inflasi pemerintah bisa jadi patokan dalam menentukan rencana,
dengan melihat nilai return tabungan (bunga) atau investasi
setidaknya sama atau kalau bisa tinggi dari tingkat inflasi.
inflasi pemerintah bisa jadi patokan dalam menentukan rencana,
dengan melihat nilai return tabungan (bunga) atau investasi
setidaknya sama atau kalau bisa tinggi dari tingkat inflasi.
ya kalo dapet return diatas 15% per tahun kayaknya udah cukup layak untuk dipertimbangkan.
kalo cuma 9% atau 10% ada baiknya mencari2 instrumen yg lain.
nabung itu old fashion banget. ga ada nilai edukatifnya untuk ukuran jaman sekarang sama aja mengikhlaskan uang kita kepotong tiap tahun. ini dalam kaca mata investasi lho ya..
termasuk untuk tabungan pendidikan anak yang akan dimanfaatkan >6 thn itu rugi menurut ku. ga ngelawan inflasi.
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
kalo gitu yg new fashion itu ngyimpan di bawah kasur donk
menabung duit itu perlu, selain buat jaga2 juga buat mendisiplinkan diri
kalo punya duit banyak, milih investasi aja
properti ato emas sih pinginnya
*tp klo punya duit*
menurut saya menabung itu tetap penting dan sebaiknya dibedakan dengan
investasi. karena secara alami tujuan, sifat, dan risiko antara tabungan dan
investasi itu jauh berbeda. tujuan punya menabung paling umum itu untuk
memenuhi kebutuhan dana darurat, tabungan itu instrumen paling aman dan
liquid (setelah uang tunai) bisa diakses kapan saja (ada mobile/internet banking,
atm) dan nilainya cenderung tetap, meningkat atau menurun karena faktor inflasi.
coba kalau menabung/menyimpan nilai dalam bentuk lain, misal emas (sebagian
orang menabung dalam bentuk emas). ketika harus memenuhi kebutuhan di
situasi yang tidak diinginkan, belum tentu bisa cair secara cepat karena harus
mencari pihak lain yang mau membeli emas tersebut (toko emas, pegadaian,
lembaga atau personal, umumnya ga beroperasi 24/7). Belum lagi ada fluktuasi
harga dan pengaruh waktu. misal emas (secara fisik) yang dibeli dan dijual
kembali di hari yang sama pasti nilai yang didapat berbeda karena ada perbedaan
antara harga jual dan beli, atau harga emas yang menurun ketika mau menjual.
bagus banget neh poin2 diskusinya,
gw masih milih muter duit pake simpan pinjem tanpa anggunan, belajar dari FB Mafia Wars.
Hasilnya? <<< cekidot Avatar sebelah.
Any views or opinions presented above are solely those of the author. Thus the author may disclaim accuracy on warranties and liabilities they may cause including loss of intellectual properties, economical benefit, and coordinated mental responses.
Jangan takut sama liquiditas kalo nyimpen emas, kalo ada kebutuhan mendadak digadaikan ke pegadaian prosesnya cuma beberapa menit, gak beda jauh dengan ngambil duit di ATM.
Bagi yg merasa beli emas terlalu mahal, bisa kredit emas di Pegadaian Syariah, disiplin bayar cicilan, tar akhirnya punya emas Antam.
Memegang tabungan dalam bentuk Rupiah terlalu riskan, gw liat kenaikan harga2 di indonesia terlalu tinggi, atau dengan kata lain kemerosotan nilai Rupiah terlalu dalam.
---------- Post Merged at 10:21 AM ----------
Jadi renternir ya ?
pernah kepikiran bisnis Gestun ? alias Gesek tunai ?
Banyak loh orang yg menghasilkan duit dari bisnis itu...
Intinya kita musti punya toko, toko fiktif juga gak papa, trus aply jadi merchant kredit card di bank, setelah itu kita terima layanan cash advance dari para pemilik kredit card.
Memang sudah dilarang oleh BI, tapi secara umum bukan kegiatan ilegal.
seperti kata Aslan, banyak sekarang aset yang sangat likuid selain duit tunai
contohlah emas, atau klo emang punya koneksi bagus, itu sertifikat sama bpkb bisa likuid loh hehehehe
bisa "sekolah" dulu daripada di jual
then again, klo emang tujuannya adalah dana emergency, kenapa ga di deposito aja ? pertambahan nilai nya masih lebih mending daripada tabungan
betul sekali Aslan, Gestun juga bisnis "penyembelihan" cek, itu emang dilarang, tapi yah... masih banyak tuh yang melaksanakan
karena yah, untuk beberapa orang kecepatan itu lebih penting daripada bunga murah
wah, saya punya kebiasaan nabung cuma sebelum nikah aja
setelah itu hidupnya seperti manusia jaman dulu, mikir buat makan hari ini aja, besok pasti ada rejeki lagi yang datang
soalnya kalo buat nabung, saya masih serakah dan blm kenal rasa cukup
namanya masih serakah, kalo saya mikir siapin uang buat makan besok
terus nanti saya jadi mikir buat makan dua hari lagi
terus nanti saya jadi miikir buat makan sebulan lagi
setahun lagi
terus saya mikir buat anak saya
terus saya mikir buat cucu saya
terus buat cicit saya
hadeehh... ngeri deh jadinya
makanya saya hidup cuma buat hari ini aja
kalopun ada uang lebih, saya lebih suka nabung buat "akhirat" aja
@tsu
betul emas itu aset yang liquid, apalagi lembaga keuangan pun sekarang lokasinya sampai ke pelosok
tapi misal jika di libur hari raya ada kebutuhan sangat mendesak (semoga tidak terjadi), situasi
dimana toko atau lembaga keuangan tidak beroperasi, liquiditas emas masih kalah dibandingkan
dengan uang kas (tabungan masih bisa diakses ATM).
deposito memiliki maturity date, walaupun bisa saja dicairkan sebelum tanggalnya, tapi tidak bisa
memenuhi kriteria emergency tadi. deposito lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan,
bukan kebutuhan darurat.
maksud tulisan saya sebelumnya, tujuan dasar dari memiliki tabungan itu berbeda dengan investasi
yang mencari return lebih tinggi atau untuk melindungi nilai seperti emas.
kok belum ada yg ngasih saran supaya memanfaatkan duit lebih untuk kawin lagi
padahal itu investasi juga lho....
@reja, ya ngutang dulu
j/k
benernya emang harus selalu ada duit (secukupnya) buat kebutuhan sehari2 dan (emergency) tapi jumlahnya toh tidak banyak, tidak sebanyak dana cadangan devisa yang idle
dan klo butuhnya buat emergency (tentunya tidak terencana) saya masih condong ke deposito daripada tabungan, kebutuhan mendesak pun, kita masih bisa pinjem, tunjukin aja bilyet nya, pasti orang pada percaya kok
@giku, hi risk, hi return
nah iya, aku bilang juga dari kaca mata investasi, kalau buat dana harian (termasuk emergency) ya ga diitung buat investasi.
misal saya lagi hamil nih, saya tetap ada dana emergency yang ditaruh di bank, sifatnya emang amat sangat liquid, walo tengah malem musti ke UGD juga ga ada masalah, hampir sama ama uang biasa, gesek di berbagai RS atau toko bisa.
yang jadi masalah adalah kadang orang suka salah mendefinisikan lembaga keuangan, dan tidak menaruh dana-nya sesuai kebutuhan.
misal kalau asuransi itu ya untuk proteksi
reksadana, beli properti untuk investasi
tabungan, untuk keperluan sehari-hari
emas, untuk menjaga nilai
yang terjadi, ada yang menabung dengan tujuan investasi
asuransi untuk tujuan investasi, walau ga salah juga, tapi akhirnya malah jadi rugi sendiri karena ga sesuai dengan tujuannya, tadinya maksud buat investasi, malah kegerus inflasi uangnya jadi berkurang nilainya.
Last edited by cha_n; 06-08-2012 at 01:21 PM.
...bersama kesusahan ada kemudahan...
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” ― -Mohammad Hatta
“Aku Rela di Penjara asalkan bersama akses internet, karena dengan internet aku bebas.” ― -cha_n
My Little Journey to India
gak ada yg mau invest di klinik tongfang yak? *digetok
eh, ada yg nawarin saya paket tabungan jangka panjang dr bukopin gituh, yg iklannya cherrybelle gituh. mekanismenya seperti ini:
http://www.bukopin.co.id/read/7/Tabu...endidikan.html
nah, sy gak tau perbandingannya dg bank-bank lain (dulu pernah ditawari program sejenis dr BNI dan Mandiri kalo gak salah). Mumpung ada orang bank *ngelirik bengis ke tsu j/k* saya mau tanya, ada inpoh referensi perbandingan program sejenis masing2 bank gak sih? mana yg paling menguntungkan dan paling murah dan paling gak ribed *teuteup * terus keuntungan/kerugian program ginian apa yak? tengkyu
dibandingkan tabungan biasa gmn? *pengetahuan dunia perbankan sy mentok di pelajaran ekonomi sma kelas 1*
you can also find me here
*getok rumus*
btw, intinya tabungan rencana (rencana apapun ,pendidikan lah, hari tua lah, apa lah) itu sama aja kaya deposito, atau tabungan yang di blokir
dana ga akan bisa diambil kecuali kurun waktu tertentu, atau ada suatu event tertentu
cuman, perbankan sekarang mengemas itu menjadi produk ini
beda nya..... sekarang jangka waktu, kita sendiri yang menentukan, setoran tabungan kita sendiri yang menentukan, dll
klo ditanya apa perbedaanya sama program serupa dari bank lain.... jawab nya di aksesoris nya
coba di lihat lagi rate bunga dari masing2 bank
terus coba liat benefit dari tabungan tersebut (asuransi dll) juga bisa hadiah dll
yang paling penting... tingkat fleksibilitas, bagaimana seandainya kalau kita pengen ambil sewaktu2, hal ini yang jarang ditanyakan sama nasabah
terus, jangan tergoda sama iming2 hasil gede dari produk, atau iming2 hadiah, dll
mending pilih bank yang reputasi baik dan terjaga
hope that's helps
oh and btw... untuk rumus ada tambahan 1 lagi, coba cari yang mbak2 CSO nya cakep (dan single) sapa tau kecantol
iya ngutang memang jurus sakti serbaguna, gesek tunai credit card juga cepat banget
masalah mana yang nyaman digunakan memang kembali ke preferensi dan penerimaan
dari masing-masing individu terhadap risikonya. untuk beberapa hal saya sih cenderung
old fashioned, tidak mengejar return yang tinggi tapi security. ga mau juga kena efek
menjamurnya konsultan keuangan pribadi yang menyatakan menabung rugi. karena
itu istilah tabungan, asuransi, dan investasi dimaknai berbeda.
pengen juga untuk hidup nyaman cuma untuk hari ini seperti om sedgejenar, hassle-free
pernah coba di tempat saya menabung. buat saya sih rugi, karena rencana bank dan saya
ternyata berbeda lebih baik deposito, tapi memang mekanisme tabungan rencana itu
mengajarkan disiplin menabung.
actually..... klo security, di jaman cybercrime kaya gini, tabungan itu juga serem sih
ini murni pendapat saya sebagai user, bukan praktisi
mending duit dirupakan aset hehehe
but it's just me
yup, lebih tepatnya nabung dipaksapernah coba di tempat saya menabung. buat saya sih rugi, karena rencana bank dan saya
ternyata berbeda lebih baik deposito, tapi memang mekanisme tabungan rencana itu
mengajarkan disiplin menabung.
event-event apa tsu yg bisa dijadikan alasan buat ngambil meski belum sampai jangka waktu tertentu?
saya gak tau apa hadiahnya kalo ikutan program yg cherrybelle itu, tapi kalo dikasih poster cherrybelle doang gimana?
oya, kalo gak setor dalam satu bulan itu gmn, uang tabungan hangus? tapi yg ceribel itu harus punya anak dulu kayaknya yak, gagak dape poster ceribel deh
---------- Post Merged at 01:14 PM ----------
event-event apa tsu yg bisa dijadikan alasan buat ngambil meski belum sampai jangka waktu tertentu?
saya gak tau apa hadiahnya kalo ikutan program yg cherrybelle itu, tapi kalo dikasih poster cherrybelle doang gimana?
oya, kalo gak setor dalam satu bulan itu gmn, uang tabungan hangus? tapi yg ceribel itu harus punya anak dulu kayaknya yak, gagak dape poster ceribel deh
---------- Post Merged at 01:16 PM ----------
event-event apa tsu yg bisa dijadikan alasan buat ngambil meski belum sampai jangka waktu tertentu?
saya gak tau apa hadiahnya kalo ikutan program yg cherrybelle itu, tapi kalo dikasih poster cherrybelle doang gimana?
oya, kalo gak setor dalam satu bulan itu gmn, uang tabungan hangus? tapi yg ceribel itu harus punya anak dulu kayaknya yak, gagak dape poster ceribel deh
you can also find me here
buset dah triple post
klo ini mah ga perlu event Mus, bilang aja ada yang sakit, ato istri saya melahirkan, ato mobil saya nubruk, dll lah
tapi ya itu, sebelum jadi nasabah, mending tanyain dulu (catat nama CSO nya klo bisa) soal fleksibilitas
ogah amat poster chibi klo poster JKT boleh deh
biasanya ada sih hadiah2, kaya sodara saya kemaren dapet iPad pas di salah satu bank swasta, dengan syarat dana mengendap 3 tahun
hmm.... biasa nya sih diingetin dulu
klo uang tabungan hangus sih ngga, cuman prosedur masing2 bank beda
coba tanyain aja dulu didepan