Results 1 to 20 of 26

Thread: Majelis Tafsir Al Qur'an

Threaded View

Previous Post Previous Post   Next Post Next Post
  1. #1
    Barista BundaNa's Avatar
    Join Date
    Feb 2011
    Location
    Na...Na...Na
    Posts
    12,679

    Majelis Tafsir Al Qur'an

    di Blora hari ini, diadakan pengajian umum jamaah Majelis tafsir Al Qur'an. tapi gak kesampaian, keburu didemo dan dibubarkan paksa. Alasan utamanya tetap pada gak ada ada ijin dari polsek kalo gak salah.

    Yang saya penasaran, apa sih MTA itu? Kog sampai dibenci oleh (terutama) Islam tradisional ya? Padahal kalo gwe baca2 di sini, kog biasa2 aja ya?

    Ada yang tau dengan MTA ini?

    ini beritanya

    Metrotvnews.com, Blora: Ratusan warga Kamolan, Blora, Jawa Tengah, terlibat bentrok dengan jamaah Majelis Tafsir Alquran (MTA). Kericuhan dipicu penolakan warga terhadap pengajian yang akan dilangsungkan jamaah MTA, Sabtu (14/7) besok, karena dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama Islam yang diyakini warga.

    Ratusan jamaah MTA langsung dihadang ratusan warga Kamolan, Blora, Jawa Tengah, setibanya di Desa Kamolan. Warga menolak kedatangan jemaah MTA yang rencananya akan mengikuti pengajian akbar di desa tersebut, Sabtu besok. Namun para jamaah MTA tetap memaksa masuk ke lokasi pengajian di lapangan desa setempat.

    Kedua pihak yang sama-sama ngotot tak dapat menahan diri sehingga bentrokan tak dapat dihindari. Kalah jumlah, para jamaah MTA akhirnya memilih mundur.

    Penolakan warga Desa Kamolan, didasari ketidaksepahaman mereka terhadap ajaran MTA yang tidak membenarkan adanya tahlil dan ziarah kubur. Warga setempat yang sudah kental dengan tradisi tahlil dan ziarah kubur menganggap ajaran MTA sesat.

    Warga juga melempari bus yang ditumpangi jamaah MTA dengan batu dan bambu. Warga memblokade jalan agar pengajian yang rencananya dihadiri 20 ribu jamaah itu gagal dilakukan. Ratusan polisi hingga kini masih berjaga di lokasi bentrok.(RZY)]
    sambel

    juga ini

    BLORA, Suaramerdeka.com - Rencana Majelis Tafsir Alquran (MTA) menggelar pengajian akbar di Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Blora, Sabtu (14/7) akhirnya gagal digelar. Pasalnya panggung dan lokasi pengajian diserbu puluhan warga desa setempat dan sekitar yang menolak pelaksanaan pengajian tersebut.
    Bahkan warga yang menolak akhirnya berhasil merubuhkan panggung dan merusak sekitar enam mobil yang diparkir di lokasi pengajian, Jumat (13/7) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Sebelum berhasil merusak dan merobohkan panggung, sejak Jumat (13/7) sore ratusan warga sudah mendatangi lokasi pengajian untuk menolak dan membubarkan kegiatan itu.
    Bahkan beberapa kali sempat terjadi aksi saling dorong antara warga dengan aparat dan satgas MTA. Panitia Pengajian memang mengerahkan ratusan satgasnya untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi, dengan membuat barikade barisan melingkari lokasi pengajian, sementara warga terus berteriak dan merangsek ke depan.
    Baru malam harinya, pecahlah keributan yang berujung pada robohnya panggung. Selain itu, mobil yang ada di lokasi menjadi amukan kemarahan warga karena panitia tidak segera membubarkan kegiatan tersebut. Selain mobil beberapa sepeda motor juga tidak luput dari amukan warga yang sejak siang berada di lokasi.
    “Kami hanya ingin pengajian dibubarkan saat ini juga, kami yang punya tempat harusnya meminta izin terlebih dahulu,” ungkap Sarno (53) salah seorang warga.
    Setelah kejadian itu, ratusan dalmas yang disiapkan oleh Polres Blora langsung mengamankan lokasi lebih ketat, karena situasi malam itu sangat mencekam, ribuan warga yang berkumpul terus menerobos mendekati panggung yang masih berdiri, sedangkan satgas MTA juga siap siaga.
    Berkali-kali aparat Polres meminta warga tetap tenang agar tidak melakukan tindakan yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Blora Kompol Djodi. Namun hal itu cuma sebentar, kemudian sekitar pukul 22.30 terjadi keributan dan aksi saling pukul yang disertai warga menggulingkan sebuah mobil dan membakar atribut MTA yang berada di sekitar panggung.
    Aksi keributan itu mengakibatkan dua satgas MTA terluka di bagian pipi sehingga mendapatkan perawatan dari tim medis Polres Blora. Sementara warga terus marah dan membakar bendera-bendera MTA yang dipasang di pinggir lokasi. Tidak hanya itu, semua peralatan milik MTA tidak luput diambil untuk selanjutnya dibakar.
    Melihat kejadian itu Aparat dan panitia akhirnya menarik seluruh panitia dengan mobil polisi. Baru kemudian aksi warga mulai mereda, karena panitia pengajian MTA sudah meninggalkan lokasi.
    saus
    Last edited by BundaNa; 14-07-2012 at 01:54 PM.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •