawan ahli membersihkan gorong-gorong yang buntu. Hanya saja gorong-gorong itu letaknya tidak di Bundaran HI.


    *Oleh Dahlan Iskan
    Menteri BUMN
    Sumber: Merdeka.com

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  13. #13
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    resiko memasukkan kateter kedalam pembuluh darah adalah terjadi lepasan kolesterol.

    kolesterol yg menumpuk bertahun2 di pembuluh darah tiba2 terlepas dan mengalir ke otak lalu menyumbat pembuluh darah yg sempit.

    bukannya bebas stroke malah terjadi stroke.

    mungkin teknik cuci otak bisa berguna untuk beberapa kasus, tapi tidak bisa menghapus resiko 100% karena tidak mungkin membersihkan semua penumpukkan kolesterol diseluruh tubuh.

    pecahan kolesterol bisa saja lepas setiap saat dan menyumbat pembuluh darah di otak mengakibatkan stroke.

    cara terbaik menghindari stroke adalah dari muda sudah biasakan hidup sehat dan kurangi penumpukan plak dipembuluh darah.

  14. #14
    pelanggan setia spears's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    6,733
    Gimana caranya mengurangi penumpukan dipembuluh darah tsb om aslan?

    love came down and rescue me, i am yours, i am forever yours

  15. #15
    Barista lily's Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    a place called home
    Posts
    12,753
    Kalo dengan minum obat pengencer darah gimana om ?
    - I'm such a very lucky woman and have a very lucky life -

  16. #16
    Barista AsLan's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Posts
    9,288
    Pengencer darah macem aspilet boleh juga tuh, tapi mending tanya dokter dulu karena ada resiko pendarahan organ.

    ---------- Post Merged at 12:24 PM ----------

    Quote Originally Posted by spears View Post
    Gimana caranya mengurangi penumpukan dipembuluh darah tsb om aslan?
    Secara umum sih cuma gaya hidup sehat aja.
    Secara khusus penyebab pembentukan plaq belum diketahui, masih banyak teori2 yg berusaha menjelaskan nya.

  17. #17
    pelanggan setia bradon heat's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    ~Yooniverse~ xD
    Posts
    5,057
    Quote Originally Posted by spears View Post
    Gimana caranya mengurangi penumpukan dipembuluh darah tsb om aslan?
    prinsipnya , merubah LDL(kolesterol) menjadi HDL ....

    caranya bisa macem2 , bisa olahraga, kardio juga bagus tuh .....
    Last edited by bradon heat; 25-02-2013 at 07:23 PM.
    BEYOND GENIUS !!!!!!!!


  18. #18
    Barista kupo's Avatar
    Join Date
    Dec 2012
    Location
    Jog Ja karta
    Posts
    3,849
    Quote Originally Posted by bradon heat View Post
    prinsipnya , merubah HDL(kolesterol) menjadi LDL ....

    caranya bisa macem2 , bisa olahraga, kardio juga bagus tuh .....
    kayaknya kebalik deh .., LDL itu kolestrol jahat harus dikurangi dengan cara olahraga supaya kita banyak HDL nya (kolestrol baik)

  19. #19
    pelanggan setia bradon heat's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Location
    ~Yooniverse~ xD
    Posts
    5,057
    Quote Originally Posted by kupo View Post
    kayaknya kebalik deh .., LDL itu kolestrol jahat harus dikurangi dengan cara olahraga supaya kita banyak HDL nya (kolestrol baik)
    my mistake
    BEYOND GENIUS !!!!!!!!


  20. #20
    pelanggan setia opi77's Avatar
    Join Date
    Apr 2011
    Posts
    3,601
    sepertinya metode ini masih jadi kontroversi

    [qoute]Jakarta, Belakangan dunia kesehatan banyak dihebohkan oleh promosi pengobatan yang belum terbukti kebenarannya, salah satunya adalah terapi cuci otak sebagai penangkal stroke. 'Brain Washing made in Indonesia' ini banyak menuai kontroversi karena tanpa bukti yang jelas sudah diklaim sebagai terapi mujarab untuk menyembuhkan stroke.

    'Brain washing' atau 'cuci otak' merupakan istilah populer yang sering digunakan orang awam untuk menyebut suatu tindakan yang dapat mengubah pikiran atau persepsi seseorang. Namun di Indonesia, istilah 'cuci otak' malah digunakan untuk mempromosikan sebuah pengobatan stroke yang belum teruji secara ilmiah. Sontak, promosi yang sangat gencar ini pun menuai banyak kontroversi, termasuk dari kalangan dokter saraf.

    "Di Indonesia, brain washing (BW) dipromosi sebagai sarana mengobati stroke. Itu dilakukan oleh seorang dokter radiologist. Jadi istilah BW sebagai terapi cuci otak menyesatkan, jauh menyimpang dari maksud aslinya," tulis Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, seperti dikutip detikHealth, Kamis (28/2/2013).

    Promosi terapi cuci otak ibarat memberi angin segar bagi banyak pasien stroke. Bagaimana tidak, terapi baru ini diklaim sangat mujarab mengobati stroke. Semua kerak otak bisa dicuci bersih, membuat otak segar bugar, tak peduli berapa tahun seseorang menderita stroke.

    Padahal semua obat dan cara pengobatan medis baru harus dibuktikan terlebih dahulu melalui penelitian secara bertahap. Mulai dari percobaan pada hewan, uji klinis pada manusia, hingga publikasi ilmiah. Namun prosedur cuci otak ala Indonesia ini nampaknya tidak mengindahkan kaidah ilmiah tersebut.

    Prof Hasan menjelaskan dalam pedoman terapi atau guidelines (GL) stroke tidak dikenal istilah brain washing atau cuci otak. Dalam promosinya, cuci otak dilakukan untuk menghilangkan sumbatan dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah otak.

    Kalau memang itu yang dilakukan, lanjut Prof Hasan, prosedurnya disebut trombolisis dan obat yang digunakan adalah rt tPA atau urokinase. Pada terapi cuci otak tidak jelas obat apa yang dimasukkan karena tidak pernah diumumkan. Karena bahaya terjadinya perdarahan otak, trombolisis tidak boleh dilakukan melebihi 8 jam.

    "Yang terungkap di media, BW bisa dilakukan kapan pun, tak peduli berapa tahun orang terserang stroke. Jelas, itu tidak sesuai dengan pedoman yang sudah teruji. Keberhasilan terapi intervensi stroke bukan segala-galanya," jelasnya.

    Bila semua persyaratan dipenuhi (tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat obat), keberhasilan terapi stroke hanyalah 40–45 persen. Apalagi kalau tak terpenuhi, kegagalannya jadi semakin besar. Sayangnya, hal tersebut tidak pernah diungkapkan pada terapi cuci otak baru ini.

    "Tayangan promo Brain Spa di TV menyebutkan: 'Inilah satu-satunya metode baru di Indonesia, bahkan juga di dunia'. Kalau itu benar, masyarakat ilmiah Indonesia, bahkan dunia, akan menyambutnya dengan sukacita. Artinya, telah ditemukan obat baru stroke oleh putra Indonesia. Namun, itu semua harus dilakukan melalui metode ilmiah yang ketat. Tanpa penelitian jelas, tidak boleh melakukan terapi langsung pada manusia," tegas Prof Hasan.

    Prof Hasan berpesan, orang yang berniat mencuci otaknya perlu hati-hati. Tanya dulu pendapat dokter lainnya, terutama dari spesialis saraf yang biasa menangani stroke. Malu bertanya, bisa terjerumus di jalan.[/quote]

    source:detik.com

    ---------- Post Merged at 08:26 AM ----------

    sepertinya metode ini masih jadi kontroversi

    [qoute]Jakarta, Belakangan dunia kesehatan banyak dihebohkan oleh promosi pengobatan yang belum terbukti kebenarannya, salah satunya adalah terapi cuci otak sebagai penangkal stroke. 'Brain Washing made in Indonesia' ini banyak menuai kontroversi karena tanpa bukti yang jelas sudah diklaim sebagai terapi mujarab untuk menyembuhkan stroke.

    'Brain washing' atau 'cuci otak' merupakan istilah populer yang sering digunakan orang awam untuk menyebut suatu tindakan yang dapat mengubah pikiran atau persepsi seseorang. Namun di Indonesia, istilah 'cuci otak' malah digunakan untuk mempromosikan sebuah pengobatan stroke yang belum teruji secara ilmiah. Sontak, promosi yang sangat gencar ini pun menuai banyak kontroversi, termasuk dari kalangan dokter saraf.

    "Di Indonesia, brain washing (BW) dipromosi sebagai sarana mengobati stroke. Itu dilakukan oleh seorang dokter radiologist. Jadi istilah BW sebagai terapi cuci otak menyesatkan, jauh menyimpang dari maksud aslinya," tulis Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S(K), M.S, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia, seperti dikutip detikHealth, Kamis (28/2/2013).

    Promosi terapi cuci otak ibarat memberi angin segar bagi banyak pasien stroke. Bagaimana tidak, terapi baru ini diklaim sangat mujarab mengobati stroke. Semua kerak otak bisa dicuci bersih, membuat otak segar bugar, tak peduli berapa tahun seseorang menderita stroke.

    Padahal semua obat dan cara pengobatan medis baru harus dibuktikan terlebih dahulu melalui penelitian secara bertahap. Mulai dari percobaan pada hewan, uji klinis pada manusia, hingga publikasi ilmiah. Namun prosedur cuci otak ala Indonesia ini nampaknya tidak mengindahkan kaidah ilmiah tersebut.

    Prof Hasan menjelaskan dalam pedoman terapi atau guidelines (GL) stroke tidak dikenal istilah brain washing atau cuci otak. Dalam promosinya, cuci otak dilakukan untuk menghilangkan sumbatan dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah otak.

    Kalau memang itu yang dilakukan, lanjut Prof Hasan, prosedurnya disebut trombolisis dan obat yang digunakan adalah rt tPA atau urokinase. Pada terapi cuci otak tidak jelas obat apa yang dimasukkan karena tidak pernah diumumkan. Karena bahaya terjadinya perdarahan otak, trombolisis tidak boleh dilakukan melebihi 8 jam.

    "Yang terungkap di media, BW bisa dilakukan kapan pun, tak peduli berapa tahun orang terserang stroke. Jelas, itu tidak sesuai dengan pedoman yang sudah teruji. Keberhasilan terapi intervensi stroke bukan segala-galanya," jelasnya.

    Bila semua persyaratan dipenuhi (tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat obat), keberhasilan terapi stroke hanyalah 40–45 persen. Apalagi kalau tak terpenuhi, kegagalannya jadi semakin besar. Sayangnya, hal tersebut tidak pernah diungkapkan pada terapi cuci otak baru ini.

    "Tayangan promo Brain Spa di TV menyebutkan: 'Inilah satu-satunya metode baru di Indonesia, bahkan juga di dunia'. Kalau itu benar, masyarakat ilmiah Indonesia, bahkan dunia, akan menyambutnya dengan sukacita. Artinya, telah ditemukan obat baru stroke oleh putra Indonesia. Namun, itu semua harus dilakukan melalui metode ilmiah yang ketat. Tanpa penelitian jelas, tidak boleh melakukan terapi langsung pada manusia," tegas Prof Hasan.

    Prof Hasan berpesan, orang yang berniat mencuci otaknya perlu hati-hati. Tanya dulu pendapat dokter lainnya, terutama dari spesialis saraf yang biasa menangani stroke. Malu bertanya, bisa terjerumus di jalan.[/quote]

    source:detik.com

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •