Petugas Taman Safari Tewas Diterkam Harimau !
Jakarta Petugas Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua tewas diterkam harimau Sumatera. Pihak Kepolisian mengusut hal ini dan mulai melakukan pemeriksaan sejumlah saksi.
"Beberapa saksi telah kami periksa terkait kejadian ini," kata Kapolsek Cisarua, Kompol Hadi Santoso ketika diwawancarai detikcom, Sabtu (18/08/2012) dinihari.
Seperti diketahui korban yang bernama Junaedi (32) adalah petugas kebersihan Taman Safari Indonesia. Korban adalah warga Kampung Pakancilan RT 3/RW 3, Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
Korban ditemukan oleh rekannya di dasar jurang jalur safari track, dengan bagian kepala hancur, bagian muka rusak, dan luka cakaran di paha. Petugas Polsek Cisarua yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP.
Pihak Polsek Cisarua mendapatkan laporan sekitar sore hari menjelang maghrib dan saat ini petugas sedang melakukan penyelidikan kenapa korban berada di lokasi yang tersebut, karena lokasi tersebut bukan merupakan tempat umum.
Korban sendiri adalah seorang pekerja lepas di TSI dan sudah bekerja selama lebih kurang 10 tahun. Korban meninggalkan 1 anak dan 1 istri. Atas kehendak keluarga, jenazah korban langsung dimakamkan di pemakaman yang tak jauh dari rumah korban. Sayangnya pihak keluarga enggan untuk dimintai keterangan dengan alasan berkabung. Pihak TSI sendiri juga belum bisa memberi keterangan mengenai insiden yang menimpa pekerjanya tersebut.
Jawaban Manajemen Taman Safari
BOGOR, KOMPAS.com — Junaedi (32), petugas kebersihan Taman Safari Indonesia di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas diterkam harimau pada Jumat (17/8/2012) sore. Kepala Bagian Humas Taman Safari Indonesia-Cisarua Yulius H Suprihardo pada Sabtu (18/8/2012) mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 15.00 oleh seorang keeper harimau ketika sedang menginspeksi kawasan exhibit atau exercise harimau sumatera.
Korban ditemukan dalam kondisi tewas dengan sejumlah luka di bagian kepala dan paha. "Setelah shalat Jumat, almarhum memang tidak diketahui posisinya," tutur Yulius.
Menurut dia, lokasi itu merupakan kawasan yang tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum. Petugas kebersihan yang masuk dalam kawasan itu, kata Yulius, seharusnya melapor terlebih dahulu kepada keeper yang bertugas di kawasan tersebut.
"Namun, saat kejadian, korban tidak melapor ke keeper harimau. Kami juga belum tahu bagaimana korban bisa sampai ada di dalam," katanya. Akan tetapi, Yulius mengaku tidak bisa menyimpulkan apakah ada prosedur standar yang tidak dilakukan korban. Dia menyerahkan penyelidikan kepada kepolisian.
Dia menjamin, harimau tidak keluar dari kawasan karena tinggi pagar tiga meter dan dilengkapi electric fan. "Ini kejadian pertama di Taman Safari, dan kami berharap ini yang terakhir. Kami juga menjamin pengunjung aman untuk berkunjung ke Taman Safari," tuturnya.
Spoiler for Sumber: